• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tinjauan Yuridis Terhadap Mekanisme Penyelesaian Klaim Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Terhadap Karyawan PT. Trans Dana Profitri Brandan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tinjauan Yuridis Terhadap Mekanisme Penyelesaian Klaim Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Terhadap Karyawan PT. Trans Dana Profitri Brandan"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

A. Latar Belakang Masalah

Kesehatan adalah faktor yang sangat penting bagi produktivitas dan

peningkatan produktivitas karyawan selaku sumber daya manusia. Kondisi kesehatan

yang baik merupakan potensi untuk meraih produktivitas kerja yang baik pula.

Pekerjaan yang menuntut produktivitas kerja yang tinggi hanya dapat dilakukan oleh

karyawan dengan kondisi yang prima. Sebaliknya, gangguan kesehatan menyebabkan

karyawan tidak atau kurang produktif dalam melakukan pekerjaannya. 2

Didalam setiap produksi, setiap karyawan selain menanggung beban kerja juga

berhadapan dengan berbagai potensi bahaya di tempat kerja. Beban kerja semakin

berat apabila karyawan juga di tuntut untuk bekerja dengan ritme pekerjaan yang

lebih cepat dan target yang lebih tinggi, sedangkan berat ringannya dampak potensi

bahaya tergantung daripada jenis, besar potensi bahaya dan tingkat risikonya.3

Dampak yang dapat ditimbulkan akibat adanya beban kerja dan potensi bahaya

yang di hadapi karyawan berupa gangguan kesehatan seperti kelelahan dan

ketidaknyamanan. Apabila kondisi tersebut tidak diantisipasi maka kesehatan

karyawan akan sangat terganggu sehingga produktivitas kerja akan menurun. Bahaya

yang mengancam sewaktu-waktu terhadap pekerja atau karyawan saat menjalankan

2

Suma’mur, HygienePerusahaan dan Kesehatan Kerja (HIPERKES), Sagung Seto, Jakarta, 2013, hal.12

(2)

pekerjaannya merupakan ketidakpastian mengandung risiko yang menimbulkan

ancaman bagi kesehatan karyawan. 4

Dalam menghadapi risiko, perusahaan harus melakukan pengolahan

sebaik-baiknya. Cara pengelolaan risiko antara lain dapat dilakukan dengan cara asuransi.

Dalam hal tersebut bahwa risiko yang dihadapi seseorang dapat dipindahkan kepada

perusahaan asuransi dengan cara membeli polis dan membayar premi. Jadi peranan Dalam bisnis yang bergerak di bidang jasa (Sumber Daya Manusia), khususnya

keamanan, PT. Trans Dana Profitri selalu di hubungkan dengan kegiatan perjanjian

atau kontrak kerja antara karyawan dan Perusahaan. Kontrak pada perusahaan

dimaksud agar karyawan bisa menjalankan tugasnya dengan baik dan sesuai dengan

apa yang diinginkan perusahaan. Kontrak kerja dibuat agar karyawan bisa

menyesuaikan dana, jenjang kerja, khususnya jaminan ketenagakerjaan dan jaminan

kesehatan agar karyawan dapat melaksanakan kewajibannya karna didalam

pekerjaannya terdapat banyak risiko yang dapat mengancam kesehatan dan nyawa

karyawan.

Timbulnya suatu risiko menjadi kenyataan merupakan sesuatu yang belum

pasti, sementara kemungkinan bagi karyawan akan mengalami kerugian atau

kehilangan yang dihadapi oleh setiap karyawan merupakan suatu hal yang tidak

diinginkan. Ketidakpastian melahirkan kebutuhan yang mengatasi risiko kerugian

yang mungkin timbul sebagai konsekuensi dari ketidakpastian tersebut PT. Trans

Dana Profitri melakukan perjanjian dengan pihak asuransi.

4Ibid,

(3)

perusahaan asuransi disini adalah sebagai lembaga proteksi, yaitu lembaga yang

selalu siap untuk memberikan proteksi berupa jaminan kerugian kepada tertanggung,

sesuai dengan perjanjian yang tertuang dalam polis. 5

Perusahaan asuransi adalah perusahaan yang bertindak sebagai penanggung

risiko yang dalam menjalankan usahanya berhubungan langsung dengan tertanggung

atau melalui pialang asuransi. Perusahaan asuransi sebagai perusahaan jasa, dimana

kemampuan perusahaan asuransi untuk menanggung suatu risiko yang di jaminnya

tertanggung kepada kekuatan-kekuatan yang dimilikinya. Penanggung dimungkinkan

untuk menjamin risiko yang jauh melebihi jumlah kekuatan permodalan sendiri dan

mampu membayar apabila klaim timbul. Kemampuan tersebut diperoleh industri

asuransi melalui praktik penyebaran risiko karena penanggung dapat memperoleh

dukungan kapasitas penerimaan risiko dari perusahaan asuransi.

Fungsi perusahaan asuransi di Indonesia yaitu sebagai risk transfer mechanism.

Ini artinya, asuransi berusaha untuk mengalihkan risiko yang kemungkinan besar

akan ditanggung oleh tertanggung kepada penanggung. Pihak asuransi menyediakan

jaminan berupa keamanan finansial. Oleh karena itu, tertanggung wajib

membayarkan premi berupa uang dengan jumlah tertentu kepada pihak asuransi.

6

Perusahan asuransi sebagai suatu lembaga yang ada dan tumbuh didalam

masyarakat, mempunyai tujuan berupa suatu bentuk penyebaran risiko yang dimiliki

walaupun lebih tepatnya disebut sebagai bentuk pengalihan risiko. Perusahaan

5

Agus Prawoto, Hukum Asuransi dan Kesehatan Perusahaan Asuransi, BPFE, Yogyakarta, 1995, Hal.5

6

(4)

asuransi hidup dan berkembang melalui pengumpulan dana masyarakat. Dana yang

berhasil dikumpulkan tersebut, kemudian harus disisihkan sebagian besar dalam

bentuk cadangan premi dan cadangan klaim, guna membiayai pembayaran klaim

apabila terjadi.7

Usaha mengalihkan risiko itu baru dirasakan sasarannya setelah tujuan

mengalihkan risiko itu dilakukan melalui suatu perjanjian yang khusus diadakan

untuk itu, yaitu perjanjian pertanggungan atau dalam praktek perusahaan

pertanggungan lebih banyak dikenal dan dipakai dengan kata Asuransi.8 Pengertian

Pertanggungan pada umumnya diatur dalam KUHPerdata Pasal 246 yang berbunyi

sebagai berikut: “Pertanggungan adalah perjanjian timbal balik antara penanggung

dengan penutup asuransi, dimana penanggung mengikatkan diri untuk mengganti

kerugian dan atau membayar sejumlah uang (santunan) yang ditetapkan pada waktu

penutupan perjanjian, kepada penutup asuransi atau orang lain yang ditunjuk, pada

waktu terjadinya evenemen, sedangkan penutup asuransi mengikatkan diri untuk

membayar uang premi”.9

Penanggung sebagai pihak yang menerima peralihan risiko, mengikatkan diri

untuk mengganti kerugian apabila itu benar-benar menjadi suatu kenyataan. Untuk

kewajiban inilah penanggung membebani kewajiban kepada tertanggung, untuk

membayar premi. Premi itu sangat penting dibutuhkan untuk jalannya perusahaan

7

Agus Prawoto,Op.Cit, hal.8 8

Abdulkadir Muhammad, 1994, Pengantar Hukum Pertanggungan, Citra Aditya Bakti, Bandung, hal.6

9

(5)

pertanggungan yang sehat. Adanya premi merupakan syarat mutlak bagi penanggung

sebagai perusahaan pertanggungan.

Salah satu asuransi yang dikenal saat ini adalah asuransi kesehatan. Asuransi ini

memberikan jaminan terhadap kerugian yang disebabkan oleh timbulnya penyakit

pada karyawan dikarnakan menurutnya imun dalam tubuh.

Menurut ketentuan Pasal 17 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1992 Tentang

Jaminan Sosial Karyawan, Pengusaha dan karyawan wajib ikut serta dalam program

jaminan sosial karyawan. Berdasarkan ketentuan ini, pihak yang menjadi peserta ada

2 (dua) golongan, yaitu pengusaha dan karyawan. Termasuk golongan pengusaha

adalah orang, persekutuan badan hukum yang menjalankan suatu perusahaan milik

sendiri, atau yang secara berdiri sendiri menjalankan perusahaan bukan miliknya.

Termasuk golongan karyawan adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan

baik didalam maupun diluar hubungan kerja guna menghasilkan jasa atau barang

untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.10

Adapun manfaat diselenggarakannya program Jamsostek terhadap karyawan

yaitu Program Jamsostek merupakan program perlindungan yang bersifat dasar bagi

karyawan yang bertujuan untuk menjamin adanya keamanan dan kepastian terhadap Pengusa wajib membayar iuran dan melakukan pemungutan iuran yang menjadi

kewajiban karyawan melalui pemotongan upah karyawan serta membayarkan kepada

badan penyelenggara dalam waktu yang ditetapkan. (Pasal 22 Ayat (1)

Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1992 Tentang Jaminan Sosial Karyawan).

10

(6)

risiko-risiko sosial ekonomi, program jamsostek merupakan salah satu jenis program

jaminan sosial yang ditujukan untuk karyawan agar dapat memberikan ketenangan

kerja yang nantinya mempunyai dampak positif terhadap usaha-usaha peningkatan

disiplin dan produktivitas karyawan, program jamsostek merupakan sarana penjamin

arus penerimaan penghasilan bagi karyawan dan keluarganya akibat dari terjadinya

risiko-risiko sosial dengan pembiayaan yang terjangkau oleh pengusaha dan

karyawan.11

Diawali dengan Sidang Tahunan MPR RI Tahun 2000, tentang Pengembangan

Konsep SJSN. Pernyataan tersebut direalisasikan melalui upaya penyusunan konsep

tentang Undang-Undang Jaminan Sosial (UU JS) Sejalan dengan pernyataan

Presiden, DPA RI melalui Pertimbangan DPA RI No. 30/DPA/2000, tanggal 11 Jaminan Sosial ini diatur dalam Undang-Undang No. 40 Tahun 2004 tentang

Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) pada 19 Oktober 2004, Munculnya UU SJSN

ini juga dipicu oleh UUD Tahun 1945 dan perubahannya Tahun 2002 dalam Pasal 5

ayat (1), Pasal 20, Pasal 28H ayat (1), ayat (2) dan ayat (3), serta Pasal 34 ayat (1)

dan ayat (2) mengamanatkan untuk mengembangkan Sistem Jaminan Sosial

Nasional. Hingga disahkan dan diundangkan UU SJSN telah melalui proses yang

panjang, dari tahun 2000 hingga tanggal 19 Oktober 2004.

11

(7)

Oktober 2000, menyatakan perlu segera dibentuk Badan Penyelenggara Jaminan

Sosial Nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat sejahtera.12

BPJS Kesehatan bersama BPJS Ketenagakerjaan (dahulu bernama Jamsostek)

merupakan program pemerintah dalam kesatuan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

yang diresmikan pada tanggal 31 Desember 2013. Untuk BPJS Kesehatan mulai

beroperasi sejak tanggal 1 Januari 2014, sedangkan BPJS Ketenagakerjaan mulai

beroperasi sejak 1 Juli 2014. BPJS Kesehatan sebelumnya bernama Askes (Asuransi

Kesehatan), yang dikelola oleh PT Askes Indonesia (Persero), namun sesuai UU No.

24 Tahun 2011 tentang BPJS, PT. Askes Indonesia berubah menjadi BPJS Kesehatan

sejak tanggal 1 Januari 2014.

Namun setelah disahkannya dan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004

Tentang Sistem Jaminan Sosial, program jaminan sosial bertransformasi menjadi

lembaga baru yang dibentuk oleh undang-undang Sistem Jaminan Sosial Nasional

yaitu BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. BPJS Kesehatan (Badan

Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan) merupakan Badan Usaha Milik Negara

yang ditugaskan khusus oleh pemerintah untuk menyelenggarakan jaminan

pemeliharaan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia, terutama untuk Pegawai

Negeri Sipil, Penerima Pensiun PNS dan TNI/POLRI, Veteran, Perintis Kemerdekaan

beserta keluarganya dan Badan Usaha lainnya ataupun rakyat biasa.

(8)

Adapun ruang lingkup program yang diselenggaarakan oleh BPJS seperti yang

tercantum dalam undang-undang BPJS meliputi, untuk BPJS Ketenagakerjaan yaitu

jaminan kecelakaan kerja, jaminan hari tua, jaminan pensiun, dan jaminan kematian.

Sedangkan BPJS Kesehatan berfungsi menyelenggarakan program jaminan

kesehatan.

Namun dalam hal ini mengenai asuransi kesehatan, proses atau prosedur dalam

pengajuan klaim asuransi ternyata pada kenyataannya tidaklah semudah seperti apa

yang dibayangkan selama ini. Hal ini terbukti dimana banyaknya kendala yang

dialami oleh karyawan dalam pengajuan klaim asuransi kesehatan ketika karyawan

jatuh sakit. Pelayanan jamsostek mulai seperti pelayanan publik yang profesional,

malah terkesan mengulur waktu dengan alasan prosedur yang memakan waktu cukup

lama, pemeriksaan jenis penyakit, dokumen-dokumen lainnnya yang diperlukan

untuk klaim tersebut tidak lengkap dan sebagainya.

Berdasarkan uraian diatas penulis akan melakukan penelitian yang akan

dilakukan di PT. Trans Dana Profitri (TDP) Brandan untuk mengetahui lebih luas lagi

mengenai penanganan klaim asuransi BPJS Kesehatan dan penyelesaian klaim

asuransi kesehatan terhadap karyawan dengan judul “Tinjauan Yuridis Terhadap

Mekanisme Penyelesaian Klaim BPJS Kesehatan Terhadap Karyawan PT. Trans

(9)

B. Perumusan Masalah

Adapun yang menjadi permasalahan dalam skripsi ini antara lain sebagai

berikut:

1. Bagaimana Perlindungan Hukum yang Diberikan oleh PT. Trans Dana

Profitri Brandan Kepada Karyawan Ditinjau dari isi Perjanjian dengan

PT. Trans Dana Profitri ?

2. Bagaimana Tanggung Jawab PT. Trans Dana Profitri Brandan apabila

terjadi Keterlambatan dalam Pembayaran Premi Kepada BPJS Pusat ?

3. Bagaimana Upaya Hukum yang Ditempuh Karyawan terhadap PT. Trans

Dana Profitri Jika Tidak Terpenuhinya Asuransi Kesehatan Apabila

Karyawan Jatuh Sakit ?

C. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan skripsi ini antara lain sebagai berikut :

1. Untuk Mengetahui Perlindungan Hukum yang Diberikan oleh PT. Trans

Dana Profitri Brandan Kepada Karyawan Ditinjau dari isi Perjanjian

(10)

2. Untuk Mengetahui Tanggung Jawab PT. Trans Dana Profitri Brandan

apabila terjadi Keterlambatan dalam Pembayaran Premi Kepada BPJS

Pusat.

3. Untuk Mengetahui Upaya Hukum yang Ditempuh Karyawan terhadap

PT. Trans Dana Profitri Jika Tidak Terpenuhinya Asuransi Kesehatan

Apabila Karyawan Jatuh Sakit.

D. Manfaat Penulisan

1. Manfaat Teoretis

Memberikan sumbangan pemikiran dalam pengembangan ilmu hukum

pada umumnya dan hukum perdata pada khususnya Hukum Asuransi.

Bagi penulis, dapat menerapkan teori-teori yang diperoleh selama masa

perkuliahan, serta memperluas wawasan dan analisis peneliti khususnya

mengenai Mekanisme Penyelesaian klaim BPJS kesehatan.Dapat

dimanfaatkan sebagai referensi yang dapat menjadi bahan perbandingan

dalam melakukan penelitian selanjutnya di masa yang akan datang.

2. Manfaat Praktis

Bagi masyarakat umum atau pelaku bisnis lainnya agar lebih mengetahui

(11)

karyawan sehingga bisa menjadi perbandingan atau pun referensi bagi

semua pihak yang berkepentingan, sehingga bisa memberikan jawaban

terhadap permasalahan yang sama.

E. Metode Penelitian

Penelitian pada dasarnya merupakan suatu upaya pencarian dan bukannya

sekedar mengamati dengan teliti terhadap suatu obyek yang mudah terpegang

ditangan. Tujuan penelitian adalah untuk memperoleh pengetahuan yang dapat

menjawab berbagai pertanyaan-pertanyaan atau dapat memecahkan suatu

permasalahan.13

1. Jenis Penelitian

Untuk membantu penulis memperoleh data dalam menyelesaikan skripsi ini,

maka penulis menggunakan metode sebagai berikut:

Dalam penulisan skripsi ini, jenis penelitian yang diterapkan adalah

memakai pendekatan gabungan antara Penelitian Hukum Normatif dilakukan

melalui kajian terhadap Peraturan Perundang-Undang dan buku-buku hukum

yang berhubungan dengan skripsi ini. Sedangkan penelitian hukum empiris

adalah metode penelitian yang dilakukan untuk mendapat data primer, yang

diperoleh dari lapangan melalui wawancara dengan pihak tertentu yang

13

(12)

berkaitan dengan Mekanisme Penyelesaian klaim BPJS kesehatan terhadap

karyawan PT. Trans Dana Profitri Brandan.

2. Sifat Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif maksudnya adalah penelitian yang

bertujuan untuk mendeskripsikan secara sistematis, faktual dan akurat terhadap

suatu populasi atau daerah tertentu, mengenai sifat-sifat,

karakteristik-karakteristik, atau faktor-faktor tertentu. Penelitian tersebut harus dilakukan

Bahan Hukum Tertier yaitu bahan-bahan yang memberikan petunjuk maupun

penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. dengan

melakukan survei ke lapangan untuk mendapatkan informasi yang dapat

mendukung teori yang sudah ada.14

3. Sumber Data

Data yang dikumpulkan oleh Penulis dalam penyusunan skripsi ini

diperoleh, melalui pengumpulan bahan hukum yaitu bahan hukum primer dan

Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah dengan

menggunakan metode penelitian hukum empiris, dimana data yang diperoleh

berupa data primer dan data sekunder.

a.Bahan Hukum Primer yaitu Peraturan Perundang-Undangan yang

mempunyai kekuatan hukum mengikat.

14Ibid

(13)

b.Bahan Hukum Sekunder yaitu buku-buku yang memberikan penjelasan

tentang bahan hukum primer seperti buku tentang perjanjian, penelitian

lapangan, jurnal Ilmiah dan sebagainya.

c.Diperoleh dari kamus hukum, website, dan lain-lainnya.

4. Alat Pengumpul Data

a. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Penelitian lapangan yaitu jenis penelitian yang dilakukan melalui

kepustakaan dengan membaca literature, buku-buku ilmiah,

Undang-Undang, buku hukum dan tulisan lain yang ada kaitannya dengan topik

yang dibahas dalam skripsi ini yang bersifat teoritis.

b. Penelitian Lapangan (Field Research)

Penelitian lapangan yaitu penelitian yang dilakukan dengan obervasi ke

lapangan dengan mengambil beberapa laporan penelitian dari PT. Trans

Dana Profitri yang menjadi objek penelitian dan menganalisa laporan

penelitian tersebut apakah yang terdapat dilapangan telah sesuai dengan

ketentuan yang ada. Dalam hal ini Penulis melakukan penelitian yaitu

dengan melaukan wawancara langsung kepada pihak Perusahaan atau

KEPALA ADMIN PT.TRANS DANA PROFITRI, yaitu Ibu Anthneta

(14)

F. Keaslian Penulisan

Karya tulis yang berjudul “Tinjauan Yuridis Terhadap Mekanisme

Penyelesaian Klaim BPJS Kesehatan Terhadap Karyawan PT. Trans Dana Profitri

Brandan” adalah asli dari pemikiran ataupun usaha dari penulis tanpa adanya

penipuan maupun penjiplakan atau lainnya yang dapat merugikan pihak-pihak

tertentu. Untuk itu saya bertanggung jawab atas penulisan skripsi ini.

Karya tulis ini memiliki kemiripan judul dengan beberapa skripsi yang sudah

diteliti oleh Mahasiswa terdahulu pada Fakultas Hukum Universitas Sumatra Utara,

yaitu :

1. Tinjauan Yuridis Perjanjian Asuransi Kecelakaan Antara PT. Jasa Raharja

Dengan CV.Sinar Sepadan

Disusun Oleh :

Nama :Fitriani Efalina

Nim : 920200060

2. Pelaksanaan Asuransi Kecelakaan Lalu Lintas Pada PT. Jasa Raharja

(Persero) Cabang Sumatra Utara Ditinjau Dari Segi Undang-Undang NO.33

Tahun 1964

Disusun Oleh :

Nama :Lihayati

(15)

Walaupun terdapat kemiripan dengan beberapa judul diatas, namun terdapat

perbedaan lokasi penelitian dan substansi pembahasan. Penlitian yang dilakukan

dengan judul “Tinjauan Yuridis Terhadap Mekanisme Penyelesaian Klaim BPJS

Kesehatan Terhadap Karyawan”. Pembahasannya dikhususkan untuk membahas

tentang mekanisme perjanjian asuransi kesehatan karyawan yang ditanggung oleh

BPJS dalam perjanjian asuransi kesehatan karyawan, serta mekanisme penyelesaian

klaim asuransi kesehatan tersebut.

G. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penulisan skripsi ini dibagi dalam suatu tahap

yang disebut Bab. Disini penulis akan menguraikan dan menghubungkan isi

masing-masing sub-sub bab dalam skripsi ini. Adapun sistematika penulisan skripsi

ini adalah sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan secara umum mengenai latar belakang,

identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,

metode penelitian, keaslian penulisan, serta urutan sistematika

penulisan. Bab I merupakan dasar penelitian yang mengantar pada

(16)

BAB II :TINJAUAN YURIDIS ASURANSI BADAN PENYELENGGARA

JAMINAN SOSIAL (BPJS) KESEHATAN

Tinjauan yuridis asuransi bpjs memberi gambaran yang berisi tentang

pengertian dan perjanjian asuransi, dan gambaran khusus mengenai

pengertian dan dasar hukum asuransi bpjs kesehatan, dan sabjek dan

objek dalam pelaksanaan asuransi bpjs kesehatan.

BAB III :PROSES PERJANJIAN PT.TRANS DANA PROFITRI BRANDAN

TERHADAP ASURANSI BADAN PENYELENGGARA

JAMINANN KESEHATAN (BPJS)

Bab ini akan menuangkan sekilas tentang apa itu PT. Trans Dana

Profitri Brandan dan membahas tantang perjanjian/kontrak antara

perusahaaan dan karyawan dan bagaimana tanggapan karyawan

mengenai asuransi kesehatan yang diberikan oleh perusahaan kepada

merekasebagai dasar keterikatan kontraktual, maka keabsahan

perjanjian merupakan hal yang perlu mendapatkan perhatian.

BAB IV :MEKANISME PENYELESAIAN KLAIM ASURANSI

KESEHATAN TERHADAP KARYAWAN PT. TRANS DANA

PROFITRI BRANDAN

Mekanisme Pelaksanaan Penyelesaian Klaim Asuransi Kesehatan

(17)

perumusan pokok penulisan yang terdiri dari membahas tentang

bagaimana perlindungan hukum yang diberikan perusahaan ditinjau

dari isi perjanjian perusahaan dengan karyawan, Tanggung Jawab

perusahaan apabila terlambat membayar premi kepada BPJS pusat,

dan upaya hukum yang dapat ditempuh karyawan apabila tidak

terpenuhinya asuransi kesehatan tersebut.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN.

Bab ini merupakan penutup dari hasil penelitian yang dituangkan di

dalam skripsi. Berupa berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulan berupa

inti sari dari pembahasan yang telah dilakukan oleh penulis dan saran

Referensi

Dokumen terkait

Indonesia bagi mahasiswa S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. 6) berbicara realita pembelajaran sintaksis dengan mengatakan bahwa „belum ditemukan dosen yang memberikan bahan

Analisis data curah hujan bulanan pada pos pengamatan hujan yang dilakukan dengan menggunakan metode Theory of Run, selain bisa mendapatkan nilai defisit hujan

the times indicated are also past, present, and future; and the function of the verb.. is primarily to

Sejalan dengan semangat untuk mengetahui seberapa besar orientasi para pelaku usaha kecil dan menengah terhadap tanggung jawab sosial perusahaan, maka penelitian

Of the major insect pests of common bean in eastern and southern Africa, bean fly (also known as bean stem maggot) ( Oph- iomyia spp.) is by far the most important pest of

Hasil penelitian dari analisis univariat didapatkan 54,7% responden memiliki pengetahuan tentang perawatan dengan baik dan 55,7% melakukan praktik perawatan kaki dengan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Teritori Pedagang Kaki Lima di Kecamatan Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara (studi kasus: Pasar Lama Tobelo)

menyelenggarakan sebagian kewenangan Pemerintah Pusat sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi sebagaimana telah diubah dengan