• Tidak ada hasil yang ditemukan

WANITA 27 TAHUN HIV(+) DENGAN SOP DI CEREBELLUM DAN REGIO FRONTAL DEXTRA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "WANITA 27 TAHUN HIV(+) DENGAN SOP DI CEREBELLUM DAN REGIO FRONTAL DEXTRA"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

WANITA 27 TAHUN HIV(+) DENGAN

SOP DI CEREBELLUM DAN REGIO

FRONTAL DEXTRA

Baarid Luqman Hamidi

Pembimbing :

dr. Rivan Danuaji, M.Kes, Sp.S

Presentasi kasus 1 ruangan 2

1

PPDS I ILMU PENYAKIT SARAF

FK UNS-RSUD Dr. Moewardi

Surakarta

2014

(2)

IDENTITAS

Nama

: Ny. A

Umur

: 27 tahun

Jenis kelamin

: Perempuan

Pekerjaan

: Wiraswata

Agama

: Islam

Alamat

: Banaran RT 22/08 , Sambung Macan,

Sragen

Tgl MRS

: 27 Februari 2014, jam 14.18 WIB

Tgl pemeriksaan

: 13 Maret 2014, jam 10.00 WIB

No CM

: 01-24-34-07

(3)

KELUHAN UTAMA

Kejang

KELUHAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELUHAN

UTAMA

Nyeri kepala, muntah, pandangan ganda

Perot, pelo, kelemahan anggota gerak Sebelah kiri,

gangguan koordinasi /keseimbangan

(4)

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Di IGD

• Kejang terjadi kurang lebih satu hari SMRS

• Dalam sehari bisa kejang lebih dari 3x , keluarga mengaku

kejang terjadi sebentar tetapi sering.

• Sebelum Kejang

pasien awalnya sadar, nyeri kepala (+)

• Saat kejang

, kejang dimulai dari tangan kanan diikuti dengan

sekujur tubuh kaku. badan seperti tertarik ke belakang, mata

melirik ke kanan, pasien tidak sadar, lidah tergigit (-), mulut

berbusa (-), kadang disertai ngompol, lama kurang dari 5

menit

• Setelah kejang

pasien tertidur. Pasien belum pernah kejang

sebelumnya.

• Waktu itu pasien berada di rumah sakit. Kejang berhenti

ketika diberi obat,tetapi beberapa saat kemudian kumat lagi

(5)

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

2 minggu SMRS

• pasien mengeluhkan nyeri kepala

cekot-cekot

& kepala terasa berputar.

semakin memberat , muntah (+)

• pasien dirawat di puskesmas didiagnosa sebagai gastritis

4 hari

• Karena tidak ada perbaikan, pasien diperiksakan ke dokter Sp.PD (6 hari)

dirawat di RS sragen

kejang berulang kali

dibawa ke RS moewardi

5 Bulan SMRS

• pasien mengeluh sering demam, meriang(+). Dalam sebulan pasien

setidaknya dua kali demam, batuk dan pilek,sesak nafas, dan perih saat

berkemih (-)

8 bulan SMRS

• pasien pernah mengalami diare lama

1 bulan

• Diare berhenti setelah satu minggu minum obat dr Sp.PD. Diare tidak

kambuh sampai sekarang.

(6)

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Selama Perawatan di RSDM

• 2 hari dirawat kondisi pasien membaik

APS

• 4 hari kemudian balik lagi denga KU : Nyeri Kepala

• Selama perawatan pasien di RS Moewardi, kondisi pasien membaik

• Waktu masuk Rumah Sakit, pasien didiagnoasa dengan

SOP suspect

Tumor otak primer dengan hydrocephalus obstruktif

• TS Bedah Saraf melakukan pemasangan VP shunt pada DPH ke 13

• Setelah VP shunt, pasien secara bertahap mengalami kelemahan

tungkai kiri, perot dan bicara pelo

• Keadaan sekarang

Pasien sadar, nyeri kepala (-), perot (+), bicara

pelo (+) dan anggota gerak sebelah kiri lemah (+)

(7)

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Selama Perawatan di RSDM

• penderita keluhan BAK dan BAK (-). Sesak saat

tidur & aktivitas (-). Riwayat sering bangun tidur

malam hari untuk kencing (-), sering haus (-),

nafsu makan bertambah (-), dan berat badan

berkurang(-)

• Tidak ada riwayat cedera kepala sebelumnya

• infeksi pada telinga, hidung atau infeksi pada gigi

(-)

(8)

RIWAYAT PENYAKIT

DAHULU

Riwayat sakit serupa

: (-)

Riwayat hipertensi

: (-)

Riwayat penyakit jantung

: (-)

Riwayat Diare

: 8 bulan yang lalu, selama

sebulan tidak sembuh

Riwayat demam

: 5 bulan yang lalu, hilang

timbul

Riwayat penurunan berat badan

: disangkal

Riwayat sariawan sebelumnya

: disangkal

Cedera kepala

: tidak pernah

(9)

RIWAYAT PENYAKIT

KELUARGA

Riwayat stroke

: (-)

Riwayat hipertensi

: (-)

Riwayat DM

: (-)

Riwayat penyakit jantung : (-)

Riwayat penyakit diare lama : suami pernah

diare kurang lebih 2 minggu, 9 bulan yang lalu

Riweayat demam

: (-)

(10)

KEADAAN SOSIAL EKONOMI

Pasien tinggal serumah dengan suami dengan seorang anak.

bekerja sebagai wiraswasta membantu suami yang bekerja

wiraswasta yang pulang-pergi ke Kalimantan.

RIWAYAT KEBIASAAN DAN GIZI

Riwayat olahraga

: jarang

Riwayat merokok

: disangkal

Riwayat minum alkohol : disangkal

Riwayat penggunaan kontrasepsi : (-)

Keadaan gizi

: kesan cukup

(11)

PEMERIKSAAN FISIK

STATUS INTERNA

Kesan umum

: kesadaran kompos mentis

gizi kesan cukup

Tanda vital

:

tensi

: 100/70 mmHg

nadi

: 84 kali/menit, reguler, simetris, kuat angkat

respirasi

: 18 kali/menit

suhu

: 37,4

o

C (axilla)

VAS

: 3

Kepala dan leher

: kepala : dalam batas normal (dbn)

leher : JVP meningkat

Mulut : stomatitis (+)

Pembesaran KGB : (-)

Jantung

: Inspeksi

: iktus cordis tidak tampak

Palpasi

: iktus cordis tidak kuat angkat

Perkusi

: kesan batas jantung dbnr

(12)

PEMERIKSAAN FISIK

(cont…)

Paru & dada :

Inspeksi : pengembangan simetris,

Palpasi : fremitus raba kiri sama dengan kanan,

Perkusi

: sonor/sonor

Auskultasi

: suara dasar vesikuler (+/+)

suara tambahan (-/-)

Abdomen

:

Inspeksi

: cembung, vena tidak tampak

Palpasi

: supel, hepar,lien dan massa tak teraba

Perkusi

: timphani

(13)

STATUS PSIKIATRI

Emosi

: afek depresif

Proses berpikir

: sde

Kecerdasan

: Daya ingat

: sdbn

Menghitung

: sde

Pengertian

: dbn

Persamaan

: sde

Perhatian

: dbn

(14)

STATUS NEUROLOGIS

Kesan Umum dan Fungsi Luhur

Kepala

: dbn

Kesadaran/GCS

: Somnolen/ E4 V5 M6

Cara bicara

: disartria

Fungsi psikosensorik : agnosia sensorik (sde)

agnosia visual (-)

Fungsi psikomotorik : dbn

Tanda Rangsangan Selaput Otak

Kaku Kuduk

: (-)

Tanda Brudzinski I

: (-)

Tanda Lasegue

: (-)

Tanda Brudzinski II

: (-)

Tanda Kernig

: (-)

Tanda Brudzinski III

: (-)

Tanda Brudzinski IV

: (-)

(15)

STATUS NEUROLOGIS

Kolumna Vertebralis

Kelainan bentuk

: (-)

Nyeri tekan/ketok lokal

: (-)

Tanda Patrick

: (-)

Tanda Anti Patrick

: (-)

Gerakan vertebrae cervikal : fleksi, ekstensi dan rotasi pasif

: tidak dilakukan

Gerakan tubuh : membungkuk, ekstensi dan

deviasi lateral

: tidak dilakukan

(16)

SARAF CRANIALIS

A.

Nervus I

Kanan

Kiri

Anosmia

:

- -

Parosmia

:

-

-

Halusinasi

:

-

-

B. Nervus II

Kanan

Kiri

Visus

: >3/60

>3/60

Kacamata

:

(-)

(-)

Lapang Pandang

: sde sde

Warna

:

dbn

dbn

Funduskopi

: sde

sde

16

(17)

SARAF CRANIALIS

C. Nervus III, IV, VI

Kanan

Kiri

Celah mata

: simetris

simetris

Posisi bola mata : ditengah

ditengah

Gerak bola mata :

Left Conjugate gaze paresis

Pupil : ukuran

:

3 mm

3 mm

Bentuk

:

bulat

bulat

R. cahaya langsung :

(+)

(+)

R. cahaya tdk langsung: (+)

(+)

Konvergensi

: (+)

(+)

(18)

SARAF CRANIALIS

D. Nervus V

Kanan

Kiri

Sensorik I

:

dbn

dbn

Sensorik II

:

dbn

dbn

Sensorik III

:

dbn

dbn

Otot kunyah

:

dbn

dbn

Refleks masseter :

dbn

dbn

Refleks kornea

:

+ +

18

(19)

SARAF CRANIALIS

E. Nervus VII

Saat

diam

saat gerak

Kanan

kiri

kanan kiri

Otot dahi

:

simetris

simetris

Tinggi alis

:

simetris

simetris

Sudut mata :

simetris

simetris

Sudut mulut

: tertarik ke kiri

tertarik ke kiri

Lipatan nasolabial

: kanan lebih datar kanan lebih datar

Memejamkan mata :

simetris

Meringis

:

-

tertarik ke kiri

Sekresi air mata

:

dbn

Pengecap lidah

: sde

(20)

SARAF CRANIALIS

F. Nervus VIII

Kanan

kiri

Pendengaran

:

dbn dbn

Hiperakusis

:

(-)

(-)

Vertigo :

(+)

Nistagmus

:

horizontal bidirectional

G. Nervus IX dan Nervus X

Kanan

Kiri

Refleks muntah :

dbn

dbn

Pengecapan

:

dbn

dbn

Posisi uvula

:

dbn

Arkus faring

:

dbn

Menelan

:

dbn

Bersuara

:

dbn

Fenomena Vernet Rideau :

dbn

(21)

NERVUS CRANIALIS

H. Nervus XI

Kanan

Kiri

Bentuk otot

:

dbn

dbn

Mengangkat bahu

:

dbn

dbn

Berpaling

:

dbn

dbn

I. Nervus XII

Kanan

Kiri

Atrofi lidah

:

(-)

(-)

Kekuatan

:

sisi kiri lebih lemah

Gerak spontan

:

(-)

Posisi diam

:

tertarik ke kana

Posisi dijulurkan

:

terdorong ke kiri

(22)

Pemeriksaan Sistem

Koordinasi Ekstremitas

Kanan

Kiri

Gerakan abnormal

:

(-)

(-)

Uji jari-jari tangan

:

sde

tde

Uji pronasi-supinasi

: (-)

tde

Uji hidung-jari-hidung :

hipometria

tde

Uji tumit lutut

:

(-)

tde

Tapping jari-jari tangan :

(-)

tde

Uji tumit lutut

:

(-)

tde

Tapping jari-jari kaki :

sde

tde

Cara berjalan

:

tidak dilakukan

Uji Romberg

:

tidak dilakukan

(23)

Pemeriksaan Sistem

Sensorik

Lengan

Tungkai

Kanan

Kiri kanan

kiri

Rasa eksteroseptif

Rasa nyeri superficial

:

dbn dbn dbn

dbn

Rasa suhu

:

dbn

dbn dbn

dbn

Rasa raba ringan

:

dbn dbn dbn

dbn

Rasa proprioseptif

Rasa getar

:

dbn dbn dbn dbn

Rasa tekan

: dbn dbn dbn

dbn

Rasa nyeri tekan

: dbn dbn dbn dbn

Rasa gerak dan posisi :

dbn dbn dbn tdbn

Rasa kortikal

Stereognosis

:

dbn

dbn

Barognosis

:

dbn

dbn

Pengenalan 2 titik

: dbn

`

dbn

(24)

Pemeriksaan Sistem Otonom

Miksi

: dbn

Defekasi

: dbn

Salivasi

: dbn

Sekresi keringat

: dbn

24

(25)

Pemeriksaan Sistem Motorik dan Refleks

Ekstremitas superior

Lengan Atas bawah

tangan

Kanan kiri kanan kiri kanan kiri

Pertumbuhan : normal normal normal normal normal normal

Tonus

: normal normal normal normal normal normal

Kekuatan

Fleksi

:

5 1 5 1

5 1

Ekstensi

:

5 1 5 1

5 1

Reflek fisiologis

Bisep

: (+2/+2)

Trisep

: (+2/+2)

Reflek patologis

Hoffman

: (-/-)

Tromner

: (-/-)

25

(26)

Pemeriksaan Sistem Motorik dan Refleks

Ekstremitas Inferior

Tungkai

atas bawah

kaki

Kanan kiri kanan kiri kanan kiri

Pertumbuhan : normal/normal normal/normal normal/normal

Tonus

:

normal/normal normal/normal normal/normal

Kekuatan

Fleksi

:

5 2

5

2

5 2

Ekstensi

:

5 2

5

2

5 2

Klonus

:

Lutut

:

(- / -)

Kaki

:

(-/ -)

26

(27)

Refleks

kanan

kiri

Refleks patella

:

+3

+2

Refleks Achilles

:

+3

+2

Reflkes Babinski

:

(-)

(+)

Refleks Chaddock

:

(-)

(-)

Refleks Openheim :

(-)

(-)

Refleks Gordon

:

(-)

(-)

Refleks Stransky

:

(-)

(-)

Refleks Gonda

:

(-)

(-)

Refleks Schaeffer

:

(-)

(-)

Refleks Mendel B

:

(-)

(-)

Refleks Rosolimo

:

(-)

(-)

(28)

Refleks Primitif

Refleks memegang

: (-)

Refleks snout

: (-)

Refleks menghisap

: (-)

Refleks palmo-mental

: (-)

28

(29)

Laboratorium

Pemeriksaan

27-02-2014

8-02-2013

12-03-2014

Haemoglobin

11,6

g/dl

10,7 g/dl

Haematokrit

35 %

32 %

Leukosit

7,5 ribu/ul

9,5 ribu/ul

Trombosit

235 ribu/ul

150 ribu/ul

Eritrosit

3,86

juta/ul

3,59 juta/ul

PT

14,8 detik

APTT

23,5 detik

INR

1,230

(30)

Laboratorium

Pemeriksaan

27-02-2014

8-02-2013

12-03-2014

GDS

100 mg/dl

SGPT

42

u/l

SGOT

94

u/l

Ureum

0,7

Kreatinin

37

Natrium

139 mmol/L

Kalium

3,3 mmol/L

Klorida

111 mmol/L

HbsAg

Hs-CRP

Non Reaktif

2,53 mg/l

30

(31)

PEMERIKSAAN PENUNJANG

CT scan Kepala potongan axial

Calvaria dan subcutan intake

Craniocerebral space tampak normal

Sulci dan gyri merapat

Tampak lesi hipodense infratentorial,

batas tidak tegas di cerebellum kanan.

Lesi tampak mendesak ventrikel IV ke

kiri dan menyebabkan dilatasi ventrikel

III, ventrikel lateralis kanan dan kiri.

Tak tampak midline shifting

Systerna dan sistema ventrikel tampak

menyempit

Pons dan cerebellopontine angle tak

tampak kelainan

Orbita, sinus paranasalis dan mastoid

kanan kiri tak tampak kelainan

Tak tampak kalsifikasi abnormal

Kesimpulan :

Lesi Hipodense, infratentorial di

cerebellum kanan curiga suatu

astrocytoma, hidrocephalus obstruktif

non communicating

(32)

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Hasil pemeriksaan

CT scan Kepala dengan kontras potongan axial

Calvaria dan subcutan intake

Craniocerebral space tampak normal

Sulci dan gyri di luar lesi tak tampak kelainan

Tampak lesi hiperdense dengan area hipodense

disekitarnya menempati vermis cerebelli yang

mendesak ventrikel IV ke kiri yang pada post

kontras tampak kontras enhance

Tampak lesi nodul hiperdense dengan area

hipodense di sekitarnya menempati lobus

parietalis kanan

Tak tampak midline shifting

Systerna dan sistema ventrikel tampak melebar

Orbita, sinus paranasalis dan mastoid kanan kiri

tak tampak kelainan

Tak tampak kalsifikasi abnormal

Kesimpulan :

Lesi Hiperdense menempati vermis cerebelli yang

menyebabkan obstruksi hidocephalus dan

mendesak ventrikel IV kemungkinan

ependymoma

Lesi nodul hiperdense di lobus parietalis kanan

dapat merupakan DD

Brain metastasis

Early abces cerebri

(33)

Perbandingan CT scan

33

(34)

PEMERIKSAN PENUNJANG

Rontgen thorax (tanggal 23 Februari 2014)

Foto thorax AP (asimetris, kurang inspirasi)

Cor : Ukuran membesar dengan CTR <50%, tampak dilatasi

aorta

Pulmo: tak tampak perselubungan di kedua lapang paru

Sinus phrenicocostalis kanan kiri tajam

Hemidiaphragma kanan-kiri normal

Trakhea di tengah

Sisterna tulang baik

Kesimpulan :

(35)

EKG

EKG : Sinus ritme, HR 71 x/menit

(36)

RESUME

36

SIGN AND SYMPTOM

KLINIS

Awal kejang sadar, kejang dimulai dari tangan kanan

diikuti dengan sekujur tubuh kaku.badan seperti

tertarik ke belakang, mata melirik ke kanan, kadang

disertai ngompol

Focal secondary

generalized sezure

(tonik)

Nyeri Kepala selama 2 minggu

Cephalgia Akut

Nyeri kepala

cekot-cekot

,muntah-muntah,

pandangan ganda

peningkatan TIK

kepala terasa berputar, jalan tidak seimbang

gangguan koordinasi

dan keseimbangan

Demam hilang timbul, diare lebih dari 1 bulan

Gejala Mayor HIV/AIDS

Pelo dan Bicara pelo

Parese N. VII dan N. XII

(37)

RESUME

• Status interna

: TD

: 100/70 mmHg

mulut : stomatitis (+)

• Status neurologis

:

Kesadaran

: GCS E4 V5 M6, kompos mentis

Fungsi luhur

: dbn

Tata bicara

: disartria

Fungsi sensoris

: dbn

Fungsi motorik

: hemiparese sinistra UMN

Fungsi Koordinasi/Keseimbangan : Nistagmus horizontal bidirectional,

disdiakokinesia, hipometria

Refleks Fisiologis

: Refleks Bisep : +2/+2, Refleks Trisep +2/+2,

Refleks patella +2/+2, refleks achiles +2/+2

Refleks Patologis

: Refleks hoffman (-/-), tromner (-/-),

babinski (-/+)

Nervi craniales

: Parese N VII dan N XII dextra UMN

Left conjugate gaze paresis

(38)

Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium :

Anemia ringan, peningkatan enzin

transaminase

CT scan kepala non kontras

:

Lesi Hiperdense menempati vermis cerebelli yang menyebabkan

obstruksi hidocephalus dan mendesak ventrikel IV kemungkinan

ependymoma

Lesi nodul hiperdense di lobus frontal kanan dapat merupakan

DD

Brain metastasis

Early abCes cerebri

Rontgen thorax

: tidak ada kelainan

EKG

: Sinus ritme normokardi normoaxis

(39)

DIAGNOSIS

Diagnosis klinis

Focal secondary generalized sezure (tonik)

, post peningkatan

TIK (ec Hidrocephalus Obstruktif), cephalgia akut, Hemiparese

sinistra UMN, Parese N VII dan XII UMN,

Left conjugate gaze

paresis,

Gangguan koordinasi extremitas dextra

Diagnosis topis

Cerebelum dan regio frontal hemisfer cerebri dextra

Diagnosis etiologi

Space Occupying Proses, DD :

Abses Cerebri e.c Infeksi Oportunistik (

(Toxoplasma gondii, dd

Mycobacterium tuberculosis)

(40)

PENATALAKSANAAN

Umum : prinsip 6 B

Breathing

: menjaga patensi jalan nafas

Blood : memantau tekanan darah, keseimbangan cairan dan

elektrolit

Brain

: memantau tekanan intra kranial

Bladder

: memantau miksi dan mencegah ISK

Bowel

: memantau nutrisi, mencegah konstipasi

Bone and Skin : mencegah dekubitus dan kontraktur

(41)

PENATALAKSANAAN

Pengobatan Spesifik ( Saat diperiksa, tanggal 13 Maret 2014)

Medika mentosa

:

Infus NaCl 0,9%

20 tpm

Inj Dexamethason

10 mg/ 8 jam (tap off)

Inj Ceftriaxon

1 g/12 jam

Inj Metoclorpamid

10 mg/ k.p

Inj Diphenhidramine

10 mg/ k.p

Fenitoin tab

2 dd 100 mg

Paracetamol tab

3 dd 500 mg

Kotrimoksazol 1 dd 960 mg

Nonmedikamentosa

: diet lunak TKTP 1700 kal / hari

Head up 30

Fisioterapi

(42)

KONSULTASI/RAWAT BERSAMA

TS Rehabilitasi Medik

TS Bedah Saraf

VCT

TS Penyakit Dalam

PLANNING

CT scan Ulang, jika memungkinkan MRI- Brain dengan Kontras

Lumbal Pungtie

Cek Serologi

Toxoplasma Gondii (TORCH)

Foto Thorax Ulang, konsul TS Pulmo

Konsul TS Psikiatri

PROGNOSIS

Ad vitam

: dubia ad malam

Ad sanam

: malam

(43)

FO

LL

O

W

U

P

43

tanggal 27/3/2014 28/2/2014 1/3/2014 2/3/2014 3/3/2014 DPH 0 1 2 3 4

Subjektif nyeri kepala >>, muntah(+),

pandangan ganda

Kejang, nyeri kepala <

pandangan ganda (+) nyeri kepala<< nyeri kepala << nyeri kepala (-)

TD 90/60 100/80 100/90 100/90 100/90

Nadi 84 x/mnt 80 x/mnt 88 x/mnt 84 x/mnt 80 x/mnt

RR 24x/ mnt 24x/ mnt 20x/ mnt 20x/ mnt 16x/ mnt

Suhu 37,4 37,3 37,1 37,3 37,4

Vas 6 6 4 3 3

Fx Kesadaran E3V5M6 E4V5M6 E4V5M6 E4V5M6 E4V5M6

Fx luhur dbn dbn dbn dbn dbn

Fx Koordinasi dismetria dextra dismetria dextra dismetria dextra dismetria dextra dismetria dextra

Fx Sensorik dbn dbn dbn dbn dbn

dbn dbn dbn dbn dbn

Fx motorik 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

Assesment SOP dd Tumor Primer otak

Hidrocephalus Obstructif

SOP dd Tumor Primer otak Hidrocephalus Obstructif

SOP dd Tumor Primer otak Hidrocephalus Obstructif

SOP dd Tumor Primer otak Hidrocephalus Obstructif

SOP dd Tumor Primer otak Hidrocephalus Obstructif

Terapi

Inf NaCl 0,9 % 20 tpm Inj Dexamethason 10 mg/ 6 jam (tapp off)

Inj Manitol 100 cc/6jam Inj Metoclorpamid 10 mg/ k.p Inj ketorolac 30 mg/12jam Fenitoin tab 2 dd 100 mg Paracetamol 3 dd 500 mg

Inf NaCl 0,9 % 20 tpm Inj Dexamethason 10 mg/ 8 jam (tapp off)

Inj Manitol 100 cc/8jam Inj Metoclorpamid 10 mg/ k.p Inj ketorolac 30 mg/12jam Fenitoin tab 2 dd 100 mg Paracetamol 3 dd 500 mg Inj Diazepam 10 mg IV pelan

Inf NaCl 0,9 % 20 tpm Inj Dexamethason 10 mg/ 12 jam (tapp off)

Inj Manitol 100 cc/12jam Inj Metoclorpamid 10 mg/ k.p Fenitoin tab 2 dd 100 mg Paracetamol 3 dd 500 mg

Inf NaCl 0,9 % 20 tpm Inj Dexamethason 10 mg/ 12 jam (tapp off)

Inj Manitol 100 cc/12jam Inj Metoclorpamid 10 mg/ k.p Fenitoin tab 2 dd 100 mg Paracetamol 3 dd 500 mg

Inf NaCl 0,9 % 20 tpm Inj Dexamethason 10 mg/ 24 jam (tapp off)

Inj Manitol 100 cc/12jam Inj Metoclorpamid 10 mg/ k.p Fenitoin tab 2 dd 100 mg Paracetamol 3 dd 500 mg

(44)

FO

LL

O

W

U

P

44

tanggal 4/3/2014 5/3/2014 6/3/2014 7/3/2014 8/3/2014 DPH 5 6 7 8 9

Subjektif nyeri kepala >>

pusing berputar nyeri kepala >>

nyeri kepala (-)

muntah(-) nyeri kepala (-) nyeri kepala (-)

TD 110/80 100/70 100/70 100/70 100/80

Nadi 90 x/mnt 80 x/mnt 80 x/mnt 80 x/mnt 80 x/mnt

RR 24x/ mnt 24x/ mnt 24x/ mnt 24x/ mnt 24x/ mnt

Suhu 36,7 37,4 37,3 37,3 37,3

Vas 5 4 3 3 3

Fx Kesadaran E4V5M6 E4V5M6 E4V5M6 E4V5M6 E4V5M6

Fx luhur dbn dbn dbn dbn dbn

Fx Koordinasi dismetria dextra dismetria dextra dismetria dextra dismetria dextra dismetria dextra

Fx Sensorik dbn dbn dbn dbn dbn

dbn dbn dbn dbn dbn

Fx motorik 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

Asssesment SOP dd Tumor Primer otak

Hidrocephalus Obstructif

SOP dd Tumor Primer otak Hidrocephalus Obstructif

SOP dd Tumor Primer otak Hidrocephalus Obstructif

SOP dd Tumor Primer otak Hidrocephalus Obstructif

SOP dd Tumor Primer otak curiga ada Infeksi SSP Hidrocephalus Obstructif

Terapi

Inf NaCl 0,9 %20 tpm Inj Dexamethason 10 mg/ 8 jam (tap off)

Inj Manitol 100 cc/12jam Inj Metoclorpamid 10 mg/ k.p Inj Diphenhidramine 10 mg/ k.p Fenitoin tab 2 x 100 mg Paracetamol 3 x500 mg Inf NaCl 0,9 %20 tpm Inj Dexamethason 10 mg/ 12 jam (tap off) Inj Metoclorpamid 10 mg/ k.p Inj Diphenhidramine 10 mg/ k.p Fenitoin tab 2 dd 100 mg Paracetamol 3 dd 500 mg Codein tab 3 dd 30 mg Inf NaCl 0,9 %20 tpm Inj Dexamethason 5 mg/ 12 jam (tap off) Inj Metoclorpamid 10 mg/ k.p Inj Diphenhidramine 10 mg/ k.p Fenitoin tab 2 dd 100 mg Paracetamol 3 dd 500 mg Codein tab 3 dd 30 mg Inf NaCl 0,9 %20 tpm Inj Dexamethason 5mg/ 12 jam (tap off) Inj Metoclorpamid 10 mg/ k.p Inj Diphenhidramine 10 mg/ k.p Fenitoin tab 2 dd 100 mg Paracetamol 3 dd 500 mg Codein tab 3 dd 30 mg Inf NaCl 0,9 %20 tpm Inj Dexamethason 5 mg/ 24 jam (tap off) Inj Metoclorpamid 10 mg/ k.p Inj Diphenhidramine 10 mg/ k.p Fenitoin tab 2 dd 100 mg Paracetamol 3 dd 500 mg Codein tab 3 dd 30 mg

(45)

45

FO

LL

O

W

U

P

tanggal 9/3/2014 10/3/2014 11/3/2014 12/3/2014 13/3/2014 DPH 10 11 12 13 14

Subjektif nyeri kepala (+)

Kejang nyeri kepala nyeri kepala nyeri kepala nyeri kepala (+)

TD 100/70 100/70 100/70 100/70 100/70

Nadi 80 x/mnt 80 x/mnt 80 x/mnt 80 x/mnt 80 x/mnt

RR 16x/ mnt 16x/ mnt 18x/ mnt 18x/ mnt 20x/ mnt

Suhu 37,4 37,3 37,3 37,4 37,4

Vas 3 3 3 6 6

Fx Kesadaran E4V5M6 E4V5M6 E4V5M6 E4V5M6 E4V5M6

Fx luhur dbn dbn dbn dbn dbn

Fx Koordinasi dismetria dismetria dismetria dismetria dismetria

Fx Sensorik dbn dbn dbn dbn dbn

dbn dbn dbn dbn dbn

Fx motorik 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3

5 5 5 5 5 5 5 5 5 3

Assesment

SOP dd Tumor Primer otak curiga ada Infeksi SSP Hidrocephalus Obstructif

SOP dd Tumor Primer otak

curiga ada Infeksi SSP Hidrocephalus Obstructif

SOP dd Tumor Primer otak

curiga ada Infeksi SSP (abses Cerebri) dengan tanda mayor HIV (+) Hidrocephalus Obstructif

SOP dd Tumor Primer otak

curiga ada Infeksi SSP (abses Cerebri) dengan tanda mayor HIV (+) Hidrocephalus Obstructif

SOP dd Tumor Primer otak

curiga ada Infeksi SSP (abses Cerebri) dengan tanda mayor HIV (+)

Terapi

Inf NaCl 0,9 %20 tpm Inj Dexamethason 5 mg/ 24 jam (tap off) Inj Metoclorpamid 10 mg/ k.p Inj Diphenhidramine 10 mg/ k.p Fenitoin tab 2 dd 100 mg Paracetamol 3 x 500 mg Codein tab 3 dd 30 mg Inj Diazepam 10 mg IV pelan

Inf NaCl 0,9 %20 tpm Inj Dexamethason 5 mg/ 24 jam (tap off)

Inj Metoclorpamid 10 mg/ k.p Inj Diphenhidramine 10 mg/ k.p Fenitoin tab 2 dd 100 mg Paracetamol 3 x 500 mg Codein tab 3 dd 30 mg

Inf NaCl 0,9 %20 tpm Inj Dexamethason 5 mg/ 24 jam (tap off)

Inj Metoclorpamid 10 mg/ k.p Inj Diphenhidramine 10 mg/ k.p Fenitoin tab 2 dd 100 mg Paracetamol 3 x 500 mg Codein tab 3 dd 30 mg

Inf NaCl 0,9 %20 tpm Inj Dexamethason 5mg/ 24 jam (tap off)

Inj Metoclorpamid 10 mg/ k.p Inj Diphenhidramine 10 mg/ k.p Fenitoin tab 2 dd 100 mg Paracetamol 3 dd 500 mg Codein tab 3 dd 30 mg

Inf NaCl 0,9 %20 tpm Inj Dexamethason 10 mg/ 6 jam (tap off)

Inj Metoclorpamid 10 mg/ k.p Inj Diphenhidramine 10 mg/ k.p Fenitoin tab 2 dd 100 mg Paracetamol 3 dd 500 mg Codein tab 3 dd 30 mg

(46)

46

tanggal 14/3/2014 15/3/2014 16/4/2014 17/4/014 18/3/2014

DPH 15 16 17 18 19

Subjektif nyeri kepala (+) nyeri kepala (-) nyeri kepala (-) nyeri kepala (-) nyeri kepala (-)

TD 100/90 100/90 100/90 100/90 100/90

Nadi 80 x/mnt 80 x/mnt 80 x/mnt 80 x/mnt 80 x/mnt

RR 16x/ mnt 16x/ mnt 16x/ mnt 16x/ mnt 16x/ mnt

Suhu 37,3 37,3 37,2 37,2 37,2

Vas 4 2 2 2 2

Fx Kesadaran E4V5M6 E4V5M6 E4V5M6 E4V5M6 E4V5M6

Fx luhur dbn dbn dbn dbn dbn

Fx Koordinasi dismetria dextra dismetria dx dismetria dx dismetria dextra dismetria

Fx Sensorik dbn dbn dbn dbn dbn

dbn dbn dbn dbn dbn

Fx motorik 5 2 5 1 5 1 5 1 5 1

5 2 5 2 5 2 5 2 5 2

Assesment

SOP dd abses Cerebri, dd Tumor otak Primer dengan tanda mayor HIV (+)

SOP dd abses Cerebri, dd Tumor otak Primer HIV (+)

SOP dd abses Cerebri, dd Tumor otak Primer HIV (+)

SOP dd abses Cerebri, dd Tumor otak Primer HIV (+)

SOP dd abses Cerebri, dd Tumor otak Primer HIV (+)

Terapi

Inf NaCl 0,9 %20 tpm Inj Dexamethason 10 mg/ 8 jam (tap off)

Inj Metoclorpamid 10 mg/ k.p Inj Diphenhidramine 10 mg/ k.p Fenitoin tab 2 dd 100 mg Paracetamol 3 dd 500 mg inj ceftriaxone 1 g/ 12 jam kotrimoksazol 1x960 mg

Inf NaCl 0,9 %20 tpm Inj Dexamethason 10 mg/ 8 jam (tap off)

Inj Metoclorpamid 10 mg/ k.p Inj Diphenhidramine 10 mg/ k.p Fenitoin tab 2 dd 100 mg Paracetamol 3 dd 500 mg inj ceftriaxone 1 g/ 12 jam kotrimoksazol 1x960 mg

Inf NaCl 0,9 %20 tpm Inj Dexamethason 10 mg/ 12 jam (tap off)

Inj Metoclorpamid 10 mg/ k.p Inj Diphenhidramine 10 mg/ k.p Fenitoin tab 2 dd 100 mg Paracetamol 3 dd 500 mg inj ceftriaxone 1 g/ 12 jam kotrimoksazol 1x960 mg

Inf NaCl 0,9 %20 tpm Inj Dexamethason 10 mg/ 12 jam (tap off)

Inj Metoclorpamid 10 mg/ k.p Inj Diphenhidramine 10 mg/ k.p Fenitoin tab 2 dd 100 mg Paracetamol 3 dd 500 mg inj ceftriaxone 1 g/ 12 jam kotrimoksazol 1x960 mg

Inf NaCl 0,9 %20 tpm Inj Dexamethason 5mg/ 12 jam (tap off)

Inj Metoclorpamid 10 mg/ k.p Inj Diphenhidramine 10 mg/ k.p Fenitoin tab 2 dd 100 mg Paracetamol 3 dd 500 mg inj ceftriaxone 1 g/ 12 jam kotrimoksazol 1x960 mg planning/ tindakan

CT scan ( Ulang Tunggu Protokol)

FO

LL

O

W

U

P

(47)

Referensi

Dokumen terkait

Kelompok pertama terdiri dari al-Tsauri, Hasan al-Basri dan al-Karhi berpendapat bahwa kafa‟ah bukanlah merupakan syarat asal, juga bukan merupakan syarat sah

Pada peta posisi produk, produk terletak pada kuadran B, menandakan produk tersebut memiliki tingkat utilitas tinggi, tingkat performansi yang tinggi, dan atribut yang dapat

Hubungan antara Nilai Ujian Nasioanal SLTP dan Prestasi

Struktur kesempatan politik merupakan analisis struktural di level makro untuk menjelaskan bagaimana suatu gerakan sosial dapat muncul ke permukaan, sedangkan struktur

2) Nilai tahanan isolasi pada pemutus tenaga bay Palur 1 dan 2 memiliki nilai yang bervariasi dalam setiap periode pemeliharaan, nilai tahanan isolasi antar fasa juga

Aplikasi ini dibangun dengan menggunakan ASP.NET yang tediri dari proses data penerimaan untuk maintenance data penerimaan minyak yang masuk, data pengiriman untuk

Begitu juga dengan sifat-sifat yang telah disepakati atau kesesuaian produk untuk aplikasi tertentu tidak dapat disimpulkan dari data yang ada dalam Lembaran Data Keselamatan

Adapun isi Putusan Bawaslu Kota Ternate pada angka Satu dan angka Dua yang menyebutkan “ (1) menyatakan Terlapor I terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan