Percobaan 1
PENGGUNAAN ALAT
TUJUAN
Mengetahui cara membersihkan, mengeringkan
dan menggunakan berbagai alat gelas yang
digunakan di laboratorium kimia.
Mengatur nyala pembakar Bunsen untuk
memperoleh cahaya dan nyala yang efisien
Mengembangkan keterampilan penggunaan
neraca
Mengembangkan teknik penggunaan pipet
Mencuci Alat-Alat Gelas
Air panas
larutan asam encer atau basa encer.
Larutan kalium dikromat (K
2Cr
2O
7)
Alat-alat gelas dikatakan bersih jika air
dilalukan pada permukaan gelas, tidak ada
sisa cairan yang menempel.
Untuk menghilangkan zat-zat yang menempel
pada dasar/dinding gelas dapat menggunakan:
Pengeringan alat gelas
dilakukan di dalam oven.
Alat-alat gelas yang mempunyai skala
yang
digunakan
untuk
mengukur
sejumlah tertentu secara kuantitatif,
dikeringkan dengan meniup alat tersebut
dengan udara (blower).
Nama alat
Jumlah
tabung reaksi
batang pengaduk
volume pipet
buret
labu ukur
corong gelas
pipet tetes
labu Erlenmeyer
beaker glass
gelas ukur
10
1
1
1
1
1
2
2
2
1
Alat gelas yang tersedia di lemari anda,
dicuci dan dikeringkan:
Pembakar Bunsen
panas dan nyala efisien diperoleh dengan
pengaturan komposisi gas dan udara.
Menyalakan bunsen.
Untuk mendapatkan nyala bunsen, dilakukan
langkah -langkah sebagai berikut :
Pembakar bunsen
menyala
Pembakar bunsen
•Tutup katup pengontrol gas (Gb 1.1) dan buka katup gas pada outlet
•Tutup lubang udara yang ada pada bagian dasar pembakar dan perlahan-lahan buka katup pengontrol gas
•Nyalakan korek api,dekatkan ke bagian atas bejana, sampai gas menyentak ujung pengapian
• atur katup pengontrol gas sampai nyalanya biru muda dan terlihat dua atau lebih nyala yang berbeda
buka katup pengontrol udara secara perlahan, sampai sedikit terdengar desisan.
Gambar:
Nyala yang diatur secara efisien pada pembakar bunsen.
•
Pengamatan suhu nyala menggunakan titik leleh
logam.
Pegang dengan krustang
Tentukan suhunya pada nyala non iluminasi
bunsen
catat suhu kira-kira nyala di daerah yang
ditunjukkan pada Gambar 1.8
Kawat Al
Suhu Al
Catatan:
Neraca Laboratorium
Banyak jenis dan model neraca yang
digunakan di laboratorium Kimia Dasar.
Neraca triple beam, dan neraca top loading
banyak digunakan.
Latihan menggunakan neraca.
Gunakan neraca top-loading hanya
setelah asisten menjelaskan cara
pemakaiannya. Pastikan untuk
mencatat massa zat untuk
menentukan kepekaan neraca:
0,01 g untuk neraca triple beam dan
Timbang 1,21 g dengan neraca ohauss
CaCO
3CaCO3 1,21 g
Dilarutkan dalam air sejumlah 42,5 mL
Larutan CaCO3
Hasil sentrifugasi
• disaring • disentrifugasi
endapan
filtrat
endapan
cairan
Timbang 1,4356 g dengan neraca analitis
NaCl
NaCl 1,4356 g
Dilarutkan secara kuantitatif di dalam labu ukur 100 mL
Larutan NaCl
Larutan NaCl dalam erlenmeyer
dipipet secara kuantitatif dengan volum pipet dimasukkan ke dalam Labu Erlenmeyer
(pekerjaan ini dilakukan 2 kali).
dititrasi dengan larutan x dalam buret
sampai volume dari buret yang dikeluarkan: I = 20,50 mL
II = 23,25 mL
Gambar :
Cara melakukan
titrasi
Kerapatan
Setiap zat murni memperlihatkan sifat-sifat
intensif yang dimilikinya. Salah satu adalah
kerapatan.
Kerapatan: massa zat per satuan volume.
Dalam sistem Inggris, kerapatan air pada 4
C
adalah 8,34 lb/gal atau 62,2 lb/ft3.
SI: kerapatan air adalah 1,00 g/cm
3atau 1,00
g/mL.
D. Kerapatan
Tanyakan kepada asisten, neraca yang mana yang digunakan
untuk menentukan kerapatan zat yang tidak diketahui. Tulis
nomor neraca pada lembar laporan.
Isi air hingga ½ nya, catat volume
Gelas ukur 10 mL padatan
Gelas ukur + padatan
tentukan massanya masukkan
ke dalam gelas ukur
hilangkan gelembung udara yang terjebak atau menempel pada padatan.
Catat batas air yang baru
(V padatan adalah perbedaan antara dua batas air.
Timbang dan catat massanya
Pipet 5 mL air ke dalam gelas kimia Tentukan massa gelas kimia dan air
Gelas kimia bersih dan kering
Kerapatan air
Massa gelas kimia + air
Hitung kerapatan air
Catatan: lakukan juga pengukuran kerapatan untuk cairan yang tidak diketahui.
Pertanyaan Pendahuluan
Sebelum memulai percobaan ini dalam laboratorium,
anda harus dapat menjawab pertanyaan di bawah ini:
1. Bedakan antara nyala iluminasi dengan nyala
non-iluminasi. Yang mana yang memiliki panas lebih tinggi?
2. Apa warna nyala efisien yang dominan untuk
pembakar bunsen?
3. Nyala non-iluminasi yang efisien yang diatur pada
pembakar bunsen memiliki (satu, dua, tiga) kerucut
yang khas.
4. Berapa suhu dalam nyala bunsen yang ditentukan
dalam percobaan ini?
5. Dua jenis neraca laboratorium masing-masing memiliki kepekaannya sendiri untuk mengukur massa suatu zat yang digunakan dalam percobaan ini. Berilah nama setiap jenis neraca tersebut berkaitan dengan kepekaannya.
6. (a) Apa definisi meniscus? (b) Jelaskan (bisa dengan diagram) teknik pembacaan meniscus.
7. Massa suatu gelas kimia adalah 6,684 gram. Setelah diisi 2,5 mL bensin, massa gelas kimia tersebut dengan bensin menjadi 8,248 g. Berdasarkan data tersebut, tentukan kerapatan bensin.
8. Teknik penggunaan pipet yang efisien membantu seorang ahli kimia untuk memperoleh data yang bagus dan reproducible. Apa yang harus dilakukan dalam situasi berikut:
a) Meneteskan suspensi dari tip pipet dipindahkan dengan ___ b) Untuk menghilangkan sedikit cairan sisa yang terakhir
setelah dikeluarkan dari pipet ________________________ c) Suatu pipet harus diisi dengan bantuan ________________ d) Jari yang mana yang digunakan untuk mengontrol suatu volume cairan dalam pipet.
NPM________Nama__________Tanggal
Lab__________Meja_____ Asisten_____
Lembar Laporan Percobaan 1
Penggunaan Alat Dasar Laboratorium A. Alat-Alat Gelas
Tuliskan dengan bahasa yang amat singkat langkah-langkah penyiapan alat gelas.
B. Pembakar Bunsen
1. Diagram pada sebelah kanan daerah panas nyala noniluminasi yang dideteksi dengan kawat kassa yang
2. Pada sebelah kanannya, gambarkan sebuah gambar nyala noniluminasi bunsen dan tunjukkan suhu kira-kira dari daerah nyala berikut (lihat Gambar 1.7).
a) Pada puncak nyala ____ C b) Antara puncak nyala dan di dalam kerucut ____ C c) Pada puncak di dalam kerucut ____ C 3. Apakah gambar anda sesuai dengan uji kawat kassa ?
C. Neraca Laboratorium
Tentukan massa zat-zat berikut pada neraca yang ditentukan. Jelaskan hasil anda dengan kepekaan yang benar. Bandingkan massa-massa yang dicatat untuk zat yang sama pada neraca yang berbeda.
Zat Neraca triple-beam Neraca top-loading
Tabung reaksi 75 mm (g) ___________________ ___________________
Gelas kimia 250 mL (g) ___________________ ___________________
Cawan penguap (g) ___________________ ___________________
Gelas ukur 10 mL (g) ___________________ ___________________
Gelas ukur 10 mL dengan
4 mL air (g) ___________________ ___________________
D. Kerapatan
Berapa nomor neraca? _____
• Nomor padatan yang tidak diketahui _____________ Perc. 1 Perc. 2 a) Massa padatan (g) ________ ________ b) Volume air (cm3) ________ ________ c) Volume air dan padatan (cm3) ________ ________ d) Volume padatan (cm3) ________ ________ e) Kerapatan padatan (g/cm3) ________ ________ f) Rata-rata kerapatan padatan (g/cm3) ____________
2. Cairan
Air Cairan cuplikan no. __
Perc. 1 Perc. 2 Perc. 1 Perc. 2 a) Massa tabung reaksi
dan gelas kimia (g) _______ _______ _______ _______ b) Massa tabung reaksi,
gelas kimia dan
cairan (g) _______ _______ _______ _______ a) Massa cairan (g) _______ _______ _______ _______ b) Volume cairan (mL) _______ _______ _______ _______ c) Kerapatan cairan (g/mL) _______ _______ _______ _______ d) Rata-rata kerapatan cairan (g/mL) ________ ________
Data kelas / kelompok 1 2 3 4 5 6 Kerapatan cairan cuplikan ____ ____ ____ ____ ____ ____
Pertanyaan:
1. Kerapatan padatan A adalah 2,70 g/cm3 dan padatan B adalah 3,87 g/cm3. Suatu cuplikan 1,00 g masing-masing padatan dipindahkan ke dalam gelas ukur yang mengandung 5,00 mL air. Padatan yang mana yang menempati volume air lebih besar? Berapa mL?
2. Kerapatan logam timbal adalah 11,35 g/cm3. Jika 16,44 g timbal ditambahkan ke dalam gelas ukur 10 mL yang mengandung 4,2 mL air, bagaimana pembacaan volume akhir air pada gelas ukur ?
3. Pada bagian D.1 gelembung udara yang terdapat pada permukaan logam ketika dimasukkan ke dalam air, Jelaskan bagaimana fenomena ini mempengaruhi densitas logam yang dilaporkan.
4. Pada bagian D.3, beberapa tetes cairan yang tidak diketahui ke dalam dinding tabung pipet (karena pipetnya kotor) setelah cairannya dikeluarkan. Apakah volume sebenarnya cairan yang dikeluarkan leboih besar atau lebih kecil dari 2 mL yang tertera pada pipet ? Jelaskan.