• Tidak ada hasil yang ditemukan

infark paru

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "infark paru"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang

Infark adalah kematian suatu jaringan tubuh. Hal ini dapat disebabkan Infark adalah kematian suatu jaringan tubuh. Hal ini dapat disebabkan  berkurangnya

 berkurangnya pasokan pasokan darah darah yang yang menuju menuju jaringan jaringan tubuh tubuh tersebut. tersebut. AdanyaAdanya  penyumbatan pada

 penyumbatan pada vena vena atau atau arteri arteri yang mengalirkan yang mengalirkan darah darah menuju menuju organ organ tubuhtubuh dapat menimbulkan terjadinya infark jaringan

dapat menimbulkan terjadinya infark jaringan 7,97,9.. Infark paru

Infark paru adalah adalah istilah yang istilah yang digunakan digunakan untuk mengguntuk menggambarkan fokuambarkan fokuss nekrosis lokal pada jaringan parenkim paru yang diakibatkan oleh penyumbatan nekrosis lokal pada jaringan parenkim paru yang diakibatkan oleh penyumbatan vaskular. Kematian jaringan paru akibat tersumbatnya aliran darah seperti arteri vaskular. Kematian jaringan paru akibat tersumbatnya aliran darah seperti arteri  pulmonalis oleh suatu embolus.

 pulmonalis oleh suatu embolus.

Iskemia sepintas pada jaringan paru mengakibatkan dilatasi kapiler, Iskemia sepintas pada jaringan paru mengakibatkan dilatasi kapiler, arteriol dan venula dan juga menimbulkan peningkatan permeabilitas vaskular arteriol dan venula dan juga menimbulkan peningkatan permeabilitas vaskular dengan kebocoran cairan dan eritrosit. Hal ini terjadi karena sel endotel pembuluh dengan kebocoran cairan dan eritrosit. Hal ini terjadi karena sel endotel pembuluh darah sangat peka terhadap hipoksemia. Perdarahan paru yang terjadi menyerupai darah sangat peka terhadap hipoksemia. Perdarahan paru yang terjadi menyerupai infark paru, tetapi struktur jaringan paru di pertahankan dan arsitektur sebelumnya infark paru, tetapi struktur jaringan paru di pertahankan dan arsitektur sebelumnya kembali lagi setelah resorbsi darah. Perdarahan paru yang disebabkan kembali lagi setelah resorbsi darah. Perdarahan paru yang disebabkan tromboemboli paru atau infark paru dapat multiple dan banyak di temukan pada tromboemboli paru atau infark paru dapat multiple dan banyak di temukan pada lobus bawah, terutama pada paru kanan. Infark paru biasanya terletak pada lobus bawah, terutama pada paru kanan. Infark paru biasanya terletak pada  jaringan

 jaringan paru paru perifer, perifer, cenderung cenderung berbentuk berbentuk kerucut/taji(wedge-shaped), kerucut/taji(wedge-shaped), padapada  pertolongan

 pertolongan melintang melintang dengan dengan puncak puncak menuju menuju ke ke tromboemboli tromboemboli dan dan dasar dasar padapada  pleura, daer

 pleura, daerah iah ini ni berwarna berwarna merah merah gelap dan gelap dan merah merah coklat coklat dan biasdan biasanya anya berbatasberbatas tegas

tegas1,31,3..

Pada infark paru, jaringan nekrosis selalu hemoragis dan struktur paru asli Pada infark paru, jaringan nekrosis selalu hemoragis dan struktur paru asli rusak atau tidak ada. Pada perjalanannya, warna infark paru berubah dari merah rusak atau tidak ada. Pada perjalanannya, warna infark paru berubah dari merah gelap menjadi coklat bila eritrosit rusak dan pigmen hemosiderin di fagositosis gelap menjadi coklat bila eritrosit rusak dan pigmen hemosiderin di fagositosis oleh makrofag, kemudian warna berubah menjadi keabu-abuan bila terjadi fibrosis oleh makrofag, kemudian warna berubah menjadi keabu-abuan bila terjadi fibrosis dan infark paru berubah menjadi jaringan parut. Retraksi daerah fibrotik ini dan infark paru berubah menjadi jaringan parut. Retraksi daerah fibrotik ini menyebabkan cekungan pada permukaan pleura. Pada infark paru septik, warnya menyebabkan cekungan pada permukaan pleura. Pada infark paru septik, warnya  putih

(2)
(3)

 polimormonuklear.

 polimormonuklear. Infark Infark paru paru septik septik dapat dapat disebabkan disebabkan karena karena emboli emboli terinfeksiterinfeksi stau proses infeksi di paru. Sebaliknya infark paru septik dapat menyebabkan stau proses infeksi di paru. Sebaliknya infark paru septik dapat menyebabkan abses paru

abses paru 22..

Terkadang infark paru dikaitkan pula dengan kanker paru. Akan tetapi, Terkadang infark paru dikaitkan pula dengan kanker paru. Akan tetapi, kejadiannya jauh lebih jarang jika dibandingkan dengan infark akibat emboli kejadiannya jauh lebih jarang jika dibandingkan dengan infark akibat emboli paru.paru. Kanker paru dapat mengakibatkan infark paru jika terjadinya metastase sel kanker Kanker paru dapat mengakibatkan infark paru jika terjadinya metastase sel kanker ke arteri dan vena pulmonal sehingga terjadi obstruksi. Sebuah kasus infark paru ke arteri dan vena pulmonal sehingga terjadi obstruksi. Sebuah kasus infark paru  pernah

 pernah dilaporkan dilaporkan di di Tokyo Tokyo yag yag setelah setelah dianalisis dianalisis penyebabnya penyebabnya adalahadalah adenosquamous cell carcinoma

adenosquamous cell carcinoma  paru-paru kanan. Kanker ini megakibatka infark  paru-paru kanan. Kanker ini megakibatka infark  paru multiple di lobus superior dan

 paru multiple di lobus superior dan medial dextra.medial dextra.

1.2 Tujuan 1.2 Tujuan

Tujuan penulisan referat ini adalah untuk mempelajari dan mengetahui Tujuan penulisan referat ini adalah untuk mempelajari dan mengetahui definisi, etiologi, patofisiologi, factor presdiposisi, manifestasi klinis, pemeriksaan definisi, etiologi, patofisiologi, factor presdiposisi, manifestasi klinis, pemeriksaan  penunjang, penatalaksanaan, dan k

(4)
(5)

BAB II BAB II TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA 2.1 2.1 DefinisiDefinisi

Infark adalah kematian suatu jaringan tubuh. Hal ini dapat disebabkan Infark adalah kematian suatu jaringan tubuh. Hal ini dapat disebabkan  berkurangnya

 berkurangnya pasokan pasokan darah darah yang yang menuju menuju jaringan jaringan tubuh tubuh tersebut. tersebut. AdanyaAdanya  penyumbatan pada

 penyumbatan pada vena vena atau atau arteri arteri yang mengaliryang mengalirkan kan darah darah menuju menuju organ organ tubuhtubuh dapat menimbulkan terjadinya infark jaringan.

dapat menimbulkan terjadinya infark jaringan.

Infark paru adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan fokus Infark paru adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan fokus nekrosis lokal pada jaringan parenkim paru yang diakibatkan oleh penyumbatan nekrosis lokal pada jaringan parenkim paru yang diakibatkan oleh penyumbatan vaskular. Kematian jaringan paru akibat tersumbatnya aliran darah seperti arteri vaskular. Kematian jaringan paru akibat tersumbatnya aliran darah seperti arteri  pulmonalis oleh suatu embolus

 pulmonalis oleh suatu embolus 22..

2.2

2.2 EtiologEtiolog

Infark paru merupakan suatu keadaan yang sering disebabkan oleh adanya Infark paru merupakan suatu keadaan yang sering disebabkan oleh adanya embolus pada paru

embolus pada paru (pulmonary embolism).(pulmonary embolism).2,3,52,3,5  Emboli dapat terjadi dikarenakan  Emboli dapat terjadi dikarenakan tromboemboli vena

tromboemboli vena (venous thromboembolism).(venous thromboembolism).2,3,5,62,3,5,6Hal ini dapat berhubunganHal ini dapat berhubungan dengan adanya trauma, post operasi dan kelahiran.Tiga faktor predisposisi yang dengan adanya trauma, post operasi dan kelahiran.Tiga faktor predisposisi yang dapat menimbulkan trombus sesuai

dapat menimbulkan trombus sesuai trias virchowtrias virchow adalah : adalah : -- Endotel cederaEndotel cedera

-- Statis aliran darahStatis aliran darah

-- Darah hiperkoagulabilitasDarah hiperkoagulabilitas

Emboli yang dapat menyebabkan infark paru jika terjadi penyumbatan Emboli yang dapat menyebabkan infark paru jika terjadi penyumbatan total di arteri pulmonalis dan arteri bronkialis yang merupakan pembuluh darah total di arteri pulmonalis dan arteri bronkialis yang merupakan pembuluh darah secara langsung berada pada alveoulus.

secara langsung berada pada alveoulus.2,3,62,3,6  Jika sirkulasi bronkus normal dan  Jika sirkulasi bronkus normal dan ventilasi tetap normal, keadaan infark paru jarang terjadi. Infark paru terjadi jika ventilasi tetap normal, keadaan infark paru jarang terjadi. Infark paru terjadi jika adanya gangguan pada jantung atau sirkulasi

adanya gangguan pada jantung atau sirkulasi bronkus.bronkus.2,3,62,3,6

Embolus yang dapat menyebabkan infark paru biasanya sering berasal dari Embolus yang dapat menyebabkan infark paru biasanya sering berasal dari vena dalam ekstremitas bawah seperti vena femoralis, vena poplitea dan vena vena dalam ekstremitas bawah seperti vena femoralis, vena poplitea dan vena

(6)
(7)

iliaka.

iliaka.2,3,62,3,6  Embolus tersebut masuk kealiran darah menuju jantung dan akhirnya  Embolus tersebut masuk kealiran darah menuju jantung dan akhirnya menyumbat di pembuluh darah paru.

menyumbat di pembuluh darah paru.

2.3

2.3 EpidemiologiEpidemiologi

Kasus emboli paru dapat berhubungan dengan infark paru, namun Kasus emboli paru dapat berhubungan dengan infark paru, namun  biasanya

 biasanya hanya hanya 10% 10% kasus kasus emboli emboli paru paru yang yang berujung berujung pada pada infark infark paru.paru.33KasusKasus terbanyak yang dapat menyebabkan infark paru adalah adanya penyakit dasar terbanyak yang dapat menyebabkan infark paru adalah adanya penyakit dasar seperti gagal jantung ataupun thromboflebitis.

seperti gagal jantung ataupun thromboflebitis.4,54,5

Faktor predisposisi lain yang dapat menimbulkan penyumbatan pembuluh Faktor predisposisi lain yang dapat menimbulkan penyumbatan pembuluh darah akibat embolus antara lain

darah akibat embolus antara lain2,3,52,3,5 : :

(8)
(9)

Hal ini dapat menyebabkan terjadinya emboli lemak yang jika terjadi Hal ini dapat menyebabkan terjadinya emboli lemak yang jika terjadi  penyumbatan pada pembuluh d

 penyumbatan pada pembuluh darah paru dapat menyebabkan infark parah paru dapat menyebabkan infark paru.aru.

 Hiperkoagulabilitas darahHiperkoagulabilitas darah

Aktivitas pembekuan darah yang meningkat dapat menyebabkan Aktivitas pembekuan darah yang meningkat dapat menyebabkan  penggumpalan

 penggumpalan darah darah dan dan jika jika gumpalan gumpalan darah darah tersebut tersebut terlepas terlepas yangyang mungkin menyebabkan penyumbatan pada aliran darah paru akan mungkin menyebabkan penyumbatan pada aliran darah paru akan menimbulkan infark pada paru.

menimbulkan infark pada paru.

 Obat kontrasepsiObat kontrasepsi

Terapi dengan kontrasepsi ataupun steroid dapat menyebabkan Terapi dengan kontrasepsi ataupun steroid dapat menyebabkan hiperkoagulobilitas darah.

hiperkoagulobilitas darah.

2.4

2.4 Patofisiologi dan Patofisiologi dan PatogenePatogenesissis

Infark paru sangat berhubungan dengan adanya penyumbatan pada aliran Infark paru sangat berhubungan dengan adanya penyumbatan pada aliran darah paru, seperti arteri pulmonalis dan arteri bronkialis oleh karena adanya darah paru, seperti arteri pulmonalis dan arteri bronkialis oleh karena adanya embolus (emboli paru). Pembentukan trombus dapat berasal dari pembuluh arteri embolus (emboli paru). Pembentukan trombus dapat berasal dari pembuluh arteri dan vena, terutama pada ekstremitas bawah, pelvis serta dapat pula akibat dan vena, terutama pada ekstremitas bawah, pelvis serta dapat pula akibat lepasnya trombus dari jantung kanan

lepasnya trombus dari jantung kanan 10,1110,11..

Trombus ini terjadi karena rusaknya dinding pembuluh darah arteri, aliran Trombus ini terjadi karena rusaknya dinding pembuluh darah arteri, aliran darah vena yang tidak lancar serta pembekuan darah dalam vena jika terjadi darah vena yang tidak lancar serta pembekuan darah dalam vena jika terjadi kerusakan endotel vena. Infark paru yang sering terjadi sering berhubungan kerusakan endotel vena. Infark paru yang sering terjadi sering berhubungan dengan tromboemboli vena. Trombus vena ini biasanya lepas

dengan tromboemboli vena. Trombus vena ini biasanya lepas dari pembuluh darahdari pembuluh darah dan mengalir bersama darah vena menuju jantung. Saat diperjalanan, trombus dan mengalir bersama darah vena menuju jantung. Saat diperjalanan, trombus tersebut dapat beragregasi dengan trombus-trombus kecil yang lain sehingga dapat tersebut dapat beragregasi dengan trombus-trombus kecil yang lain sehingga dapat menambah ukuran trombus tersebut.

menambah ukuran trombus tersebut.33 Ditambah dengan perlambatan aliran darah Ditambah dengan perlambatan aliran darah (statis) dan faktor pembekuan darah dapat mendukung terbentuknya trombus (statis) dan faktor pembekuan darah dapat mendukung terbentuknya trombus dengan ukuran besar. Faktor pembekuan darah dapat meningkat kerjanya pada dengan ukuran besar. Faktor pembekuan darah dapat meningkat kerjanya pada  beberapa

 beberapa keadaan keadaan seperti seperti post post operasi, operasi, persalinan persalinan dan dan trauma trauma pada pada organ-organorgan-organ tubuh

tubuh 22..

Trombus tersebut akan mengikuti aliran darah menuju jantung, lalu dari Trombus tersebut akan mengikuti aliran darah menuju jantung, lalu dari  jantung

 jantung kanan kanan akan akan menuju menuju paru paru melewati melewati arteri arteri pulmonalis. pulmonalis. Trombus Trombus tersebuttersebut dapat menyumbat pada arteri pulmonalis yang menyebabkan obstuksi total dapat menyumbat pada arteri pulmonalis yang menyebabkan obstuksi total

(10)
(11)

ataupun sebagian.

ataupun sebagian.33Perlu diketahui, penyumbatan tersebut dapat mengaktifkanPerlu diketahui, penyumbatan tersebut dapat mengaktifkan refleks neurohumoral yang akan menyebabkan terjadinya vasokonstriksi pada refleks neurohumoral yang akan menyebabkan terjadinya vasokonstriksi pada cabang-cabang arteri pulmonalis serta timbulnya bronkokonstriksi (gangguan cabang-cabang arteri pulmonalis serta timbulnya bronkokonstriksi (gangguan respirasi) akibat adanya obstruksi tersebut.

respirasi) akibat adanya obstruksi tersebut.33  Hal ini dapat menjelaskan gejala-  Hal ini dapat menjelaskan gejala-gejala yang akan timbul dari infark paru akibat emboli paru.

gejala yang akan timbul dari infark paru akibat emboli paru.  Namun,

 Namun, keadaan keadaan ini ini belum belum tentu tentu dapat dapat dengan dengan mudah mudah menyebabkanmenyebabkan terjadinya infark paru. Infark paru dapat terjadi jika terjadi penyumbatan tidak terjadinya infark paru. Infark paru dapat terjadi jika terjadi penyumbatan tidak hanya di arteri pulmonalis namun juga pada arteri bronkialis dan terjadi gangguan hanya di arteri pulmonalis namun juga pada arteri bronkialis dan terjadi gangguan  pada

 pada saluran saluran pernapasan.pernapasan.2,32,3Infark paru sangat jarang terjadi pada keadaan emboliInfark paru sangat jarang terjadi pada keadaan emboli  paru

 paru disalah disalah satu satu arteri arteri paru paru saja. saja. Ini Ini dikarenakan dikarenakan jaringan jaringan paru paru mendapatkanmendapatkan oksigen dari sirkulasi arteri pulmonalis, sirkulasi arteri bronkialis dan langsung oksigen dari sirkulasi arteri pulmonalis, sirkulasi arteri bronkialis dan langsung dari saluran pernapasan.

dari saluran pernapasan.2,32,3

Sehingga infark paru jarang terjadi dan mekanismenya tidaklah jelas. Sehingga infark paru jarang terjadi dan mekanismenya tidaklah jelas.  Namun,

 Namun, infark infark paru paru sering sering terjadi terjadi pada pada pasien pasien gagal gagal jantung jantung serta serta penyakit penyakit paruparu obstruktif kronik (PPOK).

obstruktif kronik (PPOK).2,32,3  Pada pasien gagal jantung akan terjadi penurunan  Pada pasien gagal jantung akan terjadi penurunan aliran darah menuju arteri bronkialis dalam waktu lama sedangkan PPOK dapat aliran darah menuju arteri bronkialis dalam waktu lama sedangkan PPOK dapat menyebabkan perubahan atau hilangnya struktur normal arteri bronkialis yang menyebabkan perubahan atau hilangnya struktur normal arteri bronkialis yang akan memudahkan terjadinya infark paru.

akan memudahkan terjadinya infark paru.2,32,3

Keadaan lain yang dapat menyebabkan infark paru adalah vaskulitis yang Keadaan lain yang dapat menyebabkan infark paru adalah vaskulitis yang terjadi pada arteri bronkialis dapat menyebabkan peradangan pan trombosis. terjadi pada arteri bronkialis dapat menyebabkan peradangan pan trombosis.2,3,52,3,5 Serta emboli sepsis yang akan mengaktifkan proses radang dari suatu Serta emboli sepsis yang akan mengaktifkan proses radang dari suatu mikroorganisme pada jaringan parenkim paru yang akan menimbulkan nekrosis mikroorganisme pada jaringan parenkim paru yang akan menimbulkan nekrosis langsung pada paru.

langsung pada paru.33

2.5

2.5 Manifestasi Klinis Infark ParuManifestasi Klinis Infark Paru

Gejala infark paru hampir menyerupai gejala emboli paru

Gejala infark paru hampir menyerupai gejala emboli paru33. Adapun gejala. Adapun gejala dapat terjadi antara lain :

dapat terjadi antara lain :

 Sesak napas mendadakSesak napas mendadak

Keadaan ini disebabkan bronkokonstriksi dari penyumbatan arteri paru Keadaan ini disebabkan bronkokonstriksi dari penyumbatan arteri paru secara total.

(12)
(13)

  TakipneaTakipnea   Batuk-batukBatuk-batuk   HemoptisisHemoptisis

Hemoptisis dapat timbul setelah 12 jam terjadinya emboli paru dan Hemoptisis dapat timbul setelah 12 jam terjadinya emboli paru dan sesudah 24 jam daerah infark menjadi terbatas dikelilingi oleh daerah paru sesudah 24 jam daerah infark menjadi terbatas dikelilingi oleh daerah paru yang sehat serta terbentuknya suatu perdarahan dan ateletaksis. Lama yang sehat serta terbentuknya suatu perdarahan dan ateletaksis. Lama kelamaan jaringan yang mengalami perdarahan tersebut akan mengering kelamaan jaringan yang mengalami perdarahan tersebut akan mengering dan terbentuk jaringan parut.

dan terbentuk jaringan parut.

  Nyeri Pleuritik Nyeri Pleuritik

 Nyeri

 Nyeri dirasakan dirasakan pada pada dinding dinding dada dada daerah daerah paru paru yang yang terkena terkena serta serta seringsering  juga dirasakan

 juga dirasakan pada daerah pada daerah bahu ipsilateral. bahu ipsilateral. Nyeri pleuritik Nyeri pleuritik ini disebabkanini disebabkan karena terjadinya perdarahan pada arteri pulmonalis segmental atau karena terjadinya perdarahan pada arteri pulmonalis segmental atau subsegmental yang mengalami obstruksi.

subsegmental yang mengalami obstruksi.66  Cairan pleura akan bercampur  Cairan pleura akan bercampur dengan darah sehingga akan terjadi gesekan pleura. Nyeri ini juga dapat dengan darah sehingga akan terjadi gesekan pleura. Nyeri ini juga dapat dilihat pada pasien dengan ketidaksimetrisan pergerakan dinding dada. dilihat pada pasien dengan ketidaksimetrisan pergerakan dinding dada.33

 Adanya tanda-tanda fisis paru, seperti : peluritis, elevasi diafragma yangAdanya tanda-tanda fisis paru, seperti : peluritis, elevasi diafragma yang

terkena dan tanda-tanda konsolidasi daerah paru yang terkena seperti terkena dan tanda-tanda konsolidasi daerah paru yang terkena seperti terjadinya ateletaksis.

terjadinya ateletaksis.

 Jika terjadi obstruksi pada arteri besar paru, maka akan tampak gejalaJika terjadi obstruksi pada arteri besar paru, maka akan tampak gejala

seperti gagal jantung kanan (tanda hemodinamika) :

seperti gagal jantung kanan (tanda hemodinamika) : tekanan vena jugularistekanan vena jugularis meninggi, sianosis sentral.

meninggi, sianosis sentral.

 Apabila terjadi obstruksi pada ateri kecil, maka akan tampak gangguanApabila terjadi obstruksi pada ateri kecil, maka akan tampak gangguan

respirasi (bronkokonstriksi). respirasi (bronkokonstriksi).

2.6

2.6 Diagnosa Infark ParuDiagnosa Infark Paru3,4,53,4,5

Untuk mendiagnosa suatu infark paru dapat dilakukan beberapa pemeriksaan. Untuk mendiagnosa suatu infark paru dapat dilakukan beberapa pemeriksaan.  Namun,

 Namun, untuk untuk mengetahui mengetahui penyebab penyebab pasti pasti terjadinya terjadinya infark infark paru paru tetap tetap dapatdapat dilakukan dengan anamnesa dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik lalu dilakukan dengan anamnesa dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik lalu menentukan bagian paru yang terkena infark dengan

menentukan bagian paru yang terkena infark dengan pemeriksaan penunjang.pemeriksaan penunjang.

(14)
(15)

Dapat dilakukan untuk mengetahui penyebab terjadinya gejala-gejala Dapat dilakukan untuk mengetahui penyebab terjadinya gejala-gejala yang menjurus pada kasus infark paru. Tanyakan riwayat penyakit yang yang menjurus pada kasus infark paru. Tanyakan riwayat penyakit yang dapat menerangkan faktor risiko terjadinya infark paru. Serta tanyakan dapat menerangkan faktor risiko terjadinya infark paru. Serta tanyakan gejala-gejala yang terjadi

gejala-gejala yang terjadi yang dapat menunjang penegakan diagnyang dapat menunjang penegakan diagnosa.osa.

 Pemeriksaan fisikPemeriksaan fisik

Dari inspeksi lihat tanda-tanda adanya trombosis vena dalam biasanya Dari inspeksi lihat tanda-tanda adanya trombosis vena dalam biasanya  pada

 pada daerah daerah ekstremitas ekstremitas bawah. bawah. Adakah Adakah terjadinya terjadinya fraktur fraktur femur, femur, tirahtirah  baring

 baring yang yang lama, lama, tanda-tanda tanda-tanda infark infark miokard miokard lainnya. lainnya. Dari Dari auskultasiauskultasi dapat didengan suara gesekan pleura pada bagian yang terkena obstruksi. dapat didengan suara gesekan pleura pada bagian yang terkena obstruksi.

 Pemeriksaan penunjangPemeriksaan penunjang

-- RadiologisRadiologis

Densitas paru yang sesuai dengan infark paru didapatkan sekitar Densitas paru yang sesuai dengan infark paru didapatkan sekitar 25-30% kasus, dengan tampak sebagai kesuraman pada sudut kosto 30% kasus, dengan tampak sebagai kesuraman pada sudut kosto frenik. Atau sebagai densitas bulat dengan batas tidak jelas diatas frenik. Atau sebagai densitas bulat dengan batas tidak jelas diatas diafragma, yang disebut Hampton’s hump yang berben

diafragma, yang disebut Hampton’s hump yang berben tuk kerucuttuk kerucut dengan dengan basis pada pleura dan puncak menuju hilus tetapi dengan dengan basis pada pleura dan puncak menuju hilus tetapi gambaran ini jarang ditemukan.

gambaran ini jarang ditemukan. -- Sidikan Paru Perfusi dan Sidikan Paru Perfusi dan VentilasiVentilasi

Pemeriksaan sidikan perfusi

Pemeriksaan sidikan perfusi paru dengan paru dengan menggunakan albumenggunakan albumin yangmin yang ditanda dengan Te

ditanda dengan Te99m99m. Bahan kontras radioaktif tadi disuntikkan. Bahan kontras radioaktif tadi disuntikkan intravena. Beberapa saat kemudian perfusinya dibaca dengan kamera intravena. Beberapa saat kemudian perfusinya dibaca dengan kamera gamma. Efek sidikan paru (cold nodule) menentukan kemungkinan gamma. Efek sidikan paru (cold nodule) menentukan kemungkinan letak infark paru. Namun hal ini perlu dikombinasikan dengan sidikan letak infark paru. Namun hal ini perlu dikombinasikan dengan sidikan ventilasi paru dengan gas Xenon

ventilasi paru dengan gas Xenon133133  yang diinhalasi oleh pasien,  yang diinhalasi oleh pasien, hasilnya akan dibaca pada kamera gamma.

hasilnya akan dibaca pada kamera gamma.

 Angiografi paruAngiografi paru

Pemeriksaan ini paling akurat untuk menilai terjadi penyumbatan pada Pemeriksaan ini paling akurat untuk menilai terjadi penyumbatan pada arteri-arteri paru. Pada kasus infark paru akibat adanya penyumbatan arteri-arteri paru. Pada kasus infark paru akibat adanya penyumbatan (emboli paru) akan terlihat penghentian aliran kontras dengan mendadak (emboli paru) akan terlihat penghentian aliran kontras dengan mendadak (filling defect).

(filling defect).  Angiografi penting dilakukan jika penegakan diagnosa  Angiografi penting dilakukan jika penegakan diagnosa  pasti

 pasti pada pada sidikan sidikan paru paru perfusi perfusi dan dan ventilasi ventilasi telah telah menunjukkan menunjukkan adanyaadanya suatu obstruksi arteri. Angiografi paru mutlak perlu dilakukan apabila suatu obstruksi arteri. Angiografi paru mutlak perlu dilakukan apabila

(16)
(17)

 pasien

 pasien akan akan embolektomi embolektomi paru. paru. Angiografi Angiografi paru paru dapat dapat dilakukan dilakukan satusatu minggu setelah fase akut.

minggu setelah fase akut.

 CTCT

 – 

 – 

 Scan Scan77

Jika terdapat sarana penunjang yang tepat seperti

Jika terdapat sarana penunjang yang tepat seperti CTCT

 – 

 – 

 Scan Scan, dapat dengan, dapat dengan mudah menilai adanya infark paru tanpa memberikan intervensi dengan mudah menilai adanya infark paru tanpa memberikan intervensi dengan  pemberian

 pemberian kontras kontras seperti seperti sidikan sidikan dan dan angiografi. angiografi. Namun, Namun, seringsering terkendala pada sarana dan harganya yang mahal. Gambaran infark paru terkendala pada sarana dan harganya yang mahal. Gambaran infark paru  pada

 pada CTCT

 – 

 – 

 Scan Scan ::

2.7

2.7 Diagnosa BandingDiagnosa Banding

 PneumoniaPneumonia

 Sumbatan bronkus oleh lendir pekatSumbatan bronkus oleh lendir pekat

 Tuberkulosis paru dengan efusi pleuraTuberkulosis paru dengan efusi pleura

 Karsinoma paruKarsinoma paru

2.8

2.8 PenatalaksPenatalaksanaan Infark anaan Infark ParuParu

Pengobatan emboli paru dan infark paru mempunyai prinsip terapi yang sama Pengobatan emboli paru dan infark paru mempunyai prinsip terapi yang sama dan juga keadaan ini merupakan keadaan gawat darurat yang harus ditindaklanjuti dan juga keadaan ini merupakan keadaan gawat darurat yang harus ditindaklanjuti dengan tepat dan segera. Pengobatan yang diberikan kepada pasien emboli paru dengan tepat dan segera. Pengobatan yang diberikan kepada pasien emboli paru dan infark paru, terdiri dari:

dan infark paru, terdiri dari: 1.

(18)
(19)

Tindakan ini adalah hal untuk memperbaiki dan mempertahankan fungsi Tindakan ini adalah hal untuk memperbaiki dan mempertahankan fungsi vital tubuh seperti memberikan oksigen saat terjadinya sesak atau vital tubuh seperti memberikan oksigen saat terjadinya sesak atau hipoksemia, infus untuk menstabilkan cairan yang keluar dari ventrikel hipoksemia, infus untuk menstabilkan cairan yang keluar dari ventrikel kanan menuju aliran darah pulmonal.

kanan menuju aliran darah pulmonal. 2.

2. Pengobatan atas dasar indikasi khusus.Pengobatan atas dasar indikasi khusus.

Keadaan ini mencakup menangani faktor penyebab terjadinya emboli dan Keadaan ini mencakup menangani faktor penyebab terjadinya emboli dan infark paru, seperti gagal jantung kanan yang dapat diberikan vasopressor, infark paru, seperti gagal jantung kanan yang dapat diberikan vasopressor, obat inotropik ataupun digitalis.

obat inotropik ataupun digitalis. 3.

3. Pengobatan utama terhadap emboli dan infark paruPengobatan utama terhadap emboli dan infark paru

Dengan cara memberikan pengobatan untuk menghambat pertumbuhan Dengan cara memberikan pengobatan untuk menghambat pertumbuhan tromboemboli dan melarutkan tromboemboli.

tromboemboli dan melarutkan tromboemboli.

 Pengobatan antikoagulanPengobatan antikoagulan

-- Heparin dapat diberikan untuk melarutkan trombus, menghambatHeparin dapat diberikan untuk melarutkan trombus, menghambat agregasi trombosit dan mencegah emboli ulang. Pemberian agregasi trombosit dan mencegah emboli ulang. Pemberian heparin dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti : 1) drip heparin dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti : 1) drip heparin dengan infus intravena, 2) suntikan intravena intermitten, heparin dengan infus intravena, 2) suntikan intravena intermitten, 3) suntikan subkutan. Namun pemberian drip heparin dengan 3) suntikan subkutan. Namun pemberian drip heparin dengan infus intravena lebih disukai dibanding dengan suntikan intra infus intravena lebih disukai dibanding dengan suntikan intra vena intermiten karena kasus perdarahan yang minimal.Dosis vena intermiten karena kasus perdarahan yang minimal.Dosis heparin : bolus 3000

heparin : bolus 3000  –  –   5000 unit IV ditambah dengan 30.000  5000 unit IV ditambah dengan 30.000  –  –  35.000 unit/hari infus glukosa 5% atau salin 0,9%. Lama 35.000 unit/hari infus glukosa 5% atau salin 0,9%. Lama  pengobatan

 pengobatan diberikan diberikan selama selama 77  –  –   10 hari, selanjutnya diberikan  10 hari, selanjutnya diberikan obat antikoagulan oral.

obat antikoagulan oral.

-- Warfarin juga dapat diberikan untuk menghambat aktivitasWarfarin juga dapat diberikan untuk menghambat aktivitas vitamin K sebagai faktor pembekuan darah. Dikarenakan aktivitas vitamin K sebagai faktor pembekuan darah. Dikarenakan aktivitas warfarin bekerja lama, dianjurkan pemberian warfarin setelah warfarin bekerja lama, dianjurkan pemberian warfarin setelah  pemberian heparin. Dosis yang biasa dipakai

 pemberian heparin. Dosis yang biasa dipakai adalah 10-15 mg/Kgadalah 10-15 mg/Kg BB oral. Lama pemberian warfarin sekitar 3 bulan (12 minggu) BB oral. Lama pemberian warfarin sekitar 3 bulan (12 minggu) secara terus menerus.

secara terus menerus.

(20)
(21)

Pengobatan ini ditujukan untuk menghilangkan sumbatan mekanik Pengobatan ini ditujukan untuk menghilangkan sumbatan mekanik karena tromboemboli dengan melisiskan tromboemboli tersebut. Obat karena tromboemboli dengan melisiskan tromboemboli tersebut. Obat yang tersedia adalah streptokinase dan urokinase.

yang tersedia adalah streptokinase dan urokinase. 4.

4. Pengobatan lainPengobatan lain

Pembedahan dapat dilakukan pada pasien yang tidak adekuat dengan Pembedahan dapat dilakukan pada pasien yang tidak adekuat dengan  pemberian

 pemberian terapi terapi warfarin warfarin ataupun ataupun heparin. heparin. Tindakan Tindakan pembedahan pembedahan yangyang dapat dilakukan adalah :

dapat dilakukan adalah :

 Venous interruptionVenous interruption

Yang bertujuan untuk mencegah terjadinya emboli berulangdari Yang bertujuan untuk mencegah terjadinya emboli berulangdari trombus vena pada ekstremitas bawah. Cara kerjanya dengan trombus vena pada ekstremitas bawah. Cara kerjanya dengan memasang filter pada vena cava inferior sehingga dapat mencegah memasang filter pada vena cava inferior sehingga dapat mencegah emboli dengan ukuran lebih dari 2 mm memasuki sirkulasi jantung emboli dengan ukuran lebih dari 2 mm memasuki sirkulasi jantung dan paru.

dan paru.

 EmbolektomiEmbolektomi

Dahulu banyak dikerjakan pada pasien kontraindikasi dengan Dahulu banyak dikerjakan pada pasien kontraindikasi dengan  pemakaian

 pemakaian antikoagulan. antikoagulan. Namun, Namun, risiko risiko yang yang cukup cukup besar besar dengandengan embolektomi dapat terjadi sehingga pada masa sekarang sudah sangat embolektomi dapat terjadi sehingga pada masa sekarang sudah sangat  jarang dipakai.

 jarang dipakai.

2.9

2.9 PencegahanPencegahan

Cegah terjadinya tromboemboli vena dalam pada ekstremitas bawah Cegah terjadinya tromboemboli vena dalam pada ekstremitas bawah dengan pemakaian

dengan pemakaian stocking stocking elastis yang akan membantu aliran darah secara lancarelastis yang akan membantu aliran darah secara lancar dan mencegah terjadinya statis aliran darah. Mencegah posisi duduk atau berdiri dan mencegah terjadinya statis aliran darah. Mencegah posisi duduk atau berdiri yang terlalu lama untuk mencegah pem

yang terlalu lama untuk mencegah pembentukan trombusbentukan trombus 9 9..

Tindakan lain yang dapat dilakukan dengan meninggikan letak kaki pada Tindakan lain yang dapat dilakukan dengan meninggikan letak kaki pada  pasien tirah

 pasien tirah baring yang baring yang lama. Suntikan heparin lama. Suntikan heparin dosis rendah, 5000 dosis rendah, 5000 unit subkuranunit subkuran tiap 8 -12 jam dapat diberikan sebelum 2 jam operasi dapat mencegah terjadinya tiap 8 -12 jam dapat diberikan sebelum 2 jam operasi dapat mencegah terjadinya trombus pada pasien pasca operasi.

(22)
(23)

BAB III BAB III KESIMPULAN KESIMPULAN

Infark paru merupakan penyakit yang disebabkan oleh proses Infark paru merupakan penyakit yang disebabkan oleh proses tromboemboli dalam sistem vaskular paru-paru.Ini merupakan penyakit serius tromboemboli dalam sistem vaskular paru-paru.Ini merupakan penyakit serius yang dapat dalam kasus yang parah menyebabkan kematian. Infark paru adalah yang dapat dalam kasus yang parah menyebabkan kematian. Infark paru adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan fokus nekrosis lokal pada jaringan istilah yang digunakan untuk menggambarkan fokus nekrosis lokal pada jaringan  parenkim

 parenkim paru paru yang yang diakibatkan diakibatkan oleh oleh penyumbatan penyumbatan vaskular. vaskular. Kematian Kematian jaringanjaringan  paru

 paru akibat akibat tersumbatnya tersumbatnya aliran aliran darah darah seperti seperti arteri arteri pulmonalis pulmonalis oleh oleh suatusuatu embolus.

embolus.

Pada infark paru, jaringan nekrosis selalu hemoragis dan struktur paru asli Pada infark paru, jaringan nekrosis selalu hemoragis dan struktur paru asli rusak atau tidak ada. Pada perjalanannya, warna infark paru berubah dari merah rusak atau tidak ada. Pada perjalanannya, warna infark paru berubah dari merah gelap menjadi coklat bila eritrosit rusak dan pigmen hemosiderin di fagositosis gelap menjadi coklat bila eritrosit rusak dan pigmen hemosiderin di fagositosis oleh makrofag, kemudian warn berubah menjadi keabu-abuan bila terjadi fibrosis oleh makrofag, kemudian warn berubah menjadi keabu-abuan bila terjadi fibrosis dan infark paru berubah menjadi jaringan parut. Retraksi daerah fibrotik ini dan infark paru berubah menjadi jaringan parut. Retraksi daerah fibrotik ini menyebabkan cekungan pada permukaan pleura. Pada infark paru septik, warnya menyebabkan cekungan pada permukaan pleura. Pada infark paru septik, warnya  putih

 putih keabu-abuan keabu-abuan karena karena lisis lisis eritrosit eritrosit dengan dengan pengumpulan pengumpulan sel sel granulositgranulosit  polimormonuklear.

 polimormonuklear. Infark Infark paru paru septik septik dapat dapat disebabkan disebabkan karena karena emboli emboli terinfeksiterinfeksi stau proses infeksi di paru. Sebaliknya infark paru septik dapat menyebabkan stau proses infeksi di paru. Sebaliknya infark paru septik dapat menyebabkan abses paru.

(24)
(25)

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA 1.

1. Guyton, Arthur C dan John E. Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.Guyton, Arthur C dan John E. Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. 2007. Jakarta : EGC

2007. Jakarta : EGC

2.

2. Price, Sylvia Anderson. Patofisiologi : konsep klinis Proses-ProsesPrice, Sylvia Anderson. Patofisiologi : konsep klinis Proses-Proses Penyakit. Jilid 1. Edisi keenam. 2005. Jakarta : EGC

Penyakit. Jilid 1. Edisi keenam. 2005. Jakarta : EGC

3.

3. Sherwood, Lauralee. 2012. Fisiologi Manusia. Jakarta : EGCSherwood, Lauralee. 2012. Fisiologi Manusia. Jakarta : EGC

4.

4. Djojodibroto, R.Darmanto.2009. Respirologi (Respiratory Medicine).Djojodibroto, R.Darmanto.2009. Respirologi (Respiratory Medicine). Jakarta :EGC

Jakarta :EGC

5.

5. Mangunnegoro, hadiarto, dkk. 2004. ASMA : Pedoman diagnosis &Mangunnegoro, hadiarto, dkk. 2004. ASMA : Pedoman diagnosis &  penatalaksanaan di Indonesia.Jakarta : Perhimpunan dokter paru In

 penatalaksanaan di Indonesia.Jakarta : Perhimpunan dokter paru Indonesia.donesia.

6.

6. Muttaqin, Arif. 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien denganMuttaqin, Arif. 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan SistemPernapasan. Jakarta : Salemba Medika. hal : 40

Gangguan SistemPernapasan. Jakarta : Salemba Medika. hal : 40

7.

7. Sudoyo, Aru W.2009.Sudoyo, Aru W.2009.  Buku  Buku Ajar Ajar Ilmu Ilmu Penyakit Penyakit Dalam Dalam edisi edisi V V jilid jilid I I .. Jakarta : Interna Publishing.

Jakarta : Interna Publishing.

8.

8. Gunawan, Gan, Sulistia. 2007.Gunawan, Gan, Sulistia. 2007.  Farmakologi  Farmakologi dan dan Terapi Terapi edisi edisi 55. Jakarta:. Jakarta: Departemen Farmako

Departemen Farmakologi dan logi dan Terapeutik Terapeutik FKUI.FKUI.

9.

9. Stein, Jay H. 1998. Panduan Klinik Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : EGC.Stein, Jay H. 1998. Panduan Klinik Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : EGC.

10.

10. Kowalak, Jennifer P. 2011. Buku Ajar Patofisiologi. Jakarta : EGC.Kowalak, Jennifer P. 2011. Buku Ajar Patofisiologi. Jakarta : EGC.

11.

(26)

Referensi

Dokumen terkait

Menimbang, bahwa setelah memeriksa dan meneliti dengan seksama berkas perkara beserta surat – surat yang berhubungan dengan itu serta berikut salinan

(4) Bakal Calon yang telah memenuhi persyaratan dan/atau yang memperoleh hasil penyaringan sama atau lebih dari standar pembobotan nilai kelulusan sebagaimana

Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan bahwa Undang-Undang Nomor 8 tahun 1995 yang berlaku saat ini telah mengatur hal- hal yang sangat penting dalam kegiatan Pasar Modal,

Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti ketika layanan informasi karier diberikan terlihat bahwa siswa aktif berpartisipasi mengikuti kegiatan dan suasana kelas

Seperti halnya watu kandang di situs Pakem, dalam pe­ ngamatan ke 27 unit watu kandang situs Nga­ sinan antara lain dilakukan pengukuran batu-batu dari komponen

Hasil analisa atau keluaran dari analisis SEM-EDX yaitu berupa gambar struktur permukaan dari setiap sampel yang diui dengan karakeristik gambar 3-D serta

Hak keuangan dan Administratif Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Jeneponto telah diatur dengan Peraturan daerah Kabupaten Jeneponto

Teori ini dapat dilihat pada scene yang menunjukkan Muse, yaitu serang kapten atau pemimpin dari para perompak terlalu berambisi dengan tujuannya untuk membajak serta merampok