• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Dan Tanggung Jawab Manajer Proyek Dan Pemimpin Proyek Dalam 7 Fase Pengelolaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Peran Dan Tanggung Jawab Manajer Proyek Dan Pemimpin Proyek Dalam 7 Fase Pengelolaan"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

Peran dan Tanggung Jawab Manajer

Proyek dan Pemimpin Proyek dalam 7 Fase

Pengelolaan Proyek

Gambar 1.

Peranan Dari Manajer Proyek

Menjual Pekerjaan Manajer Proyek

Jika anda menjalankan sebuah tim proyek, sepert yang di gambarkan pada gambar 1, maka tidak akan ditemukan masalah dalam mempercayakan seseorang untuk diangkat sebagai projectLeader (semua TechnicalTeams membutuhkan pengawasan), tetapi anda menemukan masalah dalam menemukan seorang PM. Karena tugas utama seorang PM adalah

menghadapi user, maka para user tersebut akan ,memperdebatkan “Kenapa menugaskan seseorang untuk berkomunikai dengan saya? Saya akan “mengatur” proyek a nda!”. Hal ini mungkin terjadi dalam suatu proyek internal.

Tapi masih lebih banyak tugas untuk mengatur sebuah proyek dari pada harus menghadapi para user. Apakah para user mengerti bagaimana mengerti rnenangani orang, menghadapi atasan, mendapatkan sumberdaya, dan mengontrol kejadian yang penting? Akankah user ini menerima apa adanya ketika permintaian dari pihak user untuk melakukan perubahan penting, sedangkan PT tidak mau mengerjakannya.

Tanggung Jawab Manajer Proyek secara umum

Hal utama yang harus dilakukan oleh PM adalah berhubungan langsung dengan tim proyek untuk pihak luar. Mereka bertanggung jawab untuk memberikan raporan mengenai rencana dan program yang ada kepada user, menajer tingkat atas dan kepada siapa saja yang

memerlukan. Semua informasi dari yang selalu berubah, keuangan, jadwal, orang dan isu perusahaan atau semua hal yang mempengaruhi perusahaan harus dikomunikasikan dengan

(2)

PM yang akan menyampaikan kepada para anggota tim. PM akan menggunakan segala informasi yang ada untuk menyelesaikan pekerjaan.

Pertanggungjawaban yang lain adalah untuk mengatur rencana tim. PM adalah pemimpinnya, yang memberikan motivasi dan memberikan jalan keluar terhadap masalah-masalah tim yang harus dipecahkan.

Tanggung Jawab PM Secara khusus dalam Setiap fase 1. Definisi (Definition)

PM adalah orang yang mengatur diambil atau tidaknya suatu keputusan. Hal ini mungkin mempengaruhi wawancara dengan user dan membantu dalam pembuatan dokumentasi. PM dibantu oleh PL yang akan memberikan bantuan teknis, seperti persiapan rencana proyek. Ketika semuanya sudah selesai PM yang akan menghitung seluruh total pengeluarannya, membuat jadwalnya dan mencari tenaga kerjanya. Setelah proposal disetujui, PM biasanya membuat ProjectFile (PF).

File proyek akan menjadi pusat untuk semua hal mengenai dokumen proyek, termasuk laporan keadaan, waktu pertemuan, mernbuat memo, dll.

2. Analisis (Analysis)

PM harus membuat beberapa bagian mengenai spesifikasi fungsional : pengantar, spesifikasi perubahan, penerimaan (masukan dari PL secara rinci), hubungi dan kondisi, jaminan dan semuanya tentang pengaruh sistem yang baru dalam lingkungan user. PM akan memastikan bahwa FS (prototipe sistem) dapat selesai pada waktunya (sebagian besar masukan dari user diterima pada waktunya). Negosiasi antara FS dengan klien, menghasilkan kesepakatan. Bagian tersulit adalah membuat user memahami bahwa perubahan FS tidak untuk selamanya dan segala perubahan disetujui oleh tim teknik.

3. Disain (Design)

Seorang PM menyusun pertemuan secara rutin dan menerbitkan sebuah laporan harian. Setiap minggunya dia harus memeriksa waktu dan merencanakan peningkatan anggaran yang telah perkiraan direncanakan, total biaya dan tanggal pengiriman, serta mengulas kembali pendapatan jika diperlukan. Seorang PM harus dapat memeriksa semua permasalahan dan menyelesaikannya, jika ini memungkinkan dan rnerencanakan ulang jika tidak dapat menyelesaikannya.

4. Pemrograman (programming)

Pada tahap ini banyak melibatkan orang dengan segala bentuk permasalahannya. Seorang manajer harus dapat memonitor semua yang terjadi dalam segala yang ada. Tim dan merespon masalah seorang manajer juga harus dapat memberikan suatu pandangan untuk memastikan perkembangan yang telah dicapai. Dan seorang manajer harus lebih banyak mengontrol, berkomunikasi dengai programmer dan mempergunakan pengaruhnya untuk setiap permasalahan.

(3)

Pada tahap ini seorang PM harus bisa menjaga keutuhan perusahaan. Di lingkungan luar (klien, manajer tngkat atas) mungkin bingung, menelepon manajer, mengundang rapat, menutup rapat dan meminta laporan perkembangan harian. Disinilah keberadaan PM dibutuhkan untuk tetap menjaga keseluruh keberhasilan dari tender proyek. Pada akhirnya ketika PL melaporkan bahwa semua sistem telah terintegrasi dan berjalan, maka PM harus memastikan ATP (Acceptance Test Plan) berjalan normal dan terkoneksi.

6. Penerimaan (Acceptance)

PM menjadwalkan waktu, fasilitas dan sumber-surnber yang dibutuhkan untuk menjalankan sistem dan memastikan user menandatangani perjanjian

7. Operasi (Operation)

PM harus memastikan bahwa dukungan teknik yang ditampilkan sebelumnya tersedia dan user puas dengan sistem operasional. Dan akhirnya PM mengadakan pertemuan untuk mengevaluasi proyek dan memberikan laporan proyek.

Tanggung Jawab Umum Dari pimpinan proyek (General Responsibilities Of The prolectLeader)

Tujuan utama dari seorang pimpinan proyek adalah untuk menghasilkanproduk yang berkualitas. Dimana mengingat PM berorientasi kepada pihak luar sedangkan pimpinan proyek berorientasi kedalam proyek. Jika anda seorang pimpinan proyek, anda mungkin harus memastikan bahwa produk itu dibuat menurut spesifikasi rancangan dan tidak terlalur banyak masalah.

Spesifikasi Tanggung Jawab Dari pimpinan proyek (PL) Dalam Setiap Fase (Specific Responsibilities of The PL In Each phase)

1. Definisi (Definition)

Seorang pimpinan proyek akan melakukan sebagian besa rkegiatan dari rencana persiapan proyek, seperti level bawah dari WBS dan melaksanakan perkiraan (atau kurang lebih mengawasi orang yang melakukan perkiraan).

Jika ada para user harus memberikan keterangan teknik secara rinci pada saat ini atau jika ada prototype yang terlibat, maka pimpinan proyek akan menanganinya.

2. Analisis (Analysis)

Di dalam sebagian kecil pada pertengahan pengerjaan proyek seorang pimpirran proyek merupakan koordinitor untuk menganalisa dan menulis semua bagian teknis dari perincian fungsional, seperti perincianumum, obyektivitas,persyaratan sistem dan gambaran rincian komponen.

(4)

3. Disain (Design)

Seorang pimpinan proyekadalah kepala dari suatu tim disain, Mereka akan mengatur semua rancangan dan mempelajarinya, memberikan dan kemungkinan tugas kepada para disainer dapat menanganinya besar disainnya, khususnya pada tingkat sebagian yang lebih tinggi. Pada tahap ini sama seperti pada tingkat pemrograman dan sistem, yaitu ketika PM berada dibelakang layar, maka pimpinan proyek akan menemui PM (yang baik per minggu) untuk melaporkan keadaan dari proyek. Dimanaia seorang yang bertanggungjawab untuk

berhubungan langsung dengan para pekerja. Dia juga harus memberikan informasi tentang prodruk itu kepada PM mengenai masing-masing keunggulannya.

4. Pemrograman (Programming)

Hal ini ketika pimpinan proyek memakai kaos dengan tulisan besar “s” di dada. Pimpinan proyek akan membuat semua tugas pemrograman dan memecahkan banyak masalah yang tidak dapat dipecahkan oleh programmer. Ia harus menyetului sebuah rancangan program, tes rancangan, kode dan dokumentasi user dan meyakinkan pengaruh programmer program jika diperlukan. Program yang panjarg atau rumit dapat ditugaskan kepada seorang programmer yang mana dibantu oleh pimpinan proyek.

5, Sistem Tes (System Tes)

Penggabungan dan tes akhir dari produk merupakan seluruh tanggungjawab dari seorang pimpinan proyek. Ia merencanakan penggabungan/pengontrolan, menjaga hasilnya dan tetap mempertahankan informasiyang ada kepada PM, diharapkan sesering mungkin.

6. Penerimaan(Acceptance)

Seorang pimpinan proyek akan menjalankan aspek kegiatan teknis dari penerimaan. Ia mungkin akan menulis ATP, melakukan pemeriksaan pada sistem tes akhir dan

melaksanakan ini bagi para user. 7. Operasi (Operation)

Meskipun programmer senior sudah memadai/mencukupi, seorang pimpinan proyek mungkin memberikan suatu garansi atau menyediakan orang yang akan menjawab setiap pertanyaan yang dilakukan ditelepon atau bahkan melakukan kegiatan latihan untuk user.

Referensi :

(5)

MANAJER PROYEK

Menurut Project Mangement Body of Knowledge Guide (PMI 2001) mengatakan bahwa manajer proyek seseorang yang bertanggung jawab dalam mengurus sebuah proyek. Menurut Ritz (1994) seorang manajer proyek berasal dari suatu institusi atau seorang pengusaha yang sinonim dengan pengurus, eksekutif, supervisor dan boss.

Peranan Manajer Proyek

 Berperan untuk mengintegrasikan beberapa kegiatan yang berbeda untuk mencapai tujuan tertentu.

 Berperan juga sebagai seorang komunikator. Dengan ini berarti manajer proyek menjadi tempat terakhir menujunya laporan-laporan, memo, permintaan dan keluhan. Manajer proyek juga mengambil input dari banyak sumber, mengolah dan menyampaikan informasi ke beberapa pihak dan memastikan bahwa semua orang yang punya peran dalam proyek mengetahui informasi mengenai kebijaksanaan, tujuan, anggaran, jadwal kebutuhan, dan perubahan yang ada dalam proyek sesuai peran yang dimiliki.

 Berperan untuk mengambil keputusan yang menjadi wewenangnya, antara lain mengenai realokasi sumber daya, mengubah lingkup proyek, menyeimbangkan kriteria biaya, jadwal dan performansi.

 Merupakan seorang enterpreuneur yang harus berusaha untuk melakukan pengadaan dana, fasilitas dan orang agar proyek dapat berjalan.

 Merupakan seorang agen pengubah yang mempelopori pemakaian ide yang baru dan inovatif dan berusaha keras mengatasi halangan untuk melakukan perubahan.

Tanggung Jawab Manajer Proyek

Tanggung jawab manajer proyek didelegasikan oleh pihak manajemen yang diatasnya. Seorang manajer proyek memiliki tanggung jawab utama yaitu menyerahkan hasil akhir proyek dalam kriteria waktu, biaya, dan informasi yang telah ditetapkan, termasuk profit yang ditargetkan. Secara garis besar tanggung jawab manajer proyek adalah (Soeharto, 1997):

 Merencanakan kegiatan-kegiatan dalam proyek, tugas-tugas dan hasil akhir, termasuk pemecahan pekerjaan, penjadwalan dan anggaran.

 Mengorganisasikan, memilih dan menempatkan orang-orang dalam tim proyek. Mengorganisasikan dan mengalokasikan sumber daya.

 Memonitor status proyek.

 Mengindentifikasikan masalah-masalah teknis.

(6)

 Menyelesaikan konflik yang terjadi dalam proyek.

 Merekomendasikan penghentian proyek atau pengerahan kembali sumber daya. Fungsi Manajer Proyek :

 Membuat kerja (Mengagendakan pekerjaan)  Menjadwal kerja (Diagram PERT dan Grant)  Bertanggung-jawab atas hasil kerja

Kompetensi yang harus dimiliki manajer proyek:

 Kompetensi Pencapaian Bisnis  Kompetensi Pemecahan Masalah  Kompetensi Pengaruh

 Kompetensi Manajemen diri dan orang lain

Berkaitan dengan pekerjaan seorang manajer, menurut Katz, kemampuan yang diperlukan oleh manajer adalah:

1. Kemampuan konseptual 2. Kemampuan interpersonal 3. Kemampuan administrasi 4. Kemampuan teknis

Shtub (1994) menggambarkan diagram kemampuan yang penting untuk dimiliki oleh seorang manajer proyek, diantaranya adalah:

1. Budgeting and Cost Skills: Kemampuan dalam hal membuat anggaran biaya proyek baik dalam hal analisis biaya proyek, analisis kelayakan investasi agar keuangan proyek dapat berjalan optimal sesuai dengan keinginan penyedia dana.

2. Schedulling and Time Management Skills: Manajer proyek dituntut untuk dapat mengelola waktu secara baik agar proyek dapat selesai tepat waktu seperti yang diharapkan. Untuk mengelola waktu ini manajer proyek harus mendefinisikan aktivitas-aktivitas yang diperlukan, misalnya dengan teknik WBS (Work Breakdown Structure). Selain itu, manajer proyek harus mampu memperkirakan waktu bagi setiap aktivitas secara realistis.

3. Technical Skills: Kemampuan teknis melingkupi pengetahuan dan pengalaman dalam hal proyek itu sendiri, dengan mengetahui prosedur-prosedur dan mekanisme proyek. Kemampuan ini biasanya didapatkan dari penimbaan ilmu khusus, misalnya Institut Manajemen Proyek, dsb

4. Resource Management and Human Relationship Skills: Manajer proyek perlu memahami akibat dari kegagalan dalam mengelola sumber daya, sehingga diperlukan kehati-hatian dalam menempatkan sumberdaya yang ada dan menjadwalkannya. Hal ini membutuhkan kemampuan untuk membangun jaringan sosial dengan orang-orang yang terlibat di dalam proyek, seperti para stakeholder.

5. Communication Skills: Perencanaan sebuah proyek akan menjadi tidak berguna ketika tidak ada komunikasi yang efektif antara manajer proyek dengan timnya. Setiap anggota tim harus mengetahui tanggung jawab mereka.

(7)

6. Negotiating Skills: Selain kemampuan komunikasi yang baik, negosiasi juga memerlukan strategi dalam menarik dukungan manajemen atas atau sponsor mereka, bagaimanapun, pihak yang bernegosiasi harus dapat melihat loyalitas sang manajer terhadap mereka, baru kemudian akan muncul kepercayaan.

7. Marketing, Contracting, Customer Relationship Skills: Manajer proyek juga harus memiliki kemampuan untuk memasarkan hasil proyeknya, karena akan sangat tragis ketika sebuah proyek yang sukses secara implementatif, tetapi outputnya tidak dibutuhkan oleh para penggunanya. Selain itu, kedekatan dengan konsumen sangat diperlukan. Sang manajer perlu responsif terhadap perubahan kebutuhan dan persyaratan pelanggan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Dalam konsep TQM, kunci utama untuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan adalah komunikasi secara terus-menerus anatar pelanggan maupun antar tim proyek (Tjiptono&Diana, 2003).

8. Leadership Skills: Kepemimpinan menjadi salah satu peranan penting yang dimiliki oleh seorang manajer proyek. Apa yang dilakukan oleh manajer proyek menendakan bagaimana seharusnya orang lain atau timnya bekerja.

Grey&Larson (2006) memberikan contoh gaya kepemimpinan dengan memberi teladan sebagai syarat menuju manajer proyek yang efektif. Ada enam aspek yang melingkupinya, antara lain :  Prioritas, hal ini berbicara mengenai penggunaan waktu. Manajer proyek memerlukan banyak

waktu untuk mengamati sebuah pengujian kritis daripada menunggu laporan, menyatakan pentingnya penguji dan pekerjaan tim.

Urgensi, dengan meningkatkan pola interaksi dengan tim seperti laporan dan rapat penting dengan sering akan membuat tim merasa bahwa pekerjaan ini sangat penting.

Pemecahan masalah, manajer proyek yang efektif akan lebih memusatkan kepada bagaimana tim dapat mengubah masalah menjadi kesempatan atau apa yang dipelajari dari suatu kesalahan untuk lebih proaktif dalam memecahkan maslah.

Kerjasama, berbicara mengenai bagaimana manajer proyek bertindak terhadap orang luar dan memengaruhi bagaimana anggota tim berinteraksi dengan orang luar.

Standar kinerja, manajer proyek harus menetapkan standar yang tinggi untuk kinerja proyek melalui respon yang cepat atas kebutuhan tim, mengikuti isu-isu penting, berprinsip teguh, serta hati-hati dalam menjalankan pertemuan-pertemuan kritis.

Etika, jika seorang manajer proyek dengan bebas menyalahgunakan atau menahann informasi penting dari manajemen atas atau pelanggan, hal ini member isyarat kepada anggota tim bahwa perilaku seperti ini dapat diterima dan dilakukan.

Ada 3 (tiga) karakteristik yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat kualifikasi seseorang untuk menjadi Manajer Proyek yaitu:

Karakter Pribadinya

1. Memiliki pemahaman yang menyeluruh mengenai teknis pekerjaan dari proyek yang dikelola olehnya.

2. Mampu bertindak sebagai seorang pengambil keputusan yang handal dan bertanggung jawab. 3. Memiliki integritas diri yang baik namun tetap mampu menghadirkan suasana yang mendukung

(8)

4. Asertif

5. Memiliki pengalaman dan keahlian yang memadai dalam mengelola waktu dan manusia.  Karakteristik Kemampuan Terkait dengan Proyek yang Dikelola

1. Memiliki komitmen yang kuat dalam meraih tujuan dan keberhasilan proyek dalam jadwal, anggaran dan prosedur yang dibuat.

2. Pelaksanakan seluruh proses pengembangan proyek IT sesuai dengan anggaran dan waktu yang dapat memuaskan para pengguna/klien.

3. Pernah terlibat dalam proyek yang sejenis.

4. Mampu mengendalikan hasil-hasil proyek dengan melakukan pengukuran dan evaluasi kinerja yang disesuaikan dengan standar dan tujuan yang ingin dicapai dari proyek yang dilaksanakan. 5. Membuat dan melakukan rencana darurat untuk mengantisipasi hal-hal maupun masalah tak

terduga.

6. Membuat dan menerapkan keputusan terkait dengan perencanaan.

7. Memiliki kemauan untuk mendefinisikan ulang tujuan, tanggung jawab dan jadwal selama hal tersebut ditujukan untuk mengembalikan arah tujuan dari pelaksanaan proyek jika terjadi jadwal maupun anggaran yang meleset.

8. Membangun dan menyesuaikan kegiatan dengan prioritas yang ada serta tenggat waktu yang ditentukan sebelumnya.

9. Memiliki kematangan yang tinggi dalam perencanaan yang baik dalam upaya mengurangi tekanan dan stres sehingga dapat meningkatkan produktifitas kerja tim.

10. Mampu membuat perencanaan dalam jangka panjang dan jangka pendek.  Karakteristik Kemampuan Terkait dengan Tim yang Dipimpin 1. Memiliki kemampuan dan keahlian berkomunikasi serta manajerial.

2. Mampu menyusun rencana, mengorganisasi, memimpin, memotivasi serta mendelegasikan tugas secara bertanggung jawab kepada setiap anggota tim.

3. Menghormati para anggota tim kerjanya serta mendapat kepercayaan dan penghormatan dari mereka.

4. Berbagi sukses dengan seluruh anggota tim.

5. Mampu menempatkan orang yang tepat di posisi yang sesuai.

6. Memberikan apresiasi yang baik kepada para anggota tim yang bekerja dengan baik.

7. Mampu mempengaruhi pihak-pihak lain yang terkait dengan proyek yang dipimpinnya untuk menerima pendapat-pendapatnya serta melaksanakan rencana-rencana yang disusunnya. 8. Mendelegasikan tugas-tugas namun tetap melakukan pengendalian melekat.

(9)

9. Memiliki kepercayaan yang tinggi kepada para profesional terlatih untuk menerima pekerjaan-pekerjaan yang didelegasikan darinya.

10. Menjadikan dirinya sebagai bagian yang terintegrasi dengan tim yang dipimpinnya. 11. Mampu membangun kedisiplinan secara struktural.

12. Mampu mengidentifikasi kelebihan-kelebihan dari masing-masing anggota tim serta memanfaatkannya sebagai kekuatan individual.

13. Mendayagunakan setiap elemen pekerjaan untuk menstimulasi rasa hormat dari para personil yang terlibat dan mengembangkan sisi profesionalisme mereka.

14. Menyediakan sedikit waktu untuk menerima setiap ide yang dapat meningkatkan kematangan serta pengembangan dirinya.

15. Selalu terbuka atas hal-hal yang mendorong kemajuan.

Referensi :

Suprapto, Heri, Pengaruh Kompetensi Manajer Proyek Terhadap Kinerja Biaya Pada Proyek Konstruksi, Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Universitas Gunadarma, 2007.

http://www.setiabudi.name/archives/990

http://belajarmanagement.wordpress.com/2009/03/23/pengertian-dan-tugas-manager/ http://pamularmx.blogspot.co.id/2014/11/tugas-masing-masing-tim-project.html

(10)

PROJECT MANAGER

Project Manager adalah seseorang yang bertindak sebagai pimpinan dalam suatu proyek. Project manager ini sangat berperan penting dalam adanya suatu proyek, karena kegagalan dan keberhasilan dari proyek tersebut di tentukan oleh project manager itu sendiri.

Peranan Manajer Proyek

Berperan untuk mengintegrasikan beberapa kegiatan yang berbeda untuk mencapai tujuan tertentu.

 Berperan juga sebagai seorang komunikator. Dengan ini berarti manajer proyek menjadi tempat terakhir menujunya laporan-laporan, memo, permintaan dan keluhan. Manajer proyek juga mengambil input dari banyak sumber, mengolah dan

menyampaikan informasi ke beberapa pihak dan memastikan bahwa semua orang yang punya peran dalam proyek mengetahui informasi mengenai kebijaksanaan, tujuan, anggaran, jadwal kebutuhan, dan perubahan yang ada dalam proyek sesuai peran yang dimiliki.

 Berperan untuk mengambil keputusan yang menjadi wewenangnya, antara lain mengenai realokasi sumber daya, mengubah lingkup proyek, menyeimbangkan kriteria biaya, jadwal dan performansi

 Merupakan seorang enterpreuneur yang harus berusaha untuk melakukan pengadaan dana, fasilitas dan orang agar proyek dapat berjalan.

Fungsi Manajer Proyek :

 Membuat kerja (Mengagendakan pekerjaan)

 Mengatur jadwal kerja (Diagram PERT dan Grant)  Bertanggung-jawab atas hasil kerja.

SISTEM ANALIS

Orang yang bertugas untuk menganalisis sistem termasuk permasalahan yang terjadi beserta pemecahannya dan kebutuhan pengguna, sistem analis harus ahli tidak hanya tentang teknologi komputer tetapi juga tentang bisnis. Sistem analis merupakan perencana program ynag akan dibuat oleh programmer

Berdasarkan tugas dan tanggung jawab, sistem analis bertanggung jawab atas sistem secara keseluruhan, jadi tidak hanya pembuatan program komputer (teknologi komputer) melainkan aplikasinya juga, sedangkan pembuatan program yng menjadi tugas sistem analisis ini meliputi pemecahan masalah secara garis besar, dan sistem analisis ini berhubungan dengan banyak orang, jadi harus memiliki softskill yang bagus juga.

PROGRAMMER

Programmer atau biasa disebut dengan Pemrogram adalah Seseorang yang mempunyai kemampuan dan keahlian di dalam membuat dan menyempurnakan suatu program.

(11)

Programmer mempunyai keahlian di bidang komputer menulis dan merancang program-program menggunakan bahasa-bahasa pemrograman komputer

Tugas programmer dalam sebuah proyek dasarnya adalah sebagai berikut :

 Membangun/mengembangkan software terutama pada tahap construction dengan melakukan coding dengan bahasa pemprograman yang ditentukan

 Mengimplementasikan requiremant dan desain proses bisnis ke komputer dengan menggunakan algoritma /logika dan bahasa pemprograman

DBA (Database Administrator)

DBA adalah yang bertanggung jawab untuk menjaga sistem RDBMS (Relational Data Base Management System) . DBA memiliki tanggung jawab yang berbeda, tetapi tujuan keseluruhan dari DBA adalah untuk menjaga server up setiap saat dan untuk memberikan pengguna dengan akses ke informasi yang diperlukan ketika mereka membutuhkannya. DBA memastikan bahwa database dilindungi dan bahwa setiap kemungkinan kehilangan data diminimalkan.

DBA bertugas untuk:

 Bertanggung jawab terhadap keamanan database.

 Perancangan dan koordinasi secara keseluruhan dari database.  Mengembangkan skema.

 Membuat dokumen sistem dan penggunaannya.  Menentukan organisasi data.

 Penerapan terhadap DBMS

 Pengetesan dan pemeliharaan sistem database.  Menjadi penengah antara pemakai dan manajemen.

 Bertanggung jawab terhadap seluruh operasi dari sistem dasar data.

 Menerapkan prosedur darurat di dalam kasis terjadinya kegagalan sistem atau kerusakan database.

DESAINER

Desainer adalah seseorang yang merancang atau mendesain sesuatu sebelum sesuatu itu dikerjakan, contoh dalam pembuatan web, kita mendesain web ini agar terlihat menarik dengan cara dalam web tersebut terdapat media untuk pemasangan iklan itu adalah tugas desainer.

NETWORK ENGINEER

Network engineer yaitu orang yang memiliki tugas untuk mengawasi atau melakukan instalasi, melakukan konfigurasi, dan melakukan maintenance sistem informasi dan jaringan.

(12)

Tanggung jawab network engineer:

 Melakukan instalasi hardware, sistem atau software baru yang digunakan dalam jaringan.

 Melakukan instalasi, konfigurasi, dan perawatan layanan jaringan (network services) dan perangkat jaringan

 Mendukung fungsi administratif pada penggunaan perangkat jaringan.

 Mengatur protokol untuk pencadangan (backup) atau restorasi (restore) didalam sistem.

 Merencanakan dan memberikan dukungan untuk implementasi infrastruktur jaringan komputer

 Melakukan perbaikan (troubleshooting) atau analisis terhadap server, komputer kerja (workstations) dan semua yang berkaitan dengan hal tersebut.

 Mendokumentasikan permasalahan-permasalahan yang terjadi didalam jaringan untuk referensi dimasa yang akan datang.

 Memonitor kinerja sistem dan dapat mengimplementasikan performance tuning.  Mengatur akun pengguna (users account), izin pengguna (users permission), serta

implementasi firewall, dan sistem keamanan.

 Memperhatikan aspek keamanan pada aplikasi dan jaringan.

FUNCTIONAL

Functional yaitu orang yang melakukan pengecekan terhadap project yang telah selesai baik dengan melakukan testing maupun melakukan penulisan.

Project Charter : adalah dokumen yang digunakan untuk memulai proyek improvement. Dokumen project charter berisi informasi penting yang mencakup penjelasan ringkas dari sebuah proyek yang akan dijalankan. Dokumen ini menampilkanjudul proyek yang dikerjakan, latar belakang dijalankannya proyek, deskripsi, target,ruang lingkup,tim yang terlibat, durasi pengerjaan proyek, dan sebagainya.

Bisnis Blueprint : adalah cara untuk mempermudah kita dalam urusan bisnis, bisnis blueprint ini berbentuk file atau document yang isinya mengenai detail dari bisnis yang kita jalankan yang berisikan dokumentasi dari setiap prosuder sistem serta berbagai elemen lainnya yang melekat pada bisnis kita dari waktu ke waktu.

Functional Definition : adalah yang bertugas untuk membuat rancangan interface dari suatu project. Functional definition menjelaskan apa saja yang ada pada sebuah project untuk mengembangkan sistem.Tiga langkah yang diperlukan dalam

(13)

 Mengembangkan atau mendapatkan perangkat lunak, analisis system harus membuat

keputusan yang disebut keputusan “membuat-atau-membeli’. Dalam keputusan tersebut, anda menentukan apakah akan membuat program – menulis sendiri – atau membelinya, yang artinya hanya tinggal membeli paket perangkat lunak yang sudah ada.

 Mendapatkan perangkat lunak, setelah memilih perangkat lunak, maka selanjutnya meng-uprade perangkat keras untuk menjalankan perangkat lunak tersebut. Namun bisa saja system tidak membutuhkan perangkat keras, atau perangkat keras tersebut dapat disewa tanpa harus dibeli.

 Menguji system, dengan perangkat lunak dan perangkat keras yang telah diperoleh

Cheklist Quality : adalah orang yang mengecek kualitas dari program yang di buat. Anover Document Project : adalah penyerahan tugas dari program yang di buat.

SUMBER:  http://id.wikipedia.org/wiki/Perancangan_web  http://id.wikipedia.org/wiki/Analis_sistem  http://vmediaweb.com/pengertian-programmer-sistem-analis/  http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/12/pengertian-programmer/  http://www.galeripustaka.com/2013/04/tugas-manajer-proyek-dan-siklus-proyek.html  http://www.nurulimam.com/2013/11/peran-web-designer-programmer-dalam-membangun-website.html  http://id.wikipedia.org/wiki/Perancang_grafis  http://shiftindonesia.com/project-charter-penentu-keberhasilan-dan-kegagalan-proyek/

(14)

Konsep Dasar Manajemen Proyek Sistem

Informasi

1 Balasan

Proyek

Pengertian Proyek

Proyek adalah suatu rangkaian pekerjaan yang diada-kan dalam selang waktu tertentu & mempunyai tujuan khusus. yang membedakan proyek dengan pekerjaan lain adalah sifatnya yang khusus dan tidak bersifat rutin pengadaannya, sehingga pengelolaannya pun

memerlukan ekstra lebih banyak. Semua proyek selalu mengandung resiko relatif besar berkaitan dengan manajemen yang diterapkan untuk proyek itu.

Konsep Dasar Manajemen Proyek Sistem Informasi

Proyek yang dikerjakan dengan manajemen asal-asalan maka bisa berakibat buruk, tidak hanya materi, waktu dan tenaga tetapi juga kredibilitas, hubungan baik dll. sumber kegagalan terutama terletak pada manajemen, misal pada saat perencanaan terjadi kesalahan identifikasi, baik identifikasi kebutuhan maupun identifikasi potensi sehingga jadwal yang disusunpun menjadi tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dan menjadi penyebab gagalnya proyek.

Tujuan Manajemen proyek

Tujuan manahemen proyek sistem adalah untuk mewujudkan gagasan atau ide yang timbul dari naluri manusia baik secara perorangan maupun organisasi dalam bentuk original (utuh, murni dan nyata) dengan sifat pengelolaan proyek yang spesifik dalam mewujudkan tujuan. Sifat khas dari suatu manajemen proyek, antara lain:

(15)

 Mempunyai upaya pendekatan sistematis yang menguntungkan atau positif  Sifat pekerjaan yang khas dan menonjol

 Siklus kehidupan perkembangan yang spesifik  Peran pimpinan proyek lebih dominan

Manajemen proyek dilakukan melalui pendekatan sistematis yaitu upaya menguraikan atau merinci komponen-komponen obyek untuk dipelajari dan dievaluasi permasalahan, kelemahan maupun kebutuhan sehingga dicarikan alternatif solusi terbaik yang

menguntungkan atau yang positif, adapun komponen sistem merupakan unsur-unsur yang membangun terbentuknya sistem berupa aktivitas dan fasilitas, dimana komponen yang ada saling terkait dan berinteraksi satu sama lain

Interaksi antar komponen mempunyai ciri khas yang menonjol, berupa interaksi aktivitas (task) yang membentuk suatu kejadian (event) dan kejadian ini akan menunjukkan fungsi (function) setiap unsur yang membangun sistem, untuk dapat terjadinya interaksi antar aktivitas dibutuhkan wadah atau fasilitas yang memadai, sehingga pengelolaan proyek dapat mewujudkan tujuan melalui pekerjaan yang jelas dan spesifik baik bentuk maupun prosesnya, dengan demikian wujud fisik yang monumental pada proyek dapat dengan mudah

diamati dan dipelajari bagi setiap orang Karena setiap pelaksanaan proyek berbeda dan tim yang menangani suatu proyek juga tidak pernah seutuhnya sama, maka setiap pengelolaan proyek mempunyai “siklus kehidupan “ yang khas artinya proyek mempunyai nuansa sosial budaya yang berbeda baik lokasi maupun jenis pekerjaan, akibatnya setiap proyek

mempunyai tujuan yang dinamis, dan keberadaan poyek sebagai sarana untuk berkembang dipengaruhi oleh aktifitas manusia yang terlibat didalamnya, karena itu peran dominan pimpinan proyek lebih dibutuhkan sebagai pengelola dan dinamisator untuk memberikan pengarahan positif terhadap anggota organisasi proyek.

Peran sentral tidak terletak pada pimpinan proyek namun lebih dominan dalam manajemen proyek, karena pimpinan proyek merupakan satu tim dalam manajemen proyek, yang terdiri atas pemilik proyek (owners), konsultan dan sub kontraktor dalam sub proyek.

Karakteristik Proyek

Dengan Memahami sifat khas dari pengelolaan proyek seperti yang diuraikan diatas maka dapat menjadi pelajaran dan modal yang berharga dalam melibatkan diri pada pengelolaan proyek, sebab pelaksana proyek diharapkan dapat mempertimbangkan dalam pengambilan keputusan pada setiap tindakan manajemen proyek, sehingga keputusan dicapai dengan hasil maksimum, diterima dan memuaskan semua pihak yang terkait, dan mampu memberikan perubahan positif pada user baik sebagai pribadi maupun lingkungan masyarakat yang membutuhkan, hal ini sesuai dengan karakteristik proyek, yaitu :

 Mempunyai tujuan spesifik

 Hasil akhirnya bisa diserahkan dan dimanfaatkan  Melibatkan banyak jenis sumber daya

 Jenis pekerjaan yang unik

 Dibatasi oleh suatu nilai tertentu yang jelas (ruang lingkup, waktu, kualitas dan biaya)  sehingga proyek merupakan sarana dan wahana untuk melakukan perubahan dari ide atau

(16)

Fungsi Inti Pelaksanaan Manajemen Proyek

 Manajemen Integrasi Proyek (MIP), merupakan tempat integrasi dari seluruh aktivitas manajemen proyek yang ada dalam rangka mengoptimumkan obyektif proyek

 Manajemen Ruang Lingkup Proyek (MRLP), merupakan batasan obyek yang ingin diraih yaitu suatu produk yang memiliki fitur, fungsi dan spesifikasi tertentu.

 Manajemen Waktu Proyek (MWP), merupakan target waktu dari output yang diharapkan agar dapat dimanfaatkan pada waktu yang tepat

 Manajemen Biaya Proyek (MBP), merupakan pengaalokasian sejumlah sumber dana berupa investasi untuk pembiayaan kebutuhan pelaksanaan proyekmyang mencakup perencanaan sumber dana, estimasi biaya, anggaran biaya dan pengendalian biaya

 Manajemen Kualitas Proyek (MKuP), merupakan pemenuhan kebutuhan yang mendasar terhadap output yang dihasilkan berupa kualitas yang terstandarisasi, yang mencakup perencanaan kualitas, pertanggungan kualitas dan pengendalian kualitas

 Manajemen Sumber Daya Insani Proyek (MSDIP)

Fungsi Fasilitas Pelaksanaan Manajemen Proyek

Merupakan pengaturan kebutuhan SDM dalam pelaksanaan proyek yang mencakup perencanaan organisasi, akuisisi karyawan dan pembangunan tim kerja

 Manajemen Komunikasi Proyek (MKoP), merupakan pendistribusian jalur komunikasi yang terjadi akibat banyaknya keterlibatan individu maupun letak lokasi (geografis) dalam pelaksanaan proyek yang mencakup perencanaan komunikasi, pendistribusian informasi, pelaporan kinerja dan klosur administrasi

 Manajemen Resiko Proyek (MRP), merupakan pengelolaan resiko untuk memperkecil dampak yang ditimbulkan mencakup identifikasi resiko, kuantitas resiko, pengembangan responsi resiko dan pengendalian responsi ressiko

 Manajemen Pengadaan Proyek (MPP), merupakan penfaturan kebutuhan prosuk atau perangkat yang diperlukan dalam pelaksanaan proyek dari awal hingga akhir, mencakup perencanaan pengadaan, perencanaan permintaan, permintaanpengadaan, pemilihan supplier, administrasi kontrak dan penutupan kontrak

(17)

Manajemen Integrasi Proyek

Pengukuran keberhasilan Proyek

Ada empat hal yang mendasari pengukuran keberhasilan proyek, yaitu

 Ruang lingkup proyek, merupakan batas wilayah pengelolaan proyek yang meliputi permasalahan, kelemahan, kebutuhan untuk menilai batas kelayakan proyek

 Biaya proyek, merupakan besarnya biaya atau dana yang dibutuhkan dalam pengelolaan proyek, baik dalam pelaksanaan maupun pasca pelaksanaan sehingga dapat ditentukan besarnya nillai investasi yang dibutuhkan serta biaya operasional yang tepat, agar nilai manfaat pada proyek dapat diraih dengan maksimal yang berdampak pada nilai kompetitif usaha untuk kelangsungan hidup usaha secara opimal

 Kualitas pekerjaan proyek, merupakan kualitas pada proses maupun produk dari hasil akhir pekerjaan proyek yang didasarkan pada standar tertentu atau perbandingan model yang ada atas dasar kontrak pekerjaan proyek

 Waktu penyelesaian pekerjaan, merupakan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan proyek dengan tetap mempertimbangkan serta memperhatikan batas waktu yang ditentukan oleh fihak manajemen (pemilik proyek) Secara umum, peran pimpinan proyek lebih dominan dan menentukan upaya pencapaian tujuan proyek, maka pimpinan proyek diharapkan mempunyai otoritas, kemampuan fungsi manajemen serta administrasi dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, artinya ’sifat khas proyek’ dan ‘karakteristik proyek’ lebih dipahami dan dijadikan sebagai bahan

(18)

pertimbangan dalam setiap pengambilan keputusan atas pelaksanaan proyek, sehingga pengukuran keberhasilan proyek dapat dilakukan dengan tepat dan memadai.

Manajemen Proyek Sistem Informasi

Pengertian Manajemen Proyek Sistem Informasi

Manajemen proyek sistem informasi adalah proses pengelolaan proyek yang meliputi perencanaan, pengorganisasian dan pengaturan tugas- tugas serta sumber daya yang dimiliki untuk mewujudkan tujuan yang ingin dicapai, dengan mempertimbangkan faktorfaktornya, terutama waktu dan biaya. Sebuah proyek sederhana barangkali hanya membutuhkan secarik kertas untuk menyusun perencanaannya. Namun tidak bisa demikian utk mega proyek, unsur yang terkait berjumlah sangat besar. Melibatkan ribuan pekerja, dana trilyunan rupiah, waktu pelaksanaan tahunan dll. Sehingga harus menggunakan manajemen yang kelas ‘mega’ juga. Secara sederhana, manajemen proyek sistem informasi bisa disusun dengan menjawab pertanyaan sbb:

 Apakah yang harus dikerjakan?

 Apa dan siapa yang harus menyelesaikan tugas-tugas yang ada?  Sampai kapan waktu yang tersedia?

 Bagaimana pembiayaannya?

 Apa yang terjadi apabila proyek terlambat selesai? atau bahkan gagal? Penekanan Manajemen Proyek Sistem Informasi

Idealnya sebuah proyek harus mampu memberikan optimasi sistem yang ada. untuk itu diperlukan suatu manajemen proyek sistem informasi yang baik, terutama ditekankan pada:

 Organisasi proyek harus tangguh, tahan terhadap gangguan-gangguan yang timbul, baik dari luar maupun dari dalam.

 analisa kebutuhan dan sumberdaya harus akurat, jangan sampai ada yang tidak dikenali. toleransi yang ketat harus diberlakukan, mengingat ‘harga’ yang harus dibayar cukup tinggi bila proyek gagal.

 Pelaksanaan pekerjaan harus sesuai dengan perencanaan yang telah disusun dengan matang.

 Pengembangan sistem yang ada, baik untuk penyesuaian dengan perkembangan jaman maupun untuk optimasi sistem yang telah ada dan terkait dengan proyek.

Fase Proses Manajemen Proyek Sistem Informasi

Secara bertahap, manajemen proyek sistem informasi bisa dipilah menjadi beberapa fase proses, yaitu:

 Perencanaan dan penyusunan jadwal. adalah tahapan paling penting krn didalamnya terdapat proses penentuan tugas dan durasinya dan penentuan hubungannya dengan tugas-tugas lainnya.

(19)

 Pengelolaan perubahan. selama melaksanakan proyek, sering kali diperlukan penyesuaian antara rencana dengan kenyataan yang ada.

 Publikasi informasi proyek.

Faktor-faktor yang mempengaruhi Manajemen Proyek Sistem Informasi Siklus Hidup Proyek Sistem Informasi

Secara umum, proyek bersifat unik dan mengandung derajat ketidakpastian yang tinggi, maka suatu proyek biasanya dibagi ke dalam beberapa fase agar dapat dilakukan kontrol yang lebih baik oleh manajemen. Tiap- tiap akhir suatu fase dalam proyek ditandai dengan adanya deliverables yang dapat diukur kualitas dan kuantitasnya. Siklus hidup

proyek mendefinisikan suatu awal dan akhir dari proyek sehingga urut-urutan kegiatan dari proyek dapat terlihat dengan jelas dan teratur. Kadang-kadang beberapa kegiatan dalam suatu proyek dilakukan secara paralel atau overlapping dan sering diistilahkan sebagai fast

tracking.

Pemangku Kepentingan

Pemangku Kepentingan adalah individu atau organisasi yang secara aktif terlibat di dalam suatu proyek, atau kepentingan seseorang yang akan terpengaruh baik secara positif ataupun negatif sebagai akibat dari eksekusi suatu proyek ataupun selesainya suatu proyek. Tim Manajemen proyek harus mengidentifikasi pemangku kepentingan untuk mengetahui apa saja kebutuhan dan harapan mereka terhadap suatu proyek yang apabila dipenuhi dapat

berpengaruh terhadap suksesnya suatu proyek. pemangku kepentingan dari setiap proyek dapat meliputi :

Manajer Proyek, orang yang bertanggung jawab melaksanakan proyek Pelanggan, orang atau organisasi yang akan menggunakan produk tersebut

Organisasi pelaksana, perusahaan dimana kebanyakan karyawannya terlibat langsung dalam melaksanakan proyek tersebut

Sponsor, orang atau grup di dalam organisasi pelaksana yang menyediakan kebutuhan dana untuk pelaksanaan proyek

(20)

Struktur Organisasi

Suatu proyek biasanya merupakan bagian dari suatu organisasi yang lebih besar. Struktur organisasi dari suatu perusahaan sangat berpengaruh terhadap kelangsungan suatu proyek, karena tugas dan tanggung jawab dari anggota proyek dalam struktur organisasi yang berbeda adalah tidak sama. Saat ini terdapat beberapa tipe struktur organisasi yang diterapkan dalam perusahaan, diantaranya adalah :

Struktur Organisasi Fungsional

Dalam struktur ini tiap bagian dipimpin oleh manager fungsional yang membawahi beberapa staf. Suatu proyek biasanya diketuai oleh seorang manager fungsional yang anggotanya dapat diambil dari staf manager fungsional lainnya.

Berikut adalah beberapa penjelasan tentang tipe ini :

 Fokus pada pembagian tugas berdasarkan fungsi bagiannya masing-masing

 Komunikasinya menggunakan Komunisai bawah-atas sehingga kontrol atasan terhadap bawahan lebih mudah, sederhana, dan tidak berulang-ulang

 Masing-masing bagian cenderung hanya fokus pada bidang kerja masing-masing dan komunikasi antar bagian cenderung kurang terbuka

 Pergerakan dan komunikasi tiap-tiap bagian masih tersekat-sekat

 Biasanya ditemukan pada organisasi-organisasi yang memproduksi barang

Struktur Organisasi Matriks

Dalam struktur matriksi tiap bagian dipimpin oleh manager fungsional yang membawahi beberapa staf. Suatu proyek biasanya terdiri dari staf-staf dari beberapa manager fungsional yang berbeda dan dipimpin oleh salah seorang staff tersebut.

(21)

Struktur Matriks

Berikut adalah beberapa penjelasan tentang tipe ini :

 Terdapat pembagian berdasarkan proyek/kegiatan yang sedang dijalankan

 Namun tetap menggunakan SDM dari tiap divisi yang kesemuanya secara bersama-sama menangani semua proyek

 Pemanfaatan SDM-nya efisien karena anggota mempunyai pekerjaan yang tetap walau proyek telah selesai

Komunikasi dan sharing antar divisi lebih baik dibandingkan dengan tipe fungsional  Ada keterlibatan pemnagku kepentingan yang kuat

 Pembagian SDM harus jelas untuk setiap proyeknya, jangan sampai terjadi “rebutan SDM”  Setiap anggota berkecimpung di setiap proyek yang ada, sehingga komunikasi mereka

terhadap setiap atasannya yang notabene lebih dari satu bisa jadi membingungkan Ada tiga sub dari tipe ini, diantaranya :

Weak Matrix, peran Manajer Proyek kuat, peran Manajer Fungsional lemah. Manajer

Fungsional hanya sebagai penyedia SDA yang ada. ƒ

Balanced Matrix, peran Manajer Proyek dan Manajer Fungsional setara. ƒ

Strong Matrix, peran Manajer Proyek lemah, peran Manajer Fungsional kuat. Manjer Proyek

hanya sebagai koordinator proyek. Struktur Organisasi Proyek

Dalam struktur ini tiap bagian dipimpin oleh Manajer proyek yang langsung membawahi staf-staf yang menangani langsung suatu proyek.

(22)

Berikut adalah beberapa penjelasan tentang tipe ini :

 Fokus pada pembagian berdasarkan proyek yang sedang dikerjakan

 Masing-masing kegiatan proyek mempunyai struktur sendiri, mulai dari pemimpin proyek sampai divisi-divisinyanya

 Komunikasi di dalam proyek lebih terkendali dan fungsi pengawasan pemimpin proyek terhadap proyeknya juga mudah

 Dibutuhkan lebih banyak SDM untuk masing-masing proyek

Ada kemudahan dalam memasukkan konsultan luar (outsourcing) dalam pengerjaan proyek  Setiap karyawan dituntut untuk mempunyai rasa tanggung jawab dan inisiatif yang tinggi  Kurang cocok untuk organisasi yang membutuhkan banyak proses administrasi dan birokrasi Keahlian Manajerial

Aspek ini sangat berpengaruh terhadap proyek karena kelangsungan dari proyek sangat tergantung dari keahlian manajer proyek untuk menangani aspek finansial, perencanaan, organisational dan aspek lainnya secara sinergis dan berkesinambungan.

(23)

Beberapa contoh keahlian manajemen yang harus dimiliki oleh pemimpin proyek adalah:  Kepemimpinan  Komunikasi  Negosiasi  Pemecahan Masalah  Mempengaruhi Organisasi  Pemersatu  Pengambil Keputusan Pengaruh Sosioekonomi

Faktor ini lebih tergantung kepada faktor eksternal organisasi karena dipengaruhi oleh pihak ketiga yang tidak dapat dikontrol oleh pelaksana proyek. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah:

 Standar dan regulasi yang berlaku  Globalisasi

 Pengaruh budaya  Kondisi perekonomian  Stabilitas politik

http://fairuzelsaid.com/konsep-dasar-manajemen-proyek-sistem-informasi/

Uraian Tugas, Wewenang dan Tanggung

Jawab Project Manager

(24)

Membuat Rencana Kerja Kontruksi

Uraian Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Project Manager - Didalam pekerjaan kontruksi, seorang project manager sangat berperan penting sebab tercapainya dan suksesnya suatu pekerjaan kontruksi itu tergantung atau kapasitas kinerja seorang project manager untuk itu, peran seorang

manager itu sangat berpengaruh.

Seorang Project Manager harus orang yang memiliki keahlian khusus atau yang sudah berpengalaman dibidang kontruksi dan mengetahui apa tugas dari seorang project manager itu sendiri. paling tidak dapat berkontribusi bagi pekerjaannya. dalam hal ini, project manager harus dipegang oleh orang-orang yang memiliki kedisplinan yang tinggi dan bekerja secara maksimal. Adapun Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Project Manager, yaitu :

 Membuat rencana kerja dan anggaran konstruksi  Mengendalikan seluruh kegiatan konstruksi  Melakukan koordinasi dengan semua pihak terkait  Membangun komunikasi internal dan eksternal  Menetapkan kebutuhan sumber daya

 Menentukan alternatif mencapai target  Menyetujui rencana dan metode kerja  Menunjuk pemasok dan subkontraktor

 Tercapainya sasaran biaya, mutu,waktu, k3 dan lingkungan  Efisiensi dan efektifitas penggunaan sumber daya

 Terkoordinasinya semua pihak terkait  Kepuasan pelanggan

Demikianlah artikel tentang Uraian Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Project Manager. semoga bermanfaat bagi kita semua.

(25)

http://bukuklik.blogspot.co.id/2014/11/uraian-tugas-wewenang-dan-tanggung-jawab-project-manager.html

Tugas Dan Tanggungjawab Project Manager

1. Mengidentifikasi dan menyelesaikan potensi masalah yang akan timbul agar dapat diantisipasi secara dini.

2. Melakukan koordinasi kedalam (team proyek, manajemen, dll) dan keluar

3. Dibantu semua koordinator menyiapkan rencana kerja operasi proyek, meliputi aspek teknis, waktu, administrasi dan keuangan proyek

4. Melaksanakan dan mengontrol operasional proyek sehingga operasi proyek dapat berjalan sesuai dengan rencana (on track)

5. Mengkomunikasikan dalam bentuk lisan dan tertulis (Laporan Kemajuan Pekerjaan). 6. Seorang Project Manager harus mengontrol proyek yang ditanganinya. Proyek harus selesai

sesuai dengan budget, sesuai dengan spesifikasi, dan waktu.

7. Proyek yang ditangani harus mempunyai return yang nyata terhadap organisasi. Taat kepada setiap kebijakan yang di keluarkan organisasi, harus mengambil keputusan dengan

(26)
(27)

Referensi

Dokumen terkait

Alhamdulillah puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “

También en la década de 1560 el intelectual aragonés Juan Lorenzo Palmireno, seguidor explícito de Fray Luis de Granada, se dedica a la labor docente en Valencia, y además de

EMAS ANDRI DODOU JAWA BARAT 26/07/1998 SMK 5 TARUNA BANGSA INKANAS PERAK M DANDI FERDIANSYAH JAWA TIMUR 04/11/1998 SMK WIJAYA SUKADONO INKADO PERUNGGU FERY ARIYANTO JAWA

Ciri tanah ultisol yang terutama menjadi kendala bagi budidaya tanaman antara lain pH rendah, kejenuhan Al tinggi, lempung beraktifitas rendah, daya serat terhadap posfat

penelitian ini adalah teknik observasi, teknik wawancara, dan teknik dokumentasi.Observasi yang dilakukan olehpeneliti yaitu dengan mengamati langsung kelapangan dimana

Waktu respon sistem network load balancing lebih cepat saat jumlah request dibangkitkan 1000 adalah 33716,95 mili detik sedangkan waktu respon untuk sistem single

Sentuhan berulangan atau berpanjangan dengan semburan atau kabus boleh menyebabkan perengsaan mata yang kronik dan perengsaan kulit yang teruk.. Pendedahan berulangan atau

 Doakan untuk Retreat yang akan dilaksanakan pada bulan April, supaya panitia dapat mempersiapkan dengan baik, setiap peserta mengalami pertumbuhan dan pembaharuan