• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH LABA DAN ARUS KAS OPERASI TERHA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH LABA DAN ARUS KAS OPERASI TERHA"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH LABA DAN ARUS KAS OPERASI TERHADAP DIVIDEN

KAS YANG DITERIMA OLEH PEMEGANG SAHAM

Virna Maria Rosari Pongmari

(Fakultas Ekonomi Universitas Atmajaya Makssar)

ABSTRAK

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi keputusan perusahaan dalam hal pembayaran dividen, terutama dalam bentuk dividen tunai. Laba bersih dan ketersediaan kas perusahaan

merupakan faktor kunci dalam menentukan besarnya dividen. Namun permasalahan yang terjadi di perusahaan adalah pada saat perusahaan mengalami kenaikan laba bersih dan arus kas bebas, dividen kas yang disalurkan oleh perusahaan menurun. Oleh karena itu, penelitian

ini dilakukan untuk menguji pengaruh laba bersih dan arus kas bebas terhadap dividen tunai pada beberapa perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode verifikasi deskriptif dan analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laba bersih dan arus kas bebas

berpengaruh secara signifikan terhadap dividen kas.

Keywords: Laba Bersih, Arus Kas Operasi, Arus Kas Bebas, Dividen

PENDAHULUAN

Latar Belakang

(2)

para pemegang saham. Setiap pemegang saham pada umumnya menginginkan pembagian dividen yang relatif stabil. Stabilitas dividen yang dipertahankan sebuah perusahaan akan meningkatkan kepercayaan para pemegang saham terhadap perusahaan. Perusahaan yang memiliki tingkat akumulasi laba bersih yang cukup baik dari suatu periode berikutnya, biasanya memiliki potensi untuk dapat membagikan sebagian dari laba bersih tersebut kepada pemilik perusahaan (pemegang saham), distribusi laba bersih kepada pemegang saham ini dilakukan dalam bentuk dividen. Perubahan pada laba sekarang dapat mempengaruhi keputusan investor institusional. Jika perubahan ini tidak dirasakan menguntungkan oleh investor, maka investor dapat melikuidasi sahamnya. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa investor institusional biasanya memiliki saham dengan jumlah besar, sehingga jika mereka melikuidasi sahamnya akan mempengaruhi nilai saham secara keseluruhan. Untuk menghindari tindakan likuidasi dari investor, manajer akan melakukan earnings management.

Pada umumnya para pemegang saham lebih menginginkan penerimaan dividen dilakukan dalam bentuk tunai, karena hal ini dapat mengurangi risiko ketidakpastian dalam melaksanakan aktivitas investasi pada suatu perusahaan. Biasanya dividen dibagikan dengan interval waktu yang tetap, tetapi kadang-kadang diadakan pembagian dividen tambahan pada waktu yang bukan biasanya. Deviden akan diterima oleh pemegang saham hanya apabila ada usaha akan menghasilkan cukup uang untuk membagi deviden tersebut dan apabila dewan direksi menganggap layak bagi perusahaan untuk mengumumkan deviden. Deviden merupakan hak pemegang saham ( common stock) , untuk mendapatkan bagian dari keuntungan perusahaan. Jika perusahaan memutuskan membagi keuntungan dalam bentuk deviden semua pemegang saham mendapatkan haknya yang sama. Namun pembagian deviden untuk pemegang saham preferen lebih diutamakan dari pembagian deviden pemegang saham biasa.

(3)

ini terlihat dimana umumnya perusahaan akan menaikkan dividen bila terjadi peningkatan laba, Beberapa peneliti antara lain Litner (1956) mengemukakan bahwa perusahaan hanya akan menaikkan dividen bila manajemen berkeyakinan bahwa laba perusahaan akan naik. Hasil penelitian Surya (2007) menunjukkan bahwa laba berpengaruh terhadap dividen kas.

Arus kas operasi juga diduga dapat menjelaskan variasi dividen kas. Hasil penelitian Hermi (2004) menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara arus kasoperasi dengan dividen kas pada perusahaan perdagangan besar barang produksi di BEI. Suadi (1998) menemukan bahwa laporan arus kas dapat digunakan sebagai alat prediksi jumlah pembayaran dividen yang terjadi dalam satu tahun. Faktor lain yang diduga berpengaruh terhadap dividen kas adalah arus kas bebas. Simon (1992) menemukan bahwa pembayaran dividen tahun sebelumnya berpengaruh signifikan positif terhadapdividen yang diterima pada tahun ini. Hal yang sama juga ditemukan oleh Danusiswanta (2002) yang menunjukkan bahwa dividen sebelumnya berpengaruh signifikan terhadap dividen saat ini.

Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, masalah pokok dari penelitian ini adalah :

1. Apakah laba bersih berpengaruh terhadap dividen kas yang diterima oleh pemegang saham?

2. Apakah arus kas operasi berpengaruh terhadap dividen kas yang diterima oleh pemegang saham?

3. Apakah arus kas bebas berpengaruh terhadap dividen kas yang diterima oleh pemegang saham?

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

(4)

2. Untuk mengetahui pengaruh arus kas operasi terhadap dividen kas yang diterima oleh pemegang saham.

3. Untuk mengetahui pengaruh arus kas bebas terhadap dividen kas yang diterima oleh pemegang saham.

Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan pemahaman mengenai pengaruh laba dan arus kas operasi terhadap dividen kas yang diterima oleh pemegang saham.

2. Untuk mengembangkan pengetahuan yang didapat selama perkuliahan.

3. Dapat menjadi bahan referensi bagi pihak lain yang juga ingin melakukan penelitian dengan objek yang sama namun dengan latar belakang yang berbeda.

TINJAUAN LITERATUR

Laba

Laba adalah kenaikan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal. Informasi laba sering dilaporkan dalam penerbitan laporan keuangan dan digunakan secara luas oleh pemegang saham dan penanam modal potensial dalam mengevaluasi kemampuan perusahaan. Laba dipakai untuk mengukur efisiensi suatu perusahaan dalam penggunaan sumber daya ekonomi perusahaan.

Tujuan utama pelaporan laba adalah untuk memberikan informasi yang berguna bagi mereka yang berkepentingan dengan laporan keuangan. Tujuan yang lebih khusus meliputi penggunaan laba sebagai pengukuran efisiensi manajemen, penggunaan angka, laba historis untuk membantu meramalkan keadaan sebagai pengukuran keberhasilan serta pedoman pengambilan keputusan manajerial di masa yang akan datang.

(5)

a. Indikator efisiensi penggunaan dana yang tertanam dalam perusahaan yang diwujudkan dalam tingkat kembalian.

b. Pengukur prestasi manajemen

c. Dasar penentuan besarnya pengenaan pajak

d. Alat pengendalian alokasi sumber daya ekonomi suatu Negara e. Dasar kompensasi dan pembagian bonus

f. Alat motivasi manajemen dalam pengendalian perusahaan g. Dasar kenaikan kemakmuran

h. Dasar pembagian dividen

Laba terutama dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu : harga jual produk, biaya dan volume penjualan. Biaya menentukan harga jual untuk mencapai tingkat laba yang dikehendaki, harga jual mempengaruhi volume penjualan, sedangkan volume penjualan langsung mempengaruhi volume produksi dan volume produksi mempengaruhi biaya. Tiga faktor tersebut saling berkaitan satu sama lain (Mulyadi, 1993:223).

Arus Kas Operasi

Aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan kas perusahaan seperti pembelanjaan perusahaan, pembelian aktiva tetap, serta pengeluaran kas lainnya yang tidak secara jelas dilaporkan dalam neraca, laporan laba rugi, melainkan dalam laporan arus kas. Oleh karena itu, laporan arus kas bertujuan memberikan informasi mengenai penerimaan dan pembayaranatau suatu satuan selama satu periode. Informasi arus kas suatu perusahaan berguna bagi para pemakai laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas, dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut.

Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan. Jumlah arus kas dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah operasi perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk mel-unasi pinjaman, memelihara kemampuan operasiperusahaan, membayar dividen dan melakukaninvestasi baru tanpa mengandalkan sumberpendanaan dari luar. Arus kas dari aktivitasoperasi terutama diperoleh dari aktivitas peng-hasil utama pendapatan perusahaan. Oleh karenaitu, arus kas tersebut pada umumnya berasal daritransaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhipenetapan laba atau rugi bersih.

(6)

Banyak literatur mendefenisikan Arus kas bebas (free cash flow). Secara umum aruskas bebas merupakan arus kas yang diperoleh dari operasi perusahaan yang bebas setelah perusahaan menginvestasikan kembali pada aktiva lain. Penman (2001:111) menyatakan bahwa “Called free cash flow because it is the part of the cash from operation that is free after the firm reinvests in new assets”. Brigham dan Daves (2004:205) juga menggambarkan arus kas bebas adalah “Free cash flow is the cash actually available for distribution toinvestor after the company has made all the investment in fixed assets and working capitalsnecessary to sustain on going operation”.

Dividen

Dividen adalah pembagian kepada pemegang saham perusahaan yang sebanding dengan jumlah lembar yang dimiliki Dividen diberikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS. Jika seorang pemodal ingin mendapatkan dividen, maka pemodal tersebut harus memegang saham tersebut dalam kurun waktu yang relatif lama yaitu hingga kepemilikan saham tersebut berada dalam periode dimana diakui sebagai pemegang saham yang berhak mendapatkan dividen.

Persentase pendapatan yang akan dibayarkan kepada pemegang saham sebagai cash dividen disebut dividen payout ratio (Riyanto, 1995: 266) dimana semakin tinggi tingkat dividen payout ratio yang ditetapkan oleh suatu perusahaan, maka semakin kecil dana yang tersedia untuk ditanamkan kembali di dalam perusahaan. Hal ini berarti akan menghambat pertumbuhan perusahaan. Apabila dividen tidak dibagikan, bisa jadi investor mempersepsikan bahwa perusahaan kekurangan dana, yang menyebabkan harga saham akan turun.

Dividen yang dibagikan oleh perusahaan bisa mempunyai beberapa bentuk sebagai berikut :

1. Dividen Kas

Dividen yang paling umum dibagikan oleh PT adalah dividen kas. Yang perlu diperhatikan oleh pimpinan perusahaan sebelum membuat pengumuman adanya dividen kas ialah apakah jumlah uang yang ada mencukupi untuk pembagian dividen tersebut.

(7)

Aktiva yang dibagikan bisa berbentuk surat-surat berharga perusahaan lain yang dimiliki oleh PT, barang dagangan atau aktiva-aktiva lain. Pemegang saham akan mencatat dividen yang diterimanya ini sebesar harga pasar aktiva tersebut

3. Dividen Utang ( Scrip Dividends )

Dividen utang timbul apabila laba tidak dibagi itu saldonya mencukupi untuk pembagian dividen, tetapi saldo kas yang ada tidak cukup. Sehingga pimpinan PT akan mengeluarkan scrip dividends yaitu janji tertulis untuk membayar jumlah tertentu di waktu yang akan datang.

4. Dividen Likuidasi

Dividen likuidasi adalah dividen yang sebagian merupakan pembagian modal. Apabila perusahaan membagi dividen likuidasi, maka para pemegang saham harus diberitahu mengenai berapa jumlah pembagian laba dan berapa yang merupakan pengembalian modal, sehingga para pemegang saham bisa mengurangi rekening investasinya.

5. Dividen Saham

Dividen saham adalah pembagian tambahan saham, tanpa dipungut pembayaran kepada para pemegang saham, sebanding dengan saham-saham yang dimilikinya.

PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Hubungan Laba Akuntansi terhadap Dividen

(8)

itu dividen diambil dari keuntungan bersih yang diperoleh perusahaan, maka keuntungan tentu saja akan mempengaruhi besarnya dividen.

Perusahaan yang memiliki kemampuan untuk menghasilkan laba, cenderung harga sahamnya juga akan meningkat. Maksudnya jika perusahaan memperoleh laba yang semakin besar, maka secara teoretis perusahaan akan mampu membagikan dividen yang semakin besar. Laba yang tinggi akan mendorong investor untuk membeli saham perusahaan yang bersangkutan karena tertarik akan laba investasi yang lebih tinggi. Ini secara langsung akan mendorong pada peningkatan harga saham. Dari penjelasan dan hasil penelitian di atas,dapat disimpulkan bahwa laba akuntansi mempunyai hubungan yang positif dengan tingkat keuntungan saham. Oleh karena itu, hipotesis dapat dirumuskan sebagai berikut:

H1: Laba akuntansi berpengaruh positif terhadap dividen.

Hubungan Arus Kas dari Aktivitas Operasi terhadap Dividen

Arus kas operasi merupakan arus kas yang berasal dari aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan atau transaksi yang masuk atau keluar dari dalam penentuan laba bersih. Meliputi arus kas yang dihasilkan dan dikeluarkan dari transaksi yang masuk determinasi atau penentuan laba bersih (net income). Sehingga makin tinggi arus kas dari aktivitas operasi menunjukkan perusahaan mampu beroperasi secara profitable, karena dari aktivitas operasi saja perusahaan dapat menghasilkan kas dengan baik.

Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi menentukan apakah dari kegiatan operasinya perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar dividen dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar. Sehingga adanya perubahan arus kas dari kegiatan operasi yang akan memberikan sinyal positif kepada investor. Dari pemikiran dan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa arus kas dari aktivitas operasi mempunyai hubungan yang positif terhadap dividen. Oleh karena itu, hipotesis dapat dirumuskan sebagai berikut:

(9)

Hubungan Arus Kas Bebas terhadap Dividen

Agus Sartono (2008:101) menyatakan bahwa Free cash Flow merupakan hak pemegang saham sehingga semakin besar arus kas bebas yang tidak dipergunakan untuk investasi, maka perusahaan mendapat tekanan yang besar dari pemilik saham untuk membagikan dividen atas sahamnya. Oleh karena itu, apabila arus kas bebas yang tersedia bagi pemegang saham besar, maka dividen kas yang dibagikan akan mengalami kenaikan.

Free cash flow dapat digunakan sebagai informasi mengenai jumlah pembayaran dividen. Perusahaan yang memiliki free cash flow yang besar akan mampu menyediakan pembayaran dividen kepada pemegang saham, sehingga semakin besar free cash flow maka semakin besar pula kemungkinan pembayaran dividen kepada pemegang saham (Umi Mardiyati, dkk.2014).

Selain itu, penelitian ini juga sejalan dengan beberapa hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Emmi Suryani, dkk. (2012) yang menyatakan adanya pengaruh antara arus kas bebas dengan dividen kas. Hal tersebut juga sama dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Umi Mardiyati, dkk. (2014) yang menyatakan bahwa arus kas bebas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap rasio pembayaran dividen kas. Begitu juga menurut hasil penelitian Thanatawee (2011) yang menyatakan adanya pengaruh antara arus kas bebas dengan pembayaran dividen kas.

H3: Arus kas bebas berpengaruh positif terhadap dividen

SAMPEL DAN DESAIN RISET

Model analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda. Data diolah dengan menggunakan program bantuan SPSS (Statistical Package for SocialSciences).

Adapun persamaan model regresi berganda dalam penelitian ini dapatdiformulasikan sebagai berikut:

Y = α + β1 x1 + β2 x2 + β3 x2 + ɛ

Dimana :

Y = Dividen kas

x1 = Laba

(10)

x3 = Arus kas bebas

α, β1, β2, β3 = Konstanta dan koefisien regresi

ɛ = Variabel gangguan yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini

Rancangan Pengujian Hipotesis

Pengujian pengaruh variabel independen (laba, arus kas operasi, dan arus kas bebas) terhadap variabel dependen (dividen kas tahun berjalan) dilakukan dengan dua cara yaitu: uji secara simultan (bersama-sama) dan uji secara parsial. Dalam pengumpulan data, penelitian ini menggunakan metode sensus oleh karena itu tidak perlu dilakukan uji signifikansi baik F-test untuk menguji pengaruh secara simultan maupun t-F-test untuk menguji pengaruh secara parsial. Hasil penelitian dapat disimpulkan dari nilai koefesien regresi masing- masing variabel. Jika nilai koefisien regresi masing-masing variabel tidak sama dengan nol (βi≠0; i=1,2,3,4), maka dikatakan bahwa secara parsial variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Untuk menguji pengaruh secara simultan juga dilakukan dengan melihat nilai koefisien regresi. Jika sekurang-kurangnya ada satu nilai koefisien regresi tidak sama dengan nol, maka secara simultan variabel independen berpengaruh terhadap variable dependen. Untuk menguji besarnya pengaruh variabel independen secara simultan terhadapvariabel dependen digunakan nilai koefesien determinasi (R2).

ANALISIS HASIL

Variabel penelitian ini terdiri dari variabel dependen dan variabel independen. Pembayaran dividen kas tahun berjalan merupakan variabel dependen (Y) yang diukur dengan menggunakan rasio jumlah pembayaran dividen kas dengan jumlah saham yang beredar. Variabel independen nya terdiri dari laba bersih (X1) yang diukur dengan menggunakan rasio antara jumlah laba bersih dengan jumlah saham yang beredar. Arus kas operasi (X2) diukur dengan menggunakan rasio jumlah arus kas operasi dengan jumlah saham yang beredar. Arus kas bebas (X3) diukur dengan menggunakan rasio perbandingan jumlah arus kas operasi dengan jumlah lembar saham yang beredar.

(11)

Arus kas operasi

Pengujian secara simultan menunjukkan bahwa laba bersih, arus kas operasi, dan arus kas bebas secara simultan berpengaruh terhadap dividen kas tahun berjalan. Hal ini ditandai oleh semua nilai koefisienregresi (βi) ≠ 0. Dalam metode sensus jika paling tidak ada satu nilai βi ≠ 0 dikatakan secara simultan variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Kesimpulan yang diambil dalam metode sensus tidak menggunakan pengujian signifikansi tetapi langsung melalui pengujian nilai koefisien regresi (βi). Untuk menguji seberapa besar (kuat) variable independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen dilakukan dengan melihat nilai koefisien determinasi (R2). Berdasarkan pada tabel nilai R2 = 0.858. Ini artinya laba bersih, arus kas operasi, dan arus kas bebas secara simultan berpengaruh terhadap dividen kas tahun berjalan sebesar 85,8 %, selebihnya sebesar14,2 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.

(12)

Hasil pengujian secara parsial menunjukkan bahwa semua variabel independen (laba bersih, arus kas operasi, dan arus kas bebas) secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen (dividen kas). Hal ini ditandai oleh nilai koefisien regresi masing-masing variabel independen ≠ 0.

Nilai koefisien X1 (laba bersih) tidak sama dengan nol (β1= 0,164). Hasil ini menunjukkan bahwa laba bersih berpengaruh terhadap dividen kas yang diterima oleh pemegang saham perusahaan. Nilai koefisien yang positif menujukkan bahwa laba bersih memiliki hubungan yang positif dengan dividen kas. Hal ini bermakna bahwa semakin tinggi laba bersih yang diperoleh pada pada suatu periode semakin tinggi pula jumlah dividen kas yang diterima oleh pemang saham. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil Surya (2007) dan Elizabeth (2000).

Nilai koefisien X2 (arus kas operasi) tidak sama dengan nol (β2= -0.092). Hasil ini menunjukkan bahwa arus kas operasi berpengaruh terhadap dividen kas yang diterima oleh pemegang saham pada perusahaan. Nilai koefisien yang negatif menujukkan bahwa arus kas operasi memiliki hubungan yang negatif dengan dividen kas. Hal ini bermakna bahwa semakin tinggi arus kas operasi yang diperoleh pada suatu periode semakin rendah jumlah dividen kas yang diterima oleh pemegang saham dan sebaliknya. Hubungan yang negatif tersebut memang sulit dijelaskan. Setidaknya dapat dijelaskan melaui pernyataan Crum dan Kertz yang menyatakan bahwa arus kas operasi sering tidak tepat jika digunakan untuk menilai kenaikan dan penurunan dividen.

Clientele effect theory menyatakan bahwa kelompok pemegang saham yang berbeda akan memiliki preferensi yang berbeda terhadap kebijakan perusahaan.

Kelompok investor yang membutuhkan penghasilan saat ini lebih menyukai suatu dividend payout ratio yang tinggi sebaliknya kelompok investor yang tidak begitu membutuhkan uang saat akan lebih senang jika perusahaan menahan sebagian besar laba bersih perusahaan (Supana, 2002). Hasil penelitian ini konsisten dengan temuan Simon (1992) dimana arus kas operasi mempunyai pengaruh negatif terhadap dividen.

(13)

pula jumlah dividen kas yang diterima oleh pemegang saham. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Rosidi (2007), namun tidak konsisten dengantemuan Surya (2007) yang menunjukkan bahwa arus kas bebas berpengaruh negatif terhadapdividen kas. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pembayaran dividen kas tahun sebelumnya berpengaruh terhadap dividen kas yang diterima oleh pemegang saham pada populasi sasaran yang telah ditetapkan. Nilai koefisien yang positif menujukkan bahwa pembayaran dividen kas tahun sebelumnya memiliki hubungan yang positif dengan dividen kas tahun berjalan. Hal ini bermakna bahwa semakin tinggi pembayaran dividen kas tahun sebelumnya semakin tinggi pula jumlah dividen kas yang diterima oleh pemegang saham tahun berjalan. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Danusiswanta (2002) dan Simon (1992) yang menunjukkan bahwa pembayaran dividen tahun sebelumnya berpengaruh signifikan positif terhadap dividen yang diterima pada tahun ini.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa laba bersih, arus kas operasi, dan arus kas bebas secara simultan berpengaruh terhadap dividen kas yang diterima oleh pemegang saham pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan pengaruh yang sangat kuat yaitu sebesar 85,8%. Secara parsial dapat disimpulkan bahwa semua variable independen kecuali arus kas operasi berpengaruh positif terhadap dividen kas.

(14)

Disarankan kepada para investor yang mengharapkan dividen kas perlu memperhatikan variabel-variabel independen yang dapat menjelaskan variasi dividen kas ketika ingin membeli saham-saham di perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

DAFTAR REFERENSI

Asri, Marselinus. Pengaruh Konservatisma Akuntansi terhadap Kualitas Laba dimoderasi Good Corporate Governace.

Lestari, Mira. PENGARUH LABA BERSIH DAN ARUS KAS BEBAS TERHADAP DIVIDEN KAS (Studi Kasus Pada Perusahaan Sektor Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2013)

Nurbawa, Roman. 2012. Pengertian dan Definisi Deviden.

Ramli, Muhammad Ridha & Muhammad Arfan. 2011. PENGARUH LABA, ARUS KAS OPERASI, ARUS KAS BEBAS, DAN PEMBAYARAN DIVIDEN KAS SEBELUMNYA TERHADAP DIVIDEN KAS YANG DITERIMA OLEH PEMEGANG SAHAM (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

Ristiana, Astria. 2012. Laba yang Ditahan dan Deviden.

Referensi

Dokumen terkait

Pabrik high fructose syrup (HFS) dari tepung tapioka dengan proses enzimatik didirikan dengan alasan agar dapat menurunkan impor sukrosa dan gula rafinasi yang pada

Dengan kondisi geografis dan fisiografi wilayah yang merupakan dataran rendah dan pantai serta berada pada bagian hilir daerah aliran sungai yang besar, yaitu

Stroke yang terjadi karena adanya sumbatan aliran darah ke otak disebut sebagai stroke iskemik, disebabkan oleh berbagai faktor seperti aterotrombosis, emboli, dan

Dari hasil penelitian, pada saat tes pra pembelajaran yang diberikan sebelum melakukan tindakan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi diperoleh

Berdasarkan uraian diatas maka upaya yang dilakukan oleh Kota Depok dalam mendukung perencanaan pembangunan yaitu dengan cara mensinergikan rencana pembangunan yang

Pada bulan Maret 1943 pemerintah Jepang membentuk Pusat Tenaga Rakyat (Putera) yang dipimpin oleh Empat Serangkai, yaitu Ir. Tujuannya memusatkan segala potensi masyarakat

Namun demikian, ELA dapat membantu untuk mengidentifikasi daerah yang dimanipulasi jika gambar asli memiliki tingkat kualitas lain dengan daerah disalin, adapun

Segala puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang merupakan salah satu