• Tidak ada hasil yang ditemukan

1.Metode ilmiah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "1.Metode ilmiah"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB

M

ME

E

TO

T

OD

DE

E

I

IL

LM

MI

IA

A

H

H

Dalam modul ini akan dikaji tentang metode ilmiah. Metode ilmiah merupakan metode yang digunakan untuk memecahkan berbagai masalah secara ilmiah. Materi pembahasan akan difokuskan pada hal-hal tentang pengertian metode ilmiah dan langkah-langkah metode ilmiah. Modul ini dapat dipelajari secara mandiri, kerja kelompok atau tutorial. Pada akhir kegiatan pembelajaran diharapkan siswa dapat:

1. Memahami pengertian metode ilmiah. 2. Menerapkan langkah-langkah metode ilmiah.

3. Mampu mengidentifikasi objek secara terencana dan sistematis untuk memperoleh informasi gejala alam biotik.

A. Materi Pembelajaran

Metode ilmiah adalah metode yang digunakan untuk memecahkan masalah dengan menggunakan langkah ilmiah yang teratur, sistematis dan terkontrol.

1. Langkah-Langkah Metode Ilmiah

Rumusan langkah-langkah metode ilmiah yang biasa dilakukan para ilmuwan dalam memecahkan masalah adalah:

a. Observasi

Observasi adalah pengamatan terhadap lingkungan sekitar untuk menentukan objek yang paling tepat untuk penelitian.

b. Menentukan dan Merumuskan Masalah

Perumusan masalah dilakukan setelah melakukan observasi. Perumusan masalah digunakan untuk membatasi objek penelitian yang akan dilaksanakan. Rumusan masalah diwakili oleh pertanyaan-pertanyaan tentang objek penelitian.

c. Merumuskan Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara atas masalah-masalah yang sudah dirumuskan. d. Merancang Eksperimen

Eksperimen adalah percobaan yang dilakukan untuk menguji hipotesis yang ada. Sebelum eksperimen dilakukan, terlebih dahulu harus ada perencanaan/rancangan penelitian. Dalam perencanaan penelitian meliputi metode eksperimen yang akan digunakan, alat, bahan, teknik analisis data yang akan digunakan dalam eksperimen hingga mendapatkan hasil yang akurat.

e. Pelaksanaan Eksperimen

Pelaksanaan eksperimen dapat berjalan baik, bila perancangan eksperimen sudah matang. Pelaksanaan eksperimen adalah proses penelitian yang akan menghasilkan data-data eksperimen yang akan dianalisis untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang sudah dirumuskan.

f. Pelaporan Penelitian

Di akhir penelitian akan dirumuskan suatu kesimpulan yang menjadi konsep/teori. Secara keseluruhan pelaporan penelitian berisi tentang rumusan masalah hingga hasil akhir (kesimpulan) dari proses penelitian. Pengkomunikasian hasil penelitian dapat dilakukan secara tertulis dan lisan, dalam bentuk penyampaian data-data hasil penelitian, analisis hasil penelitian dan kesimpulan yang dirumuskan untuk menjawab rumusan masalah yang ada.

2. Sikap Ilmiah

Seorang ilmuwan (sainstis) harus memiliki sikap ilmiah dalam melakukan kerja ilmiah menggunakan metode ilmiah. Beberapa sikap ilmiah yang harus dimiliki sainstis adalah:

(2)

2

a. Rasa Ingin Tahu

Rasa ingin tahu merupakan awal atau sebagai dasar untuk melakukan penelitian-penelitian demi mendapatkan sesuatu yang baru.

b. Jujur

Dalam melakukan penelitian, seorang sainstis harus bersikap jujur, artinya selalu menerima kenyataan dari hasil penelitiannya dan tidak mengada-ada serta tidak boleh mengubah data hasil penelitiannya.

c. Tekun

Tekun berarti tidak mudah putus asa. Dalam melakukan penelitian terhadap suatu masalah tidak boleh mudah putus asa. Seringkali dalam membuktikan suatu masalah, penelitian harus diulang-ulang untuk mendapatkan data yang akurat. Dengan data yang akurat maka kesimpulan yang didapat juga lebih akurat.

d. Teliti

Teliti artinya bertindak hati-hati, tidak ceroboh. Dengan tindakan yang teliti dalam melakukan penelitian, akan mengurangi kesalahan-kesalahan sehingga menghasilkan data yang baik.

e. Objektif

Objektif artinya sesuai dengan fakta yang ada. Artinya, hasil penelitian tidak boleh dipengaruhi perasaan pribadi. Semua yang dikemukakan harus berdasarkan fakta yang diperoleh. Sikap objektif didukung dengan sikap terbuka artinya mau menerima pendapat yang benar dari orang lain.

f. Terbuka Menerima Pendapat Yang Benar

Artinya bahwa kita tidak boleh mengklaim diri kita yang paling benar atau paling hebat. Kalau ada pendapat lain yang lebih benar/tepat, kita harus menerimanya.

3. Kegunaan Metode Ilmiah

Dengan adanya sikap ilmiah dan metode ilmiah akan menghasilkan penemuan-penemuan yang berkualitas tinggi dan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan manusia. Beberapa kegunaan metode ilmiah dalam kehidupan manusia antara lain:

a. Membantu memecahkan permasalahan dengan penalaran dan pembuktian yang memuaskan. b. Menguji hasil penelitian orang lain sehingga diperoleh kebenaran yang objektif.

c. Memecahkan atau menemukan jawaban rahasia alam yang sebelumnya masih menjadi teka teki.

4. Kerja Ilmiah

Dalam mengembangkan metode ilmiah, para ilmuwan bekerja berlandaskan teori, hipotesis dan sistematis. Diawali dengan adanya masalah yang dihadapi, para ilmuwan berusaha mencari cara pemecahannya. Dalam mencari pemecahan, ilmuwan berusaha mencari keterangan melalui berbagai proses, misalnya membaca buku jurnal, maupun mengadakan observasi. Dari keterangan-keterangan akan disusun sebuah hipotesis. Kebenaran hipotesis akan diuji melalui eksperimen. Dari eksperimen akan diperoleh data.

Selanjutnya data akan diolah dan diperoleh kesimpulan. Untuk meyakinkan kebenaran dari kesimpulan hasil eksperimen, dilakukan eksperimen ulang. Setelah dilakukan eksperimen berulang-ulang hasilnya tetap sama maka kesimpulan tadi dapat diterima kebenarannya dan dianggap sebagai teori atau hukum. Cara kerja ilmuwan dengan menerapkan langkah-langkah metode ilmiah, dikenal dengan kerja ilmiah.

Di lingkungan sekolah, pengembangan metode ilmiah dilakukan melalui kerja ilmiah. Dalam kerja ilmiah, para siswa diperkenalkan pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses. Melalui pendekatan keterampilan proses, siswa dan instruktur dituntut senantiasa bersikap kritis terhadap segala permasalahan yang dihadapinya. Beberapa macam kemampuan keterampilan proses dalam kerja ilmiah harus ditumbuhkembangkan pada setiap siswa antara lain, mengamati/observasi, mengelompokan, mencari hubungan, meramalkan, menafsirkan, mengajukan pertanyaan, menerapkan/aplikasi, merencanakan percobaan dan mengkomunikasikannya.

(3)

3

a. Mengkelompokan/klasifikasi

Kemampuan melakukan observasi dapat diterapkan untuk mengamati objek-objek yang berada di sekitar sekolah. Untuk menyusun suatu objek penelitian perlu dilakukan pengamatan terhadap persamaan dan perbedaan, kemudian mengelompokan objek berdassarkan tujuan tertentu. Keterampilan proses mengelompokan ini disebut dengan penggolongan/klasifikasi. Dalam sains, klasifikasi membantu untuk menyederhanakan objek sehingga mudah dipelajari dan dipahami. Klasifikasi sangat diperlukan dalam proses pembentukan konsep. Oleh sebab itu, klasifikasi merupakan keterampilan proses yang mutlak harus dikembangkan pada para ilmuwan-ilmuwan muda. Beberapa cara untuk melakukan klasifikasi objek-objek sains, antara lain sebagai berikut:

1) Menyusun klasifikasi biner berdasarkan ciri yang tampak

Klasifikasi ini mengelompokan objek-objek sains dalam dua kelompok berdasarkan ada tidaknya suatu cirri yang telah ditentukan. Objek yang memiliki ciri tertentu dikelompokan ke dalam satu kelompok dan objek yang tidak memiliki ciri tertentu dikelompokkan dalam kelompok lain.

Contoh: objek yang ada adalah ikan, burung, ayam, ular dan kambing.

Dari objek tersebut dapat dikelompokan menjadi dua kelompok yaitu kelompok hewan yang mempunyai kaki dan hewan yang tidak mempunyai kaki. Hewan yang mempunyai kaki yaitu burung, kucing, ayam, dan kambing. Hewan yang tidak mempunyai kaki yaitu ikan dan ular. Hewan yang berkaki dapat dibedakan menjadi dua kelompok secara biner, yaitu hewan berambut atau tidak berambut. Kucing dan kambing merupakan hewan yang berambut. 2) Menyusun klasifikasi bertingkat

Menurut Funk, dkk (1985), bahwa klasifikasi bertingkat memiliki karakteristik khusus sebagai berikut:

a) Memungkinkan untuk menyusun beberapa pengelompokan yang berbeda, tergantung dari ciri nyata yang digunakan.

b) Bila setiap benda yang termasuk di dalam kelompok asal sudah dipisahkan menjadi kategori yang anggotanya hanya suatu benda/objek, berarti penyusunan klasifikasi telah selesai.

c) Deskripsi dari setiap benda diperoleh dengan merangkum seluruh ciri yang dimiliki kategori tempat benda/objek tersebut berada.

Pada klasifikasi ini, akan dapat terbentuk hirarki kelompok benda-benda tadi. 3) Mengurutkan secara seri

Klasifikasi cara ini, yaitu mengelompokan objek-objek sains kedalam urutan berdasarkan mampu atau tidaknya benda tersebut menunjukan ciri-ciri tersebut. Objek-objek itu diurutkan dari yang kecil ke besar atau dari yang pendek ke panjang dan seterusnya.

Untuk mengelompokan atau memisahkan objek ke dalam kelompok yang lebih kecil, dapat menggunakan pasangan sifat atau ciri-ciri kontras yang ditemukan pada makhluk tersebut. Pada tingkatan yang paling besar, biasanya ciri kontras yang dipergunakan adalah ciri morfologi. Pada tatanan selanjutnya, menggunakan ciri anatomi dan ciri fisiologi.

Contoh pasangan sifat/ciri kontras yang dipergunakan untuk mengelompokan hewan, misalnya kulit berambut dengan kulit tidak berambut, kulit bersisik dengan tidak bersisik, bertulang kebelakang dengan tidak bertulang kebelakang, berkaki dengan tidak berkaki, dan sebagainya. Ciri-ciri makhluk hidup yang berpasangan dan dipergunakan untuk mencandra serta mengelompokan makhluk hidup disebut kunci determinasi. Karena ciri yang dipergunakan terdiri atas pasangan-pasangan, maka sering disebut kunci dikotomi. Di bawah ini contoh kunci dikotomi tumbuhan.

a) Apakah tumbuhan tersebut memiliki pembuluh pengangkut? (1) Ya, lanjutkan ke ... b

(2) Tidak ... Bryophyta (lumut) b) Apakah tumbuhan tersebut menghasilkan biji?

(1) Ya, lanjutkan ke ... c

(4)

4

c) Apakah biji tersebut terlindungi daun buah?

(1) Ya... Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka)

(2) Tidak, lanjutkan ke ... d d) Apakah tumbuhan tersebut bijinya ketika berkecambah tetap utuh?

(1) Ya... kelas Monokotiledoneae, lanjutkan ke... e

(2) Tidak, membelah menjadi dua ... kelas Dikotiledonaeae e) Apakah batangnya keras berupa kayu?

(1) Ya... Palmae lanjutkan ke ... f (2) Tidak, lanjutkan ke ... dst f) Apakah pelepah daunnya berkumpul membentuk rozet batang?

(1) Tidak, lanjutkan ke ... g (2) Ya... kelapa g) Apakah di sekitar pelepah daun dihasilkan ijuk?

(1) Ya... aren (2) Tidak, lanjutkan ke ... dst

Kegiatan mengkelompokan makhluk hidup, diakhiri dengan pemberian nama organisme menggunakan aturan yang telah ditetapkan.

b. Menafsirkan dan memprediksi

Keterampilan proses yang lain, setelah mengelompokkan adalah menafsirkan dan memprediksi. Menafsirkan adalah upaya untuk menjelaskan arti sesuatu yang kurang jelas dari hasil suatu pengamatan/observasi.

Memprediksi adalah meramalkan mengenai sesuatu yang akan terjadi berdasarkan hasil pengamatan. Contoh dalam pengamatan diperoleh data:

1) Saat ini awal bulan November, 2) Matahari tertutup awan tebal, 3) Udara terasa lembab,

4) Arus angin lambat.

Berdasarkan data hasil pengamatan tersebut diprediksi bahwa siang nanti hujan akan turun. c. Mengajukan pertanyaan

Keterampilan proses yang tidak kalah penting dan harus ditumbuhkembangkan pada siswa adalah mengajukan pertanyaan. Keterampilan ini akan sangat membantu dalam kerja ilmiah yaitu merumuskan masalah (dibahas di modul 2). Sebuah pertanyaan adalah kalimat introgatif yang membutuhkan jawaban. Sedangkan bertanya adalah kegiatan untuk meminta keterangan atau penjelasan tentang sesuatu atau merupakan salah satu usaha untuk tahu tentang sesuatu. Rasa ingin tahu terhadap sesuatu diwujudkan dalam bentuk bertanya. Ini harus ditumbuhkembangkan karena rasa ingin tahu merupakan awal dari suatu penemuan.

Ada beberapa tipe pertanyaan. Menurut sifatnya kita mengenal pertanyaan terbuka dan pertanyaan tertutup. Pertanyaan terbuka apabila pertanyaan tersebut menuntun berbagai alternatif jawaban/penyelesaian (jawaban bersifat divergen). Pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang menuntut jawaban tunggal atau jawaban bersifat konvergen. Misalnya pertanyaan yang menuntut jawaban ya atau tidak saja.

1) Pertanyaan menurut taksonomi Bloom a) Pertanyaan pengetahuan

Contoh : Apa yang diperlukan agar tanaman dapat tumbuh dengan baik? b) Pertanyaan pemahaman

Contoh : Apa yang dimaksud dengan populasi? c) Pertanyaan sintesis

Contoh : Apa saja faktor-faktor yang mempercepat erosi? d) Pertanyaan aplikatif/penerapan

Contoh : Usaha apa saja yang harus dilakukan masyarakat untuk mencegah penularan flu burung?

(5)

5

e) Pertanyaan analisis

Contoh : Perhatikan bagan rantai makanan pada ekosistem sawah berikut. Apa yang terjadi apabila populasi tikus punah?

f) Pertanyaan evaluasi

Contoh : Mana yang lebih menguntungkan, menanam dengan sistem monokultur atau sistem tumpang sari?

2) Pertanyaan dalam kegiatan ilmiah

Ada empat macam pertanyaan yang perlu dikembangkan, yaitu: a) Pertanyaan untuk mengungkapkan fakta

Pertanyaan ini biasa dimulai dengan kata tanya: apa, bagaimana atau berapa. Misalnya : Berapa jumlahnya? Apa warnanya?

b) Pertanyaan tentang prosedur

Pertanyaan ini dimulai dengan kata tanya: bagaimana

Misal : Bagaimana prosedurnya? Bagaimana langkah kerja kegiatan ini? c) Pertanyaan tentang penggunaan alat atau bahan

Misal : Mengapa digunakan alat ini? Apa alasan menggunakan bahan ini? d) Pertanyaan untuk merancang suatu kegiatan

Untuk merancang suatu kegiatan ilmiah. Cothron dkk menyatakan bahwa ada strategi empat pertanyaan yaitu :

1) Bahan apakah yang tersedia untuk melakukan kegiatan ilmiah atau penyelidikan tentang……….?

2) Bagaimana kerja atau kegiatan……….?

3) Bagaimana saya dapat mengubah bahan dari……….untuk mempengaruhi kerjanya atau kegiatannya?

4) Bagaimana saya dapat mengukur atau mendeskripsikan respon……….karena perubahan yang saya lakukan?

Pertanyaan-pertanyaan yang muncul, ada yang dapat dijawab melalui membaca buku atau berdasarkan pengalaman, tetapi ada yang dijawab melalui eksperimen. Pertanyaan-pertanyaan yang bermutu akan memberikan motifasi kepada siswa untuk mencari jawaban. Oleh sebab itu, para siswa perlu dilatih untuk mengembangkan pertanyaan-pertanyaan yang berkualitas serta didorong untuk menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut. Pertanyaan apa, mengapa, bagaimana, berapa dan kapan, hendaknya senantiasa diajukan sebelum melakukan eksperimen terhadap objek-objek penelitian.

B. Latihan

1. Sediakan tanaman-tanaman dibawah ini!

a. padi d. kacang tanah g. mangga j. pakis b. melinjo e. kembang sepatu h. alang-alang

c. jambu f. jagung i. ketela Amati ciri-ciri tanaman

tersebut, dan kelompokan tumbuhan berdasarkan ciri-ciri yang sesuai dengan menuliskan nama tanaman pada kolom yang tepat! Kelompok Tumbuhan a. Berbiji tertutup ……… ……… ……… ……… b. Berbiji terbuka ……… ……… ……… ……… c. Berkeping satu ……… ……… d. Berkeping dua ……… ……… e. Batang berongga ……… ………

f. Batang tidak berongga ……… ………

(6)

6

2. Berikan penjelasan pada istilah-istilah berikut ! No Istilah Penjelasan 1 Metode ilmiah ……….………. ……….………. 2 Kerja ilmiah ……….………. ……….………. 3 Sikap ilmiah ……….………. ……….………. 4 hipotesis ……….………. ……….………. 5 Objek ……….………. ……….………. 6 Eksperimen ……….………. ……….………. 7 Teori ……….………. ……….………. 8 Masalah ……….………. ……….………. 9 Variabel ……….………. ……….………. 10 Objektif ……….………. ……….……….

C. Uji Kompetensi

Pilihlah jawaban yang paling tepat !

1. Penerapan metode ilmiah bertujuan untuk: a. mengubah sikap hidup manusia

b. menunjang kemampuan teknologi c. mengembangkan penemuan-penemuan

baru

d. membuat manusia sejahtera e. menguji hipotesis 2. Kegiatan: 1. mengadakan ekspsrimen 2. menarik kesimpulan 3. menyusun hipotesis 4. mengumpulkan data 5. merumuskan masalah

Urutan metode ilmiah yang benar adalah: a. 1, 2, 3, 4, 5

b. 5, 3, 1, 4, 2 c. 4, 5, 3, 2, 1 d. 5, 4, 3, 1, 2 e. 4, 3, 5, 2, 1

3. Berikut ini adalah sikap ilmiah yang harus dimiliki seorang peneliti (ilmuwan), kecuali:

a. tekun b. teliti c. objektif

d. pandai bertanya e. jujur

4. Langkah pertama dalam metode ilmiah adalah: a. menyusun hipotesis b. merumuskan masalah c. melakukan eksperimen d. menguji hipotesis e. mengumpulkan data

5. Seorang siswa akan menerapkan metode ilmiah, setelah mengumpulkan data maka siswa tersebut segera:

a. melakukan observasi b. menyusun hipotesis c. melakukan eksperimen d. menguji hipotesis e. menarik kesimpulan

6. Melakukan pengamatan di lingkungan sekitar untuk menentukan objek yang tepat disebut: a. hipotesis

b. eksperimen c. observasi d. objektif e. kerja ilmiah

(7)

7

7. Selalu menerima kenyataan dari hasil dan tidak mengada-ada disebut sikap:

a. objektif b. jujur c. tekun d. teliti e. terbuka

8. Dapat menerima pendapat yang benar dari orang lain adalah sikap:

a. tekun b. teliti c. terbuka d. jujur e. objektif

9. Setelah memiliki hipotesis, seorang ilmuwan melakukan: a. membuat teori b. membuat kesimpulan c. merumuskan masalah d. melakukan eksperimen e. melakukan observasi

10. Sikap yang tidak mudah putus asa dalam proses penelitian, disebut:

a. teliti b. obyektif c. tekun d. terbuka e. jujur

Isilah titik-titik di bawah ini dengan benar !

1. Jawaban sementara atas masalah-masalah yang sudah dirumuskan disebut ... 2. Hasil penelitian tidak boleh dipengaruhi oleh perasaan pribadi. Hal ini adalah sikap ... 3. Sikap yang menjadi dasar untuk melakukan penelitian adalah ... 4. Untuk mendapatkan data yang akurat, percobaan harus diulang-ulang. Dalam hal ini seorang

ilmuwan harus memiliki sikap ... 5. Metode yang digunakan untuk memecahkan masalah dengan menggunakan langkah ilmiah

disebut ...

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas ! 1. Apakah yang dimaksud dengan observasi?

... ... 2. Sebutkan langkah-langkah dalam metode ilmiah?

... ... ... 3. Jelaskan fungsi metode ilmiah dalam kehidupan manusia?

... ... ... ... 4. Bagaimanakah seorang ilmuwan harus bersikap objektif?

... ... 5. Apa yang dimaksud dengan kerja ilmiah?

... ...

(8)

8

D. Ulangan Harian I

I. Pilihlah jawaban yang paling tepat !

1. Kegiatan dengan menggunakan indera untuk mendapatkan keterangan atau makna dari sesuatu yang diamati disebut:

a. meramalkan d. menggolongkan b. observasi e. menafsirkan c. bertanya

2. Kemampuan keterampilan proses yang perlu ditumbuhkembangkan pada para pelajar dalam mendorong untuk menggunakan langkah dalam metode ilmiah adalah sebagai berikut, kecuali:

a. mengajukan pertanyaan b. menjawab pertanyaan c. meramalkan

d. merencanakan eksperimen e. mengkomunikasikan hasil diskusi 3. Percobaan dilaksanakan untuk menguji

untuk menguji:

a. teori d. hipotesis b. peneliti e. variabel c. observasi

4. Ilmuwan memeriksa hasil penelitian melalui: a. mempublikasikan hasil

b. mengulang eksperimen/percobaan c. mencari jawaban yang lain lagi

d. meminta seseorang memeriksa hasil/ pekerjaan itu

e. mencari jawaban yang lain lagi 5. Diantara pertanyaan berikut ini, yang

termasuk sikap ilmiah:

a. membantu memecahkan masalah b. menguji ulang hasil eksperimen c. rasa ingin tahu terhadap sesuatu. d. Memecahkan dan menemukan jawaban e. Memecahkan teka teki alam dan

lingkungan

6. Dalam praktiknya, urutan langkah-langkah metode ilmiah yang benar adalah:

a. identifikasi masalah, hipotesis, observasi, eksperimen, menarik kesimpulan

b. observasi, merumuskan masalah, hipotesis, eksperimen, menarik kesimpulan

c. merumuskan masalah, observasi, eksperimen, hipotesis, menarik kesimpulan

d. observasi, eksperimen, hipotesis,

perumusan masalah, menarik kesimpulan e. observasi, hipotesis, perumusan masalah,

menarik kesimpulan.

7. Semua hal yang dikemukakan sebagai hasil penelitian harus berdasarkan fakta yang diperoleh. Hal ini termasuk sikap: a. teliti d. terbuka b. objektif e. jujur c. tekun

8. Berikut ini adalah kegunaan metode ilmiah dalam kehidupan manusia, kecuali:

a. membantu pemecahan permasalahan dengan penalaran dan pembuktian yang memuaskan

b. menguji ulang hasil penelitian orang lain sehingga diperoleh kebenaran yang objektif

c. memecahkan masalah yang masih menjadi rahasia alam sebelumnya

d. menemukan jawaban rahasia alam yang sebelumnya masih menjadi teka teki e. menafsirkan kebenaran yang sudah ada 9. Melakukan pengamatan dengan tekun dan

teliti bertujuan untuk:

a. mengenal objek secara detail

b. mengorganisasikan persamaan dan perbedaan

c. mencari pengertian yang terkandung dalam suatu objek

d. mengambil informasi atau pengetahuan dari objek peristiwa

e. mencari celah-celah perbedaan pada objek-objek disekitarnya

10. Percobaan yang bersistem dan berencana untuk menguji suatu teori disebut:

a. hipotesis d. variabel b. eksperimen e. saintis c. observasi

II. Isilah titik-titik di bawah ini dengan benar !

1. Seorang ilmuwan disebut juga ... 2. Dugaan sementara sebelum eksperimen disebut ... 3. Seorang ilmuwan selalu memiliki ……… terhadap segala sesuatu yang ada

(9)

9

4. Awal suatu kegiatan eksperimen dimulai dengan sebuah... 5. Kegiatan yang bersifat terencana, terarah dan terprogram disebut...

III. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas! 1. Apakah yang dimaksud dengan hipotesis?

... ... 2. Sebutkan sikap ilmiah yang harus dimiliki seorang ilmuwan!

... ... 3. Bagaimana cara ilmiah yang harus dimiliki seorang ilmuwan?

... ... 4. Apa yang dilakukan seorang ilmuwan setelah melakukan eksperimen?

... ... 5. Mengapa seorang ilmuwan harus memiliki rasa ingin tahu terhadap segala sesuatu?

... ...

Nilai Tanda tangan Catatan Untuk Diperhatikan

Orang tua Guru

Tahukah Anda

1.

Bayi memiliki lebih banyak kuncup pengecap daripada orang dewasa. Kuncup pengecap pada bayi hampir di setiap bagian mulutnya. Sedangkan pada orang dewasa, terbatas di lidah. Hal ini juga menjelaskan mengapa bayi

lebih menyukai makanan hambar (seperti bubur) dan tidak menyukai rasa pahit. Kepekaan bayi terhadap

rasa suatu makanan semakin menurun dengan bertambahnya usia. Semakin tua, semakin sedikit jenis

makanan yang bisa dirasakan. 2.

Manusia mempunyai lebih kurang 5 juta kelenjar pada tubuhnya. Pada hari panas, dapat dihasilkan 2 liter keringat. Pada hari dingin, dihasilkan 0,3 liter keringat.

Referensi

Dokumen terkait

Metode ini sebagai metode ilmiah karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit (empiris), obyektif, terukur, rasional dan sistematis. Digunakan untuk

Dengan demikian PENELITIAN merupakan Proses penemuan jawaban yang ilmiah atas masalah yang terjadi melalui pendekatan yang sistematis, logis, kritis yang terkontrol oleh

Dalam penulisan artikel ilmiah kita perlu mengembangkan suatu hipotesis (walau tidak dirumuskan secara eksplisit atau formal seperti dalam karya penelitian) dalam tulisan

Judul jurnal ini melahirkan harapan kalau saja jurnal ini dapat berfungsi sebagai dialog ilmuwan yang berkaitan dengan berbagai masalah paradigma ilmiah, asumsi-asumsi dalam

LANGKAH-LANGKAH METODE ILMIAH.

Dalam penulisan artikel ilmiah kita perlu mengembangkan suatu hipotesis (walau tidak dirumuskan secara eksplisit atau formal seperti dalam karya penelitian) dalam tulisan

Pengertian Teori • Kumpulan konstruk atau konsep, definisi, dan proposisi yang menggambarkan fenomena secara sistematis melalui penentuan hubungan antar variabel dengan tujuan untuk

membahas metode untuk menemukan kebenaran ilmiah dalam ilmu-ilmu sosial, terutama berkaitan dengan rasionalisme, empirisme, dan metode ilmiah. Metodologi dalam konteks ini mencakup logika penelitian ilmiah, prosedur, dan teknik