• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi sistem informasi akuntansi penerimaan kas : studi kasus di PT. Maskapai Reasuransi Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Evaluasi sistem informasi akuntansi penerimaan kas : studi kasus di PT. Maskapai Reasuransi Indonesia"

Copied!
178
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN KAS Studi Kasus di PT. Maskapai Reasuransi Indonesia. SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi. :. Oleh : Fernandus Ady Dwi Septian NIM : 102114067. PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015.

(2) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN KAS Studi Kasus di PT. Maskapai Reasuransi Indonesia. SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi. Oleh:. Fernandus Ady Dwi Septian NIM: 102114067 PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015. i.

(3) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI.

(4) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI.

(5) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Motto dan Persembahan “Sakit dalam perjuangan itu sementara. Bisa jadi Anda rasakan dalam semenit, sejam, sehari, atau setahun. Namun jika anda menyerah, rasa sakit itu akan terasa selamanya”-Lance Amstrong-. “Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasNya Kepadamu” (Matius 6 : 6). “Ia membuat segala sesuatu indah pada waktuNya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir” (Pengkhotbah 3 : 11). “Marilah kita dapat untuk bersyukur dalam segala hal agar semua harapan, citacita, keinginan, dan niat kita dapat terkabul” (Romo Joko) Skripsi ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria Ayah dan Ibuku Tercinta Kakak dan Adikku Tersayang Saudara-saudaraku yang Tercinta Sahabat dan Teman-temanku Almamater yang ku Banggakan. iv.

(6) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI.

(7) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI.

(8) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. KATA PENGANTAR. Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas”. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. Penulis menyadari bahwa skripsi ini berhasil disusun berkat bantuan, bimbingan serta dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu dengan segala kerendahan hati pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria atas berkat dan karunia yang tak terhingga. 2. Drs. Johanes Eka Priyatma, M. Sc., Ph.D Selaku Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian penulis. 3. Dr. Herry Maridjo., M.Si Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. 4. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA selaku Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma. 5. Dra. YFM. Gien. Agustinawansari. M.M., Akt selaku dosen pembimbing yang telah membantu dan membimbing penulisan menyelesaikan skripsi.. vii.

(9) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 6. Bapak Yanto Jayadi selaku Direktur Keuangan di PT. Maskapai Reasuransi Indonesia Jakarta yang telah berkenan memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian untuk tugas akhir. 7. Ibu Dwi Ana selaku Kepala Divisi Keuangan dan Akuntansi yang telah memberikan ijin kepada penulis dalam meneliti segala aspek yang berada di dalam divisi keuangan dan akuntansi. 8. Bapak Marcell selaku Kepala Bagian Akuntansi dan Bapak Jacob selaku Kepala Bagian Keuangan yang telah bersedia untuk membantu dalam meneliti bagian keuangan dan akuntansi 9. Bapak dan Ibu tersayang atas doa, kasih sayang, perhatian, kesabaran, dukungan moral, finansial kalian berikan serta yang sangat peduli akan pendidikan anaknya dan banyak mendukung dan mendoakan penulis sehingga skripsi ini dapat selesai tepat waktu. Nandus mempersembahkan Gelar Sarjana ini untuk kalian berdua. 10. Jeny dan Steven selaku kakak dan adik kandung yang terkasih dan aku sayang yang selalu memberikan semangat dan dukungan doa yang kalian berikan untuk penulis. 11. Shinta selaku sahabatku yang paling cantik yang sudah membantu untuk mendoakan skripsi ini serta memberikan semangat dan motivasi sehingga skripsi ini agar dapat selesai tepat waktu. 12. Boty, Embo, Berry, Bopung, Revy, Angga, Delvin, Ririe, Shinta, Ayu, Angel selaku teman-teman Jakarta yang telah memberikan dukungan, semangat, doa dan masukan-masukan yang bermanfaat bagi penulis.. viii.

(10) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 13. Ricky, Edo, Doyok, Sindu, Maro, Gendon, Dethu, Albert, Timot, Theo, Ignas, Aji, Dendy, Niel, dan Yoakim selaku teman-teman bermain bersama yang selalu memberikan dukungan, doa, dan masukan saran kepada penulis. 14. Temen-teman Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi yang mendukung dan memberikan semangat kepada penulis agar dapat meyelesaikan skripsi. 15. Temen-teman Akuntansi angkatan 2010 atas kebersamaan yang sudah tercipta selama kuliah, masukan-masukan, semangat dan dukungan serta doa yang selalu kalian semua berikan. 16. Teman terbaik: Alex, Theo, Ricky, Koido, Ignas, Timot, dan Albert yang selalu memberikan arti sebuah persahabatan serta berkat semangat, dukungan dan doa terbaik dari kalian semua. 17. Teman-teman sepermainan: Putra, Riki, Lando, Fernando, Koido, Albert, Arta, Yoakim, Dendy, Doyok, Gendon, Dethu, Alex dan pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan terbaiknya kepada penulis. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada semua pihak yang tidak sempat penulis sebutkan satu persatu, yang langsung maupun tidak langsung membantu, semoga Tuhan memberkati karya dan usaha anda semua. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih banyak kekurangannya, oleh karena itu dengan segala kerendahan penulis. ix.

(11) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI.

(12) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii HALAMAN MOTTO ................................................................................. iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI .... v LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .................................... vi KATA PENGANTAR ................................................................................ vii HALAMAN DAFTAR ISI ......................................................................... xi HALAMAN DAFTAR TABEL ................................................................. xiv HALAMAN DAFTAR GAMBAR ............................................................. xv ABSTRAK .................................................................................................. xvi ABSTRACT ................................................................................................ xvii BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1 B. Rumusan Masalah .................................................................... 3 C. Batasan Masalah ....................................................................... 3 D. Tujuan Penelitian...................................................................... 4 E. Manfaat Penelitian.................................................................... 4 F. Sistematika Penulisan............................................................... 5 BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................... 7 A. Sistem ....................................................................................... 7 1. Pengertian Sistem ................................................................ 7 B. Sistem Informasi Akuntansi ...................................................... 8 1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi ............................... 8 2. Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi ........................... 10 3. Komponen Sistem Informasi Akuntansi .............................. 11 4. Peranan Sistem Informasi Akuntansi ................................... 12 5. Hubungan Sistem Informasi Akuntansi dengan sistem lainnya .................................................................................... 14 6. Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi bagi Perusahaan ...... 16 7. Tujuan Umum Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi ............................................................................... 17 8. Profesi di Bidang Sistem Informasi Akuntansi .................... 18 C. Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas ............................ 20 1. Pengertian Penerimaan Kas ................................................. 20 2. Prinsip-Prinsip dalam Penerimaan Kas ............................... 21 3. Prosedur Penerimaan Kas .................................................... 22 4. Formulir-Formulir dalam Penerimaan Kas ......................... 23 5. Diagram Aliran Siklus Penerimaan Kas ................................ 23 6. Kegiatan Pokok Siklus Penerimaan Kas ................................ 24 7. Permintaan Penawaran Harga ................................................ 25 8. Penerimaan Pesanan Penerimaan Kas .................................... 25. xi.

(13) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 9. Sistem Informasi Akuntansi yang Terkomputerisasi ............. D. Asuransi ....................................................................................... 1. Pengertian Asuransi ............................................................. 2. Tujuan dari Pengembangan Asuransi .................................. 3. Manfaat dari Asuransi ......................................................... 4. Risiko yang Timbul dalam Asuransi ................................... 5. Pencegahan Terjadinya Kerugian dan Jenis Pencegahan Asuransi ............................................................ E. Reasuransi ................................................................................... 1. Pengertian Reasuransi ......................................................... 2. Fungsi Utama Reasuransi .................................................... 3. Dasar Hukum Reasuransi ..................................................... 4. Jenis-Jenis dan Bentuk Perjanian Reasuransi ........................ 5. Pelaku Reasuransi .................................................................. 6. Penempatan Reasuransi .......................................................... 7. Prinsip-Prinsip Reasuransi ................................................... F. Sistem Pengendalian Internal ...................................................... 1. Pengertian Sistem Pengendalian Internal ............................. 2. Tujuan Sistem Pengendalian Internal ................................... 3. Fungsi-Fungsi dalam Sistem Pengendalian Internal ............ 4. Jenis-Jenis Sistem Pengendalian Internal ............................. 5. Kerangka Sistem Pengendalian Internal .............................. BAB III METODE PENELITIAN.............................................................. A. Jenis Penelitian ........................................................................... B. Subjek dan Objek Penelitian ....................................................... C. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... D. Data ............................................................................................. E. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... F. Teknik Analisis Data ................................................................... BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN REASURANSI ........... A. Sejarah Singkat Berdirinya PT. Maskapai Reasuransi Indonesia ................................................................... B. Sekilas tentang PT. Maskapai Reasuransi Indonesia .................. C. Falsafah, Visi, Misi PT. Maskapai Reasuransi Indonesia ........... D. Lokasi, Telepon, Fax, Email, dan Website PT. Maskapai Reasuransi Indonesia ................................................... E. Struktur Organisasi PT. Maskapai Reasuransi Indonesia ........... F. Jabatan dan Nama Karyawan yang Bekerja di PT. Maskapai Reasuransi Indonesia ........................................... G. Tugas, Wewenang, dan Tanggungjawab di PT. Maskapai Reasuransi Indonesia ............................................ H. Manajemen Risiko Perusahaan PT. Maskapai Reasuransi Indonesia .................................................................... I. Akses Informasi Data Perusahaan ................................................ BAB V HASIL TEMUAN LAPANGAN DAN PEMBAHASAN ............ A. Deskripsi Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas ............ xii. 26 28 28 28 29 31 33 34 34 35 37 38 39 41 42 45 45 46 46 47 48 52 52 52 52 53 54 55 60 60 61 62 63 63 63 65 70 72 73 73.

(14) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. B. Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi ........................................ 75 1. Fungsi-Fungsi Penerimaan Kas di PT. Maskapai Reasuransi Indonesia ................................................................ 79 2. Dokumen Penerimaan Kas di PT. Maskapai Reasuransi Indonesia .................................................................................. 85 3. Catatan Akuntansi Penerimaan Kas di PT. Maskapai Reasuransi Indonesia ................................................................ 93 4. Laporan Keuangan Penerimaan Kas di PT. Maskapai Reasuransi Indonesia ................................................................ 97 5. Jaringan Prosedur Penerimaan Kas di PT. Maskapai Reasuransi Indonesia ................................................................ 100 6. Unsur-Unsur dalam Pengendalian Internal Penerimaan Kas di PT. Maskapai Reasuransi Indonesia ............................. 117 C. Pembahasan ................................................................................. 119 BAB VI PENUTUP .................................................................................... 125 A. Kesimpulan .............................................................................. 125 B. Keterbatasan Penelitian ............................................................ 125 C. Saran .......................................................................................... 126 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 127 LAMPIRAN ................................................................................................ 129. xiii.

(15) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. xiv. DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Sistem Informasi Fungsional yang Banyak Dijumpai Di Perusahaan................................................................................ 15. Tabel 4.1 Jabatan dan Nama Karyawan ....................................................... 65. Tabel 5.1 Ringkasan Hasil Analisis terhadap Fungsi, Dokumen, Catatan Akuntansi, Laporan Keuangan, dan Jaringan Prosedur di PT. Maskapai Reasuransi Indonesia…………………………… .. 120.

(16) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. xv. DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Komponen Sistem Informasi Akuntansi .................................. 12. Gambar 2.2 Hubungan Sistem Informasi Akuntansi dengan Sistem yang Lebih Besar dan Lebih Kecil .................................................... 14. Gambar 5.1 Bagan Alir Penerimaan Kas dari Pembayaran Premi Ceding PT. Maskapai Reasuransi Indonesia .............................. 106. Gambar 5.2 Bagan Alir Penerimaan Kas dari Pembayaran Premi Ceding PT. Maskapai Reasuransi Indonesia .............................. 107. Gambar 5.3 Bagan Alir Proses Jurnal Umum PT. Maskapai Reasuransi Indonesia ................................................................................... 108. Gambar 5.4 Rekomendasi Bagan Alir Penerimaan Kas dari Pembayaran Premi Ceding PT. Maskapai Reasuransi Indonesia ................ 114 Gambar 5.5 Rekomendasi Bagan Alir Penerimaan Kas dari Pembayaran Premi Ceding PT. Maskapai Reasuransi Indonesia ................. 115 Gambar 5.6 Rekomendasi Bagan Alir Proses Jurnal Umum PT. Maskapai Reasuransi Indonesia .............................................. 116.

(17) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ABSTRAK EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN KAS STUDI KASUS DI PT. MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Fernandus Ady Dwi Septian NIM: 102114067 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2015 Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi sistem informasi akuntansi penerimaan kas yang terdapat di PT. Maskapai Reasuransi Indonesia sudah berjalan baik. Jenis penelitian ini bersifat studi kasus. Langkah-langkah yang ditempuh untuk mencapai tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan sistem informasi akuntansi penerimaan kas yang ada di PT. Maskapai Reasuransi Indonesia, (2) menganalisis kelemahan yang terdapat di dalam fungsi, dokumen, catatan akuntansi, laporan keuangan, dan jaringan prosedur sistem informasi akuntansi penerimaan kas yang ada di PT. Maskapai Reasuransi Indonesia, (3) memberikan rekomendasi terhadap fungsi, dokumen, catatan akuntansi, laporan keuangan dan jaringan prosedur yang memiliki kelemahan dalam siklus penerimaan kas di PT. Maskapai Reasuransi Indonesia. Dari hasil kesimpulan yang dapat diambil, PT. Maskapai Reasuransi Indonesia belum sepenuhnya menjalankan sistem informasi akuntansi penerimaan kas dengan baik, hal ini terjadi karena PT. Maskapai Reasuransi Indonesia masih memiliki beberapa kelemahan yang terdapat di dalam fungsi, dokumen, catatan akuntansi, laporan keuangan dan jaringan prosedur.. xvi.

(18) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ABSTRACT THE EVALUATION OF CASH RECEIPT ACCOUNTING INFORMATION SYSTEM A CASE STUDY IN PT. MASKAPAI REASURANSI INDONESIA Fernandus Ady Dwi Septian NIM: 102114067 Sanata Dharma University Yogyakarta 2015 The purpose of this research is to evaluate information system located in the cash receipt accounting PT. Maskapai Reasuransi Indonesia has been running good. The type of research this is a case study. Steps taken to achieve the purpose of this research is (1) To describe of the cash receipt accounting information system in PT. Maskapai Reasuransi Indonesia. (2) To analyze the weaknesses that there are in the function of, the document, the accounting records, financial reports, network and information system of accounting procedures in PT. Maskapai Reasuransi Indonesia cash receipt. (3) To give recommendations for the function of, the document, the accounting records, financial reports, and a network procedure have weaknesses in the cycle of the reception of cash in PT. Maskapai Reasuransi Indonesia. From the conclusion that can be taken PT. Maskapai Reasuransi Indonesia has not been fully run the cash receipt accounting system with better information. This happened because PT. Maskapai Reasuransi Indonesia still have some weakness that is in the function of, the document, the accounting records, financial reports, and a network of procedure.. xvii.

(19) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perusahaan asuransi dewasa ini sudah sangat pesat dan luas dalam menjalani perkembangan kegiatan bisnisnya. Kita dapat menemui banyak sekali karyawan yang bekerja di sebuah perusahaan dan memiliki asuransi dalam segala aspek pekerjaannya. Asuransi disini juga mulai dikenal sebagai sebuah kegiatan bisnis yang memiliki resiko cukup tinggi dalam pelaksanaannya. Asuransi merupakan kegiatan perekonomian yang sangat fundamental karena dapat mendorong dan meningkatakan devisa negara. Asuransi memiliki peran yang dapat ditunjukkan dengan adanya pelaporan keuangan yang kompleks, walaupun tujuan utamanya adalah sebagai perusahaan jasa. Perusahaan jasa seperti asuransi yang sudah go public wajib memiliki kemauan dalam transparansi tentang laporan keuangan yang diperoleh selama tahun berjalan. Laporan keuangan berfungsi untuk mendapatkan penilaian dari masyarakat luas apakah perusahaan ini baik dalam mengelola kegiatan unit bisnisnya. Keuangan yang dibuat oleh perusahaan asuransi telah mencakup syarat-syarat yang terdapat di dalam Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum (PABU), dan telah memenuhi aturan yang berlaku di dalam akuntansi. Laporan keuangan dapat berfungsi sebagai acuan yang kuat bagi perusahaan dalam mempertanggung jawabkan kondisi ekonomi yang terjadi dalam periode tertentu. Peran akuntansi sangat membantu setiap perusahaan baik. 1.

(20) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 2. yang bergerak dalam bidang jasa, dagang, dan manufaktur, karena dapat digunakan sebagai alat pengambilan keputusan dalam bidang ekonomi dan keuangan yang semakin disadari oleh para pelaku bisnis dan usahawan. Perusahaan Reasuransi termasuk ke dalam kategori perusahaan jasa yang kurang lebih menangani claim berbagai macam jenis, seperti claim asuransi jiwa, kesehatan, kendaraan, dan lain-lain. Penelitian ini ingin melihat dan menilai tentang sistem penerimaan kas yang ada di dalam perusahaan reasuransi. Sistem ini dapat berfungsi sebagai pengendalian yang diberikan oleh perusahaan reasuransi dalam melayani rekan bisnisnya terhadap jasa yang ditawarkan. Sistem yang berjalan dalam perusahaan reasuransi akan baik jika timbul pengendalian yang baik dalam perusahaan tersebut. Sistem informasi akuntansi juga bermanfaat dalam memenuhi standar dari setiap perusahaan agar pengendalian yang diterapkan oleh perusahaan dapat dijalankan dengan baik oleh setiap karyawan, terutama siklus penerimaan kas perusahaan. Perusahaan ingin mengharapkan agar sistem yang dilaksanakannya dapat berjalan baik, namun tidak semua sistem dapat berjalan dengan baik. Sistem yang baik harus pula didukung oleh sumber daya manusia yang baik, sehebat apapun sistem apabila sumber daya manusianya tidak kompeten maka sistem tersebut tidak dapat berjalan baik. Penelitian ini diharapkan dapat melihat sistem penerimaan kas yang berjalan sudah sesuai atau belum dengan teori yang ada. Perusahaan reasuransi memiliki kegiatan negatif yang terkadang muncul dalam praktek.

(21) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 3. bisnisnya, seperti tidak dibayarnya claim yang sudah diajukan oleh pelanggan, pembagian tugas yang masih belum jelas dalam stuktur organisasi, dan beberapa penipuan dari rekan kerja bisnis perusahaan. Dampak negatif seperti ini bisa mengurangi ketidakpercayaan pada rekan bisnis yang sudah lama bekerja sama, sehingga perusahaan harus dapat terus menjunjung tinggi kredibilitas yang sudah baik agar rekan bisnis tetap percaya dalam bekerja sama. Perusahaan reasuransi harus mulai berani tampil beda untuk menimbulkan kepercayaan kembali terhadap perusahaan-perusahaan lain yang ingin melakukan kerjasama. Perusahaan reasuransi yang sudah memiliki kredibilitas yang baik harus tetap menjaga kegiatan positif tersebut. Perusahaan yang memiliki kredibilitas yang baik akan tetap dipercaya dalam menjalani kegiatan bisnisnya. Berdasarkan latar belakang di atas, saya mengambil judul “Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas”. Studi Kasus pada PT. Maskapai Reasuransi Indonesia. B. Rumusan Masalah Rumusan masalah yang ingin ditinjau dalam penelitian ini adalah, apakah sistem informasi akuntansi penerimaan kas di PT. Maskapai Reasuransi Indonesia sudah berjalan baik? C. Batasan Masalah Sistem informasi akuntansi memiliki beberapa siklus yang terdapat di dalam perusahaan dalam menjalani setiap kegiatan bisnisnya. Penelitian ini lebih mengarah kepada siklus penerimaan kas terutama premi dari ceding.

(22) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 4. yang terdapat di PT. Maskapai Reasuransi Indonesia. Penelitian ini khusus hanya membahas tentang sistem informasi akuntansi yang terkait dengan siklus penerimaan kas yaitu premi dari ceding. Penelitian ini juga memiliki batasan masalah yang lain yaitu sistem pengendalian internal yang tidak diteliti dalam penulisan skripsi ini. D. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi bagaimana pelaksanaan sistem informasi akuntansi penerimaan kas yang terdapat di PT. Maskapai Reasuransi Indonesia sudah berjalan baik dan pantas dengan melihat batasannya yaitu adanya dokumen, catatan akuntansi, fungsi, laporan, dan jaringan prosedur yang baik dalam perusahaan. E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi untuk penelitian di masa yang akan datang, dan memperkaya jumlah kepustakaan khususnya mengenai sistem informasi akuntansi dalam Perusahaan Reasuransi. 2. Bagi Perusahaan PT. Maskapai Reasuransi Indonesia Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi para karyawan yang bekerja dalam perusahaan asuransi ini untuk menilai sistem yang dijalankan oleh perusahaan sudah baik. Penelitian ini juga dapat memberikan manfaat untuk memperkenalkan perusahaan reasuransi.

(23) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. yang. sudah. menerapkan. sistem. informasi. akuntansi. 5. dalam. pelaksanaannya. 3. Bagi Penulis Penelitian ini merupakan kesempatan bagi saya untuk menerapkan teori yang diterima secara akademis terhadap implementasinya di lapangan, dan saya juga dapat memperoleh pengalaman serta wawasan yang sangat berharga dari pengerjaan penelitian ini. F. Sistematika Penulisan Bab I:. Pendahuluan Bab ini membahas dan membicarakan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat peneltian, dan sistematika penulisan.. Bab II:. Landasan Teori Bab ini menjelaskan dan berisi tentang teori-teori yang mendukung dalam penulisan skripsi dan membahas. penelitian secara. mendalam. Teori-teori yang digunakan adalah tentang teori sistem, sistem informasi akuntansi, sistem informasi akuntansi penerimaan kas, asuransi, reasuransi dan sistem pengendalian internal. Bab III:. Metode Penelitian Bab ini akan dijelaskan dan diuraikan mengenai jenis penelitian, subjek penelitian dan objek penelitian, tempat dan waktu penelitian, data yang diperlukan, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data..

(24) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Bab IV:. 6. Gambaran Umum Perusahaan Bab ini menguraikan tentang Sejarah Singkat Berdirinya PT. Maskapai Reasuransi Indonesia, Sekilas Tentang PT. Maskapai Reasuransi Indonesia, Falsafah, Visi, dan Misi PT. Maskapai Reasuransi Indonesia, Lokasi, Telepon, Fax, Email, dan Website PT. Maskapai Reasuransi Indonesia, Struktur Organisasi PT. Maskapai Reasuransi Indonesia, Jabatan dan Nama Karyawan yang Bekerja di PT. Maskapai Reasuransi Indonesia, Tugas, Wewenang, dan Tanggungjawab di PT. Maskapai Reasuransi Indonesia, Manajemen Indonesia,. Risiko. Perusahaan. Manajemen. Risiko. PT.. Maskapai. Perusahaan. PT.. Reasuransi Maskapai. Reasuransi Indonesia, dan Akses Informasi Data Perusahaan Bab V:. Hasil Temuan Lapangan dan Pembahasan Bab ini menjelaskan tentang pelaksanaan sistem informasi akuntansi penerimaan kas yang ada di perusahaan. Saya juga akan menjelaskan mengenai kelemahan dan rekomendasi yang ditujukan untuk sistem informasi akuntansi penerimaan kas yang terdapat di PT. Maskapai Reasuransi Indonesia.. Bab VI:. Penutup Bab ini berisi kesimpulan terkait dengan rumusan masalah yang diangkat oleh saya, adanya keterbatasan masalah, dan berisi tentang saran atau komentar saya yang berguna bagi perusahaan..

(25) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB II LANDASAN TEORI A. Sistem Sistem menurut Mulyadi (2010:1) adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem juga terdiri dari unsur-unsur yang merupakan bagian terpadu dari berbagai subsistem yang bersangkutan. Unsur-unsur sistem tersebut juga bekerja sama untuk mencapai tujuan dari subsistem itu sendiri dan bagian dari sistem lain yang lebih besar dalam mendukung pencapaian tujuan. Abdul Halim (1994:16) mengatakan bahwa sistem adalah suatu jaringan. kerja. dikembangkan. dari sesuai. prosedur-prosedur dengan. suatu. yang. kerangka. saling. berhubungan. yang terpadu. untuk. melaksanakan kegiatan utama dalam perusahaan, sedangkan Al Bahra (2005:1-2) menjelaskan bahwa sistem adalah suatu urutan kegiatan yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama, untuk mencapai tujuan tertentu. Langkah kegiatan disini yang dimaksud sebagai urutan adalah untuk menjelaskan apa yang harus dikerjakan, siapa yang mengerjakannya, kapan dikerjakan, dan bagaimana mengerjakannya dalam pencapaian tujuan yang ditetapkan bersama. Nugroho (2001:2) berpendapat bahwa sistem adalah suatu unsur yang memenuhi dua syarat, yang pertama adalah memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan. 7.

(26) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 8. tertentu, sedangkan yang kedua memiliki input, proses, dan output yang saling berhubungan dan terkait satu dengan yang lain. Menurut Zaki Baridwan (1994:3-4) sistem merupakan suatu kerangka dari prosedurprosedur yang saling berhubungan dan disusun sesuai dengan suatu skema yang menyeluruh, untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan, dan suatu kesatuan (entity) yang terdiri dari bagian-bagian atau subsistem yang saling berkaitan dengan tujuan untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem secara menyeluruh dapat disimpulkan berarti suatu unsurunsur yang saling berhubungan dan dapat dikembangkan yang terdiri dari input, proses, dan output. Input, proses, dan output dapat berjalan kemudian ketiga hal ini saling berinteraksi dalam mencapai suatu tujuan secara bersama-sama. B. Sistem Informasi Akuntansi 1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut Nugroho (2001:4) menjelaksan bahwa sistem informasi akuntansi adalah susunan berbagai formulir catatan, peralatan, termasuk komputer. dan. perlengkapannya. serta. alat. komunikasi,. tenaga. pelaksanaannya, dan laporan yang terkoordinasikan secara erat yang didisain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi yang dibutuhkan manajemen. Abdul (1994:31) menjelaskan pengertian. sistem. informasi. akuntansi adalah sekumpulan data yang diolah hanya terbatas pada.

(27) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 9. transaksi keuangan (dari hasil transaksi), hasil olahan tersebut akan menghasilkan informasi dalam bentuk laporan keuangan. Laporan keuangan ini yang akan digunakan oleh pembuat keputusan baik pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan. Kumpulan dari sumbersumber seperti orang dan peralatan yang dirancang untuk mentransformasi data. keuangan. menjadi. informasi,. sedangkan. Mulyadi. (2010:5). mengartikan sistem informasi akuntansi adalah organisasi formulir, catatan,. dan. laporan. yang dikoordinasi. sedemikian. rupa. untuk. menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan. Zaki Baridwan (1994:4) mengatakan bahwa sistem informasi akuntansi adalah formulir-formulir, catatan-catatan, prosedur-prosedur, dan alat-alat yang digunakan untuk mengolah data mengenai usaha suatu kesatuan ekonomis dengan tujuan untuk menghasilkan umpan balik dalam bentuk. laporan-laporan. yang. diperlukan. oleh. manajemen. untuk. mengawasi usahanya, dan bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan seperti pemegang saham, kreditur, dan lembaga pemerintah untuk menilai hasil operasi. Pengertian sistem informasi akuntansi di atas dari beberapa sumber dapat ditarik kesimpulannya yaitu sebuah formulir, catatan, laporan, termasuk komputer dan peralatannya untuk mendukung dalam pencapaian tujuan dari perusahaan. Hal ini dilakukan untuk memperoleh informasi.

(28) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 10. tentang data keuangan dan laporan keuangan yang akan digunakan untuk pengambilan keputusan selanjutnya oleh pihak manajemen. 2. Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi Suatu sistem akan mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang akan mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan luar sistem, penghubung sistem, masukan sistem, keluaran sistem, pengolahan sistem, sasaran sistem. Penjelasannya adalah sebagai berikut (Al-Bahra 2005:4-5): a. Komponen sistem yang saling berinteraksi yang artinya saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan dapat berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem. b. Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batasan ini juga akan memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan dan menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut. c. Lingkungan luar sistem adalah apapun yang ada di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem, lingkungan luar ini juga menimbulkan dampak yang menguntungkan dan merugikan. d. Penghubung sistem merupakan media yang menghubungkan antara satu subsistem. dengan. subsistem. yang. lainnya.. Penghubung. ini. kemungkinan sumber daya mengalir dari suatu subsistem yang satu dengan subsistem yang lainnya..

(29) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 11. e. Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem, dapat berupa masukan perawatan dan masukan sinyal input. f. Keluaran sistem adalah energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain. g. Pengolahan sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. h. Sasaran sistem mempunyai tujuan dan sasaran, kalau sistem tidak mempunyai tujuan maka sistem tidak akan ada. Sasaran disini dimaksud dan sangat berpengaruh pada masukan dan keluaran yang dihasilkan. 3. Komponen Sistem Informasi Akuntansi Komponen-komponen sistem informasi akuntansi menurut Wing Wahyu Winarno (2006:2.3) adalah sebagai berikut: a. Basis data, baik basis data internal (berada di bawah kendali perusahaan sepenuhnya) dan basis data eksternal (tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan). b. Perangkat keras komputer dan berbagai perangkat pendukungnya yang semuanya berfungsi untuk mencatat data, mengolah data, dan menyajikan informasi. c. Perangkat lunak komputer, berfungsi untuk menjalankan komputer beserta perangkat pendukungnya..

(30) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 12. d. Jaringan komunikasi dapat digunakan melalui kabel, gelombang radio, maupun sarana lain yang berfungsi untuk menghantarkan data dan informasi dari satu tempat ke tempat yang lain. e. Dokumen dan laporan (softcopy dan hardcopy) untuk mencatat data dan menyajikan laporan. f. Prosedur. merupakan. kumpulan. langkah-langkah. baku. untuk. menangani suatu peristiwa yang terjadi setiap hari di perusahaan. g. Pengendalian berfungsi untuk menjamin agar setiap komponen sistem dapat berfungsi dengan baik.. Sistem Informasi Basis Data. Komputer. Program. Jaringan Komunikasi. Dokumen dan Laporan. Prosedur. Sistem Pengendalian. Gambar 2.1: Komponen Sistem Informasi Akuntansi Sumber: Wing Wahyu Winarno (2006:2.3) 4. Peranan Sistem Informasi Akuntansi Sistem informasi akuntansi yang merupakan salah satu bagian dari perusahaan dan. diperlukan dalam mengendalikan manajer suatu. organisasi. Peranan yang dapat diberikan oleh sistem informasi akuntansi dalam suatu sistem di perusahaan meliputi, menurut (Abdul, 1994:39-43):.

(31) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 13. a. Perencanaan Sistem informasi akuntansi menghasilkan informasi berupa informasi keuangan dan data akuntansi. Perencanaan ini merupakan data informasi akuntansi telah terjadi di masa lampau, tetapi sebagai titik awal dapat merencanakan kegiatan masa depan. Informasi yang paling banyak dibutuhkan oleh perusahaan adalah masa datang yang dapat diperoleh dari berbagai sumber. b. Koordinasi Koordinasi merupakan suatu fungsi dalam suatu organisasi perusahaan yang memerlukan kerjasama berupa informasi antar bagian untuk melaksanakan operasi perusahaan, misalnya bagian produksi, keuangan, dan pemasaran. Informasi antar bagian dalam perusahaan dapat menggunakan sistem database, dimana sistem database merupakan suatu sistem informasi yang mengintegerasikan kumpulan data yang saling berhubungan dengan data yang lainnya. c. Penilaian dan Pengendalian Ukuran prestasi kerja merupakan jenis informasi yang jelas untuk pengendalian dan data tersebut dikumpulkan selama kegiatan operasi berjalan. Proses penilaian dimulai dengan membandingkan hasil yang dicapai dengan rencana. d. Pengambilan Keputusan Seseorang yang membuat keputusan harus selalu menjadi bagian dalam suatu pilihan, namun ada kecenderungan pada beberapa.

(32) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 14. perancang sistem informasi akuntansi bahwa data akan banyak membantu dalam membuat keputusan ada tiga unsur yaitu data, model keputusan, dan pembuat keputusan. 5. Hubungan Sistem Informasi Akuntansi dengan Sistem Informasi Lainnya Sistem informasi akuntansi menurut Wing Wahyu (2006:1.151.16) tidak dapat berdiri sendiri, karena harus berhubungan dengan sistemsistem informasi lain yang ada di dalam perusahaan. Sistem biasanya memiliki subsistem-subsistem yang lebih kecil, namun bila dilihat dari sekumpulan subsistem akan memiliki sistem induk, atau disebut suprasistem.. Suprasistem Sistem Informasi Perusahaan. Sistem Sistem Informasi Manajemen. Sistem Informasi Akuntansi. Sistem Informasi Produksi. Subsistem Sistem Informasi Anggaran. Sistem Informasi Penggajian. Sistem Informasi Pembelian. Sistem Informasi Penjualan. Gambar 2.2: Hubungan Sistem Informasi Akuntansi dengan Sistem yang Lebih Besar dan Lebih Kecil Sumber: Wing Wahyu Winarno (2006:1.15).

(33) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 15. Wing Wahyu Winarno (2006:1.15-1.16) berpendapat bahwa setiap perusahaan biasanya tidak hanya memiliki satu sistem informasi saja, melainkan beberapa sistem informasi yang masing-masing bermanfaat sesuai dengan fungsinya. Sistem informasi fungsional, yaitu sistem informasi yang dirancang dan ditujukan untuk fungsi-fungsi tertentu di dalam perusahaan seperti fungsi produksi, fungsi keuangan, fungsi persediaan, dan fungsi penjaminan mutu. Pejabat perusahaan yang bertanggungjawab terhadap pengadaan, penerapan, penyelenggaraan, dan perbaikan sistem informasi fungsional adalah para manajer di departemennya masing-masing. Sistem informasi departemental dapat terjadi apabila sistem informasi tersebut memang dapat diserahkan sepenuhnya kepada masing-masing departemen. Tabel 2.1 Sistem Informasi Fungsional yang Banyak Dijumpai di Perusahaan No. Sistem Informasi Fungsi 1.. Akuntansi. Mencatat dan mengolah data dan transaksi akuntansi 2. Produksi Mencatat dan mengolah data produksi 3. Persediaan Mencatat dan mengolah data persediaan (misalnya persediaan barang dagangan, persediaan bahan baku, persediaan barang jadi). 4. Pemasaran Mencatat dan mengolah data pemasaran yang meliputi data pelanggan, barang dan jasa yang ditawarkan. 5. Personalia Mencatat juga mengolah data karyawan dan data dari manajer perusahaan. Sumber: Wing Wahyu Winarno (2006:1.16).

(34) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 16. 6. Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi bagi Perusahaan Menurut Wing Wahyu (2006:1.16-1.17) sistem informasi akuntansi yang dibangun dan digunakan oleh perusahaan, akan memberi pengaruh proses kegiatan di dalam perusahaan. Sistem informasi akuntansi yang sudah dikomputerisasi akan memberikan pengaruh sebagai berikut: a. Pekerjaan administrasi dan klerikal dapat dikerjakan lebih cepat dan lebih akurat. b. Karyawan dalam membagi tugas dan tanggungjawabnya tidak dapat lagi dilakukan secara fisik. c. Struktur organisasi yang terdapat di dalam perusahaan akan menerapkan sistem informasi manual lebih bersifat hirarkis atau birokratis, yaitu banyak tingkatan dan banyak staf karena masingmasing karyawan perlu menjalankan fungsi yang berbeda meskipun saling terkait. d. Perusahaan manual akan menyimpan data dalam dokumen dan berkas fisik, sehingga perlu disimpan oleh masing-masing bagian yang menanganinya selain itu diperlukan tempat penyimpanan fisik seperti lemari dan laci. e. Sistem manual dalam menghasilkan pelaporannya akan lebih lambat, tidak bervariasi, dan kurang akurasinya..

(35) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 17. 7. Tujuan Umum Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi Terdapat beberapa tujuan umum dalam pengembangan sistem informasi akuntansi, yaitu (Mulyadi, 2001:20): a. Menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru Pengembangan sistem akuntansi terjadi jika perusahaan baru didirikan atau perusahaan menciptakan usaha baru yang berbeda dengan usaha yang telah dijalankan selama ini. b. Memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada Sistem informasi akuntansi yang berlaku tidak dapat memenuhi kebutuhaan bagi perusahaan, baik dalam hal mutu, ketepatan penyajian, maupun struktur informasi yang terdapat dalam laporan, sehingga dapat terjadinya perbaikan informasi. c. Memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan internal Akuntansi merupakan alat pertanggungjawaban kekayaan dalam suatu organisasi. Pengembangan dalam sistem informasi akuntansi ini seringkali ditujukan untuk memperbaiki perlindungan terhadap kekayaan organisasi, sehingga penggunaan kekayaan dapat berjalan dengan baik. d. Mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan akuntansi Pengembangan sistem informasi akuntansi seringkali ditujukan untuk menghemat biaya, sehingga dalam memperolehnya diperlukan pengorbanan dari sumber ekonomi yang lain. Informasi yang dihasilkan.

(36) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 18. harus dipertimbangkan dengan baik antara manfaat dan pengorbanan, sehingga catatan akuntansi dapat diperiksa secara seksama. 8. Profesi di Bidang Sistem Informasi Akuntansi Sistem informasi akuntansi menurut Wing Wahyu (2006:1.131.15) memiliki banyak komponen dan proses di dalamnya, sehingga memerlukan karyawan dan staf dengan peran yang berbeda-beda. Peran dan tugas pokok yang cukup sering dijumpai di dalam perusahaan antara lain sebagai berikut: a. Analis sistem (system analist), adalah orang yang bertugas mengevaluasi kinerja sistem informasi, seorang analis sistem wajib menguasai cara kerja sistem informasi, proses bisnis, akuntansi, pengetahuan komputer, dan basis data. b. Perancang sistem (system designer), adalah orang yang bertugas untuk merancang sistem informasi, pengetahuan yang harus dikuasai sama dengan pengetahuan yang ada di dalam analis sistem. c. Administrator basis data (database administrator), adalah orang yang bertanggungjawab memelihara basis data di dalam perusahaan agar tetap berfungsi dengan baik. Administrator basis data bertugas merancang dan membuat tabel yang diperlukan, membagi hak pemakaian tabel oleh masing-masing jenis pemakai, memelihara dan mengendalikan data agar selalu update. d. Penulis program (programmer), adalah staf yang bertugas untuk menerjemahkan rancangan seorang perancang sistem ke dalam bahasa.

(37) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 19. program komputer, penulis program harus menguasai setidaknya satu bahasa komputer. e. Perancang web (web designer), yaitu orang yang bertugas untuk membuat situs atau web perusahaan yang akan ditampilkan di internet. Perancang web wajib menguasai bahasa pemrograman internet, seluk beluk internet, dan jaringan komputer, dan basis data. f. Administrator jaringan (network administrator), orang yang bertugas untuk mengendalikan jaringan komputer agar tetap berfungsi dengan baik. Administrator jaringan ini perlu mengetahui tentang sistem operasi jaringan, perangkat satu jaringan komputer, dan pengetahuan komputer. g. Administrator web (web administrator), orang yang bertugas untuk memantau, meng-update, dan mengendalikan jaringan internet. Pengetahuan yang perlu didalami adalah mirip dengan administrator jaringan ditambah dengan pengetahuan mengenai internet. h. Pustakawan (librarian), orang yang bertugas menyimpan dan mengadministrasi program dan data perusahaan serta memberikan akses kepada pengguna program dan data pada waktu yang diijinkan. Pustakawan wajib mengetahui tentang pengarsipan dan penyimpanan file. i. Teknisi (technician), yaitu orang yang bertugas untuk merawat dan mereparasi perangkat komputer dan jaringan bila ada gangguan..

(38) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 20. Pengetahuan yang wajib diketahui mahir dalam perangkat keras komputer dan jaringan. j. Pemakai akhir (end-user), adalah orang yang menggunakan program aplikasi atau sistem informasi. Pemakai akhir tidak perlu mengetahui teknik pemrograman, teknik komputer, dan teknik basis data. C. Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas 1. Pengertian Penerimaan Kas Menurut Zaki Baridwan (1994:158) penerimaan kas adalah berbagai macam sumber, sumber yang sering terjadi seperti pelunasan piutang, penjualan aktiva tetap, dan pinjaman yang berasal dari bank ataupun wesel, sedangkan James A Hall (2009:239) berpendapat bahwa Ruang penerimaan dokumen menerima cek dari pelanggan bersama dengan permintaan pembayaran, dimana dokumen ini berisi informasi utama yang diperlukan untuk akun pelanggan. Wing Wahyu Winarno (2006:15,3) mengemukakan juga tentang penerimaan kas yang berarti Siklus yang digunakan untuk mengubah produk dan jasa perusahaan menjadi kas. Perusahaan asuransi termasuk ke dalam kategori perusahaan jasa yang produknya merupakan pelayanan jasa yang seringkali tidak memerlukan biaya bahan dalam jumlah besar. Penerimaan kas dari beberapa pengertian di atas dapat memperoleh kesimpulan bahwa penerimaan kas adalah suatu siklus yang dapat mengubah jenis-jenis perusahaan dalam kegiatan bisnisnya menjadi sebuah kas dan penghasilan untuk perusahaan tersebut..

(39) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 21. 2. Prinsip-Prinsip dalam Penerimaan Kas Menurut Zaki Baridwan (1994:158) prinsip-prinsip yang perlu diingat dalam menyusun prosedur penerimaan kas adalah sebagai berikut: a. Menetapkan tanggung jawab pengelolaan dan pengawasan fisik. b. Semua surat masuk harus dibuka dengan pengawasan yang cukup. c. Harus dibuat catatan oleh yang membuka surat tentang cek atau uang yang diterima, dari siapa, jumlah dan tujuannya untuk siapa. d. Semua penjualan tunai harus dibuatkan nota penjualan yang sudah diberi nomor urut atau dicatat dalam mesin cash register. e. Daftar penerimaan uang harus dicocokkan dengan jurnal penerimaan uang. f. Tembusan nota penjulan tunai harus dikirimkan ke kasir dan bagian pengiriman. g. Bukti setor bank setiap hari dicocokkan dengan daftar penerimaan uang harian dan catatan dalam jurnal penerimaan uang. h. Semua penerimaan uang harus disetorkan pada hari itu juga atau pada awal hari kerja berikutnya. i. Rekonsiliasi laporan bank harus dilakukan oleh orang yang tidak berwenang menerima uang maupun yang menulis cek. j. Kunci cash register harus dipegang oleh orang yang tidak mengelola kas. k. Diadakan rotasi pegawai agar tidak timbul kerjasama untuk berbuat kecurangan..

(40) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 22. 3. Prosedur Penerimaan Kas James A Hall (2009:239-243) mengatakan prosedur penerimaan kas memiliki dua aspek, yaitu: a. Prosedur Ruang Penerimaan Dokumen Ruang penerimaan dokumen menerima cek dari pelanggan bersama dengan permintaan pembayaran. Dokumen ini berisi informasi utama yang diperlukan untuk akun pelanggan. Permintaan pembayaran merupakan contoh dari dokumen perputaran, dan biasanya ini adalah bagian dari faktur yang telah ditagihkan ke pelanggan. b. Departemen Penerimaan Kas Cek yang hilang dan salah dikirimkan dari ruang penerimaan dokumen dan departemen penerimaan kas diidentifikasi pada proses ini. Jurnal penerimaan kas akan dicatat oleh bagian keuangan setelah proses rekonsiliasi antara cek dengan permintaan pembayaran. Tiga departemen dalam penerimaan kas, yaitu departemen piutang dagang, departemen buku besar, dan departemen controller..

(41) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 23. 4. Formulir-Formulir dalam Penerimaan Kas Formulir-formulir. yang digunakan dalam pengelolaan. dan. pengawasan untuk siklus penerimaan kas dapat dikelompokkan sebagai berikut, menurut Zaki Baridwan (1994:168): a. Dokumen asli pendukung setiap penerimaan kas. b. Data harian yang menunjukkan kumpulan atau ringkasan penerimaan kas. c. Buku jurnal. d. Buku pembantu piutang dan buku besar. 5. Diagram Aliran Siklus Penerimaan Kas Siklus penerimaan kas dapat juga digambarkan kegiatannya dengan diagram alir atau flowchart, yang memiliki perbedaan dengan DFD hanya menggambarkan aliran data dan informasi. Siklus penerimaan kas memiliki bagian-bagian yang terdapat di dalamnya, menurut Wing Wahyu Winarno (2006:15.25), yaitu: a. Bagian penjualan, yang berfungsi untuk menerima pesanan dari pembeli dan meng-inputnya ke dalam komputer. b. Bagian kredit, yang bertanggungjawab untuk memelihara catatan para konsumen, sehingga dapat diketahui konsumen yang rajin membayar dan konsumen yang bermasalah (dalam premi). c. Bagian gudang, yang bertugas menerima perintah dari bagian penjualan untuk memberikan jasanya kepada konsumen, dan akan.

(42) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 24. diberikan arsip untuk penagihan dari jasa yang telah diberikan kepada konsumen. d. Bagian penagihan, yang bertugas mengirimkan faktur penjualan atau tagihan kepada konsumen. e. Bagian. keuangan,. yang. bertanggungjawab. untuk. menerima. pembayaran dari pembeli dan menyelenggarakan pencatatan atas penerimaan pembayaran. 6. Kegiatan Pokok Siklus Penerimaan Kas Kegiatan-kegiatan yang ada di dalam siklus ini adalah berisi kegiatan yang berhubungan dengan penyerahan barang dan jasa dari perusahaan kepada pembeli. Wing Wahyu (2006:15.4) mengemukakan kegiatan-kegiatan tersebut adalah sebagai berikut: a. Memenuhi permintaan penawaran harga oleh calon pembeli. b. Menerima pesanan dari pembeli, untuk menjual barang atau jasa perusahaan. c. Mengirimkan barang yang dipesan oleh pembeli. d. Menyampaikan tagihan dan menerima pembayaran. e. Menyajikan berbagai informasi yang berhubungan dengan penjualan. Wing Wahyu (2006:15.4) berpendapat juga bahwa departemen yang terlibat dalam siklus penerimaan kas ada dua, yaitu bagian pemasaran dan bagian keuangan. Bagian pemasaran terlibat dalam penerimaan pesanan hingga penyampaian produk kepada pelanggan,.

(43) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 25. sedangkan bagian keuangan bertanggungjawab untuk menagih dan menerima pembayaran dari pelanggan. 7. Permintaan Penawaran Harga Menurut. Wing. Wahyu. Winarno. (2006:15.5). permintaan. penawaran harga seringkali terjadi pembeli tidak dapat secara langsung membeli barang atau jasa kepada perusahaan ketika memerlukan yang dibutuhkannya, terutama apabila kebutuhannya meliputi jumlah yang besar dan berharga material. Pembeli yang tidak langsung membeli biasanya mereka ingin membandingkan harga dari beberapa pemasok atau perusahaan. Pembeli yang cocok dengan harga yang ditawarkan oleh pemasok atau perusahaan tertentu, maka pembeli tersebut akan membeli kepada pemasok atau perusahaan itu. 8. Penerimaan Pesanan Penerimaan Kas Wing Wahyu Winarno (2006:15.8) mengatakan penerimaan pesanan penjualan merupakan kegiatan menerima order dari pembeli kepada perusahaan. Pembeli dapat memesan barang atau jasa dapat melalui telepon, fax, e-mail, atau menggunakan formulir pesanan penjualan. Pesanan penjualan (purchase order) sebenarnya sama dengan sales order, karena hanya berbeda sudut pandangannya saja. Purchase order akan dilihat dari sisi pembeli jika mereka membeli sebuah barang atau jasa yang ditawarkan, sedangkan sales order sebagai penjual karena mereka menjual barang atau jasa..

(44) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 26. Purchase order dapat disediakan oleh penjual, baik melalui kantor pemasaran, atau melalui jalur internet sehingga pembeli langsung mengambil, mengisi, dan mengirimkannya kepada perusahaan. Purchase order bisa juga dibuat sendiri oleh pembeli, karena pembeli sudah menerapkan formulir purchase order (P/O) khusus, tetapi yang mengisi formulir ini haruslah tetap pembeli. 9. Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas yang Terkomputerisasi James Hall (2009: 249-252) mengatakan teknologi dapat menjadi alat yang sangat baik untuk mencapai perubahan organisasi. Perubahan organisasi dari bawah disebut otomatisasi, sedangkan perubahan organisasi dari atas disebut rekayasa ulang. Otomatisasi mencakup penggunaan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pekerjaan, namun sistem yang otomatis sering hanya menyerupai proses manual tradisional yang digantikannya. Rekayasa ulang meliputi perubahan mendasar pola piker atas proses dan alur pekerjaan, tujuannya untuk memperbaiki kinerja operasional dan mengurangi biaya dengan cara mengidentifikasi dan menghilangkan tugas yang tidak bernilai tambah. Perpindahan yang utama dari sistem manual adalah tidak adanya fungsi akuntansi dalam operasi sehari-hari. Prosedur akuntansi tradisional dari penagihan, pengendalian persediaan, piutang dagang, dan buku besar umum dilakukan oleh aplikasi komputer..

(45) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 27. James Hall (2009:251) mengatakan pemasukan data, dalam proses ini dimulai dengan diterimanya sekumpulan dokumen pemberitahuan pengiriman dari departemen penagihan. Karyawan yang melakukan pemasukan data mengkonversikan dokumen pemberitahuan pengiriman ke media digital untuk menghasilkan file transaksi pesanan penjualan. File transaksi yang dihasilkan berisi beberapa batch pesanan penjualan, kemudian total pengendalian batch secara otomatis dihitung untuk setiap batch yang disimpan pada file tersebut. James Hall (2009: 252) Program edit memvalidasi transaksi dengan menguji setiap record untuk mengetahui jika terjadi kesalahan yang diakibatkan karena pengetikan atau kesalahan logis. Program edit menghitung kembali total pengendalian batch untuk menunjukkan perubahan yang diakibatkan oleh pemindahan record yang salah. File pesanan penjualan yang sudah diedit kemudian dijalankan untuk proses selanjutnya. Prosedur. pembaharuan. menurut. James. Hall. (2009:. 252). mengatakan file pesanan penjualan yang diedit, program pembaharuan memasukkan transaksi pertama ke record buku besar pembantu persediaan dan piutang dagang dengan menggunakan kunci sekunder untuk mencari record yang sesuai secara langsung. Record transaksi dicatat dalam jurnal, dan program kemudian pindah ke transaksi yang selanjutnya dan mengulangi proses ini. Kegiatan ini terus berjalan sampai seluruh catatan file transaksi selesai dibukukan, akun buku besar umum.

(46) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 28. biasanya biasanya diperbaharui setelah setiap batch, dan ketika program mencapai akhir dari file transaksi, program tersebut akan berakhir. Prosedur. ini. akan. menghasilkan. sejumlah. laporan. manajemen. mencangkup rangkuman penjualan, laporan status persediaan, daftar transaksi, daftar voucher jurnal, serta laporan anggaran dan kinerja. D. Asuransi 1. Pengertian Asuransi Asuransi adalah suatu kemauan untuk menetapkan kerugiankerugian kecil yang sudah pasti sebagai pengganti kerugian-kerugian besar yang belum pasti, pengertian ini diangkat oleh Abbas (1989:1). Radiks Purba (1992:40) mendefinisikan asuransi menurut paham ekonomi adalah merupakan suatu lembaga keuangan sebab melalui asuransi dapat dihimpun dana besar, yang dapat digunakan untuk membiayai pembangunan, di samping bermanfaat bagi masyarakat yang berpartisipasi ke dalam bisnis asuransi, karena pada dasarnya asuransi memberikan perlindungan atas kerugian keuangan yang ditimbulkan oleh peristiwa yang tidak diduga sebelumnya. Pengertian asuransi yang ada di atas dapat memiliki kesimpulan bahwa asuransi adalah dimana seseorang melakukan perjanjian dengan pihak perusahaan asuransi untuk mengurangi kerugian keuangan. Asuransi dapat juga bermanfaat dalam kegiatan bisnis bagi para pelaku asuransi dan mengurangi risiko-risiko yang terjadi..

(47) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 29. 2. Tujuan dari Pengembangan Asuransi Asuransi bertujuan untuk memindahkan risiko individu kepada perusahaan. asuransi.. Tujuan. pertanggungan. yang. utama. untuk. mengurangi risiko-risiko yang terdapat dan sering kita jumpai di dalam masyarakat. Menurut Abbas (1989:7-8), beberapa tujuan yang ada di dalam asuransi adalah sebagai berikut: a. Asuransi terutama bertujuan untuk mengurangi risiko yang sudah ada di dalam masyarakat, dengan jalan mempertanggungkan pada perusahaan asuransi. b. Asuransi mempunyai sifat sosial terhadap masyarakat, berarti dari risiko-risiko yang ada akan ditanggung oleh perusahaan asuransi. Asuransi akan memberikan keuntungan-keuntungan tertentu pada masyarakat umumnya (jaminan hari tua, pendidikan anak-anak, dan lain-lain). c. Besarnya risiko atau kerugian yang timbul bisa diketahui mengenai kerugian yang diderita, dalam arti diukur atau dapat kita temukan risiko tersebut. d. Kontrak asuransi dibuat secara tertulis dan mengikat pihak-pihak yang mengadakan perjanjian. 3. Manfaat dari Asuransi Menurut Abbas (1989:11-13) asuransi memiliki banyak kegunaan untuk perseorangan, baik bagi masyarakat maupun perusahaan. Manfaat asuransi yang dapat menampung sekian banyak risiko yang kita temui.

(48) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 30. dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, dibawah ini akan dikemukakan lebih lanjut manfaat dari asuransi, yaitu: a. Asuransi menyebabkan atau membuat masyarakat dan perusahaan berada dalam kondisi yang aman. Asuransi dapat dibeli oleh para pengusaha atau orang-orang yang akan merasa aman dalam dirinya. b. Asuransi dapat dipertahankan guna menjaga kelancaran perusahaan, maka dengan jalan pertanggungan risiko dapat dikurangi. c. Penarikan biaya akan dilakukan seadil mungkin bila terdapat kecenderungan dari asuransi tersebut, yang dimaksud adalah ongkosongkos asuransi harus adil menurut besar kecilnya risiko yang dipertanggungkan. d. Asuransi menurut pandangan Abbas (1989:11-13) sebagai dasar pemberian kredit, contohnya adalah sebagai berikut: 1) Asuransi sebagai pengangkutan yang berhubungan dengan tata perdagangan internasional, bila seseorang pedagang meminta kredit kepada bank, selain pedagang tersebut memiliki bill of loading, konsumen, dan lain-lain juga harus mempunyai sertifikat asuransi. 2) Pinjaman hipotik (jangka panjang), dalam hal ini pemberi kredit menghendaki syarat-syarat apakah permintaan kredit mempunyai asuransi, misalnya untuk rumah, kapal, pabrik, dan lain-lain. e. Asuransi merupakan alat penabung, contohnya dalam asuransi jiwa saat kita mengeluarkan uang sedangkan penggunaannya di kemudian.

(49) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 31. hari. Asuransi jiwa pada waktu sekarang kurang menarik, sebab tidak begitu. menguntungkan. bagi. masyarakat.. Masyarakat. yang. pendapatannya rendah, keadaan ekonomi tidak stabil, dan merosotnya nilai mata uang adalah contoh masyarakat yang tidak begitu diuntungkan dengan asuransi jiwa. f. Asuransi dapat dipandang sebagai suatu sumber pendapatan yang didasarkan kepada financing the business, misalnya dapat diambil contoh mesin-mesin dapat dilihat secara teknis berupa kapasitas produksi yang diberikan oleh mesin tersebut. Manusia dapat didasarkan pada sumber pendapatannya, yaitu pendapatan yang setiap bulan diperoleh. 4. Risiko yang Timbul dalam Asuransi Risiko sendiri adalah ketidaktentuan atau uncertainty yang mungkin melahirkan kerugian (loss). Unsur dari ketidaktentuan ini menurut Abbas Salim (1989:3-7) biasanya mendatangkan kerugian yang timbul dalam asuransi, ketidaktentuan dapat dibagi ke dalam beberapa macam yaitu sebagai berikut: a. Ketidaktentuan ekonomi, yaitu kejadian yang timbul sebagai akibat dari perubahan sikap konsumen seperti perubahan minat dan selera konsumen atau terjadinya perubahan pada harga, teknologi, atau didapatnya temuan baru. b. Ketidaktentuan yang disebabkan oleh alam, misalnya kebakaran, badai, topan, banjir, dan lain-lain..

(50) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 32. c. Ketidaktentuan yang disebabkan oleh perilaku manusia, seperti peperangan, pencurian, perampokan, dan pembunuhan. Ketidaktentuan alam dan manusia masih dapat dipertanggungkan menurut. berbagai. macam. keterangan. di. atas,. sedangkan. ketidaktentuan ekonomi tidak dapat diasuransikan karena bersifat spekulatif dan sulit diukur keparahannya. Abbas (1989) akan menjelaskan klasifikasi dari risiko yaitu: 1) Speculative Risk, yaitu risiko yang bersifat spekulatif bisa mendatangkan laba atau rugi, misalnya pedagang mendapatkan kerugian atau keuntungan dalam usahanya. 2) Pure Risk, yaitu risiko yang selalu menyebabkan kerugian perusahaan asuransi yang beroperasi dalam bidang pure risk (kematian, kapal tenggelam, kebakaran, dan lain-lain). 3) Personal & Family Risk, yaitu risiko yang dapat dihubungkan dengan kehilangan pendapatan dan milik. Seseorang kehilangan pendapatannya dapat disebabkan karena kematian, cacat permanen, cacat sementara, dan pengangguran. Kerugian dari hak milik misalnya disebabkan oleh kebakaran, kilat, angin badai, air bah, gempa bumi, kaca pecah, ledakan, huru-hara, perampokan, pencurian, pemalsuan surat tangan, penggelapan, hujan es, dan lain-lain. 4) Bussiness Risk, yaitu risiko yang harus dihadapi oleh perusahaan asuransi, seperti kerugian yang terjadi pada waktu mengangkut.

(51) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 33. barang-barang di darat atau di laut, adanya angin panas dan udara rendah yang menyebabkan merusak tanaman, ketidakjujuran pegawai atau karyawan perusahaan, kegagalan dalam memenuhi kontrak, dan pemogokan. 5. Pencegahan Terjadinya Kerugian dan Jenis Pencegahan Asuransi Asuransi juga mengenal pula apa yang disebut dengan preventation of loss (pencegahan kerugian). Keuntungan-keuntungan yang akan diberikan dengan diadakannya pencegahan menurut Abbas Salim (2007:9-11) adalah sebagai berikut: a. Pencegahan asuransi akan mengurangi atau memperkecil kerugian (reducing of loss). b. Pencegahan asuransi akan mengurangi biaya-biaya (cost) yang menyangkut dengan pertanggungan tersebut (reduction cost of insurance). Abbas Salim (2007:9-11) mendefinisikan tujuan dari pencegahan dan proteksi untuk memperkecil kerugian (loss) yang terjadi. Preventive dan protective efforts akan dibagi ke dalam beberapa jenisjenis pencegahan, yaitu: 1) Truly preventive, bertujuan untuk mengeliminasi sebab-sebab yang bisa menimbulkan kerugian (cause of loss), misalnya help insurance untuk mengurangi risiko (sakit) dapat dilakukan dengan mendirikan poliklinik di rumah sakit..

(52) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 34. 2) Protective (quasi preventive), bertujuan untuk melindungi barangbarang atau orang yang akan dirugikan. 3) Minimizing (mengurangi kerugian), bertujuan untuk mengurangi kerugian seminimal mungkin. 4) Salvaging, memiliki tujuan supaya barang-barang yang telah rusak dilindungi agar jangan bertambah rusak, misalnya pada asuransi laut terdapat kapal yang dipertanggungkan rusak, diusahakan dilindungi agar tidak mengalami kerusakan lebih lanjut. E. Reasuransi 1. Pengertian Reasuransi G.F. Michaelbacher dalam buku Multiple Line Insurance yang ditulis oleh Safri Ayat (2012:12), menyebutkan bahwa “Reasuransi adalah suatu poses penyertaan asuradur lain dalam suatu perjanian asuransi antara tertanggung dengan penanggung dimana penanggung lain itu disebut sebagai reasuradur”. Cockerel H dalam bukunya Insurance yang ditulis oleh Safri Ayat (2012:19), menyebutkan bahwa “Reasuransi adalah suatu sistem yang dipakai oleh penanggung untuk memberikan seluruh atau sebagian asuransi yang telah diterimanya kepada penanggung lain yang disebut sebagai penanggung ulang atau reasuradur”. Black’s Law Dictionary dalam buku Hukum Asuransi Indonesia yang ditulis oleh Junaidi Ganie (2011:209), menyatakan “Reasuransi adalah asuransi atas semua atau sebagian dari risiko yang ditanggung.

(53) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 35. oleh sebuah perusahaan asuransi, oleh penanggung kedua yang menerima risiko dengam imbalan suatu persentase dari premi asli”. Safri Ayat (2012:22) menyebutkan reasuransi adalah suatu persetujuan atau perjanjian yang dilaksanakan oleh satu penanggung dengan penanggung lainnya yang disebut reasuradur, dalam persetujuan mana pihak kedua dengan menerima premi yang ditetapkan terlebih dahulu, bersedia memberi penggantian kerugian yang pihak pertama wajib membayar kepada tertanggung, dan yang menjadi akibat dari suatu persetujuan pertanggungan yang diadakan antara pihak pertama dan tertanggung. Reasuransi dapat disimpulkan dari beberapa pengertian di atas adalah asuransi yang diasuransikan kembali dimana penanggung memberikan seluruh atau sebagian asuransi kepada penanggung lainnya. 2. Fungsi Utama Reasuransi Fungsi reasuransi itu dapat dilihat dari dua aspek yaitu dari aspek kepentingan usaha asuransi itu sendiri, yang disebut sebagai fungsi utama, dan fungsi dari aspek non asuransi yang disebut sebagai fungsi tambahan. Safri Ayat (2012:24-39) mengemukakan fungsi utama atau the premier function of insurance, antara lain untuk: a. Meningkatkan kapasitas akseptasi, kapasitas maksudnya adalah jumlah maksimal dari nilai pertanggungan yang dapat diterima secara otomatis oleh suatu perusahaan asuransi..

(54) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 36. b. Meningkatkan stabilitas keuangan, asuradur akan dapat mengatur sedemikian rupa sehingga apabila terjadi klaim, beban kerugian yang akan dideritanya tidak akan melebihi retensinya sendiri. c. Mempertahankan cadangan premi, berarti disini polis asuransi biasanya dikeluarkan untuk jangka waktu satu tahun, kecuali untuk polis-polis jangka pendek, dan tidak semuanya berakhir pada akhir treaty year. Polis yang belum berakhir pada akhir tahun, maka sebagian premi dari polis tersebut harus dicadangkan untuk tahun berikutnya. Fungsi lain yang bukan merupakan fungsi utama menurut Safri Ayat (2012:24-39), karena tidak terkait secara langsung dengan kepentingan asuransi itu sendiri, maka disebut sebagai fungsi tambahan yang juga tidak kalah pentingnya dengan fungsi utama, antara lain adalah sebagai berikut: a. Distribution of Risk atau fungsi penyebaran resiko, berarti fungsi ini memungkinkan suatu resiko dengan nilai pertanggungan yang lebih besar dari retensi sendiri suatu perusahaan asuransi. b. Mengganti ketidakpastian menjadi kepastian, berarti asuradur akan bisa lebih percaya diri sehingga tidak akan ragu untuk menerima suatu objek pertanggungan demi resiko yang terbaik. c. Invisible Export, bagi beberapa negara tertentu bisnis reasuransi dapat merupakan sumber devisa karena eksport juga reasuransi keluar negeri yang disebut sebagai invisible export atau eksport terselubung..

(55) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 37. 3. Dasar Hukum Reasuransi Junaidi. Ganie. (2011:211-213). menyebutkan. dasar. hukum. reasuransi adalalah sebagai berikut: a. Perjanjian reasuransi mengakui keberadaan satu atau lebih perjanjian asuransi. Perjanjian reasuransi itu sendiri merupakan perjanjian yang berdiri sendiri dan bebas yang meupakan landasan bagi penanggung memperoleh jaminan dari penanggung ulang atas kewajiban yang telah diterimanya dan sebagai konsekuensinya berkaitan dengan hubungan antara penanggung dengan reasuradur saja. b. Penanggung reasuransi selamanya akan berkuasa untuk sekali lagi mempertanggungkan apa yang telah dipertanggungkan olehnya. c. Bisnis reasuransi diperlakukan sebagai bisnis asuransi sesuai dengan klasifikasi seolah-olah polis diterbitkan oleh reasuradur sendiri. Jenis asuransi yang direasuransikan akan dibukukan berdasarkan kelas asuransi yang tercantum dalam polis asli. d. Reasuransi memberikan hak kepada penanggung untuk menempatkan reasuransi itu sendiri termasuk ke luar negeri sepanjang sebagian dari risiko yang akan direasuransikan ke luar negeri harus pula direasuransikan di dalam negeri..

(56) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 38. 4. Jenis-Jenis dan Bentuk Perjanjian Reasuransi Perjanjian reasuransi menurut Junaidi Ganie (2011:213-214) terdiri atas dua jenis utama, yaitu: a. Reasuransi proporsional, jenis paling umum dari reasuransi ini adalah Quota-Share Reinsurance dan Surplus-Share Reinsurance. Pembagian klaim antara penanggung dan reasuradur dilakukan secara prorata. b. Reasuransi excess of loss, pembagian klaim ini tidak dilakukan secara proporsional tetapi untuk kerugian yang melebihi jumlah tertentu yang telah disepakati. Junaidi Ganie (2011:213-214) juga membicarakan tentang bentuk perjanjian reasuransi yang dapat dibagi ke dalam dua penggolongan utama, yaitu: 1) Reasuransi. fakultatif,. penanggung. terlebih. dahulu. harus. menawarkan dan menegosiasikan dengan reasuradur (penanggung ulang) setiap risiko yang hendak direasuransikan untuk diterima, ditolak, dan diterima dengan syarat-syarat tertentu oleh reasuradur. Penanggung tidak terikat untuk mengajukan risiko-risiko tersebut sejak awalnya dan reasuradur tidak terikat untuk menerimanya. 2) Reasuransi treaty, terdapat dua jenis perjanjian utama menurut Junaidi Ganie (2011:214), yaitu: a) Proportional. reinsurance. yang mengharuskan reasuradur. menanggung setiap kerugian apabila timbul di bawah perjanjian tersebut. Bentuk proportional reinsurance adalah quota share.

(57) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 39. treaty dan surplus treaty yang masing-masing membebankan kepada reasuradur jumlah yang proporsional dengan penerimaan reasuransi yang diperjanjikan atas setiap kerugian yang timbul. Quota share treaty, reasuradur menanggung setiap klaim yang dibayar,. sedangkan. dalam. surplus. treaty. penanggung. mereasuransikan jumlah di atas risiko yang ditahan sendiri dan kewajiban reasuradur adalah atas jumlah yang dihitung secara proporsional sesuai dengan yang dijanjikan. b) Excess-loss reinsurance, reasuradur hanya akan bertanggung atas klaim yang timbul dan melebihi jumlah tertentu. c) Pooling, memiliki kemiripan dengan konsep quota share treaty dan umumnya dilakukan pada asuransi penerbangan dan kapal laut. 5. Pelaku Reasuransi Pihak-pihak yang terlibat sebagai pelaku reasuransi dapat dikelompokkan sesuai dengan fungsinya masing-masing, yaitu penjual jasa reasuransi, pembeli jasa reasuransi, dan perantara jasa reasuransi. Safri Ayat (2012:48-60) akan menjelaskan masing-masing dari fungsi tersebut, yaitu: a. Penjual jasa reasuransi (reinsurance supplier) adalah semua pihak yang dapat memberikan proteksi reasuransi, misalnya:.

(58) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 40. 1) Penanggung perseorangan atau individual underwriter, para penanggung. perseorangan. melaksanakan. bisnis. asuransinya. melalui jasa perantara yang dikenal sebagai The Lloyd’s Brokers. 2) Perusahaan asuransi atau penanggung yang berperan ganda sebagai penanggung ulang, perusahaan asuransi terutama asuransi kerugian banyak yang berperan ganda sebagai perusahaan reasuransi dengan menyediakan kapasitas atau dukungan reasuransi untuk para penanggung. 3) Perusahaan reasuransi (professional reinsurances), menyatakan bahwa perusahaan reasuransi tidak berhubungan langsung dengan tertanggung, sehingga tidak menerbitkan polis. 4) Mutual reinsurance, merupakan suatu bentuk badan usaha reasuransi, tetapi bentuk badan hukumnya berbeda karena dalam mutual reinsurance tidak terdapat pemegang saham seperti pada perseroan terbatas. b. Pembeli jasa reasuransi (reinsurancen buyer) adalah semua pihak yang memerlukan dukungan reasuransi baik secara fakultatif maupun treaty. Para pembeli jasa reasuransi dapat berupa perusahaan asuransi (insurer), perusahaan reasuransi (reinsurer), pool, dan konsorsium. c. Perantara jasa reasuransi (reinsurance intermediary) adalah badan usaha yang bergerak dalam bidang jasa keperantaraan reasuransi dan berfungsi sebagai mediator antara penjual dan pembeli jasa reasuransi, misalnya:.

(59) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 41. 1) Underwrtting agent, bertindak untuk dan atas nama prinsipalnya yaitu para individual underwriters, insurance, and reinsurance company. Para underwriting agent diberikan hak untuk melakukan bisnis dan atas nama prinsipalnya dalam bentuk Binding Authority. 2) Pialang. reasuransi. atau. reinsurance. brokers,. pialang. ini. mempunyai dua arti yaitu pialang asuransi yang hanya boleh mengurus bisnis asuransi saja. Pialang reasuransi yang hanya boleh mengurus bisnis reasuransi saja. 3) Jenis pasar reasuransi, menurut lokasi geografisnya pasar reasuransi dapat dibagi menjadi pasar reasuransi nasional, regional dan pasar reasuransi internasional. 6. Penempatan Reasuransi Penempatan reasuransi menurut Junaidi Ganie (2011:221-222) adalah sebagai berikut: a. Penempatan reasuransi wajib, menurut Pasal 5A PP No.63 tahun 1999, setiap perusahaan asuransi wajib memiliki dukungan reasuransi dalam bentuk perjanjian reasuransi otomatis. Perusahaan asuransi harus menyelenggarakan perjanjian reasuransi otomatis sampai dengan persentase tertentu sekurang-kurangnya dengan: 1) Satu perusahaan reasurasni dan satu perusahaan asuransi di dalam negeri bagi perusahaan asurasni umum. 2) Satu perusahaan reasuransi di dalam negeri bagi perusahaan asuransi jiwa..

(60) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 42. b. Persyaratan khusus penempatan reasuransi ke luar negeri, terbagi ke dalam tiga pasal, yaitu: 1) Pasal 16 PP, menyatakan bahwa dalam hal dukungan reasuransi diperoleh dari perusahaan asuransi atau perusahaan reasuransi luar negeri, maka kedua perusahaan tersebut harus memiliki peringkat yang baik dari lembaga pemeringkat independen yang diakui secara internasional. 2) Pasal 21 KMK 422/KMK.06/2003, menyebutkan bahwa dukungan reasuransi fakultatif hanya dapat dilakukan dalam hal dukungan reasuransi automatis tidak mencukupi atau jenis risiko yang ditutup tidak termasuk dalam dukungan reasuransi automatis. 3) Pasal 22 KMK 422/KMK.06/2003, perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi di Indonesia hanya diizinkan untuk menempatkan reasuransi pada penanggung ulang di luar negeri yang memiliki peringkat sekurang-kurangnya BBB atau yang setara dengan itu dan memenuhi persyaratan tertentu dalam hal penanggung ulang di luar negeri tidak memiliki peringkat dari badan pemeringkat. 7. Prinsip-Prinsip Reasuransi Safri Ayat (2012:72-84) berpendapat bahwa reasuransi sendiri memiliki prinsip-prinsip yang baik dalam penerapannya, dan prinsip ini sendiri dapat menunjang keuntungan dalam segala kegiatan yang.

Gambar

Gambar 2.1: Komponen Sistem Informasi Akuntansi  Sumber: Wing Wahyu Winarno (2006:2.3)  4
Gambar 2.2:   Hubungan Sistem Informasi Akuntansi dengan Sistem yang  Lebih Besar dan Lebih Kecil
Tabel 2.1 Sistem Informasi Fungsional yang Banyak Dijumpai di  Perusahaan
Gambar 5.1 Bagan Alir Penerimaan Kas dari Pembayaran Premi Ceding PT.
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Permasalahan pokok yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagian atau fungsi yang terkait, catatan akuntansi serta dokumen, jaringan prosedur, unsur pengendalian intern laporan

Fokus penelitian pada penelitian ini yaitu pada sistem akuntansi pembelian dan pengeluaran kas yang meliputi fungsi terkait, dokumen dan catatan yang digunakan, prosedur yang

PT Hadji Kalla (Toyota) Cabang Pinrang telah menerapkan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan yang cukup baik, dengan digunakannya formulir, catatan, prosedur, laporan, sumber

b) Fungsi yang terkait pada PT. Pos Kota Banjarbaru, yaitu fungsi penjualan yang dilakukan oleh petugas loket, fungsi kas yang dilakukan oleh petugas kasir dan

Jaringan Prosedur-prosedur yang membentuk Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai Jaringan prosedur yang diterapkan di Samudera Motor diantaranya prosedur

Sistem akuntansi penerimaan kas pada Koperasi Karyawan PT EPSON Batam dapat dikatakan efektif jika diadakan pemisahan fungsi diantaranya fungsi kas harus terpisah

Berakah Limbah Persada terdiri dari dokumen, catatan, dan fungsi terkait sistem informasi akuntansi penjualan telah berjalan dengan baik.. Dokumen yang digunakan

Menurut Mahsina 2018 diperlukan sebuah sistem informasi akuntansi yang memperjelas bagaimana suatu prosedur harus dibuat sehingga bisa diketahui bagaimana proses penerimaan pendapatan