• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ind k PANDUAN AKUPRESUR MANDIRI BAGI PEKERJA DI TEMPAT KERJA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Ind k PANDUAN AKUPRESUR MANDIRI BAGI PEKERJA DI TEMPAT KERJA"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

PANDUAN

AKUPRESUR MANDIRI

BAGI PEKERJA

DI TEMPAT KERJA

KEMENTERIAN KESEHATAN

REPUBLIK INDONESIA

2015

615.323 Ind k

(2)

Katalog Dalam Terbitan. Kementerian Kesehatan RI 615.822 2

Ind Indonesia. Kementerian Kesehatan RI. Diretorat Jenderal p Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak

Panduan akupresur mandiri bagi pekerja di tempat kerja.– Jakarta : Kementerian Kesehatan RI. 2014

ISBN 978-602-235-807-7

1. Judul I. ACUPRESSURE II. THERAPEUTICS III. MASSAGE IV. OCCUPATIONAL HEALTH

(3)

KATA PENGANTAR

Kita ucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang senantiasa melimpahkan rakmat dan karunia-Nya, atas tersusunnya Panduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di Tempat Kerja

Salah satu jenis pelayanan kesehatan tradisional keterampilan yang telah di kembangkan saat ini oleh Kementerian kesehatan adalah Akupresur. Pelayanan Akupresur dapat membantu mengatasi gangguan kesehatan pada kasus-kasus tertentu, Akupresur Mandiri bagi pekerja di Tempat kerja merupakan solusi dalam mengatasi gangguan kesehatan ringan di tempat bekerja.

Dengan banyaknya aktifi tas pekerja di perkantoran, seringkali menimbulkan gangguan kesehatan akibat kerja seperti sakit kepala, mata lelah, nyeri pinggang ataupun nyeri dipergelangan tangan. Dengan intervensi akupresur dapat membantu mengatasi gangguan tersebut.

Panduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di Tempat Kerja diharapkan dapat membatu pekerja mengatasi keluhan kesehatan ringan di tempat kerja.

Saya menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh pihak, yang telah berkenan memberikan pemikiran, waktu dan tenaga sehingga Panduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di Tempat Kerja ini dapat diselesaikan, Semoga Panduan ini memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kita semua.

Jakarta, Febuari 2015

Direktur Bina Pelayanan Kesehatan Tradisional Alternatif dan Komplementer

dr. H.R Dedi Kuswenda, M.Kes ,

Bina Pelayanan Kesehatan Tradisional Alternatif dan Komplementer

(4)
(5)

SAMBUTAN

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Atas tersusunnya Panduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di Tempat kerja.

Berbagai jenis pelayanan tradisional banyak berkembang di masyarakat, salah satunya adalah Akupresur. Akupresur adalah salah satu cara pemijatan yang bertujuan untuk memelihara kesehatan dan meningkatkan kebugaran. Akupresur merupakan tindakan yang aman, bermanfaat dan mudah dilakukan secara mandiri.

Saat ini telah terjadi pergeseran paradigma dari paradigma sakit kearah paradigma sehat, yakni paradigma kesehatan yang mengutamakan upaya promotif, preventif tanpa mengabaikan kuratif dan rehabilitatif. Dalam rangka implementasi paradigma sehat tersebut maka di dikembangkanlah akupresur mandiri bagi pekerja di tempat kerja untuk mengatasi keluhan kesehatan ringan pada pekerja.

Dengan terbitnya Panduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja di tempat kerja dapat menjadi panduan untuk pertolongan pertama bagi pekerja dalam menjaga kesehatan dan meningkatkan produktifi tas dalam bekerja.

Panduan ini telah disusun melalui serangkaian proses yang melibatkan berbagai lintas program dan lintas sektor yang terkait. Kami berterima kasih atas dukungan semua pihak yang terlibat dalam penyusunan dan penerbitan buku panduan ini. Untuk penyempurnaan dan perbaikan kedepan, masukan dari semua pihak tetap kami harapkan.

Jakarta, Maret 2015 Direktur Jenderal

Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak

dr. Anung Sugihantono, M,Kes. Direktur Jenderal

(6)
(7)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

SAMBUTAN DIRJEN BINA GIZI DAN KESEHATAN IBU DAN ANAK iii

DAFTAR ISI v

TIM PENYUSUN vii

BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang 1 B. Tujuan 3 C. Sasaran 3 D. Ruang Lingkup 3 E. Landasan Hukum 3 F. Pengertian 4

BAB II PENGENALAN AKUPRESUR 5

A. Pengertian akupresur 5

B. Meridian 5

C. Titik Akupresur 7

D. Pemahaman Sehat dan Sakit 7

E. Manfaat Akupresur 8

F. Mekanisme Kerja Akupresur 8

G. Kondisi Yang Perlu Mendapat Perhatian 8

BAB III TITIK-TITIK AKUPRESUR UNTUK MASALAH KESEHATAN

PEKERJA DI TEMPAT KERJA 9

A. Lokasi Titik Akupresur 9

B. Penentuan Lokasi Titik Akupresur 9

C. Lokasi Titik Akupresur pada Regio Anatomi Tubuh Manusia 10 BAB IV AKUPRESUR MANDIRI BAGI PEKERJA DI TEMPAT KERJA 19

A. Tahap Pelaksanaan Akupresur 19

B. Penanganan Gangguan Kesehatan 21

BAB V PENUTUP 33

(8)
(9)

TIM PENYUSUN

I. PENANGGUNGJAWAB

Dr. H.R. Dedi Kuswenda, M.Kes

Direktur Bina Pelayanan Kesehatan Tradisional Alternatif dan Komplementer

II. KOORDINATOR

Drs. IG. Bagus Sarjana, M.Kes

Kasubdit Bina Pelayanan Kesehatan Tradisional Keterampilan

III. KONTRIBUTOR

1. dr. Yuniati Situmorang, M.Kes 2. dr. Adiningsih Srilestari, M.Epid,

M.Kes, Sp.Ak (K)

3. dr. Hasan Mihardja, M.Kes, Sp.Ak (K) 4. Dr. dr. Aragar Putri, MRDM

5. dr. Gita Swisari, MKM

6. Jelsy N. Marampa, SKM, MKK 7. Sundoyo, SH, M.Hum, MKM 8. Hj. Siti Maryanah

9. Sri Andewi, SKM, M.Kes 10. Darmayanti, SKM, MKM 11. Haryani, SKM, MHSM 12. drg. Dyah Ermayatri, DESS

13. Anang Subur, SKM, MPH

14. drg. Puthut Tri Prasetyo Sudibagio, M.Kes

15. dr. Fitri Maulina

16. dr. Prameutia Haryati. H 17. Winda Kusuma

18. Danti Kamelia Sari, SH 19. dr. Nur Indah

20. Siti Munawaroh, SKM, MSi 21. dr. Maryono

22. Mathilda Marpaung, SKM, MKM 23. Edward Yunan, S.Kom

IV. EDITOR

1. dr. Sandra Oktaviani Dyah Puspita Rini 2. dr. Ina Farhaniah

3. Devi Zuarni, SKM, M.Si 4. Ratih Kusuma Dewi, A.Md

V. MODEL

1. dr. Irma Nareswari

2. dr. Putu Bagus Surya Witantra Giri

IV. SEKRETARIAT

1. Siti Juwariyah, S.Sos 2. Subariyah, S.Sos 3. Dikam

(10)
(11)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJP-N) Tahun 2005 – 2025, pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi. Pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan masih menghadapi berbagai masalah yang belum sepenuhnya dapat diatasi, sehingga diperlukan pemantapan dan percepatan melalui Peraturan Presiden RI Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional (SKN) sebagai dasar pengelolaan kesehatan. Di dalamnya terdapat berbagai terobosan penting, salah satunya adalah pelayanan kesehatan tradisional, alternatif dan komplementer.

Sumber daya manusia yang produktif sangat diperlukan untuk mendukung pengembangan ekonomi bangsa. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2012, angkatan kerja di Indonesia berjumlah 118 juta orang dengan jumlah pekerja sebanyak 110,8 juta orang. Berdasarkan jumlah jam kerja diperoleh informasi bahwa sebanyak 76,5 juta orang (69,04%) bekerja di atas 35 jam/ minggu. Pekerja di Indonesia sebagian besar bekerja di sektor informal yaitu sekitar 62,71% dan 37,29% bekerja di sektor formal.

Dalam perkembangan industrialisasi dan teknologi, semakin banyaknya bahan dan alat yang digunakan akan meningkatkan resiko terhadap kesehatan pekerja. Pekerja dapat terkena berbagai gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan ataupun perilaku di tempat kerjanya.

Saat ini banyak ditemukan pekerja yang dalam melaksanakan pekerjaannya masih menggunakan alat kerja yang tidak ergonomis dan posisi kerja yang tidak ergonomis disertai kondisi lingkungan kerja yang tidak sehat dan tidak aman, sehingga berisiko menyebabkan gangguan kesehatan dan menurunnya produktivitas kerja.

(12)

Setiap pekerja mempunyai beban kerja yang berbeda sesuai dengan jenis pekerjaannya. Beban kerja tersebut berpengaruh pada kondisi fi sik maupun psikis yang dapat menimbulkan dampak kelelahan bagi pekerja. Kelelahan kerja menyebabkan penurunan produktivitas kerja yang dapat meningkatkan jumlah terjadinya kesalahan kerja, ketidakhadiran kerja, berhenti bekerja, kecelakaan kerja dan atau perubahan pada perilaku kerja.

Penelitian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada pekerja tentang Penyakit Akibat Kerja (PAK) di 5 (lima) benua tahun 1999, menyatakan bahwa penyakit gangguan otot rangka (Musculo Skeletal Diseases) berada pada urutan pertama yaitu 48%, selanjutnya gangguan jiwa 10-30%, Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) 11%, dermatosis akibat kerja 10%, gangguan pendengaran 9% dan keracunan pestisida 3%, sedangkan data pada tahun 2003 menyatakan bahwa gangguan otot tulang rangka akibat kerja menjadi penyebab utama ketidakhadiran di tempat kerja dan diperkirakan hampir 60% dari penyakit akibat kerja.

Pada Profi l Kesehatan Kerja Indonesia tahun 2008 tercatat bahwa dari 9.482 pekerja di 12 Kabupaten/Kota dari 10 Provinsi yang disurvei, terdapat 40,5% pekerja mempunyai keluhan kesehatan, dimana 16% diantaranya adalah keluhan gangguan otot rangka.

Hasil penelitian dr. Budi Haryono, MSc, PhD, (2008) menyatakan bahwa dari 350 karyawan yang bekerja pada 18 gedung perkantoran yang disurvei, diperoleh 50% karyawan mengalami gejala Sick Building Syndrome (SBS), antara lain mual, muntah, sakit kepala dan 35% mengalami gangguan kelelahan pada penglihatan.

Aktivitas kerja banyak menggunakan otot, sendi, tulang, tendon maupun ligamen untuk bergerak, berjalan, duduk, berdiri, mengangkat, menurunkan, menjinjing, mendorong atau menarik barang. Ketidakserasian antara ukuran tubuh manusia dengan peralatan kerja, gerakan berulang, posisi kerja yang statis dalam waktu lama, kekuatan besar, dan postur janggal saat bekerja dapat meningkatkan resiko terjadinya penyakit akibat kerja berupa Gangguan Otot Tulang Rangka Akibat Kerja (GOTRAK).

Keluhan gangguan otot tulang rangka yang sering timbul antara lain: sakit kepala, sakit leher, mata lelah, nyeri bahu, nyeri pergelangan tangan atau sindroma terowongan karpal, nyeri pinggang, nyeri lutut dan stres.

(13)

Akupresur mandiri merupakan salah satu bentuk perawatan kesehatan yang dapat dilakukan sendiri dengan mudah, aman dan efektif untuk mencegah atau mengurangi sebagian keluhan Penyakit Akibat Kerja (PAK), terutama pada gangguan otot tulang rangka.

Akupresur merupakan metode pelayanan kesehatan tradisional keterampilan yang telah dikembangkan di Indonesia. Oleh karena itu, Panduan akupresur mandiri bagi pekerja di tempat kerja disusun sebagai panduan untuk melakukan akupresur mandiri secara baik dan benar.

B. Tujuan

1. Umum

Tersedianya panduan akupresur mandiri bagi pekerja untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pekerja dalam meningkatkan kesehatan dan mengatasi sebagian gangguan kesehatan akibat kerja.

2. Khusus

a. Meningkatkan pengetahuan pekerja tentang akupresur mandiri secara baik dan benar;

b. Meningkatkan keterampilan pekerja melakukan akupresur mandiri secara baik dan benar;

c. Meningkatkan kesehatan pekerja untuk mengoptimalkan produktivitas kerja.

C. Sasaran

Para pekerja baik di sektor formal maupun informal. D. Ruang Lingkup

Panduan ini meliputi gangguan kesehatan yang sering dialami oleh pekerja, titik-titik akupresur terpilih yang dapat distimulasi untuk mengatasi sebagian gangguan kesehatan tersebut serta teknik akupresur yang dapat dilakukan secara mandiri. E. Landasan Hukum

1. Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan 2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

3. Peraturan Pemerintah No. 103 tahun 2014 tentang pelayanan Kesehatan Tradisional

(14)

4. Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 1993 tentang Penyakit yang timbul karena hubungan kerja

5. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional

6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144/ MENKES/ PER/ VIII/ 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan

F. Pengertian

1. Kesehatan adalah keadaan sehat baik fi sik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi

2. Pekerja adalah setiap orang yang dapat bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain

3. Produktivitas kerja adalah kemampuan memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimal.

4. Penyakit Akibat Kerja adalah penyakit yang mempunyai penyebab spesifi k atau asosiasi kuat dengan pekerjaan yang terdiri dari agen penyebab yang sudah diakui.

5. Akupresur mandiri adalah suatu cara mengatasi gangguan kesehatan dengan kemampuan diri sendiri melalui penekanan titik akupunktur menggunakan jari atau benda tumpul.

(15)

BAB II

PENGENALAN AKUPRESUR

A. Pengertian Akupresur

Akupresur berasal dari kata accus dan pressure, yang berarti jarum dan menekan. Akupresur merupakan istilah yang digunakan untuk memberikan rangsangan (stimulasi) titik akupunktur dengan teknik penekanan atau teknik mekanik. Penekanan dilakukan sebagai pengganti penusukan jarum yang dilakukan pada akupunktur dengan tujuan untuk melancarkan aliran energi vital (qi) pada seluruh tubuh.

B. Meridian

Meridian merupakan garis yang membujur dan melintang pada globe atau peta dunia, selanjutnya istilah meridian digunakan dalam ilmu akupunktur untuk jalur-jalur aliran energi vital (qi) yang ada pada tubuh manusia yang menghubungkan masing-masing bagian tubuh.

1. Penggolongan

Meridian digolongkan menjadi jalur yang membujur dan melintang. Jalur yang membujur terdiri atas meridian umum, meridian cabang dan meridian istimewa, sedangkan jalur yang melintang terdiri atas luo dan salurannya.

a. Meridian umum digolongkan berdasarkan yin yang, organ tubuh dan kaki tangan, yang jumlahnya ada 12

1) Yin bersifat pasif, meridian yin dalam tubuh manusia letaknya di sisi depan. Yang bersifat aktif, meridian yang dalam tubuh manusia letaknya di sisi belakang.

2) Organ tubuh menurut ilmu akupunktur terdiri dari enam organ zang (organ padat) yang bersifat yin yaitu paru, jantung, selaput jantung, limpa, ginjal, dan hati. Enam organ fu (organ berongga) bersifat yang yaitu usus besar, usus kecil, tri pemanas, lambung, kandung kemih, dan kandung empedu. Selanjutnya meridian umum yang berhubungan dengan organ tertentu dalam tubuh diberi nama sesuai dengan nama organ tersebut.

(16)

3) Jalur meridian umum melewati anggota gerak tangan dan kaki. Untuk selanjutnya meridian yang melewati tangan disebut meridian tangan yang terdiri dari yin tangan dan yang tangan, demikian juga meridian yang melewati kaki disebut meridian kaki yang terdiri dari yin kaki dan yang kaki

b. Meridian istimewa merupakan bagian penting dari sistem meridian yang jumlahnya ada 8 (delapan), meridian ini tidak berhubungan dengan organ tubuh. Fungsi dari meridian istimewa adalah sebagai regulator dan reservoir dari energi vital (qi) meridian umum. Dalam buku panduan ini yang dibahas hanyalah meridian Konsepsi/Ren (bersifat yin) dan meridian Gubernur/Du (bersifat yang) karena pada kedua meridian istimewa tersebut terdapat titik akupunktur/akupresur tersendiri. Sedangkan meridian istimewa yang lain memiliki titik akupunktur/akupresur yang sama dengan titik akupunktur/akupresur pada meridian umum ketika berpotongan.

c. Luo merupakan jalur meridian yang melintang dan berasal dari meridian umum, berfungsi untuk mempererat hubungan antar meridian. 2. Penamaan

a. Meridian umum diberi nama berdasarkan singkatan dari nama organ maupun meridian istimewa, yaitu:

1) Lung (LU) : Paru

2) Large Intestine (LI) : Usus Besar 3) Stomach (ST) : Lambung

4) Spleen (SP) : Limpa 5) Heart (HT) : Jantung

6) Small Intestine (SI) : Usus Kecil 7) Bladder (BL) : Kandung Kemih 8) Kidney (KI) : Ginjal

9) Pericardium (PC) : Selaput Jantung 10) San Jiao (SJ) : Tri Pemanas

11) Gall Bladder (GB) : Kandung Empedu 12) Liver (LR) : Hati

13) Consepsion Vessel / Ren (CV/ RN) : Meridian Konsepsi 14) Governoor Vessel / Du (GV/ DU) : Meridian Gubernur

(17)

C. Titik Akupresur

Istilah titik akupresur yang dimaksud dalam buku panduan ini sama dengan titik akupunktur, selanjutnya titik akupunktur dalam buku panduan ini disebut sebagai titik akupresur. Titik akupresur merupakan tempat terpusatnya energi vital (qi) sekaligus merupakan tempat untuk melakukan penekanan sehingga tercapai keseimbangan yin yang dalam tubuh.

1. Jenis – jenis

Titik akupresur ada 3 jenis yaitu :

a. Titik akupresur umum adalah titik akupresur yang terletak di jalur meridian umum dan meridian istimewa.

b. Titik akupresur ekstra adalah titik akupresur yang terletak di luar jalur meridian umum dan meridian istimewa

c. Titik nyeri adalah titik akupresur yang bukan merupakan titik akupresur umum maupun titik akupresur ekstra. Pada titik tersebut akan dirasakan nyeri apabila dilakukan penekanan (dalam fase pasif) maupun tidak dilakukan penekanan (dalam fase aktif).

2. Penamaan

a. Titik akupresur umum diberi nama sesuai dengan nama meridian serta urutan letak sesuai jalur meridian, misalnya titik LI 4 artinya titik nomor 4 pada jalur meridian usus besar (Large Intestine).

b. Titik akupresur ekstra diberi nama dengan awalan EX yang berarti ekstra point diikuti area letak titik, yaitu :

1) Head Neck (HN) yang berarti kepala leher; 2) Back (B) yang berarti punggung;

3) Lower Extremity (LE) yang berarti tungkai bawah.

Urutan lokasi titik akupresur ekstra dimulai dari lokasi yang lebih tinggi, misalnya titik EX-HN 3 artinya titik nomor 3 pada regio kepala dan leher (HN).

D. Pemahaman Sehat dan Sakit

Sehat menurut akupresur adalah kondisi keseimbangan dinamis, baik keseimbangan di dalam tubuh maupun keseimbangan manusia dengan alam. Sakit menurut akupresur adalah gangguan keseimbangan yin yang dalam tubuh seseorang.

Gangguan keseimbangan yin yang bisa terjadi karena : 1. Pengaruh alam seperti cuaca, perubahan iklim 2. Emosi yang berlebihan

(18)

3. Kebiasaan hidup yang salah, seperti terlalu lelah bekerja, kurang olahraga, makanan yang tidak seimbang, dan lain-lain.

Akupresur dapat menyeimbangkan yin yang dalam tubuh sehingga menjadi sehat.

E. Manfaat Akupresur

Tindakan akupresur memberikan manfaat bagi tubuh, antara lain: 1. Meningkatkan stamina tubuh

2. Melancarkan peredaran darah 3. Mengurangi rasa nyeri

4. Mengurangi stres atau menenangkan pikiran F. Mekanisme Kerja Akupresur

Berbagai teori yang mendasari mekanisme kerja akupresur adalah:

1. Teori endorphin, yaitu dilepaskannya zat yang dapat menghilangkan rasa nyeri

2. Teori kekebalan tubuh, yaitu meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit

G. Kondisi Yang Perlu Mendapat Perhatian

Sebaiknya tindakan akupresur perlu berhati-hati dalam kondisi, seperti : 1. Diketahui adanya gangguan pembekuan darah

2. Kasus gawat darurat

3. Kasus yang memerlukan operasi

4. Sedang menggunakan obat pengencer darah 5. Tumor ganas

6. Kehamilan

Dalam kondisi tersebut di atas dianjurkan untuk berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter sebelum melakukan akupresur mandiri.

Akupresur mandiri sebaiknya tidak dilakukan pada keadaan terlalu lapar atau terlalu kenyang untuk menghindari perasaan tidak nyaman pada saluran pencernaan.

(19)

BAB Ill

TITIK-TITIK AKUPRESUR UNTUK MASALAH KESEHATAN

PEKERJA Dl TEMPAT KERJA

A. Lokasi titik akupresur

Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 1998 telah menetapkan titik akupresur umum berjumlah 361 titik dan titik ekstra sebanyak 48 titik.

Titik akupresur dapat dipetakan dalam regio anatomi tubuh manusia untuk mempermudah pembelajaran bagi kalangan tenaga kesehatan maupun awam yang tidak memahami falsafah ilmu akupresur tradisional.

B. Penentuan lokasi titik akupresur

Lokasi titik akupresur ditentukan berdasarkan :

1. Patokan anatomi tubuh berupa tonjolan tulang, batas rambut dan lipatan kulit.

2. Ukuran cun tulang

Berbagai regio tubuh dibagi menjadi bagian yang sama yang disebut cun tulang, seperti jarak lipat siku kelipatan pergelangan tangan sama dengan 12 cun tulang, bagian bawah tempurung lutut ke tonjolan tumit kaki bagian luar sama dengan 16 cun tulang. Jarak antara garis tengah belakang tubuh dengan tonjolan tepi tulang belikat bagian dalam sama dengan 3 cun tulang.

(20)

3. Ukuran cun jari

b. Lebar ruas sendi jari kelingking sampai jari telunjuk yang dirapatkan sama dengan 3 cun a. Lebar ruas sendi ibu jari

sama dengan 1 cun

C. Lokasi Titik Akupresur pada regio anatomi tubuh manusia. Adapun titik akupresur pada regio anatomi tubuh terdiri dari : 1. Regio Kepala

a. Titik GV 20

Lokasi pada puncak kepala

b. Titik GB 20

Lokasi pada belakang kepala di bawah tonjolan tulang tengkorak di antara dua otot yang besar

(21)

2. Regio Wajah

a. Titik ST 2

Lokasi pada bawah pupil mata, pada lingkar bawah tulang mata b. Titik EX-HN 3

Lokasi pada garis tengah tubuh depan, di antara kedua pangkal alis c. Titik EX-HN 4

Lokasi pada pertengahan alis di atas pupil mata d. Titik EX-HN 5

Lokasi pada daerah lekukan tulang pelipis sejajar dengan sudut mata luar e. Titik BL 2

Lokasi pada ujung bagian dalam I medial alis f. Titik SJ 23

(22)

3. Regio Pundak dan Bahu

a. Titik GB 21

Lokasi pada puncak bahu, pertengahan antara tengkuk dan pangkal lengan.

b. Titik Ll 15

(23)

c. Titik Sl 9

Lokasi pada satu jari di atas ujung lipat ketiak belakang.

d. Titik SJ 14

(24)

4. Regio Ekstremitas Superior

a. Titik PC6

Lokasi pada 2 cun tulang (3 jari) di atas pertengahan pergelangan tangan bagian dalam

b. Titik PC?

Lokasi pada pertengahan pergelangan tangan bagian dalam c. Titik HT 7

Lokasi pada lekukan garis pergelangan tangan bagian dalam, segaris dengan jari kelingking

(25)

d. Titik SJ 5

Lokasi pada 2 cun tulang (3 jari) di atas punggung pergelangan tangan segaris jari tengah.

e. Titik Ll 4

(26)

5. Regio Punggung

a. Titik BL 23

Lokasi pada pingggang bagian belakang sejajar dengan pusar selebar 1 ,5 cun tulang (2 jari) ke samping kiri dan kanan dari garis tengah punggung. 6. Regio Ekstremitas Inferior

a. Titik LR 3

Lokasi pada punggung kaki pada cekungan antara pertemuan pangkal tulang ibu jari dan jari kedua telapak kaki.

(27)

b. Titik ST 36

Lokasi pada 3 cun tulang (4 jari) di bawah lutut dan satu jari tengah ke tepi luar tulang kering.

c. Titik BL 40

(28)

d. Titik EX-LE 2

Lokasi pada pertengahan tulang tempurung lutut sebelah atas. e. Titik ST 35

Lokasi pada cekungan sebelah luar tulang tempurung lutut, ketika lutut ditekuk. f. Titik EX-LE 4

Lokasi pada cekungan sebelah dalam tulang tempurung lutut, ketika lutut ditekuk. Titik-titik akupresur yang telah dijelaskan di atas perlu diketahui agar dapat menemukan lokasinya di setiap regio tubuh secara tepat.

(29)

BAB IV

AKUPRESUR MANDIRI BAGI PEKERJA

Dl TEMPAT KERJA

A. Tahap Pelaksanaan Akupresur

Pemilihan titik-titik akupresur sangat penting dilakukan dimana titik yang dipilih merupakan tempat penekanan untuk mengatasi keluhan gangguan kesehatan tertentu. Keluhan gangguan kesehatan akibat bekerja di tempat kerja yang dapat dilakukan perawatan mandiri akupresur antara lain:

Keluhan sakit kepala, sakit leher, mata Ielah, nyeri bahu, nyeri pergelangan tangan atau sindroma terowongan karpal, nyeri pinggang, nyeri lutut dan stress. Bagian tubuh yang paling sering digunakan untuk melakukan akupresur adalah jari-jari tangan. Apabila akan menggunakan alat maka harus dipilih alat yang ujungnya tumpul.

Alat tersebut dapat terbuat dari kayu, logam, plastik, tanduk, dan sebagainya. Adapun tahap pelaksanaan akupresur adalah sebagai berikut:

1 . Relaksasi;

Relaksasi dilakukan dengan memijat tengkuk, bahu, lengan, tangan, pinggang, paha dan kaki dengan menggunakan jari dan telapak tangan, masing-masing sebanyak 5 (lima) kali

(30)

2. Menentukan titik-titik akupresur yang akan ditekan; 3. Penekanan/pemijatan.

Penekanan/pemijatan dilakukan pada titik-titik akupresur sebanyak 20 sampai 30 kali tekanan, kekuatan tekanan dianggap cukup apabila sepertiga kuku menjadi putih pada saat penekanan dilakukan. Kekuatan tekanan disesuaikan apabila dilakukan dengan alat bantu tumpul.

(31)

B. Penanganan Gangguan Kesehatan Pekerja Di Tempat Kerja.

1. Sakit Kepala, Leher, dan Mata Lelah a. Sakit Kepala dan Leher

(32)
(33)

b. Mata Lelah

Titik yang ditekan adalah EX-HN 3, EX-HN 4, EX-HN 5, BL 2, SJ 23, dan ST 2

(34)
(35)
(36)

2. Nyeri Bahu, Nyeri PergelanganTangan/Sindroma Terowongan Karpal. a. Nyeri Bahu

Titik yang ditekan adalah Ll 15, SJ 14 dapat dilakukan ditekan secara bersamaan menggunakan ibu jari serta jari telunjuk dan Sl 9.

(37)

b. Nyeri Pergelangan Tangan/Sindroma Terowongan Karpal Titik yang ditekan adalah PC?, PC 6 dan SJ 5.

(38)

3. Nyeri Pinggang

(39)

4. Nyeri Lutut

Titik yang ditekan adalah EX-LE 2, ST 35, BL 40 dan EX-LE 4. Titik EX-LE 2, ST 35 dan EX-LE 4 dapat ditekan bersamaan dengan mempergunakan ibu jari dan telunjuk.

(40)

5. Stress

(41)
(42)
(43)

BAB V

PENUTUP

Buku panduan akupresur mandiri untuk pekerja di tempat kerja ini diharapkan dapat digunakan sebagai bagian dari upaya peningkatan kesehatan pekerja baik dari sisi promotif, preventif dan kuratif. Dalam melakukan pekerjaan sehari-hari di tempat kerja, gangguan kesehatan ringan akibat kerja sering dijumpai. Akupresur mandiri dapat menjadi salah satu jalan keluar untuk mengatasi sebagian gangguan kesehatan akibat kerja.

Pekerja yang sehat dan bugar akan dapat meningkatkan efi siensi dan produktivitas kerja. Dengan mempelajari dan melakukan akupresur mandiri dapat membantu pekerja menjadi sehat, bugar dan produktif.

(44)

DAFTAR PUSTAKA

1. Direktorat Bina Kesehatan Kerja dan Olah Raga, (Tahun 2012), Peningkatan Kebugaran Jasmani di Tempat Kerja, Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak, Kementerian Kesehatan RI, Jakarta.

2. Pengantar Penyakit Akibat Kerja, (Tahun 2011), Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

3. Direktorat Bina Kesehatan Kerja, (Tahun 2008), Pedoman Tatalaksana Penyakit Akibat Kerja Bagi Petugas Kesehatan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

4. WHO, (Tahun 2008), WHO Standard Acupuncture Point Location in the Western Pasifi c Region.

5. WHO, (Tahun 1999), Guidelines on Basic Training and Safety in Acupunture. 6. Wang Deshen , (Tahun 1992), A Brief of Explanation of International Standard

Nomenclature of Zhenjiu (Acupunture and Moxibution) points, Higher Education Press, Beijing, China.

Referensi

Dokumen terkait

Metoda Participatory Research Apraisal (PRA) adalah jenis penelitian yang dapat mendukung kegiatan pembangunan untuk penanganan kawasan permukiman kampung kota

Dengan membangun sistem pendukung keputusan kelayakan simpan pinjam dengan metode Simple Additive Weighting (SAW) diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalah dan

Karenanya menurut Hamilton & Smith (2006), berdasarkan penetrasi air pada dinding dan atap gua, dapat dibedakan tiga-tipe gua karst, yaitu 1) gua fosil, adalah gua karst yang

Pada Gambar 11 terlihat bahwa dendogram dengan jarak terbesar pengguna alat kontrasepsi terdapat pada tahap pengklasteran 3 klaster, sehingga penentuan banyak

Berdasarkan hasil di lapangan didapatkan bahwa hubungan keluarga yang kurang baik, dapat menjadi penyebab terjadinya gangguan anxietas atau kecemasan artinya

Di Zaman globalisasi seperti saat ini bahasa mandarin adalah bahasa yang sangat penting,dalam menyeleksi karyawan setiap perusahaan menuntut karyawan tidak hanya

Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Nyata yang berjudul