RPI2JM - Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
KABUPATEN SOLOK
4.1. ASPEK LINGKUNGAN
Sub bahasan dalam aspek sosial dan lingkungan dalam pembangunan Bidang Cipta
Karya di Kabupaten Solok ini disusun dengan maksud meminimalkan pengaruh negatif
pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya di setiap kawasan yang telah diusulkan
berdasarkan usulan kegiatan yang telah dibahas pada bab VI aspek persektor. Berikut
akan diuraikan tentang Kajian lingkungan hidup strategis , AMDAL, UKL-UPL dan SPLH.
4.1.1. KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS
Berdasarkan usulan rencana/program dalam RPI2JM yang telah disusun oleh
pemerintah Kabupaten Solok maka dilakukan penapisan untuk masing-masing sektor
dengan mempertimbangkan isu pokok:
a) Perubahan iklim,
b) Kerusakan, kemerosotan, dan/atau kepunahan keanekaragaman hayati,
c)
Peningkatan intensitas dan cakupan wilayah bencana banjir, longsor, kekeringan,
dan/atau kebakaran hutan dan lahan,
d) Penurunan mutu dan kelimpahan sumber daya alam,
e) Peningkatan alih fungsi kawasan hutan dan/atau lahan,
f)
Peningkatan jumlah penduduk miskin atau terancamnya keberlanjutan penghidupan
sekelompok masyarakat; dan/atau,
g) Peningkatan risiko terhadap kesehatan dan keselamatan manusia. Isu-isu tersebut
menjadi kriteria apakah rencana/program yang disusun teridentifikasi menimbulkan
resiko atau dampak terhadap isu-isu tersebut.
Tabel:4.1.
Kreteria Penapisan Usulan Program / Kegiatan Bidang Cipta Karya
Di Kabupaten Solok
No Kreteria
Penilaian
Uraian Pertimbangan Kesimpulan (Signifikan/ Tidak Signifikan) 1. Perubahan Iklim
-
Tidak terdapat jenis kegiatan Yang dapat mempengaruhi perubahan iklim secara signifikan
2. Kerusakan, kemerosotan, dan/kepunahan
keanekaragaman hayati
Normalisasi dan Penataan kawasan sungai, , pembangunan drainase
Pengaruh yang ditimbulkan Signifikan.
ANALISIS SOSIAL EKONOMI DAN LINGKUNGAN
PROFIL KABUPATEN SOLOK
RPI2JM - Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
KABUPATEN SOLOK
No Kreteria
Penilaian
Uraian Pertimbangan Kesimpulan (Signifikan/ Tidak Signifikan) primer, pembangunan IPAL,
dan pembangunan unit air baku akan menyebabkan terjadinya pengerukan serta penebangan pohon penghijauan di beberapa bagian daerah kawasan. 3. Peningkatan intensitas
dan cakupan wilayah bencana banjir, longsor, kekeringan, dan/atau kebakaran hutan dan lahan
-
Tidak terdapat kegiatan Yang dapat mempengaruhi Peningkatan intensitas dan cakupan wilayah bencana banjir, longsor, kekeringan, dan/atau kebakaran hutan dan lahan.
4. Penurunan mutu dan kelimpahan sumber daya
alam -
Tidak terdapat jenis kegiatan yang dapat menyebabkan Penurunan mutu dan kelimpahan sumber daya alam. 5. Peningkatan alih fungsi
kawasan hutan dan/atau lahan.
Pembangunan dan Peningkatan Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) serta infrastrukturnya dan Pembangunan IPAL Komunal dan IPLT akan merubah beberapa bagian kawasan alami.
Pengaruh yang ditimbulkan bersifat sementara dan Tidak signifikan.
6. Peningkatan jumlah penduduk miskin atau terancamnya
keberlanjutan
penghidupan sekelompok masyarakat
-
Tidak terdapat jenis kegiatan yang dapat menyebabkan Peningkatan jumlah penduduk miskin atau terancamnya keberlanjutan penghidupan sekelompok masyarakat. 7. Peningkatan resiko
terhadap kesehatan dan
keselamatan manusia -
Tidak terdapat jenis kegiatan yang dapat menyebabkan Peningkatan risiko terhadap kesehatan dan keselamatan manusia.
4.1.2. AMDAL, UKL-UPL, DAN SPPLH
Penjabaran regulasi dan peraturan pemerintah secara detail tentang segala bentuk
rencana kegiatan pembangunan yang diprediksi akan memberikan dampak penting dan
besar terhadap lingkungan, mengikuti Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan dan selanjutnya diikuti oleh Peraturan Menteri
Negara Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2012 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau
Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi Dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.
RPI2JM - Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
KABUPATEN SOLOK
Mengacu pada kriteria rencana program dan kegiatan yang tertuang dalam RPIJM
Kabupaten Solok maka secara mendasar kajian lingkungan yang dibutuhkan berupa
penyusunan dokumen dan kajian Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya
Pemantauan Lingkungan (UPL) serta Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Berdasarkan ketentuan tersebut diatas, maka pengelompokan atau kategori program
bidang Cipta Karya di Kabupaten Solok yang memerlukan dokumen kajian dan
perlindungan lingkungan adalah seperti pada Tabel berikut.
Tabel:4.2.
Kebutuhan Analisis Perlindungan Sosial pada Program Bidang
Cipta KaryaDi Kabupaten Solok
No Kompenen Kegiatan Lokasi
Perlindungan Lingkungan AMDAL
UKL-UPL SPPLH 1. Pengembangan Permukiman
a) Peningkatan Kualitas Kawasan
Permukiman Kumuh Kabupaten Solok - - √ b) Pembangunan dan
Pengembangan Kawasan Permukiman Perdesaan Potensial
Kabupaten Solok - - √
c) Infrastruktur Perdesaan (PPIP Kabupaten Solok
- - √
d) Peningkatan Layanan Infrastruktur Pendukung Permukiman daerah rawan bencana
Kabupaten Solok
- - √
2. Penataan Bangunan dan Lingkungan a) Peningkatan PSD Permukiman
Kawasan Potensial Alahan Panjang, - - √ b) Penataan Kawasan
Permukiman
Tradisional/Bersejarah
Mesjid Tuo Kayu Jao, Makam Syech
Muckhsin
- - √
c) Penataan Kawasan Strategis Arosuka, Danau Singkarak, Danau
Kembar, Alahan Panjang, Muara Panas, Sumani
- - √
d) Peningkatan Sarana dan Prasarana Penataan RTH
Arosuka, Kabupaten Solok
√
3. Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman a) Penyediaan Sarana dan
Prasarana Air Limbah Rumah Tangga (MCK komunal) Sanimas
Kabupaten Solok
- √ -
b) Pembangunan IPLT Sungai Nanam - √ - c) Pembangunan Sistem Air
Limbah Terpusat pada Kawasan RSH
Kabupaten Solok
RPI2JM - Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
KABUPATEN SOLOK
No Kompenen Kegiatan Lokasi
Perlindungan Lingkungan AMDAL
UKL-UPL SPPLH d) Pembangunan TPA sistem
Sanitary Landfill
Sungai Nanam Kabupaten Solok
- √
-e) Pembangunan IPAL Komunal 3 Kawasan (Kabupaten Solok) - √ - f) Pembangunan Drainase Lingkungan di Kawasan permukiman strategis Kabupaten Solok - - √
4. Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)
a) Pembangunan SPAM IKK Kabupaten Solok - - √ b) Pembangunan SPAM
Perdesaan Berbasis Masyarakat Kabupaten Solok
- - √
c) SPAM Kawasan Kumuh
Perkotaan Kabupaten Solok
- - √
d) SPAM Kawasan Rawan Air Kabupaten Solok - - √ e) SPAM Regional Kabupaten Solok √ - - f) SPAM MBR (P/P Jaringan
Perpipaan Optimalisasi) Kabupaten Solok
- - √
g) SPAM MBR (P/P Jaringan
Perpipaan Optimalisasi) Kabupaten Solok
- - √
4.2
ASPEK SOSIAL
4.2.1 ASPEK SOSIAL PADA PERENCANAAN PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA
KARYA
4.2.1.1 Kemiskinan
Aspek sosial pada perencanaan pembangunan bidang Cipta Karya diharapkan mampu
melengkapi kajian perencanaan teknis sektoral. Salah satu aspek yang perlu ditindak-
lanjuti adalah isu kemiskinan. Kajian aspek sosial lebih menekankan pada manusianya
sehingga yang disasar adalah kajian mengenai penduduk miskin, mencakup data
eksisting, persebaran, karakteristik, hingga kebutuhan penanganannya, seperti tertuang
pada tabel berikut.
RPI2JM - Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
KABUPATEN SOLOK
Tabel: 4.3.
Analisis Kebutuhan Penanganan PendudukDi Kabupaten Solok
No Lokasi Jumlah Penduduk/
Rumah Tangga Kondisi Umum Permasalahan Kebutuhan Penanganan
1 Kawasan Permukiman
di Arosuka
Jumlah rumah tangga
pada kawasan ini
berdasarkan sensus tahun 2010 adalah 4.151 KK dengan kepadatan 1870 jiwa/km2 Masih banyaknya
permukiman yang tidak
layak huni, kawasan
bermasalah dalam hal
kepemilikan dan infrastruktur
yang masih kurang.
Infrastruktur yang masih
kurang meliputi belum
seluruh kawasan terlayani
pelayanan jaringan air
bersih, tidak satupun
terdapat TPS, masih ada jalan tanah,
Permasalahan yang muncul di
Kawasan Permukiman ini adalah
sebagai berikut :
1) Permasalahan Permukiman :
• Pertumbuhan kawasan yang
cukup tinggi khususnya di Jorong Kayu Aro karena merupakan pusat kota Arosuka.
• Masih terdapat rumah yang tidak
layak huni di daerah Batang Barus, Koto Gaek Guguk dan Koto Gadang Guguk
• Pembangunan permukiman yang
kurang terkendali dan mengikuti aturan pemanfaatan ruang
2) Permasalahan Infrastruktur :
• Kuantitas dan kualitas jalan yang masih kurang memadai
• Hirarki jalan belum jelas/tegas
(through traffic – access traffic)
• Pelayanan infrastruktur masih
rendah dan tidak terintegrasi
seperti :
Drainase : secara umum
saluran sudah dibuat namun rusak karena tidak dipelihara, sebagian kecil belum tersedia, tersebar di beberapa Nagari
1. Penataan jaringan jalan
yang terstruktur, yang
seiring dengan penataan jaringan drainase.
2. Peningkatkan kapasitas
jalan untuk jalur-jalur
evakuasi.
3. Penyehatan lingkungan
permukiman (sanitasi dan persampahan).
4. Normalisasi sungai
5. Penataan dan pengamanan kawasan sempadan sungai
melalui pengembangan
RTH dan jalur inspeksi. 6. Penataan bangunan dan
RPI2JM - Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
KABUPATEN SOLOK
No Lokasi Jumlah Penduduk/
Rumah Tangga Kondisi Umum Permasalahan Kebutuhan Penanganan
dalam kawasan
Sampah : tidak adanya tempat
sampah dan TPS di
permukiman sehingga
masyarakat umumnya
membuang sampah di pinggir jalan atau sungai
Jalan : Sebagian besar
mengalami kerusakan baik
jalan aspal maupun jalan coran beton karena beban jalan yang cukup tinggi.
2 Kawasan permukiman
pada Kawasan Alahan Panjang
Jumlah rumah tangga
pada kawasan ini
berdasarkan sensus
tahun 2010 adalah 11.164 KK dengan
kepadatan 1602,48
jiwa/km2
Kawasan ini juga merupakan kawasan Agropolitan karena
memiliki potensi hasil
perkebunan. lahan yang
dapat dikembangkan cukup luas, merupakan kawasan
rawan bencana juga,
pelayanan air bersih masih
sangat rendah karena
potensi sumber air baku yang masih rendah dan
tingginya pencemaran
sumber air dan air tanah
yang disebabkan oleh
pestisida.
Permasalahan kawasan
meliputi masih terdapatnya rumah tidak layak huni, beberapa ruas jalan belum
1) Permasalahan Permukiman :
• Pertumbuhan kawasan sporadis.
• Terdapat 10% rumah tidak layak huni di Nagari Padang Sarai. 2) Permasalahan Infrastruktur :
• Jalan.
Hirarki jalan belum jelas/tegas dan belum terstruktur dengan baik
Beban jalan yang cukup tinggi
karena adanya aktivitas
penambangan.
Pemeliharaan rutin jalan Lubuk Selasih – Padang Aro
Volume timbulan sampah yang cukup tinggi khususnya sampah yang berasal dari pasar.
1. Penataan jaringan jalan
yang terstruktur
2. Perbaikan dan peningkatan kualitas saluran drainase dan pembangunan kolam penampungan
3. Program air bersih untuk masyarakat
4. Penataan bangunan dan
lingkungan, terutama
disekitar SMK 10 dan
rusunawa nelayan
5. Peningkatkan kualitas dan kapasitas jalan, sekaligus untuk jalur-jalur evakuasi
6. Penyediaan ruang-ruang
pelarian (shelter/escape
building yang berfungsi
RPI2JM - Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
KABUPATEN SOLOK
No Lokasi Jumlah Penduduk/
Rumah Tangga Kondisi Umum Permasalahan Kebutuhan Penanganan
terhubung dengan jalur
evakuasi, kawasan sering
banjir, sampah yang
berserakan di sepanjang
jalan dan di pinggir Danau Kembar.
• Drainase
Drainase masih kurang
memadai
Pemeliharaan drainase yang nada masih kurang dan banyak tersumbat sampah
• Sampah
Volume sampah yang cukup tinggi khususnya yang berasal dari sisa hasil perkebunan dan dari aktivitas pasar
Rumah atap sampah yang sudah ada tidak berfungsi sebagaimana mestinya
Rencana pembangunan TPA di Kawasan Sungai Nanam masih
pada tahap penyusunan
Masterplan
Sampah banyak berserakan di sepanjang jalan protocol dan
selingkar Danau Kembar
khususnya Danau Diatas • Air Bersih
Sumber air baku yang layak sangat terbatas
Sudah ada Pamsimas di
Kawasan Alahan Panjang
PDAM belum melayani
Kawasan Alahan Panjang
escape hill), terutama di
Nagari Padang Sarai,
Lubuk Buaya 7. Normalisasi sungai 8. Kasiba/Lisiba
RPI2JM - Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
KABUPATEN SOLOK
No Lokasi Jumlah Penduduk/
Rumah Tangga Kondisi Umum Permasalahan Kebutuhan Penanganan
karena masih terkendala untuk
pemasangan sambungan
rumah
Tingginya pencemaran air
tanah akibat dari pestisida • Jalur Evakuasi
Belum ada pembangunan
shelter di Kawasan Alahan
Panjang khususnya
mengantisipasi bahaya letusan Gunung Talan
Kawasan Alahan Panjang
berada diatas patahan
Semangka
Belum adanya jalur evakuasi yang layak
3 Kawasan Permukiman
pada Kawasan Muara Panas
Jumlah penduduk saat
ini 31.164 jiwa
berdasarkan sensus
penduduk tahun 2010 dengan jumlah rumah tangga adalah 7.018 KK dan kepadatan 3.119, 52 jiwa/km2
Kawasan merupakan
peruntukan permukiman,
yang sedang berkembang dan terdapat saluran irigasi teknis. Pada kawasan juga terdapat perumahan liar di sepanjang sungai Batang Lembang, memiliki kendala
pengembangan karna
berbatasan dengan kawasan green belt Kawasan, masih
kurangnya kualitas dan
kuantitas jalan, pelayanan
1) Permasalahan Permukiman :
• Pertumbuhan kawasan yang
cukup pesan
• Terdapat perumahan liar di
sepanjang sungai Batang
Lembang
• Perkembangan permukiman
memberikan ancaman terhadap greenbelt dan irigasi teknis
• Lebar jalan kurang memadai
karena masih banyak jalan dengan lebar 3 m
1. Penanganan jalan
lingkungan
2. Penanganan drainase
yang lebih konprehensif di kawasan
3. Penanganan pelayanan
sampah
4. Perlu penanganan SPAM
5. Penataan bangunan dan
RPI2JM - Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
KABUPATEN SOLOK
No Lokasi Jumlah Penduduk/
Rumah Tangga Kondisi Umum Permasalahan Kebutuhan Penanganan
sampah, pelayanan air
minum yang masih kurang 2) Permasalahan Infrastruktur :
• Jalan
Jaringan jalan belum
terstruktur dan mengalami
kerusakan
Lebar jalan belum mencukupi • Drainase
Drainase lingkungan belum
memadai dan layak
Tidak ada saluran menuju pembuangan akhir sehingga menyebabkan banjir
• Sampah
Secara umum sudah ada
rumah atap sampah, tetapi
belum beroperasi secara
optimal
Ada sampah kotoran ternak yang bersumber dari pasar ternak Muara Panas
• Air Bersih
Layanan PDAM belum
melayani seluruh kawasan
Muara Panas
Jaringan Air Minum Non
Perpipaan dari PANSIMAS
belum mencukupi
• Jalur Evakuasi /Ruang Evakuasi
RPI2JM - Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
KABUPATEN SOLOK
No Lokasi Jumlah Penduduk/
Rumah Tangga Kondisi Umum Permasalahan Kebutuhan Penanganan
alternative jalan evakuasi belum memadai khususnya dari segi lebar jalan.
4 Kawasan
Permukiman pada
Kawasan Sumani
Jumlah penduduk
saat ini 40.646 jiwa berdasarkan sensus penduduk tahun 2010 dengan jumlah rumah tangga adalah 4.731KK dan kepadatan 861,8 jiwa/km2
Kawasan ini mempunyai
lahan yang luas untuk
dikembangkan, tetapi
terkendala faktor kontur,
lahan pangan berkelanjutan
sehingga pengembangan
kawasan ini membutuhkan arahan yang baik, terutama
dari segi kepadatan
bangunan. Kawasan dekat dengan Kawasan Pariwisata Danau Singkarak.
Permasalahan saat ini
meliputi : belum seluruh kawasan dilayani air bersih, walaupun beberapa sumber (intake) air minum berada pada kawasan ini.
1) Permasalahan Permukiman :
• Munculnya perumahan liar di
selingkar Danau Singkarak
• Pertumbuhan kawasan sporadis
(kebanyakan perumahan swadaya masyarakat)
• Masih ada lahan yang dapat
dikembangkan untuk perumahan. 2) Permasalahan Infrastruktur :
• Jalan
Jalan masih ada yang tidak diaspal
Lebar jalan yang belum
memadai
Pelebaran jalan terkendala
dengan masalah pembebasan lahan
Perlu jalan lingkungan untuk
mengantisipasi jalur utama
menjadi Jalan Kolektor • Drainase
Drainase di komplek
perumahan sudah terbuhung sampai ke pembuangan akhir
Drainase di perkampungan
tidak ada dan banyak yang
1.Penanganan jalan
lingkungan
2.Pengendalian banjir (sekitar
pusat pemerintahan)
3.Butuh banyak sumber air
non perpipaan
4.Permukiman yang
berkontur, sehingga perlu program-program PLP yang
terkait dengan kawasan
RPI2JM - Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
KABUPATEN SOLOK
No Lokasi Jumlah Penduduk/
Rumah Tangga Kondisi Umum Permasalahan Kebutuhan Penanganan
terputus, tapi tidak ada banjir karna topograsi yang tinggi Dari by pass kea rah tabing
sering terjadi banjir
Pembenahan saluran primer di Kel. Air Pacah, karena di
sepanjang sungai maransi
sering banjir dan menjemput warga dengan perahu karet
• Sampah
Sampah yang ada di bakar dan
setiap hari masyarakat
langsung membawa sampah mereka ke kontainer terdekat Belum ada pelayanan sampah
di Kel. Air Pacah. • Air Bersih
Masyarakat menggunakan DAP sumur
PDAM belum masuk, kalau pun ada air mengalir pada malam hari saja
RPI2JM - Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
KABUPATEN SOLOK
4.2.1.2
Pengarusutamaan Gender
Selain itu aspek yang perlu diperhatikan adalah responsivitas kegiatan pembangunan
bidang Cipta Karya terhadap gender. Menindaklanjuti hal tersebut maka diperlukan suatu
pemetaan awal untuk mengetahui bentuk responsif gender dari masing-masing kegiatan,
manfaat, hingga permasalahan yang timbul sebegai pembelajaran di masa datang seperti
yang tertuang pada Tabel berikut ini.
Tabel: 4.4
Kajian Pengaruh Pelaksanaan Kegiatan Bidang Cipta Karya bagi Pengarusutamaan
Gender Di Kabupaten Solok
No Program/
Kegiatan Lokasi Tahun
Bentuk Keterlibatan/ Akses Tingkat Partisipasi Perempuan (Jumlah) Kontrol Pengambilan Keputusan oleh Perempuan Manfaat Permasalahan yang Perlu Diantisipasi di Masa Datang 1 Pemberadayaan Masyarakat a PNPM Kab Solok Dalam rapat-rapat rutin Pamsimas 30% dari total partisipan Perempuan diberikan kesempatan untuk mengeluarkan pendapat dan memberikan masukan Keputusan dalam pengambilan keputusa lebih representatif Keterlibatan perempuan lebih perlu ditingkatkan Pengatahun perempuan perlu ditingkatkan b Pamsimas Kab. Solok 2012-2015 Dalam rapat-rapat rutin Pamsimas 30% dari total partisipan Perempuan diberikan kesempatan untuk mengeluarkan pendapat dan memberikan masukan Keputusan dalam pengambilan keputusa lebih representatif Keterlibatan perempuan lebih perlu ditingkatkan Pengatahun perempuan perlu ditingkatkan c PPIP Kab. Solok 2014-2015 PPK nya dijabat oleh perempuan Keikutsertaan dalam pengurusan OMS Keikutsertaan dalam pengerjaan fisik 30% dari total partisipan Keputusan akhir berada dibawah PPK yang dijabat oleh perempuan Pengambilan keputusan lebih tepat
sasaran karena perempuan merupakan pemakai fasilitas publik Keterlibatan perempuan lebih perlu ditingkatkan Pengatahun perempuan perlu ditingkatkan d Sanimas Kab. Solok 2015 TFL Sanimas 3 orang perempuan dari 4 orang TFL yang ada 30% dari total partisipan Karena ibu-ibu pemakai utama MCK, keputusan lebih diserahkan kepada ibu-ibu Keputusan diharapkan lebih
tepat guna karena perempuan sebagai pemakai utama MCK Keterlibatan perempuan lebih perlu ditingkatkan Pengatahun perempuan perlu ditingkatkan 2 Non Pemberdayaan 1 Penyusun an RTBL Kab. Solok 2013 Dalam rapat FGD 30% dari total partisipan Perempuan diberikan kesempatan untuk memberikan masukan Keputusan dalam penyusunan RTBL lebih representatif Keterlibatan perempuan lebih ditingkatkan Pengatahun perempuan perlu ditingkatkan
RPI2JM - Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
KABUPATEN SOLOK
4.2.2.
ASPEK SOSIAL PADA PELAKSANAAN PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA
KARYA
Pelaksanaan pembangunan bidang Cipta Karya secara lokasi di Kabupaten Solok tidak
banyak mengalami kendala dan hambatan terhadap masyarakat. Hal ini dikarenakan
lokasi pembangunan kegiatan cipta karya sebagian besar milik Pemerintah Kabupaten
Solok, dan tidak ada masalah yang berarti kalaupun ada lahan yang bukan milik
Pemerintah Kabupaten Solok itu sudah dibebaskan dengan cara dibayarkan kepada
pemilik lahan tersebut. Hanya saja Untuk meminimalisir terjadinya konflik dengan
masyarakat penerima dampak maka Pemerintah Kabupaten Solok melakukan sosialisasi
melalui pemerintah Nagari setempat dimana lokasi kegiatan Cipta Karya dilaksanakan
dan melibatkan warga setempat yang belum mendapatkan pekerjaan untuk bekerja
sesuai keahliannya.
4.2.3.
ASPEK SOSIAL PADA PASCA PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA KARYA
Output kegiatan pembangunan bidang Cipta Karya harus memberi manfaat bagi
masyarakat. Manfaat tersebut diharapkan minimal dapat terlihat secara kasat mata dan
secara sederhana dapat terukur, seperti kemudahan mencapai lokasi pelayanan
infrastruktur, waktu tempuh yang menjadi lebih singkat, hingga pengurangan biaya yang
harus dikeluarkan oleh penduduk untuk mendapatkan akses pelayanan tersebut. Hasil
identifikasi aspek sosial pasca pelaksanaan pembangunan bidang Cipta Karya di
Kabupaten Solok tertuang pada Tabel berikut.
Tabel:4.5
Identifikasi Kebutuhan Penanganan Aspek Sosial
Pasca Pelaksanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya
No Sektor/Program/Kegiatan Lokasi Tahun
Pelaksanaan Jumlah Penduduk Yang Memanfaatkan Ket I. Pengembangan Permukiman
1 Perbaikan Rumah Tidak
Layak Huni Kabupaten Solok 2016-2020
APBD KAB, dan APBN 2 Peningkatan Layanan Infrastruktur Pendukung Permukiman (PPIP) Kabupaten Solok 2016-2020 APBN DAN APBD KAB. 3 Peningkatan Layanan
Infrastruktur Daerah Rawan Bencana Kabupaten Solok 2016-2020 APBN DAN APBD KAB 4 Peningkatan Layanan Infrastruktur Kawasan Kumuh Kabupaten Solok 2016-2020 APBN DAN APBD KAB
II. Penataan Bangunan dan Lingkungan
1 Dukungan Fisik PSD Kawasan Potensial Kabupaten Solok 2016-2020 APBN dan APBD KAB 2 Dukungan PSD Kawasan Permukiman Trasional/Bersejarah Kabupaten Solok 2016-2020 APBN, APBD KAB 3 Dukungan PSD Kawasan Strategis Kabupaten Solok 2016-2020 APBN, APBD KAB
RPI2JM - Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
KABUPATEN SOLOK
No Sektor/Program/Kegiatan Lokasi Tahun
Pelaksanaan
Jumlah Penduduk Yang Memanfaatkan
Ket
Peningkatan Sarana dan Prasarana RTH
Kabupaten Solok
2016-2020 APBN DAN
APBD KAB
III. Penyehatan Lingkungan Permukiman
1 Penyediaan Sarana dan
Prasarana Air Limbah
Rumah Tangga (MCK
komunal) Sanimas
Kabupaten Solok 2016-2020 APBN, APBD
KAB 2 Pembangunan Sistem Air
Limbah Terpusat pada
Kawasan RSH
Kabupaten Solok 2016-20120 APBN
3
Pembangunan TPA Sungai Nanam 2017-2019
APBN, APBD KAB
4
Pembangunan IPLT Sungai Nanam 2018-2020
APBN, APBD KAB
5 Pembangunan Drainase
Lingkungan Kawasan
Kumuh
Kabupaten Solok 2016-2020 APBN, APBD
KAB
IV. Sistem Penyediaan Air Minum
1 Pembangunan SPAM IKK
Kabupaten Solok 2016-2020 APBN, APBD
KAB
2 Pembangunan SPAM
Perdesaan Berbasis
Masyarakat
Kabupaten Solok 2016-2020 APBN, APBD
KAB 3 SPAM Kawasan Kumuh
Perkotaan Kabupaten Solok 2016-2020
APBN, APBD KAB
4 SPAM Kawasan Rawan Air
Kabupaten Solok 2016-2020 APBN, APBD
KAB 5 SPAM Regional
Kabupaten Solok 2016-2020 APBN, APBD
KAB 6 SPAM MBR (P/P Jaringan
Perpipaan Optimalisasi) Kabupaten Solok 2016-2020
APBN, APBD KAB
7 SPAM MBR (P/P Jaringan
Perpipaan Optimalisasi) Kabupaten Solok 2016-2020
APBN, APBD KAB