• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fifien Sofia Binus University, Jakarta Barat, DKI Jakarta, Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Fifien Sofia Binus University, Jakarta Barat, DKI Jakarta, Indonesia"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS DAN PERANCANGAN

SISTEM INFORMASI ANGGARAN

OPERASIONAL DALAM PENDISTRIBUSIAN

PEMBIAYAAN GUNA MENINGKATKAN

KINERJA MANAJERIAL PT. NITA INTA

SARANA

Fifien Sofia

Binus University, Jakarta Barat, DKI Jakarta, Indonesia

I Gusti Made Karmawan, S.Kom., M.M

Binus University, Jakarta Barat, DKI Jakarta, Indonesia

Holly Deviarti, S.E., MBA

Binus University, Jakarta Barat, DKI Jakarta, Indonesia

ABSTRAK

TUJUAN PENELITIAN, ialah menganalisis prosedur anggaran operasional yang berjalan di PT Nita

Intan Sarana, perancangan sistem informasi penyusunan anggaran operasional, serta mengidentifikasi kebutuhan informasi yang dibutuhkan. METODE PERANCANGAN yang digunakan adalah metode perancangan sistem yang berorientasi pada objek (OOAD) yang dilakukan dengan merancang model sistem yang diminta.. ANALISIS yang dilakukan adalah dengan metode pengumpulan data berupa penelitian yang terdiri dari observasi di perusahaan, wawancara dengan manajer dan karyawan serta studi kepustakaan. HASIL YANG DICAPAI yaitu adanya perancangan sistem informasi anggaran operasional yang efektif dan disertai dengan perancangan formulir dan laporan yang dapat membantu manajemen dalam meningkatkan kinerja manajerial serta pengambilan keputusan. SIMPULAN dari hasil analisis yang dilakukan adalah PT. Nita Intan Sarana membutuhkan sistem informasi anggaran operasional yang efektif untuk membuat anggaran operasional yang efisien sehingga dapat menghasilkan laporan yang berguna untuk pengambilan keputusan (FS)

Kata Kunci : analisis, desain, sistem informasi, anggaran, operasional

ABSTRACT

RESEARCH GOALS, are to analysing procedures to make operational budget that performed by PT. Nita Intan Sarana, designing operational budgeting information system and identified the needs of required information. METHODOLOGY OF RESEARCH used are methodology designing object oriented analysis system (OOAD). ANALYSIS that has done is data collection, interviews with manager and staff and study literature. RESULTED ACHIEVED is a design of budgeting information systems for operational effectively with drafting document and reports that can help management to increase managerial performance and decision making. CONCLUSION of this analysis that has been done is PT. Nita Intan Sarana requiring an operational budgeting information system to make operational budget more efficient so it could generate reports for decision making.

(2)

1.

Pendahuluan

Dewasa ini perkembangan teknologi semakin maju seiring dengan perkembangan jaman. Hampir semua orang sudah mengaplikasikan penggunaan teknologi dalam kehidupan sehari-hari. Begitu pula dengan organisasi–organisasi yang ada, sudah mengaplikasikan penggunaan teknologi dalam setiap proses bisnis mereka baik proses internal maupun eksternal. Karena penerapan teknologi kedalam proses bisnis terbukti berperan besar dalam memberikan kemajuan bagi perusahaan dalam berbagai aspek.

Salah satu aspek yang sangat terbantu dengan adanya penerapan teknologi didalam proses bisnis perusahaan adalah bagian keuangan terutama perencanaan biaya. Salah satu komponen yang penting dalam perencanaan biaya adalah anggaran. Anggaran merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan organisasi serta biaya yang dibutuhkan untuk pelaksanaannya dalam jangka waktu tertentu. Dan | Menurut jurnal penelitian dari Imam Wahyudi (2010: 85) dalam The Indonesian Journal of Accounting Research Vol. 13 No. 1 Januari 2010 : “a budget referred to the legitimating process in the form of financial

proposal to be submitted to the institution prior to conducting an activity” | yang berarti

Anggaran dimaksudkan sebagai proses legitimasi dalam bentuk proposal keuangan yang harus diserahkan kepada institusi sebelum mengadakan sebuah kegiatan. Dikarenakan anggaran merupakan rencana sebelum dilaksanakannya suatu kegiatan maka pembuatan anggaran harus dibuat dengan baik agar tidak berbeda jauh dengan realisasinya.

Anggaran tidak hanya memperkirakan biaya namun juga dapat memperkirakan pendapatan perusahaan. Namun selain itu | Menurut jurnal penelitian dari Imam Wahyudi (2010: 85) dalam The Indonesian Journal of Accounting Research Vol. 13 No. 1 Januari 2010 : “by controlling the money, people was able to exercise power in order to modify

behaviour of staff members and bring them toward the desired behaviour” | yang berarti

dengan mengendalikan uang, orang mampu mendapatkan kekuatan untuk mengubah perilaku anggota staf dan membawa mereka ke arah perilaku yang diinginkan. Anggaran dapat mengatur perilaku seseorang dengan cara memperbolehkan suatu tindakan dilakukan atau tidak.

Dengan diaturnya kegiatan yang boleh dilakukan atau tidak berarti melakukan penghematan biaya yang berarti efisiensi. Dan | Menurut penelitian dari Elfrida Yanti (2011: 409) dalam Binus Business Review Vol. 02 No. 1 Mei 2011 : “The efficiency of

management relies on how effective it controls the cost” | yang berarti efisiensi manajemen

bergantung pada seberapa efektif manajemen dalam mengontrol pembiayaan. Sehingga dapat dikatakan bahwa efisiensi manajemen suatu perusahaan dapat diukur dari bagaimana perusahaan tersebut membuat anggaran guna mengontrol pembiayaan yang harus dikeluarkan untuk setiap proses bisnisnya. Semakin efektif pembiayaan yang dilakukan maka menunjukkan manajemen perusahaan tersebut sudah efisien dan tepat dalam menjalankan operasional perusahaan yang berarti kinerja manajerial perusahaan pun baik.

Namun ditemukan beberapa hal yang menjadi permasalahan mengenai anggaran di sebuah perusahaan real estate developer di daerah Batam, PT. Nita Intan Sarana, yang melatarbelakangi penelitian yang dilakukan yaitu pembuatan anggaran yang kurang akurat sehingga anggaran yang dibuat menjadi kurang efisien, tidak adanya anggaran untuk biaya selain bahan baku material dan tenaga kerja overhead, dan tidak adanya pengendalian internal pada saat realisasi anggaran. Dimana permasalahan-permasalahan ini mengakibatkan anggaran pembangunan perumahan yang sudah direncanakan dengan realiasasi pada saat pembangunan sering tidak sama dan membuat kinerja perusahaan menjadi kurang baik.

Dan untuk menjawab permasalahan-permasalahan ini perlu dilakukan pembuatan anggaran yang baik dan akurat dimana seluruh biaya yang dibutuhkan dalam pembangunan dihitung dan dianggarkan serta adanya pengendalian internal pada saat realisasi terutama pada saat pembelian bahan baku material. Dimana diharapkan dengan sistem anggaran yang sistematis dan terstuktur ini dapat tercipta pembuatan anggaran yang baik dan efisien sehingga dapat meningkatkan kinerja manajerial PT.Nita Intan Sarana

2.

Metode Penelitian

Metode penelitian sistem informasi anggaran operasional untuk PT. Nita Intan Sarana dilakukan dengan melakukan beberapa langkah. Diawali dengan metode pengumpulan data

(3)

dengan melakukan observasi, mengamati secara langsung ataupun tidak langsung proses kegiatan pada setiap bagian yang berhubungan dalam penelitian ini. Yaitu dengan mencatat hal-hal, perilaku, pertumbuhan, dan sebagainya, sewaktu kejadian tersebut berlaku, atau sewaktu perilaku tersebut terjadi. Setelah itu dilanjutkan dengan wawancara dengan membuat daftar pertanyaan dan bertanya langsung dengan pihak-pihak yang terkait. Dengan menerangkan kegunaan serta tujuan dari penelitian, jelaskan mengapa responden terpilih untuk diwawancarai. Semua ini dibantu dengan menggunakan alat untuk mencatat ataupun recorder untuk merekam proses wawancara. Dokumentasi, menelusuri bukti-bukti transaksi dan dokumen-dokumen yang mendukung kelengkapan data lain yang berhubugan dalam penelitian ini. Selanjutnya studi kepustakaan dengan cara membaca dan mengutip dari buku-buku yang berhubungan dengan penelitian ini. Kemudian dilakukan analisis sistem yang berjalan dan merancang sistem baru dengan menggunakan pendekatan Object Oriented Analysis and Design (OOAD) oleh Satzinger.

3.

Hasil Dan Bahasan

3.1 Prosedur Sistem Yang Sedang Berjalan

Prosedur dari sistem yang berjalan di PT. Nita Intan Sarana adalah sebagai berikut

:

Dimulai pada saat Direktur merencanakan adanya indikasi pembangunan proyek baru dilokasi yang sudah ditentukan. Direktur akan mengadakan pertemuan internal untuk membahas proyek yang akan dibangun bersama para Manajer. Tujuan pertemuan ini adalah untuk menghasilkan Draft Rancangan dan Desain Proyek. Kemudian Para Manajer akan membahas dan mencari informasi yang dibutuhkan untuk membangun proyek berdasarkan Draft Rancangan dan Desain Proyek tersebut. Manajer Operasional dan Keuangan akan menganalisis mengenai kondisi keuangan perusahaan sedangkan Manajer Proyek dan Pemasaran akan mencari informasi mengenai gambaran konsep yang dibutuhkan oleh masyarakat, titik marketing untuk iklan dan promosi dan calon pihak kedua yaitu Supplier dan Subkontraktor yang bisa diajak kerja sama serta membuat Proposal Proyek.

Setelah mendapatkan informasi yang dibutuhkan untuk pembangunan proyek, maka Para Manajer akan memberikan laporan tersebut kepada Direktur untuk di periksa dan disetujui. Setelah disetujui oleh Direktur, Manajer Proyek dan Pemasaran akan mencari dan memberikan Proposal Proyek kepada pihak kedua, dimana kemudian pihak kedua yang mendapatkan Proposal Proyek ini akan memberikan Proposal Penawaran sebagai balasan atas Proposal Proyek yang diterimanya kepada perusahaan. Setelah mendapatkan Proposal Penawaran dari pihak kedua, maka Direktur dan Para Manajer akan mengadakan pertemuan untuk memilih pihak kedua yang terlibat di proyek yang akan dilaksanakan yaitu Supplier dan Subkontraktor.

Pemilihan ini didasarkan pada klasifikasi atas 2 hal yaitu biaya yang ditawarkan dan kualitas pengerjaan atas proyek yang telah atau sedang dikerjakan oleh pihak kedua tersebut. Golongan Pihak kedua yaitu Supplier dan Subkontraktor yang terlibat dalam proyek dalam hal ini adalah Arsitek, Konseptor, Supplier, Mandor dan tukang bangunan yang meliputi seluruh tukang yang dibutuhkan dalam pembangunan.

Setelah memilih pihak kedua berdasarkan penawaran terbaik, Direktur akan membuat Kontrak Kerja Sama untuk setiap pihak kedua yang disetujui olehnya sebagai pihak pertama dan pihak kedua. Kemudian Direktur akan mengundang para pihak kedua yang terpilih untuk datang dan mengadakan pertemuan guna membahas teknis kelangsungan proyek. Pertemuan ini bertujuan untuk menghasilkan Rancangan dan Desain Tetap Proyek yang sesuai antara Arsitek dan Konseptor serta memberikan data dan informasi kepada Supplier dan Mandor mengenai kebutuhan yang diperlukan untuk pelaksanaan pembangunan proyek yang dibahas.

Setelah memiliki rancangan dan informasi yang dibutuhkan, Manajer Proyek dan Pemasaran akan mengestimasi harga jual dan jumlah unit yang dapat dijual. Lalu berdasarkan harga jual dan unit yang telah di-estimasi tersebut, Manajer Proyek dan Pemasaran akan membuat Anggaran Penjualan. Berdasarkan Anggaran Penjualan yang telah dibuat, Manajer Proyek dan Pemasaran akan membuat Anggaran Pembelian Bahan Baku dan Anggaran

Overhead serta memperkirakan total jumlah dana anggaran yang dibutuhkan untuk

pembangunan proyek tersebut. Kemudian Manajer Proyek dan Pemasaran akan menyerahkan Anggaran Penjualan, Anggaran Pembelian Bahan Baku dan Anggaran Overhead kepada Direktur untuk diperiksa dan disetujui.

(4)

Setelah masing-masing anggaran disetujui, Direktur akan menyerahkan anggaran-anggaran tersebut kepada Manajer Operasional dan Keuangan untuk membuat Purchase List (PL). PL tersebut akan diberikan kepada para staff untuk menuliskan kebutuhan dan data barang yang harus dibeli. Setelah para staff selesai menuliskan kebutuhan dan data barang yang harus dibeli di PL, PL tersebut akan diserahkan kepada Manajer Proyek dan Pemasaran untuk diperiksa. Jika ada kebutuhan atau data barang yang dianggap tidak perlu, maka Manajer Proyek dan Pemasaran dapat menghapus data tersebut dari PL. Kemudian PL tersebut akan diserahkan kembali kepada Manajer Operasional dan Keuangan untuk diperiksa apakah jumlah harga dalam PL tersebut melewati batasan anggaran yang telah ditentukan atau tidak. Jika masih dalam batasan anggaran maka PL tersebut akan disetujui oleh Manajer Operasional dan Keuangan.

Setelah PL tersebut disetujui oleh Manajer Operasional dan Keuangan, PL tersebut akan diberikan kepada Admin Finance untuk dibuat Purchase Order (PO) 2 rangkap. Kemudian

Admin Finance melakukan pemesanan kepada Supplier dengan cara memberikan PO rangkap 1

tersebut dan meminta agar barang yang dipesan dikirimkan ke alamat yang tercantum dalam PO. Kemudian Admin Finance akan menyimpan PO rangkap 2.

Setelah Supplier menerima Purchase Order rangkap 1 dari Admin Finance, Supplier akan menyiapkan barang yang tercantum dalam PO dan mengirimkannya kepada alamat yang tercantum dalam PO rangkap 1. Begitu sampai di alamat tujuan, Supplier akan menyerahkan Faktur 2 rangkap dan Surat Jalan 2 rangkap kepada SPV Proyek untuk diterima dan diperiksa. Setelah memeriksa barang yang dikirim, SPV Proyek akan menandatangani Surat Jalan 2 rangkap sebagai Bukti Terima Barang dari Supplier. Kemudian SPV Proyek akan memberikan konfirmasi kepada Admin Finance bahwa barang telah diterima dan menyerahkan Faktur 2 rangkap serta Surat Jalan 2 rangkap yang telah ditandatangani oleh SPV Proyek. Setelah itu,

Admin Finance akan membandingkan antara data PO rangkap 2 dengan Faktur yang diterima.

Jika sudah sesuai, maka Admin Finance akan melakukan pembayaran kepada Supplier dan menandatangani Faktur 2 rangkap. Kemudian Admin Finance akan membuat Kwitansi untuk ditandatangani oleh Supplier sebagai Bukti Pengeluaran Kas. Setelah itu, Admin Finance akan memberikan Faktur rangkap 2 yang telah ditandatangani olehnya sebagai Bukti Pembayaran dan Surat Jalan rangkap 2 yang telah ditandatangani oleh SPV Proyek kepada Supplier.

Setelah barang diterima serta Mandor dan tukang telah siap, maka Manajer Proyek dan Pemasaran akan memberikan pengarahan pembangunan kepada Mandor. Kemudian Mandor akan menentukan pembagian tugas kepada para Tukang dan melaksanakan proses pembangunan. Selama proses pembangunan, SPV Proyek dan Manajer Proyek dan Pemasaran hanya akan melakukan pengawasan atas kinerja tukang dan pemakaian bahan baku. Berdasarkan pengawasan yang dilakukan di lokasi proyek, Manajer Proyek dan Pemasaran akan membuat Berita Acara Perkembangan (BAP). Kemudian Manajer Proyek Dan Pemasaran akan melakukan analisis terhadap BAP untuk mengetahui persentase perkembangan proyek dan mendapatkan total jumlah upah yang harus dibayarkan kepada Mandor di bulan tersebut. Setelah itu, Hasil analisis tersebut akan dicatat ke dalam Laporan Hasil Pengawasan (LHP) oleh Manajer Proyek dan Pemasaran dan diberikan kepada Manajer Operasional dan Keuangan untuk diperiksa dan disetujui. Setelah LHP tersebut disetujui, maka Manajer Operasional dan Keuangan akan membuat Faktur Payroll 2 rangkap dan memberikannya kepada Admin Finance. Setelah menerima Faktur Payroll 2 rangkap dari Manajer Operasional dan Keuangan, Admin Finance akan membuat Kwitansi, menandatangani Faktur Payroll 2 rangkap dan melakukan pembayaran kepada Mandor. Kwintansi ini akan ditandatangani oleh Mandor sebagai Bukti Pengeluaran Kas dan Mandor akan menerima Faktur Payroll rangkap 1 yang telah ditandatangani oleh Admin

Finance sebagai Bukti Pembayaran. Kemudian Admin Finance akan menyimpan Faktur Payroll

rangkap 2.

Setiap akhir bulan, Admin Finance akan mencatat transaksi engeluaran kas yang terjadi berdasarkan Bukti Pengeluaran Kas dan membuat Laporan Realisasi Anggaran. Kemudian

Admin Finance akan memberikan Laporan Realisasi Anggaran tersebut kepada Manajer

Operasional dan Keuangan.

Setelah mendapatkan Laporan Realisasi Anggaran dari Admin Finance, maka Manajer Operasional dan Keuangan akan melakukan perhitungan perkiraan laba rugi berdasarkan Anggaran Penjualan, Anggaran Pembelian Bahan Baku, Anggaran Overhead yang didapatkan dari Direktur dan Laporan Realisasi Anggaran yang didapatkan dari Admin Finance. Kemudian hasil perhitungan tersebut akan dibuat menjadi Laporan Perkiraan Laba Rugi dan akan diserahkan kepada Direktur.

(5)

3.2 Analisis dan Rekomendasi Terhadap Permasalahan yang Ditemukan.

Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan pada PT Nita Intan Sarana, ditemukan beberapa permasalahan pada sistem yang berjalan, antara lain sebagai berikut :

Temuan 1 : Adanya perangkapan tugas pada Admin Finance yaitu : melakukan order pembelian

bahan baku dan pencatatan penerimaan bahan baku. Hal ini disebabkan karena SPV Proyek mengkonfirmasi penerimaan bahan baku material by lisan ke Admin Finance. Sehingga mengakibatkan besar kemungkinan bagi Admin Finance untuk melakukan manipulasi data terhadap order pembelian bahan baku material dan pencatatan penerimaan bahan baku material.

Kriteria : Menurut Mulyadi (2001, p166), “Dengan pemisahan akuntansi dari fungsi-fungsi

operasi dan fungsi penyimpanan, catatan akuntansi yang diselenggarakan dapat mencerminkan transaksi sesungguhnya yang dilaksanakan oleh unit organisasi yang memegang fungsi operasi dan fungsi penyimpanan. Jika misalnya fungsi penyimpanan disatukan dengan fungsi akuntansi, perangkapan fungsi ini akan membuka kemungkinan terjadinya pencatatan akuntansi yang sebenarnya tidak terjadi, sehingga data akuntansi yang dihasilkan tidak dapat dipercaya kebenarannya, dan sebagai akibatnya, kekayaan organisasi tidak terjamin keamanannya”

Rekomendasi : Sebaiknya SPV Proyek mencatat penerimaan bahan baku material yang diterima

dan membuat Bukti Terima Barang atau Dilakukan pemisahan tugas, diadakannya bagian

Purchasing yang mengurus mengenai masalah pembelian bahan baku ke Supplier

Temuan 2 : Tidak adanya pengendalian pada Anggaran bahan baku material dengan realisasi

biaya anggaran bahan baku material saat melakukan order pembelian bahan baku material kepada Supplier yang dilakukan oleh Admin Finance. Hal ini disebabkan karena Admin Finance saat melakukan order pembelian bahan baku seringkali tidak memeriksa kembali anggaran dan realisasi biaya anggaran, selain itu, Admin Finance seringkali tidak melaporkan adanya perubahan biaya yang terjadi. Sehingga mengakibatkan realisasi biaya anggaran bahan baku material sering kali tidak sesuai atau bahkan melebihi anggaran bahan baku material yang sudah ditetapkan di awal sebagai perencanaan.

Kriteria : Menurut Asiyanto (2003, p145), “Salah satu penyebab kerugian proyek adalah

pengawasan dan manajemen yang tidak efektif”

Rekomendasi : Sebaiknya perusahaan menerapkan penggunaan sistem informasi akuntansi yang

dapat mengendalikan realisasi biaya anggaran bahan baku material dengan anggaran bahan baku material

Temuan 3 : Adanya perangkapan tugas dan tanggung jawab pada Admin Finance yaitu

Pencatatan transaksi pengeluaran kas dan melakukan pembayaran. Hal ini terjadi dikarenakan perusahaan kurang menyadari pentingnya pemisahan tugas dan tanggung jawab. Sehingga menyebabkan besar kemungkinan bagi Admin Finance untuk melakukan manipulasi data terhadap pencatatan akuntansi pengeluaran kas dan melakukan fraud atas uang kas perusahaan yang dipegangnya.

Kriteria : Menurut Mulyadi (2001, p166), “Dengan pemisahan akuntansi dari fungsi-fungsi

operasi dan fungsi penyimpanan, catatan akuntansi yang diselenggarakan dapat mencerminkan transaksi sesungguhnya yang dilaksanakan oleh unit organisasi yang memegang fungsi operasi dan fungsi penyimpanan. Jika misalnya fungsi penyimpanan disatukan dengan fungsi akuntansi, perangkapan fungsi ini akan membuka kemungkinan terjadinya pencatatan akuntansi yang sebenarnya tidak terjadi, sehingga data akuntansi yang dihasilkan tidak dapat dipercaya kebenarannya, dan sebagai akibatnya, kekayaan organisasi tidak terjamin keamanannya”

Rekomendasi : sebaiknya di perusahaan terdapat Admin dan Bagian Finance yang dipisah tugas

(6)

Temuan 4 : Anggaran Penjualan, Anggaran Pembelian Bahan Baku dan Anggaran Overhead

yang seringkali kurang akurat. Hal ini terjadi dikarenakan perhitungan pembuatan anggaran yang dilakukan masih sederhana dan kurang lengkap, dan seringkali tidak memperhatikan aspek-aspek pembiayaan lain diluar bahan baku dan tenaga kerja sehingga mengakibatkan Anggaran Penjualan, Anggaran Pembelian Bahan Baku dan Anggaran Overhead yang dibuat kurang akurat apabila dijadikan sebagai dasar untuk perencanaan penggunaan dana yang tersedia seefisien mungkin

Kriteria : Menurut Nafarin (2009, p28-30), Anggaran memiliki tiga fungsi. Salah satunya :

Fungsi Perencanaan. Aspek lain yang penting dari perencanaan menggunakan anggaran adalah perencanaan penggunaan dana yang tersedia seefisien mungkin. Oleh karena itu, para penyusun anggaran harus memperhitungkan berbagai kemungkinan biaya apa saja yang dibutuhkan dan menentukan kemungkinan mana yang paling menguntungkan bagi perusahaan.

Rekomendasi : Sebaiknya manajer yang membuat anggaran melakukan perhitungan dan

pembuatan anggaran secara lengkap dan memperhitungkan berbagai aspek biaya dalam menentukan anggaran

Temuan 5 : Belum adanya fungsi Budget Transfer yang memudahkan transfer dana tanpa harus

menambah atau mengubah jumlah total keseluruhan dana yang sudah dianggarkan. Hal ini dikarenakan Anggaran yang dibuat oleh perusahaan sudah bersifat tetap dan kaku. Sehingga apabila ada dana lebih di divisi lain maka tidak dapat ditransfer ke divisi yang kekurangan padahal divisi tersebut kelebihan dana. Hal ini mengakibatkan perusahaan seringkali harus menambah atau mengubah jumlah dana yang sudah dianggarkan di awal ketika ada divisi yang anggarannya melebihi budget (overbudget) atau ada keperluan mendesak.

Kriteria : Menurut Nafarin (2009, p28-30), Anggaran digunakan sebagai alat untuk menilai.

Anggaran yang tidak sesuai dengan keadaan, akan dilakukan revisi anggaran sesuai dengan perkembangan keadaan.

Rekomendasi : Sebaiknya perusahaan menerapkan penggunaan sistem informasi akuntansi yang

memiliki fungsi budget transfer sehingga memudahkan untuk memidahkan dana anggaran yang masih tersisa ke divisi yang membutuhkan atau kekurangan dana.

Temuan 6 : Tidak adanya anggaran beban penjualan dan administrasi yang dibuat untuk

memperhitungkan biaya – biaya diluar pembelian bahan baku dan tenaga kerja. Hal ini terjadi karena perusahaan kurang memperhatikan biaya-biaya yang dianggap biaya minor sehingga tidak memperhitungkan dan tidak membuat anggaran untuk biaya minor tersebut yang timbul akibat operasional perusahaan. Akibatnya perusahaan tidak mendapatkan secara penuh dari keuntungan yang diharapkan dari penjualan properti yang dilakukan karena biaya-biaya operasional perusahaan diluar pembelian bahan baku dan tenaga kerja ditanggung oleh perusahaan sehingga profit yang diterima perusahaan menjadi berkurang

Kriteria : Menurut Nafarin (2009, p28-30), Anggaran memiliki tiga fungsi. Salah satunya :

Fungsi Perencanaan. Aspek lain yang penting dari perencanaan menggunakan anggaran adalah perencanaan penggunaan dana yang tersedia seefisien mungkin. Oleh karena itu, para penyusun anggaran harus memperhitungkan berbagai kemungkinan biaya apa saja yang dibutuhkan dan menentukan kemungkinan mana yang paling menguntungkan bagi perusahaan.

Rekomendasi : Dibuatnya Anggaran Beban Penjualan dan Administrasi untuk menanggung dan

menganggarkan biaya-biaya yang timbul akibat operasional perusahaan sehingga biaya-biaya tersebut nantinya dapat dibebankan kedalam harga jual properti dan perusahaan dapat memperoleh keuntungan secara maksimal

(7)

3.3 Perancangan Sistem yang Diusulkan

Setelah melakukan analisis dan merancang sistem yang baru, maka dapat diterapkan suatu sistem informasi akuntansi yang akan menyelesaikan masalah yang dihadapi perusahaan. Penyelesaian masalah yang dihadapi perusahaan dapat terselesaikan melalui prosedur kerja yang baru dirancang dan fitur-fitur pada aplikasi yang akan membantu kegiatan operasional perusahaan serta membantu manajemen memperoleh laporan terkait siklus pengeluaran dan persediaan.

Form Penerimaan Order :

Form Penerimaa Order digunakan untuk mencatat permintaan jasa dari client “Form Surat Kontrak” :

(8)

Form Invoice:

Form Invoice digunakan untuk melakukan penagihan sesuai progress pekerjaan yang telah dicapai

Form Bukti Penerimaan Kas

Form Bukti Penerimaan Kas digunakan untuk mengetahui tagihan yang telah dibayar oleh client

4.

Simpulan Dan Saran

Berdasarkan temuan masalah dan hasil pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai berikut dapat meningkatkan efektivitas waktu dalam pelaksanaan proses pembuatan anggaran operasional terutama anggaran pembelian bahan baku material dan barang, Perancangan sistem informasi

(9)

anggaran operasional ini dapat menampilkan data dan informasi yang dibutuhkan serta membantu manajemen dalam mengolah data dan informasi tersebut untuk menghasilkan anggaran operasional yang lebih efektif, Perancangan sistem informasi anggaran operasional yang diusulkan untuk PT. Nita Intan Sarana dapat membantu meminimalkan kelalaian yang diakibatkan oleh manusia dan mencegah kemungkinan terjadinya penyalahgunaan dana anggaran, Perancangan sistem informasi anggaran operasional ini dapat membantu para manajer untuk mengontrol dan mengendalikan anggaran yang ada sehingga anggaran yang sudah diberikan dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan dan rencana yang sudah ditetapkan di awal, Membantu Manajer Operasional dan Keuangan dalam membuat laporan anggaran dan laporan realiasasi anggaran yang dibutuhkan untuk penilaian efektivitas anggaran dan membuat laporan perkiraan laba rugi guna menilai kinerja manajerial di periode berjalan, Perancangan sistem informasi anggaran operasional yang diminta PT. Nita Intan Sarana juga dapat membantu Direktur dalam menentukan pendistribusian alokasi dana anggaran selama periode berjalan tanpa harus merubah atau menambah jumlah dana anggaran awal dengan fungsi Budget Transfer.

Selain simpulan yang telah dijabarkan diatas, ada beberapa saran yang diharapkan dapat berguna untuk meningkatkan efektivitas dan keberhasilan penerapan sistem serta sebagai dasar untuk pengembangan di masa depan. Saran-saran yang diberikan adalah perlu dilakukan update data bahan baku material dan barang agar informasi yang tersimpan di database mengenai bahan baku material dan barang yang dibutuhkan lebih akurat untuk pembuatan anggaran pembelian bahan baku material dan barang terutama mengenai ketersediaan barang dan harga barang, sebaiknya dilakukan perubahan pengembangan perbaikan dalam pengendalian manajemen operasional dalam jangka panjang dengan cara melakukan perubahan struktur organisasi perusahaan ,dan perlu dilakukan maintenance hadware dan software berikut pengelolaan data untuk menghindari kerusakan data atau kehilangan data akibat kesalahan pengguna maupun kerusakan alat atau sistem.

.

Referensi

Bagranoff, Nancy A., Mark G. Smikin, Carolyn Strand Norman (2010). Core Concepts of Accounting

Information Systems. 11th Edition. John Wiley and Sons, USA.

Badan Pusat Statistik (2010). Indeks Harga Konsumen. Diakses 3 Juni 2013 dari http://sirusa.bps.go.id/index.php?r=indikator/view&id=52

Badan Pusat Statistik (2010). Inflasi. Diakses 3 Juni 2013 dari http://sirusa.bps.go.id/index.php?r=indikator/view&id=53

Elfrida Yanti (2011). Binus Business Review Vol. 02 No. 1 Mei 2011

Garrison, Ray H., Noreen, Eric W., Brewer, Peter C., (2007). Managerial Accounting, Buku dua. 11th Edition. Salemba Empat, Jakarta.

Gellinas, U.J., Dull, R.B (2010). Accounting Information Systems, 8th Edition. Thomson Learning, Canada

Hall, James. A (2008). Accounting Information System. 6th Edition. South Western Cengage Learning, USA

Hansen, Don R, Maryanne, M.Mowen (2006). Management Accounting Buku 1. Edisi 7. Salemba Empat, Jakarta

Ikatan Akuntan Indonesia, (2006). CMIP Review. 3rd Edition. Salemba Empat, Jakarta

Imam Wahyudi (2010). The Indonesian Journal of Accounting Research Vol. 13 No. 1 Januari 2010. James R.G, Fransiskus E. Daromes, Suwandi Ng (2009). Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap

Kinerja Manajerial: Pengetahuan Tentang Manajemen Biaya Sebagai Variabel Pemoderas.

Kajian Akuntansi Vol. 1 No. 2 Agustus 2009.

Jones, Frederick L., Dasaratha V.Rama (2006).Accounting Information Systems : A Business Process

Approach. South-Western College, Canada.

Laudon, C., Kenneth, Jane.P. Laudon (2010). Management Information Systems. Pearson Education, Canada

Nafarin.M (2007). Penganggaran Perusahaan. Salemba Empat, Jakarta

Nanda Hapsari A.R . Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial dengan

Komitmen Organisasi dan Locus Of Control Sebagai Variabel Moderating. Diakses 25 Mei

2013 dari http://eprints.undip.ac.id/26440/2/jurnal.pdf.

(10)

Romney, Marshall B. & Steinbart, P.J. (2006). Accounting Information System . Tenth Edition. Prentice Hall. New Jersey.

Satzinger, John W., Robert B. Jackson, Stephen D. Burd (2009). Systems Analysis and Design In A

Changing World. 5th Edition. Course Technology Cengage Learning, Boston

Shelly, Gary B., Harry J. Rosenblatt (2012). System Analysis and Design. 9th Edition. Course Technology Cengage Learning, Boston.

Shim, Jae K., Joel G. Siegel (2009) Budgeting Basics and Beyond. Third Edition. John Wiley and Sons, New Jersey

Stair, R.M., & Reynolds, G.W (2006). Principles of Information System (seventh edition) Thomson Course Technology, United States.

Stice, Skousen. (2010). Akuntansi Keuangan (Edisi 16). Salemba Empat, Jakarta Sunyoto, Danang (2012). Budgeting Perusahaan. CAPS, Yogyakarta.

Turban. Efraim., Rainer, R.Kelly Jr., Petter, Richard E. (2009). Introduction to Information Technology, 4th Edition, Sine Nomine.

Warren, Carl.S., Reeve, James M., Fees, Philip E (2009). Accounting= Pengantar Akuntansi, Buku dua. Salemba Empat, Jakarta

Weygandt, Jerry J., Kimmel, Paul D. dan Kieso, Donald E. (2005). Accounting Principles. Seventh Edition, John Wiley and Sons, USA.

Whitten, Jeffrey L., Lonnie D. Bentley (2007). Systems Analysis And Design Methods. 7th Edition. McGraw-Hill, New York.

Riwayat Penulis

Fifien Sofia lahir di Jakarta pada tanggal 14 April 1990. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Sistem Informasi dan Akuntansi pada tahun 2013.

Referensi

Dokumen terkait

Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009 Pajak Pertambahan Nilai memungkinkan masih banyak Wajib Pajak yang belum paham dengan tata cara pemungutan, penyetoran, dan

Pada hakikatnya, radikalisme dan terorisme adalah persoalan konflik budaya dalam suatu masyarakat nasional yang bersifat plural secara kultural 10 ,

Pencatatan dilakukan sesuai nomor rekening pembiayaan, tanggal tagihan angsuran, jumlah berapa kali nasabah menunggak, tanggal transaksi, jumlah nominal pembayaran

Jumlah responden untuk masing–masing kelompok eksperimen (discovery learning) dan kelompok kontrol (konvensional) terdiri dari masing-masing 11 orang siswa. Dalam

Non Aplicable Hasil verifikasi menunjukkan bahwa CV Berdikari Sukses tidak melakukan impor bahan baku kayu/produk turunannya dalam periode satu tahun lingkup data

Beberapa nyeri kepala primer seperti migren dan nyeri kepala klaster, dipengaruhi oleh tingkat tidur, yang menandakan bahwa hypothalamus, khususnya Suprachiasmatic Nucleus (SCN)

Namun demikian banyaknya biomassa tidak selalu diikuti peningkatan kemampuan penghambatan terhadap bakteri patogen akan besar, hal ini dapat dilihat meskipun LBR

Dalam kasus ini, untuk barisan masukan u dan nilai-nilai yang disimpan dalam unit-unit tunda yang diketahui seseorang dapat menghitung tiap-tiap keluaran bagi