• Tidak ada hasil yang ditemukan

Review SR -Semen Indonesia - Iing Suratman

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Review SR -Semen Indonesia - Iing Suratman"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGIC CSR & SOCIAL ENTREPRENEURSHIP

STRATEGIC CSR & SOCIAL ENTREPRENEURSHIP

Analisis Laporan Keberlanjutan PT. Semen Indonesia Tbk

Analisis Laporan Keberlanjutan PT. Semen Indonesia Tbk

Tahun 2017

Tahun 2017

Iing Suratman

Iing Suratman

2161021016

2161021016

Universitas Bakrie

Universitas Bakrie

Magister Management

Magister Management

2018

2018

(2)

PENDAHULUAN

Semakin berkembangnya sebuah perusahaan, makan akan semakin besar pula kesenjangan sosial yang ditimbulkannya dengan lingkungan sekitar. Tidak hanya itu, kerusakan lingkungan sekitar sebagai dampaknya juga sangat mungkin terjadi. Karena itu diperlukan adanya kesadaran dari perusahaan tersebut untuk melakukan sebuah tanggung  jawab sosial. Tanggung jawab sosial ini yang dikenal dengan Corporate Social Responsibility

(CSR).

Perkembangan CSR masih membutuhkan banyak perhatian dari semua pihak baik pemerintah, masyarakat, dan perusahaan itu sendiri. Karena masih banyak perusahaan yang belum menerapkan konsep CSR dalam kegiatannya. Keberadaan CSR belum menjadi suatu bagian dari manajemen perusahaan dan masih dianggap tidak terlalu memberikan kontribusi positif terhadap kelangsungan perusahaan. Masih banyak perusahaan yang menganggap kegiatan CSR sebagai cost center dan tidak memberikan keuntungan jangka pendek.

Hal yang cukup menggembirakan bahwa beberapa pengelolaan bisnis di Indonesia sudah mulai menjalankan prinsip CSR; transparansi, akuntabilitas dan keberlanjutan. Ketiga prinsip tersebut merupakan modal utama dalam menciptakan bisnis yang bertanggungjawab terhadap seluruh pemangku kepentingan. Perusahaan mulai menyadari bahwa CSR merupakan investasi masa depan yang dapat dirasakan manfaatnya baik secara langsung maupun tidak langsung oleh pemangku kepentingan khususnya masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar area operasional perusahaan.

Dengan menjadikan CSR sebagai bagian dari strategi bisnis, maka CSR sudah menjadi

pendorong dalam menjalankan kegiatan usaha. Hal ini tentunya dilakukan dengan tetap memperhatikan batasan-batasan prinsip CSR sehingga tidak ada stakeholder yang merasa dirugikan dnegan beroperasinya suatu perusahaan. Perusahaan tidak semata-mata mencari keuntungan (profit), melainkan sudah mengedepankan dan melindungi aspek manusia (people) dan menjaga lingkungan (planet) agar tetap terlindungi dengan benar sebagai penerima dampak dari operasi bisnis tersebut.

Beberapa perusahaan besar di Indonesia sudah ada yang melaksanakan tanggung  jawab sosialnya melalui kegiatan CSR. Salah satunya yaitu PT Semen Indonesia Tbk. PT

(3)

Semen Indonesia (Persero) Tbk merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Multinasional yang bergerak di bidang industri semen. Sejak didirikan pada 25 Maret 1953 dan diresmikan pada 7 Agustus 1957 oleh Presiden RI, Perseroan terus melakukan transformasi meningkatkan kinerja keberlanjutan untuk mewujudkan visi dan misi Perusahaan.

Pada tanggal 20 Desember 2012, melalui Rapat UmumPemegang Saham Luar Biasa

(RUPSLB) Perseroan, resmi mengganti nama dari PT Semen Gresik (Persero) Tbk, menjadi PT

Semen Indonesia (Persero) Tbk. Penggantian nama tersebut sekaligus merupakan langkah awal dari upaya merealisasikan terbentuknya Strategic Holding Group yang ditargetkan dan diyakini mampu mensinergikan seluruh kegiatan operasional dan memaksimalkan seluruh potensi yang dimiliki untuk menjamin dicapainya kinerja operasional maupun keuangan yang optimal. Setelah memenuhi ketentuan hukum yang berlaku, pada tanggal 7 Januari 2013 ditetapkan sebagai hari lahir PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.

(4)

PEMBAHASAN

Saat persaingan industri semen domestik semakin ketat, Semen Indonesia dapat mempertahankan posisi sebagai pemimpin pasar industri semen nasional dengan market share 41,7%. Saat ini, kondisi makro ekonomi di bisnis semen telah berubah dengan cepat. Jumlah pemain semen domestik naik signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Kondisi ini menyebabkan kelebihan pasokan (oversupply) semen di pasar Indonesia. Asosiasi

Semen Indonesia menyebutkan kapasitas produksi industri semen pada tahun 2016 mencapai 89,7 juta ton, melebihi konsumsi domestik yang hanya berkisar 65 juta ton.

Untuk memenangkan persaingan dalam industri semen, tema laporan keberlanjutan yang diangkat oleh PT Semen Indonesia adalah “Transformation for Sustainability

(Transformasi untuk Keberlanjutan)”,yang menjadi kunci utama Perseroan dalam jangka panjang. Transformasi Untuk Keberlanjutan ini terdiri dari empat tema besar yaitu

Transformasi Energi, Transformasi Lingkungan, Transformasi Sosial dan Transformasi Ekonomi. Tahun ini Semen Indonesia memperkokoh landasan keberlanjutan menjadi lima aspek (5Ps) yang saling berhubungan dan terintegrasi, yaitu: people (manusia), planet (bumi), prosperity (kemakmuran), peace (perdamaian) dan partnership (kemitraan). Perseroan memaknai ‘transformasi untuk keberlanjutan’ sebagai inisiatif bersama membangun masa depan lebih baik melalui upaya peningkatan kinerja lingkungan, sosial, dan ekonomi secara seimbang. Penerapan prinsip keberlanjutan yang selaras dan sejalan dengan good corporate governance (GCG) merupakan kunci keberhasilan Semen Indonesia dalam mempertahankan posisi sebagai pemimpin pasar industri semen nasional hingga sekarang. Kinerja dari inisiatif keberlanjutan perseroan terus ditingkatkan untuk mendukung pencapaian cita-cita Nawacita dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).

Banyak pencapaian positif yang telah dicapai oleh Semen Indonesia, di antaranya yaitu penurunan biaya operasi dari beban pokok produksi sebesar 38%, penghematan biaya listrik hasil capaian pembangunan WHRPG di Pabrik Tuban sebesar Rp 120 miliar per tahun, tidak adanya tingkat kecelakaan kerja fatal, penurunan emisi CO2 di Pabrik Tuban sebesar  122.000 ton per tahun, pemanfaatan limbah B3 eksternal sebagai bahan baku dan bahan

(5)

bakar alternatif di Pabrik Tuban sebesar 435,938 ton dan masih banyak lagi pencapaian yang lainnya.

Laporan berkelanjutan PT Semen Indonesia Tbk pada tahun 20176 menginformasikan aspel material yang dicapai. Dari setiap aspek material tersebut tentu memiliki dampak positif dan negatif. Aspek materialitas laporan ini ditentukan dengan melibatkan para pemangku kepentingan dengan melalui beberapa proses. Pertama adalah proses identifikasi material yang merujuk pada karakteristik perusahaan semen, kedua membuat prioritas atas aspek-aspek keberlanjutan, ketiga melakukan validasi atas aspek materia; yang ditentukan sebagai prioritas informasi, dan terakhir melakukan kajian sustainability contex dan stakeholder engagement.

 Aspek material PT Semen Indonesia meliputi tujuh aspek yaitu energi, emisi, efluen dan limbah, keanekaragaman hayati, kesehatan dan keselamatan kerja, komunitas lokal, dan kinerja ekonomi. Informasi efluen dan limbah di tahun 2017 menjadi aspek material karena pengelolaannya berkaitan dengan efisiensi energi, dan reduksi emisi, yang berasal dari pemnfaatan energi alternatif.

(6)

Setiap aspek material memberikan dampak positif dan negatif bagi pemangku kepentinan. Identifikasi batasan setiap aspek material pada pemangku kepentingan di dalam dan luar Semen Indonesia adalah:

a. TRANSFORMASI ENERGI

1. Mengoptimalkan Energi Alternatif

Energi merupakan kebutuhan utama dalam operasional perseroan, terutama pada proses produksi semen dan oleh karenanya informasi ini penting disampaikan sebagai aspek material. Penggunaan energi panas maupun listrik dalam proses produksi berkontribusi terhadap biaya operasi sekitar 3% dari beban pokok produksi (Cost of Goods Manufactured/COGM).

Inisiatif Semen Indonesia berupa mengintensifkan penggunaan sumber energi biomassa dalam kerangka program clean developmnet mechanism (CDM). Perseroan memanfaatkan batu bara kalori lebih rendah dalam memproduksi terak di seluruh pabrik, memaksimalkan unit waste heat recovery power generator (WHRPG) di Padang, dan power plant di Tonasa.

2. Meraih Sertifikat Karbon

Perseroan menyadari bahwa kegiatan operasi semen menyumbang emisi CO2 yang cukup besar dan oleh karenanya upaya mitigasi emisi menjadi aspek material yang perlu disampiakan dalam laporan keberlanjutan. Perseroan turut berpartisipasi

(7)

aktif menurunkan laju pemanasan global (global warming) sebagai bentuk dukungan terhadap komitmen pemerintah di G-20 Pittsburgh dan COP15 Copenhagen untuk mengurangi emisi gas CO2 sebesar 26% sampai tahun 2020 (unilateral).

b. TRANSFORMASI LINGKUNGAN 1. Mendaur Ulang Limbah

Bagi perseroan, limbah merupakan sumber daya yang pemanfaatannya dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Perseroan memanfaatkan lmbah kategori bahan berbahaya dan beracun (B3) serta non-B3 melalui pengelolaan secara cermat dan hati-hati sesuai prinsip reduce, reuse, dan recycle (3R). Maka, informasi ini merupakan aspek material yang perlu disampaikan kepada pemangku kepentingan.

(8)

2. Melestarikan Keanekaragaman Hayati

Perlindungan flora dan fauna di sekitar lokasi pabrik dantambang merupakan komitmen perseroan untuk menjaga keberlanjutan keanekaragaman hayati (kehati). Informasi ini disampaikan pada laporan keberlanjutan sebagai aspek material yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan pemangku kepentingan.

c. TRANSFORMASI SOSIAL

1. Membudayakan Kesehatan dan Keselamatan Pekerja

Bagi perseroan, karyawan merupakan human capital yang berperan penting dalam penggerak roda perasional. Perseroan terus meningkatkan kesadaran keselamatan dan kesehatan kerja (K3) karyawan demi selalu mewujudkan zero accident, sekaligus untuk mendukung kinerja keberlanjutan. Informasi ini menjadi aspek material karena perseroan perlu menyampaikannya kepada pemangku kepentingan, termasuk kepada seluruh mitra kerja.

2. Menciptakan Manfaat Bersama

Perseroan berpartisipasi aktif menciptakan manfaat bersama di sekitar wilayah operasional melalui pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang terintegrasi dengan strategi bisnis. Penyusunan program CSR diawali dengan penilaian dampak sosial melalui kegiatan pemetaan sosial di masing-masing lokasi operasional grup Semen Indonesia setiap dua tahun sekali. Kegiatan ini dilakukan dengan metode wawancara, observasi, dan FGD. Pemetaan sosial pernah dilaksanakan oleh PT Semen Padang di Kelurahan Indarung, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang.

(9)

d. TRANSFORMASI EKONOMI

1. Mempertahankan Kinerja Ekonomi

Transformasi biaya melalui efisiensi dan sinergi mampu menjadi strategi utama dalam mempertahankan kinerja ekonomi di 2017. Informasi ini dsajikan dalam laporan keberlanjutan sebagai aspek material karena kinerja ekonomi menjadi dasar untuk menggerakkan semua kegiatan perseroan.

Salah satu penerapan transformasi biaya perseroan yaitu dengan mensinergikan program pemasaran ke dalam program CSR, guna memperkuat posisi produk dan merek, serta mempertahankan loyalitas pelanggan. Melalui program kemitraan, perseroan memperkuat sinergi dnegan distributor dan peritel atau toko bangunan sebagai ujung tombak penjualan produk.

(10)

2. Meningkatkan Daya Saing

Perseroan berkeyakinan bahwa inovasi merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan daya saing menuju pertumbuhan yang berkelanjuan. Ide-ide kreatif dan inovatif para karyawan Semen INdonesia Group (SMIG) dalam gerakan inovasi dikemas dalam Manajemen Inovasi Semen Indonesia (MI-SI).

(11)

KESIMPULAN

Beberapa kesimpulan pada analisis laporan keberlanjutan PT Semen Indonesia Tbk adalah:

1. “Transformation for Sustainability (Transformasi untukKeberlanjutan)”,yang menjadi

tema laporan keberlanjutan dari PT Semen Indonesia Tbk di tahun 2017. Transformasi Untuk Keberlanjutan ini terdiri dari empat tema besar yaitu Transformasi Energi,

Transformasi Lingkungan, Transformasi Sosial dan Transformasi Ekonomi. Tahun ini Semen Indonesia memperkokoh landasan keberlanjutan menjadi lima aspek (5Ps) yang saling berhubungan dan terintegrasi, yaitu: people (manusia), planet (bumi), prosperity (kemakmuran), peace (perdamaian) dan partnership (kemitraan). Perseroan memaknai ‘transformasi untuk keberlanjutan’ sebagai inisiatif bersama membangun masa depan lebih baik melalui upaya peningkatan kinerja lingkungan, sosial, dan ekonomi secara seimbang.

2.  Aspek material PT Semen Indonesia meliputi tujuh aspek yaitu energi, emisi, efluen dan

limbah, keanekaragaman hayati, kesehatan dan keselamatan kerja, komunitas lokal, dan kinerja ekonomi.

3. Dari empat tema besar pada laporan keberlanjutan ini terdiri dari masing-masing

kegiatan, yaitu:

o Transformasi Energi

i. Mengoptimalkan energi alternatif ii. Meraih sertifikat karbon

o Transformasi Lingkungan

i. Mendaur ulang limbah

ii. Melestarikan keanekaragaman hayati

o Transformasi Sosial

i. Membudayakan kesehatan dan keselamatan kerja ii. Menciptakan manfaat bersama

o Transformasi Ekonomi

i. Mempertahankan kinerja ekonomi ii. Meningkatkan daya saing

Referensi

Dokumen terkait

Visual langit yang cuacanya cerah dalam keadaan sore hari yang melambangkan keindahan sore yang berwarna biru dengan kombinasi warna merah, warna hitam, warna putih

ari  suatu  kaw permukaan  t an  tanah  u ngan air seh tidak  terga lahan  uas tutupan  kapan air me an  air  ke  sa ungai  Kreng ara kondisi S perubahan a kapasitas 

Pada Mobile Learning berbasis Android ini mempunyai animasi yang menarik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran, sehingga dapat memotivasi siswa dalam proses

Karakter bersama yang dimiliki oleh ketiga jenis udang tersebut yaitu tebal karpus sama dengan lebar karpus, karpus pereiopoda pertama subsilisdris, karpus pereiopoda

Buy on Weakness : Harga berpotensi menguat namun diperkirakan akan terkoreksi untuk sementara Trading Buy : Harga diperkirakan bergerak fluktuatif dengan

selain itu mereka tak lupa untuk menggosok gigi menggunakan sikat gigi yang diberi pasta gigi sehingga gigi mereka menjadi putih dan kuat bobi dan nita juga terhindar dari

Kegiatan Penegakkan Perda Provinsi Akomodasi peserta kegiatan Rakor Penegakan Perda JB: Barang/jasa JP: Jasa Lainnya 1 Paket Rp.. Kegiatan Penegakkan Perda Provinsi Akomodasi

Maka dari itu diperlukan suatu aplikasi monitoring PA berbasis web yang bertujuan untuk dapat membantu dosen pembimbing dalam memberikan persentase pengerjaan PA