• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Merger Terhadap Kinerja Perusahaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Merger Terhadap Kinerja Perusahaan"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN

PENGARUH MERGER TERHADAP

KINERJA PERUSAHAAN

Oleh :

Lely Diana Santoso

(KP-E / 3133159)

Jennifer Viony Tjoaputri

(KP-E / 3133161)

FAKULTAS BISNIS DAN EKONOMIKA UNIVERSITAS SURABAYA SEMESTER GASAL TAHUN 2014-2015

(2)

Pengaruh Merger terhadap Kinerja Perusahaan Page 2

Statement of Authorship

“Kami yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa makalah/tugas terlampir adalah murni hasil pekerjaan kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang kami gunakan tanpa menyebutkan sumbernya.

Materi ini tidak / belum pernah disajikan / digunakan sebagai bahan untuk makalah / tugas pada mata ajaran lain kecuali kami menyatakan dengan jelas bahwa kami menyatakan dengan jelas menggunakannya.

Kami memahami bahwa tugas yang kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan atau dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.”

Kelas : KP - E

Anggota :

No Nama NRP Tanda Tangan

1 Lely Diana S. 3133159 2 Shirley Grace 3133078

Dosen : Tim Dosen Manajemen Keuangan

Surabaya, 10 Desember 2014

(3)

Pengaruh Merger terhadap Kinerja Perusahaan Page 3

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rakhmat-Nya, makalah yang berjudul “PengaruhMerger Terhadap Kinerja Perusahaan” dapat diselesaikan dengan baik dan lancar. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Manajemen Keungan semester 3 tahun ajaran 2014 / 2015.

Di dalam makalah ini dibahas mengenai pengaruh transaksi M&A terha-dap kinerja perusahaan. Hal ini dilatarbelakangi oleh semakin tingginya angka tra-nsaksi M&A di seluruh penjuru dunia. Penggabungan perusahaan ini dilakukan demi dua motif utama, yaitu value dan non-value maximizing profit. Tanpa ada-nya pemahaman yang mendasar mengenai transaksi M&A, perusahaan tidak akan mampu menciptakan potensi dan peluang merger yang sukses.

Pada kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini sehingga kami dapat menyelesaikannya tepat waktu. Terutama kepada dosen pembimbing mata kuliah Manajemen Keuangan yang selalu membimbing kami selama proses pembuatan makalah.

Kami berharap dengan disusunnya makalah ini, para pembaca dapat lebih mengerti dan terbuka wawasannya mengenai pengaruh risk dan return terhadap pemilihan investasi. Dalam pembuatan makalah ini, kami memahami bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna. Kami berharap, para pembaca dapat membe-rikan kritik dan saran yang membangun agar karya tulis ini bisa lebih sempurna di masa yang akan datang. Semoga makalah ini bermanfaat. Terima kasih.

(4)

Pengaruh Merger terhadap Kinerja Perusahaan Page 4 DAFTAR ISI Halaman COVER ... 1 STATEMENT OF AUTORSHIP ... 2 KATA PENGANTAR ... 3 DAFTAR ISI ... 4 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 5

1.2 Identifikasi Masalah ... 7

1.3 Tujuan ... 7

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Merger dan Akuisisi ... 8

2.2 Corporate Control Transacation ... 9

2.3 Varieties of Mergers ... 9

2.4 Proses Merger ... 10

2.5 Metode Akuisisi ... 11

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Pengaruh Merger terhadap Kinerja Perusahaan ... 13

3.2 Cara Menemukan Potensi dan Peluang Merger yang Sukses ... 17

BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan ... 19

DAFTAR PUSTAKA ... 20

(5)

Pengaruh Merger terhadap Kinerja Perusahaan Page 5

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Seiring dengan berjalannya waktu, persaingan dalam dunia bisnis se-makin ketat. Hal ini mendorong perusahaan untuk melakukan efisiensi pada seluruh kegiatannya demi mencapai operational synergies yang optimal. Sa-lah satu cara yang bisa dilakukan adaSa-lah merger and akuisisi (M&A). Fakta menunjukkan bahwa setiap tahunnya, transaksi M&A mengalami pening-katan yang cukup pesat. Seperti yang dilansir pada http://www.forbes.com, sepuluh transaksi M&A telah dilakukan oleh beberapa perusahaan besar dunia, yaitu Comcast dan Time Warner Cable, AT&T dan DirecTV, Medtronic dan Covidien, Holcim dan Lafarge, Actavis dan Forest Laboratories, Altice dan Societe Francaise du Radiotelephone, Facebook dan Whatsapp, General Electric dan Alstom, Kotobuki Fudosan dan Beam Inc, serta Novartis dan GlaxoSmithKline.

Dari uraian di atas, ada beberapa alasan yang mendasari pentingnya to-pik “Pengaruh Merger dan Akuisisi terhadap Kinerja Perusahaan” diangkat dalam pemba-hasan makalah ini. Pertama, trend transaksi M&A yang terus meningkat setiap tahunnya. Fakta ini menuntut pemahaman dari para pelaku ekonomi agar transaksi yang ada tidak menimbulkan kontroversial dan melanggar antitrust policy. Contohnya adalah M&A yang bertujuan memono-poli industri. Pelanggaran ini terdapat dalam U.S. Antitrust Legislation, me-ngacu pada Sherman Antitrust Act (1890).

Kedua, analisis motif dari transaksi M&A. Menurut Ben McClure, (http://www.investopedia.com/university/mergers/mergers1.asp), baik merger maupun akuisisi memiliki „one common goal’, yaitu menciptakan sinergi yang membuat value dari combined companies lebih besar sum of the two

parts. Dalam merealisasikan goal tersebut, perusahaan didukung oleh value

dan non-value maximizing motives. Analisis ini diperlukan agar perusahaan dapat membuat keputusan yang tepat terkait rencana M&A.

(6)

Pengaruh Merger terhadap Kinerja Perusahaan Page 6 Ketiga, pemahaman tentang proses M&A dan faktor-faktor yang ha-rus dipertimbangkan. Ada tiga tahap yang haha-rus dilalui peha-rusahaan, yaitu me-mulai penawaran, menerima tanggapan dari target, dan closing deal. Sebelum proses tersebut berlangsung, perusahaan harus mempertimbangkan berbagai faktor, mulai dari motif, business concentration, dan M&A criteria. Tanpa ketiga faktor tersebut, perusahaan tidak akan bisa menemukan peluang sukses dari keputusan M&A.

Keempat, analisis advantage yang diperoleh dari penggabungan kedua perusahaan. Dari beberapa kasus merger yang ada, pihak manajemen cende-rung overestimate dalam pengambilan keputusan dan kurang memperhatikan efek dari globalisasi. Salah satu contoh yang paling populer adalah kegagalan merger American Online (AOL) dan Time Warner. Sebuah website menye-butkan (http://www.cnet.com/news/time-warner-to-spin-off-aol/) bahwa dengan menurunnya dominasi AOL sebagai online portal, AOL sempat ber-juang di tahun-tahun berikutnya hingga kedua perusahaan memutuskan untuk melakukan spin off. “We believe that a separation will be the best outcome

for both Time Warner and AOL. The separation will be another critical step in reshaping of Time Warner that we beginning of last year, enabling us to focus to an even greater degree on our core content businesses. The separa-tion will also provide both companies with greater operasepara-tional and strategic flexibility. We belive AOL will then have a better opportunity to achiece its full potential as a leading independent internet company” (Pernyataan CEO

Time Warner Jeff Bewkes).

Sebagai bahan pembahasan, kami memutuskan untuk mengambil tran-saksi M&A antara Daimler dan Chrysler. Daimler merupakan industri multi-nasional otomotif terkenal di Jerman yang memproduksi Mercedez-Benz. Sa-ma halnya dengan Daimler, Chrysler juga merupakan perusahaan mobil terna-ma di Amerika Serikat yang memproduksi berbagai kendaraan mewah dan

sport. Dengan latar belakang yang tidak jauh berbeda, akhirnya kedua

ekse-kutif perusahaan, Jurgen Schrempp dan Bob Eaton memutuskan untuk mela-kukan merger demi meningkatkan pangsa pasar secara global. Setelah

(7)

bebera-Pengaruh Merger terhadap Kinerja Perusahaan Page 7 pa bulan melakukan negosiasi, Daimler-Benz dan Chrysler mencapai kesepa-katan merger pada bulan Mei 1998 menjadi DaimlerChrysler AG senilai $36 miliar.

Dengan keempat alasan di atas, kami berharap pengambilan topik “Pe-ngaruh Merger dan Akuisisi terhadap Kinerja Perusahaan” dapat memberikan

feedback yang positif agar perusahaan lebih terbuka wawasannya dalam

melakukan transaksi M&A. Tanpa adanya pemahaman yang kuat, transaksi M&A pun tidak akan memberikan potensi dan peluang kesuksesan yang ber-dampak positif bagi kinerja perusahaan.

1.2 Identifikasi Masalah

1. Apa pengaruh merger dan akuisisi terhadap kinerja perusahaan? 2. Bagaimana cara menemukan potensi dan peluang M&A yang sukses?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui pengaruh merger dan akuisisi terhadap kinerja perusahaan. 2. Mengetahui cara menemukan potensi dan peluang M&A yang sukses.

(8)

Pengaruh Merger terhadap Kinerja Perusahaan Page 8

BAB II KAJIAN TEORI

2.1 Pengertian Merger dan Perbedaannya dengan Akuisisi

Di dalam dunia finance, merger dan akuisisi merupakan dua hal yang sudah tidak asing lagi kita dengar. Transaksi M&A yang terus meningkat dari waktu ke waktu menuntut para pelaku ekonomi untuk memahami kedua hal tersebut secara komprehensif. Pada sub-bab ini, kami akan membahas bebe-rapa pengertian yang berkaitan dengan merger dan akuisisi.

Pengertian pertama membahas tentang merger. Berdasarkan UU no 27 tahun 1998, merger didefinisikan sebagai perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua perseroan atau lebih untuk menggabungkan diri dengan perseroan lain yang telah ada dan selanjutnya perseroan yang menggabungkan diri men-jadi bubar. Selain itu, merger juga dapat didefinisikan sebagai suatu proses penggabungan usaha, dengan jalan mengambil alih satu atau lebih perusahaan yang lain (PSAK no 22).

Pengertian kedua membahas tentang akuisisi. Seperti yang dilansir pada website http://id.wikipedia.org/wiki/Merger_dan_akuisisi, akuisisi diartikan sebagai pembelian suatu perusahaan oleh perusahaan lain atau kelompok in-vestor. Tak berbeda jauh dari sebelumnya, buku Introduction to Corporate Fi-nance karangan William L. Megginson mendefinisikan merger sebagai pem-belian additional resources oleh suatu perusahaan, seperti pempem-belian aset ba-ru, pembelian beberapa aset perusahaan lain, dan pembelian entitas bisnis (merger).

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa merger dan akuisisi memiliki perbedaan yang tipis. Pada sebuah website investasi (http://www.investopedia.com/university/mergers/) dinyatakan bahwa ketika sebuah perusahaan diambil alih dan didirikan sebagai new owner, pembelian tersebut disebut dengan akuisisi. Legal point-nya adalah target company ti-dak lagi nampak dan pembelilah yang tetap exist keberadaannya. Berbeda de-ngan merger, merger terjadi ketika dua perusahaan dede-ngan ukuran yang sama

(9)

Pengaruh Merger terhadap Kinerja Perusahaan Page 9 sepakat untuk menjadi single company daripada separately owned dan

opera-ted. Salah satu contohnya adalah merger antara Daimler dan Chrysler. Baik

Daimler maupun Chrysler berhenti exist ketika mereka melakukan merger, lalu melebur menjadi Daimler-Chrysler.

2.2 Corporate Control Transaction

Ketika perusahaan melakukan merger, ada beberapa cara yang bisa dila-kukan untuk mengintegrasikan aset dan sumber daya dari target company ke

acquiring company. Cara yang pertama statutory merger. Statutory merger

dapat didefinisikan sebagai penggabungan dua atau lebih perusahaan dimana perusahaan yang diambil alih identitasnya hilang atau melebur pada perusa-haan hasil merger. Contohnya adalah merger antara Axis dan XL yang berga-bung menjadi PT XL Axiata.

Cara yang kedua adalah subsidiary merger. Subsidiary merger merupa-kan penggabungan dua perusahaan atau lebih dimanan perusahaan target atau yang diambil alih masih memiliki identitas penuh setelah digabung, namun posisinya menjadi anak perusahaan atau divisi pada perusahaan baru. Salah satu contohnya adalah merger antara

Consolidation adalah cara yang ketiga. Cara ini dilakukan melalui

peng-gabungan dua atau lebih perusahaan dimana perusahaan yang terbentuk me-miliki identitas yang benar-benar baru. Contohnya adalah merger empat bank miliki pemerintah yang melebur menjadi Bank Mandiri. Keempat bank terse-but adalah Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia, dan Bank Pembangunan Indonesia.

2.3 Varieties of Mergers

Sebelum beranjak ke bagian berikutnya, ada beberapa jenis merger me-nurut Megginson yang perlu dipahami oleh para pelaku ekonomi. Mulai da-ri

horizontal merger, vertical merger, hingga conglomerate merger. Jenis

pertama yang akan dibahas adalah horizontal merger. Merger ini dilakukan dengan menggabungkan dua atau lebih perusahaan yang mempunyai

(10)

konsen-Pengaruh Merger terhadap Kinerja Perusahaan Page 10 trasi yang sama dengan tujuan mengurangi persaingan dan meningkatkan efisiensi melalui penggabungan aktivitas produksi, pemasaran, distribusi, riset, serta pengembangan dan fasilitas administrasi. Contohnya adalah mer-ger antara Bank of Tokyo dan Mitsubishi Bank

Vertical merger adalah jenis merger yang kedua. Vertical merger terjadi

ketika dua perusahaan atau lebih yang bergabung mempunyai keterkaitan an-tara penjual dan pembeli. Keuntungan jenis merger ini adalah terjaminnya pe-masokan bahan baku, penekanan biaya transaksi, koordinasi yang lebih baik, dan kesulitan perusahaan baru memasuki industri. Salah satu contohnya ada-lah merger antara PT Gudang Garam dan PT Surya Pemenang.

Jenis merger yang ketiga adalah conglomerate merger. Jenis merger ini merupakan penggabungan dua atau lebih perusahaan yang masing-masing perusahaan tidak memiliki kerterkaitan proses bisnis. Hal ini dilakukan untuk mengurangi adanya unsystematic risk karena diversifikasi. Contohnya adalah merger antara Viks Richardson (farmasi) dan Procter & Gamble (Consumer

Goods).

2.4 Proses of Mergers

Dalam melakukan merger, ada beberapa tahapan yang harus dilalui oleh

acquiring company untuk mencapai kesepakatan (deal). Menurut website http://www.investopedia.com/university/mergers/, merger terbagi atas tiga ta-hapan, yaitu penawaran, penerimaan respons, dan closing deal. Tahap perta-ma yang akan kami bahas adalah penawaran. Proses ini diawali ketika CEO dan top manajemen perusahaan memutuskan untuk melakukan M&A dengan

tender offer. Acquiring company akan diam-diam mengakuisisi dan membeli shares dari target company. Proses ini akan dibantu oleh financial advisors

dan investmen banker.

Tahap kedua dalam proses merger adalah penerimaan respon target

co-mpany. Ketika tender offer telah dibuat, target company dapat melakukan

be-berapa tindakan, seperti menerima penawaran, berusaha untuk bernegosiasi, menjalankan poison pill, dan menemukan white knight. Ketika top

(11)

manaje-Pengaruh Merger terhadap Kinerja Perusahaan Page 11 men perusahaan target senang dengan term of transaction, mereka akan me-nerima penawaran dan melanjutkan deal. Tindakan lainnya adalah negosiasi karena tender offer price tidak cukup tinggi untuk disetujui oleh shareholder

target company. Hal yang berbeda terjadi saat poison pill scheme yang dipicu

oleh target company diakuisisi hostile suitor dengan presentase jumlah saham yang telah ditentukan. Dalam menjalankan defense-nya, target company akan memberi semua shareholder (kecuali acquiring company) options untuk me-mbeli additional stock dengan dramatic discount. Tindakan ini membuat sa-ham acquiring company melemah dan menghadang kontrol dari perusahaan. Tindakan yang terakhir adalah menemukan white knight. Sebagai sebuah al-ternatif, manejemen target company akan mencari friendlier potensial

acqui-ring company (white knight). Ketika white knight ditemukan, penawaran

di-lakukan sama atau lebih tinggi untuk shares daripada hostile bidder.

Tahap terakhir pada proses merger adalah closing the deal. Apabila

tar-get company telah menyetujui tender offer dan regulatory requirements

ter-penuhi, transaksi merger akan menemui titik final. Pembayaran dapat dilaku-kan dengan kas, pembelian saham, dan kombinasi keduanya. Begitu deal di-tutup, investor biasanya akan menerima stock baru di portfolio mereka.

2.5 Metode Akuisisi

Merger dan akuisisi merupakan dua transaksi yang memiliki perbedaan cukup tipis. Pada pelaksanaannya, akuisisi dilakukan dengan tiga metode, ya-itu negotiated mergers, open market purchases, dan proxy fight. Sekarang, kami akan membahas negotiated mergers terlebih dahulu. Dalam melakukan akuisisi, acquiring company dapat menggunakan pendekatan yang friendly dan hostile. Salah satu metode yang termasuk dalam friendly adalah negosia-si. Metode ini dapat dimulai dari kedua belah pihak, baik potential acquirer maupun target firm.

Berbeda dengan metode sebelumnya, metode berikutnya cenderung ber-orientasi pada pendekatan hostile. Open market purchase dilakukan dengan membeli mayoritas saham di pasar terbuka untuk mendapatkan controlling

(12)

Pengaruh Merger terhadap Kinerja Perusahaan Page 12

interest tanpa tender offer. Hal yang menjadi persamaan metode negosiasi

dan open market purchase adalah transaksi dilakukan secara eksternal. Metode yang ketiga adalah proxy fight. Metode ini terbagi atas dua ba-gian, yaitu proxy directors dan proxy for proposal. Apabila kedua metode se-belumnya dilakukan secara eksternal, metode ini dilakukan secara internal. Pada proxy for directors, metode akuisisi ini berusaha mengganti jajaran manajemen dengan voting perundingan para pemegang saham. Tak berbeda jauh dari sebelumnya, proxy for proposal juga berusaha memperoleh voting

control atas corporate control.

(13)

Pengaruh Merger terhadap Kinerja Perusahaan Page 13

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Pengaruh Merger dan Akuisisi terhadap Kinerja Perusahaan

Di bab sebelumnya, kami telah membahsa beberapa teori yang ber-kaitan dengan merger dan akuisisi. Seperti yang kita tahu, persaingan dunia bisnis yang begitu ketat telah mendorong perusahaan melakukan ekspansi un-tuk menciptakan operational synergies yang optimal. Hal inilah yang menja-di motif utama perusahaan dalam merealisasikan transaksi M&A. Pada pelak-sanaannya, merger dan akuisisi membawa pengaruh bagi kinerja perusahaan, mulai dari future cash-flow,market share, advantage of synergy, hingga efi-siensi kinerja.

Pengaruh M&A yang pertama adalah menciptakan future cash flow ba-gi perusahaan. Hal ini didasari oleh pemikiran bahwa kedua perusahaan ber-usaha menciptakan shareholder value yang melebihi jumlah perber-usahaan me-reka. Usaha tersebut dapat dilakukan melalui cost efficiency, managerial and

financial synergies, dan pengembangan teknologi baru. Dengan tercapainya

usaha tersebut, perusahaan dapat meningkatkan penerimaan cash-inflow yang digunakan untuk mendanai project.

Pengaruh M&A yang kedua adalah meningkatkan market share peru-sahaan. Berdasarkan fakta yang ada, sebagian besar motif perusahaan mela-kukan M&A adalah memperluas distribusi, mengurangi competitor sejenis dalam industri, dan menciptakan industri visibility. Salah satu contohnya ada-lah M&A yang dilakukan oleh Facebook dan WhatsApp. Meski di awal pro-sesnya transaksi ini menimbulkan kontroversi, EU akhirnya menyetujui penggabungan kedua perusahaan dengan pertimbangan bahwa Facebook dan WhatsApp bukanlah close competitor. Hasilnya, pangsa pasar dari Facebook pun meluas dari 1,3 milyar pengguna ditambah dengan 600 juta pengguna.

Pengaruh M&A yang berikutnya adalah keuntungan synergy bagi pe-rusahaan. Synergy di sini merujuk pada magic force yang membantu perusa-haan meningkatkan cost saving. Beberapa syngergy yang bisa dilakukan

(14)

ada-Pengaruh Merger terhadap Kinerja Perusahaan Page 14 lah pengurangan staff, economic of scale, resource complementarities,

mane-gerial synergies, dan financial synergies. Synergy pertama yang akan kami

bahas adalah pengurangan staff. Hal ini dimaksudkan agar perusahaan merger dapat meminimalisasi biaya tenaga kerja yang dicapai melalui efisiensi. Bera-lih pada synergy berikutnya, economic of scale berusaha untuk mengurangi kebutuhan dari overlapping resource. Penggabungan kedua perusahaan me-mudahkan pihak manajemen untuk mengontrol resource yang digunakan da-lam proses produksi agar tidak timbul pemborosan (wasting).

Synergy yang ketiga adalah resource complementary. Synergy ini memberikan kesempatan bagi kedua perusahaan untuk mengembangkan

ope-rational expertise di area yang berbeda. Kesuksesan perusahaan dalam

me-mbangun synergy ini dapat membantu perusahaan melakukan cost savings se-cara lebih efektif dan efisien. Synergy berikutnya berkaitan dengan

mana-gerial synergies. Dalam melakukan merger, hal yang paling diharapkan

pe-rusahaan adalah kombinasi kekuatan tim manejemen yang berbeda. Dengan kombinasi tersebut, perusahaan merger dapat memperbaiki kelemahan dan memperkuat fondasi yang sudah ada sebelumnya. Synergy yang terakhir ada-lah financial synergies. Synergy ini terjadi ketika perusahaan merger berhasil menciptakan less volatile cash flow, lower default risk, dan lower cost of

ca-pital. Oleh karena itu, kedua perusahaan harus bisa membuat financial plan-ning yang optimal dengan sumber daya yang dimiliki perusahaan.

Pengaruh yang keempat adalah efisiensi kinerja perusahaan. Pengaruh ini memiliki kerterkaitan yang erat dengan ketiga pengaruh sebelumnya. Mu-lai dari operational synergies, managerial synergies, financial synergies, pe-luasan pangsa pasar, hingga penciptaan future cash flow. Ketika perusahaan mampu menciptakan efisiensi kinjerja, hasil pertama yang nampak adalah pe-ningkatan laba (statements of income). Pepe-ningkatan ini secara otomatis akan menciptakan kenaikan bagi earning per share yang didapatkan oleh para pe-megang common stock. Hal inilah yang membuat merger begitu menarik un-tuk dilakukan oleh perusahaan-perusahaan di seluruh dunia.

(15)

Pengaruh Merger terhadap Kinerja Perusahaan Page 15

Setelah mengetahui beberapa pengaruh merger terhadap kinerja

peru-sahaan, sekarang kami akan menganalisis pengaruh tersebut pada kasus mer-ger yang kami angkat, yaitu Daimler dan Chrysler. Hal pertama yang harus dipahami adalah latar belakang penggabungan kedua perusahaan raksasa ter-sebut. Seperti yang dikutip oleh The New York Times, transaksi merger ini merupakan „the biggest industrial takeover‟ sepanjang sejarah. Kesepakatan ini bermula dari gagasan Jurgen Schrempp (1996) yang membutuhkan

part-ner untuk bersaing di tengah meningkatnya pasar global. Gagasan ini pun

di-setujui oleh Bob Eaton (1997) dengan didasari oleh dua faktor yang muncul, yaitu krisis ekonomi Asia dan kapasitas auto manufacturing yang berlebihan.

Setahun berlalu, Daimler-Chrysler berkonsentrasi pada $1,4 miliar an-nual cost saving dari integrasi department pembelian dan functional. Perusa-haan membagi automotive business menjadi tiga divisi, yaitu Mercedez-Benz, Chrysler Group, dan commercial truck. Hasilnya, revenue, operating profit,

net income, dan earning per share.perusahaan pun mengalami peningkatan.

Pada annual report Daimler-Chrysler (1999) dinyatakan bahwa perusahaan mengalami peningkatan revenue 14%, operating profit 20%, net income 16%, dan EPS 11%. Selain itu, perusahaan juga menjual hampir 4,9 juta mobil,

light truck, dan commercial vehicles.

Di awal tahun 2000, Daimler-Chrysler memiliki target untuk menjadi

automaker nomor satu di dunia dalam jangka waktu tiga tahun. Perusahaan

berusaha memperkuat kehadiran mereka di pasar Asia dengan membeli 34%

stake Mitsubishi Motor. Berbeda dengan tahun sebelumnya, annual report

ta-hun 2000 memperlihatkan adanya penurunan. Meski revenue mengalami pe-ningkatan 8%, baik operating income, net icome, maupun EPS mengalami penurunan (OI : 49%, NI : 44%, dan EPS : 44%).

Tahun berikutnya, Dieter Zetsche mulai merombak kegoyahan US Di-vision. Beliau meluncurkan major resctructuring dengan memotong cost se-besar $2 miliar, membuat additional cut dalam supplier cost, menghentikan 20% tenaga kerja, membuat perubahan pada lini produk Chrysler. Hal ini ter-jadi akibat loss yang dialami Chrysler mencapai $1,8 miliar (2000).

(16)

Pengaruh Merger terhadap Kinerja Perusahaan Page 16 Pada tahun 2003, Daimler-Chrysler menghadapi loss dalam jumlah yang begitu besar. Annual report menyatakan bahwa revenue, operating

in-come, net inin-come, dan EPS mengalami penurunan yang begitu drastis, yaitu

7²%, 17%, 91%, dan 91%. Kejadian ini membuat market capitalization peru-sahaan turun menjadi $38 miliar (sebelum merger $47 miliar). Dari sinilah penyebab perceraian kedua perusahaan ini berasal.

Empat tahun berlalu, Daimler akhirnya menjual unit Chrysler pada Cerberus Capital Management setelah sebelumnya mengalami loss senilai $1,6 miliar (2006). Kami menganalisis bahwa sebuah keputusan merger harus didasari oleh pemikiran yang kuat tentang globalization limit. Di awal kese-pakatan merger ini dibuat, CEO kedua perusahaan optimis terhadap penca-paian tujuan mereka meski risk yang ada cukup tinggi. Hal ini terbukti di ta-hun pertama setelah transaksi merger terjadi melalui peningkatan revenue,

operating income, net income, dan EPS. Tetapi, kondisi tersebut tidak

berta-han lama. Tahun 2003 merupakan awal dari masalah perceraian kedua peru-sahaan. Historical price mulai menunjukkan adanya penurunan akibat kinerja Daimler-Chrysler yang memburuk.

Hasil akhir analisis kami adalah cultural differences memiliki penga-ruh yang signifikan bagi kesuksesan merger. Daimler dikenal sebagai perusa-haan Jerman yang „conservative, efficient, dan safe‟ sementara Chrysler me-miliki ciri perusahaan Amerika Serikat yang „daring, diverse, dan creating‟. Perbedaan tersebut secara tidak langsung berpengaruh terhadap manajemen perusahaan. Salah satu contohnya adalah attitude to hierarchy. Daimler cen-derung mengacu pada hierarchical company dengan command chain yang je-las dan menghormati otoritas. Hal ini 180⁰ berbeda dari Chrysler yang mene-rapkan team oriented dan egalitarian approach. Pada akirnya, perbedaan

cul-ture tersebut menuntun perusahaan pada penurunan efisiensi kinerja melalui

kurangnya koordinasi, kurangnya kepercayaan antar karyawan, dan perbeda-an corporate culture dperbeda-an value. Dengperbeda-an kata lain, kegagalperbeda-an mperbeda-anajemen ter-sebut akan mengurangi produktivitas perusahaan sehingga merger pun ber-dampak pada sisi financial perusahaan.

(17)

Pengaruh Merger terhadap Kinerja Perusahaan Page 17

3.2 Cara Menemukan Potensi dan Peluang Merger yang Sukses

Dalam mengambil keputusan merger, ada beberapa cara yang dapat di-lakukan oleh perusahaan untuk menemukan potensi dan peluang merger yang sukses. Mulai dari penentuan tujuan merger, analisis perusahaan target, hingga penilaian risk yang timbul dari transaksi tersebut. Tanpa keputusan yang ma-tang dari pihak manajemen, merger pun tidak akan menciptakan hasil yang optimal.

Cara pertama dalam menemukan potensi dan peluang merger yang su-kses adalah penentuan tujuan merger. Tujuan tersebut tentulah berbeda antara perusahaan yang satu dengan yang lain. Salah satu contohnya adalah merger dengan tujuan menambah pangsa pasar. Dari tujuan tersebut, perusahaan da-pat menentukan jenis merger yang akan mereka laksanakan, yaitu horizontal merger. Dari transaksi tersebut, perusahaan dapat memperoleh keuntungan be-rupa efisiensi gain dari economic of scale dan scope, meningkatkan industry

visibility, dan mengurangi jumlah competitor sejenis.

Analisis perusahaan target adalah cara berikutnya. Hal ini dapat dila-kukan dengan menggunakan beberapa tools dan metode, seperti price-earning ratio (P/E), enter-prise-value-to-sales ratio (EV/Sales), replacement cost, dan discounted cash flow (DCF). Analisis yang pertama adalah penggunaan ratio keuangan. P/E ratio memungkinkan acquiring company membuat penawaran dengan multiple of earnings dari target company. Ratio ini akan lebih efektif apabila dibandingkan dengan semua saham industri yang sama. Beralih pada penggunaan EV/Sales ratio, ratio ini memungkinkan acquiring company me-mbuat penawaran dengan multiple of revenue yang juga dibandingkan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama.

Analisis yang kedua menggunakan replacement cost. Cara ini dapat di-lakukan untuk menyederhanakan perhitungan dengan menjumlahkan semua

asset dan staffing cost. Analisis yang terakhir adalah menggunakan DCF. DCF

merupakan salah satu kunci valuation dalam transaksi M&A. Analisis ini di-lakukan dengan menentukan current value perusahaan berdasarkan estimated

(18)

Pengaruh Merger terhadap Kinerja Perusahaan Page 18 Cara terakhir dalam menemukan potensi dan peluang merger yang suk-ses adalah penilaian risk. Seperti yang kita tahu, dalam melakukan merger, pe-rusahaan mengharapkan beberapa keuntungan, yaitu diversifikasi produk dan jasa, peningkatan plant capacity, perluasan pangsa pasar, penggunaan operati-onal expertise dan R&D, serta pengurangan financial risk. Dalam rangka me-nilai risk yang ada, eksekutif kedua perusahaan dapat membuat list rintangan yang berpotensi menghambat peningkatan shareholder value. Tak berhenti sa-mpai di sana, penilaian ini juga menuntut adanya komunikasi yang baik dari kedua pihak agar perbedaan culture tidak memicu kegagalan merger.

(19)

Pengaruh Merger terhadap Kinerja Perusahaan Page 19

BAB V PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dalam menghadapi persaingan global yang semakin kompetitif, banyak perusahaan dari seluruh penjuru dunia yang berusaha melakukan ekspansi melalui transaksi M&A. Transaksi ini dilakukan untuk dua motif utama, yaitu

value dan non-value maximizing profit. Dengan adanya transaksi tersebut,

perusahaan dapat meningkatkan shareholder value yang memberikan dampak begitu signifikan bagi kondisi financial.

Pada pelaksanaanya, merger memiliki beberapa pengaruh terhadap ki-nerja perusahaan. Mulai dari menciptakan future cash flow, meningkatkan

market share, keuntungan synergy, hingga efisiensi kinerja. Keempat

penga-ruh tersebut membawa dampak yang begitu besar sehingga perusahaan harus mempertimbangkan dengan matang keputusan merger yang diambil. Tanpa adanya pemahaman yang mendasar pada pengaruh ini, perusahaan tidak akan mampu menciptakan potensi merger yang menguntungkan.

Dalam melakukan merger, perusahaan mengharapkan beberapa keuntu-ngan, yaitu diversifikasi produk dan jasa, peningkatan plant capacity, perlua-san pangsa pasar, penggunaan operational expertise dan R&D, serta pengu-rangan financial risk. Hal itu dapat direalisasikan melalui penemuan potensi dan peluang kesuksesan merger yang dilakukan dengan tiga cara. Pertama, penentuan tujuan merger. Tujuan tersebut tentu bisa berbeda antara perusaha-an yperusaha-ang satu dengperusaha-an yperusaha-ang lainnya. Kedua, perusaha-analisis perusahaperusaha-an target. Anali-sis ini dapat dilakukan menggunakan ratio keuangan, replacement cost, dan DCF. Ketiga, penilaian risk. Hal ini menjadi begitu penting bagi perusahaan agar peluang merger yang ada dapat dilaksanakan secara optimal.

(20)

Pengaruh Merger terhadap Kinerja Perusahaan Page 20

DAFTAR PUSTAKA

Magginson, L., William. 2008. Introdusction to Corporate Finance, Abridged Edition. United State of America : LEA Publishing Services, Inc.

http://www.forbes.com/pictures/gfhd45fkk/att-directv/ http://www.investopedia.com/university/mergers/mergers1.asp http://www.cnet.com/news/time-warner-to-spin-off-aol/ http://www.ft.com/cms/s/0/6109186c-0209-11dc-ac32-000b5df10621.html#axzz3KwDAOJXk http://en.wikipedia.org/wiki/Daimler_AG http://www.nytimes.com/1998/05/07/business/shaping-global-giant-overview-daimler-benz-will-acquire-chrysler-36-billion-deal.html http://finance.detik.com/read/2013/02/19/080255/2173511/4/3/ http://news.bbc.co.uk/2/hi/business/88912.stm http://www.worldcarfans.com/10805221239/mercedes-benz-admits-to-chrysler-merger-mistake http://content.time.com/time/specials/packages/article/0,28804,1894731_1894734 _1894722,00.html http://www.kwintessential.co.uk/resources/daimlerbenz-chrysler-merger.html http://www.daimler.com/investor-relations/reports-and-key-figures/reports/reports-since-1979 http://www.investopedia.com/university/mergers/ http://id.wikipedia.org/wiki/Merger_dan_akuisisi

(21)

Pengaruh Merger terhadap Kinerja Perusahaan Page 21

LAMPIRAN

(22)

Pengaruh Merger terhadap Kinerja Perusahaan Page 22 Annual Report 2003 Annual Report 2006 Source : http://www.daimler.com/investor-relations/reports-and-key-figures/reports/reports-since-1979

(23)

Pengaruh Merger terhadap Kinerja Perusahaan Page 23

Five Year Summary

2004 2005 2006 2007 2008 Amounts in millions of euros From the statements of income Revenue 142,059 95,209 99,222 101,569 98,469 Personnel expenses2, 3 24,216 24,650 23,574 20,256 15,066 Research and development expenditure 5,658 3,928 3,733 4,148 4,442 thereof capitalized – 591 715 990 1,387 Operating profit/EBIT3 5,754 2,873 4,992 8,710 2,730 Operating margin (%)3 4.1 3.0 5.0 8.6 2.8 Income/Profit (loss) before income taxes and extraordinary items3 3,535 2,426 4,902 9,181 2,795 Net operating income/Net operating profit (loss)3 3,165 4,834 4,032 4,123 1,370 as % of net assets (RONA)3 5.7 10.0 8.3 10.5 4.4 Net income/Net profit (loss)3 2,466 4,215 3,783 3,985 1,414

Net income per share (€)/Net profit

(loss) per share (€)3 2.43 4.09 3.66 3.83 1.41

Diluted net income per share (€)/Diluted net profit (loss) per share (€)3

2.43 4.08 3.64 3.80 1.40

Total dividend 1,519 1,527 1,542 1,928 556

Dividend per share

(24)

Pengaruh Merger terhadap Kinerja Perusahaan Page 24

From the statements of

financial position

Property, plant and

equipment 34,017 35,295 32,747 14,650 16,087 Leased equipment 26,711 34,236 36,949 19,638 18,672 Other non-current assets3 – 76,200 67,507 39,686 42,077 Inventories 16,805 19,699 18,396 14,086 16,805 Liquid assets 11,666 8,063 8,409 15,631 6,912

Other current assets – 54,519 53,626 31,403 31,672 Total assets3 182,872 228,012 217,634 135,094 132,225 Shareholders’

equity3 33,522 35,957 37,346 38,230 32,730

thereof share capital 2,633 2,647 2,673 2,766 2,768 Equity ratio Group

(%)3 17.5 15.1 16.5 26.9 24.3

Equity ratio industrial

business (%)3 25.2 23.7 27.1 43.7 42.7 Non-current liabilities3 96,823 90,452 47,998 47,313 Current liabilities3 – 95,232 89,836 48,866 52,182 Net liquidity industrial business 2,193 8,016 9,861 12,912 3,106 Net assets (average)3 55,885 48,313 48,584 39,187 31,466 From the statements of cash flows2 Investments in property, plant and

equipment 6,386 6,480 5,874 4,247 3,559

Depreciation and

amortization – 7,363 7,169 4,146 3,023

Cash provided by

(25)

Pengaruh Merger terhadap Kinerja Perusahaan Page 25 operating activities 11,060 11,032 14,337 7,146 -786 investing activities -16,682 -10,237 -15,857 26,479 -4,812 financing activities 2,549 -1,284 2,396 -25,204 -2,915 Free cash flow of the

industrial business 1,757 2,423 2,679 7,637 -3,915

From the stock

exchanges

Share price at

year-end (€) 35.26 43.14 46.80 66.50 26.70 Average shares outstanding (in millions) 1,012.8 1,014.7 1,022.1 1,037.8 957.7 Average diluted shares outstanding (in millions) 1,014.5 1,017.7 1,027.3 1,047.3 959.9 Ratings

Credit rating,

long-term

Standard & Poor’s BBB BBB BBB BBB+ A-

Moody’s A3 A3 Baa1 A3 A3

Fitch BBB+ BBB+ BBB+ A- A-

DBRS A (low) A (low) A (low) A (low) A (low)

Average annual number of

employees 379,019 296,109 277,771 271,704 274,330

1

For the year 2004, figures according to US GAAP; since 2005, according to IFRS.

2

Until August 3, 2007, including Chrysler.

3

For the year 2012, the figures have been adjusted, primarily for effects arising from application of the amended version of IAS 19.

Source :

http://www.daimler.com/investor-relations/reports-and-key-figures/key-figures/five-year-summary

(26)

Pengaruh Merger terhadap Kinerja Perusahaan Page 26

Historical Price

Date Open High Low Close Volume Adj Close

10/26/1998 82.5 82.5 74.5 78 1006700 58.79 11/2/1998 80.25 95.06 74.5 91.5 2645600 68.96 12/1/1998 90.75 99.06 85.56 96.06 1806300 72.4 1/4/1999 102.38 108.62 99.06 103.62 1536600 78.1 2/1/1999 104.19 104.56 92.5 93.94 846600 70.8 3/1/1999 92.38 95.25 83.31 85.81 1031400 64.67 4/1/1999 88.62 102 86.81 98.19 997500 74 5/3/1999 98.19 101.12 86.19 87.44 665500 67.7 6/1/1999 86.75 89.94 85.38 89 806400 68.91 7/1/1999 88.88 91.81 71.56 72.12 981500 55.84 8/2/1999 74.19 77.88 73.56 75.19 646000 58.21 9/1/1999 76 77.47 65.31 69.44 612300 53.76 10/1/1999 69.69 78.5 69.25 77.75 493100 60.2 11/1/1999 77.75 77.94 67.31 68.12 677500 52.74 12/1/1999 67.62 78.25 66.12 78 624400 60.39 1/3/2000 78.19 78.69 65.06 65.81 538100 50.95 2/1/2000 65.06 68.44 61 67.75 563400 52.45 3/1/2000 65.38 68.56 59.88 65.44 611300 50.66 4/3/2000 66.25 68.75 56.12 57.56 687900 46.17 5/1/2000 57.62 58.75 53.25 53.94 560300 43.26 6/1/2000 54.06 58.5 51.81 52.06 470600 41.75 7/3/2000 52.31 56.31 52.06 52.69 426300 42.26 8/1/2000 52.12 57 51.31 52.06 392600 41.75 9/1/2000 51.62 52.38 43.67 44.39 554100 35.6 10/2/2000 45.4 47.33 42.35 45.9 607000 36.81 11/1/2000 47.76 49.47 37.75 38.44 776100 30.83 12/1/2000 39.63 45 38.9 41.2 906300 33.04 1/2/2001 42.59 49 41.01 47.53 828400 38.12 2/1/2001 47.53 52.4 45.86 49.02 793000 39.31 3/1/2001 49.5 52.72 41.9 44.58 562900 35.75 4/2/2001 44.7 50.32 44.1 49.35 626900 39.92 5/1/2001 49.9 51.75 45.15 46.04 363000 37.24 6/1/2001 45.45 46.65 42.42 46.1 364600 37.29 7/2/2001 46.4 50.48 45.35 49.3 440100 39.88 8/1/2001 49.68 49.86 43.07 43.95 421200 35.55 9/4/2001 41.85 43.83 25.6 29.98 1034300 24.25 10/1/2001 30.48 38.02 30.3 34.6 752300 27.99 11/1/2001 35.32 44.68 34.98 41.99 592600 33.96

(27)

Pengaruh Merger terhadap Kinerja Perusahaan Page 27 12/3/2001 41.3 44 39.46 41.67 658500 33.7 1/2/2002 43.13 45.76 39.4 40.56 623900 32.81 2/1/2002 41 41.16 35.33 39.88 854000 32.26 3/1/2002 40.72 48.12 40.63 45.03 724800 36.42 4/1/2002 45.03 47.65 43.2 45.64 440800 37.64 5/1/2002 45.52 50.88 45.49 49.38 537900 40.72 6/3/2002 49.71 50.25 42.66 48.23 694100 39.77 7/1/2002 47.63 48.31 37.67 42.76 1064700 35.26 8/1/2002 42.94 47.3 38.16 42.86 671700 35.35 9/3/2002 40.98 44.75 32.94 33.51 857300 27.63 10/1/2002 33.52 38.72 29.83 34.1 826300 28.12 11/1/2002 33.5 36.91 31.18 36.38 607800 30 12/2/2002 36.31 36.69 29.78 30.65 597700 25.28 1/2/2003 31.65 33.14 28.1 30.6 880600 25.24 2/3/2003 31.54 31.69 28.63 30.57 768000 25.21 3/3/2003 31.08 31.5 26.27 29.31 792900 24.17 4/1/2003 28.74 33.92 28.55 32.4 854900 28.1 5/1/2003 32.2 33.45 29.35 31.56 759700 27.37 6/2/2003 31.56 35.25 30.04 34.72 1054200 30.11 7/1/2003 34.72 37.12 33.67 35.73 606700 30.99 8/1/2003 35.21 38.48 34.64 38.23 429100 33.16 9/2/2003 38.94 40.61 34.56 35.06 758600 30.41 10/1/2003 35.06 37.92 34.61 36.94 704300 32.04 11/3/2003 37.66 38.55 36.46 38.04 465700 32.99 12/1/2003 38.51 46.85 38.37 46.22 556200 40.09 1/2/2004 46.69 49.85 45.91 47.53 848600 41.22 2/2/2004 47.72 47.94 43.7 44.93 815200 38.97 3/1/2004 45.06 45.54 40 41.74 603400 36.2 4/1/2004 42 46.94 39.67 44.4 698900 38.85 5/3/2004 45 46.04 41.2 44.48 706600 38.92 6/1/2004 44.32 47.74 43.99 47.07 589200 41.19 7/1/2004 46.81 46.94 43.3 44.89 595800 39.28 8/2/2004 43.99 44.56 40.44 41.77 372100 36.55 9/1/2004 41.95 43.68 40.97 41.42 406600 36.24 10/1/2004 42.09 42.85 40.34 41.45 487600 36.27 11/1/2004 41.44 45.5 41.35 44.81 416800 39.21 12/1/2004 44.85 48.53 44.85 48.05 401800 42.04 1/3/2005 48.21 48.63 44.66 45.51 444000 39.82 2/1/2005 46 46.85 45.42 46.1 430700 40.34 3/1/2005 46.19 46.91 44.06 44.72 491700 39.13 4/1/2005 44.52 44.61 38.77 39.39 747200 36.03

(28)

Pengaruh Merger terhadap Kinerja Perusahaan Page 28 5/2/2005 39.34 41.15 39 40.29 589300 36.86 6/1/2005 40.25 41.91 40.17 40.51 435400 37.06 7/1/2005 40.59 48.97 39.19 48.42 534800 44.3 8/1/2005 49.65 52.41 49.1 51.68 671900 47.28 9/1/2005 51.55 55.15 49.76 53.12 584700 48.6 10/3/2005 53.35 54.58 47.44 50.05 623800 45.79 11/1/2005 49.55 52 48.86 50.29 488700 46.01 12/1/2005 50.58 51.8 49.94 51.03 322400 46.68 1/3/2006 52.53 57.6 51.32 57.32 499000 52.44 2/1/2006 57.33 60.03 55.44 55.47 583200 50.74 3/1/2006 56 58.3 53.82 57.41 421000 52.52 4/3/2006 57.83 60.22 54.57 54.89 529600 51.85 5/1/2006 54.9 57.31 50.26 52.61 477600 49.7 6/1/2006 51.29 53.04 46.27 49.36 696200 46.63 7/3/2006 49.53 51.85 45.98 51.65 464800 48.79 8/1/2006 50.97 53.69 50.09 52.78 376100 49.86 9/1/2006 53.03 53.24 48.29 49.96 481100 47.2 10/2/2006 49.51 57.4 49.45 56.93 526600 53.78 11/1/2006 58.02 62.24 57.16 58.28 564900 55.06 12/1/2006 58.57 62.18 57.33 61.41 361800 58.01 1/3/2007 62.44 64.9 59.65 62.49 543800 59.03 2/1/2007 62.79 74.53 61.85 68.07 1774900 64.31 3/1/2007 67.04 83.21 65.5 81.81 1744700 77.29 4/2/2007 82.97 84.9 78.59 80.51 1769300 77.95 5/1/2007 81.1 92 78.89 91.48 2021700 88.57 6/1/2007 91.62 93.05 85.74 91.95 1014900 89.02 7/2/2007 92.73 96.12 87.81 90.75 1541300 87.86 8/1/2007 90.71 92.46 76.57 89.1 1071000 86.26 9/4/2007 91.29 100.99 87.96 100.2 594700 97.01 10/1/2007 101.3 111.65 100.9 110.15 409000 106.64 11/1/2007 108.61 108.96 93.68 101.67 519900 98.43 12/3/2007 101.77 104.41 91.46 95.63 445400 92.59 Source: http://finance.yahoo.com/q/hp?s=DDAIF&a=00&b=1&c=1998&d=00&e=1&f=2 008&g=d

Referensi

Dokumen terkait

Guna pembuktian kualifikasi, diharapkan saudara membawa semua data dan informasi yang sah dan Asli sesuai dengan Data Isian Kualifikasi yang saudara sampaikan bersamaan

[r]

“Peningkatan Keterampilan Belajar PKn Siswa Kelas IV dengan Materi Pemerintahan Tingkat Pusat melalui Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Macth”.. “Pengaruh Metode Make A

Keputusan nasabah untuk menggunakan produk yang ada di Bank Muamalat Kendal dan mempunyai kesetiaan untuk berpartisipasi dalam aktivitas Bank Muamalat Kendal dengan

Protokol ini dapat, pada sesi yang pertamanya atau sesegera mungkin, lebih menjabarkan pedoman untuk pelaksanaan Pasal ini, termasuk untuk verifkasi dan pelaporan. Suatu Pihak

Dalam buku Al-Majmu yang ditulis oleh ‘Abd Al-Jabbar bahwa yang dimaksud dengan “Tuhan membuat manusia sanggup mewujudkan perbuatannya” adalah Tuhan menciptakan daya didalam

Bonus Support: Untuk referensi lebih dari tiga orang jamaah diberikan Bonus Support Sistem sebesar Rp 1.000.000,00 contoh: anda berhasil mereferensikan 6 orang

[r]