• Tidak ada hasil yang ditemukan

K3 Ruam Kulit (IKKK)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "K3 Ruam Kulit (IKKK)"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)

RUAM KULIT

Ariyati

Y

(2)

Makna Ruam Kulit Yang Ada

• Ruam kulit dapat dijabarkan mengenai :

– Bentuk

– Ukuran

– Susunan

(3)

Bentuk Ruam Kulit

• Ruam Kulit :

– Ruam primer :

• Ruam kulit yang pertama muncul pada suatu kelainan kulit • Belum terpengaruh oleh perjalanan penyakit, manipulasi

ataupun pengobatan

• Biasanya masih khas untuk suatu kelainan kulit

– Ruam sekunder :

(4)

Bentuk Ruam Kulit Khas

• Ruam Primer :

– Makula, papul, nodulus, nodus, vesikel, bula, pustul,

kista, plak, urtika,

• Ruam sekunder :

– Skuama (jarang sebagai ruam primer), krusta, erosi,

ulkus, sikatriks

• Ruam lain yang sering dijumpai:

– Eritema, abses, tumor, vegetasi, ekskoriasi,

likenifikasi, telangiektasi

(5)

Bentuk Ruam Kulit Khas

• Ruam Primer 

Makula :

• Kelainan kulit berbatas tegas • Setinggi permukaan kulit,

• Berupa perubahan warna kulit semata

• Contoh : melanoderma, leukoderma, purpura, petekie, ekimosis

(6)

Ruam Kulit Khas

• Ruam Primer 

Papul /papel:

• Penonjolan diatas permukaan kulit • Sirkumskripta

• Diameter < 5 mm • Berisiskan zat padat

(7)

Bentuk Ruam Kulit Khas

• Ruam Primer 

Nodul / Nodulus:

• Penonjolan padat diatas permukaan kulit • Terletak di kutan atau subkutan

• Sirkumskripta

(8)

Bentuk Ruam Kulit Khas

• Ruam Primer 

Nodus

• Penonjolan padat diatas permukaan kulit • Terletak di kutan atau subkutan

• Sirkumskripta

(9)

Bentuk Ruam Kulit Khas

• Ruam Primer 

Vesikel

• Gelembung berisi cairan serum • Memiliki atap dan dasar

• Ukuran < 5 mm

(10)

Bentuk Ruam Kulit Khas

• Ruam Primer 

Bula

• Vesikel yang berukuran lebih besar • Ukuran > 5 mm

(11)

Bentuk Ruam Kulit Khas

• Ruam Primer 

Pustul

(12)

Bentuk Ruam Kulit Khas

• Ruam Primer 

Kista

• Ruangan berdinding dan berisi cairan, sel maupun sisa sel • Dinding kista : jaringan ikat, dilapisi sel epitel atau endotel • Terbentuk dari kelenjar yang melebar dan tertutup

(13)

Ruam Kulit Khas

• Ruam Primer 

Plak

• Seperti papul yang datar • Penampang > 10 mm

(14)

Bentuk Ruam Kulit Khas

• Ruam Primer 

Urtika

• Edema setempat

(15)

Bentuk Ruam Kulit Khas

• Ruam Sekunder 

Skuama

(16)

Bentuk Ruam Kulit Khas

• Ruam Sekunder 

Krusta

• Cairan badan yang menegering

• Dapat bercampur dengan jaringan nekrotik dan benda asing (kotoran , obat, dll)

• Warna beragam : kuning (srum), kuningk kehijauan (pus), kehitaman (darah)

(17)

Bentuk Ruam Kulit Khas

• Ruam Sekunder 

Erosi

• Kehilangan jaringan yang tidak melampaui stratum basale • Contoh bekas garukan  tidak berdarah, tapi keluar cairan

(18)

Bentuk Ruam Kulit Khas

• Ruam Sekunder 

Ulkus

• Kehilangan jaringan lebih dari papila dermis • Punya tepi, dinding, dasar, isis

(19)

Bentuk Ruam Kulit Khas

• Ruam Sekunder 

Sikatriks

• Jaringan tidak utuh • Relief tidak normal • Permukaan licin • Adneksa (-)

• Bisa atrofik atau hipertrofik  bila membesar melebihi batas luka disebut keloid)

(20)

Bentuk Ruam Kulit Khas

• Ruam Lain

Eritema

– Kemerahan karena pelebaran kapiler

– Reversibel

(21)

Bentuk Ruam Kulit Khas

• Ruam Lain

Tumor

• Benjolan yang berdasarkan pertumbuhan sel atau jaringan • Ukuran > 25 mm

(22)

Bentuk Ruam Kulit Khas

• Ruam Lain

Vegetasi

(23)

Bentuk Ruam Kulit Khas

• Ruam Lain

Abses

• Kumpulan nanah dalam jaringan • Kutis atau subkutis

• Batas tidak jelas

• Terbentuk dari infiltrat radang, dinding abses terbentuk dari jaringan sakit yang belum menjadi nanah

(24)

Bentuk Ruam Kulit Khas

• Ruam Lain

Ekskoriasi

• Kehilangan jaringan sampai ujung papila dermis • Keluar darah selain serum

(25)

Bentuk Ruam Kulit Khas

• Ruam Lain

Likenifikasi

• Penebalan kulit

(26)

Bentuk Ruam Kulit Khas

• Ruam Lain

Telangiektasis

(27)

Bentuk Ruam Kulit Khas

• Ruam Lain

Fisura / Rhagades

• Keretakan / belahan kulit  epidermis hingga dermis • Berbentuk liniar

• Biasanya nyeri

(28)

Bentuk Ruam Kulit Khas

• Ruam Lain

Komedo

• Ruam khas pada akne

• Infundibulum folikel rambut yang melebar dan tersumbat oleh keratin dan lipid

(29)

Bentuk Ruam Kulit Khas

• Ruam Lain

Purpura / Petekie

• Ekstavasasi sel darah merah

(30)

Ukuran Ruam Kulit

• Milier : sebesar kepala jarum pentul

• Lentikular : sebesar biji jagung

• Numular : sebesar uang logam

• Plakat : lebih besar dari numular

(31)

Susunan Ruam Kulit

• Liniar : seperti garis lurus

• Sirsinar / anular : seperti lingkaran

• Polisiklik : bentuk pinggiran yang sambung

menyambung

• Korimbiformis : susunan seperti induk ayam

yang dikelilingi anak-anaknya

(32)

Susunan Ruam Kulit

Liniar

(33)

Susunan Ruam Kulit

Polisiklis

(34)

Penyebaran dan Lokalisasi

Khas Ruam Kulit

• Sirkumskrip : berbatas tegas

• Difus : tidak berbatas tegas

• Generalisata : di sebagian besar tubuh

• Regional : 1 daerah tertentu

• Universalis : hampir seluruh tubuh (>90%)

• Soliter : 1 lesi

• Herpetiformis berkelompok seperti herpes zoster

• Konfluens : > 2 lesi menjadi satu

(35)

Penyebaran dan Lokalisasi

Khas Ruam Kulit

• Serpiginosa : menjalar ke satu jurusan 

penyembuhan pada bagian yang ditinggalkan

• Irisformis : eritema bulat lonjong dengan vesikel

ditengahnya

• Simetrik : mengenai 2 belah bagian badan yang

sama

• Bilateral : mengenai kedua belah badan

• Unilateral : mengenai sebelah badan

(36)

Konfluen : > 2 lesi menjadi 1

(37)
(38)

PROSEDUR

PEMERIKSAAN

PENYAKIT

KULIT

Ariyati

Y

osi

(39)

Pendahuluan

• Penyakit kulit  dapat dilihat langsung

• Bentuk, ukuran, susunan, penyebaran dan

lokalisasi  mengarahkan anamnesis dan

pemeriksaan selanjutnya

(40)

Anamnesis

• Identitas atau anamnesis pribadi : nama, alamat,

umur, jenis kelamin, pekerjaan, status

perkawinan

• Tanyakan keluhan utama :

– Bila pasien ingin berobat untuk ekzema, dokter

tidak

mengobati penyakit kulit lainnya yang diderita 

(41)

Anamnesis

• KELUHAN UTAMA disusun berdasarkan :

Keluhan obyektif + Keluhan Subyektif + Lokalisasi +

sudah berapa lama diderita

• Keluhan obyektif : keluhan yang saat ini terlihat

nyata pada tubuh pasien  dinyatakan dengan

bahasa pasien sendiri  Menurut Domonkos :

– Bintik : makula milier, purpura, eritem milier

– Bercak : makula, purpura, eritemBintil : papul,

vegetasi, komedo

– Bentol : urtika

(42)

Anamnesis

– Benjolan / tumor : nodul, tumor, kista

– Gelembung berisi cairan : vesikel, bula

– Bisul

: abses

– Sisik

: skuama

– Keropeng : krusta

– Lecet : erosi, ekskoriasi

– Borok : ulkus

– Keropeng : krusta, ulkus

– Kudis : papul, krusta, ulkus  skabies insect bite, prurigo

– parut: : sikatriks

(43)

Anamnesis

• Keluhan subyektif : keluhan yang dirasakan oleh

pasien  gatal, panas, dingin, mencucuk,

menyengat, menjalar, sakit/nyeri/berdenyut,

kebas/kesemutan, kurang / tidak berasa,

kepekaan kulit berlebihan

• Lokalisasi : dimana kelainan kulit tersebut

dijumpai

• Sudah berapa lama diderita  kelainan yang

sekarang

• Contoh keluhan utama:

Bintil-bintil disertai rasa

gatal di punggung tangan sudah 3 hari

(44)

Anamnesis

• Penting ditanyakan :

– Riwayat penyakit

– Riwayat penggunaan obat  penyakit sekarang atau

penyakit lain

– Penyakit keluarga

– Penyakit lain yang diderita atau pernah diderita

– Kebiasaan atau makanan tertentu yang berpengaruh

– Pekerjaan berpengaruh/tidak

(45)

Anamnesis

• Riwayat Perjalanan Penyakit :

– Kronologis waktu ditandai dengan menggunakan

garis-garis petunjuk

– Satu alinea dalam 1 garis petunjuk berisi: keluhan

awal  manipulasi  hasil

– Apabila lesi mengalami perluasan, dibuat alinea

kedua tanpa mengulang rincian pertama

– Jarak waktu tidak boleh terlalu lama

(46)

Anamnesis

– Contoh RPP:

• 3 hari yang lalu timbul bintil-bintil disertai rasa gatal

dipunggung tangan, lalu oleh pasien diberi balsem, ruam tidak hilang bahkan semakin merah

• 2 hari yang lalu karena ruam memerah, pasien mengoleskan obat yang dibeli di apotik, rasa gatal dan merah berkurang namun bintil-bintil masih tetap ada

• 1 hari yang lalu, bintil-bintil semakin banyak, lalu pasien memutuskan untuk berobat ke rumah sakit

(47)

Pemeriksaan Umum

• Keadaan umum

– Kesadaran

– Tekanan darah

– Frekwensi nadi / jantung

– Frekwensi nafas

– Temperatur

– Berat badan

(48)

Pemeriksaan Umum

• Status generalisata

– Kepala

– Dada

– Punggung

– Abdomen

– Ekstremitas, dll

(49)

Pemeriksaan Fisik Khusus

• Inspeksi

– Bila perlu : digunakan kaca pembesar

– Mutlak : di ruangan dengan cahaya yang terang

– Dilakukan untuk seluruh tubuh  kendala: pasien

malu dan merasa tidak perlu  perlu penjelasan

– Perhatikan : ruam  bentuk, lokalisasi, warna,

ukuran, penyebaran, batas

• Palpasi

– Tanda radang akut, indurasi

– Fluktuasi

(50)

Pemeriksaan Pembantu

• Tes :

– Diaskopi :

• Menekan ruam dengan jari lalu menggeser • Bisa dengan bantuan kaca obyek

• Untuk membedakan eritema dengan purpura / telangiektasis • Positif : warna merah hilang (eritema)

• Negatif : warna merah tidak hilang (purpura / telangiektasis)

– Tzanck :

• Pada lesi bula/veskel

• Buang atap bula  ambil bagian dasarnya • Dilihat dibawah mikroskop

(51)

Pemeriksaan Pembantu

– Pemeriksaan langsung untuk skabies :

• Kerok ruam yang dicurigai terowongan skabies  bisa dengan selotip

• Taruh diatas gelas obyek • Tetesi imersi

• Lihat dibawah mikroskop

– Tes tinta untuk mengetahui terowongan skabies :

• Tetesi ruam yang diduga ada terowongan • Biarkan 5 menit  hapus

• Lihat dengan kaca pembesar

– Tes sensibilitas:

(52)

Pemeriksaan Pembantu

– Pemeriksaan lampu Wood

• Dilakukan di kamar gelap

• Efluoresensi tertentu untuk kelainan pigmen dan jamur  eritrasma (merah bata), hijau (Microsporum pada tinea kapitis, kuning/oranye (tinea versikolor), dll

– Tes tinta Gunawan:

• Untuk mengetahui respon berkeringat pada penderita kusta • Pinsil diaplikasikan ke kulit  pasien beraktifitas  pada

ruam kusta: keringat (-)

– Tes goresan lilin

• Untuk mengetahui rua psoriasis

• Benda tumpul digoreskan ke ruam psoriasis  tampak seperti menggores tetesan lilin

(53)

Pemeriksaan Pembantu

• Pemeriksaan Laboratorium rutin :

– Darah dan urine rutin

– Kalau perlu: pemeriksaan darah tepi dan kimia darah

• Pemeriksaan mikologik :

– Sediaan lansung dengan KOH

– Kultur

• Tes serologik  sifilis, frambusia, dll

• Biopsi  untuk pemeriksaan histopatologik 

plong (punch), eksisi, cukur

(54)

Diagnosis Banding

• Diagnosi banding dapat ditentukan dari:

– Kesamaan jenis ruam

– Kesamaan lokalisasi

(55)

Diagnosis

• Keseluruhan pemeriksaan bertujuan untuk

menegakkan diagnosis

• Diagnosis banding pertama di jadikan sebagai

diagnosis sementara atau diagnosis kerja

(56)

Rencana

Pengobatan / Penatalaksanaan

• Penatalaksanaan dibagi menjadi:

– Umum: berisi anjuran, larangan, edukasi pasien agar

penyakitnya bisa sembuh dan mencegah penyakitnya

kambuh lagi

(57)

Tata Cara Rujukan

• Rujukan ditujukan bagi kelainan yang :

– Tidak dapat ditangani

– Tidak respon terhadap penatalaksanaan yang umum

– Diluar kompetensi

• Rujukan disertai dengan informasi penyakit yang

sekarang  keluhan utama, riwayat perjalanan

penyakit, riwayat pengobatan yang sudah

diberikan, hasil-hasil pemeriksaan yang sudah

dilakukan mempermudah pasien dan dokter

yang merawat selanjutnya

(58)

Referensi

Dokumen terkait

variabel Early Warning System (EWS) yang diproksikan dengan rasio likuiditas asset mempunyai pengaruh dan berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan pada perusahaan

memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.”

Dengan demikian, orang tua akan menilai bahwa pertimbangan tersebut dinilai tepat sebagai cara untuk mencapai suatu tujuan berdasarkan atas nilai agama dan

Hasil penelitian ini menujukkan bahwa (1) berdasarkan kuesioner guru interaksi edukatif proses pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan dengan nilai rata-rata

Dari tabel di atas, dapat diketahui ketepatan penggunaan tanda titik pada karangan narasi siswa kelas IV SD Negeri 67 Pekanbaru yaitu tanda titik pada akhir

Selain itu ada pengalaman saya juga terutama dengan teman-teman laki-laki setiap sore hari, kita sering olahraga yaitu bermain sepak bola dengan anak muda

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kebijakan pendanaan, likuiditas dan profitabilitas terhadap keputusan investasi pada perusahaan food

Sebagai guru kita tentunya bangga dengan hasil prestasi siswa yang memuaskan sesuai dengan tujuan yang direncanakan, dengan menggunakan pendekatan yang tepat dalam