• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi

(2)

KINERJA VS KERJA

KINERJA

KERJA

Tujuan

Sasaran

Outcome

Hasil

Kondisi positif yang

ingin diwujudkan

Kondisi Negatif yang

ingin dihilangkan

Strategi/cara

untuk mencapai

kinerja

Program, Kegiatan,

Sub-kegiatan,

komponen, dan

anggaran

(3)

KINERJA atau KERJA?

PERNYATAAN KONDISI YANG INGIN DIWUJUDKAN:

1. Meningkatnya kesejahteraan masyarakat

2. Terlaksananya bimbingan teknis penyusunan

laporan keuangan

3. Indonesia Sehat 2019

4. Tersalurkannya bantuan hibah pendidikan

5. Menurunnya penduduk miskin

6. Terbangunnya perumahan rakyat

KINERJA

KERJA

KERJA

KERJA

KINERJA

KINERJA

(4)

PERNYATAAN KINERJA

“Terwujudnya pemerataan kesejahteraan

masyarakat melalui pendayagunaan sumber daya

manusia dalam rangka ekonomi inklusif yang

ditunjang oleh stabilisasi harga atas peran serta

penegakan peraturan daerah”

Pernyataan kinerja/tujuan/sasaran seharusnya jelas, singkat,

mudah dipahami dan mudah diingat

(5)

PENERAPAN KINERJA vs KERJA

TUJUAN/ SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET

KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN ANGGARAN

(6)

DEFINISI KOLOM

TUJUAN/

SASARAN

INDIKATOR

KINERJA

TARGET

PROGRAM/

KEGIATAN

Kondisi yang

ingin

diwujudkan

Alat ukur

pencapaian

tujuan/sasaran

Indikasi atau

ciri-ciri bahwa

kinerja tercapai

Target

kinerja

atas

indikator

Cara untuk

mencapai

target

kinerja

(7)
(8)

PENDEKATAN PROGRAM LOGIC

(9)

INPUT KEGIATAN OUTPUT IMMEDIATE OUTCOME INTER-MEDIATE OUTCOME ULTIMATE OUTCOME

POLA PROGRAM LOGIC

®onn 2016

VARIABEL YANG MENYEBABKAN

OUTCOME TIDAK SELALU LINIER

HANYA BERASAL DARI SATU INPUT.

OUTCOME BIASANYA TERJADI DARI

KOMBINASI BERBAGAI OUTCOME

YANG LEBIH RENDAH, OUTPUT,

PROSES KEGIATAN, DAN INPUT

(10)
(11)

POHON KINERJA

OUT -PUT OUTCOME INTERMED OUTCOME ®onn 2016 OUT -PUT OUT -PUT OUT -PUT OUT -PUT OUT -PUT INTERMED OUTCOME INTERMED OUTCOME INTERMED OUTCOME INTERMED OUTCOME INTERMED OUTCOME INTERMED OUTCOME INTERMED OUTCOME OUT -PUT OUT -PUT OUT -PUT OUT -PUT OUT -PUT OUT -PUT OUT -PUT OUT -PUT OUT -PUT OUT -PUT OUT -PUT OUT -PUT OUTCOME OUTCOME

©

oaching

(12)
(13)

POHON KINERJA

OUT -PUT OUTCOME INTERMED OUTCOME ®onn 2016 OUT -PUT OUT -PUT OUT -PUT OUT -PUT OUT -PUT INTERMED OUTCOME INTERMED OUTCOME INTERMED OUTCOME INTERMED OUTCOME INTERMED OUTCOME INTERMED OUTCOME INTERMED OUTCOME OUT -PUT OUT -PUT OUT -PUT OUT -PUT OUT -PUT OUT -PUT OUT -PUT OUT -PUT OUT -PUT OUT -PUT OUT -PUT OUT -PUT OUTCOME OUTCOME PEMDA SKPD BDANG SUB BDANG

©

oaching

(14)

16

NASIONAL

SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH (outcome - impact) Pemerintah Daerah SASARAN STRATEGIS (outcome) SASARAN STRATEGID (outcome) SASARAN PROGRAM (output) SASARAN PROGRAM (output) SASARAN PROGRAM (output) SASARAN PROGRAM (output)

Proses Proses Proses Proses Proses Proses Proses Proses

i n p u t i n p u t i n p u t i n p u t i n p u t i n p u t i n p u t i n p u t i n p u t i n p u t i n p u t i n p u t i n p u t i n p u t i n p u t i n p u t

SASARAN PEMBANGUNAN NASIONAL

(

Impact

)

Proses Pencapaian Output Sumberdaya Yang Digunakan KABINET PRESIDEN Pemda SKPD Unit Kerja dalam SKPD

©

oaching

(15)

17

HASIL PENYELARASAN

bagian 3

• Setiap sasaran pembangunan (impact), indikator kinerja dan target dalam dokumen perencanaan tingkat PEMERINTAH DAERAH (RPJMD atau RKPD), dijabarkan ke dalam dokumen perencanaan di tingkat SKPD (Renstra atau Renja SKPD) berupa sasaran stategis (outcome-impact),indikator kinerja dan target • Setiap sasaran strategis (outcome-impact), indikator kinerja

dan target SKPD, dijabarkan ke dalam sasaran program (outcome), indikator kinerja program dan target yang ada di masing-masing unit organisasi eselon 2 dibawahnya.

• Setiap sasaran program (outcome) unit organisasi eselon 2, dijabarkan (cascading) ke dalam sasaran kegiatan (output),

indikator kinerja program dan target yang ada di masing-masing unit organisasi eselon 3/unit kerja mandiri dibawahnya.

• Setiap sasaran kegiatan (output) digunakan dasar untuk merencanakan berbagai proses yang akan dilakukan dan besarnya sumberdaya yang diperlukan (dana dan lainnya) dalam upaya untuk menghasilkan output.

P e n j e l a s a n

KERANGKA KERJA LOGIS DAN

PENANGGUNGJAWAB KINERJA

ORGANISASI

Penjabaran (cascading) harus dilakukan secara jelas, terkait dengan tugas dan fungsi unit, secara logis memiliki keterkaitan sebab akibat (causality), serta memiliki keterkaitan sinergitas

(16)
(17)

CONTOH CASCADING I

% PRODUKSI

PERKEBUNAN

JUMLAH PETANI MENGGUNAKAN PUPUK YG BAIK

PERTANIAN

PERKEBUNAN

PETERNAKAN

% PRODUKSI

PERTANIAN

% PETERNAKAN

% PRODUKSI

PERKEBUNAN

% PRODUKSI

PERTANIAN

% PETERNAKAN

JUMLAH PETANI MENDAPATKAN BANTUAN PUPUK ®onn 2015 JUMLAH PETANI MENDAPATKAN PELATIHAN JUMLAH PETANI MENGGUNAKAN PUPUK YG BAIK JUMLAH PETANI MENDAPATKAN BANTUAN PUPUK JUMLAH PETANI MENDAPATKAN PELATIHAN JUMLAH PETANI MENGGUNAKAN BIBIT YG BAIK JUMLAH PETANI MENDAPATKAN BANTUAN BIBIT JUMLAH PETANI MENDAPATKAN PELATIHAN

©

oaching

(18)

CONTOH CASCADING II

% SKPD YANG

SPIPNYA BAIK

% SKPD YANG AKIPNYA BAIK WIL I JUMLAH SKPD YANG DIEVALUASI AKIP WIL I

WILAYAH I

WILAYAH II

WILAYAH III

% SKPD YANG

AKIPNYA BAIK

% SKPD YANG

KEUANGANNYA

BAIK

% SKPD YANG SPIPNYA BAIK WIL I JUMLAH SKPD YANG DIEVALUASI SPIP WIL I

% SKPD YANG KEU-NYA BAIK WIL I

JUMLAH SKPD YANG DIEVALUASI KEU WIL I

% SKPD YANG AKIPNYA BAIK WIL II

JUMLAH SKPD YANG DIEVALUASI AKIP WIL II

% SKPD YANG SPIPNYA BAIK WIL II

JUMLAH SKPD YANG DIEVALUASI SPIP WIL II

% SKPD YANG KEU-NYA BAIK WIL II

JUMLAH SKPD YANG DIEVALUASI KEU WIL II

% SKPD YANG AKIPNYA BAIK WIL III

JUMLAH SKPD YANG DIEVALUASI AKIP WIL III

% SKPD YANG SPIPNYA BAIK WIL III

JUMLAH SKPD YANG DIEVALUASI SPIP WIL III

% SKPD YANG KEU-NYA BAIK WIL III

JUMLAH SKPD YANG DIEVALUASI KEU WIL III

®onn 2015 JUMLAH SKPD YANG

DIEVALUASI SPIP WIL I

(19)

CONTOH CASCADING III

% PUSKESMAS

UNGGUL

JUMLAH PUSKESMAS MENDAPATKAN PELATIHAN I

BINA SDM

BINA SARPRAS

BINA PROSES

% PUSKESMAS

SARPRAS BAIK

% PUSKESMAS

SDM BAIK

% PUSKESMAS

PROSES BAIK

JUMLAH PUSKESMAS MENDAPATKAN PELATIHAN II JUMLAH PUSKESMAS MENDAPATKAN SARANA JUMLAH PUSKESMAS MENDAPATKAN PRASARANA JUMLAH PUSKESMAS MENDAPATKAN PENATAAN PROSES I JUMLAH PUSKESMAS MENDAPATKAN PENATAAN PROSES I ®onn 2015

©

oaching

(20)

CONTOH CASCADING IV

% PERATURAN PERUNDANG2AN YG SELESAI TEPAT WAKTU

PENYIAPAN

% DRAFT PERATURAN PERUNDANG2AN YG SELESAI TEPAT WAKTU JUMLAH KONSULTASI PERATURAN PERUNDANG2AN JUMLAH KAJIAN PERATURAN PERUNDANG2AN ®onn 2015

©

oaching

(21)
(22)

CONTOH PERENCANAAN TERINTEGRASI

Meningkatkan Industri Pariwisata Pengembangan Usaha Pengembangan sarana dan prasarana Pengembangan Aksesbilitas Pemasaran dan Promosi Pengembangan Produk Wisata Peningkatan manajemen pengelolaan pariwisata secara lebih profesional Pengelola dan pelaku usaha wisata

perlu melakukan diversifikasi atau pengembangan usaha produk wisata secara beragam yang

inovatif dan kreatif

Peningkatan pemasaran dan promosi melalui penyebaran informasi di berbagai media, baik media cetak maupun elektronik Perlu diadakan upaya pemberian insentif untuk memotivasi pengelola obyek wisata dalam meningkatkan pengelolaan obyek wisata. Peningkatan kemudahan akses angkutan umum/ kendaraan pribadi untuk mencapai obyek wisata Peningkatan kemudahan akses informasi agar obyek wisata dapat diakses dengan mudah dari

berbagai macam sumber Perbaikan dan peningkatan sarana dan prasarana yang ada di obyek wisata. Peningkatan kualitas pelayanan kepada pengunjung obyek wisata Pengembangan obyek wisata yang masih berupa potensi menjadi obyek wisata yang riil dalam mendukung PAD. Meningkatkan Rasa Aman Wisatawan Peningkatan keamanan khusus daerah wisata Sumber Daya yang dibutuhkan Sumber Daya yang dibutuhkan 1. SDM 2. Anggaran 1. SDM 2. Anggaran Sumber Daya yang dibutuhkan 1. SDM 2. Anggaran Sumber Daya yang dibutuhkan 1. SDM 2. Anggaran Sumber Daya yang dibutuhkan 1. SDM 2. Anggaran Sumber Daya yang dibutuhkan 1. SDM 2. Anggaran SATPOL PP Koperasi danUKM Pariwisata Perhubungan dan

Informatika Dinas PU Dinas Pariwisata

(23)

Contoh Keselarasan Kinerja

RPJMD Renstra SKPD Program Kegiatan SKPD Anggaran

Meningkatkan Industri Pariwisata

PDRB sektor pariwisata Target : 10% Keamanan wisatawan Angka kriminalitas Target : 5%

Daya saing UKM

% UMKM yang sehat Target 70% Daya saing pariwisata Kunjungan wisatawan Target : 6 juta Konektifitas antar daerah Indeks aksesibilitas Target : 8 Kualitas lingkungan hidup Indeks LH Target: 80 Pencegahan kriminalitas % potensi kriminalitas yang dicegah Target : 90% Iklim usaha kondusif Jumlah UMKM baru Target : 2000 Pemasaran pariwisata % peningkatan wisatawan Target : 5% Layanan angkutan % penumpang yang dilayani Target : 90% Kesehatan lingkungan hidup % penumpang yang dilayani Target : 90% 1.Patroli keamanan 2.Sosialisasi pencegahan 1.Pelatihan usaha baru 2.Bantuan koperasi 1.Penyelenggaraan promosi 2.Penyelenggaran travel dialog 1.Pemantauan angkutan jalan 2.Uji KIR Kendaraan 1.Pengelolaan sampah 2.Sosialisasi hidup sehat Sat Pol PP Dinas Koperasi

dan UKM Dinas Pariwisata

Dinas Perhubungan Dinas Lingkungan Hidup Rp.4.000.000.000 Rp.2.000.000.000 Rp.3.000.000.000 Rp.1.500.000.000 Rp.900.000.000 Pro g ram foll o w re su lt M o n ey foll o w p ro g ram e-budgeting

©

oaching

(24)

PENYELARASAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH

35

3 5

Sasaran : Meningkatnya sektor Pertanian dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indikator Kinerja : Pertumbuhan PDRB sektor pertanian

Sasaran:

Terjaganya fungsi lahan sesuai peruntukannya. Sasaran: Meningkatnya produksi pertanian. Sasaran: Meningkatnya kualitas dan Kuantitas Sarana dan prasarana

Sasaran:

Meningkatnya Usaha Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

Indikator Kinerja: % Lahan pertanian terhadap luas wilayah

Target: 20% Indikator Kinerja: Jumlah produksi pertanian Target: 100.000 ton Indikator Kinerja: Panjang jalan dengan kualitas baik.

Target: 95%

Indikator Kinerja: Jumlah koperasi aktif bidang pertanian. Target: 100 Koperasi Kegiatan: Menetapkan lahan pertanian agar digunakan sesuai dengan fungsinya. Kegiatan:Menerapkan teknologi pertanian.Penggunaan bibit unggul. Kegiatan:Membangun jalan akses ke sentra pertanian Kegiatan: Penyaluran kredit usaha mikro bidang pertanian.

RPJMD

Anggaran: Rp. 150.000.000 Anggaran: Rp. 2.000.000.000 Anggaran: Rp. 4.000.000.0000 Anggaran: Rp. 1.500.000.000

(25)

36 ANGKA KEMISKINAN Target : 5%

KEMISKINAN

Angka Penganggura n Target : 4% Terwujudnya penyerapan tenaga kerja

RPJM

D

kalori per kapita Target : 2100 kk Meningkatnya pemenuhan kebutuhan pangan % keluarga memiliki Rumah Layak Huni Target : 90% Meningkatny a pemenuhan rumah layak

huni APK target 100%

APM target 100% Meningkatny a pemenuhan atas pendidikan Cakupan layanan kesehatan Target : 100% Meningkatny a pemenuhan atas kesehatan % Penyerapan Angkatan kerja Target : 40% Program perluasan kesempatan kerja Produksi padi Target : 1000juta ton Program peningkatan produksi

pangan rumah layak huni yang dibangun Target : 1000 Rumah Program pembangunan rumah murah Rasio ruang kelas terhadap siswa Target 1:30 Program peningkatan kualitas sarana pendidikan Rasio puskesmas thd satuan penduduk Target : 1 : 500 Program pengingkatan kualitas sarana kesehatan 1. Pelatihan tenaga kerja 2. Penyaluran bantuan modal 3. dstDinas Tenaga Kerja 1. Percetakan sawah 2. Distribusi pupuk 3. dst 1. Pengadaan rumah murah 2. Subsidi rumah murah 3. dst 1. Pembangun an sekolah 2. Pemeliharaa n ruang sekolah 3. dst 1. Pembangun an Pukesmas 2. Pengadaan alat kesehatan 3. dst RENS TRA SKPD PROGR AM KEGIA TAN

Dinas

Pertanian

Dinas PU

Dinas

Pendidikan

Dinas Kesehatan Rp. 500.000.000 Rp. 1500.000.000 Rp. 500.000.000 Rp. 500.000.000 Rp. 500.000.000

SKPD

ANGGA RAN

CONTOH PENGINTEGRASIAN PERENCANAAN KINERJA

DENGAN PENGANGGARAN

e-budgeting

Mon

e

y

foll

ow

p

rogr

am

Pr

ogr

am

foll

ow

R

e

su

lt

©

oaching

(26)
(27)

PERJANJIAN KINERJA UU ASN

40

Perjanjian kinerja di tingkat individu

dan tingkat unit atau organisasi.

Sebagai dasar perpanjangan perjanjian

kerja, pemberian tunjangan, dan

pengembangan kompetensi.

Pemberhentian jika tidak mencapai

target kinerja.

(28)
(29)

PERMASALAHAN YANG SERING TIMBUL

Sasaran Pembangunan Nasional/Daerah Sasaran Strategis /Result Sasaran Strategis /Result Sasaran Strategis /Result

GO

ALS

Program Kegiatan Anggaran Program Kegiatan Anggaran Program Kegiatan Anggaran

A

C

TIVITY

Tidak ada Keterkaitan antara Program/Kegiatan dengan Sasaran Tujuan/sasaran tidak orientasi hasil

Ukuran kinerja tidak jelas

1

2

3

Tidak jelas hasil yang akan dicapai

Tidak efektif dan efisien Rincian kegiatan tidak sesuai dengan maksud kegiatan

4

Instansi Pemerintah / SKPD/OPD Instansi Pemerintah / SKPD/OPD Instansi Pemerintah / SKPD/OPD

©

oaching

(30)

Kasus 1:

Sasaran Strategis tidak berorientasi hasil

Sasaran Pembangunan Nasional Sasaran Strategis /Result

GO

ALS

Program Kegiatan Anggaran

A

C

TIVITY

Sasaran Strategis: TERLAKSANANYA KAJIAN KEBIJAKAN

SASARAN:

• Berorientasi output, tidak berorientasi hasil

• Tidak menjawab amanat UU

Program A Kegiatan A.1 Rp. xxx.xxx.,-Instansi Pemerintah / SKPD/OPD

©

oaching

Referensi

Dokumen terkait

Nurillah (2014) meneliti pengaruh Sumber Daya Manusia (SDM), penerapan sistem akuntansi keuangan daerah, pemanfaatan tekhnologi informasi dan sistem pengendalian intern

Kebijakan dan Program pengembangan destinasi Pariwisata klaster Selayar – Takabonerate, dengan pengembangan daya tarik wisata bahari Selayar, memiliki pokok

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat sehingga

Dapat di pahami bahwa Pasal 15 DUHAM ini telah menganugerahi kepada setiap individu akan hak untuk mempunyai hubungan hukum dengan suatu Negara dengan jalan

Yang dimaksud dengan "internalisasi biaya lingkungan hidup" adalah memasukkan biaya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup daiam perhitungan biaya

Waktu respons yang sangat singkat dan kehandalan tinggi terhadap alarm palsu adalah keunggulan Dräger Flame 2570. Tiga detektor api inframerah ultra cepat mendeteksi api

Mean harga yang dihasilkan analisis MACD sama dan signifikan dengan mean harga penutupan (terendah maupun tertinggi terdekat sebelum harga yang dihasilkan oleh analisis