NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
Indikator stochastic mengkonfirmasikan IHSG berada dalam ruang jenuh jual, sebagi sinyal peluang kenaikan relatif besar dibandingkan potensi penurunan yang mulai terbatas. Sementara itu, indikator TSI, mengkonfirmasikan up reversal bagi IHSG dalam pekan ini. Support level bagi IHSG di level 4669 dan resistance level 4823..
JAKARTA INDICES STATISTICS
CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)
IHSG 4784.565 +11.588 3,760.90 4,228.96
LQ-45 820.86 +1.652 1,339.54 3,021.43
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
IHSG berhasil ditutup menguat tipis sebesar 11,59 poin (0,24%) dari level 4.772,98 ke level 4.784,57 pada perdagangan hari Kamis (26/5) didukung oleh penguatan global. Dari global, saham-saham di Wall Street mencetak kenaikan kuat untuk hari kedua berturut-turut pada Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB), karena investor mengambil pandangan positif kenaikan harga minyak dan potensi kenaikan suku bunga AS. Saham-saham sektor energi berada di antara peraih keuntungan terbesar karena harga minyak AS ditutup pada harga tertinggi mereka tahun ini. Lonjakan harga minyak AS ke tingkat tertinggi tahun ini dipicu oleh data ekonomi yang menunjukkan penurunan persediaan minyak mentah Amerika Serikat, meningkatkan ekspektasi pengetatan pasar global. Kontrak berjangka minyak utama naik dalam jarak luar biasa menuju USD50 per barel. Patokan Amerika Serikat, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI), untuk pengiriman Juli naik 94 sen menjadi berakhir di USD49,56 per barel di New York Mercantile Exchange. Di London, minyak mentah Brent North Sea yang menjadi patokan Eropa, untuk pengiriman Juli naik pada USD49,74 per barel, naik 1,13 dolar AS dari penutupan pada hari sebelumnya. Dalam laporan mingguannya, Departemen Energi Amerika Serikat menyatakan bahwa persediaan minyak mentah komersial Amerika Serikat turun 4,2 juta barel dalam pekan yang berakhir 20 Mei, tapi masih di tingkat tertinggi secara historis pada 537,1 juta barel. Sementara produksi minyak mentah negara tersebut, menurut Badan Informasi Energi, menurun 24.000 barel menjadi 8,767 juta barel per hari pekan lalu. Katalis positif lain, saham-saham perbankan AS juga menguat didukung prospek bahwa Federal Reserve AS bisa segera menaikkan suku bunga acuannya. Dari pasar regional, indeks Shanghai Composite berhasil ditutup menguat tipis sebesar 7,35 poin (0,26%) dari level 2.815,09 ke level 2.822,44 didukung oleh kenaikan saham-saham perusahaan energi setelah harga minyak dunia melonjak menuju level USD50 per barel. Akan tetapi, katalis positif tersebut dibatasi oleh sentimen negatif berupa kekhawatiran para pelaku pasar akan pelemahan ekonomi China dan potensi kenaikan suku bunga AS yang dipicu oleh positifnya data ekonomi AS belakangan ini. Dari Jepang, indeks Nikkei 225 ditutup menguat tipis sebesar 15,11 poin (0,09%) dari level 16.757,35 ke level 16.772,46. Selanjutnya, bursa Eropa ditutup menguat di awal perdagangan mengikuti penguatan global.
Harga minyak mentah dunia tembus level USD 50 per barel atau level tertinggi dalam 7 bulan terakhir. Bersamaan dengan itu dolar AS mengalami pelemahan terhadap mata uang utama negara lainnya. Pelemhan dolar AS juga mengakibatkan rupiah mengalami apresiasi terhadap dolar AS. Kenaikan harga minyak disebabkan oleh data persediaan minyak mentah AS turun dari perkiraan. The US Energy Information Administration (IEA) melaporkan persediaan minyak mentah hingga 20 Mei 2016 turun 4,2 juta barel. Disatu sisi, kenaikan harga minyak mentah dapat memicu laju inflasi, termasuk di Indonesia terkait harga BBM yang disesuaikan dengan pergerakan harga minyak mentah. Potensi kenaikan laju inflasi akan semakin mendekatkan target inflasi AS, sehingga terbuka kemungkinan kebijakan uang ketat oleh The Fed. Meski demikian pasar disebutkan optimis terhadap perekonomian global dalam menghadapi dampak rencana kenaikan Fed rate. Meski menguat, nilai rupiah masih di atas level Rp 13.500/USD. Apresiasi rupiah tersebut tetap harus diwaspadai karena bukan bersifat fundamental. Apalagi The Fed akan menyelenggarakan FOMC pada 14-15 Juni 2016. Investor mengharapkan dapat memperoleh petunjuk tentang kebijakan Fed Rate setelah FOMC. Di sisi lain, kenaikan harga minyak berdampak positif pada harga komoditas. Hal itu memberi sentimen positif pada saham-saham berbasis komoditas di Indonesia, seperti sektor batu bara dan perkebunan. Komoditas metal seperti tembaga diperkirakan juga naik didukung oleh komitmen smelter-smelter tembaga di Cina untuk memangkas produksi pada tahun 2016. Katalis peringkat investment
grade Indonesia oleh Fitch Rating dibayangi oleh sejumlah sentimen.
Bursa saham Indonesia khususnya masih akan menghadapi sejumlah tantangan, yaitu referendum Brexit di Inggris yang dikhawatirkan berimbas negatif ke bursa Eropa, data ekonomi yang lemah, potensi kenaikan laju inflasi akibat kenaikan harga minyak dan komoditas, spekulasi kenaikan Fed rate. Hal itu bisa membatasi pegerakan IHSG dan potensi tekanan bagi rupiah. Karena gejolak nilai rupiah dapat berimbas pada bursa saham Indonesia. Sementara pertemuan negara G7 yang berlangsung pada 26-27 Mei 2016 membahas ekonomi global dan isu keamanan global. Hasil KTT G7 itu akan diinterpretasikan oleh pasar dan selanjutnya untuk mengambil posisi. Presiden Joko Widodo yang menghadiri KTT G7 Outreach di Jepang akan membahas persoalan ekonomi, sosial dan keamanan. Diharapkan pertemuan itu membawa hasil positif bagi kepentingan Indonesia. Selain itu akan ada pertemuan bilateral dengan sejumlah pemimpin negara. Pertemuan bilateral dengan Jepang disebutkan akan membicarakan tentang pembangunan pelabuhan Patimban di Subang dan keinginan Jepang membangun kereta api sedang Jakarta-Surabaya. Hasil positif pembicaraan itu bisa menjadi katalis di sektor konstruksi.
DAILY REPORT
27 Mei 2016
• ITMG akan buy back saham 7,94%
• TOBA ekspansi pembangkit listrik
• TOBA diversifikasi penjualan batubara
• TOBA bagikan dividen USD 1,13 juta
• BDMN & PT. Icart Group kerja sama solusi cash management
• BMRI tambah layanan bayar pungutan ekspor CPO via ATM
• BMRI targetkan kredit korporasi Rp220 triliun
• BBTN naikkan target KPR
• BNGA promosikan 8 produk retail melalui iklan video
• BNGA targetkan pembiayaan ritel tumbuh 10%
• RUPSLB KREN setuju stock split 1 : 5
• Tiga fund manager asing siap masuk KREN
• KREN perkuat bisnis e-commerce
• KREN tidak membagikan dividen
• ADHI harapkan kontrak LRT segera ditandatangani
• Hingga April NRCA raih kontrak baru 26% dari target 2016
• DILD fokus ekspansi di kota-kota besar
• LPPF buka gerai di Tanjungpinang City Center
• LPPF bagikan dividen Rp427,3/saham
• DVLA bidik pertumbuhan di atas industri farmasi
• ABMM peroleh kontrak pertambangan USD 82 juta
• DAJK optimis dapat menghasilkan perdamaian
Support Level 4769/4754/4746
Resistance Level 4792/4800/4816
Major Trend Up
27 May 2016
27 May 2016
Indo Tambangraya Megah (ITMG) mengalokasikan dana sebanyak-banyaknya Rp 1.191.344.000 untuk melakukan pembelian kembali sahamnya (shares buy back). Jumlah saham yang akan dibeli kembali ditargetkan mencapai 89.678.400 saham atau sebanyak-banyaknya 7,94% dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan. Buyback saham ini akan dilakukan secara bertahap dalam waktu 3 bulan dari periode 26 Mei 2016 hingga 25 Agustus 2016. Perseroan yakin program buyback ini dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap perseroan. Perseroan menunjuk PT Danareksa Sekuritas untuk melakukan pembelian kembali saham ini.
Toba Bara Sejahtera (TOBA) tengah memproses ekspansi pembangkit listrik berkapasitas maksimal 200 MW dengan investasi mencapai US$200 juta hingga US$260 juta. Rencananya, perseroan akan membangun proyek PLTU sendiri, bukan di mulut tambang, tanpa membentuk usaha patungan. Penjualan listrik akan dijual kepada Perusahaan Listrik Negara (PLN). Pembangunan power plant tersebut diperkirakan membutuhkan waktu 30-36 bulan dan diproyeksi memberikan kontribusi terhadap pendapatan dalam tiga tahun mendatang. Toba Bara Sejahtra (TOBA) melakukan diversifikasi penjualan batubara ke Malaysia, Jepang, Taiwan, Vietnam, dan India. Sebelumnya, mayoritas penjualan batubara perseroan dijual ke China. TOBA juga akan lebih fokus menjangkau pasar-pasar batubara premium atau berkalori tinggi, seperti Korea, Taiwan, dan Jepang. Di sisi lain, perseroan meningkatkan penjualan batubara yang langsung ke pengguna. TOBA juga akan meningkatkan efisiensi dengan mengurangi cash cost misalnya membuat beberapa proses tambang lebih efisien, penyesuaian di level kontraktor, serta negosiasi tarif untuk memperoleh mesin yang produktivitasnya lebih tinggi. Perseroan menargetkan volume produksi tahun ini mencapai 5-7 juta ton, dengan stripping ratio stabil pada level 11-12 kali.
Toba Bara Sejahtra (TOBA) menyetujui pembagian dividen senilai USD 1,13 juta atau sekitar 9,95% dari laba bersih 2015 yang sebesar USD 11,35 juta.
Bank Danamon Indonesia (BDMN) mengumumkan kerja sama solusi Cash Management yang dinamis dan terintegrasi dengan PT ICart Group Indonesia (HappyFresh Indonesia), salah satu perusahaan penyedia layanan grocery shopping online yang berkembang pesat di Asia Tenggara. Dalam solusi tersebut, Bank Danamon meluncurkan Company Debit Card yang secara khusus didesain untuk menjawab tantangan dan kebutuhan HappyFresh dalam mengelola proses pembayaran personal shopper. HappyFresh selama ini terkendala dengan metode pembayaran shopping cash yang masih dilakukan secara tunai. Dengan menggunakan Company Debit Card, proses monitoring dan pemberian limit transaksi secara realtime dapat terpantau dengan baik. Danamon juga menyediakan solusi e-commerce payment gateway HappyFresh Indonesia. Hal ini memungkinkan pelanggan HappyFresh memilih metode pembayaran kartu kredit yang diproses melalui aplikasi online HappyFresh. Dalam hal ini, Danamon menjadi bank tunggal dalam memfasilitasi pembayaran melalui kartu kredit bagi pelanggan HappyFresh. Kerja sama dengan HappyFresh ini membuka kesempatan bagi Danamon untuk mengakuisisi sektor bisnis e-commerce secara menyeluruh. Bank Mandiri (BMRI) akan menambah layanan untuk pembayaran pungutan ekspor industri kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) melalui jaringan elektronik di Anjungan Tunai Mandiri (ATM), perbankan daring serta layanan pengelolaan kas. Melalui
pembayaran elektronik, Badan Pengelola Dana Pungutan Kelapa Sawit (BPDPKS) akan dimudahkan untuk verifikasi data. Layanan elektronik (e-channel) ini juga akan membantu kinerja para pengusaha dan seluruh pemangku kepentingan industri kelapa sawit.
Bank Mandiri (BMRI) menargetkan penyaluran kredit korporasi mencapai Rp220 triliun hingga akhir tahun ini. Kredit korporasi perseroan diprediksi tumbuh sekitar 10%. Adapun sepanjang tahun lalu, penyaluran kredit di segmen korporasi perseroan mencapai Rp200,1 triliun. Kredit segmen korporasi perseroan tahun ini mayoritas disalurkan ke sektor infrastruktur dan pembangkit listrik.
Bank Tabungan Negara (BBTN) menambah target realisasi akhir tahun untuk penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) Revisi target ini akan diumumkan secara resmi di perubahan Rencana Bisnis Bank (RBB) pada semester II. Di awal tahun, perseroan memasang target realisasi KPR 2016 sebanyak 570.000 unit. Namun, karena melihat potensi pasar yang semakin baik, perseroan akan menaikkan target menjadi 620.000 unit. Untuk mengejar target tersebut, perseroan gencar melakukan serangkaian kerja sama. Dalam dua bulan terakhir, BBTN telah menandatangani perjanjian penyaluran KPR dengan sejumlah instansi seperti PT Taspen dan Kementerian Pariwisata.
Bank CIMB Niaga (BNGA) mempromosikan 8 produk retail atau penjualan unggulan melalui iklan video berunsur komedi bertajuk "Campaign Masa??" untuk menarik minat nasabah. "Kampanye Masa?? dikemas berbeda dengan kampanye bank pada umumnya. Perseroan mengharapkan 'campaign' Masa?? bisa menjadi sesuatu yang viral di media sosial untuk meningkatkan 'awareness' produk dan menjadikan CIMB Niaga sebagai preferensi dalam aktivitas perbankan.
Bank CIMB Niaga (BNGA) menargetkan pembiayaan segmen ritel tahun ini tumbuh sekitar 10% yang akan ditopang oleh bisnis kartu kredit serta kredit tanpa agunan (KTA). Bisnis kartu kredit dan KTA hingga akhir tahun ini akan tumbuh 10-15% YoY. Sementara itu, penyaluran KPR diperkirakan tumbuh di kisaran 8-10% hingga akhir tahun ini.
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Kresna Graha Investasi (KREN) menyetujui untuk melakukan pemecahan nilai nominal saham (stock split) stock split dengan rasio 1 : 5. Stock split ini dilakukan supaya saham KREN lebih likuid di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Setelah rencana stock split terealisasi, tiga fund manager asing akan masuk ke Kresna Graha Investama (KREN). Ketiga fund manager tersebut berasal dari Amerika Serikat, Hong Kong, dan Singapura.
Kresna Graha Investama (KREN) menargetkan tahun ini memiliki 5 juta pengguna layanan pembayaran digital (e-cash) yang dioperasikan anak usahanya, Digital Artha Media (DAM). Hal tersebut merupakan bagian dari rencana penguatan bisnis perseroan di bidang perdagangan elektronik (e-commerce). Perseroan melihat potensi yang besar pada bisnis e-cash, seiring terus ditingkatkannya pengembangan bisnis digital dengan menjalin kerja sama strategis atau mengakuisisi perusahaan rintisan (start up) yang potensial. Tahun depan, KREN membidik jumlah user e-cash mencapai 20 juta.
27 May 2016
27 May 2016
dividen kepada pemegang saham karena masih ingin meningkatkan bisnis digital. Sementara itu, tahun ini, perseroan menyiapkan belanja modal senilai USD 20-25 juta untuk investasi di bidang digital.
Adhi Karya (ADHI) mengharapkan kontrak kereta ringan (light rail transit/LRT) segera ditandatangani. Penandatanganan kontrak tersebut dapat membuat perseroan memenuhi target penyelesaian yang diinginkan oleh pemerintah.
Hingga periode April 2016 Nusa Raya Cipta (NRCA) meraih kontrak baru sebesar Rp 1,197 triliun atau 26% dari target tahun 2016 yang sebesar Rp 4,5 triliun. Beberapa kontrak baru tersebut diraih dari Branz BSD, The Rimba Extention, Gedung Pasca Sarjana UGM, Tempo Yogyakarta dan MRT Sp-01 Jakarta. Target kontrak baru tersebut meningkat dibandingkan target tahun 2015
yang mencapai Rp 3,02 triliun.Perseroan menargetkan
pendapatan tahun 2016 mencapai Rp4,1 triliun.
Intiland Development (DILD) akan fokus mengembangkan proyek properti untuk segmen menengah atas di kota-kota besar tahun ini. Di kota besar, konsumen memiliki kemampuan finansial yang sudah mature dan permintaan tempat tinggal tetap tinggi. Tahun ini, perseroan akan lebih banyak memacu penjualan dari segmen gedung tinggi dibandingkan tempat tinggal atau residensial. Matahari Departement Store (LPPF) kembali mengembangkan jaringannya dan membuka gerai ke-145 di Tanjungpinang City Center. Gerai yang berlokasi di Kelurahan Sei Jang, Tanjung Pinang membuat total gerai ke-24 di seluruh wilayah pulau Sumatera. Gerai ketiga yang diresmikan di tahun 2016 ini menempati area belanja seluas hampir 6.900 m2.
RUPS Matahari Departement Store (LPPF) menyetujui untuk membagikan dividen tunai tahun buku 2015 sebesar Rp 427,3 per saham. Total nilai dividen mencapai Rp 1,25 triliun atau 70% dari laba tahun 2015. Dividen akan dibagikan pada 29 Juni 2016. Sementara sisa laba bersih akan digunakan sebagai laba ditahan. Darya Varia Laboratoria (DVLA) menargetkan pertumbuhan pendapatan lebih tinggi dari industri farmasi yang diperkirakan hanya mencapai 7-8% tahun ini. Perseroan akan lebih fokus menerapkan beberapa strategi seperti meluncurkan produk-produk baru, berpartisipasi pada produk-produk generik dan memperkuat brand equity. DVLA juga menjaga kelangsungan bisnis dengan ikut berpartisipasi pada program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Tahun ini, perseroan menyiapkan belanja modal senilai Rp 41 miliar.
ABM Investama (ABMM) melalui anak usahanya, Ciptra Kridatama, memperoleh kontrak baru untuk jasa pertambangan senilai USD 82 juta atau setara Rp 1,13 triliun dari Indomining, anak usaha Toba Bara Sejahtra (TOBA). Selama masa kontrak, Cipta Kridatama ditargetkan mampu melakukan pengupasan tanah penutup sebesar 65 juta bcm hingga akhir kontrak.
Dwi Aneka Jaya Kemasindo (DAJK) optimistis dapat menghasilkan perdamaian dalam proses restrukturisasi utang meskipun total tagihan sementara telah mencapai Rp 1,1 triliun. Kondisi perusahaan masih berjalan normal dan telah banyak memenangkan tender proyek. Proses restrukturisasi utang terjadi hanya karena musibah kebakaran pabrik.
Atmindo (AMIN) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp 8,43 miliar hingga periode 30 April 2016 atau naik dibandingkan
laba tahun berjalan periode sama tahun 2015 sebesar Rp 7,12 miliar. Pendapatan naik menjadi Rp 36,59 miliar dari pendapatan periode April 2015 sebesar Rp 29,98 miliar.
Ekadharma International (EKAD) akan membagikan dividen tunai Rp 10 per saham kepada pemegang saham pada 24 Juni 2016. Jadwal cum dan ex dividen di pasar reguler/negosiasi pada 31 Mei 2016 dan 1 Juni 2016, sedangkan cum dan ex di pasar tunai 3 Juni dan 6 Juni 2016 dengan DPS hingga 3 Juni 2016. Nilai total dividen tahun buku 2015 sebesar Rp 6.987.750.000 atau 14,82% dari total laba perseroan di 2015.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Bukaka Teknik Utama (BUKK) menyetujui untuk membagikan dividen tunai tahun buku 2015 sebesar Rp 12,8 per saham. Dividen itu senilai total Rp 33,80 miliar atau setara 50,06% dari laba bersih tahun 2015. RUPS Tahunan Intan Wijaya Chemical (INCI) menyetujui untuk membagikan dividen tunai tahun buku 2015 sebesar Rp 10 per saham pada 24 Juni 2016. Total dividen yang akan dibagikan mencapai Rp 1.810.355.560. Jadwal cum dan ex dividen di pasar reguler/negosiasi pada 1 dan 2 Juni 2016 dan di pasar tunai 6 dan 7 Juni 2016 dengan DPS hingga 6 Juni 2016. RUPS Tahunan juga menyetujui peningkatan modal dasar dari Rp 110.000.000.000 menjadi Rp 300.000.000.000. Selain itu juga disetujui untuk memperluas usaha perseroan dengan mendirikan anak perusahaan di bidang pembangkit listrik, pengembang properti, IT, Agro Bisnis dan Perkayuan.
27 May 2016
COMMODITIES
DUAL LISTING
Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change
(IDR)
Crude Oil (US$)/Barrel 49.36 -0.12 TLKM (US) 56 18,995 153
Natural Gas (US$)/mmBtu 2.15 0.00 ANTM (GR) 0.03 380 46
Gold (US$)/Ounce 1221.54 1.74
Nickel (US$)/MT 8395.00 45.00
Tin (US$)/MT 15850.00 205.00
Coal (NEWC) (US$)/MT* 51.35 -11.05
Coal (RB) (US$)/MT* 53.30 -10.06
CPO (ROTH) (US$)/MT 675.00 10.00
CPO (MYR)/MT 2556.50 -9.00
Rubber (MYR/Kg) 684.50 -3.00
Pulp (BHKP) (US$)/per ton 685.78 -0.61
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION
Change PER (X) PBV (X)
Country Indices Price
%Day %YTD 2015E 2016F 2015E 2016F
Market Cap (USD
Bn)
USA DOW JONES INDUS. 17828.29 -0.13 2.31 16.62 14.78 3.03 2.89 5,307.0
USA NASDAQ COMPOSITE 4901.77 0.14 -2.11 18.21 15.52 3.40 3.12 7,711.5
ENGLAND FTSE 100 INDEX 6265.65 0.04 0.37 16.88 14.47 1.75 1.70 1,568.2
CHINA SHANGHAI SE A SH 2954.28 0.26 -20.25 12.84 11.33 1.35 1.23 3,643.6
CHINA SHENZHEN SE A SH 1892.32 0.49 -21.66 25.75 20.90 2.90 2.62 2,971.3
HONG KONG HANG SENG INDEX 20397.11 0.14 -6.92 11.09 10.07 1.03 0.97 1,657.0
INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4784.57 0.24 4.17 15.16 13.15 2.25 2.03 374.8
JAPAN NIKKEI 225 16772.46 0.09 -11.88 16.42 14.94 1.41 1.32 2,731.5
MALAYSIA KLCI 1631.09 0.01 -3.63 15.90 14.74 1.64 1.55 236.8
SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 2773.31 0.24 -3.80 12.48 11.92 1.06 1.01 282.6
FOREIGN EXCHANGE
FOREIGN EXCHANGE
Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change
USD/IDR 13,584.50 -52.50 1000 IDR/ USD 0.07 0.0003
EUR/IDR 15,206.76 20.10 EUR / USD 1.12 0.0000
JPY/IDR 123.85 0.27 JPY / USD 0.01 0.0000
SGD/IDR 9,893.02 31.33 SGD / USD 0.73 0.0002
AUD/IDR 9,813.17 24.72 AUD / USD 0.72 -0.0002
GBP/IDR 19,922.62 -34.10 GBP / USD 1.47 -0.0004
CNY/IDR 2,071.28 1.29 CNY / USD 0.15 0.0000
MYR/IDR 3,332.39 9.13 MYR / USD 0.25 0.0016
KRW/IDR 11.51 -0.02 100 KRW / USD 0.08 0.0002
CENTRAL BANK RATE
INTERBANK LENDING RATE
Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)
FED Rate (%) US 0.50 JIBOR (IDR) Indonesia 6.06
BI Rate (%) Indonesia 6.75 LIBOR (GBP) England 0.51
ECB Rate (%) Euro 0.00 SIBOR (USD) Singapore 0.17
BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.03
BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.03
PBOC Rate (%) China 4.35 SHIBOR (RENMINBI) China 2.85
INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS
SBI
Description April-16 March-16 Description Rate (%)
Inflation YTD % 0.16 0.62 SBI (9M) 6.60
Inflation YOY % 3.60 4.45 SBIS (9M) 6.60
Inflation MOM % -0.45 0.19 SBI (12M) 6.75
Foreign Reserve (USD) 107.71 Bn 107.54 Bn SBIS (12M) 6.75
27 May 2016
BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR
Date Agenda Expectation
27 May US GDP Annualized QoQ Naik menjadi 0.8% dari 0.5%
27 May US Personal Consumption Naik menjadi 2.0% dari 1.9%
27 May US GDP Price Index Tetap 0.7%
31 May US Personal Income Tetap 0.4%
31 May US Personal Spending Naik menjadi 0.7% dari 0.1%
31 May US PCE Deflator MoM Naik menjadi 0.3% dari 0.1%
31 May US PCE Deflator YoY Naik menjadi 1.1% dari 0.8%
31 May US PCE Core MoM Naik menjadi 0.2% dari 0.1%
31 May US PCE Core YoY Tetap 1.6%
31 May US Consumer Confidence Index Naik menjadi 96.2 dari 94.2
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS
LAGGING MOVERS
Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt
BBRI IJ 10300 3.78 8.64 HMSP IJ 96500 -0.52 -2.19 MEGA IJ 2950 7.27 1.30 GGRM IJ 70000 -1.41 -1.81 CPIN IJ 3480 2.35 1.24 BMRI IJ 9000 -0.83 -1.63 INCO IJ 1705 6.56 0.98 SCMA IJ 3400 -2.86 -1.38 PGAS IJ 2460 1.65 0.91 ASII IJ 6550 -0.38 -0.95 EXCL IJ 3410 2.10 0.71 TLKM IJ 3770 -0.26 -0.95 BBNI IJ 4550 0.89 0.70 NISP IJ 1300 -5.45 -0.80 ADRO IJ 700 2.94 0.60 CTRA IJ 1360 -2.16 -0.43 BBCA IJ 13025 0.19 0.58 INDF IJ 6975 -0.71 -0.41 ANTM IJ 680 3.82 0.57 ADMF IJ 4350 -8.03 -0.36
UPCOMING IPO'S
Company Business IPO Price
(IDR)
Issued
Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter
PT Cikarang Listrindo Power Producer 1430-1970 2,555.02 07-08 Jun’16 14 Jun’16 Indo Premier, Deutsche
Bank, Citigroup, UBS
PT Sillo Maritime Perdana Shipping
Transportation
117-140 600.00 08-10 Jun’16 16 Jun’16 Lautandhana Securindo,
UOB Kay Hian Securities
PT Buyung Poetra Sembada
27 May 2016
27 May 2016
DIVIDEND
Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment
BSDE 5.00 Cash Dividend 26 May-16 27 May-16 31 May-16 15 Jun-16
ROTI 10.61 Cash Dividend 26 May-16 27 May-16 31 May-16 17 Jun-16
EMTK 50.00 Cash Dividend 26 May-16 27 May-16 31 May-16 07 Jun-16
MBAP $0.0076 Cash Dividend 27 May-16 30 May-16 31 May-16 17 Jun-16
GPRA 5.00 Cash Dividend 27 May-16 30 May-16 31 May-16 23 Jun-16
RALS 30.00 Cash Dividend 27 May-16 30 May-16 31 May-16 23 Jun-16
MAYA 23.00 Cash Dividend 30 May-16 31 May-16 02 Jun-16 21 Jun-16
MTLA 3.20 Cash Dividend 30 May-16 31 May-16 02 Jun-16 24 Jun-16
SDPC 3.00 Cash Dividend 30 May-16 31 May-16 02 Jun-16 21 Jun-16
SONA 320.00 Cash Dividend 31 May-16 01 Jun-16 03 Jun-16 24 Jun-16
EKAD $0.0076 Cash Dividend 27 May-16 30 May-16 31 May-16 17 Jun-16
TOBA $0.0006 Cash Dividend 31 May-16 01 Jun-16 03 Jun-16 24 Jun-16
BBMD 14.67 Cash Dividend 01 Jun-16 02 Jun-16 06 Jun-16 24 Jun-16
TOTL 40.00 Cash Dividend 01 Jun-16 02 Jun-16 06 Jun-16 24 Jun-16
DVLA 35.00 Cash Dividend 01 Jun-16 02 Jun-16 06 Jun-16 24 Jun-16
CORPORATE ACTIONS
Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period
BNLI Rights Issue 283:249 526.00 26 May’16 27 May’16 02 Jun – 08 Jun’16
AALI Rights Issue 4:1 TBA 30 May’16 31 May’16 06 Jun – 10 Jun’16
BLTZ Rights Issue TBA 5700-8560 01 Jun’16 02 Jun’16 08 Jun – 14 Jun’16
ACST Rights Issue 5:3 TBA 08 Jun’16 09 Jun’16 15 Jun – 21 Jun’16
RMBA Rights Issue 36:145 480.00 09 Jun’16 10 Jun’16 16 Jun – 22 Jun’16
AKKU Rights Issue 2:49 101.00 29 Jun’16 30 Jun’16 13 Jul – 19 Jul’16
BHIT Rights Issue 5:1 185.00 01 July’16 11 July’16 15 Jul – 28 Jul’16
BINA Rights Issue 84:25 240.00 10 July’16 11 July’16 15 Jul – 21 Jul’16
BEKS Rights Issue 1000:256 200-225 05 Aug’16 08 Aug’16 12 Aug – 22 Aug’16
GENERAL MEETING
Emiten AGM/EGM Date Agenda
INDX RUPST 27-May-16
NIKL RUPSLB 27-May-16
BYAN RUPST/LB 27-May-16
AMRT RUPST 27-May-16
KDSI RUPST 27-May-16
TRIL RUPST 27-May-16
META RUPST/LB 27-May-16
KIJA RUPST 27-May-16
MIDI RUPST 30-May-16
COWL RUPST/LB 30-May-16
OCAP RUPST/LB 30-May-16
HEXA RUPSLB 30-May-16
KBLM RUPST 30-May-16
SIPD RUPST 30-May-16
CMNP RUPST 31-May-16
SMDM RUPST 31-May-16
TRUS RUPST/LB 31-May-16
APLI RUPST/LB 31-May-16
TMPO RUPST 31-May-16
SMSM RUPST 31-May-16
KLBF RUPST 31-May-16
MRAT RUPST/LB 31-May-16
SCCO RUPST 31-May-16
ASBI RUPST/LB 01-Jun-16
FORU RUPST 01-Jun-16
JECC RUPST 01-Jun-16
27 May 2016
27 May 2016
PTPP
TRADING BUY
S1 3450 R1 3580 Trend Grafik Major Down Minor Down
S2 3320 R2 3710
Closing
Price 3530
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral •Harga berada dalam area netral
Prediksi •Trading range Rp 3450-Rp 3580
•Entry Rp 3530, take Profit Rp 3580
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 33.42 Positif
MACD 10.07 Positif
True Strength Index (TSI) -5.82 Positif
Bollinger Band (Mid) 3560 Negatif
MA5 3456 Positif 3,200 3,300 3,400 3,500 3,600 3,700 3,800 3,900 4,000
November December 2016 February March April May
PTPP Downward Sloping Channel
3,530 3,530 3,463.75 3,456 3,300 3,275.36 3,275.36 3,530 3,559.5 3,640 3,795.9 3,918.48 3,918.48 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 PTPP - Stochastic %D(6,3,3) = 50.03, Stochastic %K = 56.27, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
50.0332 50.0332 20 56.2724 56.2724 80 -40.0 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 0.0 PTPP - MACD (5,3) = -7.71, Signal() = 4.07 -7.71206 4.06534 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 PTPP - TSI(3,5,3) = -5.82, Volume() = 6,263,300.00 -5.81862 -17.799 0.00000 6,263,300 PTPP - William's % R(14) = -36.11, Volume() = 6,263,300.00 -36.1111 6,263,300
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
WSKT
TRADING BUY
S1 2460 R1 2550 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 2410 R2 2600
Closing
Price 2500
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral •Harga berada dalam area netral
Prediksi •Trading range Rp 2490-Rp 2550
•Entry Rp 2500, take Profit Rp 2550
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 39.03 Positif
MACD 2.58 Negatif
True Strength Index (TSI) -5.24 Positif
Bollinger Band (Mid) 2465 Positif
MA5 2476 Positif 1,600 1,800 2,000 2,200 2,400 2,600
November December 2016 February March April May
WSKT Upward Sloping Channel
2,498.75 2,476 2,465 2,426.9 2,426.9 2,390 2,137.9 2,500 2,500 2,500 2,620 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 WSKT - Stochastic %D(6,3,3) = 38.15, Stochastic %K = 47.44, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
38.1474 38.1474 20 47.4368 47.4368 80 -40.0 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 0.0 WSKT - MACD (5,3) = -2.21, Signal() = 1.72 -2.2143 1.7198 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 WSKT - TSI(3,5,3) = -5.24, Volume() = 13,168,100.00 -5.24337 -10.9009 0.00000 13,168,10 WSKT - William's % R(14) = -50.00, Volume() = 13,168,100.00 -50 13,168,10
27 May 2016
27 May 2016
LSIP
TRADING BUY
S1 1460 R1 1555 Trend Grafik Major Up Minor Down
S2 1405 R2 1610
Closing
Price 1505
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral •Harga berada dalam area netral
Prediksi •Trading range Rp 1460-Rp 1555
•Entry Rp 1505, take Profit Rp 1555
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 14.73 Positif
MACD -9.71 Positif
True Strength Index (TSI) -20.71 Positif
Bollinger Band (Mid) 1521 Negatif
MA5 1463 Positif 1,100 1,200 1,300 1,400 1,500 1,600 1,700 1,800
November December 2016 February March April May
LSIP Wedge Bullish Breakout 1,505 1,487.86 1,487.86 1,487.86 1,486.88 1,463 1,405 1,505 1,505 1,521 1,545 1,590 1,734.05 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 LSIP - Stochastic %D(6,3,3) = 19.90, Stochastic %K = 35.88, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
20 19.9025 19.9025 35.8759 35.8759 80 -40.0 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 0.0 LSIP - MACD (5,3) = -0.23, Signal() = 7.07
-0.233687 7.07052 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 LSIP - TSI(3,5,3) = -20.71, Volume() = 31,047,100.00
-20.7082 -31.6992 0.00000
31,047,10
LSIP - William's % R(14) = -47.37, Volume() = 31,047,100.00 -47.3684
31,047,10
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
MEDC
TRADING BUY
S1 1475 R1 1550 Trend Grafik Major Up Minor Down
S2 1400 R2 1625
Closing
Price 1515
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral •Harga berada dalam area netral
Prediksi •Trading range Rp 1475-Rp 1550
•Entry Rp 1515, take Profit Rp 1550
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 10.19 Positif
MACD -16.51 Positif
True Strength Index (TSI) -27.62 Positif
Bollinger Band (Mid) 1581 Negatif
MA5 1473 Positif 800 1,000 1,200 1,400 1,600 1,800 2,000 2,200
November December 2016 February March April May
MEDC Broadening Wedge
1,515 1,511.88 1,473 1,365 1,349.89 1,335 1,335 1,515 1,515 1,581 1,795 2,168.33 2,168.33 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 MEDC - Stochastic %D(6,3,3) = 19.03, Stochastic %K = 34.42, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
20 19.033 19.033 34.4168 34.4168 80 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 0.0 MEDC - MACD (5,3) = 4.33, Signal() = 13.95
4.3343 13.9533 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 MEDC - TSI(3,5,3) = -27.62, Volume() = 2,203,100.00
-27.6203 -42.8948 0.00000
2,203,100
MEDC - William's % R(14) = -62.03, Volume() = 2,203,100.00 -62.0253
2,203,100
27 May 2016
27 May 2016
INCO
TRADING BUY
S1 1625 R1 1750 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 1500 R2 1875
Closing
Price 1705
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral
Prediksi •Trading range Rp 1625-Rp 1750
•Entry Rp 1705, take Profit Rp 1750
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 15.01 Positif
MACD 2.54 Positif
True Strength Index (TSI) 34.99 Positif
Bollinger Band (Mid) 1651 Positif
MA5 1565 Positif 1,400 1,600 1,800 2,000 2,200 2,400 2,600
November December 2016 February March April May
INCO Downward Sloping Channel
1,565 1,544.38 1,490 1,470.69 1,390.83 1,390.83 1,390.83 1,651.25 1,670 1,705 1,705 1,705 1,930.54 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 INCO - Stochastic %D(6,3,3) = 39.87, Stochastic %K = 67.24, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
39.8708 39.8708 20 67.2376 67.2376 80 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 0.0 INCO - MACD (5,3) = -31.23, Signal() = -14.61
-31.2259 -14.6118 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 INCO - TSI(3,5,3) = 34.99, Volume() = 14,272,700.00
4.40879 0.00000 34.9936
14,272,70
INCO - William's % R(14) = -17.31, Volume() = 14,272,700.00 -17.3077
14,272,70
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
AISA
TRADING BUY
S1 1310 R1 1405 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 1215 R2 1500
Closing
Price 1370
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral
• Harga berada dalam area upper band
Prediksi •Trading range Rp 1310-Rp 1405
•Entry Rp 1370, take Profit Rp 1405
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 69.30 Positif
MACD 12.13 Negatif
True Strength Index (TSI) 7.04 Positif
Bollinger Band (Mid) 1240 Positif
MA5 1321 Positif 900 1,000 1,100 1,200 1,300 1,400 1,500 1,600 1,700 1,800
November December 2016 February March April May
AISA Broadening Wedge
1,340.63 1,321 1,240 1,132.21 1,080 1,030 1,030 1,370 1,370 1,370 1,430 1,583.33 1,583.33 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 AISA - Stochastic %D(6,3,3) = 25.85, Stochastic %K = 33.15, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
25.8488 25.8488 20 33.1481 33.1481 80 -40.0 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 0.0 AISA - MACD (5,3) = -6.53, Signal() = -2.27
-6.52727 -2.26694 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 AISA - TSI(3,5,3) = 7.04, Volume() = 11,857,500.00
7.04402 0.00000
8.92939 11,857,50
AISA - William's % R(14) = -17.14, Volume() = 11,857,500.00 -17.1429
11,857,50
27 May 2016
27 May 2016
THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING
Price Support Resistance Indicators 1 Month
Ticker Rec
26-05-16 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low
Agriculture
AALI Trading Buy 14825 14825 15075 14275 14675 15075 15475 Positif Positif Positif 16650 14500
LSIP Trading Buy 1505 1505 1555 1405 1460 1555 1610 Positif Positif Positif 1760 1405
SGRO Trading Buy 1930 1930 1955 1795 1875 1955 2040 Positif Positif Positif 2025 1825
Mining
PTBA Trading Buy 6650 6650 6750 6300 6525 6750 6975 Positif Positif Positif 7800 6125
ADRO Trading Buy 700 700 740 650 680 710 740 Positif Positif Positif 770 655
MEDC Trading Buy 1515 1515 1550 1400 1475 1550 1625 Positif Positif Positif 1795 1345
INCO Trading Buy 1705 1705 1750 1500 1625 1750 1875 Positif Positif Positif 2010 1490
ANTM Trading Buy 680 680 705 605 655 705 755 Positif Positif Positif 780 625
TINS Trading Buy 680 680 695 605 650 695 740 Positif Positif Positif 945 620
Basic Industry and Chemicals
WTON Trading Buy 900 900 910 880 895 910 925 Positif Positif Positif 1010 875
SMGR Trading Buy 8825 8825 8875 8725 8800 8875 8950 Positif Positif Negatif 10800 8675
INTP Trading Buy 16475 16475 16600 16050 16325 16600 16875 Positif Positif Positif 20800 15525
SMCB Trading Buy 995 995 1000 985 990 995 1000 Positif Positif Negatif 1295 965
Miscellaneous Industry
ASII Trading Buy 6550 6550 6625 6375 6500 6625 6750 Positif Positif Positif 7850 6000
GJTL Trading Buy 740 740 760 700 730 760 790 Positif Negatif Positif 825 660
Consumer Goods Industry
INDF Trading Buy 6975 6975 7025 6825 6925 7025 7125 Positif Positif Positif 7300 6800
GGRM Trading Sell 70000 70000 69375 67950 69375 70800 72225 Negatif Negatif Negatif 74400 64200
UNVR Trading Buy 43675 43675 43900 42600 43250 43900 44550 Positif Positif Positif 47300 42200
KLBF Trading Buy 1400 1395 1410 1380 1395 1410 1425 Negatif Positif Negatif 1430 1295
Property, Real Estate and Building Construction
BSDE Trading Buy 1815 1815 1835 1765 1800 1835 1870 Positif Positif Positif 2005 1695
PTPP Trading Buy 3530 3530 3580 3320 3450 3580 3710 Positif Positif Positif 3850 3300
WIKA Trading Buy 2410 2410 2450 2270 2360 2450 2540 Positif Positif Positif 2765 2200
ADHI Trading Buy 2520 2520 2540 2460 2500 2540 2580 Positif Positif Positif 2910 2420
WSKT Trading Buy 2500 2500 2550 2410 2460 2550 2600 Negatif Positif Positif 2620 2130
Infrastructure, Utilities and Transportation
PGAS Trading Buy 2460 2460 2500 2320 2410 2500 2590 Positif Positif Positif 2775 2170
JSMR Trading Buy 5350 5350 5400 5200 5300 5400 5500 Positif Positif Positif 5525 5200
ISAT Trading Sell 6600 6600 6450 6200 6450 6700 6950 Negatif Positif Negatif 6825 6125
TLKM Trading Buy 3770 3770 3810 3650 3730 3810 3890 Positif Positif Positif 3800 3335
Finance
BMRI Trading Buy 9000 9000 9100 8700 8900 9100 9300 Positif Positif Positif 10000 8650
BBRI Trading Buy 10300 10300 10400 9750 10075 10400 10725 Positif Positif Positif 10925 9525
BBNI Trading Buy 4550 4550 4590 4410 4500 4590 4680 Positif Positif Positif 5200 4270
BBCA Trading Buy 13025 13025 13100 12750 12925 13100 13275 Positif Positif Negatif 13300 12775
BBTN Trading Buy 1690 1690 1705 1655 1680 1705 1730 Positif Positif Positif 1885 1590
Trade, Services and Investment
UNTR Trading Buy 13450 13450 13525 13225 13375 13525 13675 Positif Positif Positif 17100 12550