1 BAB I PENDAHULUAN
A.
Gambaran Umum Perusahaan1.
Sejarah Berdirinya PerusahaanPP No. 5 Tahun 1995 tentang pengalihan bentuk Perum menjadi Perseroan, maka pada tanggal 20 Juni 1995 Perum Pos Indonesia dan Giro berubah menjadi Perseroan dengan nama PT Pos Indonesia (Persero).
PT Pos Indonesia mulai mengantisipasi masa depan bisnis perusahaan dengan redefinisi bisnis dan pasar. Pada pertengahan April 1998, Marketing Pos 2000 dirumuskan. Salah satu aspek yang dirumuskan dalam Marketing Pos 2000 adalah mengubah konsep redefinisi bisnis yang telah dilontarkan sebelumnya.
Rumus konsep redefinisi ini adalah antara lain: bisnis surat pos diubah menjadi bisnis komunikasi, bisnis paket pos atau lalu lintas barang diubah menjadi bisnis layanan logistik, bisnis wesel dan giro atau lalu lintas uang diubah menjadi bisnis layanan keuangan, bisnis keagenan diubah menjadi bisnis retail dan terakhir bisnis filateli diubah menjadi filateli.
Kiriman internasional adalah jenis layanan pengiriman dokumen dan barang exspress dengan jangkauan lebh dari 200 negara denga fasilitas track & trace yang terdiri dari:
a. EMS
Merupakan pelayanan premium. Produk PT Pos Indonesia untuk mengirimkan dokumen dan barang dagangan ke luar negri. Kiriman express ke 83 negara yang termasuk dalam jaringan EMS.
b. Paket Pos Internasional
Layanan pengiriman barang ke 184 negara, baik Paket Pos Internasional Udara maupun Paket Pos Internasional Laut, dengan harga yang kompetitif dan jangkauan 5 benua, yaitu: Asia, Amerika, Eropa, Afrika, dan Australia.
c. Filateli
Filateli merupakan hobi dalam mengumpulkan prangko. Tanpa disadari, seorang pengumpul perangko yang menekuni hobinya dengan sungguh sungguh, akan memperoleh pengetahuan luas. Perangko perangko yang diterbitkan oleh berbagai negara dapat menampilkan gambar gambar yang berkaitan dengan sejarah, ekonomi, politik, budaya, flora, fauna, dan lain lain.
d. Hybrid mail
Hybrid mail merupakan surat elektronik atau yang lebih dikenal dengan nama SMS (Short Message Services).
e. Ritel
Kios Pos merupakan salah satu inovasi kami untuk memberikan pelayanan ekstra kepada konsumen. Peningkatan nilai pelayanan kami menuju
dengan meningkatkan fungsi Kios Pos sebagai pasar yang menjembatani interaksi konsumen produsen, dan sebagai pusat informasi sekaligus sarana berkomunikasi dan bertemu diantara anggota masyarakat.
f. Logistik
Dibagi menjadi: Costumized, Layanan Kargo, Layanan logistik lainnya, dan Kargo Pos.
g. Wesel Pos Internasional
Layanan pengiriman uang dari dan ke 14 negara (Brunai, Hongkong, Irian, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Philipina, Qatar, Singapore, Uni Emirat Arab, Austria, Brazil, Taiwan, Thailand) dan dapat dilayani oleh seluruh Kantor Pos Online Weselpos.
h. Keuangan
PT Pos juga melayani keuangan dengan layanan kelas dunia dan handal sehingga kebutuhan konsumen akan terpenuhi diantaranya: 1) System Online Payment Point
Merupakan cara termudah, cepat, praktis dalam melakukan setoran tabungan, pembayaran tagihan, rekening telepon seluler, asuransi, kredit, penerimaan pajak, dan isi ulang kartu seluler. Kerja sama SOPP pada PT Pos Indonesia dilakukan dengan FIF, TELKOM, ADIRA, BAF, TELKOMSEL, INDOSAT, PLN, dll.
2) Wesel Pos Standard
Sarana pengiriman uang untuk tujuan di seluruh Indonesia dengan service paling cepat 2 hari. Uang dapat diantar sampai rumah.
3) Wesel Pos Prima
Sarana pengiriman uang untuk tujuan di seluruh Indonesia dengan service (H+0 / H+1). Produk kiriman uang cepat sampai, bisa diantar sampai rumah.
4) Wesel Pos Instan
Merupakan solusi untuk pengiriman uang Anda secara cepat dan aman karena penerimaan dilengkapi dengan PIN. Dapat diambil seluruh Kantor Pos dalam jaringan.
5) Wesel Pos Berlangganan
Sarana pengiriman untuk tujuan di seluruh Indonesia dalam jumlah uang yang tepat dan rutin. Kiriman uang dapat diterima di rumah.
6) Wesel Pos Luar Negeri
Sarana pengiriman dan penerimaan uang dengan tujuan seluruh dunia, dan dengan service (H+0) dan dapat diterima di seluruh Kantor Pos jaringan.
7) Paket Pos
Merupakan layanan dalam pengiriman paket keseluruh Indonesia dan dunia dengan layanan darat, laut, maupun udara.
8) Surat Pos
Terdiri dari: Surat pos biasa, Surat pos kilat khusus, Pos Express.
9) Surat Pos Tercatat
Sarana pengiriman dokumen dan barang dengan aman dan dalam jangkauan terluas.
10) Surat Pos Kilat
Sarana pengiriman pesan dan barang secara impersif dan cepat yang dapat diposkan kapan saja dan dimana saja.
2.
Tujuan Berdirinya PT Pos IndonesiaPerusahaan jasa PT Pos Indonesia ini didirikan dengna sifat, maksud dan tujuan sesuai yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah No.24 tahun 1984 tentang Pos dan Giro (Ps 5 bagian 3) yaitu sebagai berikut: a. Sifat usaha dari perusahaan adalah menyediakan pelayanan masyarakat
bagi kemanfaatan umum dan sekaligus menumpuk keuntungan berdasarkan prisip pengelolaan perusahaan.
b. Maksud perusahaan adalah menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa jasa yang bermutu dan memadai bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak, serta turut aktif melaksanakan dalam menunjang pelaksanaan kebijaksanaan dan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan pada umumnya.
c. Tujuan perusahaan adalah membangun, mengembangkan dan mengusahakan pelayanan pos dan giro dalam arti seluas luasnya guna
mempertinggi kelancaran hubungan masyarakat untuk menunjang terlaksananya pembangunan nasional.
3.
Lokasi PerusahaanPT Pos Indonesia Surakarta terletak di tengah kota Surakarta sepanjang Jl. Slamet Riyadi tepatnya berada di Jl. Jendral Sudirman No. 8 Surakarta 57100, berderatan dengan Kantor Balai Kota Surakarta. Pos Indonesia Surakarta merupakan Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) serta sebagai Sentral Pengelolaan Pos (SPP) dengan fungsi yang cukup lengkap ditinjau dari segi aktifitas layanan fungsi fungsi tersebut, antara lain: a. Sebagai Kantor Pos.
b. Sebagai Kantor Sentral Distribusi. c. Sebagai Kantor Sentral Giro Gabungan.
Jaringan pelayanan Kantor Pos Surakarta meliputi seluruh wilayah kota Surakarta dengan jumlah 5 kecamatan dan 51 kelurahan. Disamping itu, Kantor Pos Surakarta juga melayani sebagian wilayah Kabupaten Sukoharjo (meliputi Kecamatan Kartasura, Bekonang dan Grogol) dan sebagian wolayah Kabupaten Karanganyar (meliputi Colomadu, Gondangrejo, dan Ngringo).
Kantor Pos Surakarta memiliki 22 buah kantor cabang diseluruh Kota Surakarta, antara lain:
a. Kantor Pos Cabang Gading b. Kantor Pos Cabang UNS c. Kantor Pos Cabang Purwosari
d. Kantor Pos Cabang Nusukan e. Kantor Pos Cabang Semanggi f. Kantor Pos Cabang Bekonang g. Kantor Pos Cabang Ngringo h. Kantor Pos Cabang Kerten i. Kantor Pos Cabang Pajang j. Kantor Pos Cabang Mojosongo k. Kantor Pos Cabang Jebres l. Kantor Pos Cabang Gondangrejo m. Kantor Pos Cabang UMS
n. Kantor Pos Cabang Jongke o. Kantor Pos Cabang Cengklik p. Kantor Pos Cabang Makan Haji q. Kantor Pos Cabang Colomadu r. Kantor Pos Cabang Solo Baru s. Kantor Pos Cabang Stabelan t. Kantor Pos Cabang Karasura u. Kantor Pos Cabang Solo Barat v. Kantor Pos Cabang Tipes
Kantor Pos Surakarta memiliki jam buka loket selama 6 hari dalam seminggu, yaitu: Senin Sabtu : 08.00 13.00.
4.
Visi dan Misi Kantor Pos Surakarta Visi :Menjadi pemimpin pasar di Indonesia dengan menyediakan layanan surat pos, paket dan logistik yang handal serta jasa keuangan yang terpercaya.
Misi :
a. Berkomitmen kepada pelanggan untuk menyediakan layanan yang selalu tepat waktu dan nilai terbaik.
b. Berkomitmen kepada karyawan untuk memberikan iklim kerja yang aman, nyaman dan menghargai kontrisbusi.
c. Berkomitmen pada pemegang saham untuk memberikan hasil usaha yang menguntungkan dan terus bertumbuh.
d. Berkomitmen untuk berkontribusi positif kepada masyarakat.
e. Berkomitmen untuk berperilaku transparan dan terpercaya kepada selurh pemangku kepentingan.
5.
Struktur OrganisasiStruktur organisasi di PT. Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100 digambarkan dalam bentuk struktur organisasi garis, dalam struktur organisasi ini wewenang dari puncak pimpinan yaitu Kepala Kantor Pos Indonesia (Persero) Solo 57100 dilimpahkan kepada pejabat umum manajer operasional yang bertugas sebagai koordinator operasional dari berbagai kepala bagian.
a. Kepala Kantor Pos
Tugasnya bertanggung jawab terhadap segala aktivitas kantor dan segala kegiatan yang berkaitan dengan tujuan organisasi sebagai penentu, penggerak, dan pengarah.
b. Wakil Kepala Kantor Pos/Manajer Operasional
Tugasnya bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan operasional kantor.
c. Quality Control
Tugasnya bertanggung jawab mengawasi dan sebagai pengontrol kualitas serta mutu layanan agar sesuai dengan standar kualitas yang ditentukan.
d. Supervisor Bagian Layanan 1 dan Layanan 2
1) Bertanggung jawab dan melakukan pengawasan terhadap pelayanan di loket giro pos.
2) Bertanggung jawab terhadap kelancaran dinas dan memeriksa neraca di loket Wesel, Tabanas, Kukesra/Takesra, Pensiun, dan layanan keagenan lainnya.
3) Bertanggung jawab terhadap pengawasan pemakaian register berharga di loket penyaluran dana.
4) Bertanggung jawab atas pelaksanaan penerimaan/pembayaran Wesel pos baik secara manual maupun melalui SIMWESPOS.
5) Bertanggung jawab terhadap penagihan dan penyelesaian fee pembayaran pensiun dan fee pemotongan uang pensiun, serta fee keagenan lainnya.
e. Supervisor Bagian Pengolahan Pos (Spv.PP) Tugasnya:
1) Mempersiapkan dan mengawasi angkut bis surat. 2) Menerima dan mengirimkan semua layanan pos. 3) Mengawasi terhadap pengolahan pos.
f. Supervisor Bagian Pelayanan Jasa Logistik (Spv. Pelayanan Jasa Logistik)
Tugasnya mengawasi dan bertanggung jawab terhadap terselenggaranya pekerjaan dinas paket pos dengan baik.
g. Supervisor Bagian Pemasaran (Spv. Pemasaran) Tugasnya:
1) Bertanggung jawab atas pembuatan dan pelaksanaan program aksi pemasaran.
2) Melakukan analisis serta evaluasi terhadap kegiatan pemasaran yang sudah dan sedang dilaksanakan.
3) Membuat izin depot dan agen pos untuk dimintakan persetujuan dari Kepala Kantor Pos.
4) Bertanggung jawab untuk penagihan dan penyelesaian piutang kepada para pelanggan.
h. Supervisor Bagian Akuntansi (Spv. Akuntansi) Tugasnya:
1) Membuat jurnal laporan mutasi kirim atau terima dan melaporkannya.
2) Bertanggung jawab terhadap kebenaran pertanggungjawaban keuangan pada BKH dan jurnal pertanggungjawaban keuangan lainnya, laporan mingguan dan bulanan ke WilPos dan Transipos Bandung serta keamanan sarana komputer yang menjadi fasilitasnya.
3) Memeriksa dan menandatangani kebenaran Neraca PP-Giro dan Loket.
4) Bertanggung jawab atas kebenaran entry data ke dalam SIM di bagian akuntansi.
i. Supervisor Bagian Keuangan (Spv. Keuangan) Tugasnya:
1) Melakukan pencatatan mutasi dan rekonsiliasi atas saldo-saldo rekening bank.
2) Mengawasi dan menyiapkan panjer kerja.
3) Membuat arsip kas dan mengawasi penggunaan mesin perangko. j. Supervisor Bagian Unit Pelayanan Luar (Spv. UPL)
Tugasnya:
1) Bertanggung jawab atas pengawasan pemakaian register berharga oleh kantor-kantor cabang termasuk nomor urutnya.
2) Mengajukan panjar kerja Kantor Pos Cabang sesuai dengan kebutuhan yang sebenarnya, berdasarkan naskah-naskah pembayaran yang bertalian.
3) Menyimpan dan mendistribusikan register berharga untuk Kantor Pos Cabang dengan jumlah yang layak dan mencukupi.
4) Memeriksa dan menandatangani Buku Permintaan BPM Kantor Pos Cabang.
k. Supervisor Bagian Antaran
Tugasnya melakukan pengawasan pegawai bagian antaran, bertanggung jawab melaksanakan pengawasan bagian antaran, dan melakukan pengaturan perputaran tugas antaran.
l. Supervisor Bagian Pelayanan Jasa Komunikasi
1) Bertanggung jawab atas kelancaran dinas di loket pelayanan jasa komunikasi.
2) Memeriksa neraca loket dan mengawasi pengiriman surat yang beanya dilunasi secara kredit.
3) Membuat rekapitulasi harian produk dan pendapatan peka waktu. 4) Bertanggung jawab atas penyimpanan dan register berharga pada
akhir dinas.
5) Bertanggung jawab terhadap pengawasan dan penyetoran premi asuransi prioritas standar maupun prioritas perlakuan hukum.
m. Supervisor Bagian Sentral Layanan Pelanggan Korporat (Spv. SLPK) Tugasnya mengawasi dan bertanggung jawab terhadap terselenggaranya pekerjaan dinas pos express dan layanan korporat dengan baik.
B.
Latar BelakangPajak merupakan sumbangan wajib yang harus dibayar wajib pajak pada kas negara berdasar undang-undang dengan tidak mendapat balas jasa (kontraprestasi) yang secara langsung diterima oleh pembayar pajak dan merupakan sumber dana yang penting dalam pembangunan suatu negara. Pajak mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan bernegara, khususnya di dalam pelaksanaan pembangunan karena pajak merupakan sumber pendapatan yang digunakan untuk membiayai semua pengeluaran
termasuk pengeluaran pembangunan. Indonesia memiliki ketentuan-ketentuan yang dimuat dalam Undang-undang Dasar 1945, Pasal 23A, Pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan Negara diatur dalam undang-undang. Indonesia menganut asas kewarganegaraan yang parsial, yaitu khusus dalam ketentuan yang mengatur mengenai pengecualian subjek pajak untuk orang pribadi. Peranan pajak bagi tiap negara pada dasarnya berbeda antara satu negara dengan negara lainnya. Apalagi bila berbeda sistem, kemajuan perekonomian, politik, dan pemerintahan dari negara yang menerapkan.
Wajib Pajak (WP) adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan (Prastowo, 2009). Untuk mengetahui kewajiban pemotongan atau pemungutan dapat diketahui pada Surat Ketetapan Terdaftar (SKT) yang diterima oleh Wajib Pajak pada waktu mendaftarkan Nomor Pokok Wajib
Pajak (NPWP). Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) adalah nomor yang diberikan kepadaWajib Pajaksebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas Wajib Pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya (Pandiangan, 2008).
Lembaga Pemerintah yang mengelola perpajakan negara di Indonesia
adalah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang merupakan salah satu direktorat jenderal yang ada di bawah naungan Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Pajak pusat adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat yang dalam pelaksanaannya dikelola oleh Direktorat Jendral Pajak. Sedangkan pajak daerah adalah jenis pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah yang dalam pelaksanaan sehari-hari dilakukan oleh Dispenda. Hasil dari pajak tidak dapat di nikmati secara langsung oleh wajib pajak tetapi pajak dapat di nikmati secara bersama-sama dengan adanya perkembangan dan pembangunan suatu fasilitas negara. Pembayaran pajak saat ini tidak hanya di Kantor Pelayanan Pajak (KPP), ada beberapa perusahaan jasa yang melayani dalam pembayaran pajak seperti Kantor Pos, Bank, Dsb. Hal ini dilakukan agar mempermudah wajib pajak menyetor pajak tanpa harus ke KPP.
Kantor Pos merupakan salah satu perusahaan jasa yang menyediakan pelayanan dalam penyetoran pajak. Dalam satu hari, Kantor Pos mampu menampung ratusan lembar Surat Setoran Pajak (SSP) yang kemudian diserahkan ke KPP. Sebelum diserahkan ke KPP, SSP di evaluasi di Kantor Pos untuk meminimalisir terjadinya kesalahan dalam memasukkan data sekaligus untuk merapikan SSP-SSP yang akan diserahkan langsung ke
Direktorat Jendral Pajak. Proses evaluasi yang dilakukan di Kantor Pos tidak jarang menemukan perbedaan jumlah antara data fisik dan soft data. Perbedaan ini terjadi karena tidak jarang Wajib Pajak menuliskan NPWP yang tidak sesuai dengan NPWP yang tercatat di KPP. Selain SSP, penyetoran pajak dari Kantor Pos ke DJP yang melalui jasa Bank juga dapat menyebebkan keterlambatan dalam pengiriman. Hal ini disebabkan karena proses penyetoran dari Bank ke DJP mengalami gangguan, tetapi masalah ini sangat jarang terjadi.
Hal ini perlu di bahas karena jika terjadi perbedaan antara dua data tersebut maka Kantor Pos sebagai pihak yang bertanggung jawab dapat di kenai sanksi denda yang telah di tentukan. Selain sanksi denda yang harus di tanggung oleh pihak Kantor Pos, masalah tersebut juga berdampak pada pendapatan Kantor Pos itu sendiri dan menambah tugas untuk KPP sebelum diserahkan ke Direktorat Jendral Pajak.
Kesalahan dalam proses dalam memasukkan data dan proses evaluasi SSP di Kantor Pos sering terjadi karena kelalaian Wajib Pajak dalam memasukan NPWP pada SSP dan kesalahan pada bagian pajak saat mengelompokan SSP juga menghitung nilai SSP yang akan dikirim ke KPP. Kesalahan pada bagian pajak di Kantor Pos terjadi karena terlalu banyaknya berkas atau SSP yang harus di evaluasi dan dikirim ke KPP dalam waktu yang cukup singkat sehingga dapat menyebabkan besarnya peluang terjadinya kesalahan pada pengelompokan SSP yang akan di kirim. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kinerja pegawai Kantor Pos pada posisi bagian pajak
dapat menimbulkan berbagai kesalahan dalam menangani SSP, oleh karena itu Analisis Masalah Dalam Data Surat Setoran
C.
Rumusan Masalah1. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan kesalahan data pada SSP ? 2. Apa pengaruh kesalahan data pada SSP dengan pekerjaan petugas Pos
Surakarta ?
3. Langkah-langkah apa saja yang dapat di ambil untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan data yang terjadi pada SSP ?
4. Hambatan apa yang sering terjadi dalam menyelesaikan masalah kesalahan data pada SSP ?
D.
Tujuan Penelitian1. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan kesalahan data pada SSP.
2. Untuk mengetahui pengaruh kesalahan data pada SSP dengan pekerjaan petugas Pos Surakarta.
3. Menganalisis langkah-langkah yang dapat di ambil dalam menyelesaikan masalah kesalahan data pada SSP.
4. Untuk mengetahui kendala yang sering terjadi dalam menyelesaikan masalah kesalahan data pada SSP.
E.
Manfaat PenelitianPenulisan tugas akhir ini, ada beberapa manfaat yang dapat diterima oleh para pembaca sebagai berikut.
1. Bagi instansi :
Sebagai masukan kepada instansi agar dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat selaku wajib pajak dan KPP selaku cabang dari lembaga pemerintah dalam perpajakan.
2. Bagi penulis :
Sebagai penambah wawasan dalam menyelesaikan masalah pada SSP yang bermasalah dengan dan tanpa harus melanggar ketentuan dari peraturan yang berlaku.
3. Bagi pembaca lain :
Sebagai tambahan referensi bacaan dan informasi perpajakan khususnya dalam penyelesaian pada SSP yang bermasalah.
F.
Metode PenelitianDalam menulis Tugas Akhir ini, penulis menggunakan metode : Wawancara :
Wawancara dilakukan kepada staff pada bagian pajak dan di lakukan di luar jam kerja agar tidak mengganggu pekerjaan staff bagian pajak karena melihat menumpuknya SSP yang harus di kerjakan setiap hari.
Studi Pustaka
Studi pustaka yaitu pengambilan data dari buku-buku pendukung lainnya atau dari sumber lainnya yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.