PENDEKATAN BERBASIS RISIKO TERHADAP AUDIT: PENGHASILAN AUDIT
PENGERTIAN AUDIT BERBASIS RESIKO
Audit Berbasis Risiko (Risk Based Audit) adalah metodologi pemeriksaan yang dipergunakan untuk memberikan jaminan bahwa risiko telah dikelola di dalam batasan risiko yang telah ditetapkan manajemen pada tingkatan korporasi.
MENGAPA SEBUAH PENDEKATAN AUDIT BERBASIS RISIKO MEMBANTU AUDITOR?
Karena auditor sekarang dituntut tidak hanya memberikan keyakinan memadai terkait kewajaran laporan keuangan, tetapi juga memberikan penilaian terhadap keberlanjutan (going concern) perusahaan untuk paling tidak setahun kedepan. Pendekatan lama auditor yang hanya berbasis transaksi ataupun siklus saat ini dipandang tidak cukup untuk memberikan tingkat keyakinan memadai terhadap kewajaran laporang keuangan.
Sehingga audit berbasis risiko audit memiliki peran:
1. Dengan analisis risiko yang berkesinambungan, Internal Audit akan
memiliki Early Warning Signals, sehingga penanganan risiko dapat dilakukan lebih proaktif dan dini.
2. Mengomunikasikan visi, misi, strategi kebijakan direksi dan mekanisme pelaporan yang berkaitan dengan manajemen risiko perusahaan ke seluruh jajaran perusahaan.
3. Mengidentifikasi KPI (Key Performance Index) dan CSA ( Control Self-Assessment) yang berkaitan dengan risiko.
4. Mengikutsertakan stakeholders utama dan komunitas investasi dalam kegiatan dan perkembangan manajemen risiko perusahaan.
Pada chapter ini, ada 3 internasional standart auditing:
1. ISA 200 – keseluruhan tujuan auditor independen sesuai dengan standar internasional auditing
Ada 2 istilah:
-Reasonable assurance: Konsep bahwa maksud dari laporan audit adalah
memberikan pemakai suatu tingkat kepercayaan bahwa setiap pernyataan salah yang material dalam laporan keuangan akan dideteksi; laporan audit tidak
menjamin kebenaran dari laporan keuangan.
keuangan mengacu pada pengertian bahwa keputusan pengguna laporan keuangan akan terpengaruh/terkecoh oleh ketidak akuratan informasi yang terjadi karena salah saji tersebut. Efek dari kesalahan ini bisa berakibat salah saji transaksi, saldo dan oengungkapan aset serta resiko.
2. ISA 315 – mengidentifikasi dan menilai resiko salah saji material melalui pemahaman entitas dan lingkungannya
Ada beberapa definisi dalam ISA 315:
-Audit risk: risiko auditor mengemukakan opini audit yang tidak tepat saat laporan keuangan salah saji secara material dan tidak akan mendeteksi resiko deteksi salah saji
-Business risk: risiko yang diakibatkan dari kondisi, kejadian, keadaan, tindakan yang tidak wajar yang dapat mempengaruhi kemampuan suatu entitas untuk mencapai tujuan dan menjalankan strategi
3. ISA 330 – tanggapan auditor terhadap resiko yang dinilai
PENDEKATAN BROAD UNTUK MEMINIMALKAN RISIKO AUDIT 1. MENYELIDIKI LEGITIMASI ENTITAS DAN INTEGRITAS DAN KOMPETENSI MANAJEMENNYA SEBELUM MENERIMA TUGAS AUDIT DAN SEBELUM MEMULAI NERACA BERIKUTNYA
Penting untuk memutuskan apakah menerima/menolak klien dan memastikan bahwa klien tersebut melakukan kegiatan yang sah dengan mencari bukti dan mencari tahu lewat audit ataupun manajemen sebelumnya
2. MEMPERTIMBANGKAN KEMAMPUAN PERUSAHAAN AUDIT DAN STAFF
PERUSAHAAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN ENTITAS SEBELUM PENERIMAAN TUGAS AUDIT, DAN SEBELUM MEMULAI SETIAP AKTIVA SETELAH TANGGAL NERACA
Mitra kerja harus mempertimbangkan independensi mereka sendiri dan anggota tim keterlibatan lainnya. Juga biaya audit yang rendah menimbulkan tidak ada jaminan yang berakibat memunculkan kecurigaan bahwa auditor mungkin tidak bersedia dalam melaporkan salah saji material
3. MEMAHAMI SIFAT ENTITAS DAN LINGKUNGAN YANG YANG BEROPERASI SEBELUM MEMIMPIN KERJA AUDIT YANG DITETAPKAN
Auditor mulai mengumpulkan informasi yang diperlukan untuk mengatur pertemuan pertama dengan klien yang sangat penting untuk mengetahui kualitas anggota tim manajemen dan pihak lain yang terlibat
4. PERENCANAAN OLEH AUDITOR UNTUK MEMINIMALKAN RISIKO GAGAL UNTUK MENGETAHUI BAHAN BAKU PADA PERNYATAAN KEUANGAN DAN TINGKAT
KETERLAMBATAN
Setelah auditor mengidentifikasi risiko inheren yang signifikan dan
mempertimbangkan secara luas pengendalian yang ditetapkan oleh manajemen untuk meminimalkan dampak risiko, mereka harus merencanakan prosedur sendiri untuk meminimalisasi deteksi resiko.
Perencanaan yang memadai akan menguntungkan audit laporan keuangan dengan beberapa cara, yaitu:
Membantu auditor mencurahkan perhatian yang sesuai ke area audit yang penting
Membantu auditor mengidentifikasi dan mengatasi masalah potensial secara tepat waktu
Membantu auditor mengatur dan mengelola keterlibatan audit dengan benar sehingga dilakukan secara efektif dan efisien
Membantu dalam pemilihan anggota tim keterlibatan dengan tingkat kemampuan dan komoetensi yang sesuai untuk menanggapi resiko yang diantisipasi dan penugasan pekerjaan yang tepat kepada mereka
Memfasilitasi arahan dan pengawasan anggota tim keterlibatan dalam meninjau pekerjaan mereka
Membantu dalam koordinasi kerja yang dilakukan oleh auditor
5. PERANCANGAN PENDEKATAN AUDIT PADA DASAR APA YANG SEKARANG DIKETAHUI TENTANG KLIEN AUDIT DAN PENGATURAN MATERIALITAS KINERJA; MEMBENTUK TIM TERLIBAT DENGAN PENGALAMAN DAN KETERAMPILAN YANG DIPERLUKAN
Tim yang terlibat melakukan detail pada procedur audit untuk memastikan dengan alasan bahwa transaksi, saldo, pengungkapan benar-benar akurat dan lengkap. Tim yang terlibat juga butuh arahan dan supervisi dan ini merupakan tanggung jawab dari partner tim yang terlibat untuk memberi support kepada manajer dalam melakukan tugas. Pendekatan audit termasuk keputusan apakah tergantung dan apakah akan ditempatkan pada pengendalian internal entitas atau apakah harus dilakukan pengujian dan transaksi yang diperluas
6. PERANCANGAN PEMROGRAMAN AUDIT UNTUK MENDAPATKAN BUKTI YANG DIPERLUKAN UNTUK MEMBENTUK KESIMPULAN PADA TINGKAT ASERSI TERHADAP PENDAPAT TENTANG KEBENARAN DAN KEWAJARAN LAPORAN KEUANGAN YANG DIAMBIL SECARA KESELURUHAN