Peran Swasta Dalam Penyediaan Infrastruktur
Infrastruktur merupakan elemen penting dari sebuah kota. Adanya infrastruktur yang lengkap dan bagus mampu mengindikasikan adanya kegiatan ekonomi yang dinamis pada wilayah tersebut. Dalam penyediaannya, pemerintah adalah aktor utama yang berkewajiban menyediakan infrastruktur publik untuk warganya. Namun dalam proses penyediaannya, masih banyak faktor yang menghambat. Salah satu faktor yang menghambat tersebut adalah kurangnya dana yang dimiliki pemerintah guna membangun sebuah infrastruktur publik. Pembiayaan pembangunan infrastruktur publik sendiri dapat dilakukan dengan dua hal yaitu pembiayaan melalui pendapatan daerah tersebut yang sering disebut pembiayaan konvensional atau pembiayaan non-konvensional.
Terbatasnya dana yang dimiliki, menyebabkan pemerintah tidak mampu dalam membangun infrastruktur seperti jalan, jembatan, pelabuhan, air minum, dll. berdasarkan hasil estimasi dari BAPPENAS mengenai perbandingan kemampuan pendanaan pemerintah dengan kebutuhan investasi terkait infrastruktur diperoleh data sebagai berikut :
Sumber : hasil estimasi BAPPENAS
Berdasarkan tabel diatas, terlihat jika terdapat kesenjangan antara kemampuan pemerintah dengan kebutuhan ivestasi dalam membangun infrastruktur publik. Dengan kata lain, peran investor atau swasta dalam penyediaan infrastruktur publik sangatlah penting. Sehingga pendanaan atau investasi untuk pembangunan infrastruktur dapat terpernuhi. Salah satu cara pemerintah dalam mengatasi permasalahan pendanaan infrastruktur publik ialah mengajak pihak swasta untuk turut serta dalam menyediakan infrastruktur publik. Cara tersebut dapat dikatakan sebagai pembiayaan infrastruktur melalui sumber pembiayaan non-konvensional.
proyek disuatu lingkungan harus membayar ganti rugi infrastruktur yang rusak atau terkena dampak kegiatan proyek seperti jalan, kualitas air, udara, dll.
Suatu perusahaan biasanya akan dikenakan biaya kerusakan lingkungan pada saat izin membuat bangunan ( IMB ) dikeluarkan oleh pemerintah daerah. Selain itu perusahaan tersebut juga harus menjaga sarana prasarana yang ada di lingkungan proyek. Jika ada sarana prasarana yang rusak akibat kegiatan proyek seperti jalan, maka perusahaan tersebut berkewajiban untuk memperbaiki. Dengan adanya bentuk pembiayaan ini, diharapkan perusahaan juga turut bertanggung jawab atas pemeliharaan sarana prasarana dan lingkungan yang ada diwilayah proyek. Hal tersebut juga untuk mengurangi kerugian masyarakat akibat kegiatan proyek.