Abstrak— Perusahaan selalu dituntut untuk meningkatkan hasil produksi supaya memperoleh keuntungan. Dalam usaha peningkatan hasil produksi tersebut maka perusahaan harus melihat apa saja yang dapat mempengaruhi peningkatan hasil produksi perusahaan. Faktor utama yang mempengaruhi tersebut adalah sumber daya manusia (karyawan). Karyawan dituntut untuk meningkatkan produksi perusahaan. Karyawan harus mempunyai knowledge management yang baik untuk melihat daya saing pasar. Oleh karena itu perusahaan harus memberikan sebuah pelatihan untuk meningkatkan kinerja karyawan. Berdasarkan faktor tersebut selanjutnya dilakukan penerapan simulasi model sistem dinamik. Dapat mempertimbangkan faktor internal dan eksternal yang mempengarui kinerja karyawan sehingga dapat meningktkan produktivitas perusahaan. Dalam prosesnya penerapan simulasi model sistem dinamik ini akan menghasilkan bentuk pelatihan dengan menerapkan knowledge management. Dengan mensimulasikan model sistem dinamik pelatihan dengan menerapkan knowledge management terhadap karyawan, hasil dari sebuah produksi perusahaan diharapkan dapat meningkat
. Kata Kunci— knowledge management,system dinamik,training and development program
I. PENDAHULUAN
elihat kondisi semua perusahaan pada saat ini memiliki nilai yang sangat tinggi bagi masyarakat,sehingga sangat penting untuk dipertahankan kelanjutannya.Untuk tetap bertahanpada saat ini perusahaan di tuntut untuk mengembangkan usahanya secara capat dan tepat.Satu hal yang sangat mempengaruhi pengembangan dari perusahaan adalah sumber daya manusia.Manusia adalah produsen dan pengguna pengetahuan yang sebenarnyadalam operasi jasa.Karena kebutuhan yang semakin meningkat konstan dari pasar serta daya saing,karyawan perusahaan (SDM) dipaksa untuk memperbarui pengetahuan,keterampilan dan sikap[2]. Sumber daya manusia sangat memegang peranan penting dan
merupakan kunci pokok dalam meningkatkan produktivitas suatu perusahaan. Maka dari itu sumber daya manusia harus digunakan sebaik-baiknya dan dikembangkan.
Lebih lanjut kinerja karyawan akan mencapai hasil yang lebih maksimal apabila di dukung dengan knowledge management yang dimiliki. Setiap karyawan diharapkan dapat terus menggali pengetahuannya dan tidak hanya bergantung atau terpaku pada sistem yang ada. Sehingga dapat dikatakan bahwa setiap karyawan mempunyai peran di dalam meningkatkan perusahaannya[1]. Seperti yang dikatakan oleh Fatwan (2006), faktor yang mempengaruhi lingkungan bisnis saat ini bukan lagi era informasi, tetapi sudah beralih ke era pengetahuan
Studi kasus yang akan digunakan dalam penelitian ini bersumber dari PT.PERTAMINA (Persero) Unit Pemasaran VI Kalimantan,Balikpapan.PT.PERTAMINA (Persero) Unit Pemasaran VI Kalimantan,Balikpapan masih belum menggunakan pelatihan menggunakan Knowledge Management untuk meningkatkan kinerja karyawan.Pelatihan yang digunakan hanya pelatihan biasa saja.Tidak adanya peninjauan mendalam mengenai pelatihan yang ditinjai dari Knowledge Management
Dalam penelitian ini, akan dilakukan analisa pengaruh pelatihan yang ditinjau dari Knowledge Management. Knowledge Management yang dapat mempengaruhi kotribusi dalam meningkatkan kinerja karyawan untuk memajukan dan meningkatkan pendatapan perusahaan tersebut.
Metode yang akan digunakan adalah simulasi kontinu dinamik.Dengan menggunakan metode penerapan model sistem dinamik yang ditinjau dari knowledge management akan diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan. Penggunaan metode ini nantinya akan menghasilkan faktor yang sangat berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Penggalian informasi dengan menggunakan metode model sistem dinamik tersebut dilakukan pada data produksi
P
ENERAPAN
M
ODEL
S
ISTEM
D
INAMIK
U
NTUK
A
NALISA
P
ROGRAM
P
ELATIHAN
D
ITINJAU
D
ARI
K
NOWLEDGE
M
ANAGEMENT
P
ADA
P
ERUSAHAAN
ABC
(STUDI
KASUS
:PT.PERTAMINA
(P
ERSERO
)
UNIT
PEMASARAN
VI
KALIMANTAN,BALIKPAPAN)
M
Abdurrahman Wahid, dan Erma Suryani, ST, MT, Ph.D,
Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl.Raya ITS, Surabaya 60111
perusahaan dan data karyawan dengan melakukan survey terhadap perusahaan langsung[3,4].
Permasalahan yang dihadapi dalam penelitian ini antara lain adalah Apakah metode pelatihan dengan Knowledge Management dapat berpengaruh terhadap peningkatan kinerja perusahaan? menentukan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi peningkatan kinerja karyawan?bagaimana menentukan faktor utama yang berpengaruh pada peningkatan kinerja karyawan?
Batasan pemasalahan dalam penelitian ini adalah data yang di ambil hanya data penjualan yang berupa non-bbm dan bbm dan masalah yang difokuskan adalan metode pelatihan dengan penerapan knowledge management dalam meningktkan kinerja dan pendapatan perusahaan.
Tujuan dari pengerjaan penelitian ini adalah membuat model sistem dinamik sebuah pelatihan dengan menerapkan knowledge management yang sesuai dengan kondisi perusahaan.Dan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan kinerja karyawan sehingga dapat meningktkan pendatan perushaan yang bisa diliat dari sisi optimis,pesimis dan most likely.
Manfaat yang bisa didapatkan dari adanya penelitian ini adalah membantu perusahaan dalam menentukan pelatihan yang tepat pada sumber daya manusia (karyawan) untuk meningkatkan kinerja karyawan.Peningkatan kinerja karyawan diharpakan mampu meningktkan keuntungan perusahaan.
II. URAIAN PENELITIAN A. Studi Literatur
Tahapan awal ini dilakukan untuk memahami sistem yang akan dimodelkan, meliputi variabel-variabel apa saja yang berpengaruh di dalam sistem, serta hubungan antar variabel-variabel tersebut. Studi literatur dilakukan melalui berbagai referensi seperti paper/jurnal, buku cetak dan pendapat ahli atau interview. Dengan studi literatur ini nantinya juga akan didapatkan metode apa saja yang akan digunakan untuk menyelesaikan masalah.
B. Survey Kasus
Pada tahap ini, yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah menentukan sasaran, materi dan teknik survei yang tepat untuk memperoleh informasi tentang permasalahan yang diangkat serta mempersiapkan perlengkapan yang mendukung survei. Dan pada tahap ini yang menentukan inti permasalahan, batasan masalah, tujuan serta menentukan hasil yang diperoleh dari penelitian
C. Pendefinisian sistem
Pendefinisian sistem diperlukan sebelum melakukan pemodelan untuk mengetahui variable-variabel apa daja yang saling berpengaruh. Selain itu, diketahui pula batasan-batasan dalam sistem ini
D. Menentukan Model Konseptual
Pembuatan model kausatik dilakukan untuk memahami hubungan sebab akibat antara variabel-variabel sistem yang telah didefiniskan.
Setelah Causal Loop terbentuk, maka akan dilakukan pengecekan, apakah model konseptual ini cocok dengan model simulasi yang dilakukan atau telah sesuai dengan keadaan nyata atau tidak. Bila dirasa belum sesuai maka akan dilakukan lagi pendefinisian sistem
E. Pengambilan Data
Pengambilan data sangat diperlukan dalam pemecahan masalah data dalam simulasi. Ini adalah salah satu permasalahan yang sulit dan paling utama dalam simulasi (Arifin, 2009) Walaupun struktur model sudah baik, input data yang dikumpulkan tidak tepat, maka akan menghasilkan penyelesaian yang tidak tepat juga.
F. Pembuatan Model Matematis
Pada tahapan ini dibuatlah model dan persamaan matematis yang merepresentasikan hubungan antara variabel-variabel yang sudah diidentifikasi sebelumnya.
G. Verifikasi dan Validasi
Pada tahapan ini dibuatlah model dan persamaan matematis yang merepresentasikan hubungan antara variabel-variabel yang sudah diidentifikasi sebelumnya[7].
1) Verifikasi
Merupakan proses untuk menentukan apakah model simulasi merefleksikan model konseptual dengan tepat atau tidak. Verifikasi adalah pemerikasaan model simulasi konseptual (diagram alur dan asumsi) ke dalam bahasa pemrograman secara benar (Law, et al., 1991) [5].
2) Validasi
Verifikasi terhadap model dilakukan untuk mengetahui apakah ada kesalahan di dalam suatu model. Sementara validasi dilakukan untuk mengetahui apakah model telah sesuai dengan sistem nyata. Menurut (Multiple test for validation of system dynamic type of simulation models, 1989) menjelaskan terdapat dua cara pengujian yaitu dengan cara perbandingan rata-rata (Means Comparison) dan perbandingan variasi amplitude (Amplitude Variation Comparison) [5]
H. Pembuatan Skenario
Pembuatan scenario dapat dilakukan jika model telah terverifikasi dan dinyatakan valid. Pembuatan skenario bertujuan untuk mengetahui kinerja sistem dalam berbagai kondisi sesuai dengan yang diinginkan.
I. Pembuatan Laporan
Semua kegiatan pembuatan Penelitian ini akan didokumentasikan dan digunakan sebagai syarat kelulusan penelitian ini nantinya sesuai format yang telah ditentukan.
III. MODEL DAN IMPLEMENTASI A. Data Masukan
Data masukan diperoleh dari proses survey yang dilakukan kepada PT.Pertamina (Persero) Unit Pemasaran (UPMS) VI
Kalimantan, Balikpapan. Data yang digunakan dalam permasalahan ini, sebagai berikut:
Penjualan produksi oleh Pertamina dalam waktu dua tahun yang di bagi menjadi penjualan bbm dan non bbm
Jumlah karyawan pada departemen HRD dan Sales
B. Pemodelan Data
Pengertian close loop dimana sistem yang dijadikan model haruslah sistem tertutup, walaupun sistem tidak sungguh-sungguh tertutup karena feed back loop tidak dapat melintasi batasan sistem. Namun dalam hal ini sistem dipertimbangkan sebagai sistem tertutup, sedangkan pengertian feed back ialah terdapat dua umpan balik dalam sistem, yaitu positif dan negatif. Umpan balik positif diartikan sebagai naik aatau turunnya penyebab yang mengakibatkan naik turunnya akibat yang ditimbulkan.
Gambaran awal dari Causal Loop Diagram menunjukkan hubungan sebab-akibat antara variabel-variabel yang berhubungan dengan pelatihan dengen menerapkan knowledge management,pendapatan,dan kinerja perusahaan di PT.PERTAMINA (Persero) Unit Pemasaran VI Kalimantan,Balikpapan
Gambar 1 : Causal Loop Diagram Employee Performance Sebagai suatu sistem,sistem dinamika menggambarkan elemen-elemen yang ada dalam sistem tersebut saling berinteraksi dalam suatuumpan balik (casual loop) dan selanjutnya akan menghasilkan prilaku tertentu. Casual Loop dikembangkan dalam suatu diagram feed back. Dengan kata lain suatu casual loop merupakan visualisasi yang dreprentasikan dari feed back loop sebuah sistem. Jadi kareteristik sistem dinamik terletak pada feed back. Menurut Sterman diagram casual loop dapat dipakai dalam berbagai situasi dan kondisi,karena causal loop dapat mempresentasikan keterkaitan antar unsur-unsur pembentuk dan proses feed back. Dalam anailis sistem dinamik paling sedikit terdapat empat pola keterkaitan yaitu close loop, feed back, variabel stock (state) dan flows (rate).
Causal Loop Diagram menjelaskan tentang pola perilaku hubungan antar variable. Setelah membuat variable, selanjutnya pembuatan Flow Diagram yang akan memudahkan kita dalam menggambarkan pemodelan
skenario. Berikut ini adalah implementasi dari pembuatan Flow Diagram :
C. Verifikasi Model
Setelah itu dilakukan verifikasi, yang merupakan sebuah proses menentukan apakah model simulasi merefleksikan model konseptual dengan tepat atau tidak. Verifikasi adalah pemerikasaan model simulasi konseptual (diagram alur dan asumsi) ke dalam bahasa pemrograman secara benar. Berikut ini adalah hasil penjalanan dari aplikasi dari base model :
Gambar 1: Verifikasi Employee Performance D. Validasi Model
Hasil run base model pada variabel sales penjualan bbm dan non-bbm PT.PERTAMINA Unit Pemasaran VI KALIMANTAN,BALIKPAPAN pada tahun 2010-211.[6]
E1 = | Rata data hasil simulasi – rata data asli | Rata data asli
= | 67,210,225,37 – 66,222,122.50| 66,222,122.50
= 0.014921 E1 = 1,4921 %
Error rate E1 ≤ 5%, berarti valid
E2 = | Deviasi hasil simulasi – Deviasi data asli | Deviasi data asli
= | 5,303,225.37 -6,047,201.36 | 6,047,201.36
= 0.1230281 E2 = 12,30 %
Error rate E2 ≤ 30%, berarti valid
IV. PERANCANGAN MODEL DAN SKENARIOSASI A. Pengemabangan Model
Dari base model yang telah dibuat, dapat dikembangkan suatu scenario untuk merubah parameter atau struktur dari model serta dampaknya terhadap variable lainnya.Terdapat 2 jenis skenario, diantaranya skenario parameter (parameter scenario) dan skenario struktur (structure scenario). Skenario parameter digunakan dengan mengubah nilai parameter suatu variabel yang berpengaruh pada model, sedangkan skenario struktur digunakan mengubah struktur model dengan penambahan atau pengurangan variable pada model.
B. Skenario Struktur
Dalam skenario struktur ini akan dikembangkan berdasarkan Employee Contribute dan,Employee Performance yang di tunjukkan untuk karyawan . Selanjutnya akan ditentukan strategi yang baik terhadap karyawan perusahaan untuk meningkatkan kinerja karyawan tersebut
No Employe Contribute Value Employee Contribute Strategy 1 10-40 Moderate 2 41-80 Substansial 3 81-120 High 4 >120 Exceptional
Tabel 1: Pengelompokkan Employee Contribute
Hasil dari keseluruhan strategi antara Employee Contribute dengan Employee Performance pada scenario struktur tergambar dalam gambar 4 :
Gambar 4 : Rata-rata Profit Awal,Skenario,dan Ratio Kenaikkan
C. Skenario Parameter
Setelah scenario parameter dijalankan, langkah selanjutnya adalah membandingkan dari ketiga hasil skenario (optimistic, most likely, dan pesimistik) dan menganalisa hasil yang ada. Berikut adalah hasil perbandingan hasil simulasi yang telah dibuat :
Dalam scenario ini, dikembangkan scenario optimis, most likely dan pesimis untuk memprediksi masa depan penjualan selama tiga tahun kedepan.Variabel yang diubah nilai
parameter nya adalah sales yang terdiri dari total penjualan antara non-bbm dengan bbm. Nilai dari variable tersebut akan berakibat pada pengaruh dan perubahan employee performance. Bagaimana efek jika nilai parameter menjadi tinggi maupun rendah.
Scenario Type Rata-rata peningkatan (%) Sales Employee Performance Optimistis 6.62 35.93419 Most Likely 1.46 8.512543 Pesimistis 0.995 0.325755
Tabel 2 : Hubungan rata-rata pertumbuhan sales dan profit D. Analisa Hasil
Sesuai dengan persamaan dari employee contribute value dapat di kategorikan kontribusi seorang karyawan.Dikatan karyawan tersebut masuk kedalam kategori moderate jika seorang karyawan tersebut bekerja selama 40-80 jam dalam waktu sebulan.Dan jika seoarang karyawan bekerja selama 81-120 jam dalam waktu sebulan,seorang karyawan tersebut akan masuk ke dalam kategori substansial.Seorang karyawan yang bekerja selama 121-140 jam dalam waktu sebulan maka karyawan tersebut masuk dalam kategori high.Seorang karyawan akan masuk ke dalam kategori execeptional jika seorang karyawan tersebut mampu bekerja lebih dari 140 jam.Ini bisa saja terjadi jika seorang karyawan tersebut melakukan jam lembur.
Dari gambar 4 menujukkan grafik hubungan antara kontribusi karyawan (employee contribute value) dengan kinerja karyawan (employee preformance).Dijelaskan bahwa kedua variabel tersebut berjalan dengan sejajar.Jika kontribusi karyawan menurun maka kinerja karyawan pun ikut menurun,begitu juga sebaliknya.
Dari tabel 2, dapat diketahui bahwa kenaikkan sales berdampak pada perubahan kenaikkan employee perfromance. Semakin besar kenaikkan sales maka nilai pada employee performance juga akan semakin meningkat. Nilai terbesar terletak pada scenario Optimis dengan rata-rata peningkatan sebesar 35.93419%, nilai kedua pada scenario most likely dengan nilai 8.512543% dan nilai terkecil pada scenario pesimis sebesar 0.325755%.
V. KESIMPULAN/RINGKASAN
Adapun beberapa hal yang dapat disimpulkan terkait dengan pengerjaan Tugas Akhir ini :
1. Sistem ini dapat meramalkan kinerja perusahaan di lihat dari pendapatan tersebut di masa yang akan datang. Dalam hal ini meramlkan pada tiga tahun yang akan datang.Setelah dilakukan uji verifikasi hasil, didapatkan perhitungan rata-rata dan standard deviasi. Simulasi base model tersebut memiliki nilai error rate sebesar 1.4921% (kurang dari 5%) untuk nilai rata-rata dan nilai
error variance sebesar 12,3% (kurang dari 30 %)
simulasi employee performance dapat dikatakan
valid
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan
employee performance perusahaan sesuai dengan
simulasi model di pengaruhi sebagai berikut : Pelatihan yang diadakan oleh perusahaan
dengan menerapkan knowledge
management
Penjualan bbm dan non-bbm oleh perusahaan.
3. Berdasarkan hasil scenario struktur yang telah dibuat dari variabel training,pelatihan jenis
coaching dan conseling yang sangat berpengaruh
terhadp employee performance sebesar 8,3%
4. Dari hasil simulasi scenario parameter (optimis, pesimis, most likely), peningkatan employee
performance (kierja karyawan) sangat dipengaruhi
oleh training dari perusahaan tersebut. Pelatihan
akan berpengaruh pada kinerja
karyawan.Sehingga kinerja karyawan mengalami peningkatan yang sangat sinificant, yaitu sebesar antara 0.325755 % hingga 35.93419 %
Adapun saran yang dapat digunakan untuk mengembangkan Tugas Akhir ini :
1. Untuk penelitian selanjutnya, dapat lebih
mengembangkan mengenai knowledge
management,dan juga diperhatikan lebih detail
faktor-faktor yang memepengaruhi knowledge
management pada PT.PERTAMINA yaitu pada
faktor-faktor kinerja karyawan serta kepuasan
karyawan.Kepuasaan karyawan dapat di
breakdown lagi berdasarkan sejauh mana tingkat
kepuasan karyawan tersebut bekerja yang dapat di ukur dengan skala atau indeks kepuasan karyawan.
2. Dalam mengembangkan variabel Personal
Knowledge Management,perlu dipertimbangkan
faktor-faktor yang mempengaruhi variabel tersebut,seperti motivasi,sinkronisasi,stimulus eksternal,kepercayaan diri,kemampuan dalam pemecahan masalah dan sikap perilaku.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis Abdurrahman Wahid mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT serta kepada orang tua,dosen Sistem Informasi, teman-teman di Sistem Informasi yang telah memberikan dukungan dan masukan dalam pengerjaan penelitian ini. Penulis juga diperkenankan menyampaikan ucapan terima kasih kepada jurusan Sistem Informasi ITS penyedia fasilitas penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Aguinis, H., and K. Kraiger. (2009). Benefits of training and development for individuals and teams, organizations, and society. .
Annual Review of Psychology 60 , 451-474.
[2] Aragón-Sánchez, Antonio, Isabel Barba-Aragón, and Raquel Sanz-Valle. (2003). Effects of training on business results. International
Journal of Human Resource Management 14 (6) , 956-980.
[3] Barber, J. (2004). Skill upgrading within informal training: lessons from the Indian auto mechanic. Int. J. Train. Dev. 8 , 128-139.
[4] Buckley, G., and J. Caple. (2008). The theory and practice of training.
5th ed. London: Kogan Page.
[5] Barlas.(1998).Multiple Test For Validation of System Dynamic Type of Simulation Models.Europe Journal of Operational Research,12 No.2.183-210
[6] PT.PERTAMINA.(2010).Annual Report.Jakarta:PEERTAMINA [7] Kelton,W.D.(2003).Sumulation with Arena.Mc Graw Hill