• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 224/PMK.07/2008 TENTANG PETA KAPASITAS FISKAL DAERAH MENTERI KEUANGAN,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 224/PMK.07/2008 TENTANG PETA KAPASITAS FISKAL DAERAH MENTERI KEUANGAN,"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 224/PMK.07/2008

TENTANG

PETA KAPASITAS FISKAL DAERAH MENTERI KEUANGAN,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 20 ayat (4) Peraturan Pemerintah Nomor 2 tahun 2006 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman dan/atau Penerimaan Hibah serta Penerusan Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Peta Kapasitas Fiskal Daerah;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 tentang Hibah Kepada Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 139, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4577);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman dan/atau Penerimaan Hibah serta Penerusan Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 3, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4597);

6. Keputusan Presiden Nomor 20/P Tahun 2005;

7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.07/2008 tentang Hibah Daerah;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PETA

(2)

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Menteri Keuangan ini yang dimaksud dengan : 1. Pemerintah Pusat, yang selanjutnya disebut Pemerintah,

adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan Pemerintahan Negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

2. Pemerintah Daerah adalah gubernur, bupati, atau walikota, dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.

3. Kapasitas Fiskal adalah gambaran kemampuan keuangan masing-masing daerah yang dicerminkan melalui penerimaan umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (tidak termasuk dana alokasi khusus, dana darurat, dana pinjaman lama, dan penerimaan lain yang penggunaannya dibatasi untuk membiayai pengeluaran tertentu) untuk membiayai tugas pemerintahan setelah dikurangi belanja pegawai dan dikaitkan dengan jumlah penduduk miskin.

4. Peta Kapasitas Fiskal Daerah, yang selanjutnya disebut Peta Kapasitas Fiskal, adalah pengelompokan Daerah berdasarkan indeks kapasitas fiskal menjadi empat kelompok yaitu Daerah berkapasitas fiskal sangat tinggi, tinggi, sedang, dan rendah. 5. Daerah Otonom, yang selanjutnya disebut Daerah, adalah

kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.

6. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, yang selanjutnya disingkat APBD, adalah rencana keuangan tahunan Pemerintah Daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

7. Pinjaman Luar Negeri adalah salah satu unsur pembiayaan negara baik dalam bentuk devisa dan/atau devisa yang dirupiahkan maupun dalam bentuk barang dan/atau dalam bentuk jasa yang diperoleh dari pemberi pinjaman luar negeri yang harus dibayar kembali.

(3)

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

8. Pemberi Pinjaman Luar Negeri, yang selanjutnya disingkat PPLN, adalah pemerintah suatu negara asing, lembaga multilateral, lembaga keuangan dan lembaga non keuangan asing, serta lembaga keuangan non asing, yang berdomisili dan melakukan kegiatan usaha di luar wilayah negara Republik Indonesia yang memberikan pinjaman kepada Pemerintah.

BAB II

RUANG LINGKUP Pasal 2

(1) Peta Kapasitas Fiskal digunakan untuk penerusan Pinjaman Luar Negeri kepada Pemerintah Daerah dalam bentuk hibah atau untuk kebijakan lain yang diatur secara khusus dalam peraturan perundang-undangan.

(2) Peta Kapasitas Fiskal terdiri dari Peta Kapasitas Fiskal Daerah Provinsi, Peta Kapasitas Fiskal Daerah Kabupaten/Kota, dan Peta Kapasitas Fiskal Daerah Pemekaran.

BAB III

PENYUSUNAN PETA KAPASITAS FISKAL Pasal 3

Penyusunan Peta Kapasitas Fiskal dilakukan melalui 2 (dua) tahap yaitu:

a. Penghitungan Kapasitas Fiskal Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota; dan

b. Penghitungan indeks Kapasitas Fiskal Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota.

BAB IV

PENGHITUNGAN KAPASITAS FISKAL DAN INDEKS KAPASITAS FISKAL

Pasal 4

(1) Penghitungan Kapasitas Fiskal Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a, didasarkan pada formula sebagai berikut :

KF = ( PAD + DBH + DAU + LP) – BP Jumlah penduduk miskin

(4)

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

KF = Kapasitas Fiskal

PAD = Pendapatan Asli Daerah DBH = Dana Bagi Hasil

DAU = Dana Alokasi Umum

LP = Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah BP = Belanja Pegawai

(2) Jumlah penduduk miskin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah jumlah penduduk miskin berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun terakhir.

(3) Penghitungan Kapasitas Fiskal didasarkan pada data Realisasi APBD Tahun Anggaran 2007.

(4) Penghitungan indeks Kapasitas Fiskal Daerah Provinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf b, dilakukan dengan menghitung Kapasitas Fiskal masing-masing Daerah Provinsi dibagi dengan rata-rata Kapasitas Fiskal seluruh Daerah Provinsi.

(5) Penghitungan indeks Kapasitas Fiskal Daerah Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf b, dilakukan dengan menghitung Kapasitas Fiskal masing-masing Daerah Kabupaten/Kota dibagi dengan rata-rata Kapasitas Fiskal seluruh Daerah Kabupaten/Kota.

(6) Berdasarkan indeks yang diperoleh sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dan (5), Daerah dikelompokkan dalam 4 (empat) kategori sebagai berikut:

a. Daerah yang indeks kapasitas fiskalnya lebih dari atau sama dengan 2 (indeks≥2) merupakan Daerah yang termasuk kategori Kapasitas Fiskal sangat tinggi;

b. Daerah yang indeks kapasitas fiskalnya antara lebih dari atau sama dengan 1 sampai kurang dari 2 (1≤indeks<2) merupakan Daerah yang termasuk kategori Kapasitas Fiskal tinggi;

c. Daerah yang indeks kapasitas fiskalnya antara lebih dari 0,5 sampai kurang dari 1 (0,5<indeks<1) merupakan Daerah yang termasuk kategori Kapasitas Fiskal sedang; dan

d. Daerah yang indeks kapasitas fiskalnya kurang dari atau sama dengan 0,5 (indeks≤0,5) merupakan Daerah yang termasuk kategori Kapasitas Fiskal rendah.

(5)

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Pasal 5

Penetapan kategori Kapasitas Fiskal bagi Daerah pemekaran tahun 2007 dan tahun 2008 mengikuti kategori Kapasitas Fiskal Daerah Induk.

BAB V

PETA KAPASITAS FISKAL MASING-MASING DAERAH Pasal 6

Peta Kapasitas Fiskal masing-masing Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) adalah sebagai berikut :

a. Peta Kapasitas Fiskal Daerah Provinsi adalah sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran I Peraturan Menteri Keuangan ini; b. Peta Kapasitas Fiskal Daerah Kabupaten/Kota adalah

sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran II Peraturan Menteri Keuangan ini; dan

c. Peta Kapasitas Fiskal Daerah Pemekaran adalah sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran III Peraturan Menteri Keuangan ini.

BAB VI

KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 7

(1) Daerah yang tidak dikategorikan adalah:

a. Daerah yang tidak menyampaikan data Realisasi APBD Tahun Anggaran 2007; dan

b. Daerah yang telah menyampaikan data Realisasi APBD Tahun Anggaran 2007 namun tidak disertai rincian informasi yang diperlukan untuk penghitungan kapasitas fiskal.

(2) Daerah yang tidak dikategorikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tidak dapat menerima alokasi hibah yang bersumber dari penerusan Pinjaman Luar Negeri.

(6)

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BAB VII

KETENTUAN PENUTUP Pasal 8

Pada saat Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 153/PMK.07/2007 tentang Peta Kapasitas Fiskal Dalam Rangka Penerusan Pinjaman Luar Negeri Pemerintah Kepada Daerah Dalam Bentuk Hibah, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 9

Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2009.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Peraturan Menteri Keuangan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 19 Desember 2008

MENTERI KEUANGAN,

ttd

(7)

LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 224/PMK.07./2008 TENTANG PETA KAPASITAS FISKAL DAERAH

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PETA KAPASITAS FISKAL PROVINSI

No. DAERAH Indeks Kapasitas Fiskal Kategori

1 2 3 4

1 Nanggroe Aceh Darussalam 0.5758 Sedang

2 Sumatera Utara 0.3274 Rendah

3 Sumatera Barat 0.5324 Sedang

4 Riau 1.5154 Tinggi

5 Jambi 1.0579 Tinggi

6 Sumatera Selatan 0.4348 Rendah

7 Bengkulu 0.4847 Rendah

8 Lampung 0.2043 Rendah

9 DKI Jakarta 7.6010 Sangat Tinggi

10 Jawa Barat 0.3155 Rendah

11 Jawa Tengah 0.1753 Rendah

12 Yogyakarta 0.5366 Sedang

13 Jawa Timur 0.2261 Rendah

14 Kalimantan Barat 0.4922 Rendah

15 Kalimantan Tengah 1.2797 Tinggi

16 Kalimantan Selatan 1.4816 Tinggi

17 Kalimantan Timur 4.2967 Sangat Tinggi

18 Sulawesi Utara 0.6174 Sedang

19 Sulawesi Tengah 0.3372 Rendah

20 Sulawesi Selatan 0.4365 Rendah

21 Sulawesi Tenggara 0.3190 Rendah

22 Bali 1.4901 Tinggi

23 Nusa Tenggara Barat 0.1633 Rendah

24 Nusa Tenggara Timur 0.1890 Rendah

25 Maluku 0.5824 Sedang

26 Papua 0.4605 Rendah

27 Maluku Utara 1.2168 Tinggi

28 Banten 0.6039 Sedang

29 Bangka Belitung 1.7850 Tinggi

30 Gorontalo 0.3983 Rendah

31 Kepulauan Riau 1.6338 Tinggi

32 Papua Barat 0.7536 Sedang

33 Sulawesi Barat 0.4759 Rendah

MENTERI KEUANGAN ttd

(8)

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PETA KAPASITAS FISKAL KABUPATEN/KOTA

No. DAERAH Indeks Kapasitas Fiskal Kategori

1 2 3 4

Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

1 Kab. Aceh Barat 0.3192 Rendah

2 Kab. Aceh Besar 0.2086 Rendah

3 Kab. Aceh Selatan 0.3493 Rendah

4 Kab. Aceh Singkil 0.4618 Rendah

5 Kab. Aceh Tengah 0.4268 Rendah

6 Kab. Aceh Tenggara 0.5466 Sedang

7 Kab. Aceh Timur 0.3377 Rendah

8 Kab. Aceh Utara 0.2290 Rendah

9 Kab. Bireuen 0.2156 Rendah

10 Kab. Pidie 0.1824 Rendah

11 Kab. Simeuleu 0.5977 Sedang

12 Kota Banda Aceh 1.2484 Tinggi

13 Kota Sabang 1.3811 Tinggi

14 Kota Langsa 0.6263 Sedang

15 Kota Lhokseumawe 1.0271 Tinggi

16 Kab. Gayo Lues 0.4161 Rendah

17 Kab. Aceh Barat Daya 0.9215 Sedang

18 Kab. Aceh Jaya 0.4138 Rendah

19 Kab. Nagan Raya 0.7871 Sedang

20 Kab. Aceh Tamiang

21 Kab. Bener Meriah

Provinsi Sumatera Utara

22 Kab. Asahan

23 Kab. Dairi 0.4609 Rendah

24 Kab. Deli Serdang 0.5188 Sedang

25 Kab. Tanah Karo 0.4420 Rendah

26 Kab. Labuhan Batu 0.3619 Rendah

27 Kab. Langkat 0.1369 Rendah

28 Kab. Mandailing Natal

29 Kab. Nias 0.1621 Rendah

30 Kab. Simalungun 0.2391 Rendah

31 Kab. Tapanuli Selatan 0.2668 Rendah

LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 224/PMK.07./2008 TENTANG PETA KAPASITAS FISKAL DAERAH

(9)

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

No. DAERAH Indeks Kapasitas Fiskal Kategori

1 2 3 4

32 Kab. Tapanuli Tengah 0.2150 Rendah

33 Kab. Tapanuli Utara 0.4029 Rendah

34 Kab. Toba Samosir 0.5517 Sedang

35 Kota Binjai 1.2078 Tinggi

36 Kota Medan 0.6322 Sedang

37 Kota Pematang Siantar 0.7196 Sedang

38 Kota Sibolga

39 Kota Tanjung Balai 0.8812 Sedang

40 Kota Tebing Tinggi 1.1562 Tinggi

41 Kota Padang Sidempuan 0.6657 Sedang

42 Kab. Pakpak Barat

43 Kab. Nias Selatan 0.2216 Rendah

44 Kab. Humbang Hasundutan 0.7332 Sedang

45 Kab. Serdang Bedagai 0.3088 Rendah

46 Kab. Samosir 0.4625 Rendah

Provinsi Sumatera Barat

47 Kab. Lima Puluh Kota 0.4259 Rendah

48 Kab. Agam 0.3678 Rendah

49 Kab. Kepulauan Mentawai 2.0421 Sangat Tinggi

50 Kab. Padang Pariaman 0.4411 Rendah

51 Kab. Pasaman

52 Kab. Pesisir Selatan 0.4417 Rendah

53 Kab. Sawah Lunto Sijunjung 0.6713 Sedang

54 Kab. Solok 0.3545 Rendah

55 Kab. Tanah Datar 0.7311 Sedang

56 Kota Bukit Tinggi 2.6971 Sangat Tinggi

57 Kota Padang Panjang 4.8391 Sangat Tinggi

58 Kota Padang 0.9045 Sedang

59 Kota Payakumbuh 1.6552 Tinggi

60 Kota Sawahlunto 11.3558 Sangat Tinggi

61 Kota Solok 5.9868 Sangat Tinggi

62 Kota Pariaman

63 Kab. Pasaman Barat

64 Kab. Dharmasraya 0.7090 Sedang

(10)

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

No. DAERAH Indeks Kapasitas Fiskal Kategori

1 2 3 4

Provinsi Riau

66 Kab. Bengkalis 2.0462 Sangat Tinggi

67 Kab. Indragiri Hilir 0.5252 Sedang

68 Kab. Indragiri Hulu 1.0745 Tinggi

69 Kab. Kampar 0.9978 Sedang

70 Kab. Kuantan Singingi 0.7733 Sedang

71 Kab. Pelalawan 1.2289 Tinggi

72 Kab. Rokan Hilir

73 Kab. Rokan Hulu

74 Kab. Siak

75 Kota Dumai 2.5491 Sangat Tinggi

76 Kota Pekanbaru 2.2227 Sangat Tinggi

Provinsi Jambi

77 Kab. Batanghari 0.7312 Sedang

78 Kab. Bungo 1.4679 Tinggi

79 Kab. Kerinci 0.6587 Sedang

80 Kab. Merangin 0.7493 Sedang

81 Kab. Muaro Jambi 1.0694 Tinggi

82 Kab. Sarolangun 0.7518 Sedang

83 Kab. Tanjung Jabung Barat 1.3276 Tinggi

84 Kab. Tanjung Jabung Timur 1.3174 Tinggi

85 Kab. Tebo 1.2167 Tinggi

86 Kota Jambi 1.0977 Tinggi

Provinsi Sumatera Selatan

87 Kab. Lahat 0.3874 Rendah

88 Kab. Musi Banyuasin

89 Kab. Musi Rawas 0.3162 Rendah

90 Kab. Muara Enim 0.3890 Rendah

91 Kab. Ogan Komering Ilir 0.2975 Rendah

92 Kab. Ogan Komering Ulu 0.8981 Sedang

93 Kota Palembang 0.4817 Rendah

94 Kota Prabumulih 2.7037 Sangat Tinggi

95 Kota Pagar Alam 2.0118 Sangat Tinggi

96 Kota Lubuk Linggau 0.9395 Sedang

(11)

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

No. DAERAH Indeks Kapasitas Fiskal Kategori

1 2 3 4

98 Kab. Ogan Ilir 0.3685 Rendah

99 Kab. Ogan Komering Ulu Timur

100 Kab. Ogan Komering Ulu Selatan 0.4432 Rendah

Provinsi Bengkulu

101 Kab. Bengkulu Selatan 0.2903 Rendah

102 Kab. Bengkulu Utara 0.2418 Rendah

103 Kab. Rejang Lebong

104 Kota Bengkulu 0.7366 Sedang

105 Kab. Kaur 0.3260 Rendah

106 Kab. Seluma 0.2729 Rendah

107 Kab. Mukomuko 0.5203 Sedang

108 Kab. Lebong 1.0361 Tinggi

109 Kab. Kepahiang 0.7975 Sedang

Provinsi Lampung

110 Kab. Lampung Barat 0.2706 Rendah

111 Kab. Lampung Selatan

112 Kab. Lampung Tengah 0.1275 Rendah

113 Kab. Lampung Utara 0.1357 Rendah

114 Kab. Lampung Timur 0.1401 Rendah

115 Kab. Tanggamus 0.1458 Rendah

116 Kab. Tulang Bawang 0.3785 Rendah

117 Kab. Way Kanan 0.2781 Rendah

118 Kota Bandar Lampung 0.3659 Rendah

119 Kota Metro

Provinsi Jawa Barat

120 Kab. Bandung 0.2528 Rendah

121 Kab. Bekasi 0.5608 Sedang

122 Kab. Bogor 0.1928 Rendah

123 Kab. Ciamis 0.2092 Rendah

124 Kab. Cianjur

125 Kab. Cirebon 0.1224 Rendah

126 Kab. Garut 0.1238 Rendah

127 Kab. Indramayu

128 Kab. Karawang 0.2281 Rendah

(12)

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

No. DAERAH Indeks Kapasitas Fiskal Kategori

1 2 3 4

130 Kab. Majalengka 0.1490 Rendah

131 Kab. Purwakarta 0.2264 Rendah

132 Kab. Subang 0.1821 Rendah

133 Kab. Sukabumi

134 Kab. Sumedang 0.2046 Rendah

135 Kab. Tasikmalaya 0.1333 Rendah

136 Kota Bandung 1.0691 Tinggi

137 Kota Bekasi 0.6667 Sedang

138 Kota Bogor 0.4160 Rendah

139 Kota Cirebon 0.9922 Sedang

140 Kota Depok 1.3284 Tinggi

141 Kota Sukabumi

142 Kota Tasikmalaya 0.4753 Rendah

143 Kota Cimahi

144 Kota Banjar 2.1140 Sangat Tinggi

Provinsi Jawa Tengah

145 Kab. Banjarnegara 0.1186 Rendah

146 Kab. Banyumas 0.1226 Rendah

147 Kab. Batang 0.1498 Rendah

148 Kab. Blora 0.1677 Rendah

149 Kab. Boyolali

150 Kab. Brebes 0.0870 Rendah

151 Kab. Cilacap 0.1493 Rendah

152 Kab. Demak 0.1249 Rendah

153 Kab. Grobogan 0.1079 Rendah

154 Kab. Jepara 0.3007 Rendah

155 Kab. Karanganyar 0.1950 Rendah

156 Kab. Kebumen 0.0917 Rendah

157 Kab. Kendal 0.1748 Rendah

158 Kab. Klaten 0.1393 Rendah

159 Kab. Kudus 0.4027 Rendah

160 Kab. Magelang 0.1755 Rendah

161 Kab. Pati 0.1548 Rendah

162 Kab. Pekalongan 0.1480 Rendah

(13)

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

No. DAERAH Indeks Kapasitas Fiskal Kategori

1 2 3 4

164 Kab. Purbalingga 0.1293 Rendah

165 Kab. Purworejo 0.1843 Rendah

166 Kab. Rembang 0.1396 Rendah

167 Kab. Semarang 0.2799 Rendah

168 Kab. Sragen 0.1688 Rendah

169 Kab. Sukoharjo 0.2266 Rendah

170 Kab. Tegal 0.1369 Rendah

171 Kab. Temanggung 0.2062 Rendah

172 Kab. Wonogiri 0.1288 Rendah

173 Kab. Wonosobo 0.1083 Rendah

174 Kota Magelang 1.2193 Tinggi

175 Kota Pekalongan 1.0653 Tinggi

176 Kota Salatiga 0.9920 Sedang

177 Kota Semarang 0.8855 Sedang

178 Kota Surakarta 0.3806 Rendah

179 Kota Tegal 0.7878 Sedang

Provinsi Yogyakarta

180 Kab. Bantul

181 Kab. Gunung Kidul 0.1351 Rendah

182 Kab. Kulon Progo 0.1906 Rendah

183 Kab. Sleman

184 Kota Yogyakarta

Provinsi Jawa Timur

185 Kab. Bangkalan 0.1079 Rendah

186 Kab. Banyuwangi

187 Kab. Blitar 0.1972 Rendah

188 Kab. Bojonegoro 0.1360 Rendah

189 Kab. Bondowoso 0.1334 Rendah

190 Kab. Gresik 0.1500 Rendah

191 Kab. Jember 0.1201 Rendah

192 Kab. Jombang 0.1534 Rendah

193 Kab. Kediri 0.1584 Rendah

194 Kab. Lamongan 0.1202 Rendah

195 Kab. Lumajang 0.1649 Rendah

(14)

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

No. DAERAH Indeks Kapasitas Fiskal Kategori

1 2 3 4

197 Kab. Magetan 0.2392 Rendah

198 Kab. Malang 0.1656 Rendah

199 Kab. Mojokerto 0.2221 Rendah

200 Kab. Nganjuk 0.1371 Rendah

201 Kab. Ngawi

202 Kab. Pacitan

203 Kab. Pamekasan 0.1024 Rendah

204 Kab. Pasuruan 0.1429 Rendah

205 Kab. Ponorogo 0.1766 Rendah

206 Kab. Probolinggo 0.1213 Rendah

207 Kab. Sampang 0.0812 Rendah

208 Kab. Sidoarjo 0.3183 Rendah

209 Kab. Situbondo

210 Kab. Sumenep 0.1103 Rendah

211 Kab. Trenggalek 0.1662 Rendah

212 Kab. Tuban 0.1412 Rendah

213 Kab. Tulungagung 0.1761 Rendah

214 Kota Blitar 0.9401 Sedang

215 Kota Kediri 0.9171 Sedang

216 Kota Madiun 1.2423 Tinggi

217 Kota Malang 0.6255 Sedang

218 Kota Mojokerto

219 Kota Pasuruan 0.7572 Sedang

220 Kota Probolinggo 0.5578 Sedang

221 Kota Surabaya 0.7038 Sedang

222 Kota Batu 0.8495 Sedang

Provinsi Kalimantan Barat

223 Kab. Bengkayang 0.8052 Sedang

224 Kab. Landak 0.2962 Rendah

225 Kab. Kapuas Hulu

226 Kab. Ketapang

227 Kab. Pontianak

228 Kab. Sambas

229 Kab. Sanggau 0.8492 Sedang

(15)

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

No. DAERAH Indeks Kapasitas Fiskal Kategori

1 2 3 4

231 Kota Pontianak 0.7994 Sedang

232 Kota Singkawang 1.3869 Tinggi

233 Kab. Sekadau 0.9867 Sedang

234 Kab. Melawi 0.6830 Sedang

Provinsi Kalimantan Tengah

235 Kab. Barito Selatan 1.8272 Tinggi

236 Kab. Barito Utara 2.5415 Sangat Tinggi

237 Kab. Kapuas 0.8288 Sedang

238 Kab. Kotawaringin Barat 1.6262 Tinggi

239 Kab. Kotawaringin Timur 1.0326 Tinggi

240 Kota Palangka Raya 2.1805 Sangat Tinggi

241 Kab. Katingan 2.7695 Sangat Tinggi

242 Kab. Seruyan

243 Kab. Sukamara 7.9064 Sangat Tinggi

244 Kab. Lamandau 5.2665 Sangat Tinggi

245 Kab. Gunung Mas 2.6541 Sangat Tinggi

246 Kab. Pulang Pisau 1.9554 Tinggi

247 Kab. Murung Raya 4.7505 Sangat Tinggi

248 Kab. Barito Timur 1.6085 Tinggi

Provinsi Kalimantan Selatan

249 Kab. Banjar 1.4193 Tinggi

250 Kab. Barito Kuala 1.0443 Tinggi

251 Kab. Hulu Sungai Selatan

252 Kab. Hulu Sungai Tengah 0.9972 Sedang

253 Kab. Hulu Sungai Utara 0.8421 Sedang

254 Kab. Kota Baru 1.4993 Tinggi

255 Kab. Tabalong 1.2891 Tinggi

256 Kab. Tanah Laut

257 Kab. Tapin 1.8682 Tinggi

258 Kota Banjarbaru 2.5363 Sangat Tinggi

259 Kota Banjarmasin 1.7577 Tinggi

260 Kab. Balangan 1.9406 Tinggi

261 Kab. Tanah Bumbu 1.3886 Tinggi

Provinsi Kalimantan Timur

(16)

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

No. DAERAH Indeks Kapasitas Fiskal Kategori

1 2 3 4

263 Kab. Bulungan 3.4296 Sangat Tinggi

264 Kab. Kutai 4.5693 Sangat Tinggi

265 Kab. Kutai Barat

266 Kab. Kutai Timur 3.9950 Sangat Tinggi

267 Kab. Malinau 6.3884 Sangat Tinggi

268 Kab. Nunukan 2.7898 Sangat Tinggi

269 Kab. Pasir 2.2334 Sangat Tinggi

270 Kota Balikpapan 5.2596 Sangat Tinggi

271 Kota Bontang 7.0585 Sangat Tinggi

272 Kota Samarinda 2.2250 Sangat Tinggi

273 Kota Tarakan 4.0937 Sangat Tinggi

274 Kab. Penajam Paser Utara 2.7044 Sangat Tinggi

Provinsi Sulawesi Utara

275 Kab. Bolaang Mongondow

276 Kab. Minahasa 0.6110 Sedang

277 Kab. Kep. Sangihe dan Talaud

278 Kota Bitung 0.7547 Sedang

279 Kota Manado 1.0073 Tinggi

280 Kab. Kepulauan Talaud 1.4974 Tinggi

281 Kab. Minahasa Selatan 0.5187 Sedang

282 Kota Tomohon 1.9987 Tinggi

283 Kab. Minahasa Utara

Provinsi Sulawesi Tengah

284 Kab. Banggai 0.5020 Sedang

285 Kab. Banggai Kepulauan 0.4394 Rendah

286 Kab. Buol 0.4896 Rendah

287 Kab. Toli-Toli 0.4935 Rendah

288 Kab. Donggala 0.2455 Rendah

289 Kab. Morowali

290 Kab. Poso 0.4650 Rendah

291 Kota Palu 0.6209 Sedang

292 Kab. Parigi Moutong 0.2742 Rendah

293 Kab. Tojo Una Una 0.3313 Rendah

Provinsi Sulawesi Selatan

(17)

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

No. DAERAH Indeks Kapasitas Fiskal Kategori

1 2 3 4

295 Kab. Barru 0.7216 Sedang

296 Kab. Bone 0.2317 Rendah

297 Kab. Bulukumba 0.4609 Rendah

298 Kab. Enrekang 0.4776 Rendah

299 Kab. Gowa 0.3279 Rendah

300 Kab. Jeneponto 0.2198 Rendah

301 Kab. Luwu 0.2977 Rendah

302 Kab. Luwu Utara 0.4891 Rendah

303 Kab. Maros 0.2366 Rendah

304 Kab. Pangkajene dan Kepulauan 0.2713 Rendah

305 Kab. Pinrang

306 Kab. Selayar

307 Kab. Sidenreng Rappang 0.9435 Sedang

308 Kab. Sinjai 0.5144 Sedang

309 Kab. Soppeng 1.5794 Tinggi

310 Kab. Takalar 0.4858 Rendah

311 Kab. Tana Toraja 0.2164 Rendah

312 Kab. Wajo 0.5663 Sedang

313 Kota Pare-Pare 1.8516 Tinggi

314 Kota Makassar

315 Kota Palopo 1.0007 Tinggi

316 Kab. Luwu Timur

Provinsi Sulawesi Tenggara

317 Kab. Buton 0.2355 Rendah

318 Kab. Konawe 0.3505 Rendah

319 Kab. Kolaka 0.3430 Rendah

320 Kab. Muna 0.3171 Rendah

321 Kota Kendari 0.5826 Sedang

322 Kota Bau-Bau 0.6261 Sedang

323 Kab. Konawe Selatan 0.4249 Rendah

324 Kab. Bombana 0.9227 Sedang

325 Kab. Wakatobi 0.5817 Sedang

326 Kab. Kolaka Utara 0.8258 Sedang

Provinsi Bali

(18)

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

No. DAERAH Indeks Kapasitas Fiskal Kategori

1 2 3 4

328 Kab. Bangli 0.9617 Sedang

329 Kab. Buleleng 0.4908 Rendah

330 Kab. Gianyar 0.7899 Sedang

331 Kab. Jembrana 0.8335 Sedang

332 Kab. Karangasem 0.5859 Sedang

333 Kab. Klungkung 1.0782 Tinggi

334 Kab. Tabanan 0.7107 Sedang

335 Kota Denpasar 2.6673 Sangat Tinggi

Provinsi Nusa Tenggara Barat

336 Kab. Bima 0.1942 Rendah

337 Kab. Dompu 0.2160 Rendah

338 Kab. Lombok Barat 0.0929 Rendah

339 Kab. Lombok Tengah 0.0920 Rendah

340 Kab. Lombok Timur 0.1010 Rendah

341 Kab. Sumbawa 0.1646 Rendah

342 Kota Mataram 0.4705 Rendah

343 Kota Bima 0.8386 Sedang

344 Kab. Sumbawa Barat 0.6184 Sedang

Provinsi Nusa Tenggara Timur

345 Kab. Alor 0.3466 Rendah

346 Kab. Belu 0.2196 Rendah

347 Kab. Ende 0.3603 Rendah

348 Kab. Flores Timur

349 Kab. Kupang 0.2278 Rendah

350 Kab. Lembata 0.4403 Rendah

351 Kab. Manggarai 0.1503 Rendah

352 Kab. Ngada 0.8478 Sedang

353 Kab. Sikka 0.3600 Rendah

354 Kab. Sumba Barat 0.4282 Rendah

355 Kab. Sumba Timur

356 Kab. Timor Tengah Selatan 0.1149 Rendah

357 Kab. Timor Tengah Utara

358 Kota Kupang 0.8406 Sedang

359 Kab. Rote Ndao 0.5155 Sedang

(19)

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

No. DAERAH Indeks Kapasitas Fiskal Kategori

1 2 3 4

Provinsi Maluku

361 Kab. Maluku Tenggara Barat 0.4018 Rendah

362 Kab. Maluku Tengah 0.3037 Rendah

363 Kab. Maluku Tenggara 0.3704 Rendah

364 Kab. Pulau Buru 0.5502 Sedang

365 Kota Ambon

366 Kab. Seram Bagian Barat 0.3726 Rendah

367 Kab. Seram Bagian Timur

368 Kab. Kepulauan Aru

Provinsi Papua

369 Kab. Biak Numfor 0.4510 Rendah

370 Kab. Jayapura 1.2950 Tinggi

371 Kab. Jayawijaya 0.2503 Rendah

372 Kab. Merauke 1.2831 Tinggi

373 Kab. Mimika 1.7429 Tinggi

374 Kab. Nabire 0.3945 Rendah

375 Kab. Paniai 0.5384 Sedang

376 Kab. Puncak Jaya 0.5606 Sedang

377 Kab. Yapen Waropen 0.7177 Sedang

378 Kota Jayapura 0.5026 Sedang

379 Kab. Sarmi 5.1943 Sangat Tinggi

380 Kab. Keerom 2.5366 Sangat Tinggi

381 Kab. Yahukimo 0.4222 Rendah

382 Kab. Pegunungan Bintang 0.6871 Sedang

383 Kab. Tolikara 0.9744 Sedang

384 Kab. Boven Digoel 4.6875 Sangat Tinggi

385 Kab. Mappi 1.7239 Tinggi

386 Kab. Asmat 1.6467 Tinggi

387 Kab. Waropen 2.6597 Sangat Tinggi

388 Kab. Supiori 3.1395 Sangat Tinggi

Provinsi Maluku Utara

389 Kab. Halmahera Tengah 2.1254 Sangat Tinggi

390 Kota Ternate 2.9931 Sangat Tinggi

391 Kab. Halmahera Barat 1.0034 Tinggi

(20)

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

No. DAERAH Indeks Kapasitas Fiskal Kategori

1 2 3 4

393 Kab. Halmahera Selatan 1.3802 Tinggi

394 Kab. Halmahera Utara 1.3921 Tinggi

395 Kab. Kepulauan Sula 1.3136 Tinggi

396 Kota Tidore Kepulauan 2.9506 Sangat Tinggi

Provinsi Banten

397 Kab. Lebak 0.1968 Rendah

398 Kab. Pandeglang

399 Kab. Serang

400 Kab. Tangerang

401 Kota Cilegon 1.8608 Tinggi

402 Kota Tangerang 0.7631 Sedang

Provinsi Bangka Belitung

403 Kab. Bangka

404 Kab. Belitung 1.5322 Tinggi

405 Kota Pangkal Pinang 2.2080 Sangat Tinggi

406 Kab. Bangka Selatan 2.3972 Sangat Tinggi

407 Kab. Bangka Tengah 1.6251 Tinggi

408 Kab. Bangka Barat

409 Kab. Belitung Timur 1.8361 Tinggi

Provinsi Gorontalo

410 Kab. Boalemo 0.4880 Rendah

411 Kab. Gorontalo

412 Kota Gorontalo 1.1043 Tinggi

413 Kab. Pohuwato 0.4663 Rendah

414 Kab. Bone Bolango 0.3703 Rendah

Provinsi Kepulauan Riau

415 Kab. Karimun

416 Kab. Bintan 1.7802 Tinggi

417 Kab. Natuna 6.2648 Sangat Tinggi

418 Kota Batam 0.5736 Sedang

419 Kota Tanjung Pinang

420 Kab. Lingga 0.9610 Sedang

Provinsi Papua Barat

421 Kab. Fak-Fak 1.3282 Tinggi

(21)

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

No. DAERAH Indeks Kapasitas Fiskal Kategori

1 2 3 4

423 Kab. Sorong 1.2579 Tinggi

424 Kota Sorong 0.4227 Rendah

425 Kab. Raja Ampat 3.0245 Sangat Tinggi

426 Kab. Sorong Selatan 2.4983 Sangat Tinggi

427 Kab. Teluk Bintuni 1.5769 Tinggi

428 Kab. Teluk Wondama 2.2259 Sangat Tinggi

429 Kab. Kaimana 2.9795 Sangat Tinggi

Provinsi Sulawesi Barat

430 Kab. Majene 0.4395 Rendah

431 Kab. Mamuju 0.7813 Sedang

432 Kab. Polewali Mandar 0.1900 Rendah

433 Kab. Mamasa 0.5673 Sedang

434 Kab. Mamuju Utara

MENTERI KEUANGAN ttd

(22)

LAMPIRAN III PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 224/PMK.07./2008 TENTANG PETA KAPASITAS FISKAL DAERAH

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PETA KAPASITAS FISKAL DAERAH PEMEKARAN

DAERAH INDUK No. DAERAH Indeks Kapasitas Fiskal Nama Kategori 1 2 3 4 5 PEMEKARAN TAHUN 2007 Daerah Kabupaten/Kota

1 Kab. Pidie Jaya Kab. Pidie 0.1824 Rendah

2 Kota Subulussalam Kab. Aceh Singkil 0.4618 Rendah

3 Kab. Batubara Kab. Asahan

4 Kab. Padang Lawas Utara Kab. Tapanuli Selatan 0.2668 Rendah

5 Kab. Padang Lawas Kab. Tapanuli Selatan 0.2668 Rendah

6 Kab. Empat Lawang Kab. Lahat 0.3874 Rendah

7 Kab. Pesawaran Kab. Lampung Selatan

8 Kota Serang Kab. Serang

9 Kab. Bandung Barat Kab. Bandung 0.2528 Rendah

10 Kab. Kayong Utara Kab. Ketapang

11 Kab. Kubu Raya Kab. Pontianak

12 Kab. Tana Tidung Kab. Bulungan 3.4296 Sangat Tinggi

13 Kab. Minahasa Tenggara Kab. Minahasa Selatan 0.5187 Sedang

14 Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow

15 Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro Kab. Kep. Sangihe dan Talaud

16 Kota Kotamobagu Kab. Bolaang Mongondow

17 Kab. Gorontalo Utara Kab. Gorontalo

18 Kab. Konawe Utara Kab. Konawe 0.3505 Rendah

19 Kab. Buton Utara Kab. Muna 0.3171 Rendah

20 Kab. Nagekeo Kab. Ngada 0.8478 Sedang

21 Kab. Sumba Tengah Kab. Sumba Barat 0.4282 Rendah

22 Kab. Sumba Barat Daya Kab. Sumba Barat 0.4282 Rendah

23 Kab. Manggarai Timur Kab. Manggarai 0.1503 Rendah

24 Kota Tual Kab. Maluku Tenggara 0.3704 Rendah

Kab. Sarmi 5.1943 Sangat Tinggi

25 Kota Memberamo Raya.

(23)

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DAERAH INDUK No. DAERAH Indeks Kapasitas Fiskal Nama Kategori 1 2 3 4 5 PEMEKARAN TAHUN 2008 Daerah Kabupaten/Kota

1 Kab. Labuhan Batu Utara Kab. Labuhan Batu 0.3619 Rendah

2 Kab. Labuhan Batu Selatan Kab. Labuhan Batu 0.3619 Rendah

3 Kota Sungai Penuh Kab. Kerinci 0.6587 Sedang

4 Kab. Bengkulu Tengah Kab. Bengkulu Utara 0.2418 Rendah

5 Kab. Anambas Kab. Natuna 6.2648 Sangat Tinggi

6 Kab. Buru Selatan Kab. Pulau Buru 0.5502 Sedang

7 Kab. Maluku Barat Daya Kab. Maluku Tenggara Barat 0.4018 Rendah

8 Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Bolaang Mongondow

9 Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow

10 Kab. Sigi Kab. Donggala 0.2455 Rendah

11 Kab. Tana Toraja Utara Kab. Tana Toraja 0.2164 Rendah

12 Kab. Lombok Utara Kab. Lombok Barat 0.0929 Rendah

13 Kab. Dogiyai Kab. Nabire 0.3945 Rendah

14 Kab. Yalimo Kab. Jayawijaya 0.2503 Rendah

15 Kab. Memberamo Tengah Kab. Jayawijaya 0.2503 Rendah

16 Kab. Puncak Kab. Puncak Jaya 0.5606 Sedang

17 Kab. Nduga Kab. Jayawijaya 0.2503 Rendah

18 Kab. Lanny Jaya Kab. Jayawijaya 0.2503 Rendah

MENTERI KEUANGAN ttd

Referensi

Dokumen terkait

SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya yang telah memberikan nikmat kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai

Stage 3 adalah permainan aksi melompat dan petualangan dimana pemain untuk menyelesaikan tantangan stage ini harus menemui obyek yang ditentukan dan menyelesaikan

Di dalam revolusi, perubahan yang terjadi dapat direncanakan at`u tanpa direncanakan terlebih dahulu dandapat dijalankan tanpa kekerasan atau melalui kekerasan.Sedangkan

- Dinas Pertanian selalu memberikan UPTD yaitu sebagai tim pengawas di Kecamatan Rawang Panca Arga, dimana UPTD berfungsi sebagai sarana pelaporan dari tim

Hasil percobaan pemupukan N, P dan K pada tanaman katuk menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata untuk hasil panen pada perlakuan P, sementara pada perlakuan N, pola

Dari uraian di atas, penulis tertarik melakukan penelitian untuk mengetahui bagaimana berdirinya Bank BJB Syariah Kantor Cabang Pembantu padalarang dan menganalisis

Untuk menghindari kesalahan penafsiran mengenai variabel penelitian maka berikut ini dijelaskan definisi operasional dari variabel output adalah: Hasil belajar IPA

Populasi penelitian terdiri dari tiga bagian yaitu (1) populasi untuk penentuan nilai daya dukung efektif yang terdiri dari variabel biotik berupa flora