MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 224/PMK.07/2008
TENTANG
PETA KAPASITAS FISKAL DAERAH MENTERI KEUANGAN,
Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 20 ayat (4) Peraturan Pemerintah Nomor 2 tahun 2006 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman dan/atau Penerimaan Hibah serta Penerusan Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Peta Kapasitas Fiskal Daerah;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 tentang Hibah Kepada Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 139, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4577);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman dan/atau Penerimaan Hibah serta Penerusan Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 3, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4597);
6. Keputusan Presiden Nomor 20/P Tahun 2005;
7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.07/2008 tentang Hibah Daerah;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PETA
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
BAB I
KETENTUAN UMUM Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri Keuangan ini yang dimaksud dengan : 1. Pemerintah Pusat, yang selanjutnya disebut Pemerintah,
adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan Pemerintahan Negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
2. Pemerintah Daerah adalah gubernur, bupati, atau walikota, dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.
3. Kapasitas Fiskal adalah gambaran kemampuan keuangan masing-masing daerah yang dicerminkan melalui penerimaan umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (tidak termasuk dana alokasi khusus, dana darurat, dana pinjaman lama, dan penerimaan lain yang penggunaannya dibatasi untuk membiayai pengeluaran tertentu) untuk membiayai tugas pemerintahan setelah dikurangi belanja pegawai dan dikaitkan dengan jumlah penduduk miskin.
4. Peta Kapasitas Fiskal Daerah, yang selanjutnya disebut Peta Kapasitas Fiskal, adalah pengelompokan Daerah berdasarkan indeks kapasitas fiskal menjadi empat kelompok yaitu Daerah berkapasitas fiskal sangat tinggi, tinggi, sedang, dan rendah. 5. Daerah Otonom, yang selanjutnya disebut Daerah, adalah
kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
6. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, yang selanjutnya disingkat APBD, adalah rencana keuangan tahunan Pemerintah Daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah.
7. Pinjaman Luar Negeri adalah salah satu unsur pembiayaan negara baik dalam bentuk devisa dan/atau devisa yang dirupiahkan maupun dalam bentuk barang dan/atau dalam bentuk jasa yang diperoleh dari pemberi pinjaman luar negeri yang harus dibayar kembali.
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
8. Pemberi Pinjaman Luar Negeri, yang selanjutnya disingkat PPLN, adalah pemerintah suatu negara asing, lembaga multilateral, lembaga keuangan dan lembaga non keuangan asing, serta lembaga keuangan non asing, yang berdomisili dan melakukan kegiatan usaha di luar wilayah negara Republik Indonesia yang memberikan pinjaman kepada Pemerintah.
BAB II
RUANG LINGKUP Pasal 2
(1) Peta Kapasitas Fiskal digunakan untuk penerusan Pinjaman Luar Negeri kepada Pemerintah Daerah dalam bentuk hibah atau untuk kebijakan lain yang diatur secara khusus dalam peraturan perundang-undangan.
(2) Peta Kapasitas Fiskal terdiri dari Peta Kapasitas Fiskal Daerah Provinsi, Peta Kapasitas Fiskal Daerah Kabupaten/Kota, dan Peta Kapasitas Fiskal Daerah Pemekaran.
BAB III
PENYUSUNAN PETA KAPASITAS FISKAL Pasal 3
Penyusunan Peta Kapasitas Fiskal dilakukan melalui 2 (dua) tahap yaitu:
a. Penghitungan Kapasitas Fiskal Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota; dan
b. Penghitungan indeks Kapasitas Fiskal Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota.
BAB IV
PENGHITUNGAN KAPASITAS FISKAL DAN INDEKS KAPASITAS FISKAL
Pasal 4
(1) Penghitungan Kapasitas Fiskal Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a, didasarkan pada formula sebagai berikut :
KF = ( PAD + DBH + DAU + LP) – BP Jumlah penduduk miskin
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
KF = Kapasitas Fiskal
PAD = Pendapatan Asli Daerah DBH = Dana Bagi Hasil
DAU = Dana Alokasi Umum
LP = Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah BP = Belanja Pegawai
(2) Jumlah penduduk miskin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah jumlah penduduk miskin berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun terakhir.
(3) Penghitungan Kapasitas Fiskal didasarkan pada data Realisasi APBD Tahun Anggaran 2007.
(4) Penghitungan indeks Kapasitas Fiskal Daerah Provinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf b, dilakukan dengan menghitung Kapasitas Fiskal masing-masing Daerah Provinsi dibagi dengan rata-rata Kapasitas Fiskal seluruh Daerah Provinsi.
(5) Penghitungan indeks Kapasitas Fiskal Daerah Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf b, dilakukan dengan menghitung Kapasitas Fiskal masing-masing Daerah Kabupaten/Kota dibagi dengan rata-rata Kapasitas Fiskal seluruh Daerah Kabupaten/Kota.
(6) Berdasarkan indeks yang diperoleh sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dan (5), Daerah dikelompokkan dalam 4 (empat) kategori sebagai berikut:
a. Daerah yang indeks kapasitas fiskalnya lebih dari atau sama dengan 2 (indeks≥2) merupakan Daerah yang termasuk kategori Kapasitas Fiskal sangat tinggi;
b. Daerah yang indeks kapasitas fiskalnya antara lebih dari atau sama dengan 1 sampai kurang dari 2 (1≤indeks<2) merupakan Daerah yang termasuk kategori Kapasitas Fiskal tinggi;
c. Daerah yang indeks kapasitas fiskalnya antara lebih dari 0,5 sampai kurang dari 1 (0,5<indeks<1) merupakan Daerah yang termasuk kategori Kapasitas Fiskal sedang; dan
d. Daerah yang indeks kapasitas fiskalnya kurang dari atau sama dengan 0,5 (indeks≤0,5) merupakan Daerah yang termasuk kategori Kapasitas Fiskal rendah.
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Pasal 5
Penetapan kategori Kapasitas Fiskal bagi Daerah pemekaran tahun 2007 dan tahun 2008 mengikuti kategori Kapasitas Fiskal Daerah Induk.
BAB V
PETA KAPASITAS FISKAL MASING-MASING DAERAH Pasal 6
Peta Kapasitas Fiskal masing-masing Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) adalah sebagai berikut :
a. Peta Kapasitas Fiskal Daerah Provinsi adalah sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran I Peraturan Menteri Keuangan ini; b. Peta Kapasitas Fiskal Daerah Kabupaten/Kota adalah
sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran II Peraturan Menteri Keuangan ini; dan
c. Peta Kapasitas Fiskal Daerah Pemekaran adalah sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran III Peraturan Menteri Keuangan ini.
BAB VI
KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 7
(1) Daerah yang tidak dikategorikan adalah:
a. Daerah yang tidak menyampaikan data Realisasi APBD Tahun Anggaran 2007; dan
b. Daerah yang telah menyampaikan data Realisasi APBD Tahun Anggaran 2007 namun tidak disertai rincian informasi yang diperlukan untuk penghitungan kapasitas fiskal.
(2) Daerah yang tidak dikategorikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tidak dapat menerima alokasi hibah yang bersumber dari penerusan Pinjaman Luar Negeri.
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP Pasal 8
Pada saat Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 153/PMK.07/2007 tentang Peta Kapasitas Fiskal Dalam Rangka Penerusan Pinjaman Luar Negeri Pemerintah Kepada Daerah Dalam Bentuk Hibah, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 9
Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2009.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Peraturan Menteri Keuangan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 19 Desember 2008
MENTERI KEUANGAN,
ttd
LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 224/PMK.07./2008 TENTANG PETA KAPASITAS FISKAL DAERAH
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
PETA KAPASITAS FISKAL PROVINSI
No. DAERAH Indeks Kapasitas Fiskal Kategori
1 2 3 4
1 Nanggroe Aceh Darussalam 0.5758 Sedang
2 Sumatera Utara 0.3274 Rendah
3 Sumatera Barat 0.5324 Sedang
4 Riau 1.5154 Tinggi
5 Jambi 1.0579 Tinggi
6 Sumatera Selatan 0.4348 Rendah
7 Bengkulu 0.4847 Rendah
8 Lampung 0.2043 Rendah
9 DKI Jakarta 7.6010 Sangat Tinggi
10 Jawa Barat 0.3155 Rendah
11 Jawa Tengah 0.1753 Rendah
12 Yogyakarta 0.5366 Sedang
13 Jawa Timur 0.2261 Rendah
14 Kalimantan Barat 0.4922 Rendah
15 Kalimantan Tengah 1.2797 Tinggi
16 Kalimantan Selatan 1.4816 Tinggi
17 Kalimantan Timur 4.2967 Sangat Tinggi
18 Sulawesi Utara 0.6174 Sedang
19 Sulawesi Tengah 0.3372 Rendah
20 Sulawesi Selatan 0.4365 Rendah
21 Sulawesi Tenggara 0.3190 Rendah
22 Bali 1.4901 Tinggi
23 Nusa Tenggara Barat 0.1633 Rendah
24 Nusa Tenggara Timur 0.1890 Rendah
25 Maluku 0.5824 Sedang
26 Papua 0.4605 Rendah
27 Maluku Utara 1.2168 Tinggi
28 Banten 0.6039 Sedang
29 Bangka Belitung 1.7850 Tinggi
30 Gorontalo 0.3983 Rendah
31 Kepulauan Riau 1.6338 Tinggi
32 Papua Barat 0.7536 Sedang
33 Sulawesi Barat 0.4759 Rendah
MENTERI KEUANGAN ttd
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
PETA KAPASITAS FISKAL KABUPATEN/KOTA
No. DAERAH Indeks Kapasitas Fiskal Kategori
1 2 3 4
Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
1 Kab. Aceh Barat 0.3192 Rendah
2 Kab. Aceh Besar 0.2086 Rendah
3 Kab. Aceh Selatan 0.3493 Rendah
4 Kab. Aceh Singkil 0.4618 Rendah
5 Kab. Aceh Tengah 0.4268 Rendah
6 Kab. Aceh Tenggara 0.5466 Sedang
7 Kab. Aceh Timur 0.3377 Rendah
8 Kab. Aceh Utara 0.2290 Rendah
9 Kab. Bireuen 0.2156 Rendah
10 Kab. Pidie 0.1824 Rendah
11 Kab. Simeuleu 0.5977 Sedang
12 Kota Banda Aceh 1.2484 Tinggi
13 Kota Sabang 1.3811 Tinggi
14 Kota Langsa 0.6263 Sedang
15 Kota Lhokseumawe 1.0271 Tinggi
16 Kab. Gayo Lues 0.4161 Rendah
17 Kab. Aceh Barat Daya 0.9215 Sedang
18 Kab. Aceh Jaya 0.4138 Rendah
19 Kab. Nagan Raya 0.7871 Sedang
20 Kab. Aceh Tamiang
21 Kab. Bener Meriah
Provinsi Sumatera Utara
22 Kab. Asahan
23 Kab. Dairi 0.4609 Rendah
24 Kab. Deli Serdang 0.5188 Sedang
25 Kab. Tanah Karo 0.4420 Rendah
26 Kab. Labuhan Batu 0.3619 Rendah
27 Kab. Langkat 0.1369 Rendah
28 Kab. Mandailing Natal
29 Kab. Nias 0.1621 Rendah
30 Kab. Simalungun 0.2391 Rendah
31 Kab. Tapanuli Selatan 0.2668 Rendah
LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 224/PMK.07./2008 TENTANG PETA KAPASITAS FISKAL DAERAH
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
No. DAERAH Indeks Kapasitas Fiskal Kategori
1 2 3 4
32 Kab. Tapanuli Tengah 0.2150 Rendah
33 Kab. Tapanuli Utara 0.4029 Rendah
34 Kab. Toba Samosir 0.5517 Sedang
35 Kota Binjai 1.2078 Tinggi
36 Kota Medan 0.6322 Sedang
37 Kota Pematang Siantar 0.7196 Sedang
38 Kota Sibolga
39 Kota Tanjung Balai 0.8812 Sedang
40 Kota Tebing Tinggi 1.1562 Tinggi
41 Kota Padang Sidempuan 0.6657 Sedang
42 Kab. Pakpak Barat
43 Kab. Nias Selatan 0.2216 Rendah
44 Kab. Humbang Hasundutan 0.7332 Sedang
45 Kab. Serdang Bedagai 0.3088 Rendah
46 Kab. Samosir 0.4625 Rendah
Provinsi Sumatera Barat
47 Kab. Lima Puluh Kota 0.4259 Rendah
48 Kab. Agam 0.3678 Rendah
49 Kab. Kepulauan Mentawai 2.0421 Sangat Tinggi
50 Kab. Padang Pariaman 0.4411 Rendah
51 Kab. Pasaman
52 Kab. Pesisir Selatan 0.4417 Rendah
53 Kab. Sawah Lunto Sijunjung 0.6713 Sedang
54 Kab. Solok 0.3545 Rendah
55 Kab. Tanah Datar 0.7311 Sedang
56 Kota Bukit Tinggi 2.6971 Sangat Tinggi
57 Kota Padang Panjang 4.8391 Sangat Tinggi
58 Kota Padang 0.9045 Sedang
59 Kota Payakumbuh 1.6552 Tinggi
60 Kota Sawahlunto 11.3558 Sangat Tinggi
61 Kota Solok 5.9868 Sangat Tinggi
62 Kota Pariaman
63 Kab. Pasaman Barat
64 Kab. Dharmasraya 0.7090 Sedang
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
No. DAERAH Indeks Kapasitas Fiskal Kategori
1 2 3 4
Provinsi Riau
66 Kab. Bengkalis 2.0462 Sangat Tinggi
67 Kab. Indragiri Hilir 0.5252 Sedang
68 Kab. Indragiri Hulu 1.0745 Tinggi
69 Kab. Kampar 0.9978 Sedang
70 Kab. Kuantan Singingi 0.7733 Sedang
71 Kab. Pelalawan 1.2289 Tinggi
72 Kab. Rokan Hilir
73 Kab. Rokan Hulu
74 Kab. Siak
75 Kota Dumai 2.5491 Sangat Tinggi
76 Kota Pekanbaru 2.2227 Sangat Tinggi
Provinsi Jambi
77 Kab. Batanghari 0.7312 Sedang
78 Kab. Bungo 1.4679 Tinggi
79 Kab. Kerinci 0.6587 Sedang
80 Kab. Merangin 0.7493 Sedang
81 Kab. Muaro Jambi 1.0694 Tinggi
82 Kab. Sarolangun 0.7518 Sedang
83 Kab. Tanjung Jabung Barat 1.3276 Tinggi
84 Kab. Tanjung Jabung Timur 1.3174 Tinggi
85 Kab. Tebo 1.2167 Tinggi
86 Kota Jambi 1.0977 Tinggi
Provinsi Sumatera Selatan
87 Kab. Lahat 0.3874 Rendah
88 Kab. Musi Banyuasin
89 Kab. Musi Rawas 0.3162 Rendah
90 Kab. Muara Enim 0.3890 Rendah
91 Kab. Ogan Komering Ilir 0.2975 Rendah
92 Kab. Ogan Komering Ulu 0.8981 Sedang
93 Kota Palembang 0.4817 Rendah
94 Kota Prabumulih 2.7037 Sangat Tinggi
95 Kota Pagar Alam 2.0118 Sangat Tinggi
96 Kota Lubuk Linggau 0.9395 Sedang
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
No. DAERAH Indeks Kapasitas Fiskal Kategori
1 2 3 4
98 Kab. Ogan Ilir 0.3685 Rendah
99 Kab. Ogan Komering Ulu Timur
100 Kab. Ogan Komering Ulu Selatan 0.4432 Rendah
Provinsi Bengkulu
101 Kab. Bengkulu Selatan 0.2903 Rendah
102 Kab. Bengkulu Utara 0.2418 Rendah
103 Kab. Rejang Lebong
104 Kota Bengkulu 0.7366 Sedang
105 Kab. Kaur 0.3260 Rendah
106 Kab. Seluma 0.2729 Rendah
107 Kab. Mukomuko 0.5203 Sedang
108 Kab. Lebong 1.0361 Tinggi
109 Kab. Kepahiang 0.7975 Sedang
Provinsi Lampung
110 Kab. Lampung Barat 0.2706 Rendah
111 Kab. Lampung Selatan
112 Kab. Lampung Tengah 0.1275 Rendah
113 Kab. Lampung Utara 0.1357 Rendah
114 Kab. Lampung Timur 0.1401 Rendah
115 Kab. Tanggamus 0.1458 Rendah
116 Kab. Tulang Bawang 0.3785 Rendah
117 Kab. Way Kanan 0.2781 Rendah
118 Kota Bandar Lampung 0.3659 Rendah
119 Kota Metro
Provinsi Jawa Barat
120 Kab. Bandung 0.2528 Rendah
121 Kab. Bekasi 0.5608 Sedang
122 Kab. Bogor 0.1928 Rendah
123 Kab. Ciamis 0.2092 Rendah
124 Kab. Cianjur
125 Kab. Cirebon 0.1224 Rendah
126 Kab. Garut 0.1238 Rendah
127 Kab. Indramayu
128 Kab. Karawang 0.2281 Rendah
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
No. DAERAH Indeks Kapasitas Fiskal Kategori
1 2 3 4
130 Kab. Majalengka 0.1490 Rendah
131 Kab. Purwakarta 0.2264 Rendah
132 Kab. Subang 0.1821 Rendah
133 Kab. Sukabumi
134 Kab. Sumedang 0.2046 Rendah
135 Kab. Tasikmalaya 0.1333 Rendah
136 Kota Bandung 1.0691 Tinggi
137 Kota Bekasi 0.6667 Sedang
138 Kota Bogor 0.4160 Rendah
139 Kota Cirebon 0.9922 Sedang
140 Kota Depok 1.3284 Tinggi
141 Kota Sukabumi
142 Kota Tasikmalaya 0.4753 Rendah
143 Kota Cimahi
144 Kota Banjar 2.1140 Sangat Tinggi
Provinsi Jawa Tengah
145 Kab. Banjarnegara 0.1186 Rendah
146 Kab. Banyumas 0.1226 Rendah
147 Kab. Batang 0.1498 Rendah
148 Kab. Blora 0.1677 Rendah
149 Kab. Boyolali
150 Kab. Brebes 0.0870 Rendah
151 Kab. Cilacap 0.1493 Rendah
152 Kab. Demak 0.1249 Rendah
153 Kab. Grobogan 0.1079 Rendah
154 Kab. Jepara 0.3007 Rendah
155 Kab. Karanganyar 0.1950 Rendah
156 Kab. Kebumen 0.0917 Rendah
157 Kab. Kendal 0.1748 Rendah
158 Kab. Klaten 0.1393 Rendah
159 Kab. Kudus 0.4027 Rendah
160 Kab. Magelang 0.1755 Rendah
161 Kab. Pati 0.1548 Rendah
162 Kab. Pekalongan 0.1480 Rendah
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
No. DAERAH Indeks Kapasitas Fiskal Kategori
1 2 3 4
164 Kab. Purbalingga 0.1293 Rendah
165 Kab. Purworejo 0.1843 Rendah
166 Kab. Rembang 0.1396 Rendah
167 Kab. Semarang 0.2799 Rendah
168 Kab. Sragen 0.1688 Rendah
169 Kab. Sukoharjo 0.2266 Rendah
170 Kab. Tegal 0.1369 Rendah
171 Kab. Temanggung 0.2062 Rendah
172 Kab. Wonogiri 0.1288 Rendah
173 Kab. Wonosobo 0.1083 Rendah
174 Kota Magelang 1.2193 Tinggi
175 Kota Pekalongan 1.0653 Tinggi
176 Kota Salatiga 0.9920 Sedang
177 Kota Semarang 0.8855 Sedang
178 Kota Surakarta 0.3806 Rendah
179 Kota Tegal 0.7878 Sedang
Provinsi Yogyakarta
180 Kab. Bantul
181 Kab. Gunung Kidul 0.1351 Rendah
182 Kab. Kulon Progo 0.1906 Rendah
183 Kab. Sleman
184 Kota Yogyakarta
Provinsi Jawa Timur
185 Kab. Bangkalan 0.1079 Rendah
186 Kab. Banyuwangi
187 Kab. Blitar 0.1972 Rendah
188 Kab. Bojonegoro 0.1360 Rendah
189 Kab. Bondowoso 0.1334 Rendah
190 Kab. Gresik 0.1500 Rendah
191 Kab. Jember 0.1201 Rendah
192 Kab. Jombang 0.1534 Rendah
193 Kab. Kediri 0.1584 Rendah
194 Kab. Lamongan 0.1202 Rendah
195 Kab. Lumajang 0.1649 Rendah
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
No. DAERAH Indeks Kapasitas Fiskal Kategori
1 2 3 4
197 Kab. Magetan 0.2392 Rendah
198 Kab. Malang 0.1656 Rendah
199 Kab. Mojokerto 0.2221 Rendah
200 Kab. Nganjuk 0.1371 Rendah
201 Kab. Ngawi
202 Kab. Pacitan
203 Kab. Pamekasan 0.1024 Rendah
204 Kab. Pasuruan 0.1429 Rendah
205 Kab. Ponorogo 0.1766 Rendah
206 Kab. Probolinggo 0.1213 Rendah
207 Kab. Sampang 0.0812 Rendah
208 Kab. Sidoarjo 0.3183 Rendah
209 Kab. Situbondo
210 Kab. Sumenep 0.1103 Rendah
211 Kab. Trenggalek 0.1662 Rendah
212 Kab. Tuban 0.1412 Rendah
213 Kab. Tulungagung 0.1761 Rendah
214 Kota Blitar 0.9401 Sedang
215 Kota Kediri 0.9171 Sedang
216 Kota Madiun 1.2423 Tinggi
217 Kota Malang 0.6255 Sedang
218 Kota Mojokerto
219 Kota Pasuruan 0.7572 Sedang
220 Kota Probolinggo 0.5578 Sedang
221 Kota Surabaya 0.7038 Sedang
222 Kota Batu 0.8495 Sedang
Provinsi Kalimantan Barat
223 Kab. Bengkayang 0.8052 Sedang
224 Kab. Landak 0.2962 Rendah
225 Kab. Kapuas Hulu
226 Kab. Ketapang
227 Kab. Pontianak
228 Kab. Sambas
229 Kab. Sanggau 0.8492 Sedang
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
No. DAERAH Indeks Kapasitas Fiskal Kategori
1 2 3 4
231 Kota Pontianak 0.7994 Sedang
232 Kota Singkawang 1.3869 Tinggi
233 Kab. Sekadau 0.9867 Sedang
234 Kab. Melawi 0.6830 Sedang
Provinsi Kalimantan Tengah
235 Kab. Barito Selatan 1.8272 Tinggi
236 Kab. Barito Utara 2.5415 Sangat Tinggi
237 Kab. Kapuas 0.8288 Sedang
238 Kab. Kotawaringin Barat 1.6262 Tinggi
239 Kab. Kotawaringin Timur 1.0326 Tinggi
240 Kota Palangka Raya 2.1805 Sangat Tinggi
241 Kab. Katingan 2.7695 Sangat Tinggi
242 Kab. Seruyan
243 Kab. Sukamara 7.9064 Sangat Tinggi
244 Kab. Lamandau 5.2665 Sangat Tinggi
245 Kab. Gunung Mas 2.6541 Sangat Tinggi
246 Kab. Pulang Pisau 1.9554 Tinggi
247 Kab. Murung Raya 4.7505 Sangat Tinggi
248 Kab. Barito Timur 1.6085 Tinggi
Provinsi Kalimantan Selatan
249 Kab. Banjar 1.4193 Tinggi
250 Kab. Barito Kuala 1.0443 Tinggi
251 Kab. Hulu Sungai Selatan
252 Kab. Hulu Sungai Tengah 0.9972 Sedang
253 Kab. Hulu Sungai Utara 0.8421 Sedang
254 Kab. Kota Baru 1.4993 Tinggi
255 Kab. Tabalong 1.2891 Tinggi
256 Kab. Tanah Laut
257 Kab. Tapin 1.8682 Tinggi
258 Kota Banjarbaru 2.5363 Sangat Tinggi
259 Kota Banjarmasin 1.7577 Tinggi
260 Kab. Balangan 1.9406 Tinggi
261 Kab. Tanah Bumbu 1.3886 Tinggi
Provinsi Kalimantan Timur
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
No. DAERAH Indeks Kapasitas Fiskal Kategori
1 2 3 4
263 Kab. Bulungan 3.4296 Sangat Tinggi
264 Kab. Kutai 4.5693 Sangat Tinggi
265 Kab. Kutai Barat
266 Kab. Kutai Timur 3.9950 Sangat Tinggi
267 Kab. Malinau 6.3884 Sangat Tinggi
268 Kab. Nunukan 2.7898 Sangat Tinggi
269 Kab. Pasir 2.2334 Sangat Tinggi
270 Kota Balikpapan 5.2596 Sangat Tinggi
271 Kota Bontang 7.0585 Sangat Tinggi
272 Kota Samarinda 2.2250 Sangat Tinggi
273 Kota Tarakan 4.0937 Sangat Tinggi
274 Kab. Penajam Paser Utara 2.7044 Sangat Tinggi
Provinsi Sulawesi Utara
275 Kab. Bolaang Mongondow
276 Kab. Minahasa 0.6110 Sedang
277 Kab. Kep. Sangihe dan Talaud
278 Kota Bitung 0.7547 Sedang
279 Kota Manado 1.0073 Tinggi
280 Kab. Kepulauan Talaud 1.4974 Tinggi
281 Kab. Minahasa Selatan 0.5187 Sedang
282 Kota Tomohon 1.9987 Tinggi
283 Kab. Minahasa Utara
Provinsi Sulawesi Tengah
284 Kab. Banggai 0.5020 Sedang
285 Kab. Banggai Kepulauan 0.4394 Rendah
286 Kab. Buol 0.4896 Rendah
287 Kab. Toli-Toli 0.4935 Rendah
288 Kab. Donggala 0.2455 Rendah
289 Kab. Morowali
290 Kab. Poso 0.4650 Rendah
291 Kota Palu 0.6209 Sedang
292 Kab. Parigi Moutong 0.2742 Rendah
293 Kab. Tojo Una Una 0.3313 Rendah
Provinsi Sulawesi Selatan
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
No. DAERAH Indeks Kapasitas Fiskal Kategori
1 2 3 4
295 Kab. Barru 0.7216 Sedang
296 Kab. Bone 0.2317 Rendah
297 Kab. Bulukumba 0.4609 Rendah
298 Kab. Enrekang 0.4776 Rendah
299 Kab. Gowa 0.3279 Rendah
300 Kab. Jeneponto 0.2198 Rendah
301 Kab. Luwu 0.2977 Rendah
302 Kab. Luwu Utara 0.4891 Rendah
303 Kab. Maros 0.2366 Rendah
304 Kab. Pangkajene dan Kepulauan 0.2713 Rendah
305 Kab. Pinrang
306 Kab. Selayar
307 Kab. Sidenreng Rappang 0.9435 Sedang
308 Kab. Sinjai 0.5144 Sedang
309 Kab. Soppeng 1.5794 Tinggi
310 Kab. Takalar 0.4858 Rendah
311 Kab. Tana Toraja 0.2164 Rendah
312 Kab. Wajo 0.5663 Sedang
313 Kota Pare-Pare 1.8516 Tinggi
314 Kota Makassar
315 Kota Palopo 1.0007 Tinggi
316 Kab. Luwu Timur
Provinsi Sulawesi Tenggara
317 Kab. Buton 0.2355 Rendah
318 Kab. Konawe 0.3505 Rendah
319 Kab. Kolaka 0.3430 Rendah
320 Kab. Muna 0.3171 Rendah
321 Kota Kendari 0.5826 Sedang
322 Kota Bau-Bau 0.6261 Sedang
323 Kab. Konawe Selatan 0.4249 Rendah
324 Kab. Bombana 0.9227 Sedang
325 Kab. Wakatobi 0.5817 Sedang
326 Kab. Kolaka Utara 0.8258 Sedang
Provinsi Bali
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
No. DAERAH Indeks Kapasitas Fiskal Kategori
1 2 3 4
328 Kab. Bangli 0.9617 Sedang
329 Kab. Buleleng 0.4908 Rendah
330 Kab. Gianyar 0.7899 Sedang
331 Kab. Jembrana 0.8335 Sedang
332 Kab. Karangasem 0.5859 Sedang
333 Kab. Klungkung 1.0782 Tinggi
334 Kab. Tabanan 0.7107 Sedang
335 Kota Denpasar 2.6673 Sangat Tinggi
Provinsi Nusa Tenggara Barat
336 Kab. Bima 0.1942 Rendah
337 Kab. Dompu 0.2160 Rendah
338 Kab. Lombok Barat 0.0929 Rendah
339 Kab. Lombok Tengah 0.0920 Rendah
340 Kab. Lombok Timur 0.1010 Rendah
341 Kab. Sumbawa 0.1646 Rendah
342 Kota Mataram 0.4705 Rendah
343 Kota Bima 0.8386 Sedang
344 Kab. Sumbawa Barat 0.6184 Sedang
Provinsi Nusa Tenggara Timur
345 Kab. Alor 0.3466 Rendah
346 Kab. Belu 0.2196 Rendah
347 Kab. Ende 0.3603 Rendah
348 Kab. Flores Timur
349 Kab. Kupang 0.2278 Rendah
350 Kab. Lembata 0.4403 Rendah
351 Kab. Manggarai 0.1503 Rendah
352 Kab. Ngada 0.8478 Sedang
353 Kab. Sikka 0.3600 Rendah
354 Kab. Sumba Barat 0.4282 Rendah
355 Kab. Sumba Timur
356 Kab. Timor Tengah Selatan 0.1149 Rendah
357 Kab. Timor Tengah Utara
358 Kota Kupang 0.8406 Sedang
359 Kab. Rote Ndao 0.5155 Sedang
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
No. DAERAH Indeks Kapasitas Fiskal Kategori
1 2 3 4
Provinsi Maluku
361 Kab. Maluku Tenggara Barat 0.4018 Rendah
362 Kab. Maluku Tengah 0.3037 Rendah
363 Kab. Maluku Tenggara 0.3704 Rendah
364 Kab. Pulau Buru 0.5502 Sedang
365 Kota Ambon
366 Kab. Seram Bagian Barat 0.3726 Rendah
367 Kab. Seram Bagian Timur
368 Kab. Kepulauan Aru
Provinsi Papua
369 Kab. Biak Numfor 0.4510 Rendah
370 Kab. Jayapura 1.2950 Tinggi
371 Kab. Jayawijaya 0.2503 Rendah
372 Kab. Merauke 1.2831 Tinggi
373 Kab. Mimika 1.7429 Tinggi
374 Kab. Nabire 0.3945 Rendah
375 Kab. Paniai 0.5384 Sedang
376 Kab. Puncak Jaya 0.5606 Sedang
377 Kab. Yapen Waropen 0.7177 Sedang
378 Kota Jayapura 0.5026 Sedang
379 Kab. Sarmi 5.1943 Sangat Tinggi
380 Kab. Keerom 2.5366 Sangat Tinggi
381 Kab. Yahukimo 0.4222 Rendah
382 Kab. Pegunungan Bintang 0.6871 Sedang
383 Kab. Tolikara 0.9744 Sedang
384 Kab. Boven Digoel 4.6875 Sangat Tinggi
385 Kab. Mappi 1.7239 Tinggi
386 Kab. Asmat 1.6467 Tinggi
387 Kab. Waropen 2.6597 Sangat Tinggi
388 Kab. Supiori 3.1395 Sangat Tinggi
Provinsi Maluku Utara
389 Kab. Halmahera Tengah 2.1254 Sangat Tinggi
390 Kota Ternate 2.9931 Sangat Tinggi
391 Kab. Halmahera Barat 1.0034 Tinggi
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
No. DAERAH Indeks Kapasitas Fiskal Kategori
1 2 3 4
393 Kab. Halmahera Selatan 1.3802 Tinggi
394 Kab. Halmahera Utara 1.3921 Tinggi
395 Kab. Kepulauan Sula 1.3136 Tinggi
396 Kota Tidore Kepulauan 2.9506 Sangat Tinggi
Provinsi Banten
397 Kab. Lebak 0.1968 Rendah
398 Kab. Pandeglang
399 Kab. Serang
400 Kab. Tangerang
401 Kota Cilegon 1.8608 Tinggi
402 Kota Tangerang 0.7631 Sedang
Provinsi Bangka Belitung
403 Kab. Bangka
404 Kab. Belitung 1.5322 Tinggi
405 Kota Pangkal Pinang 2.2080 Sangat Tinggi
406 Kab. Bangka Selatan 2.3972 Sangat Tinggi
407 Kab. Bangka Tengah 1.6251 Tinggi
408 Kab. Bangka Barat
409 Kab. Belitung Timur 1.8361 Tinggi
Provinsi Gorontalo
410 Kab. Boalemo 0.4880 Rendah
411 Kab. Gorontalo
412 Kota Gorontalo 1.1043 Tinggi
413 Kab. Pohuwato 0.4663 Rendah
414 Kab. Bone Bolango 0.3703 Rendah
Provinsi Kepulauan Riau
415 Kab. Karimun
416 Kab. Bintan 1.7802 Tinggi
417 Kab. Natuna 6.2648 Sangat Tinggi
418 Kota Batam 0.5736 Sedang
419 Kota Tanjung Pinang
420 Kab. Lingga 0.9610 Sedang
Provinsi Papua Barat
421 Kab. Fak-Fak 1.3282 Tinggi
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
No. DAERAH Indeks Kapasitas Fiskal Kategori
1 2 3 4
423 Kab. Sorong 1.2579 Tinggi
424 Kota Sorong 0.4227 Rendah
425 Kab. Raja Ampat 3.0245 Sangat Tinggi
426 Kab. Sorong Selatan 2.4983 Sangat Tinggi
427 Kab. Teluk Bintuni 1.5769 Tinggi
428 Kab. Teluk Wondama 2.2259 Sangat Tinggi
429 Kab. Kaimana 2.9795 Sangat Tinggi
Provinsi Sulawesi Barat
430 Kab. Majene 0.4395 Rendah
431 Kab. Mamuju 0.7813 Sedang
432 Kab. Polewali Mandar 0.1900 Rendah
433 Kab. Mamasa 0.5673 Sedang
434 Kab. Mamuju Utara
MENTERI KEUANGAN ttd
LAMPIRAN III PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 224/PMK.07./2008 TENTANG PETA KAPASITAS FISKAL DAERAH
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
PETA KAPASITAS FISKAL DAERAH PEMEKARAN
DAERAH INDUK No. DAERAH Indeks Kapasitas Fiskal Nama Kategori 1 2 3 4 5 PEMEKARAN TAHUN 2007 Daerah Kabupaten/Kota1 Kab. Pidie Jaya Kab. Pidie 0.1824 Rendah
2 Kota Subulussalam Kab. Aceh Singkil 0.4618 Rendah
3 Kab. Batubara Kab. Asahan
4 Kab. Padang Lawas Utara Kab. Tapanuli Selatan 0.2668 Rendah
5 Kab. Padang Lawas Kab. Tapanuli Selatan 0.2668 Rendah
6 Kab. Empat Lawang Kab. Lahat 0.3874 Rendah
7 Kab. Pesawaran Kab. Lampung Selatan
8 Kota Serang Kab. Serang
9 Kab. Bandung Barat Kab. Bandung 0.2528 Rendah
10 Kab. Kayong Utara Kab. Ketapang
11 Kab. Kubu Raya Kab. Pontianak
12 Kab. Tana Tidung Kab. Bulungan 3.4296 Sangat Tinggi
13 Kab. Minahasa Tenggara Kab. Minahasa Selatan 0.5187 Sedang
14 Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow
15 Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro Kab. Kep. Sangihe dan Talaud
16 Kota Kotamobagu Kab. Bolaang Mongondow
17 Kab. Gorontalo Utara Kab. Gorontalo
18 Kab. Konawe Utara Kab. Konawe 0.3505 Rendah
19 Kab. Buton Utara Kab. Muna 0.3171 Rendah
20 Kab. Nagekeo Kab. Ngada 0.8478 Sedang
21 Kab. Sumba Tengah Kab. Sumba Barat 0.4282 Rendah
22 Kab. Sumba Barat Daya Kab. Sumba Barat 0.4282 Rendah
23 Kab. Manggarai Timur Kab. Manggarai 0.1503 Rendah
24 Kota Tual Kab. Maluku Tenggara 0.3704 Rendah
Kab. Sarmi 5.1943 Sangat Tinggi
25 Kota Memberamo Raya.
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DAERAH INDUK No. DAERAH Indeks Kapasitas Fiskal Nama Kategori 1 2 3 4 5 PEMEKARAN TAHUN 2008 Daerah Kabupaten/Kota
1 Kab. Labuhan Batu Utara Kab. Labuhan Batu 0.3619 Rendah
2 Kab. Labuhan Batu Selatan Kab. Labuhan Batu 0.3619 Rendah
3 Kota Sungai Penuh Kab. Kerinci 0.6587 Sedang
4 Kab. Bengkulu Tengah Kab. Bengkulu Utara 0.2418 Rendah
5 Kab. Anambas Kab. Natuna 6.2648 Sangat Tinggi
6 Kab. Buru Selatan Kab. Pulau Buru 0.5502 Sedang
7 Kab. Maluku Barat Daya Kab. Maluku Tenggara Barat 0.4018 Rendah
8 Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Bolaang Mongondow
9 Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow
10 Kab. Sigi Kab. Donggala 0.2455 Rendah
11 Kab. Tana Toraja Utara Kab. Tana Toraja 0.2164 Rendah
12 Kab. Lombok Utara Kab. Lombok Barat 0.0929 Rendah
13 Kab. Dogiyai Kab. Nabire 0.3945 Rendah
14 Kab. Yalimo Kab. Jayawijaya 0.2503 Rendah
15 Kab. Memberamo Tengah Kab. Jayawijaya 0.2503 Rendah
16 Kab. Puncak Kab. Puncak Jaya 0.5606 Sedang
17 Kab. Nduga Kab. Jayawijaya 0.2503 Rendah
18 Kab. Lanny Jaya Kab. Jayawijaya 0.2503 Rendah
MENTERI KEUANGAN ttd