• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

Sekretariat KKI 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

alah satu unsur utama dalam sistem pelayanan kesehatan yang prima adalah tersedianya pelayanan profesional oleh dokter dan dokter gigi yang kompeten yang bekerja untuk melindungi masyarakat dengan memberikan pelayanan medik yang aman. Atas dasar hal tersebut maka diterbitkan Undang Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran yang mengatur praktik dokter dan dokter gigi agar berkualitas baik dan terpelihara mulai dari pendidikan, registrasi dan pembinaannya.

Untuk mewujudkan tujuan di atas, maka UU No. 29/2004 mengamanahkan membentuk sebuah lembaga negara yaitu Konsil Kedokteran Indonesia (KKI). KKI merupakan suatu badan otonom dan mandiri yang bertanggung jawab kepada Presiden Republik Indonesia yang mempunyai fungsi inti menjaga dan menjamin kompetensi dokter dan dokter gigi melalui pendidikan dan pelatihan berkelanjutan, registrasi, serta pembinaan, dan penegakan disiplin.

Asas praktik kedokteran adalah Pancasila yang didasarkan pada nilai ilmiah, manfaat, keadilan, kemanusiaan, keseimbangan serta perlindungan dan keselamatan pasien. Nilai ilmiah yang dimaksud bahwa praktik kedokteran harus didasarkan pada ilmu pengetahuan dan teknologi serta etika profesi yang diperoleh baik pendidikan formal maupun non formal secara berkeseimbangan serta pengalaman praktik di lapangan. Penyelenggaraan Praktik Kedokteran harus memberikan manfaat yang

S

(2)

Sekretariat KKI 2

sebesar-besarnya bagi kemanusiaan dalam rangka mempertahankan dan peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Praktik kedokteran harus mampu memberikan pelayanan yang adil dan merata kepada setiap orang dengan biaya yang terjangkau dan pelayanan yang bermutu.

Kewenangan KKI dalam peningkatan mutu pelayanan medis antara lain dengan menyetujui dan menolak permohonan registrasi dokter dan dokter gigi; menerbitkan dan mencabut surat tanda registrasi dokter dan dokter gigi; mengesahkan standar kompetensi dokter dan dokter gigi; melakukan pengujian terhadap persyaratan registrasi dokter dan dokter gigi; mengesahkan penerapan cabang ilmu kedokteran dan kedokteran gigi; melakukan pembinaan bersama terhadap dokter dan dokter gigi mengenai pelaksanaan etika profesi yang ditetapkan oleh organisasi profesi; dan melakukan pencatatan terhadap dokter dan dokter gigi yang dikenakan sanksi oleh organisasi profesi atau perangkatnya karena melanggar ketentuan etika profesi. Dalam menjalankan seluruh kewenangannya tersebut dijabarkan dalam peran KKI sebagai regulator, asesor, dan inisiator sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

B. Maksud dan Tujuan

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja ini dimaksudkan sebagai pertanggung jawaban terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat KKI dalam rangka memfasilitasi penyelenggaraan tugas, fungsi dan wewenang KKI dan MKDKI.

Tujuan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja ini adalah merupakan laporan kinerja dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya selama periode Januari sampai dengan 31 Desember 2012, sebagaimana

(3)

Sekretariat KKI 3

termaktub dalam Kepmenkes No.1442/Menkes/Per/X/2005 tanggal 11 Oktober 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Konsil Kedokteran Indonesia.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat KKI tahun 2012 ini disampaikan kepada Ketua KKI untuk laporan pelaksanaan program KKI secara menyeluruh, Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat KKI dan sebagai bahan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kementerian Kesehatan Tahun 2012.

C. Tugas Pokok dan Fungsi Sekretariat KKI.

Sebagaimana pasal 2 Keputusan Menteri Kesehatan Nomor: 1442/Menkes/Per/X/2005 tanggal 11 Oktober 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat KKI, tugas Sekretariat KKI adalah memberikan dukungan teknis dan administrasi kepada semua unsur di KKI, termasuk MKDKI.

Dalam melaksanakan tugasnya Sekretariat KKI menyelenggaraan fungsi sebagai berikut :

a. Pelaksanaan fasilitas standarisasi pendidikan profesi; b. Pelaksanaan fasilitasi registrasi;

c. Pelaksanaan fasilitas pembinaan dan pelayanan hukum; d. Pelaksanaan administrasi umum dan hubungan masyarakat;

Sekretariat KKI sebagai unsur pembantu pelaksana tugas KKI berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Ketua KKI, dan sebagai penangggung jawab serta pelaksana administrasi dan manajemen KKI Sekretariat KKI juga bertanggungjawab kepada Sekretaris Jenderal

(4)

Sekretariat KKI 4

Kementerian Kesehatan. Maka dalam melaksanakan tugas memberikan dukungan teknis dan administrasi untuk kelancaran pelaksanaan program kegiatan KKI mengacu kepada sasaran dan strategi RENSTRA KKI dan RENSTRA Kemenkes RI.

D. Sistimatika Penulisan

Sistematika penulisan Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat KKI Tahun 2012 sebagai berikut :

Kata Pengantar Ringkasan Eksekutif Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

Menjelaskan tentang Latar Belakang Penulisan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), maksud dan tujuan penulisan laporan, tugas pokok dan fungsi Sekretariat KKI serta sistematika penulisan laporan.

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Rencana Strategis (RENSTRA) dimana akan diuraikan Renstra KKI dan Kementerian Kesehatan yang terkait dengan KKI, menjelaskan visi dan misi, tujuan, stratejik, sasaran tahun 2010-2015, kebijakan dan program kerja Tahun 2012 serta penetapan kinerja tahun 2012.

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012

Menjelaskan mengenai pengukuran kinerja, realisasi pencapaian sasaran tahun 2012, evaluasi dan analisis kinerja 2012 serta realisasi akuntabilitas keuangan.

BAB IV SIMPULAN LAMPIRAN

(5)

Sekretariat KKI 5

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. Perencanaan Kinerja

1. VISI dan MISI

isi dan misi, nilai dan tujuan Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) merupakan landasan ideal KKI dalam melaksanakan tugas, fungsi dan wewenangnya. Adapun sasaran dan strategi yang tertuang dalam RENSTRA KKI adalah merupakan acuan bagi Sekretariat KKI dalam melaksanakan tugasnya memberikan dukungan teknis dan administrasi kepada semua unsur di KKI dalam rangka terwujudnya visi dan misi yang telah ditetapkan.

Visi

Konsil Kedokteran Indonesia sebagai organisasi mandiri mempunyai Visi

”MENJADI REGULATOR PRAKTIK KEDOKTERAN UNTUK

TERWUJUDNYA PROFESIONALISME DOKTER DAN DOKKTER GIGI YANG MELINDUNGI MASYARAKAT”.

Misi

Konsil Kedokteran Indonesia mempunyai Misi :

1. Menjamin penerapan standar tertinggi pendidikan kedokteran dan kedokteran gigi;

2. Memelihara dan meningkatkan profesionalisme dokter dan dokter gigi dalam melaksanakan praktik kedokteran melalui upaya pemeliharaan registrasi, pembinaan, dan penegakan disiplin profesi dalam rangka melindungi masyarakat;

V

(6)

Sekretariat KKI 6

3. Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas manajemen dalam mendukung penyelenggaraan program KKI.

2. Tujuan dan Sasaran

Harapan lima tahun kedepan dalam Rencana Strategi KKI 2011 - 2015 akan terjadi perubahan yang berarti baik dalam sistem pendidikan kedokteran dan kedokteran gigi, sistem registrasi dokter dan dokter gigi, dan pembinaan praktik dokter dan dokter gigi di Indonesia serta penanganan kasus pelanggaran disiplin praktik kedokteran, maupun sistem administrasi dan keuangan Sekretariat KKI sebagai faktor pendukung.

Sasaran yang ingin dicapai lima tahun kedepan adalah:

1. terciptanya kepastian hukum tentang pembukaan program studi (prodi) pendidikan kedokteran / kedokteran gigi dan terselenggaranya asesmen kebutuhan dokter / dokter gigi serta asesmen prodi pendidikan kedokteran / kedokteran gigi yang mengacu pada pedoman yang rinci dan berjenjang;

2. seluruh program pendidikan kedokteran dan kedokteran gigi di Indonesia menerapkan standar pendidikan profesi dan standar kompetensi pada setiap disiplin ilmu kedokteran dan kedokteran gigi; 3. terselenggaranya peningkatan dan penjagaan mutu pendidikan

kedokteran dan kedokteran gigi secara berkala dan berkesinambungan;

4. tersedianya regulasi bagi dokter dan dokter gigi dalam memperoleh kewenangan tambahan atau kewenangan lain;

5. tersedianya sistem registrasi dokter dan dokter gigi yang terpadu dan sinkron baik secara manual maupun online (E-Registration);

(7)

Sekretariat KKI 7

6. tersedianya sistem pembinaan penyelenggaraan praktik kedokteran dan terselenggaranya penanganan pengaduan dugaan pelanggaran disiplin kedokteran dan kedokteran gigi yang efisien dan efektif oleh MKDKI dan MKDKP dengan kualitas keputusan yang tepat;

7. terselenggaranya praktik kedokteran yang baik;

8. meningkatnya penerapan good governance sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3. Rencana Strategi 2011 – 2015.

Untuk mencapai 8 (delapan) sasaran tersebut, KKI menetapkan strategi bagi masing-masing sasaran, yaitu sebagai berikut

SASARAN 1

Terciptanya kepastian hukum tentang pembukaan program studi (prodi) pendidikan kedokteran / kedokteran gigi dan terselenggaranya asesmen kebutuhan dokter / dokter gigi serta asesmen prodi pendidikan kedokteran/ kedokteran gigi yang mengacu pada pedoman yang rinci dan berjenjang.

STRATEGI 1

1.1. Mengembangkan sistem analisis pendidikan dokter/dokter gigi, dokter spesialis/dokter gigi spesialis berdasarkan kebutuhan nasional.

Program:

1.1.a. Pengkajian tentang pendidikan dokter/dokter gigi, dokter spesialis/dokter gigi spesialis berdasarkan kebutuhan nasional.

1.1.b. Pengembangan regulasi tentang kebutuhan dan kelayakan prodi serta regulasi tentang pendidikan dokter/dokter gigi,

(8)

Sekretariat KKI 8

dokter spesialis/dokter gigi spesialis sesuai kebutuhan nasional.

1.2. Mengembangkan kebijakan pemberian rekomendasi pembukaan, pembinaan, dan penutupan prodi pendidikan kedokteran dan kedokteran gigi.

Program:

1.2.a Pengembangan regulasi pemberian rekomendasi pembukaan pembinaan, dan penutupan prodi baru pendidikan kedokteran dan kedokteran gigi.

1.2.b. Penyusunan pedoman-pedoman pemberian rekomendasi pembukaan prodi baru pendidikan kedokteran dan kedokteran gigi.

1.2.c. Pengembangan sistem penilaian kelayakan prodi baru pendidikan kedokteran dan kedokteran gigi.

1.2.d. Peningkatan sosialisasi dan diseminasi regulasi dan pedoman-pedoman pembukaan prodi baru pendidikan kedokteran dan kedokteran gigi.

SASARAN 2

Seluruh program pendidikan kedokteran dan kedokteran gigi di Indonesia menerapkan standar pendidikan profesi dan standar kompetensi pada setiap disiplin ilmu kedokteran dan kedokteran gigi.

STRATEGI 2

2.1. Menyempurnakan standar pendidikan dan standar kompetensi dokter/dokter gigi, dokter spesialis/dokter gigi spesialis.

(9)

Sekretariat KKI 9

2.1.a. Penyempurnaan standar pendidikan dan standar kompetensi dokter/dokter gigi, dokter spesialis/dokter gigi spesialis.

2.1.b. Pengembangan sistem e-learning dalam pendidikan kedokteran dan kedokteran gigi.

2.1.c. Penyelesaian masalah tumpang tindih dan pencabangan ilmu kedokteran dan kedokteran gigi.

2.1.d. Peningkatan sosialisasi dan diseminasi standar pendidikan dan standar kompetensi.

2.2. Memastikan penerapan standar pendidikan dan standar kompetensi oleh seluruh institusi pendidikan kedokteran /kedokteran gigi.

Program:

2.2.a. Penyelenggaraan koordinasi dengan pemangku kepentingan dalam rangka memastikan penerapan standar pendidikan dan standar kompetensi.

2.2.b. Penyelenggaraan bimbingan teknis penerapan standar pendidikan dan standar kompetensi.

SASARAN 3

Terselenggaranya penjaminan mutu pendidikan kedokteran dan kedokteran gigi secara berkala dan berkesinambungan.

STRATEGI 3

3.1. Mengembangkan rumusan jenjang pendidikan profesi kedokteran.

Program:

3.1.a. Pengkajian sistem (termasuk jenjang) pendidikan kedokteran dan kedokteran gigi.

(10)

Sekretariat KKI 10

3.1.b. Pengembangan rumusan jenjang pendidikan profesi kedokteran berikut gelarnya.

3.2. Merumuskan pengembangan sistem akreditasi pendidikan dokter dan dokter gigi termasuk didalamnya rumah sakit pendidikan bersama pemangku kepentingan.

Program:

3.2.a. Pembentukan komite akreditasi mandiri bersama BAN PT. 3.2.b. Penyelenggaraan akreditasi program studi pendidikan

kedokteran dan kedokteran gigi.

3.3. Melakukan evaluasi dokter/dokter gigi lulusan luar negeri.

Program:

3.3.a Penyempurnaan sistem evaluasi dokter/dokter gigi lulusan luar negeri termasuk di dalamnya program adaptasi di institusi pendidikan.

3.3.b. Penyelenggaraan evaluasi dokter/dokter gigi lulusan luar negeri bersama pemangku kepentingan.

3.4. Merumuskan kebijakan reschooling dokter/dokter gigi, dokter spesialis/dokter gigi spesialis yang terkena sanksi pelanggaran disiplin.

Program:

3.4.a Pengembangan sistem reschooling untuk dokter/dokter gigi, dokter spesialis/dokter gigi spesialis yang terkena sanksi pelanggaran disiplin.

(11)

Sekretariat KKI 11

3.5. Mengembangkan sistem penapisan teknologi kedokteran untuk melindungi keselamatan pasien.

Program:

3.5.a. Pengkajian technology assessment di bidang kedokteran dan kedokteran gigi bersama pemangku kepentingan terkait. 3.5.b. Pengembangan sistem penapisan teknologi kedokteran dan

kedokteran gigi bersama pemangku kepentingan terkait.

3.6. Mengembangkan sistem penjaminan mutu lulusan dokter/dokter gigi dan dokter spesialis/dokter gigi spesialis.

Program:

3.6.a. Pengembangan sistem penjaminan mutu lulusan dokter/dokter gigi dan dokter spesialis/dokter gigi spesialis.

3.7. Mengembangkan koordinasi sistem penjaminan mutu pelaksanaan CPD.

Program:

3.7.a. Pengembangan koordinasi sistem penjaminan mutu pelaksanaan CPD.

3.8. Meningkatkan kemampuan leadership & manajemen untuk institusi pendidikan kedokteran (IPK) & institusi pendidikan kedokteran gigi (IPKG).

Program:

3.8.a. Pengembangan pedoman kemampuan leadership dan manajemen untuk IPK & IPKG.

3.8.b. Penyelenggaraan pelatihan kemampuan leadership dan manajemen untuk IPK & IPKG.

(12)

Sekretariat KKI 12

SASARAN 4

Tersedianya regulasi bagi dokter dan dokter gigi dalam memperoleh kewenangan tambahan atau kewenangan lain.

STRATEGI 4

a. Mengembangkan sistem analisis kebutuhan kewenangan tambahan atau kewenangan lain bagi dokter dan dokter gigi.

Program:

4.1.a. Pengkajian tentang kebutuhan kewenangan tambahan atau kewenangan lain di daerah-daerah.

4.1.b. Pengembangan regulasi tentang pemberian kewenangan tambahan atau kewenangan lain.

4.2. Mengembangkan sistem monitoring dan evaluasi (monev) pelaksanaan kewenangan tambahan.

Program:

4.2.a. Penyelenggaraan monev pelaksanaan pendidikan dan/atau pelatihan kewenangan tambahan.

4.2.b. Penyelenggaraan monev pemberian dan penerapan kewenangan tambahan.

4.2.c. Peningkatan sosialisasi dan diseminasi regulasi kewenangan tambahan.

SASARAN 5

Tersedianya sistem registrasi dokter dan dokter gigi yang terpadu baik secara manual maupun online (E-Registration).

STRATEGI 5

(13)

Sekretariat KKI 13

Program:

5.1.a. Penyempurnaan regulasi registrasi WNI dan WNA serta penyusunan instrumen dan penyusunan key performance indicator (KPI).

5.1.b. Peningkatan sosialisasi dan diseminasi regulasi registrasi.

5.2. Meningkatan kualitas pelayanan registrasi secara manual, offline, dan online.

Program:

5.2.a Peningkatan kualitas pelayanan registrasi WNI dan WNA 5.2.b. Peningkatan koordinasi implementasi sistem registrasi WNI

dan WNA secara manual, offline, dan online dengan para pemangku kepentingan (stakeholders)

5.2.c. Peningkatan manajemen keadministrasian registrasi dan kualitas SDM

5.3. Mengembangkan sistem manajemen data dan informasi registrasi.

Program:

5.3.a. Pengembangan sistem manajemen data dan informasi registrasi

SASARAN 6

Tersedianya sistem pembinaan penyelenggaraan praktik kedokteran dan terselenggaranya penanganan pengaduan dugaan pelanggaran disiplin kedokteran dan kedokteran gigi yang efisien dan efektif oleh MKDKI dan MKDKP dengan kualitas keputusan yang tepat.

(14)

Sekretariat KKI 14

STRATEGI 6

6.1. Mengembangkan sistem pembinaan dokter/dokter gigi, dokter spesialis/dokter gigi spesialis, dan masyarakat penerima jasa pelayanan kedokteran dan kedokteran gigi.

Program:

6.1.a. Pengembangan sistem pembinaan dokter/dokter gigi, dokter spesialis/dokter gigi spesialis, dan masyarakat penerima jasa pelayanan kedokteran dan kedokteran gigi.

6.1.b. Penyusunan dan penetapan pedoman komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) bagi masyarakat.

6.2. Mengembangkan sistem kerja sama lintas sektor.

Program:

6.2.a Pengembangan kerja sama lintas sektor.

6.2.b. Pengembangan kerja sama dengan lembaga mediasi sengketa medik.

6.2.c. Peningkatan sosialisasi dan diseminasi penyelesaian sengketa medik melalui mediasi.

6.3. Mengembangkan sistem penegakan disiplin dokter/dokter gigi dan dokter spesialis/dokter gigi spesialis.

Program:

6.3.a. Pengembangan regulasi tentang disiplin dokter/dokter gigi dan dokter spesialis/dokter gigi spesialis serta penegakannya.

6.3.b. Penyempurnaan tata cara penegakan disiplin kedokteran dan kedokteran gigi.

6.3.c. Pengembangan sistem manajemen data dan informasi dokter/dokter gigi dan dokter spesialis/dokter gigi spesialis

(15)

Sekretariat KKI 15

yang melakukan pelanggaran norma etik, disiplin, dan hukum.

6.3.d. Penyelenggaraan koordinasi dengan pemangku kepentingan terkait penegakan disiplin kedokteran dan kedokteran gigi. 6.3.e. Pengembangan sistem/mekanisme pembinaan dan

pengawasan terhadap dokter/dokter gigi dan dokter spesialis/dokter gigi spesialis yang dikenakan sanksi disiplin. 6.3.f. Peningkatan sosialisasi dan diseminasi regulasi tentang

disiplin dokter/dokter gigi dan dokter spesialis/dokter gigi spesialis serta penegakannya.

6.4. Meningkatkan pemahaman tentang profesionalisme dokter dan dokter gigi.

Program:

6.4.a. Pengembangan berbagai standar dan pedoman praktik kedokteran yang terkait profesionalisme dokter dan dokter gigi.

6.4.b. Peningkatan pemahaman profesionalisme dokter dan dokter gigi.

6.5. Mengembangkan jaringan kerja MKDKI pada tingkat regional.

Program:

6.5.a. Pengembangan regulasi pembentukan MKDKP. 6.5.b. Pembentukan MKDKP.

6.6. Meningkatkan efektivitas penegakan disiplin kedokteran.

Program:

6.6.a. Penatalaksanaan penanganan pengaduan dugaan pelanggaran disiplin kedokteran dan kedokteran gigi.

(16)

Sekretariat KKI 16

6.6.b. Peningkatan kemampuan SDM dalam rangka pelaksanaan fungsi dan tugas MKDKI dan MKDKP.

SASARAN 7

Terselenggaranya praktik kedokteran yang baik.

STRATEGI 7

7.1. Mengembangkan sistem monev penyelenggaraan praktik kedokteran yang baik di Indonesia.

Program:

7.1.a. Pengembangan sistem monev penyelenggaraan praktik kedokteran yang baik.

7.1.b. Pengembangan konsep publikasi tentang praktik kedokteran yang baik.

7.1.c. Peningkatan sosialisasi dan diseminasi penyelenggaraan praktik kedokteran yang baik.

7.1.d. Penyelenggaraan advokasi penyelenggaraan praktik kedokteran yang baik.

7.2. Mengembangkan sistem analisis (kajian – kajian) praktik kedokteran dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan nasional dan internasional.

Program:

7.2.a. Penelitian penyelenggaraan praktik kedokteran yang baik. 7.2.b. Pengembangan sistem analisis (kajian – kajian) praktik

kedokteran dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan nasional dan internasional.

(17)

Sekretariat KKI 17

7.3. Meningkatkan pembentukan dan reviu peraturan perundang-undangan.

Program:

7.3.a Peningkatan pembentukan dan reviu peraturan perundang-undangan.

SASARAN 8

Meningkatkan penerapan good governance sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

STRATEGI 8

8.1. Meningkatkan kualitas SDM.

Program:

8.1.a. Peningkatan dan pengembangan SDM.

8.2. Mengembangkan konsep tupoksi Sekretariat KKI.

Program:

8.2.a Pengembangan konsep tupoksi Sekretariat KKI. 8.2.b. Perencanaan program dan anggaran tupoksi KKI.

8.3. Meningkatkan pelayanan administrasi dan perkantoran.

Program:

8.3.a. Peningkatan pelayanan administrasi dan perkantoran. 8.3.b. Pembangunan gedung kantor.

8.3.c. Pengembangan infrastruktur informasi dan teknologi (IT) KKI.

(18)

Sekretariat KKI 18

4. Indikator Kegiatan Peningkatan Manajemen Konsil Kedokteran Indonesia.

Keberadaan KKI walaupun merupakan lembaga independen secara administrasi dan substansi tidak terlepas dari peran Kementerian kesehatan. Masing-masing lembaga mempunyai rencana strateginya sendiri, namun demikian saling terkait satu sama lain. Strategi dalam renstra KKI mendorong program kerja dari rencana strategis Kementerian Kesehatan. dalam renstran Kementerian Kesehatan 2010-2014 kegiatan peningkatan manajemen Konsil Kedokteran Indonesia merupakan bagian dari program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya. Indikator yang ditetapkan dalam renstra Kementerian Kesehatan 2010-2014 untuk kegiatan Peningkatan Manajemen Konsil Kedokteran Indonesia adalah sebagai berikut:

a. Jumlah surat tanda registrasi (STR) baru dokter dan dokter gigi yang teregistrasi sebanyak 149.000 STR.

b. Jumlah penanganan kasus dugaan pelanggaran disiplin dokter dan dokter gigi sebanyak 157 kasus

Berikut adalah indikator luaran dari Program Peningkatan Manajemen Konsil Kedokteran Indonesia, target per tahun dan serta definisi operasionalnya

MATRIK KINERJA SEKRETARIAT KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA Kegiatan : Peningkatan Manajemen Konsil Kedokteran Indonesia

Sasaran : Terselenggaranya registrasi, pendidikan, profesi, pembinaan serta penanganan kasus dugaan pelanggaran disiplin dokter dan dokter gigi

(19)

Sekretariat KKI 19 No Indikator Definisi Operasional Target 2010 2011 2012 2013 2014 1 Jumlah surat tanda registrasi (STR) dokter dan dokter gigi yang teregistrasi STR adalah bukti tertulis dari pencataan resmi terhadap dokter dan dokter gigi yang telah memiliki sertifikat

kompetensi dan telah mempunyai kualifikasi tertentu lainnya serta diakui secara hukum untuk melakukan tindakan profesinya 108.000 118.000 128.000 138.000 149.000 2 Jumlah penanganan kasus dugaan pelanggaran disiplin dokter dan dokter gigi Penanganan kasus dugaan pelanggaran disiplin profesi dokter dan dokter gigi adalah pengaduan dari masyarakat, tenaga kesehatan dan institusi kesehatan lain tentang adanya pelanggaran disiplin profesi kedokteran dan kedokteran gigi

57 77 97 127 157

5.

Program dan Kegiatan Tahun 2012

Untuk mencapai tujuan dan sasaran lima tahun ke depan KKI, maka secara bertahap ditetapkan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dengan program utama Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis Lainnya yang diimplemtasikan dalam output kegiatan Sekretariat Konsil Kedokteran. Untuk tahun 2012 Kegiatan Sekretariat Konsil Kedokteran Indonesia merupakan kegiatan yang secara spesifik diadakan untuk mencapai target dan disertai dengan kegiatan-kegiatan pendukung pencapaian target. Kegiatan Sekretariat Konsil Kedokteran Indonesia tahun 2012 yaitu sebagai berikut :

(20)

Sekretariat KKI 20

Kegiatan Sasaran Output Kegiatan

Dukungan Manajemen Konsil Kedokteran Indonesia Terselenggaranya registrasi, pendidikan profesi, pembinaan serta penanganan kasus pelanggaraan displin dokter & dokter gigi

1. Pedoman dan Ketentuan KKI tentang Registrasi Dokter dan Dokter Gigi

2. Pedoman dan Ketentuan KKI tentang Pendidikan Profesi Dokter dan Dokter Gigi 3. Pedoman dan Ketentuan KKI tentang Pembinaan Pelaksanaan Praktik Kedokteran di Indonesia 4. Penanganan Kasus Pengaduan

Pelanggaran Disiplin Dokter dan

Dokter Gigi 5. Laporan Layanan Surat Tanda

Regstrasi (STR) Dokter dan Dokter Gigi (PNBP)

6. Layanan Perkantoran

7. Perencanaan Program dan

Penganggaran 8. Perangkat Pengolah Data dan

Komunikasi 9. Peralatan Fasilitas Perkantoran

10. Laporan Kinerja 11. Laporan Kegiatan dan

Pembinaan

12. Pengembangan Media Informasi KKI

13. Pembangunan Gedung Kantor Layanan KKI

B. Perjanjian Kinerja

Proses penjabaran dari Sasaran dan Program yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategi, akan dilaksanakan oleh Sekretariat Konsil Kedokteran Indonesia termasuk didalamnya kegiatan secara tahunan. Perencanaan

(21)

Sekretariat KKI 21

kinerja tahun 2012 merupakan proses perencanaan kinerja yang didokumentasikan dalam Rencana Kinerja Tahunan (Annual Performance

Plan). Di dalam Rencana Kinerja Tahunan ditetapkan target kinerja tahunan

untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan. Target kinerja ini akan menjadi komitmen bagi Konsil Kedokteran Indonesia untuk dicapai dalam tahun 2012.

Untuk mencapai tujuan dan sasaran lima tahun kedepan sebagaimana tersebut diatas, maka telah ditetapkan sasaran, indikator kinerja dan alokasi anggaran Sekretariat KKI tahun 2012, sebagai berikut :

Kegiatan Sasaran Indikator Target 2012 Peningkatan Manajemen Konsil Kedokteran Indonesia Terselenggaranya registrasi, pendidikan profesi, pembinaan serta penanganan kasus pelanggaraan displin dokter & dokter gigi

1. Jumlah Surat Tanda Registrasi (STR) dokter dan dokter gigi

128.000

2. Jumlah penanganan kasus pelanggaran disiplin dr & drg

(22)

Sekretariat KKI 22

BAB III

AKUNTABILIAS KINERJA TAHUN 2012

A. Pengukuran Kinerja dan Analisis Pencapaian Kinerja

1. Pengukuran Kinerja

engukuran keberhasilan kinerja Sekretariat KKI didasarkan dengan membandingkan capaian kinerja tahun berjalan dengan target serta dengan pencapaian tahun lalu melalui pembandingan jumlah Surat Tanda Registrasi dokter dan dokter gigi yang diterbitkan dan jumlah penanganan pelanggaran disiplin dokter dan dokter. Pencapaian kinerja dari dua indikator tersebut pada tahun 2012, sebagaimana digambarkan dengan tabel di bawah ini.

Sasaran Indikator Tahun 2012 Target Capaian Terselenggaranya registrasi, pendidikan profesi, pembinaan serta penanganan kasus pelanggaraan displin dokter & dokter gigi

1. Jumlah Surat Tanda Registrasi (STR) dokter dan dokter gigi yang terregistrasi

128.000 135.739

2. Jumlah penanganan kasus pelanggaran disiplin dr & drg

97 121

Terlihat dalam tabel bahwa pada tahun 2012, pencapaian indikator untuk jumlah STR dan Jumlah penanganan kasus pelanggaran disiplin keduanya melebihi target yang diharapkan, yaitu untuk STR tercapai 135.739 dari target 128.000 dan penanganan kasus mencapai 121 dari target 97.

P

(23)

Sekretariat KKI 23

2. Analisis Pencapaian Kinerja

a. Jumlah Surat Tanda Registrasi (STR) Dokter dan Dokter Gigi yang teregistrasi

Target indikator “Jumlah Surat Tanda Registrasi (STR) Dokter dan Dokter Gigi yang teregistrasi” merupakan target kumulatif. Sampai dengan tahun 2012, target yang ditetapkan adalah sebanyak 128.000 STR dan telah terealisasi sebanyak 135.739 STR atau sebesar 106,05 %.

Penambahan jumlah STR pertahun diterbitkan untuk dokter/dokter gigi lulusan baru, atau untuk dokter/dokter gigi asing yang mendapat STR Sementara (untuk praktik kedokteran dan fellowship) dan STR Bersyarat (untuk dokter yang sedang pendidikan spesialis).

Selain itu, pencapaian kinerja indikator juga didukung dengan semakin banyaknya jumlah lulusan baru per tahun dan memang diketahui bahwa jumlah FK dan FKG yang meluluskan dokter dan dokter gigi meningkat pada 3 tahun belakangan. Selain itu juga didasarkan pada pemahaman dokter dan dokter gigi lulusan baru dalam mengikuti aturan yang harus dijalankan cukup baik.

Jika dibandingkan dengan pencapaian tahun – tahun sebelumnya maka selalu terdapat peningkatan jumlah dari target yang telah ditetapkan, seperti target tahun 2010 sebanyak 108.000 dapat teralisasi sebanyak 115.155 dokter dan dokter gigi, sementara pada tahun 2011 dari target sebanyak 118.000 dapat direalisasikan sebanyak 125.465 dokter dan dokter gigi yang teregistrasi.

(24)

Sekretariat KKI 24 0 20000 40000 60000 80000 100000 120000 140000 160000 2010 2011 2012 2014 (Renstra) Target Realisasi

Hal lain yang mendukung keberhasilan pencapaian target yaitu kecepatan penyelesaian penerbitan STR untuk dokter dan dokter gigi lulusan baru mulai dari FK dan FKG, Kolegium, Organisasi Profesi sampai dengan KKI semakin meningkat. Hal ini tidak terlepas dari penyempurnaan sistem, penyiapan regulasi, dan koordinasi dari semua pemangku kepentingan, termasuk KKI

Grafik 1

Capaian indikator “Jumlah Surat Tanda Registrasi (STR) Dokter dan Dokter Gigi yang teregistrasi “ Tahun 2011, 2012 dan Target Renstra

Permasalahan :

Masih terdapatnya dokter/dokter gigi yang belum melakukan registrasi ulang dikarenakan beberapa hal, antara lain:

- belum memenuhi SKP sebagai syarat sertifikat kompetensi untuk registrasi ulang

- adanya keterlambatan usulan para dokter dan dokter gigi penerbitan SKP dari organisasi profesi yang mempengaruhi registrasi ulang tepat waktu;

(25)

Sekretariat KKI 25

Upaya pemecahan masalah :

Melakukan koordinasi dengan Organisasi Profesi dan kolegium untuk mengupayakan sosialisasi pengumpulan SKP dokter dan dokter gigi serta penerbitan sertifikat kompetensi dalam rangka registrasi ulang.

Bila dibandingkan dengan target akhir renstra yaitu 2014 yaitu 149.000 STR, maka jumlah STR di tahun 2012 (135.739) hampir mendekati target akhir rensta. Diprediksi jumlah dokter dan dokter gigi yang teregistrasi di tahun 2014 akan melampaui target, hal ini dikarenakan jumlah lulusan baru semakin meningkat karena jumlah FK dan FKG yang meluluskan dokter/dokter gigi juga meningkat. Set. KKI telah mengusulkan perubahan untuk kenaikan capaian target kepada Biro Perencanaan dengan Nomor Surat RC.01.02/4/KKI/X/2246/2012 sebagai berikut :

No Indikator Target 2012 2013 2014

1 Jumlah Surat Tanda Registrasi (STR) dokter dan dokter gigi yang teregistrasi Target Semula 128.000 138.000 149.000 Usul Perubahan Target 132.000 142.000 152.000

b. Penanganan kasus pelanggaran disiplin profesi dokter dan dokter gigi

Target indikator “Penanganan Kasus Pengaduan Pelanggaran Disiplin Dokter dan Dokter Gigi” merupakan target kumulatif. Sampai dengan tahun 2012, target yang ditetapkan adalah sebanyak 97 kasus dan telah terealisasi sebanyak 121 kasus atau sebesar 124,7%.

(26)

Sekretariat KKI 26 0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 2010 2011 2012 2014 target Realisasi

Jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya dan target akhir tahun renstra, realisasi indikator “penanganan kasus pelanggaran dokter dan dokter gigi” selalu mengalami peningkatan yang signifikan. Dengan demikian mencerminkan capaian kinerja indikator yang meningkat dari tahun ke tahun. Hal tersebut dapat dilihat pada grafik berikut:

Grafik 2

Capaian indikator “Penanganan kasus pelanggaran dokter dan dokter gigi” tahun 2010, 2011, 2012 dan target Renstra

Upaya-upaya yang telah dilakukan untuk mendorong pencapaian kinerja indikator di tahun 2012, adalah sebagai berikut :

1. Perbaikan regulasi tatacara penanganan kasus,

2. Perbaikan SOP penanganan kasus mulai dari penerimaan pengaduan, investigasi, pemeriksaan, persidangan, sampai dengan keputusan.

3. Pembagian kinerja MKDKI (Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia) yang efektif.

(27)

Sekretariat KKI 27

Permasalahan :

Belum optimalnya penanganan kasus di daerah.

Upaya pemecahan masalah:

KKI dan MKDKI melakukan koordinasi dengan Organisasi Profesi, Dinas Kesehatan dan Pemerintah Daerah dalam penanganan kasus di daerah.

Dibandingkan dengan target akhir renstra tahun 2014 yaitu sejumlah 157, maka pencapaian tahun 2012 mendekati target akhir. Kecenderungan kenaikan penanganan kasus pengaduan pelanggaran disiplin, dikarenakan semakin semakin efektifnya penanganan kasus dan juga kenaikan pengaduan di daerah-daerah tertentu, maka perlu ada perubahan kenaikan target dimana dari Sekretariat KKI telah diusulkan yaitu sebagai berikut :

No Indikator Target 2012 2013 2014 1 Jumlah penanganan kasus pelanggaran disiplin dr & drg Target Semula 97 127 157 Usul Perubahan Target 100 130 160

B. Kegiatan Lain dan Hasil Pencapaiannya 1. Kegiatan

Pada Sekretariat KKI yang memfasilitasi tupoksi KKI, maka selain 2 indikator di atas, dilaksanakan pula program atau kegiatan lain sesuai dengan tupoksi KKI sebagaimana yang diamanahkan dalam UU No.

(28)

Sekretariat KKI 28

2009 tahun 2004. Kegiatan lain yang dilakukan di tahun 2012 pada Sekretariat KKI adalah sebagai berikut:

a. Pedoman dan Ketentuan KKI tentang Registrasi Dokter dan Dokter Gigi :

1) Lokakarya Penyusunan Pedoman Informasi Terpadu

2) Bimbingan Teknis Sistem Informasi Terpadu Registrasi Dokter/Dokter Gigi

3) Lokakarya Monev Sistem Informasi Terpadu Registrasi Dokter/Dokter Gigi WNI/WNA

4) Uji Coba Sistem Informasi Terpadu Registrasi Dokter/Dokter Gigi

5) Sosialisasi Regulasi Registrasi Dokter/Dokter Gigi WNI/WNA Dan Kesepakatan Kerjasama dengan Stakeholders.

6) Monev Registrasi Bersyarat, Registrasi Sementara, dan Bakti Sosial

7) Penyusunan Pedoman Penerbitan Surat Keterangan Sehat Dokter/Dokter Gigi

8) Penyusunan Pedoman Pernyataan Etika

b. Pedoman dan Ketentuan KKI tentang Pendidikan Profesi Dokter dan Dokter Gigi :

1) Penyelesaian Masalah Tumpang Tindih Kompetensi Kedokteran dan Kedokteran Gigi

2) Bimtek Implementasi Standar Pendidikan Dokter.

3) Bimtek Implementasi Standar Pendidikan Dokter Spesialis. 4) Bimtek Implementasi Standar Pendidikan Dokter Gigi

5) Bimtek Implementasi Standar Pendidikan Dokter Gigi Spesialis. 6) Lokakarya Pemantapan Penerapan Standar Pendidikan Dokter 7) Lokakarya Pemantapan Penerapan Standar Pendidikan Dokter

(29)

Sekretariat KKI 29

8) Lokakarya Pemantapan Penerapan Standar Pendidikan Dokter Gigi

9) Lokakarya Pemantapan Penerapan Standar Pendidikan Dokter Gigi Spesialis.

10) Lokakarya Koordinasi Tata Laksana CPD Kedokteran Dalam Rangka Resertifikasi Kompetensi

11) Lokakarya Koordinasi Tata Laksana CPD Kedokteran Gigi Dalam Rangka Resertifikasi Kompetensi.

c. Pedoman dan Ketentuan KKI tentang Pembinaan Pelaksanaan Praktik Kedokteran di Indonesia :

1) Lokakarya Penyusunan Pedoman Penyelenggaraan Praktik Kedokterran Yang Baik

2) Bimbingan Teknis Praktik Kedokteran Yang Baik

3) Lokakarya Monitoring dan Evaluasi Penerapan Sanksi Disiplin MKDKI

4) Diseminasi Buku Pedoman Pasien 5) Forum Komunikasi

6) Perbaikan Ketentuan MKDKI

7) Sosialisai Ketentuan MKDKI / Aturan Penegakan Disiplin 8) Pelaksanaan Keputusan MKDKI

9) Penyusunan Peraturan/Keputusan KKI, KK, KKG d. Layanan Perkantoran.

1) Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran. e. Perencanaan Program dan Penganggaran.

1) Penyusunan Program dan Anggaran.

2) Program Kerja KKI, MKDKI dan Sekretariat. 3) Kebijakan Pengembangan KKI/Rapat Kerja KKI.

f. Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi.

(30)

Sekretariat KKI 30

g. Peralatan Fasilitas Perkantoran

1) Pengadaan Fasilitas Perkantoran.

h. Laporan Kinerja :

1) Penyusunan Laporan Keuangan. 2) Laporan Program KKI.

i. Laporan Kegiatan dan Pembinaan

1) Pengelolaan Administrasi Kepegawaian.

2) Pendidikan, Pelatihan Pegawai dan Mind Setting Anggota KKI. 3) Pembinaan Program KKI dan Sekretariat

4) Perjalanan Menghadiri Kongres Luar Negeri. 5) Penyelenggaraan Kearsipan Tata Persuratan.

6) Pengelolaan Administrasi Perlengkapan dan Inventaris.

j. Pengembangan Media Informasi KKI

1) Pengembangan ICT.

2) Penyelenggaraan Humas dan Protokol.

k. Pembangunan Gedung Kantor Layanan KKI

2. Hasil dan analisis capaian kegiatan

Tabel Capaian Pelaksanaan Kegiatan Tahun 2012

Sasaran Indikator

Tahun 2012

Target Capaian Prosentase Terselenggara nya registrasi, pendidikan profesi, pembinaan serta penanganan kasus pelanggaraan displin dokter & dokter gigi

1. Jumlah Surat Tanda Registrasi (STR) dokter dan dokter gigi

128.000 135.739 106.00 2. Jumlah produk/kebijakan KKI tentang : a. Registrasi dr & drg 4 4 100.00 b. Pendidikan profesi dr & drg 4 4 100.00 c. Pembinaan dr & drg yang menjalankan praktik kedokteran 9 7, dan 16 Draft 77

(31)

Sekretariat KKI 31 Sasaran Indikator

Tahun 2012

Target Capaian Prosentase 3. Jumlah penanganan kasus pelanggaran disiplin dr & drg 97 121 124.74 4. Dukungan Administrasi KKI 100 100 100.00

a. Pedoman dan Ketentuan KKI tentang Registrasi Dokter dan Dokter Gigi.

Hasil yang dicapai adalah :

1) Adanya Pedoman Verifikasi Surat Keterangan Fisik dan Mental bagi Dr/Drg.

2) Adanya Draf Pedoman Verifikasi Surat Pernyataan Tidak Melanggar Etika Profesi.

3) Adanya Draf Sistem Informasi Terpadu Registrasi Dr/Drg

4) Adanya Draf Peraturan KKI tentang Evaluasi Dr/Drg WNA

5) Tersosialisasinya Regulasi Registrasi Dr/Drg WNI dan WNA

6) Terinventarisasi masalah legalitas data/informasi Registrasi dr/drg WNI/WNA yang dapat diakses publik sbg bahan penyusunan SOP Monev Sistem Informasi terpadu

Permasalahan yang terjadi Pedoman dan Kebijakan KKI tentang Regsitrasi Dr/Drg WNI dan WNA beberapa masih berbentuk Draf, dikarenakan belum adanya kesepakatan stakeholders tentang beberapa masalah. Alternatif pemecahan masalah telah dilakukan komunikasi melalui rapat-rapat koordinasi KKI dengan stakeholders untuk menyelesaikan poin-poin yang belum disepakati. Diharapkan dalam waktu dekat Pedoman/Kebijakan Registrasi Dr/Drg yang masih berbentuk Draf segera dapat difinalisasikan.

(32)

Sekretariat KKI 32

Terkait dengan masih belum memenuhinya target registrasi ulang, Sosialisasi Regulasi Registrasi KKI selain dilakukan dengan metode pertemuan, juga telah disebarluaskan melalui kegiatan lain oleh seluruh Divisi dan Sekretariat KKI. Selanjutnya juga telah dikomunikasikan kepada para stakeholders terkait, khususnya Organisasi Profesi agar selalu mengkomunikasikan Regulas Registrasi kepada seluruh anggotanya.

Aplikasi registrasi berbasis WEB belum menyeluruh karena masih sistem offline dan online untuk pengembangan aplikasi.

b. Pedoman dan Ketentuan KKI tentang Pendidikan Profesi Dokter dan Dokter Gigi.

Hasil yang dicapai adalah :

1) Revisi Standar Pendidikan Dokter Indonesia

2) Revisi Standar Kompetensi Dokter Indonesia

3) Perkonsil Program Adaptasi Dokter/Dokter Gigi WNI Lulusan Luar Negeri

4) Perkonsil tentang Program Pendidikan Dokter Sub Spesialis

5) Draft Pedoman Pembukaan dan Penutupan Prodi Dokter

6) Draft Pedoman Pembukaan dan Penutupan Prodi Dokter Gigi

7) Draft Pedoman Pembukaan dan Penutupan Prodi Dokter Spesialis

8) Draft Pedoman Pembukaan dan Penutupan Prodi Dokter Gigi Spesialis

9) Memproses pengesahan standar pendidikan dan standar kompetensi dokter spesialis (masih dalam tahap rancangan keputusan) untuk :

(33)

Sekretariat KKI 33

b) Spesialis Patologi Klinik c) Spesialis Bedah Plastik

d) Draft Peraturan tentang Jenjang Pendidikan Berkelanjutan Kedokteran sesuai KKNI

10) Tersusunnya draft cetak biru perencanaan produksi dokter dan spesialis serta jumlah prodi yang layak.

11) Draft Peraturan Evaluasi Dokter WNA

a) Melakukan penilaian pengusulan Prodi Kedokteran dan Kedokteran Gigi, dengan rincian sebagai berikut : Pemberian rekomendasi : 1 prodi Kedokteran (Univ. Muh. Purwokerto), 2 prodi dokter spesialis (Prodi Sp Kesehatan Kulit Kelamin UNS dan Prodi Sp Urologi UB), 3 prodi Kedokteran Gigi (Univ. Yarsi, Univ. Udayana, dan Undip).

b) Dalam proses Visitasi dan Desk Evaluasi : 7 Prodi Dokter Spesialis.

12) Mengeluarkan usulan untuk proses placement test dan dilanjutkan adaptasi kepada : 30 dokter dan 43 dokter spesialis.

13) Mengeluarkan persetujuan Alih Iptek, sejumlah 22 di tahun 2012. Hambatan yang terjadi adalah masih adanya pedoman yang belum diputuskan final, dikarenakan masih ada beberapa permasalahan yang belum disetujui oleh stakeolders. Untuk itu KKI mencoba terus-menerus melakukan koordinasi dengan stakeholders.

Untuk permasalahan adaptasi, perkonsilnya masih belum tersosialisasi dengan baik. Untuk itu terus dilakukan sosialisasi ke stakeholsers, dan juga disebarkan melalui web KKI.

(34)

Sekretariat KKI 34

Masih adanya Institusi Pendidikan Kedokteran dan Kedokteran Gigi yang belum menerapkan standar pendidikan secara menyeluruh.Untuk itu terus dilakukan pembinaan dan advokasi kepada pihak terkait.

c. Pedoman dan Ketentuan KKI tentang Pembinaan Pelaksanaan Praktik Kedokteran di Indonesia.

Hasil yang dicapai adalah :

1) Sebagai fasilitator penyusunan peraturan di KKI, Divisi Pembinaan KKI dan Bagian Pelayanan Hukum di tahun 2012 telah menyelesaikan 7 Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia/Keputusan Konsil Kedokteran Indonesia dan 16 Rancangan Peraturan Konsil antara lain :

a) Peraturan KKI Nomor 7 Tahun 2012 tentang Program adaptasi dokter/dokter gigi WNI Lulusan Luar Negeri;

b) Peraturan KKI Nomor 8 Tahun 2012 tentang Program Pendidikan Dokter Sub Spesialis;

c) Peraturan KKI Nomor 9 Tahun 2012 tentang Surat Keterangan Sehat Fisik dan Mental terkait persyaratan registrasi dokter dan dokter gigi serta penanganan laporan/pengaduan terhadap dokter dan dokter gigi yang telah diregistradi yang diduga memiliki gangguan kesehatan yang serius dan dapat membahayakan keselamatan pasien;

d) Peraturan KKI Nomor 10 Tahun 2012 tentang Standar Pendidikan Dokter Indonesia;

e) Peraturan KKI Nomor 11 Tahun 2012 tentang Standar Kompetensi Dokter;

f) Keputusan KKI No. 4/KKI/KEP/IV/2012 tentang pelimpahan kewenangan salinan keputusan MKDKI;

(35)

Sekretariat KKI 35

g) Keputusan KKI tentang surat tanda registrasi dan registrasi ulang dokter spesialis akupuntur medik.

h) Rancangan peraturan KKI tentang pelaksanaan keputusan MKDKI.

i) Rancangan peraturan KKI tentang registrasi WNA.

j) Rancangan peraturan KKI tentang pembukaan dan penutupan prodi dokter spesialis

k) Rancangan peraturan KKI tentang pembukaan dan penutupan prodi dokter gigi spesialis

l) Rancangan peraturan KKI tentang pembukaan dan penutupan prodi dokter

m) Rancangan peraturan KKI tentang pemusnahan arsip STR n) Rancangan peraturan KKI tentang surat pernyataan

melaksanakan dan mematuhi etika profesi o) Rancangan peraturan KKI tentang reedukasi

p) Rancangan peraturan KKI tentang standar pendidikan dokter spesialis saraf

q) Rancangan peraturan KKI tentang standar kompetensi dokter spesialis saraf

r) Rancangan peraturan KKI tentang standar pendidikan dokter spesialis patologi klinik

s) Rancangan peraturan KKI tentang standar kompetensi dokter spesialis patologi klinik

t) Rancangan peraturan KKI tentang standar pendidikan dokter spesialis bedah plastik

u) Rancangan peraturan KKI tentang standar kompetensi bedah plastik.

v) Rancangan peraturan KKI tentang Evaluasi Dokter Warga Negara Asing

(36)

Sekretariat KKI 36

w) Peraturan KKI tentang Jenjang Pendidikan Berkelanjutan Kedokteran sesuai dengan KKNI

2) Dilakukannya eksekusi sekaligus pembinaan terhadap dokter dan dokter gigi yang terkena sanksi pelanggaran disiplin.

Permasalahan yang ada diantaranya adalah, terhambatnya pengesahan berbagai peraturan KKI dikarenakan belum ada kesepahaman dengan stakeholders. Untuk dalam penyusunan berbagai ketentuan dan regulasi keterlibatan organisasi profesi dan stakeholders terkait dari awal sangat penting guna memperoleh asupan sesuai perkembangan situasi; Sosialisasi harus ditingkatkan agar seluruh pemangku kepentingan memahami berbagai ketentuan yang ada.

d. Layanan Perkantoran

Hasil yang dicapai adalah :

Terlaksananya Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran selama 12 bulan layanan.

e. Perencanaan Program dan Penganggaran.

Hasil yang dicapai adalah :

Terlaksananya program kerja KKI, MKDKI dan Sekretariat KKI serta terfasilitasinya rapat - rapat kerja pimpinan.

f. Alat Pengolah Data.

Hasil yang dicapai adalah :

(37)

Sekretariat KKI 37

g. Inventaris Kantor.

Hasil yang dicapai adalah :

Terlaksananya penyediaan fasilitas perkantoran sebanyak 47 Unit

h. Laporan Kinerja.

Hasil yang dicapai adalah :

1) Terlaksananya penyelenggaraan pegelolaan keuangan dan pelaksanaan laporan kerja KKI;

2) Tersusunnya laporan keuangan yang akuntabel dan transparan yang teratur baik bulanan, triwulan maupun tahunan.

3) Tersusunnya laporan akuntabilitas dan laporan tahunan KKI

i. Laporan Kegiatan dan Pembinaan.

Hasil yang dicapai adalah :

Terlaksananya pegelolaan administrasi kepegawaian, pelatihan pegawai dan mind setting anggota KKI, pembinaan program, perjalanan menghadiri kongres luar negeri, penyelenggaraan kearsipan tata persuratan dan pengelolaan administrasi perlengkapan dan inventaris perkantoran.

j. Pengembangan Media Informasi KKI.

Hasil yang dicapai adalah :

Terlaksananya penyelenggaraan kehumasan dan protokol dan penyelenggaraan penerbitan majalah/jurnal/buletin.

Permasalahan terkait dengan pengembangan media informasi KKI yaitu kurangnya SDM dalam pengelolaan website dari segi kualitas dan kuantitas, serta kurang partisipasi anggota KKI, MKDKI dan Sekretariat KKI dalam penulisan artikel untuk buletin.

(38)

Sekretariat KKI 38

k. Pembangunan Gedung.

Hasil yang dicapai adalah :

Terbangunnya Gedung Layanan KKI

C. Sumber Daya

1. Sumber Daya Manusia

Pelaksanaan kegiatan dan program KKI 2012 tidak terlepas dari upaya – upaya seluruh personel di KKI. Berikut sumber daya manusia yang ada di KKI tahun 2012:

a. Sumber Daya Manusia Konsil Kedokteran Indonesia (KKI).

Susunan Anggota KKI Periode Tahun 2009 - 2014

NO NAMA JABATAN

1 Prof. MENALDI RASMIN, dr. SpP Ketua

2 I PUTU SUPRAPTA, drg, M.Sc Wakil Ketua I

3 ADRIATI RAFLY, Dra Wakil Ketua II

4 Prof. Dr. HARDYANTO SOEBONO, dr, SpKK Ketua Konsil Kedokteran

5 AFI SAFITRI SARSITO, drg, SpPM Ketua Konsil Kedokteran Gigi

6 MUHAMMAD TOYIBI, dr, SpJP Ketua Divisi Pembinaan KK

7 AZRIAL AZWAR, drg, SpBM Ketua Divisi Pembinaan KKG

8 WAWANG SETIAWAN, dr, SpOG, MARS,

M.H.Kes Ketua Divisi Pendidikan KK

9 Dr. BAMBANG TRENGGONO, drg, MS Ketua Divisi Pendidikan KKG

10 DARYO SOEMITRO, dr, SpBS Ketua Divisi Registrasi KK

11 Dr. LAKSMI DWIATI, drg, MM, MHA Ketua Divisi Registrasi KKG

12 SUMARYONO RAHARDJO, SE, MBA Anggota Divisi Pembinaan KK

13 Ir. ATIKA WALUJANI MOEDJIONO, MPH Anggota Divisi Pembinaan

KKG

(39)

Sekretariat KKI 39

NO NAMA JABATAN

15 SRI ANGKY SOEKANTO, drg, PHD Anggota Divisi Pendidikan

KKG

16 Dr. FAHMI IDRIS, dr, M.Kes Anggota Divisi Registrasi KK

17 Dr. TRI ERRI ASTOETI, drg, M.Kes Anggota Divisi Registrasi KKG

b. Sumber Daya Manusia Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia (MDKI)

Susunan Anggota MKDKI Periode Tahun 2009 - 2014

NO NAMA JABATAN

1 Prof. Dr. Med. Ali Baziad, Sp.OG Ketua

2 Dr. Sabir Alwy, SH, MH Wakil Ketua

3 Bambang Kusnandir, drg, Sp.Pros Sekretaris

4 Rullyanto Wihardja, dr, MPH, DFM, SH.MH.Kes Anggota

5 Dyah Silviaty, dr, Sp.A, MH.Kes Anggota

6 Dr. Grita Sudjana, drg, M.H.A Anggota

7 Edi Sumarwanto, drg, MM Anggota

8 Prof. DR. Umar Fahmi Achmadi, dr, MPH, Ph.D Anggota

9 Prof. DR. Herkutanto, dr, Sp.F, SH, LL.M Anggota

10 Akhiar Salmi, SH, MH Anggota

(40)

Sekretariat KKI 40

c. Sumber Daya Manusia Sekretariat Konsil Kedokteran Indonesia. Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Nomor: 1442/Menkes/ Per/X/2005 tanggal 11 Oktober 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat KKI setingkat Eselon II dengan struktur organisasi sebagai berikut :

(41)

Sekretariat KKI 41

Sumber daya manusia Sekretariat KKI selama tahun 2012 sebanyak 110 (seratus sepuluh) orang seperti tabel berikut :

NO TENAGA JUMLAH I Menurut Jabatan A. Struktural  Eselon I  Eselon II 1  Eselon III 4  Eselon IV 12 B. Fungsional C. Staf 48 D. Tenaga Kontrak 45 Jumlah 110 II Menurut Golongan  Golongan IV 7  Golongan III 48  Golongan II 10  Golongan I -

III Menurut Pendidikan

 S3 1

 S2 15

 S1 20

 Sarjana Muda/D3 9

 SLTA 19

2. Sumber Daya Anggaran

a. Alokasi dana

Untuk mencapai sasaran dan target indikator tersebut didukung oleh anggaran yang tersedia dalam DIPA tahun 2012 yang telah direvisi. Ada dua sumber pembiayaan pelaksanaan kegiatan Sekretariat KKI Tahun 2012, yaitu sebagai berikut :

(42)

Sekretariat KKI 42

NO SUMBER DANA JUMLAH PAGU 1 Rupiah Murni 55.066.228.000

2 PNBP 8.140.000.000

TOTAL 63.206.228.000

Dari total dana di atas, kemudian dialokasikan ke dalam program dan kegiatan yang ditetapkan di 2012. Ada 13 pokok kegiatan yang ditetapkan di 2012. Berikut kegiatan-kegiatan di tahun 2012 beserta hasilnya :

NO OUTPUT KEGIATAN 2012

PAGU REALISASI %

1 Pedoman dan Ketentuan KKI

tentang Registrasi Dokter

dan Dokter Gigi 1.509.827.000 1.105.413.850 73,21

2 Pedoman dan Ketentuan KKI

tentang Pendidikan Profesi

Dokter dan Dokter Gigi 1.821.319.000 1.436.413.250 78,87

3 Pedoman dan Ketentuan KKI

tentang Pembinaan Pelaksanaan Praktik Kedokteran di Indonesia 1.808.390.000 1.211.705.950 67,00 4 Penanganan Kasus Pengaduan Pelanggaran Disiplin Dokter dan Dokter

Gigi

2.454.325.000 2.240.408.800 91,28

5 Laporan Layanan Surat

Tanda Regstrasi (STR) Dokter dan Dokter Gigi (PNBP)

8.140.000.000 4.840.724.280 59,47

6 Layanan Perkantoran 7.051.414.000 6.235.721.765 88,43

7 Perencanaan Program dan

Penganggaran 1.386.051.000 1.174.423.525 84,73

8 Alat Pengolah Data 507.640.000 475.200.000 94,61

9 Peralatan Fasilitas

Perkantoran 174.500.000 144.100.000 82,58

10 Laporan Kinerja 646.975.000 630.974.000 97,53

(43)

Sekretariat KKI 43 NO OUTPUT KEGIATAN 2012 PAGU REALISASI % Pembinaan 12 Pengembangan Media Informasi KKI 1.472.400.000 1.223.923.760 83,12 13 Pembangunan Gedung Layanan KKI 34.800.000.000 31.030.126.025 89,17

Total Pagu Sekretariat KKI 63.206.228.000 53.164.219.163 84,11

3. Sumber Daya Sarana dan Prasarana

Konsil Kedokteran Indonesia sampai dengan 31 Desember 2012 masih menempati gedung ex asrama putra Politeknis Kesehatan Jakarta II Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan dengan status pinjam. Namun sejak 17 Desember 2012, Gedung Layanan KKI yang telah dibangun dari tahun 2011 sudah terbangun dan diserahterimakan. Adapun aset Barang Milik Negara yang menjadi Aset Sekretariat Konsil Kedokteran Indonesia berdasarkan Neraca per 31 Desember 2012 sebagai berikut :

AKUN NERACA

JUMLAH KODE URAIAN

115111 Barang Konsumsi 0

115113 Bahan untuk Pemeliharaan 0

131111 Tanah 25.747.940.000

131311 Peralatan dan Mesin 8.380.451.769

131511 Gedung dan Bangunan 35.031.211.900

131713 Jaringan 101.090.000

131921 Aset Tetap Lainnya 36.102.000

132111 Konstruksi Dalam Pengerjaan 0

153151 Software 291.005.000

153191 Aset tak Berwujud Lainnya 1.648.756.500

154112 Aset Tetap yang tidak digunakan dalam operasi pemerintah

310.295.880

(44)

Sekretariat KKI 44

BAB IV

SIMPULAN

aporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat KKI Tahun 2012 disusun sesuai perencanaan dan pelaksanaan program kegiatan KKI selama tahun 2012, untuk disampaikan kepada Ketua KKI dan Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan untuk menjadi informasi dan mendapatkan tanggapan.

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat KKI tahun 2012 dapat memberikan gambaran yang lebih jelas realisasi pencapaian sasaran pelaksanaan kegiatan yang dilakukan Sekretariat KKI dalam rangka memfasilitasi penyelenggaraan tugas, fungsi dan wewenang KKI.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja Sekretariat KKI di tahun 2012 dapat mencapai bahkan melebihi target dari dua indikator kinerja yang ditetapkan, yaitu jumlah STR dokter dan dokter gigi serta jumlah penanganan kasus pelanggaran disiplin. Sedangkan untuk pedoman dan regulasi KKI belum sepenuhnya memenuhi target, beberapa pedoman dan regulasi masih berbentuk draft. Untuk pelayanan perkantoran, perencanaan anggaran, laporan kinerja serta pembangunan gedung KKI semuanya memenuhi target yang ditetapkan semula.

Namun demikian masih ada permasalahan-permasalahan yang terjadi yang harus dilakukan antisipasi penyelesaian, yaitu antara lain : banyaknya dokter dan dokter gigi yang belum melakukan registrasi ulang di 2012, dan antisipasi meningkatnya pengaduan pelanggaran disiplin, dan lambatnya pengesahan regulasi. Usulan pemecahan masalah yang akan dilakukan adalah peningkatan

L

(45)

Sekretariat KKI 45

koordinasi dan sosialisasi regulasi STR kepada pengandil, advokasi secara terus menerus kepada pihak yang berwenangan untuk pembentukan MKDKP, dan konsolidasi serta koordinasi dengan stakeholders untuk kesepakatan regulasi praktik kedokteran dan kedokteran gigi.

(46)

Sekretariat KKI 46

LAMPIRAN

a. Pernyataan Penetapan Kinerja

b. Form Penetapan Kinerja Sekretariat Konsil Kedokteran Indonesia tahun 2012

c. Form Rencana Kinerja Tahunan (RKT) d. Form Pengukuran Kinerja

Gambar

Tabel Capaian Pelaksanaan Kegiatan Tahun 2012

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan bahasa Indonesia dalam publikasi tersebut belum memuaskan karena terdapat beberapa kesalahan, seperti kesalahan penulisan kata

Oleh karena itu sejak April 2008 ini, selain memuat rubrik yang dapat dijadikan ajang belajar dan menguji kemampuan diri (kegiatan 1 dalam Tabel 1), MKI mengundang seluruh

horizontal yang melalui  x memuat sebuah titik dari  R. Jadi jangkauan dari  R adalah himpunan {1, 2, 4), karena garis horizontal yang melalui tiap-.. 144 MODUL

 Biaya produksi menjadi lebih efisien jika hanya ada satu produsen tunggal yang membuat produk itu dari pada banyak perusahaan.. Barrier

- SAHAM SEBAGAIMANA DIMAKSUD HARUS DIMILIKI OLEH PALING SEDIKIT 300 PIHAK & MASING2 PIHAK HANYA BOLEH MEMILIKI SAHAM KURANG DARI 5% DARI SAHAM DISETOR SERTA HARUS DIPENUHI

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran condition grade bangunan beton dermaga eksisting yang telah digunakan selama 30 tahun dan secara visual kondisi beton

Negara-negara yang menganut argumentasi loncatan tekhnologi (tekhnologi jump) percaya bahwa industri-industri yang menggunakan tekhnologi tinggi (hitech) akan memberikan

Umumnya Escherichia coli tidak menyebabkan suatu penyakit pada manusia tetapi pada beberapa kondisi tertentu, bakteri Escherichia coli dapat menimbulkan penyakit