PEMIJAHAN INDUKSI PADA IKAN LELE
Faku rtas B ioros i u
",""orifil"T?::ff
Soed i rman p u n voke rtoE-mail : bhagawati_u nsoed@yahoo. com
I.
PENDAHULUANKeberhasilan pemijahan ikan dipengaruhi
oleh
beberapa faktor, diantaranya tingkatkematangan gonad ikan yang akan dipijahkan,
pakan
yang diberikan selama pemeliharaandan
kondisi lingkungan. Pemijahan merupakan proses pengeluaransel telur oleh
indukbetina dan sperma oleh induk jantan yang diikuti dengan pembuahan sel telur oleh sperma (fertilisasi).
Secara umum pemijahan ikan dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu secara alami
dan
induksi. Pemijahan secara alami adalah pemijahan yang dilakukandi
alam terbukasesuai dengan
sifat
hidupnya
tanpa
perlakuan
dan
bantuan manusia.
Sedangkan pemijahan lnduksi,yaitu
pemijahanyang
dilakukandengan
bantuanatau
penangananmanusia
melalui pemberian hormon
yang
dimaksudkan
untuk
melancarkan proses kematangan gonad, sehingga dapat mempercepat proses pemijahan ikan tersebut.II.
TANIPULASI HORMON UNTUK PETIJAHAN IKANMenurut Woynarovich dan Horvarth (1981), pemijahan ikan dapat dipercepat dengan
cara
memanipulasi
kondisi
yang
ada,
misalnya
dengan
memberikan
rangsangan menggunakankelenjar hipofisis
atau
hormon
yang
disuntikkan
pada
tubuh
ikan.Sedangkan menurut Djarijah (2001), salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan
menambahkan
atau
menyuntikkan hormon ovaprimke
dalamtubuh
ikan
yang
sudah matang gonad untuk mempercepat proses pemijahan sehingga dapat dihasilkan benih ikanyang baik,
denganjumlah, mutu dan waktu
penyediaannyadapat diatur sesuai
yang diinginkan.Ovaftm
adalah campuran analog salmon Gonadotropihin
Releasing Hormon (sGnRH-a) dan anti dopamine. Ovaprim adalah hormon yang berfungsi untuk merangsangdan memacu hormon gonadothropin pada tubuh ikan sehingga dapat mempercepat proses ovulasi
dan
pemijahan, yaitu pada proses pematangan gonad dan dapat memberikan dayarangsang
yang
lebih tinggi,
menghasilkantelur
dengan kualitas
yang
baik
sertamenghasilkan
waktu laten yang relatif
singkatjuga
dapat
menekanangka
mortalitas(Sukendi, 1995).
Nandeesha
et
al.,
(1990) berpendapatbahwa
penggunaan ovaprim memberikandampak yang lebih baik daripada ekstrak kelenjar
hipofisis.
Kelebihan dari ovaprim yaitu: AhaatwaA- 2Ol 5 : ?eni.ialv'w l^dail<4i/ ? ada, ILa'l,v l-elp,- Page'l(a) mampu memberikan daya ransang pemijahan lebih tinggi, (b) nilai fertilitas lebih tinggi, (c) diameter telur lebih besar, (d) waktu latensi lebih singkat, dan (e) angka mortalitas lebih rendah.
Efektivitas penggunaan hormon, khususnya ovaprim
dapat
dilakukan berdasarkanbeberapa kriteria. Menurut Peter
et
al., (19S8) beberapa kriteria tercebut antar lain denganmelihat tinggi rendahnya tingkat keberhasilan pemijahan dan lama tidaknya interval waktu
antara pemijahan
dan
penyuntikkanterakhir.
Sedangkan dosis hormon yang digunakandalam pemijahan ikan secara induksi, menurutWoynarovich dan Horvarth (1981) tergantung
kepada
tingkat
kematangan
induk
sedangkan
jumlah
dan
pengaturan
frekuensi penyuntikkan dengan memperhatikan tingkat kematangan gonad pada induk betina.III.
GARA
PEiIIJAHAN INDUKSI PADA IKAN LELEa.
Penyediaan sarana dan prasarana1.
Menyiapkan Media Pemijahan(a)
Tempat
pemijahan, dapat berupa bak semen, akuarium, kolam tanah maupunkolam terpal, ukurannya
3
x
2 x 0,5 m
atau disesuaikan dengan lahan yangtersedia. Tempat
apemijahansebelum
digunakan
dicuci dengan
larutanpermanganat dengan dosis 1 sendok teh dicampur dengan 3 liter air atau 5 gr
/
m3 air.
Kakaban, terbuat dari ijuk yang dijepit dengan bamboo, kemudian diletakkan di
dasar tempat pemijahan
Air
untuk pemijahan, air yang digunakan adalahair
sumur
atau PDAM, yang diendapkanterlebih dahulu
semalam.
Tempat
pemijahandiisi dengan
air setinggi 15-20 cm.2.
Menyiapkan lnduk Lele(a)
tnduklele
yang akan dip'ljahkan harus diberikan pakan yang baik agar dapat menghasilkan benih yangbaik.
lnduk lele setiap hari diberikan pakan daging<
bekicot atau ikan rucah. Pemberian pakan dilakukan pagidan sore dengan dosis 10% dari berat badan.
(b)
Bak
penampunganinduk dekat
denganbak
pemiiahanaga
menangkapnya mudah.(c)
Sebaiknya induk jantan dan betina ditempatkan secam terpisah. Untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkandan
perawatan induk dilakukan secara terpisah. (b)(c)
elvaaxtatz0Ts:?enr4is;rwrvlndu*ait?ada'Ik*rvLelz'- Page 2
b.
Seleksiinduk
Seleksi merupakan kegiatan untuk memilih induk lele yang siap untuk dipijahkan. Agar seleksi dapat berjalan lancar maka pembudidaya harus mengenal dengan baik
ciri-ciri
morfologi ikan lele jantan dan betina serta memahami tanda-tanda induk lele yang siap dipijahkan.1. Ciri-ciri induk lele jantan
a)
Kepalanya lebih kecildari induk ikan lele betina.b)
wama
kulit dada agak tua bila dibanding induk ikan lele betina.c)
lJrogenital papilta (kelamin) agak menoniol, memaniang ke arah belakang, terletakdi belakang anus, dan wama kemerahan.
d)
Gerakannya lincah, tulang kepala pendek dan agak gepeng (depress).e)
Perutnya lebih langsing dan kenyal bila dibanding induk ikan lele betina.f)
Bila bagian perut
di
strippingsecara
manualdari
perut
ke
arah ekor
akan mengel uarkan cairan putih kental (spermatozoa)'g)
Kulit lebih halus dibanding induk ikan lele betina.2.
Ciri-ciri induk lele betinaa)
Kepalanya lebih besar dibanding induk lele jantan.b)
Wama kulit dada agak terang.c)
Urogenital papilla (kelamin) berbentukoval
(bulat daun), berwama kemerahan, lubangnya agak lebar dan terletak di belakang anus.d)
Gerakannya lambat, tulang kepala pendek dan agak cembung.e)
Perutnya lebih gembung dan lunak.f,
Bila bagian perut di stripping secara manual dari bagian perut kearah ekor akan mengeluarkan cairan kekuning-kuningan(ovum/telur).3. Syarat induk lele yang
baik
a)
Kulit indukhtina
lebih kasar dibanding induk lelejantan-b)
lnduk lele
diambildari lele yang
dipeliharadalam kolam sejak kecil
supaya<
terbiasa hidup di kolam.
c)
Berat
badannya berkisarantara
100-200gram,
tergantung kesuburan badandengan ukuran panjang 20-5 cm.
d)
Bentuk badan simetris, tidak bengkok, tidak @@t, tidak luka, dan lincah.e)
Umur induk jantandi
atastujuh
bulan, sedangkan indukhtina
berumur satu tahun.0
Frekuensi pemijahanbisa
satu
bulan sekali,
dan
sepanjang hidupnya bisa memijah lebih dari 15 kalidengan syarat apabila makanannya mengandung cukup protein.tslqutatlz2OL|:?eni,iaha*Inda*-*i,?ad'*'IkatuLdz'- Page 3
4.
Ciri-ciri induk lele siap memiiahCalon induk lele yang siap memijah terlihat mulai berpasang-pasangan, kejar-kejaran antara yang jantan dan yang betina. Apabila calon induk telah menunjukkan perilaku
tersebut segera ditangkap dan ditempatkan dalam kolam tersendiri untuk dipijahkan.
c.
Pemberokan (pemuasaan)pemberokan
dilakukan sebelum
pemijahanyang bertujuan untuk
membuangkotoran dan mengurangi kandungan lemak dalam
gonad.
Pemberokan dilakukan dalambak
atau
tempat tersendiriselama
1
-
2 hari.
lnduk yang
telah
diberok, tingkatkematangan gonadnya diperiksa kembali.
d.
Langkah-langkahmelakulen
pemiiahaninduksi
1)
lnduk
hasil seleksi yang akan disuntik ditimbang, sebagai dasar untuk menentukandosis hormon
2')
Induk disuntikhormon
pada siang atau sore hari dengan dosis 0,5 ml per kg berat badanpenyuntikan dilakukan pada bagian punggung dengan memasukkan
jarum
suntikdengan kemiringan 45" sedalam
t
2 cmlnduk
yangtelah
disuntik, dilepas kedalambak
pemijahan yangtelah
dilengkapidengan kakaban, kemudian bak pemijahan ditutup rapat, agar
induk
meloncat keluar bak,
Pemijahan akan teriadi pada malam hari, antara &12 jam setelah penyuntikan
IV.
PENUTUPKeberhasilan pemijahan dapat diketahui berdasarkan banyaknya jumlah
telur
yangdihasitkan dan yang
berhasil
dibtrahi oleh spermatozoa. Telur-telur yang baik adalah yangbenrama kuning cerah. Telur ikan lele yang telah terbuahi akan menetas dalam waktu 24
.(
jam.
DAFTAR PUSTAKA
Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan
'
dan
Pemasyarakatanllmu
Pengetalq{
qT
Teknotfri.
2000.tfG
euOiOaya Perikanan: Budidaya lkan Lele (Clanas). BAPPENAS. Jakaarta.Djarijah. 2001. Pembenihan lkan Mas. Penerlcit Kanisius. Yogyakarta.
ttanieesha
MC, Rao KG, JayannaR,
Parker NC, VargheseTJ,
Keshavanath P, SheetyHpC. 1990.
lnduced spawningof
lndian Mayor Carps Throught Single Aplication of Ovaprim. ln : Hirano, R. and l. Hanyu (Eds). the Second Asian Fisheries Forum, AsianFisheries Society, lndian Branch. Mangalore, lndia.
-Cr*qr;;tfrr-2o75:
?eiEalranlndaW
?ana'It<4rvLe;12'-
Page 43)
4)
5)
peter RE,
Lin
HR, Kraak CVD.
1988. lnduceed Ovulationand
Spawningof
CulturedFreshwater Fish in China : Advenches in Aplication of GnRH Analogue and Dopamine antagonis. Aquaculture
74:1
-
10-Sukendi,
-1gg5.
Pengaruh Kombinasi
PenyuntikanOvaprim
dan
Prostaglandin F2q TerhadapDaya
rangsang Ovulasidan
KualitasTelur lkan Lele
Dumbo (Clan'asgaiepinus Buicheel), Program Pascasarjana lnstitut Pertanian Boggl_
.
Woynirovitn
E,
norvartn.
1981.The
Artificial Propagationof Warm Water
Finfishes AManual For Extension. FAO Fisheries Technical Paper No. 201. FIR/T 201.