• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 31 TAHUN 2012 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TIMUR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 31 TAHUN 2012 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TIMUR"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR

NOMOR 31 TAHUN 2012

TENTANG

INDIKATOR KINERJA UTAMA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH

KABUPATEN ACEH TIMUR

DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

BUPATI ACEH TIMUR,

Menimbang

: a. bahwa salah satu upaya untuk meningkatkan

akuntabilitas kinerja Pemerintah Kabupaten Aceh

Timur adalah dengan menetapkan indikator kinerja

utama

sebagai

dasar

pengukuran

keberhasilan

pencapaian suatu tujuan dan sasaran strategis;

b. bahwa berdasarkan Pasal 3 dan Pasal 4 ayat (3)

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur

Negara

Nomor

PER/09/M.PAN/5/2007

tentang

Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di

Lingkungan Instansi Pemerintah;

c. bahwa

berdasarkan

pertimbangan

sebagaimana

dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu

menetapkan Peraturan Bupati tentang Indikator Kinerja

Utama di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Aceh

Timur;

Mengingat

: 1. Undang-Undang Nomor 7 Drt Tahun 1956 tentang

Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten-Kabupaten

Dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Utara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956

Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 1092);

2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1956 tentang

Pembentukan Daerah Otonom Propinsi Atjeh dan

Perubahan Peraturan Pembentukan Propinsi Sumatera

Utara

(Lembaran

Negara

Republik

Indonesia

Tahun 1956 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 1103);

3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang

Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana

telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43

Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang

(2)

Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 3890);

4. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 1999 tentang

Penyelenggaraan

Keistimewaan

Propinsi

Daerah

Istimewa Aceh (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 1999 Nomor 172, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 3893);

5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)

sebagaimana telah diubah untuk kedua kalinya dengan

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang

Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32

Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4844);

6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang

Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan

Lembaran

Negara

Republik

Indonesia

Nomor 4438);

7. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang

Pemerintahan Aceh (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2006 Nomor 62, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4633);

8. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang

Pembentukan

Peraturan

Perundang-Undangan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011

Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5234);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang

Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006

Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4614);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang

Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

11. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2006 tentang

Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan

Tata Kerja Menteri Negara sebagaimana telah beberapa

kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden

Nomor 94 Tahun 2006 tentang Perubahan Ketiga atas

Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005;

12. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2009 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

Tahun 2009-2014;

(3)

13. Qanun Kabupaten Aceh Timur Nomor 1 Tahun 2008

tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat

Kabupaten dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat

Kabupaten Aceh Timur (Lembaran Daerah Kabupaten

Aceh Timur Tahun 2008 Nomor 1, Tambahan Lembaran

Daerah Kabupaten Aceh Timur Nomor 7) sebagaimana

telah diubah dengan Qanun Kabupaten Aceh Timur

Nomor 20 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Qanun

Kabupaten Aceh Timur Nomor 1 Tahun 2008 tentang

Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat

Kabupaten dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat

Kabupaten Aceh Timur Menjadi Susunan Organisasi

dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Kabupaten dan

Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Aceh

Timur (Lembaran Daerah Kabupaten Aceh Timur

Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran Daerah

Kabupaten Aceh Timur Nomor 20);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan

: PERATURAN BUPATI TENTANG INDIKATOR KINERJA

UTAMA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN

ACEH TIMUR.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:

1. Pemerintah Daerah Kabupaten yang selanjutnya disebut

Pemerintah Kabupaten adalah Unsur Penyelenggara

Pemerintah Kabupaten Aceh Timur yang terdiri atas

Bupati dan perangkat daerah Kabupaten Aceh Timur.

2. Kabupaten adalah Kabupaten Aceh Timur.

3. Bupati adalah Bupati Aceh Timur.

4. Indikator Kinerja Utama adalah ukuran keberhasilan

dari suatu tujuan dan sasaran strategis Organisasi

Perangkat Kabupaten.

5. Kinerja Organisasi Perangkat Kabupaten adalah

gambaran mengenai tingkat pencapaian sasaran

ataupun tujuan Organisasi Perangkat Kabupaten

sebagai penjabaran dari visi, misi dan sasaran strategis

Organisasi Perangkat Kabupaten yang mengindikasikan

tingkat keberhasilan dan kegagalan kegiatan-kegiatan

sesuai dengan program dan kebijakan yang telah

ditetapkan.

6. Sasaran strategis adalah hasil yang akan dicapai secara

nyata oleh instansi pemerintah dalam rumusan yang

lebih spesifik, terukur dalam kurun waktu yang lebih

pendek dari tujuan.

(4)

BAB II

MAKSUD DAN TUJUAN

Bagian Kesatu

Maksud

Pasal 2

Maksud penetapan indikator kinerja utama adalah sebagai

acuan dan tolak ukur bagi Pemerintah Kabupaten dalam

mengukur keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran

strategis Organisasi Perangkat Kabupaten.

Bagian Kedua

Tujuan

Pasal 3

Tujuan penetapan indikator kinerja utama di lingkungan

Pemerintah Kabupaten adalah:

a. untuk memperoleh informasi kinerja yang penting dan

diperlukan

dalam

menyelenggarakan

manajemen

kinerja secara baik; dan

b. untuk

memperoleh

ukuran

keberhasilan

yang

digunakan untuk Perbaikan Kinerja dan peningkatan

akuntabilitas kinerja.

BAB III

PELAKSANAAN

Pasal 4

Indikator Kinerja Utama di lingkungan Pemerintah

Kabupaten sebagaimana tercantum dalam lampiran dan

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan

ini.

Pasal 5

Indikator kinerja utama Pemerintah Kabupaten digunakan

oleh Organisasi Perangkat Kabupaten untuk:

a. menetapkan rencana kinerja tahunan;

b. menyampaikan rencana kerja dan anggaran;

c. menyusun dokumen penetapan kinerja;

d. menyusun laporan akuntabilitas kinerja; dan

e. melakukan evaluasi pencapaian kinerja berdasarkan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Aceh Timur Tahun 2008-2012 yang

disesuaikan dengan Rencana Kerja Pembangunan

Daerah yang disusun setiap tahun.

(5)

BAB IV

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Bagian Kesatu

Pembinaan

Pasal 6

Pembinaan atas pelaksanaan Peraturan ini dilakukan oleh

Bagian Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten.

Bagian Kedua

Pengawasan

Pasal 7

Pengawasan atas pelaksanaan Peraturan ini dilakukan oleh

Inspektorat Kabupaten.

BAB V

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 8

Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

agar

setiap

orang

mengetahuinya,

memerintahkan

pengundangan Peraturan ini dengan penempatannya dalam

Berita Daerah Kabupaten Aceh Timur.

Ditetapkan di Idi

pada tanggal 25 Mei 2012 M

4 Rajab 1433 H

Pj.BUPATI ACEH TIMUR,

ttd

NASRULLAH MUHAMMAD

Diundangkan di Idi

pada tanggal 4 Juni 2012 M

14 Rajab 1433 H

SEKRETARIS DAERAH

KABUPATEN ACEH TIMUR,

ttd

SYAIFANNUR

BERITA DAERAH KABUPATEN ACEH TIMUR TAHUN 2012 NOMOR 31

Salinan sesuai dengan aslinya

KEPALA BAGIAN HUKUM

SETDAKAB. ACEH TIMUR,

ISKANDAR, SH

Penata Tk. I (III/d)

Nip. 19720909 200212 1 009

(6)

LAMPIRAN

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR

NOMOR 31 TAHUN 2012

TENTANG

INDIKATOR

KINERJA

UTAMA

DI

LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN

ACEH TIMUR

NO INDIKATOR KINERJA UTAMA SUMBER DATA

1 2 3

I. PENDIDIKAN

Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh

Timur 1. menurunnya angka buta huruf pada usia 15 (lima belas) sampai

dengan 24 (dua puluh empat) tahun;

2. meningkatnya nilai Ujian Akhir Nasional (UAN) rata-rata SD, SMP dan SMA;

3. menurunnya angka putus sekolah;

4. meningkatnya angka pendidikan yang ditamatkan/angka

kelulusan;

5. meningkatnya angka melanjutkan pendidikan dari SD ke SMP dan ke SMA;

6. meningkatnya angka partisipasi murni pada pendidikan dasar dan menengah;

7. meningkatnya angka partisipasi kasar pada pendidikan dasar dan menengah;

8. meningkatnya angka partisipasi murni usia sekolah;

9. meningkatnya rasio ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia sekolah pada pendidikan dasar dan menengah; dan

10. meningkatnya persentase fasilitas terhadap jumlah sekolah.

II. KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh

Timur dan Rumah Sakit Umum Daerah Idi

1. meningkatnya angka usia harapan hidup saat lahir dan saat usia

65 (enam puluh lima) tahun;

2. meningkatnya angka prevalensi penyakit pada: a) penyakit malaria;

b) penyakit TBC; c) penyakit DBD; dan d) penyakit HIV.

3. menurunnya angka kematian kasar per 1.000 (seribu) penduduk karena:

a) penyakit malaria; b) penyakit TBC; c) penyakit DBD; dan d) penyakit HIV.

4. meningkatnya angka kesembuhan penderita TB BTA

5. meningkatnya rata-rata persentase anggaran kesehatan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten (APBK) Aceh Timur; 6. meningkatnya alokasi anggaran kesehatan Pemerintah perkapita

pertahun;

7. meningkatnya kualitas kesehatan bayi/ibu melahirkan;

8. meningkatnya proporsi kelahiran yang ditangani oleh tenaga terlatih;

9. meningkatnya persentase ibu hamil yang mendapat tablet Fe; 10. meningkatnya kuantitas/kualitas tenaga medis;

(7)

1 2 3

11. meningkatnya kuantitas sarana dan prasarana;

12. meningkatnya rasio posyandu persatuan balita;

13. meningkatnya persentase gampong yang mencapai Universal Child

Immunization (UCI);

14. meningkatnya persentase gampong terkena kejadian luar biasa ditangani 24 (dua puluh empat) jam;

15. meningkatnya persentase keluarga miskin yang mendapat pelayanan kesehatan;

16. meningkatnya rasio dokter spesialis per 100.000 (seratus ribu) penduduk;

17. meningkatnya rasio dokter keluarga per 100.000 (seratus ribu) penduduk;

18. meningkatnya rasio dokter gigi per 100.000 (seratus ribu) penduduk;

19. meningkatnya rasio apoteker per 100.000 (seratus ribu) penduduk; 20. meningkatnya rasio bidan dan perawat per 100.000 (seratus ribu)

penduduk;

21. meningkatnya rasio UPT. PKM, Polindes dan Pustu persatuan penduduk;

22. meningkatnya persentase obat generik berlogo dalam persediaan obat;

23. meningkatnya persentase tempat-tempat umum yang sehat; 24. meningkatnya persentase kecamatan bebas rawan gizi;

25. meningkatnya proporsi anak-anak usia 1 (satu) tahun yang diimunisasi cacar;

26. meningkatnya persentase pekerja yang mendapatkan pelayanan kesehatan kerja; dan

27. meningkatnya persentase penduduk yang menjadi peserta jaminan pemeliharaan kesehatan.

III. Pembiayaan Pembangunan Daerah

Dinas Pengelola Keuangan dan Kekayaan Daerah

Kabupaten Aceh Timur 1. meningkatnya rasio Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap total

Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten (APBK) Aceh Timur; 2. meningkatnya rasio wajib pajak daerah terhadap jumlah

penduduk;

3. meningkatnya persentase potensi penerimaan daerah yang dapat digali; dan

4. berkurangnya jumlah temuan pemeriksaan pada pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten (APBK) Aceh Timur.

IV. Agama Majelis

Permusyawaratan Ulama Kabupaten Aceh Timur dan Dinas

Syariat Islam Kabupaten Aceh

Timur 1. menurunnya jumlah insiden yang disebabkan masalah perbedaan

agama;

2. meningkatnya jumlah Da’i dan Pemuka Agama yang diberikan pembekalan masalah kerukunan umat beragama;

3. meningkatnya jumlah rumah ibadah yang diberikan bantuan; dan 4. meningkatnya jumlah lembaga keagamaan yang diberikan

pembinaan.

V. Kependudukan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Sosial Dinas Sosial,

Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk Kabupaten Aceh

Timur 1. meningkatnya persentase penduduk yang bekerja terhadap total

penduduk;

2. berkurangnya angka pengangguran pada penduduk yang berusia 15 (lima belas) sampai dengan 24 (dua puluh empat) tahun;

(8)

1 2 3

4. meningkatnya rasio tenaga kerja terampil dibanding dengan tenaga kerja tidak terampil;

5. meningkatnya rasio tenaga kerja terdidik dibanding dengan tenaga kerja tidak terdidik;

6. menurunnya angka sengketa pengusaha pekerja pertahun;

7. berkurangnya persentase kejadian unjuk rasa yang berkaitan dengan masalah ketenagakerjaan;

8. meningkatnya persentase pasangan usia subur yang menjadi akseptor KB;

9. meningkatnya lansia yang tinggal di rumah jompo dibandingkan dengan jumlah total lansia;

10. meningkatnya anak-anak dan remaja yang tinggal di tempat penampungan sosial dibandingkan dengan jumlah total anak-anak dan remaja yang seharusnya tinggal di penampungan sosial;

11. meningkatnya persentase mantan penghuni penampungan sosial yang telah mampu hidup sendiri;

12. meningkatnya jumlah panti yang dikelola swasta; dan

13. meningkatnya jumlah panti sosial swasta yang mendapat pembinaan dari Pemerintah.

VI. Kependudukan Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten

Aceh Timur 1. meningkatnya jumlah penduduk yang memiliki KTP.

VII. Pertanian

Dinas Pertanian dan Holtikultura Kabupaten Aceh

Timur 1. meningkatnya jumlah produksi tanaman pangan;

2. meningkatnya jumlah areal untuk lahan tanaman pangan;

3. meningkatnya rata-rata produktivitas tanaman pangan perhektar; 4. meningkatnya jumlah tempat pengolahan padi yang telah

menggunakan teknologi;

5. meningkatnya hasil panen tanaman hortikultura perhektar; dan 6. meningkatnya pendapatan rata-rata petani pertahun.

VIII. Peternakan dan Perikanan

Dinas Peternakan dan Kesehatan

Hewan Kabupaten Aceh

Timur 1. meningkatnya peternakan ayam yang telah menggunakan

teknologi;

2. meningkatnya pendapatan rata-rata peternak pertahun; 3. meningkatnya rasio pemenuhan daging perkapita;

4. meningkatnya rasio lahan perikanan dan petambak; dan 5. meningkatnya pendapatan rata-rata peternak pertahun.

IX. Perkebunan Dinas Kehutanan

dan Perkebunan Kabupaten Aceh

Timur 1. meningkatnya produktivitas kebun; dan

2. meningkatnya pendapatan rata-rata petani kebun pertahun.

X. Perindustrian, Perdagangan dan Usaha Kecil Menengah Dinas

Perindustrian, Perdagangan, Pertambangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Aceh Timur 1. meningkatnya persentase koperasi aktif;

2. meningkatnya jumlah usaha kecil menengah yang aktif;

3. meningkatnya jumlah usaha kecil menengah yang melakukan pameran dan promosi di luar Kabupaten Aceh Timur;

4. meningkatnya persentase kredit kepada koperasi/usaha kecil menengah terhadap total kredit;

5. meningkatnya persentase koperasi yang telah mengalami peningkatan klasifikasi;

(9)

1 2 3

6. meningkatnya jumlah nilai volume perdagangan usaha kecil menengah antardaerah;

7. meningkatnya persentase total omset industri kecil menengah dibandingkan dengan total omset keseluruhan industri;

8. meningkatnya jumlah perusahaan yang terdaftar dan bergerak di sektor usaha perdagangan; dan

9. meningkatnya jumlah dan jenis produk usaha kecil menengah yang dipasarkan di luar Kabupaten Aceh Timur.

XI. Pemukiman dan Perumahan

Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Aceh

Timur 1. meningkatnya persentase keluarga yang telah memiliki rumah

sendiri;

2. meningkatnya rumah tangga yang tinggal di rumah yang mempunyai akses air bersih;

3. meningkatnya rumah tinggal yang mempunyai penerangan listrik; 4. berkurangnya rumah tangga yang tinggal di rumah tanpa akses

terhadap sanitasi; dan

5. berkurangnya kepala keluarga yang belum memiliki rumah layak huni.

XII. Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

Badan Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Aceh Timur 1. meningkatnya persentase gampong yang telah mempunyai tempat

pembuangan sampah;

2. meningkatnya persentase perusahaan yang telah mempunyai tempat pengelolaan limbah;

3. berkurangnya perusahaan yang berpotensi mengganggu

lingkungan hidup;

4. berkurangnya jumlah kasus pelanggaran terhadap lingkungan hidup;

5. berkurangnya rata-rata tingkat pencemaran limbah pada air sungai;

6. meningkatnya persentase gampong yang telah mempunyai sistem pengelolaan limbah; dan

7. berkurangnya angka kebakaran hutan dan lahan.

XIII. Infrastruktur

Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Aceh

Timur 1. meningkatnya persentase gampong yang telah dapat diakses

dengan kendaraan umum;

2. berkurangnya rata-rata kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan kematian/luka parah per 100.000 (seratus ribu) penduduk pertahun;

3. berkurangnya jumlah gampong yang tidak dapat dijangkau kendaraan roda empat;

4. meningkatnya jumlah gampong yang telah memiliki jalan aspal; 5. meningkatnya persentase lampu pengatur lalu lintas yang

berfungsi dengan baik;

6. meningkatnya rasio tempat pembuangan sampah persatuan penduduk;

7. meningkatnya rasio tempat ibadah persatuan penduduk;

8. meningkatnya persentase rumah tangga yang menggunakan listrik; 9. meningkatnya persentase rumah tangga yang menggunakan air

bersih; dan

10. meningkatnya persentase rumah tangga yang memiliki akses terhadap sanitasi;

(10)

1 2 3 XIV. Tata Ruang

Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Aceh

Timur 1. meningkatnya jumlah bangunan yang sudah dibangun di kawasan

yang diperuntukan;

2. meningkatnya jumlah luas bangunan yang sudah dibangun di kawasan yang diperuntukan;

3. meningkatnya rasio bangunan yang mempunyai izin mendirikan bangunan; dan

4. berkurangnya pelanggaran terhadap penggunaan tata ruang.

XV. Kesatuan Bangsa, Politik dan Demokratisasi

Badan Kesbang, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Aceh Timur 1. berkurangnya jumlah masalah terkait ketahanan bangsa;

2. meningkatnya jumlah pemilihan kepala gampong yang dilakukan secara demokratis;

3. meningkatnya jumlah masukan masyarakat yang diakomodasi dalam Qanun;

4. meningkatnya jumlah Qanun yang disetujui Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Aceh Timur; dan

5. berkurangnya jumlah pengaduan mengenai kekurangan dalam pemilihan.

XVI. Ketentraman dan Ketertiban

Kantor Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah Kabupaten Aceh Timur 1. berkurangnya jumlah kasus pelanggaran sumber daya alam;

2. berkurangnya jumlah kasus pelanggaran penyakit masyarakat; 3. berkurangnya persentasi kejadian gangguan ketentraman dan

ketertiban;

4. meningkatnya angka kriminalisasi yang ditangani; dan 5. meningkatnya jumlah kasus narkoba yang ditangani.

XVII. Pengembangan Budaya Daerah

Majelis Pendidikan

Daerah Kabupaten Aceh

Timur 1. berkurangnya jumlah kejadian masalah tentang perbedaan

budaya;

2. meningkatnya persentase perkawinan antaretnis suku

dibandingkan dengan total perkawinan dalam 1 (satu) tahun tertentu;

3. meningkatnya jumlah grup kesenian aktif; 4. meningkatnya jumlah gedung kesenian;

5. meningkatnya jumlah kelompok budaya yang diberikan

pembinaan;

6. meningkatnya jumlah situs budaya;

7. meningkatnya jumlah kegiatan pertunjukan kebudayaan;

8. meningkatnya jumlah atraksi budaya yang memadukan keragaman; dan

9. meningkatnya jumlah pengunjung museum perbulan.

XVIII. Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kantor Pelayanan

Perizinan Terpadu Kabupaten Aceh

Timur 1. meningkatnya jumlah dan macam pajak dan retribusi daerah;

2. meningkatnya jumlah Qanun yang mendukung iklim usaha; dan 3. berkurangnya jumlah Qanun yang bertentangan dengan peraturan

perundangan-undangan yang lebih tinggi.

XIX. Sektretariat Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Aceh Timur

1. meningkatnya peraturan perundang-undangan yang telah

diakomodasi dalam peraturan perundang-undangan daerah; 2. meningkatnya jumlah Rancangan Qanun yang diusulkan; dan

(11)

1 2 3

3. 4.

berkurangnya jumlah Qanun yang bertentangan dengan kepentingan umum;

berkurangnya waktu rata-rata penyelesaian Rancangan Qanun;

5. bertambahnya jumlah peserta sosialisasi hukum dan peraturan

perundang-undangan; dan

6. meningkatnya jumlah kampanye dan sosialisasi ketahanan bangsa.

XX. Hukum, HAM dan Olahraga

Bagian Hukum dan Bagian Kesejahteraan Rakyat Setdakab. Aceh Timur 1. meningkatnya jumlah telahaan dan kajian hukum yang

disampaikan kepada Bupati/Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Aceh Timur;

2. meningkatnya persentase permasalahan hukum yang dapat diselesaikan;

3. meningkatnya persentase permasalahan HAM yang dapat diselesaikan;

4. meningkatnya jumlah kebijakan nasional bidang olah raga yang telah ditindaklanjuti; dan

5. meningkatnya kecamatan yang mempunyai sarana olah raga untuk umum.

6. meningkatnya jumlah kegiatan olah raga masal dalam satu bulan; 7. meningkatnya jumlah atlet daerah yang dikirim ke event olahraga

di luar daerah/negeri;

8. meningkatnya rasio fasilitas kolam renang per 1.000 (seribu) penduduk;

9. meningkatnya persentase penduduk yang menjadi anggota klub olah raga;

10. meningkatnya persentase cabang olah raga yang menjalankan kompetisi secara teratur; dan

11. meningkatnya persentase nomor cabang olah raga yang meraih medali dalam kompetisi tingkat provinsi dan nasional.

XXI. Hukum Adat

Majelis Adat Aceh Kabupaten Aceh

Timur 1. meningkatnya jumlah kajian tentang hukum adat dalam kebijakan

daerah;

2. meningkatnya jumlah tema dalam hukum adat yang

diakomodasikan dalam Qanun; dan

3. meningkatnya jumlah aktualisasi nilai-nilai hukum adat.

XXII. Perpustakaan Kantor

Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Aceh

Timur 1. meningkatnya jumlah perpustakaan;

2. meningkatnya pengunjung perpustakaan pertahun;

3. meningkatnya jumlah judul buku sastra produk daerah yang terbit; dan

4. meningkatnya jumlah pengunjung perpustakaan perbulan.

XXIII. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Badan

Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Sejahtera Kabupaten Aceh Timur 1. meningkatnya persentase keluarga dengan jumlah anak kurang

dari tiga;

2. meningkatnya persentase pasangan usia subur yang menggunakan alat kontrasepsi;

3. meningkatnya persentase pria usia subur yang menggunakan alat kontrasepsi;

(12)

1 2 3

5. 6.

berkurangnya keluarga prasejahtera dibandingkan jumlah total keluarga;

meningkatnya persentase partisipasi perempuan di lembaga Pemerintah;

7. meningkatnya partisipasi perempuan di lembaga swasta;

8. berkurangnya rasio angka buta huruf perempuan dibanding laki-laki usia 15 (lima belas) sampai dengan 24 (dua puluh empat) tahun; dan

9. meningkatnya rasio siswa perempuan dibanding laki-laki.

Pj.BUPATI ACEH TIMUR,

ttd

NASRULLAH MUHAMMAD

Salinan sesuai dengan aslinya

KEPALA BAGIAN HUKUM

SETDAKAB. ACEH TIMUR,

ISKANDAR, SH

Penata Tk. I (III/d)

Nip. 19720909 200212 1 009

Referensi

Dokumen terkait

- Selama periode Oktober 2016 – September 2017, CV Graha Papan Lestari melakukan pembelian bahan baku kayu gergajian yang seluruhnya berasal dari hutan rakyat dengan

Panti Werda Rindang Asih II Bongsari Semarang dapat menggunakan hasil penelitian efektifitas pemberian terapi musik terhadap penurunan gejala insomnia sebagai salah

Peraturan OJK Nomor X.K.1 tentang Keterbukaan Informasi Yang Harus Segera Diumumkan Kepada Publik dan Peraturan OJK Nomor X.K.2 tentang Penyampaian Laporan Keuangan Berkala

Hasil penelitian menunjukkan: (1) terdapat pengaruh yang kuat antara efektivitas sistem informasi keuangan daerah dengan kinerja pegawai; (2) terdapat pengaruh moderat

Terkait dengan paparan data dan pembahasan hasil penelitian, saran yang relevan untuk dikemukakan adalah sebagai berikut: (1) Sekalipun penelitian ini sifatnya

Sumber daya (waktu, tenaga, biaya) yang digunakan untuk menjalankan tanggung jawab tersebut di atas, tidak boleh menyebabkan tugas utama Internal Audit, yaitu

Pihak kedua akan memberikan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi akuntabilitas kinerja terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan

Sistem monitor frekuensi radio merupakan suatu jaringan monitor spektrum frekuensi radio yang terdiri dari stasiun monitor tetap dan stasiun monitor bergerak di