Makalah Jalan Raya 2

(1)

1 1

BAB I

PENDAHULUAN

Jalan sebagai bagian dari sistem transportasi nasional mempunyai peranan Jalan sebagai bagian dari sistem transportasi nasional mempunyai peranan penting terutama dalam mendukung kegiatan dalam bidang ekonomi, sosial dan penting terutama dalam mendukung kegiatan dalam bidang ekonomi, sosial dan budaya serta lingkungan. Jalan dikembangkan melalui pendekatan pengembangan budaya serta lingkungan. Jalan dikembangkan melalui pendekatan pengembangan wilayah agar tercapai keseimbangan dan pemerataan pembangunan antar daerah, wilayah agar tercapai keseimbangan dan pemerataan pembangunan antar daerah, membentuk dan memperkukuh kesatuan nasional untuk memantapkan pertahanan membentuk dan memperkukuh kesatuan nasional untuk memantapkan pertahanan dan keamanan nasional, serta membentuk struktur ruang dalam rangka mewujudkan dan keamanan nasional, serta membentuk struktur ruang dalam rangka mewujudkan sasaran pembangunan nasional.

sasaran pembangunan nasional.

Dalam mewujudkan prasarana transportasi darat yang melalui jalan, harus Dalam mewujudkan prasarana transportasi darat yang melalui jalan, harus terbentuk wujud jalan yang menyebabkan pelaku perjalanan baik orang maupun terbentuk wujud jalan yang menyebabkan pelaku perjalanan baik orang maupun barang, selamat sampai di tujuan, dan dalam mendukung kegiatan ekonomi, sosial, barang, selamat sampai di tujuan, dan dalam mendukung kegiatan ekonomi, sosial, budaya dan lingkungan, perjalanan harus dapat dilakukan secepat mungkin dengan budaya dan lingkungan, perjalanan harus dapat dilakukan secepat mungkin dengan biaya perjalanan yang adil sehingga dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat. biaya perjalanan yang adil sehingga dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat. Disamping itu, adalah hal yang ideal untuk pelaku perjalanan, selain dapat dilakukan Disamping itu, adalah hal yang ideal untuk pelaku perjalanan, selain dapat dilakukan dengan selamat, cepat dan murah, juga

dengan selamat, cepat dan murah, juga nyaman, sehingga perjalanan tidak melelahkan.nyaman, sehingga perjalanan tidak melelahkan. Agar kita dapat mendesain sebuah jalan raya yang aman, nyaman dan efisien Agar kita dapat mendesain sebuah jalan raya yang aman, nyaman dan efisien maka kita terlebih dahulu mengetahui bagaimana ketentuan yang harus dilakukan. maka kita terlebih dahulu mengetahui bagaimana ketentuan yang harus dilakukan. Salah satunya

Salah satunya dengan mengetahui dengan mengetahui penampang melintpenampang melintang jalan raang jalan raya ya (( Cross SectionCross Section ).). Dengan demikian kita dapat mendesain sebuah jalan

(2)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial

Cancel Anytime.

(3)

Cancel Anytime.

BAB II

PEMBAHASAN

“Klasifikasi, Spesifikasi, Tingkat Pelayanan dan Cross

S

ection”

1.

1. Klasifikasi, SpesifikasKlasifikasi, Spesifikasi dan i dan Tingkat PelayananTingkat Pelayanan

Dalam perencanaan geometrik jalan raya harus memenuhi persyaratan desain, yaitu Dalam perencanaan geometrik jalan raya harus memenuhi persyaratan desain, yaitu terpenuhinya syarat kenyamanan, keamanan dan memiliki nilai ekonomis yang layak serta terpenuhinya syarat kenyamanan, keamanan dan memiliki nilai ekonomis yang layak serta efesiensi yang optimal. Oleh karena itu perencana harus memahami yang mendalam efesiensi yang optimal. Oleh karena itu perencana harus memahami yang mendalam tentang berbagai landasan teoritis konseptual perencanaan geometrik jalan raya

tentang berbagai landasan teoritis konseptual perencanaan geometrik jalan raya itu sendiri.itu sendiri. Jalan raya adalah suatu lajur tanah yang di sediakan khusus untuk sarana/prasarana Jalan raya adalah suatu lajur tanah yang di sediakan khusus untuk sarana/prasarana perhubungan darat yang dibuat sedemikian rupa untuk

perhubungan darat yang dibuat sedemikian rupa untuk melayani kelancaran arus lalu lintas.melayani kelancaran arus lalu lintas. Sarana prasarana perhubungan tersebut meliputi semua bagian jalan, termasuk bangunan Sarana prasarana perhubungan tersebut meliputi semua bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukan bagi pelayanan arus lalu lintas, guna pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukan bagi pelayanan arus lalu lintas, guna untuk memindahkan orang dan barang dari suatu tempat ketempat lain.

untuk memindahkan orang dan barang dari suatu tempat ketempat lain.

Kelancaran lalu lintas di jalan raya sangat dipengaruhi oleh tingkat kemampuan Kelancaran lalu lintas di jalan raya sangat dipengaruhi oleh tingkat kemampuan pelayanan yang dapat diberikan oleh

pelayanan yang dapat diberikan oleh setiap bagian jalanraya tersebut, antara lain oleh setiap bagian jalanraya tersebut, antara lain oleh lebarlebar jalan

jalan dan dan jumlah jumlah jalur. jalur. Semakin Semakin bertambah bertambah banyak banyak jenis jenis dan dan jumlah jumlah lalu lalu lintas lintas yangyang melewati suatu jalan raya, maka lalu lintas menjadi semakin ramai. Keadaan seperti ini melewati suatu jalan raya, maka lalu lintas menjadi semakin ramai. Keadaan seperti ini diartikan bahwa kepadatan lalu lintas menjadi semakin tinggi dan tingkat pelayanan yang diartikan bahwa kepadatan lalu lintas menjadi semakin tinggi dan tingkat pelayanan yang dapat diberikan oleh bagian-bagian jalan raya

dapat diberikan oleh bagian-bagian jalan raya menjadi semakin rendah.menjadi semakin rendah.

Agar terdapat kesuaian antara kepadatan lalu lintas dengan tingkat pelayanan jalan, Agar terdapat kesuaian antara kepadatan lalu lintas dengan tingkat pelayanan jalan, maka ditetapkan klasifikasi dan spesifikasi suatu jalan raya. Klasifikasi dan spesifikasi maka ditetapkan klasifikasi dan spesifikasi suatu jalan raya. Klasifikasi dan spesifikasi tersebut sangat berguna dan dapat memberikan kejelasan mengenai tingkat kepadatan lalu tersebut sangat berguna dan dapat memberikan kejelasan mengenai tingkat kepadatan lalu lintas yang perlu dilayani oleh setiap bagian-bagian jalan.

lintas yang perlu dilayani oleh setiap bagian-bagian jalan.

Klasifikasi dan spesifikasi jalan raya dapat dibedakan menurut fungsi pelayanannya, Klasifikasi dan spesifikasi jalan raya dapat dibedakan menurut fungsi pelayanannya, menurut kelas jalan, menurut keadaan topografi, penggolongan layanan administrasi dan menurut kelas jalan, menurut keadaan topografi, penggolongan layanan administrasi dan

(4)

Cancel Anytime.

(5)

Cancel Anytime.

A.

A. Jalan Raya Menurut Fungsi PelayananJalan Raya Menurut Fungsi Pelayanan Sesuai dengan

Sesuai dengan “PERATURAN PERENCANAAN JALAN RAYA” No.13/1970 dari“PERATURAN PERENCANAAN JALAN RAYA” No.13/1970 dari Direktorat Explorasi, survai dan perencanaan, Direktorat Jendral Bina Marga Direktorat Explorasi, survai dan perencanaan, Direktorat Jendral Bina Marga Departemen P.U., maka jalan dibagi dalam klasifikasi-klsifikasi berdasarkan :

Departemen P.U., maka jalan dibagi dalam klasifikasi-klsifikasi berdasarkan : a.

a. Sistem Jalan Raya PrimerSistem Jalan Raya Primer

Sistem jalan raya primer adalah system jaringan jalan dengan peranan Sistem jalan raya primer adalah system jaringan jalan dengan peranan pelayanan jasa distribusi untuk pengembangan semua wilayah pada tingkat pelayanan jasa distribusi untuk pengembangan semua wilayah pada tingkat Nasional, yaitu dengan semua simpul jasa distribusi yang kemudian berwujud kota. Nasional, yaitu dengan semua simpul jasa distribusi yang kemudian berwujud kota. Pada sistem

Pada sistem ini jaringaini jaringan jalan n jalan raya primer raya primer menhubungkan smenhubungkan simpul-simpul jasaimpul-simpul jasa distribusi penting meliputi :

distribusi penting meliputi :

-- Jalan raya dalam satu satuan wilayah pengembangan yang menghubungkanJalan raya dalam satu satuan wilayah pengembangan yang menghubungkan secara menerus Ibu Kota Propinsi, Ibu kota Kabupaten/Kota, Kota-kota secara menerus Ibu Kota Propinsi, Ibu kota Kabupaten/Kota, Kota-kota Kecamatan dan kota-kota yang lebih kecil

Kecamatan dan kota-kota yang lebih kecil pada jenjang dibawahnnya.pada jenjang dibawahnnya.

-- Menghubungkan antara Ibukota Propinsi yang satu dengan Ibu Kota PropinsiMenghubungkan antara Ibukota Propinsi yang satu dengan Ibu Kota Propinsi yang lainnya

yang lainnya

Jalan raya primer di peruntukan melayani keperluan lalu lintas kendaraan Jalan raya primer di peruntukan melayani keperluan lalu lintas kendaraan berat (High Vehicle) seperti bus, truck 2 As, Truck 3 As, Truck gandengan Semi berat (High Vehicle) seperti bus, truck 2 As, Truck 3 As, Truck gandengan Semi Trailer dan Trailer dengan kecepatan 60 km/jam sampai 120 km/jam, serta untuk Trailer dan Trailer dengan kecepatan 60 km/jam sampai 120 km/jam, serta untuk melayani tingkat kepadatan lalu lintas yang sangat tinggi.

melayani tingkat kepadatan lalu lintas yang sangat tinggi. Jalan raya primer disebut juga dengan

Jalan raya primer disebut juga dengan “Jalan Arteri atau Jalan Raya Utama” “Jalan Arteri atau Jalan Raya Utama”

yaitu jalan raya yang berperan sebagai urat nadi perekonomian bangsa, berfungsi yaitu jalan raya yang berperan sebagai urat nadi perekonomian bangsa, berfungsi untuk menjamin kelancaran lalu lintas orang dan barang dari suatu tempat ke untuk menjamin kelancaran lalu lintas orang dan barang dari suatu tempat ke tempat lainnya, serta menjamin kelancaran pengangkutan dan pendistribusian tempat lainnya, serta menjamin kelancaran pengangkutan dan pendistribusian bahan-bahan pokok keperluan masyarakat sehari-hari.

bahan-bahan pokok keperluan masyarakat sehari-hari.

Oleh sebab itu jalan raya primer umumnya menghubungkan antar kota yang Oleh sebab itu jalan raya primer umumnya menghubungkan antar kota yang bernilai strategis dan potensial, seperti menghubungkan wilayah perkebunan dan bernilai strategis dan potensial, seperti menghubungkan wilayah perkebunan dan pertanian dengan pusat-pusat perdagangan, serta jalan menuju ke wilayah pertanian dengan pusat-pusat perdagangan, serta jalan menuju ke wilayah pelabuhan sebagai pintu gerbang pusat kegiatan ekspor untuk pengiriman pelabuhan sebagai pintu gerbang pusat kegiatan ekspor untuk pengiriman barang-barang industry dan produksi luar negeri

(6)

Cancel Anytime.

(7)

Cancel Anytime.

Ciri-ciri jalan arteri primer meliputi: Ciri-ciri jalan arteri primer meliputi: 1.

1. Melayani lalu lintas kendaraan dengan kecepatan rencana diatas 60 Melayani lalu lintas kendaraan dengan kecepatan rencana diatas 60 km/jamkm/jam 2.

2. Lebar lalu lintas minimal 2 x 3,75mLebar lalu lintas minimal 2 x 3,75m 3.

3. Jalan raya arteri primer tidak boleh terganggu oleh berbagai kegiatan lalu lintasJalan raya arteri primer tidak boleh terganggu oleh berbagai kegiatan lalu lintas lokal

lokal 4.

4. Kapasitas jalan harus lebih besar dari Kapasitas jalan harus lebih besar dari volume lalu lintas rata-ratavolume lalu lintas rata-rata 5.

5. Jalan masuk dibatasi secara efisien, sehingga kecepatan rencana dan kapasitasJalan masuk dibatasi secara efisien, sehingga kecepatan rencana dan kapasitas jalan dapat terca

jalan dapat tercapaipai 6.

6. Jalan raya arteri primer tidak boleh terputus sekalipun jaln tersebutJalan raya arteri primer tidak boleh terputus sekalipun jaln tersebut memasuki/melintas wilayah perkotaan

memasuki/melintas wilayah perkotaan

Ciri-ciri dari Jalan Kolektor Primer, yaitu jaringan jalan yang menghubungkan Ciri-ciri dari Jalan Kolektor Primer, yaitu jaringan jalan yang menghubungkan antar kota Kabupaten/Kota, atau menghubungkan kota Kabupaten dengan kota antar kota Kabupaten/Kota, atau menghubungkan kota Kabupaten dengan kota Kecamatan

Kecamatan ini ini meliputi meliputi :: 1.

1. Melayani lalu lintas Melayani lalu lintas kendaraan dengan kecepatan rencana diatas 40 km/jamkendaraan dengan kecepatan rencana diatas 40 km/jam – – 80 80 km/jam

km/jam 2.

2. Lebar jalur perkerasan jalan minimum 2 x 3,5mLebar jalur perkerasan jalan minimum 2 x 3,5m 3.

3. Jalan raya kolektor primer tidak boleh terganggu terputus, sekalipun memasukiJalan raya kolektor primer tidak boleh terganggu terputus, sekalipun memasuki daerah atau wilayah perkotaan

daerah atau wilayah perkotaan 4.

4. Kapasitas jalan harus lebih besar dari Kapasitas jalan harus lebih besar dari volume lalu lintas rata-ratavolume lalu lintas rata-rata 5.

5. Jalan masuk dibatasi secara efisien, sehingga kecepatan rencana dan kapasitasJalan masuk dibatasi secara efisien, sehingga kecepatan rencana dan kapasitas jalan dapat terca

jalan dapat tercapaipai

Ciri-ciri dari Jalan Lokal Primer, yaitu jaringan jalan yang menghubungkan Ciri-ciri dari Jalan Lokal Primer, yaitu jaringan jalan yang menghubungkan antar kota Kecamatan, antar Kota Kecamatan dengan kota pada jenjang antar kota Kecamatan, antar Kota Kecamatan dengan kota pada jenjang dibawahnnya sampai persil dengan syarat antara lain meliputi :

dibawahnnya sampai persil dengan syarat antara lain meliputi : 1.

1. Kecepatan rencana kendaraan dibawah 40 km/jamKecepatan rencana kendaraan dibawah 40 km/jam 2.

(8)

Cancel Anytime.

(9)

Cancel Anytime.

b.

b. Sistem Jalan Raya SekunderSistem Jalan Raya Sekunder

Jalan raya sekunder merupakan jaringan jalan dengan peranan pelayanan jasa Jalan raya sekunder merupakan jaringan jalan dengan peranan pelayanan jasa distribusi untuk masyarakat dalam kota. Ini berarti bahwa jaringan jalan sekunder distribusi untuk masyarakat dalam kota. Ini berarti bahwa jaringan jalan sekunder direncanakan menurut ketentuan pengaturan tata

direncanakan menurut ketentuan pengaturan tata ruang pembangunan perkotaan,ruang pembangunan perkotaan, yaitu berfungsi menghubungkan wilayah yang mempunyai fungsi primer dan fungsi yaitu berfungsi menghubungkan wilayah yang mempunyai fungsi primer dan fungsi sekunder serta pelayanan jaringan jalan dari rumah ke

sekunder serta pelayanan jaringan jalan dari rumah ke rumah.rumah. Oleh sebab itu jaringan jalan sekunder disebut juga “

Oleh sebab itu jaringan jalan sekunder disebut juga “ jalan kolektor jalan kolektor (pengumpul/pembagi

(pengumpul/pembagi ), yaitu berfungsi menjamin kelancaran mengumpulkan dan), yaitu berfungsi menjamin kelancaran mengumpulkan dan mendistribusikan bahan-bahan pokok kebutuhan masyarakat dari kota-kota mendistribusikan bahan-bahan pokok kebutuhan masyarakat dari kota-kota penting tertentu ke kota-kota yang lebih kecil. Selain itu juga berfungsi untuk penting tertentu ke kota-kota yang lebih kecil. Selain itu juga berfungsi untuk melayani keperluan lalu lintas pada daerah

melayani keperluan lalu lintas pada daerah disekitarnnya.disekitarnnya.

Selain itu, jaringan jalan sekunder juga berfungsi untuk melayani keperluan Selain itu, jaringan jalan sekunder juga berfungsi untuk melayani keperluan lalulintas mulai dari jenis kendaraan berat (High Vehicle) hingga kendaraan ringan lalulintas mulai dari jenis kendaraan berat (High Vehicle) hingga kendaraan ringan (Low Vehicle), dengan tingkat kepadatan lalu lintas yang cukup tinggi. Jenis (Low Vehicle), dengan tingkat kepadatan lalu lintas yang cukup tinggi. Jenis kendaraan tersebut adalah kendaraan Bus, Truck 2 As, Mobil penumpang, mobil kendaraan tersebut adalah kendaraan Bus, Truck 2 As, Mobil penumpang, mobil hantaran barang (pick up) dan lain sebagainnya dengan kecepatan sedang hingga hantaran barang (pick up) dan lain sebagainnya dengan kecepatan sedang hingga cepat, yaitu 40 km/jam sampai 80 km/jam.

cepat, yaitu 40 km/jam sampai 80 km/jam.

Menurut fungsi pelayanan lalu lintas jalan raya di bedakan atas jalan arteri, Menurut fungsi pelayanan lalu lintas jalan raya di bedakan atas jalan arteri, jalan

jalan kolektor kolektor dan dan jalan jalan local. local. Jalan Jalan arteri arteri adalah adalah jalan jalan yang yang melayani melayani angkutanangkutan utama dengan cirri antara lain, kendaraan menempuh perjalanan jarak sedang utama dengan cirri antara lain, kendaraan menempuh perjalanan jarak sedang dengan kecepatan rata-rata sedang dan jumlah jalan masuk dibatsi. Sedangkan dengan kecepatan rata-rata sedang dan jumlah jalan masuk dibatsi. Sedangkan jalan

jalan local local adalah adalah jalan jalan yang yang melayani melayani angkutan setempat angkutan setempat dengan dengan cirri cirri antara antara lainlain melayani perjalanan jarak pendek (dekat), kecepatan rata-rata rendah dan jumlah melayani perjalanan jarak pendek (dekat), kecepatan rata-rata rendah dan jumlah jalan masuk ti

jalan masuk tidak dibatasi.dak dibatasi.

Ciri-ciri jala arteri sekunder, meliputi: Ciri-ciri jala arteri sekunder, meliputi: 1.

1. Melayani lalu lintas dengan kecepatan rencana diatas 30 Melayani lalu lintas dengan kecepatan rencana diatas 30 km/jamkm/jam 2.

2. Lebar lalu lintas minimum 2 x 3,75mLebar lalu lintas minimum 2 x 3,75m 3.

3. Kapasitas jalan sama dengan atau lebih besar dari volume lalu lintas rata-rata,Kapasitas jalan sama dengan atau lebih besar dari volume lalu lintas rata-rata, dan tidak boleh terganggu oleh lalu lintas lambat

(10)

Cancel Anytime.

(11)

Cancel Anytime.

Ciri-ciri dari Jalan Kolektor Sekunder, yaitu jalan yang menghubungkan antar Ciri-ciri dari Jalan Kolektor Sekunder, yaitu jalan yang menghubungkan antar kawasan sekunder dan antara kawasan sekunder ke I, atau jalan yang kawasan sekunder dan antara kawasan sekunder ke I, atau jalan yang menghubungkan antar kawasan sekunder ke II dengan kawasan sekunder II; menghubungkan antar kawasan sekunder ke II dengan kawasan sekunder II; dengan syarat melayani kecepatan rendah

dengan syarat melayani kecepatan rendah dan lebar jalur lalu dan lebar jalur lalu lintas minimal adalahlintas minimal adalah 2 x 3,00 meter.

2 x 3,00 meter.

Ciri-ciri dari Jalan Lokal Sekunder, yaitu jalan yang menghubungkan antar Ciri-ciri dari Jalan Lokal Sekunder, yaitu jalan yang menghubungkan antar kawasan

kawasan sekunder I, sekunder I, kawasan kawasan sekunder II sekunder II dan ke dan ke III masing-maIII masing-masing dengasing dengann kawasan pemukiman/perumahan, yaitu dengan melayani kecepatan rencana kawasan pemukiman/perumahan, yaitu dengan melayani kecepatan rencana sangat rendah kurang dari 30 km/jam dan dengan lebar jalur lalu lintas minimum 2 sangat rendah kurang dari 30 km/jam dan dengan lebar jalur lalu lintas minimum 2 x 2,5 meter.

x 2,5 meter.

B.

B. Jalan Raya Menurut Kelas JalanJalan Raya Menurut Kelas Jalan

Jalan raya di klasifikasikan berdasarkan karakteristik lalu lintas yang lewat, yaitu Jalan raya di klasifikasikan berdasarkan karakteristik lalu lintas yang lewat, yaitu menurut tingkat kepadatan arus lalu lintas pada waktu-waktu tertentu, serta menurut menurut tingkat kepadatan arus lalu lintas pada waktu-waktu tertentu, serta menurut jenis

jenis dan dan ukuran ukuran daya daya angkut angkut kendaraan, kendaraan, Tingkat Tingkat kepadatan kepadatan lalu lalu lintas, lintas, BesarnyaBesarnya muatan suatu roda terberat (MST), Kepadatan menurut kapasitas yaitu jumlah muatan suatu roda terberat (MST), Kepadatan menurut kapasitas yaitu jumlah kendaraan yang lewat dalam satuan ter tentu melalui satu titik pengamatan. Volume kendaraan yang lewat dalam satuan ter tentu melalui satu titik pengamatan. Volume lalu lintas menyatakan jumlah lalu lintas per- hari dalam satu tahun untuk kedua lalu lintas menyatakan jumlah lalu lintas per- hari dalam satu tahun untuk kedua jurusan.Untuk

jurusan.Untuk ini ini memerlukan memerlukan penyelidikan penyelidikan lapangan lapangan selama selama 24 24 jam jam selama selama 1 1 tahuntahun dan dilaksanakan tiap tahun dengan mencatat setiap jenis kendaraan bermotor dan dan dilaksanakan tiap tahun dengan mencatat setiap jenis kendaraan bermotor dan kendaraan fisik.

kendaraan fisik.

Jumlah lalu-lintas per-hari dalam satu tahun dinyatakan sebagai lalu- lintas Jumlah lalu-lintas per-hari dalam satu tahun dinyatakan sebagai lalu- lintas harian rata- rata (

harian rata- rata (disingkat sebagai “ LHR “= Laludisingkat sebagai “ LHR “= Lalu-lintas Harian -lintas Harian Rata-rata).Rata-rata). 

              

 

Berhubung pada umumnya lalu-lintas pada jalan raya terdiri dari campuran Berhubung pada umumnya lalu-lintas pada jalan raya terdiri dari campuran kendaraan cepat, kendaraan lambat, kendaraan berat,

kendaraan cepat, kendaraan lambat, kendaraan berat, kendaraan ringan dan kendaraan ringan dan kendaraankendaraan tak bermotor (kendaraan fisik), maka dalam hubungannya dengan kapasitas jalan tak bermotor (kendaraan fisik), maka dalam hubungannya dengan kapasitas jalan (jumlah kendaraan maximum yang melewati satu titik / tempat dalam satu satuan (jumlah kendaraan maximum yang melewati satu titik / tempat dalam satu satuan waktu) mengakibatkan adanya pengaruh dari setiap jenis kendaraan tersebut terhadap waktu) mengakibatkan adanya pengaruh dari setiap jenis kendaraan tersebut terhadap

(12)

Cancel Anytime.

(13)

Cancel Anytime.

Jalan raya berdasarkan kelengkapan fasilitasnnya dapat di bedakan menjadi 4 Jalan raya berdasarkan kelengkapan fasilitasnnya dapat di bedakan menjadi 4 (empat) jenis, yaitu jalan Exspres way, free way, collector dan local road.

(empat) jenis, yaitu jalan Exspres way, free way, collector dan local road.

Jalan cepat (exspress way) sesungguhnya adalah jalan raya primer atau jalan Jalan cepat (exspress way) sesungguhnya adalah jalan raya primer atau jalan arteri, akan tetapi pada jalan exspress prioritas jalan diberikan pada kendaraan untuk arteri, akan tetapi pada jalan exspress prioritas jalan diberikan pada kendaraan untuk lalu lintas menerus (bergerak lurus). Pada daerah persimpangan yang arus lalu lalu lintas menerus (bergerak lurus). Pada daerah persimpangan yang arus lalu lintasnnya saling memotong (Crossing) jalan raya

lintasnnya saling memotong (Crossing) jalan raya utama seharusnnya dilengkapi denganutama seharusnnya dilengkapi dengan persimpangan jalan yang tidak sebidang (Flyover). Kecepatan kendaraan rata-rata di persimpangan jalan yang tidak sebidang (Flyover). Kecepatan kendaraan rata-rata di perkenankan hingga 100 km/jam, dan

perkenankan hingga 100 km/jam, dan disertai dengan pengendalian jalan masuk yang didisertai dengan pengendalian jalan masuk yang di batasi secara efisien. Pengendalian jalan masuk ini dilakukan secara penuh/ sebagian batasi secara efisien. Pengendalian jalan masuk ini dilakukan secara penuh/ sebagian terhadap pemakai jalan dan penghuni di

terhadap pemakai jalan dan penghuni di daerah sekitarnnya.daerah sekitarnnya.

Adapun yang dimaksud dengan jalan bebas hambatan (free way)

Adapun yang dimaksud dengan jalan bebas hambatan (free way) adalah jalan rayaadalah jalan raya arteri yang memungkinkan kendaraan bergerak dengan kecepatan lebih dari 100 arteri yang memungkinkan kendaraan bergerak dengan kecepatan lebih dari 100 km/jam. Dengan tanpa mengalami rintagan apapun, baik rintangan yang disebabkan km/jam. Dengan tanpa mengalami rintagan apapun, baik rintangan yang disebabkan oleh adannya persimpangan jalan, oleh gerakan kendaraan membelok, maupun oleh oleh adannya persimpangan jalan, oleh gerakan kendaraan membelok, maupun oleh para penyebrang jalan, dan hambatan-hambatan lain. Selain itu jalan free way ini harus para penyebrang jalan, dan hambatan-hambatan lain. Selain itu jalan free way ini harus di sertai dengan

di sertai dengan sistim pengendalian jalan masuk secara penuh.sistim pengendalian jalan masuk secara penuh.

Dengan adanya sistim pengendalian jalan masuk tersebut, maka dapat dihindari Dengan adanya sistim pengendalian jalan masuk tersebut, maka dapat dihindari terjadinnya gesekan tepi pada perkerasan jalan, sehingga kendaraan dapat bergerak terjadinnya gesekan tepi pada perkerasan jalan, sehingga kendaraan dapat bergerak sepanjang waktu dengan kecepatan tinggi, konstan tanpa rintangan. Oleh sebab itu sepanjang waktu dengan kecepatan tinggi, konstan tanpa rintangan. Oleh sebab itu pada jalan bebas hambatan tidak di perkenankan adannya persimpangan atau pada jalan bebas hambatan tidak di perkenankan adannya persimpangan atau perpotongan jalan sebidang. Dibandingkan dengan jenis jalan raya lainnya jalan raya perpotongan jalan sebidang. Dibandingkan dengan jenis jalan raya lainnya jalan raya bebas hambatan merupakan jalan raya yang memiliki fasilitas tingkat tertinggi, bebas hambatan merupakan jalan raya yang memiliki fasilitas tingkat tertinggi, dibangun dengan biaya yang sangat mahal, akan tetapi jalan raya bebas hambatan ini dibangun dengan biaya yang sangat mahal, akan tetapi jalan raya bebas hambatan ini

(14)

Cancel Anytime.

(15)

Cancel Anytime.

3.

3. Lebih nyaman dan memenuhi persyaratan keamanan di sepanjang perjalanan,Lebih nyaman dan memenuhi persyaratan keamanan di sepanjang perjalanan, karena di sepanjang jalan dibatasi oleh pagar pemisah dan pejalan kaki ditempatkan karena di sepanjang jalan dibatasi oleh pagar pemisah dan pejalan kaki ditempatkan diluar daerah milik jalan (DMJ).

diluar daerah milik jalan (DMJ). 4.

4. Bersifat permanen, dengan pengendalian jalan msuk di sepanjang jalan dapatBersifat permanen, dengan pengendalian jalan msuk di sepanjang jalan dapat mencegah terjadinnya pertumbuhan sector social ekonomi. Jika dibandingkan mencegah terjadinnya pertumbuhan sector social ekonomi. Jika dibandingkan dengan tanpa pengendalian jalan masuk, maka pada sepanjang jalan akan terjadi dengan tanpa pengendalian jalan masuk, maka pada sepanjang jalan akan terjadi pertumbuhan sector soial ekonomi yang lebih cepat, seperti pembangunan pertumbuhan sector soial ekonomi yang lebih cepat, seperti pembangunan pemukiman disepanjang jalan dan pertumbuhan social budaya. Hal ini akan pemukiman disepanjang jalan dan pertumbuhan social budaya. Hal ini akan menimbulkan berbagai aktifitas yang dapat menurunkan kapasitas jalan dan menimbulkan berbagai aktifitas yang dapat menurunkan kapasitas jalan dan kemungkinan meningkatnnya kecelakaan lalu lintas.

kemungkinan meningkatnnya kecelakaan lalu lintas. 5.

5. Mengurangi biaya oprasi kendaraan, antara lain pengurangan pemakaian bahanMengurangi biaya oprasi kendaraan, antara lain pengurangan pemakaian bahan bakar dan bahan pelumas, mengurangi kebisingan dan polusi udara serta bakar dan bahan pelumas, mengurangi kebisingan dan polusi udara serta meningkatnya daya tahan mesin dan perangkat kendaraan lainnya.

meningkatnya daya tahan mesin dan perangkat kendaraan lainnya.

Perhitungan sudut belok patokan dalam perhitungan sudut belok patokan di Perhitungan sudut belok patokan dalam perhitungan sudut belok patokan di gunakan asumsi, bahwa sudut drajat lengkung adalah sama dan sebanding dengan gunakan asumsi, bahwa sudut drajat lengkung adalah sama dan sebanding dengan sudut luar tikungan (∆)

sudut luar tikungan (∆)

Rumus yang digunakan Rumus yang digunakan



__     

(16)

Cancel Anytime.

(17)

Cancel Anytime.

Penampang Melintang Jalan

Penampang Melintang Jalan (Crossectio

(Crossection)

n)

Penampang melintang jalan merupakan potongan melintang secara tegak lurus Penampang melintang jalan merupakan potongan melintang secara tegak lurus dengan sumbu jalan. Dari potongan melintang jalan dapat dilihat dan diketahui dengan sumbu jalan. Dari potongan melintang jalan dapat dilihat dan diketahui bagian-bagian dari jalan, diantaranya :

bagian dari jalan, diantaranya :

2.1

2.1 Jalur Jalur Lalu Lalu LintasLintas Jalur Lalu Lintas

Jalur Lalu Lintas (Traveled Way) (Traveled Way) adalah bagian jalan yang adalah bagian jalan yang dipergunakan untuk laludipergunakan untuk lalu lintas kendaraan (Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 43 Tahun 1993), lintas kendaraan (Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 43 Tahun 1993), termasuk pada simpang, bukaan median, taper (jalur untuk tanjakan percepatan termasuk pada simpang, bukaan median, taper (jalur untuk tanjakan percepatan -perlambatan - belok)

perlambatan - belok)

Fisik berupa perkerasan, dibatasi oleh median, bahu, trotoar, pulau jalan atau Fisik berupa perkerasan, dibatasi oleh median, bahu, trotoar, pulau jalan atau separator. Beberapa tipe jalan, diantaranya:

separator. Beberapa tipe jalan, diantaranya: 1.

1. 2/2 2/2 TB TB (2/2 (2/2 UD) UD) : : 2 2 lajur, lajur, 2 2 jalur, jalur, tak tak terbagiterbagi 2.

2. 2/1 2/1 TB TB (2/1 (2/1 UD) UD) : : 2 2 lajur, lajur, 1 1 jalur, jalur, tak tak terbagiterbagi 3.

3. 4/2 4/2 B B (4/2 (4/2 D) D) : : 4 4 lajur, lajur, 2 2 jalur, jalur, terbagiterbagi 4.

4. n/2 n/2 B B (n/2 (n/2 D) D) : : n n lajur, lajur, 2 2 jalur, jalur, terbagiterbagi

Adapun lebar jalur untuk jalan antara kota, yang ditentukan oleh jumlah dan Adapun lebar jalur untuk jalan antara kota, yang ditentukan oleh jumlah dan lebar lajur sesuai dengan volume arus lalu lintas harian rencana (VLHR), dikemukakan lebar lajur sesuai dengan volume arus lalu lintas harian rencana (VLHR), dikemukakan tabel di bawah ini.

(18)

Cancel Anytime.

(19)

Cancel Anytime.

Lebar jalur minimum untuk ruas jalan antar kota adalah 4.5 meter dan untuk ruas Lebar jalur minimum untuk ruas jalan antar kota adalah 4.5 meter dan untuk ruas jalan perkotaan

jalan perkotaan adalah 4,0 adalah 4,0 meter, ymeter, yang maish ang maish memungkinkan 2 memungkinkan 2 kendaraan kecil kendaraan kecil dapatdapat saling berpapasan. Namun bila yang saling berpapasan dua kendaraan besar atau salah saling berpapasan. Namun bila yang saling berpapasan dua kendaraan besar atau salah satunya kendaraan besar, maka dapat kendaraan-kendaraan tersebut dapat satunya kendaraan besar, maka dapat kendaraan-kendaraan tersebut dapat menggunakan bahu jalan.

menggunakan bahu jalan.

Lebar lajur kendaraan ditentukan berdasarkan pertimbangan beberapa hal Lebar lajur kendaraan ditentukan berdasarkan pertimbangan beberapa hal sebagai berikut:

sebagai berikut:

Tabel Lebar Jalur Ideal &

Tabel Lebar Jalur Ideal & Minimum Untuk Jalan Antar Kota (meter)Minimum Untuk Jalan Antar Kota (meter)

VLHR VLHR (smp/ja (smp/ja m) m) Arteri

Arteri Kolektor Kolektor LokalLokal

Ideal

Ideal Minimum Minimum Ideal Ideal Minimum Minimum Ideal Ideal MinimumMinimum

< < 3000 3000 6.0 6.0 4.5 4.5 6.0 6.0 4.5 4.5 6.0 6.0 4.54.5 3000 3000 -10000 10000 7.0 7.0 6.0 6.0 7.0 7.0 6.0 6.0 7.0 7.0 6.06.0 10001 10001 -25000 25000 7.0 7.0 7.0 ** 7.0 7.0 7.0 ** - - --> > 25000 25000 2n 2n x x 3.5* 3.5* 2 x 2 x 7.0* 7.0* 2n 2n x x 3.5* 3.5* ** ** - -

--Keterangan, **) Mengacu pada persyaratan ideal Keterangan, **) Mengacu pada persyaratan ideal *) 2 jalur terbagi, masing-masing n x 3.5 m, n:

*) 2 jalur terbagi, masing-masing n x 3.5 m, n: jumlah lajur perjalur. - Tidak ditentukanjumlah lajur perjalur. - Tidak ditentukan Sumber : Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota 1997

(20)

Cancel Anytime.

(21)

Cancel Anytime.

ratanya permukaan, gaya sentrifugal di tikungan dan gaya angin akibat kendaraan ratanya permukaan, gaya sentrifugal di tikungan dan gaya angin akibat kendaraan lain menyiap.

lain menyiap. Lajur

Lajur (Lane) (Lane) adalah bagian jalur lalu lintas yang memanjang, dengan atau tanpa adalah bagian jalur lalu lintas yang memanjang, dengan atau tanpa marka jalan, yang memiliki lebar cukup untuk satu kendaraan bermotor sedang marka jalan, yang memiliki lebar cukup untuk satu kendaraan bermotor sedang berjalan, selain sepeda motor (Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 43 Tahun berjalan, selain sepeda motor (Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 43 Tahun 1993).

1993).

Lebar lajur tergantung dari kecepatan rencana dan kendaraan rencana, di Lebar lajur tergantung dari kecepatan rencana dan kendaraan rencana, di samping fungsi dan kelas jalan, sebagaimana tabel 2.2.

samping fungsi dan kelas jalan, sebagaimana tabel 2.2.

Jumlah lajur ditetapkan berdasar tingkat kinerja ruas jalan (v-c ratio, MKJI 1994) Jumlah lajur ditetapkan berdasar tingkat kinerja ruas jalan (v-c ratio, MKJI 1994) Untuk kelancaran sistem drainase permukaan jalan, maka lajur lalu lintas pada Untuk kelancaran sistem drainase permukaan jalan, maka lajur lalu lintas pada alinyemen lurus harus diberi

alinyemen lurus harus diberi kemiringan melintang normal sebesar:kemiringan melintang normal sebesar:

a.

a. 2 - 3 % untuk jalan dengan perkerasan aspal atau beton.2 - 3 % untuk jalan dengan perkerasan aspal atau beton.

b.

b. 4 - 5 % untuk jalan dengan perkerasan kerikil4 - 5 % untuk jalan dengan perkerasan kerikil

Tabel Lebar Lajur Jalan Ideal Untuk Jalan Antar Kota Tabel Lebar Lajur Jalan Ideal Untuk Jalan Antar Kota

Fungsi

Fungsi Jalan Jalan Kelas Kelas Jalan Jalan Lebar Lebar Lajur Lajur Ideal Ideal (m)(m) Arteri

Arteri I, I, II, II, IIIA IIIA 3.75 3.75 3.503.50 Kolektor

Kolektor IIIA, IIIA, IIIB IIIB 3.003.00

Lokal

Lokal IIIC IIIC 3.003.00

Sumber : Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota 1997 Sumber : Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota 1997

(22)

Cancel Anytime.

(23)

Cancel Anytime.

(24)

Cancel Anytime.

(25)

Cancel Anytime.

A.

A. Volume Lalu Lintas.Volume Lalu Lintas.

Volume lalu- lintas menyatakan jumlah lalu- lintas per- hari dalam satu tahun Volume lalu- lintas menyatakan jumlah lalu- lintas per- hari dalam satu tahun untuk kedua jurusan.Untuk ini memerlukan penyelidikan lapangan selama 24 jam untuk kedua jurusan.Untuk ini memerlukan penyelidikan lapangan selama 24 jam selama 1 tahun dan dilaksanakan tiap tahun dengan mencatat setiap jenis kendaraan selama 1 tahun dan dilaksanakan tiap tahun dengan mencatat setiap jenis kendaraan bermotor dan kendaraan fisik.

bermotor dan kendaraan fisik.

Jumlah lalu- lintas per- hari dalam satu tahun dinyatakan sebagai lalu- lintas Jumlah lalu- lintas per- hari dalam satu tahun dinyatakan sebagai lalu- lintas harian

rata-harian rata- rata ( disingkat sebagai “ LHR “= Lalurata ( disingkat sebagai “ LHR “= Lalu-lintas Harian Rata-rata ).-lintas Harian Rata-rata ). LHR

LHR = = Jumlah Jumlah lalu-lintas lalu-lintas dalam dalam 1 1 tahuntahun Jumlah hari dalam 1 tahun (365 hari) Jumlah hari dalam 1 tahun (365 hari)

Berhubung pada umumnya lalu-lintas pada jalan raya terdiri dari campuran Berhubung pada umumnya lalu-lintas pada jalan raya terdiri dari campuran kendaraan cepat, kendaraan lambat, kendaraan berat,

kendaraan cepat, kendaraan lambat, kendaraan berat, kendaraan ringan dan kendaraankendaraan ringan dan kendaraan tak bermotor (kendaraan fisik), maka dalam hubungannya dengan kapasitas jalan tak bermotor (kendaraan fisik), maka dalam hubungannya dengan kapasitas jalan (jumlah kendaraan maximum yang melewati satu titik / tempat dalam satu satuan (jumlah kendaraan maximum yang melewati satu titik / tempat dalam satu satuan waktu) mengakibatkan adanya pengaruh dari setiap jenis kendaraan tersebut terhadap waktu) mengakibatkan adanya pengaruh dari setiap jenis kendaraan tersebut terhadap keseluruhan arus lalu-lintas. Pengaruh ini diperhitungkan dengan meng-okivalenkan keseluruhan arus lalu-lintas. Pengaruh ini diperhitungkan dengan meng-okivalenkan terhadap kendaraan standard.

terhadap kendaraan standard.

Faktor ekivalen (FE) yang digunakan untuk menilai setiap kendaraan terhadap Faktor ekivalen (FE) yang digunakan untuk menilai setiap kendaraan terhadap

(26)

Cancel Anytime.

(27)

Cancel Anytime.

Seperti telah di katakan sebelumnya, bahwa untuk ini harus diketahui jumlah Seperti telah di katakan sebelumnya, bahwa untuk ini harus diketahui jumlah lalu lintas per hari dalam satu tahun serta arah dan tujuan lalu lintas, sehingga perlu lalu lintas per hari dalam satu tahun serta arah dan tujuan lalu lintas, sehingga perlu penyelidikan lapangan terhadap setiap jenis kendaraan untuk mendapatkan data LHR. penyelidikan lapangan terhadap setiap jenis kendaraan untuk mendapatkan data LHR.

Data LHR sudah cukup memuaskan untuk perencanaan jalan dengan arah lalu Data LHR sudah cukup memuaskan untuk perencanaan jalan dengan arah lalu lintas rendah, akan tetapi tidak menggambarkan secara memuaskan untuk lalu lintas lintas rendah, akan tetapi tidak menggambarkan secara memuaskan untuk lalu lintas tinggi, disebabkan data LHR untuk perencanaan jalan lalu lintas tinggi ada tinggi, disebabkan data LHR untuk perencanaan jalan lalu lintas tinggi ada kelemahannya yaitu, tidak dapat menggambarkan keadaan lalu lintas dalam satu hari kelemahannya yaitu, tidak dapat menggambarkan keadaan lalu lintas dalam satu hari secara berturut

secara berturut – –turut.turut.

Dalam hal tersebut diatas, maka untuk perencanaan jalan dengan lalu lintas Dalam hal tersebut diatas, maka untuk perencanaan jalan dengan lalu lintas tinggi perlu di ambil sebesar volume jam per hari yang harganya 10-15% LHR, tinggi perlu di ambil sebesar volume jam per hari yang harganya 10-15% LHR, tergantung dari fungsi jalan.

tergantung dari fungsi jalan.

B.

B. Sifat dan Komposisi Lalu LSifat dan Komposisi Lalu Lintasintas

Sifat lalu lintas meliputi lambat dan cepatnya kendaraan yang bersangkutan Sifat lalu lintas meliputi lambat dan cepatnya kendaraan yang bersangkutan sedangkan komposisi lalu lintas menggambarkan jenis kendaraan yang melaluinya. sedangkan komposisi lalu lintas menggambarkan jenis kendaraan yang melaluinya.

Dalam penggunaannya hanya dipakai kendaraan bermotor saja yang dibagi Dalam penggunaannya hanya dipakai kendaraan bermotor saja yang dibagi dalam kelompok :

(28)

Cancel Anytime.

(29)

Cancel Anytime.

8.

8. Faktor (f). Faktor F adalah variasi tingkat lalu-lintas peFaktor (f). Faktor F adalah variasi tingkat lalu-lintas pe r 15 menit dalam r 15 menit dalam satu jam.satu jam. 9.

9. Faktor VLHR (K)Faktor VLHR (K)

Faktor untuk mengubah volume yang dinyatakan dalam VLHR menjadi lalu-lintas Faktor untuk mengubah volume yang dinyatakan dalam VLHR menjadi lalu-lintas jam sibuk.

jam sibuk. 10.

10. Volume Jam Rencana (VJR)Volume Jam Rencana (VJR)

VJR adalah prakiraan volume lalu-lintas pada jam sibuk tahun rencana lalu-lintas, VJR adalah prakiraan volume lalu-lintas pada jam sibuk tahun rencana lalu-lintas, dinyatakan dalam smp/ jam, dihitung dengan rumus :

dinyatakan dalam smp/ jam, dihitung dengan rumus : VJR

VJR = = VLHR VLHR x x KK F F

VJR digunakan untuk menghitung jumlah lajur jalan dan fasilitas lalu-lintas lainnya VJR digunakan untuk menghitung jumlah lajur jalan dan fasilitas lalu-lintas lainnya yang diperlukan.

yang diperlukan. 11.

11. Kapasitas ( C )Kapasitas ( C )

Volume lalu-lintas maksimum (mantap) yang dapat dipertahankan (tetap) pada Volume lalu-lintas maksimum (mantap) yang dapat dipertahankan (tetap) pada suatu bagian jalan dalam kondisi tertentu (misalnya : rencana geometrik, suatu bagian jalan dalam kondisi tertentu (misalnya : rencana geometrik, lingkungan, komposisi lalu-lintas dsb).

lingkungan, komposisi lalu-lintas dsb). 12.

12. Derajat kejenuhan (DS). Rasio volume Derajat kejenuhan (DS). Rasio volume lalu-lintas terhadap kapasitaslalu-lintas terhadap kapasitas

C.

(30)

Cancel Anytime.

(31)

Cancel Anytime.

Catatan

Catatan : : Untuk kondisUntuk kondisi medan yang i medan yang sulit, Vsulit, VRRsuatu segmen jalan dapat diturunkan dengansuatu segmen jalan dapat diturunkan dengan syarat bahwa penurunan tersebut tidak lebih

syarat bahwa penurunan tersebut tidak lebih daridari

D.

D. Bahu JalanBahu Jalan

Bahu Jalan

Bahu Jalan (Shoulder) (Shoulder) adalah bagian jalan yang terletak di tepi jalur lalu lintas. adalah bagian jalan yang terletak di tepi jalur lalu lintas. Bentuk fisik bahu jalan diperkeras dan tidak diperkeras. Sedangkan fungsi bahu jalan, Bentuk fisik bahu jalan diperkeras dan tidak diperkeras. Sedangkan fungsi bahu jalan, meliputi:

meliputi: a)

a) Sebagai lajur lalu lintas darurat, tempat berhenti sementara dan atau untuk tempatSebagai lajur lalu lintas darurat, tempat berhenti sementara dan atau untuk tempat parkir kendaraan.

parkir kendaraan. b)

b) Sebagai ruang bebas samping bagi lalu lintas.Sebagai ruang bebas samping bagi lalu lintas. c)

c) Sebagai penyangga sampai untuk kestabilan perkerasan jalur lalu lintas.Sebagai penyangga sampai untuk kestabilan perkerasan jalur lalu lintas. d)

d) Secara konstruksi, memberikan dukungan dari samping pada konstruksi jalur laluSecara konstruksi, memberikan dukungan dari samping pada konstruksi jalur lalu lintas

lintas e)

e) Ruang untuk berhenti sementara kendaraan yang mogok atau sekedar berhentiRuang untuk berhenti sementara kendaraan yang mogok atau sekedar berhenti karena pengemudi ingin berorientasi mengenai jurusan yang akan ditempuh, atau karena pengemudi ingin berorientasi mengenai jurusan yang akan ditempuh, atau untuk istirahat.

untuk istirahat. f)

f) Ruang untuk menghindar pada saat-saat darurat, sehingga dapat mencegahRuang untuk menghindar pada saat-saat darurat, sehingga dapat mencegah terjadinya kecelakaan.

(32)

Cancel Anytime.

(33)

Cancel Anytime.

Tabel Lebar Bahu Jalan

Tabel Lebar Bahu Jalan Ideal & Minimum Untuk Jalan Antar Kota (meter)Ideal & Minimum Untuk Jalan Antar Kota (meter)

VLHR VLHR (smp/jam) (smp/jam)

Arteri

Arteri Kolektor Kolektor LokalLokal

Ideal

Ideal Minimum Minimum Ideal Ideal Minimum Minimum Ideal Ideal MinimumMinimum < < 3000 3000 1.5 1.5 1.0 1.0 1.5 1.5 1.0 1.0 1.0 1.0 1.01.0 3000 -3000 -10000 10000 2.0 2.0 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5 1.01.0 10001 -10001 -25000 25000 2.0 2.0 2.0 2.0 2.0 2.0 ** ** - - --> > 25000 25000 2.5 2.5 2.0 2.0 2.0 2.0 ** ** - -

--Keterangan, **) Mengacu pada persyaratan ideal Keterangan, **) Mengacu pada persyaratan ideal

(34)

Cancel Anytime.

(35)

Cancel Anytime.

Tabel Lebar Minimum Bahu Sebelah Kanan/Dalam Jalan Perkotaan Tabel Lebar Minimum Bahu Sebelah Kanan/Dalam Jalan Perkotaan

Tipe

Tipe Jalan Jalan Kelas Kelas Lebar Lebar bahu bahu Kanan/Dalam Kanan/Dalam (m)(m) Tipe Tipe I I 1 1 1.001.00 2 0.75 2 0.75 Tipe Tipe II II 1 1 0.500.50 2 0.50 2 0.50 3 0.50 3 0.50 4 0.50 4 0.50

Sumber : Standar Perencanaan Geometrik Untuk Jalan Perkotaan (1992) Sumber : Standar Perencanaan Geometrik Untuk Jalan Perkotaan (1992)

(36)

Cancel Anytime.

(37)

Cancel Anytime.

Besarnya lebar bahu jalan sangat dipengaruhi oleh : Besarnya lebar bahu jalan sangat dipengaruhi oleh : a)

a) Fungsi JalanFungsi Jalan

Jalan Arteri direncanakan untuk kecepatan yang lebih tinggi dari pada jalan lokal, Jalan Arteri direncanakan untuk kecepatan yang lebih tinggi dari pada jalan lokal, dengan demikian jalan arteri membutuhkan kekebasan samping, keamanan dan dengan demikian jalan arteri membutuhkan kekebasan samping, keamanan dan kenyamanan yang lebih besar, hal ini menuntut lebar bahu yang lebih besar juga. kenyamanan yang lebih besar, hal ini menuntut lebar bahu yang lebih besar juga. b)

b) Volume lalu lintasVolume lalu lintas

Volume lalu lintas yang tinggi membutuhkan lebar bahu yang lebih besar Volume lalu lintas yang tinggi membutuhkan lebar bahu yang lebih besar dibanding

dibanding dengan volume lalu dengan volume lalu lintas yang lintas yang lebih rendah.lebih rendah. c)

c) Kegiatan disekitar jalanKegiatan disekitar jalan Jalan yang melintasi daerah

Jalan yang melintasi daerah perkotaan, pasar, sekolah, membutuhkan lebar bahuperkotaan, pasar, sekolah, membutuhkan lebar bahu yang lebih besar dari pada jalan yang melintasi daerah rural, karena bahu jalan yang lebih besar dari pada jalan yang melintasi daerah rural, karena bahu jalan tersebut akan dipergunakan pula sebagai tempat parkir dan pejalan

(38)

Cancel Anytime.

(39)

Cancel Anytime.