• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kebijakan Mutu dan Akreditasi Pelayanan Darah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kebijakan Mutu dan Akreditasi Pelayanan Darah"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

Kebijakan Mutu dan Akreditasi Pelayanan Darah

D i r e k t o r a t M u t u d a n A k r e d i t a s i P e l a y a n a n K e s e h a t a n

D i s a m p a i k a n p a d a k e g i a t a n W o r k s h o p P e l a y a n a n D a r a h S u r a b a y a , 1 2 M a r e t 2 0 2 0

(2)

Mutu dan Akreditasi Pelayanan Kesehatan

1

Gambaran Umum Pelayanan Darah

2

Mutu dan Akreditasi Pelayanan Darah

3

4

OUTLINE

2

(3)

Mutu dan Akreditasi

Pelayanan Kesehatan

1

(4)

KEBIJAKAN

PEMERINTAH

(5)
(6)

Isu Strategis Bidang Kesehatan

01

Stunting, AKI dan AKB

02

Sistem Jaminan Kesehatan Nasional

03

Penguatan Pelayanan Kesehatan

(7)

ARAH KEBIJAKAN RPJMN BIDANG KESEHATAN 2020-2024

Meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta

terutama penguatan pelayanan kesehatan dasar (Primary Health Care)

dengan mendorong peningkatan upaya promotif dan preventif,

didukung inovasi dan pemanfaatan teknologi.

Peningkatan

kesehatan ibu, anak

KB, dan kesehatan

reproduksi

Percepatan

perbaikan gizi

masyarakat

Peningkatan

pengendalian

penyakit

Penguatan Gerakan

Masyarakat Hidup

Sehat (Germas)

Penguatan Sistem

Kesehatan,

Pengawasan Obat

dan Makanan

Pembudayaan

Gerakan Masyarakat

Hidup Sehat

(GERMAS)

(8)

KEBIJAKAN MUTU DAN

AKREDITASI PELAYANAN

(9)

80%

94%

Direktur Pelayanan Kesehatan Tradisional dr. Ina Rosalina, SpA(K).,M.Kes Direktur Pelayanan Kesehatan Primer drg. Saraswati, MPH Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan dr. Tri Hesti W. Marwotosoeko, Sp.M

Direktur Mutu & Akreditasi Pelayanan kesehatan

drg. Farichah Hanum, M.Kes

Direktur Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Sekretaris Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan

Dr. dr. Agus Hadian Rahim, Sp.OT(K), M.Epid, MH.Kes

Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan

dr. Bambang Wibowo, Sp.OG(K), MARS

dr. Andi Saguni, MA

(10)

Pemetaan / Registrasi Fasyankes

Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan

Kepatuhan Fasyankes Terhadap Standar Input & Proses Pemenuhan Kebutuhan Sarana

Prasarana dan Alkes

Mempersiapkan Fasyankes Terakreditasi

Peningkatan Mutu dan Akreditasi di Fasyankes

Dukungan

Manajemen Dukungan

Manajemen

Akses dan Mutu

Pelayanan Kesehatan

di Indonesia

(11)

Pentahapan cakupan universal sangat dipengaruhi oleh dukungan politik konsensus penduduk, dan kemampuan keuangan suatu negara.

Universal health coverage merupakan sistem kesehatan yang memastikan setiap warga dalam populasi

memiliki akses yang adil terhadap pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif

bermutu dengan biaya terjangkau ( WHO)

(12)

Foundation for Quality Health Care

SDM

Tenaga kesehatan

yang memiliki

motivasi dan

mendapat

dukungan penuh

untuk menyediakan

layanan yang

bermutu

SISTEM

INFORMASI

Sistem informasi

yang secara

berkelanjutan

mengawasi dan

mengarahkan

layanan ke arah

yang lebih baik

.

AKSES

Fasilitas kesehatan

yang mudah

diakses dan

lengkap

OBAT & ALKES

Obat-obatan,

peralatan dan

teknologi dengan

desain dan

penggunaan yang

aman

.

FINANSIAL

Mekanisme

finansial yang

memungkinkan

dan mendorong

layanan yang

bermutu

.

(13)
(14)

•Pemerataan Fasyankes dasar dan

rujukan

yang bermutu melalui

intervensi peningkatan mutu

Terlaksananya akreditasi

fasyankes yang merata

Terlaksananya

pengukuran mutu

pelayanan

kesehatan di

fasyankes

•Penyempurnaan sistem akreditasi

(Standar dan Instrumen Akreditasi,

Sistem Informasi, Penyelenggaraan

Survei)

SASARAN

STRATEGI

•Mengkorelasikan antara

insentif dengan mutu

Meningkatkan

pemerataan

pelayanan

kesehatan dasar

dan rujukan yang

bermutu bagi

masyarakat

(15)

KOMPETENSI

FASYANKES

Sarana

PELAYANAN

KESEHATAN

Prasarana

Alat Kesehatan

Farmasi

Sumber Daya Kesehatan

KOMPETENSI PROFESIONAL KOMPETENSI MANAJERIAL KEPEMIMPINAN KLINIS KEMAMPUAN TEKNIS MEDIS DISTRIBUSI

AKSES DAN MUTU

KOMPETENSI INTERPROFESIONAL

Sistem Pelayanan

dan sistem

rujukan

STANDAR

PELAYANAN

KESEHATAN

IZIN PRAKTIK DAN PELAKSANAAN PRAKTIK KEDOKTERAN

PENATAAN KOMPETENSI FASKES

(16)

Call to Actions

Diberdayakan dalam meningkatkan

status kesehatannya ;

Memainkan peran utama dalam

desain model baru layanan

kesehatan untuk memenuhi

kebutuhan masyarakat lokal;

Mendapat informasi mengenai hak

untuk mendapatkan akses pelayanan

kesehatan sesuai dengan standar

mutu;

Mendapat dukungan, informasi dan

kemampuan untuk menjaga

kesehatan jangka-panjang

Masyarakat

02

• Melakukan pengukuran dan

perbaikan mutu dengan

melibatkan pasien;

• Menganut filosofi kerjasama tim;

• Menjadikan pasien sebagai mitra

dalam memberikan pelayanan;

• Berkomitmen untuk menyediakan

dan menggunakan data sebagai

gambaran efektivitas dan

keamanan pelayanan

Tenaga Kes

03

• kebijakan dan strategi mutu nasional; • akuntabilitas layanan bermutu yang aman;

mewujudkan universal health coverage menjadikan mutu sebagai landasan sistem layanan kesehatan; • Memastikan bahwa sistem kesehatan memiliki

infrastruktur informasi dan teknologi yang dapat mendukung pengukuran dan pelaporan mutu pelayanan;

• Tidak ada gap antara kinerja dan target kinerja dalam mutu;

• Memperkuat kemitraan antara penyedia layanan kesehatan dan pengguna layanan kesehatan • Kapasitas dan kapabilitas Tenaga kesehatan • Melakukan pembayaran, pendanaan dan

pemberian upah berdasarkan prinsip mutu; • Membiayai penelitian tentang peningkatan mutu

Pemerintah

(17)

Gambaran Umum

Pelayanan Darah

16

(18)
(19)
(20)
(21)

VARIASI UTD

• KEPEMILIKAN :

PMI / PEMERINTAH / PEMDA

• ORGANISASI :

MANDIRI, INTEGRASI PELAYANAN RS

• PRODUKSI DARAH :

400

s/d

300.000 kantong/

TAHUN

• KELAS UTD :

• TINGKATAN: NASIONAL, PROVINSI, KAKO

• PELAYANAN: UTAMA, MADYA, PRATAMA

(22)

Mutu dan Akreditasi

Pelayanan Darah

3

(23)

PP

47 /2016

1. Puskesmas

2. TPM Tenaga Kesehatan

3. Klinik

4. Rumah Sakit

5. Unit Transfusi Darah;

6. Laboratorium Kesehatan

7. Apotek;

8. Optikal;

9. Fasyanked untuk

kepentingan hukum;

10. Fasyankes Tradisional;

11. Fasyankes lain yang

ditetapkan oleh Menteri.

JENIS FASYANKES

MA FASYANKES PRIMER

MAN

DIRI

-TERINTE

GR

A

SI

PEMERINT

A

H

SW

A

ST

A

23

RUANG

LINGKUP

TUGAS DI

DIREKTORAT

MUTU &

AKREDITASI

YANKES

MA FASYANKES RUJUKAN

MA FASYANKES LAINNYA

PMK 34/2017 : AKREDITASI RS

KLINIK UTAMA

PMK 46/2015

• Puskesmas

• Praktik Mandiri dr/drg

• Klinik pratama

SELURUH YANG TIDAK MASUK PADA PMK

46/2015 DAN PMK 56/2014

• PMK 411/ 2010 : AKREDITASI LAB. KLINIK • LABKES MASYARAKAT

• PRAKTEK MANDIRI NAKES Spt. BIDAN, PERAWAT,

FISIOTHERAPIS DLL

• UNIT TRANSFUSI DARAH • FASYANKES TRAD

• OPTIKAL ? • APOTEK ?

(24)

Kerangka NQPS

(25)

UPAYA PENINGKATAN MUTU

UNIT TRANSFUSI DARAH

8 INDIKATOR

UTD

REGISTRASI

Sarana Prasarana Alat Kesehatan Sumber Daya Kesehatan

PENILAIAN

AKREDITASI

TATA KELOLA DAN

KEPEMIMPINAN

No

INDIKATOR

DIMENSI MUTU

1 PEMENUHAN KEBUTUHAN DARAH DI UTD Terintegrasi, tepat waktu, adil

2 DONASI DARI PENDONOR DARAH SUKARELA Adil, Aman

3 HASIL PEMERIKSAAN GOL. DARAH PENDONOR YANG BERBEDA DENGAN UJI KONFIRMASI GOL. DARAH

Aman, efektif

4 KOMPONEN SEL DARAH MERAH PEKAT/ PACKED RED

CELL

(PRC) YANG DILULUSKAN.

Efisiensi, efektif

5 SUHU PENYIMPANAN PRODUK DARAH SESUAI STANDAR

Aman

6 SUHU RANTAI DINGIN SELAMA PROSES TRANSPORTASI DARAH SESUAI STANDAR

Aman

7 DARAH YANG DIKEMBALIKAN KE UTD Efisiensi, aman

8 KEPUASAAN PELANGGAN TERHADAP PELAYANAN DARAH

Berfokus kepada individu

(26)

1.

PEMANTAPAN

MUTU

EKSTERNAL

DILAKSANAKAN OLEH 4 BBLK (KMK

400/2016) :

▪PALEMBANG

▪JAKARTA

▪SURABAYA

▪MAKASSAR

PARAMETER

▪IMUNOLOGI - UJI SARING 4

PARAMETER

(RAPID, ELISA)

▪ PRATRANSFUSI → GOLDA

26

(27)

2.

PENGUKURAN

INDIKATOR &

EVALUASI MUTU

Kriteria indicator:

1. Menggambarkan 6 Dimensi Mutu WHO :

Aksesibilitas, Keselamatan Keamanan, Efektif, Efisien,

Berorientasi Pada Pelanggan/Dapat Diterima, Adil +

Tepat Waktu

2. Dipilih dari indikator yang high Problem, high cost,

high volume dan problem prone.

3. SMART

27

(28)

NO

NAMA INDIKATOR

DIMENSI MUTU

1

Pemenuhan kebutuhan darah di UTD

Terintegrasi, tepat waktu,

adil

2

Donasi dari pendonor darah sukarela

Adil, Aman

3

Hasil pemeriksaan golongan darah pendonor yang berbeda dengan uji konfirmasi

golongan darah.

Aman, efektif

4

Komponen sel darah merah pekat/

Packed Red Cell

(PRC) yang diluluskan.

Efisiensi, efektif

5

Suhu penyimpanan produk darah sesuai Standar

Aman

6

Suhu rantai dingin selama proses transportasi darah sesuai Standar

Aman

7

Darah yang dikembalikan ke UTD

Efisiensi, aman

8

Kepuasaan pelanggan terhadap pelayanan darah

Berfokus kepada individu

(

People centered

)

INDIKATOR UTD TERPILIH

(29)

3.

AKREDITASI

UTD

URGENSI

DARI 4 TUJUAN PELAYANAN DARAH DALAM PP 7

TAHUN 2011

Akreditasi untuk UTD → memastikan bahwa

pelayanan di UTD telah bermutu

tidak hanya mampu

menghasilkan produk darah yang berkualitas

tetapi

mampu memuaskan pelanggan dalam

memenuhi

kebutuhan darah yang berkualitas

,

→ saat ini yang sering menjadi permasalahan di

lapangan adalah permasalahan dalam

upaya

pemenuhan kebutuhan darah dan disharmony

hubungan pelanggan

(Produsen-user)yang merupakan

salah satu point penting

yang tidak dapat dinilai

oleh

jenis audit eksternal yang lain baik PME maupun CPOB

29

(30)

DEFINISI DAN TUJUAN

“Akreditasi adalah pengakuan yang diberikan oleh lembaga

independen penyelenggara Akreditasi yang ditetapkan oleh

Menteri setelah

memenuhi Standar Akreditasi”

untuk pembinaan

peningkatan mutu,

kinerja melalui perbaikan

yang berkesinambungan

PACU PEMENUHAN STANDAR

•pelayanan yang bermutu dan dapat dipertanggung jawabkan

PENGAKUAN

•telah mencapai tingkat pelayanan kesehatan sesuai dengan standar yang ditetapkan

JAMINAN BAGI PETUGAS

•semua fasilitas, tenaga dan lingkungan yang diperlukan telah

memenuhi standar, sehingga dapat mendukung pelayanan UTD yang baik

JAMINAN KEPUASAN PELANGGAN

•pelayanan yang diberikan oleh UTD telah diselenggarakan dengan baik

Tujuan KHUSUS

(31)

Dinkes

provinsi

Pembinaan

Tim Pemantapan

Mutu Internal

Tim Validator& PengembanganStandar

Mekanisme Penyelenggaraan

(Mengacu pada Akreditasi FKTP)

U T D

D r a f t u n t u k d i d i s k u s i k a n

• Surveior yang berdomisili di provinsi tersebut

• DINKES provinsi bersama

Dinkes KAB/KOTA setempat

• UTD percontohan / provinsi

Self Assesment

1

3

Verifikasi

2

5

Pelaksanaan Survei

Koordinasi

Rekomendasi

4

: Penjamin Mutu Internal (PMI) : Penjamin Mutu Eksternal (PME)

Validasi

6

7

Penet

apan

Status

Akredi

tasi

Tim PME

Surveyor Regional

(32)

PENYELENGGARAAN SURVEI AKREDITASI

PENULISAN

STANDAR & INSTRUMEN AKREDITASI

DARAH SESUAI KEBUTUHAN DAN TEPAT WAKTU

AMAN, TERBEBAS DARI PENYAKIT

• DONOR SEHAT • UJI SARING • JUMLAH • JENIS • MUDAH DIAKSE • TEPAT WAKTU

BERKUALITAS : MEMBERI MANFAAT TERAPI

• COLD CHAIN & CLOSED SYSTEM • PENGGUNAAN RASIONAL METODE PENYELENGGARAAN SURVEI TELAAH DOKUMEN KEGIATAN OBSERVASI SIMULASI WAWANCARA: TELUSUR

YANG DINILAI SAAT SURVEI

• PP 7/2011 : PELAYANAN DARAH

• PMK 83/2014 tentang UTD, BDRS DAN

JEJARING YANDARAH;

• PMK 91/2015 tentang STANDAR

PELAYANAN DARAH ;

• PMK 92/2015 Kerja Sama UTD dengan

PUSKESMAS & RS;

• PERKA BADAN POM TENTANG CPOB

DONOR & COSTUMER (RS-RESIPIEN)

Menilai complience terhadap

Standar (Standar Input, Standar

Proses, dan Standar Output

(33)

PENGEMBANGANAKREDITASI

POLA PENGEMBANGAN AKAN DIBUAT SEBANGUN DENGAN

AKREDITASI FASYANKES YANG LAIN ➔ PENGUATAN PERAN

DINAS KESEHATAN

LEMBAGA AKREDITASI:

BERGABUNG KOMISI LAIN ATAU BERDIRI

SENDIRI

KRITERIA KELULUSAN:

TERAKREDITASI A , B, C

PERIODE :

TIAP 5 TAHUN

(34)

DRAFT

STANDAR AKREDITASI UTD

STANDAR

MANAJEMEN

AKSES DAN KONTINUITAS KETERSEDIAAN DARAH (AKKD)

PENGELOLAAN DAN KEPEMIMPINAN (PK)

PENGELOLAAN KONTRAK DAN KERJASAMA (PKK)

PERENCANAAN DAN KAJIAN MANAJEMEN (PKM)

PROGRAM MANAJEMEN MUTU (PMM)

PROGRAM KEAMANAN DAN KESELAMATAN (KK)

STANDAR

TEKNIS

PROSES KONTROL

LINGKUNGAN (PKL)

PROSES DAN PROSEDUR

PEMERIKSAAN (PPP)

RUJUKAN UTD (R UTD)

PROGRAM MUTU

PEMERIKSAAN (PMP)

TATA KELOLA PENDONOR

(TKP)

PROGRAM

NASIONAL

PENURUNAN ANGKA

KEMATIAN IBU DAN BAYI

DAN PENINGKATAN

KESEHATAN IBU DAN

BAYI

PENURUNAN ANGKA

KESAKITAN HIV/AIDS

(35)

ROADMAP Akreditasi

Pelayanan Darah

16

(36)

1. Peraturan Menteri Kesehatan No. 83/2014 tentang UTD, BD RS dan Jejaring Pelayanan Transfusi darah

2. Peraturan Menteri Kesehatan No. 72/2015 tentang Fraksion asi Plasma

3. Peraturan Menteri Kesehatan No. 91/2015 tentang Standar Pelayanan Transfusi Darah

4. Elemen “self Assessment UTD”

2018

2019

2020

• Mapping UTD

• Penyusunan pedoman akreditasi UTD • Penyusunan Instrumen akreditasi UTD

1. Penyusunan Kurmod Surveior Akreditasi Yan Darah

2016

PELATIHAN SURVEYOR

Uji coba INSTRUMEN

PERJALANAN PROSES

AKREDITASI UTD : 2016 -2020

2017

• Penyusunan Rancangan Peraturan AkreditasiPelayanan Darah • Sosialisasi Pengembangan akreditasi Pelayanan Darah

TOTAL ➔ 414 UTD

• 193 (UTD DI RS / UPT DINKES)

(37)

1. Peraturan Menteri Kesehatan No. 83/2014 tentang UTD, BDRS dan Jejaring Pelayanan Transfusi darah

2. Peraturan Menteri Kesehatan No. 72/2015 tentang Fraksionasi Plasma

3. Peraturan Menteri Kesehatan No. 91/2015 tentang Standar Pelayanan Transfusi Darah

4. Elemen “self Assessment ” (SA) UTD 5. Penyusunan RPMK Akreditasi YANDARAH 6. Penyusunan Standar Akreditasi UTD 7. Penyusnan KURMOD

2020

2021

2022

2023

2024

• UJI COBA INSTRUMEN AKREDITASI

• PELATIHAN SURVEYOR

• 126 UTD TERAKREDITASI

211 UTD TERAKREDITASI

20-15 s/d

2019

• 295 UTD TERAKREDITASI

PERJALANAN PROSES

AKREDITASI UTD : 2020 -2024

• 63 UTD TERAKREDITASI

ASUMSI TOTAL ➔ 414 UTD • 193 (UTD DI RS/UPT DINKES) • 221 (MILIK PMI) 18

(38)

NAMA INDIKATOR

JUMLAH FASYANKES YANG MELAKUKAN PENGUKURAN MUTU

DENGAN MENGGUNAKAN INDIKATOR NASIONAL

TAHUN

2020

2021

2022

2023

2024

PERSENTASE

20 %

40 %

50 %

60 %

70 %

LABKES

254

508

636

763

890

UTD

84

168

210

252

294

(39)

22

Referensi

Dokumen terkait

Konflik etnis di pesisir Teluk Tomini terkait dengan relasi antar aktor yang terdiri dari masyarakat lokal Suku Bajo versus etnis Bugis pemilik tambak, serta

Sumber Agung sudah efektif sebagai dasar perencaan keuangan disebabkan presentase efektifitas penjualan yang berada rata-rata di atas 90%, yang terlihat dari

Terkait hal ini, Jenkins (2006) menegaskan bahwa dalam era budaya baru dunia virtual memunculkan apa yang disebut sebagai ‘participatory culture’ atau budaya partisipan.

Selama Januari–Desember 2012 penumpang luar negeri yang datang di Sumatera Utara mengalami peningkatan sebesar 12,07 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun

Pada pertemuan berikutnya, ibu-ibu PKK Kecamatan Medan Polonia memberikan penampilan terbaik dengan menari di hadapan panitia dan para peserta pelatihan sebagai persembahan

Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 1,28 persen; kelompok perumahan, air,

PBI No 8/21/PBI/2006 tgl 5 Oktober 2006 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum Yang Melaksanakan Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip Syariah, Pasal 1 butir 31:

Dari permasalahan dan gambaran di atas dapat diidentifikasi masalah-masalah yang dihadapi oleh Pemerintah Desa Kayen dalam Implementasi UU Desa adalah : Kurangnya pemahaman para