• Tidak ada hasil yang ditemukan

LKJIP BLH 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan " LKJIP BLH 2015"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

1 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah | LAKIP IKHTISAR EKSEKUTIF

Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro dalam melaksanakan fungsinya sebagai

Lembaga Teknis Daerah yang mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan

kebijakan daerah di bidang lingkungan hidup, terus berupaya untuk meningkatkan kinerjanya dalam

rangka mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan sesuai dengan yang

diamanatkan dalam Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Dalam rangka mendukung dan meningkatkan kinerjanya Badan Lingkungan Hidup Kabupaten

Bojonegoro telah menyusun Rencana Strategis Tahun 2013 – 2018, yang mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bojonegoro Tahun 2013 – 2018. Rencana Strategis sebagai dasar dalam penyusunan laporan pertanggungjawaban atas keberhasilan dan atau kegagalan

dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Badan Lingkungan Hidup dan dibuat dengan tujuan untuk

memberikan pedoman dan fasilitasi dalam penyelenggaraan pemerintahan umum demi tercapainya

akuntabilitas kinerja.

Renstra Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro merupakan penjabaran dari RPJMD

Kabupaten Bojonegoro tahun 2013 – 2018, khususnya dalam mendukung pelaksanaan Misi ke 1, yaitu

”Meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, seimbang dan berkelanjutan melalui peningkatan produksi pangan dan energi” dengan Sasaran Meningkatnya kualitas lingkungan hidup. Selanjutnya Renstra Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro menjadi landasan maupun pedoman bagi

penyusunan Rencana Kinerja Tahunan (Renja) Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro selama

kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan.

Rencana Kinerja Tahunan (Renja) ini kemudian disesuaikan dengan anggaran yang disetujui

dalam Peraturan Daerah APBD Kabupaten Bojonegoro dalam bentuk dokumen Penetapan Kinerja, yang

menggambarkan capaian kinerja yang akan diwujudkan oleh Badan Lingkungan Hidup Kabupaten

Bojonegoro dalam satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya,

terhitung sejak tahun 2014, sampai dengan tahun 2018.

Untuk dapat mencapai itu semua diperlukan kerja keras serta dukungan dari berbagai pihak

dengan memanfaatkan dan mengoptimalkan potensi sumber daya yang ada. Oleh sebab itu disusunlah

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Lingkungan Hidup Kabupaten

Bojonegoro Tahun 2015 sebagai bahan evaluasi terhadap pencapaian target kinerja sasaran yang

ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja. Informasi yang disajikan dalam LAKIP ini diharapkan

(2)

2 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah | LAKIP

indikator makro baik keberhasilan – keberhasilan kinerja yang telah dicapai maupun kegagalan pada periode tahun 2015.

Berdasarkan pengukuran pencapaian kinerja sasaran dan kinerja kegiatan yang telah

dilakukan, bahwa Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro sudah berupaya dengan optimal dan

telah dapat melaksanakan program dan kegiatan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan

sebelumnya. Hal ini terlihat dari evaluasi terhadap capaian dalam LAKIP tahun 2015 ini, yang dapat

dikatakan berhasil dan akan ditingkatkan terus untuk tahun – tahun selanjutnya.

Pada akhirnya, semoga laporan ini dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi terhadap

penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Bojonegoro, khususnya penyelenggaraan urusan

lingkungan hidup. Segala prestasi yang berhasil diraih tidak menyebabkan munculnya rasa bangga yang

berlebihan sehingga melupakan tujuan awal untuk selalu berusaha memberikan pelayanan yang terbaik

kepada masyarakat. Sebaiknya segala kekurangan yang masih dijumpai tidak menyebabkan lemahnya

motivasi tetapi justru harus menjadi cambuk untuk bekerja lebih baik lagi di masa yang akan datang.

Bojonegoro, Pebruari 2015

KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BOJONEGORO

ELZADEBA AGUSTINA, SH., M.Kes. Pembina Utama Muda

NIP. 19670819 199203 2 004

(3)

3 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah | LAKIP

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdayaguna, berhasil

guna, dan bertanggungjawab dipandang perlu adanya pelaporan akuntabilitas kinerja instansi

pemerintah serta sebagai bentuk pertanggungjawaban dalam mencapai misi dan tujuan instansi

pemerintah dan dalam rangka perwujudan good governance.

Penyusunan laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah berpedoman pada Peraturan

Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010

tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah untuk melaksanakan Akuntabilitas Kinerja sehingga dapat menjadi Instansi Pemerintah

yang akuntabel, efisien, efektif, dan responsif terhadap aspirasi masyarakat.

Adapun yang melatarbelakangi penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Badan

Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro adalah sebagai bentuk pertanggungjawaban Badan

Lingkungan Hidup dalam memenuhi kewajibannya untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan

dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah

ditetapkan melalui sistem pertanggungjawaban secara periodik, yang terdiri dari berbagai komponen

yang merupakan suatu kesatuan yaitu perencanaan stratejik, perencanaan kinerja, pengukuran

kinerja dan pelaporan kinerja.

Pengukuran pencapaian Sasaran Kinerja dilakukan terhadap pencapaian setiap indikator

kinerja kegiatan untuk memberikan penjelasan lebih lanjut tentang hal – hal yang mendukung keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan suatu kegiatan yang bertujuan agar di ketahui pencapaian

realisasi, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam upaya pencapaian misi, agar dapat dinilai dan

dipelajari guna perbaikan pelaksanaan program/kegiatan dimasa yang akan datang. Sehingga

Laporan Akuntabilitas Kinerja (Lakip) Badan Lingkungan Kabupaten Bojonegoro Tahun 2015 juga

bermanfaat sebagai alat untuk memperbaiki kinerja Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro

di tahun – tahun selanjutnya.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Penyusunan Lakip Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro Tahun 2015

dimaksudkan sebagai bentuk peran serta Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro untuk

mewujudkan akuntabilitas dan pencapaian kinerja dalam pelaksanaan visi dan misi yang telah

(4)

4 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah | LAKIP

Bojonegoro di masa yang akan datang dan berperan dalam melaksanakan sebagaian urusan

pemerintahan di bidang lingkungan hidup.

Adapun tujuan penyusunan Lakip Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro adalah :

1. Sebagai alat dalam melaksanakan, memantau dan mengukur kinerja kegiatan Badan Lingkungan

Hidup Kabupaten Bojonegoro;

2. Sebagai alat untuk mengevaluasi keberhasilan atau kegagalan dalam pencapaian tujuan dan

sasaran Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro;

3. Sebagai bahan dalam menyusun Renstra, Rencana Kinerja Tahunan, dan Penetapan Kinerja

untuk tahun yang akan datang, serta;

4. Sebagai bahan untuk perbaikan kelembagaan, ketatalaksanaan, akuntabilitas dan pelayanan

publik.

C. LANDASAN HUKUM

Dalam menyusun Lakip Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro mendasarkan

pada peraturan perundang – undangan yang berlaku antara lain :

1. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah;

2. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan

Korupsi;

3. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 09/M.PAN/05/2007 tentang

Pedoman Penyusunan Indikator Kinerja Utama di lingkungan Instansi Pemerintah;

4. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 20/M.PAN/11/2008 tentang

Petunjuk Penyusunan Indikator Kinerja Utama;

5. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29

Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah

6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah;

7. Peranturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik

Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Peyunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja

dan Tata Cara Review atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

D. SISTEMATIKA

Adapun sistematika penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Badan Lingkungan Hidup

(5)

5 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah | LAKIP IKHTISAR EKSEKUTIF

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Maksud dan Tujuan

C. Landasan Hukum

D. Sistematika

E. Struktur Organisasi

F. Tugas Pokok dan Fungsi

G. Kondisi Pegawai

H. Sarana dan Prasarana

BAB II PERENCANAAN KINERJA DAN PENETAPAN KINERJA

A. Gambaran Umum Perencanaan Strategis Tahun 2013 – 2018 B. Tujuan dan Sasaran Strategis

C. Kebijakan Strategis

D. Perjanjian Kinerja Kepala SKPD Tahun 2015

E. Alokasi Anggaran

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja Organisasi

B. Realisasi Keuangan

C. Capaian Indikator Sasaran RPJMD

BAB IV PENUTUP

LAMPIRAN

- Penetapan Kinerja Tahun 2015

E. STRUKTUR ORGANISASI

Kedudukan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro adalah sebagai Lembaga

Teknis Daerah yang merupakan unsur pendukung tugas Kepala Daerah yang dipimpin oleh seorang

Kepala Badan yang berkedudukan dibawah serta bertanggungjawab kepada Kepala Daerah melalui

Sekretaris Daerah dengan tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan

(6)

6 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah | LAKIP

Adapun susunan organisasi Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro berdasarkan

Peraturan Daerah Kabupaten Bojonegoro Nomor 8 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan daerah, dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten

Bojonegoro adalah sebagai berikut :

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BLH

F. TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Dalam melaksanakan tugasnya Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro

menyelenggarakan fungsi :

- Perumusan kebijakan teknis di bidang Lingkungan Hidup;

- Pemberian dukungan atas penyelenggaraan Pemerintah Daerah di bidang Lingkungan Hidup;

- Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Lingkungan hidup;

- Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai bidang tugasnya.

(7)

7 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah | LAKIP

Berdasarkan Peraturan Bupati Bojonegoro Nomor 5 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok dan

Fungsi Inspektorat, Bappeda dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Bojonegoro maka Tugas

Pokok dan Fungsi Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro ditetapkan sebagai berikut :

Pasal 134

(1) Kepala Badan lingkungan Hidup bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

(2) Kepala Badan Lingkungan Hidup mempunyai tugas memimpin Badan Lingkungan Hidup dalam

melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang Lingkungan Hidup.

(3) Kepala Badan Lingkungan Hidup, mempunyai fungsi :

a. Pelaksanaan Perumusan Kebijakan teknis di bidang Lingkungan Hidup

b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan Pemerintah Daerah di bidang Lingkungan

Hidup

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Lingkungan Hidup

d. Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai bidang tugasnya

Pasal 135

(1) Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang dalam hal melaksanakan tugasnya bertanggung jawab

kepada Kepala Badan.

(2) Sekretaris mempunyai tugas menyiapkan bahan koordinasi dan memberikan pelayanan

administrative.

(3) Sekretaris dalam melaksanakan tugas dimaksud ayat (2) mempunyai fungsi :

a. Penyiapan Bahan Koordinasi dan pengendalian Rencana Program Kerja

b. Penghimpunan, pengelolaan, penilaian dan penyimpanan fungsional

c. Penyusunan bahan data dalam rangka pembinaan teknis fungsional

d. Penyusunan, pengiventarisasian dan pengkoordinasian data dalam rangka peñata usahaan

e. Pelaksanaan urusan umum, kepegawaian, keuangan, program dan laporan

f. Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai bidang tugasnya.

Pasal 136

(1) Sekretariat terdiri dari :

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

b. Sub Bagian Keuangan

c. Sub Bagian Program dan Laporan.

(2) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada dibawah dan

(8)

8 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah | LAKIP

Pasal 140

(1) Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang dalam

menjalankan tugasnya bertanggungjawab kepada Kepala Badan melalui Sekretaris.

(2) Kepala Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan mempunyai tugas menyiapkan perumusan

kebijakan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan dibidang pengembangan standarisasi

pengkajian dampak lingkungan dan pembinaan teknis amdal serta bina lingkungan.

(3) Untuk menyelenggaraan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Bidang

Pengendalian Dampak Lingkungan mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis pengembangan dan standarisasi dampak lingkungan dan bina

Lingkungan serta pembinaan teknis amdal

b. Penyusunan dan penerapan standarisasi lingkungan

c. Pengkajian lingkungan dan pengembangan perangkat system managemen lingkungan

d. Pelaksana Kajian Lingkungan Strategis ( KLS)

e. Pembinaan Laboratorium lingkungan

f. Pengembangan kebijakan, penilaian dan evaluasi Amdal

g. Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai bidang tugasnya

Pasal 141

(1) Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan terdiri dari :

a. Sub Bidang Bina Teknis dan Penerapan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)

b. Sub Bidang Standarisasi dan Bina Lingkungan.

(2) Masing-masing Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang berada di bawah

dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan.

Pasal 144

(1) Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan dipimpin oleh seorang Kepala

Bidang yang dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab kepala Badan melalui Sekretaris.

(2) Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan mempunyai tugas

merumuskan kebijakan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan dibidang pengawasan,

pengendalian dan pencemaran air, udara, tanah serta kerusakan lingkungan.

(3) Untuk menyelenggaraan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Bidang

Pengawasan dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan mempunyai fungsi :

a. Penyusunan kebijakan operasional pengawasan dan pengendalian pencemaran serta

kerusakan Lingkungan

(9)

9 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah | LAKIP c. Pembinaan pengawasan terhadap regulasi pengelolaan limbah

d. Pelaksanaan koordinasi pelaksanaan pengendalian pencemaran dan evaluasi pengelolaan

lingkungan, serta pembinaan dan koordinasi upaya penegakan hukum lingkungan hidup

e. Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan Bidang

tugasnya.

Pasal 145

(1) Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan terdiri dari :

a. Sub Bidang Pengawasan dan Kerusakan Lingkungan

b. Sub Bidang Rehabilitasi Lingkungan.

(2) Masing-masing Sub Bidang dipimpin dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang berada di

bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian

Pencemaran Lingkungan.

Pasal 148

(1) Bidang Konservasi dan Pemulihan Lingkungan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang

dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab kepala Badan melalui Sekretaris.

(2) Kepala Bidang Konservasi dan Pemulihan Lingkungan mempunyai tugas perumusan kebijakan

dan koordinasi pelaksanaan kebijakan dibidang konservasi keanekaragaman hayati pemulihan

dan pelestarian fungsi lingkungan hidup.

(3) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Bidang

Konservasi dan Pengawasan dan Pemlihan Lingkungan mempunyai fungsi :

a. Penyusunan kebijakan operasional di bidang konservasi keanekaragaman hayati, pemulihan

dan pelestarian fungsi Lingkungan hidup

b. Pelaksanaan Inventarisasi kegiatan konservasi, pemulihan dan pelestarian lingkungan hidup

c. Pembinaan pelaksanaan konservasi, pemulihan dan pelestarian lingkungan hidup

d. Pelaksanaan koordinasi rehabilitasi lahan dan konservasi keanekaragaman hayati

e. Pelaksanaan koordinasi pemilihan fungsi lingkungan akibat bencana alam dan kerusakan

sumber daya alam hayati

f. Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan Bidang

tugasnya.

Pasal 149

(1) Bidang Konservasi dan Pemulihan Lingkungan terdiri dari :

(10)

10 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah | LAKIP b. Sub Bidang Pemulihan Lingkungan.

(2) Masing-masing Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang berada di bawah

dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Konservasi dan Pemulihan Lingkungan.

Pasal 152

(1) Bidang Pengkajian dan Laboratorium Lingkungan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang

dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab kepala Badan melalui Sekretaris.

(2) Kepala Bidang Pengkajian dan Laboratorium Lingkungan mempunyai tugas melakukan analisis

hasil laboratorium, pembinaan, pelatihan dan evaluasi laboratorium lingkungan serta penelitian

kualitas lingkungan.

(3) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Bidang

Konservasi dan Pengkajian dan Laboratorium Lingkungan mempunyai fungsi :

a. Penyusunan dan pemeriksaan parameter kualitas Lingkungan

b. Pengujian dan pemeriksaan parameter kualitas lingkungan

c. Pelaksanaan pelatihan dan pengembangan metode pengujian

d. Pengkoordinasian dengan instansi terkait dalam rangka pembangunan dan pengembangan

laboratorium lingkungan di daerah

f. Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan Bidang

tugasnya.

Pasal 153

(1) Bidang Pengkajian dan Laboratorium Lingkungan terdiri dari :

a. Sub Bidang Pengujian

b. Sub Bidang Pengendalian Mutu.

(2) Masing-masing Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang berada di bawah

dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Pengkajian dan Laboratorium Lingkungan.

Pasal 156

(1) UPT Badan Lingkungan Hidup mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Badan

Lingkungan Hidup sesuai dengan nomenklaturnya serta tugas-tugas lain yang diberikan Kepala

Badan.

(2) UPT Badan Lingkungan Hidup dibentuk dan ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan

berdasarkan kebutuhan Daerah serta telah memenuhi kreteria dan ketntuan yang telah

(11)

11 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah | LAKIP

Pasal 157

(1) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Pemerintah

Daerah sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.

(2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari sejumlah tenaga

dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai bidang

keahlihannya, ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.

(3) Jenis dan jenjang Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pda ayat (2) diatur sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

G. KONDISI PEGAWAI

Sebagai gambaran mengenai keberadaan SDM Aparatur Badan Lingkungan Hidup

Kabupaten Bojonegoro adalah bahwa sebagaian besar aparatur berpendidikan sarjana dan magister.

Hal ini merupakan salah satu faktor pendorong dan motivasi untuk menciptakan budaya kerja yang

kondusif dalam melaksanakan tugas. Adapun komposisi pegawai Badan Lingkungan Hidup

Kabupaten Bojonegoro keadaan per 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut :

- Komposisi pegawai berdasarkan kelompok jabatan : a. Eselon II : 1 Orang;

b. Eselon III : 4 Orang;

c. Eselon IV : 11 Orang;

d. Staf : 18 Orang.

- Komposisi pegawai berdasarkan kepangkatan/golongan : a. Golongan IV : 8 Orang;

b. Golongan III : 21 Orang;

c. Golongan II : 5 Orang.

- Komposisi pegawai berdasarkan Tingkat Pendidikan :

a. S2 (Magister) : 8 Orang;

b. S1 (Sarjana) : 21 Orang;

c. D3 (Diploma 3) : 1 Orang;

d. SLTA : 4 Orang.

Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro masih belum memiliki pejabat fungsional

Pengawas dan pejabat fungsional Pengendali Dampak Lingkungan, hal ini dikarenakan belum

adanya SDM yang sesuai dengan klasifikasi yang dipersyaratkan untuk kedua jabatan tersebut,

sehingga berdampak pada kurang optimalnya kinerja pengawasan dan pemantauan lingkungan, ke

(12)

12 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah | LAKIP H. SARANA DAN PRASARANA

Salah satu sumber daya yang mendukung kelancaran pelaksanaan tugas adalah

tersedianya sarana dan prasarana yang memadai guna menunjang upaya pengelolaan dan

pelestarian fungsi lingkungan hidup, hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa lingkungan hidup

merupakan faktor fisik yang harus terus dijaga, dipelihara, dipertahankan dan ditingkatkan kualitas

fungsinya untuk menopang sistem kehidupan dan pembangunan berkelanjutan.

Oleh sebab itu, ketersediaan sarana dan prasarana perlindungan dan pengelolaan

lingkungan hidup yang memadai merupakan faktor penunjang keberhasilan dalam pencapaian

program/kegiatan. Dalam menunjang kelancaran pelaksanaan tugas Badan Lingkungan Hidup

Kabupaten Bojonegoro telah ditunjang sarana operasional berupa kendaraan roda empat sebanyak 5

(lima) unit dan kendaraan roda dua sebanyak 11 (sebelas) unit.

Kondisi sarana dan prasarana lain yang ada di Badan Lingkungan Hidup Kabupaten

Bojonegoro belum semuanya memenuhi standar kelayakan di antaranya :

 Belum tersedianya laboratorium lingkungan yang terakreditasi;

 Belum tersedianya ruang pertemuan (khususnya untuk pembahasan dokumen Amdal UKL/ UPL

dan SPPL);

 Minimnya peralatan laboratorium (portable) sebagai sarana penunjang kegiatan dan;

 Belum tersedianya mobil laboratorium lingkungan.

Adapun sarana prasarana penunjang kegiatan operasional lainnya seperti Komputer,

Printer, Meja dan Kursi Kerja serta peralatan lainnya sudah cukup memadai dalam menunjang

operasional kegiatan, akan tetapi masih perlu penambahan anggaran dalam rangka meningkatkan

(13)

13 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah | LAKIP

BAB II

PERENCANAAN KINERJA DAN PENETAPAN KINERJA

A. GAMBARAN UMUM PERENCANAAN STRATEGIS TAHUN 2013 – 2018

Rencana Strategis (RENSTRA) Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro

merupakan dokumen perencanaan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro untuk periode 5

(lima) tahun (2013 – 2018) yang memuat Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Kebijakan, Program dan Kegiatan serta ukuran keberhasilan dalam pelaksanaannya sesuai dengan tugas pokok dan fungsi

Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro yang disusun dengan berpedoman pada RPJMD

Kabupaten Boojonegoro Tahun 2013 – 2018 dengan memperhatikan potensi, peluang dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul.

Rencana Strategis sebagai dasar dalam penyusunan laporan pertanggungjawaban atas

keberhasilan dan atau kegagalan dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Badan Lingkungan

Hidup dan dibuat dengan tujuan untuk memberikan pedoman dan fasilitasi dalam penyelenggaraan

pemerintahan umum demi tercapainya akuntabilitas kinerja.

Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro sebagai unsur pendukung pelaksana

tugas Kepala Daerah dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, agar berdaya guna dan

berhasil guna, efisien dan efektif perlu mempunyai suatu visi untuk menjadi acuan pencapaian

kegiatan yang tertuang dalam perancangan Rencana Strategis secara menyeluruh.

1. V I S I

Sebagai gambaran tentang masa depan ideal yang ingin dicapai Badan

Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro agar dapat berperan aktif, antisipasif, inovatif dan

produktif sesuai eksistensinya dalam rangka mewujudkan pembangunan berkelanjutan dan

berwawasan lingkungan, maka ditetapkan Visi Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro

Tahun 2013 - 2018 yaitu :

”Menjadi Badan Lingkungan Hidup yang proaktif dalam mendukung terwujudnya

lingkungan hidup yang bersih, sehat dan berkelanjutan.”

- Proaktif, bermakna lebih aktif dan responsif dalam bertindak dan berperan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya sebagai pelaksana kebijakan di bidang LH

(14)

14 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah | LAKIP

- Bersih dan Sehat, bermaknasuatu kondisi yang dinamis untuk menciptakan lingkungan yang hijau, nyaman dan aman sebagai tempat tinggal masyarakat;

- Berkelanjutan, bermakna bahwa pelaksanaan pembangunan untuk sebesar–besarnya kemakmuran masyarakat tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi di masa depan.

2. M I S I

Untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan, Badan Lingkungan Hidup Kabupaten

Bojonegoro harus mempunyai misi yang jelas. Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau

dilaksanakan agar tujuan organisasi terlaksana dengan baik. Pernyataan misi membawa

organisasi kepada satu fokus sekaligus merupakan tonggak dari perencanaan strategis dan

sebagai langkah aksi dalam perwujudan cita-cita yang merupakan landasan kerja yang harus

diikuti. Berdasarkan Visi tersebut, ditetapkan Misi sebagai berikut :

1. Meningkatkan pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup;

2. Meningkatkan perlindungan dan konservasi sumber daya alam.

B. TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS

Berdasarkan visi dan misi yang telah ditetapkan, maka tujuan dan sasaran pelayanan yang

akan dicapai Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro selama kurun waktu 2013 – 2018 adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Strategis

TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN TARGET

2014 2015

1. Ketersediaan sarana prasarana

persampahan

1) Prosentase ketersediaan sarana prasarana persampahan sesuai target (%)

100 100

2. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan

1) Prosentase peningkatan jumlah desa yang melaksanakan pengelolaan lingkungan (%)

17 21

2) Prosentase pembinaan dan pendampingan titik pantau Adipura (%)

37 45

3) Cakupan kegiatan pemantauan kualitas lingkungan

(Usaha/Kegiatan)

25 25

3. Penaatan pelaku usaha dan/ atau kegiatan dalam pelaksanaan dokumen lingkungan

1) Cakupan pengawasan Usaha dan/ atau Kegiatan terhadap penaatan dokumen lingkungan (%)

(15)

15 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah | LAKIP

TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN TARGET

2014 2015 2) Prosentase peningkatan

tindaklanjut pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/ atau perusakan LH (%)

1) Prosentase peningkatan pelayanan pemberian rekomendasi dokumen lingkungan yang menjadi kewenangan daerah (%)

100 100

1) Prosentase penaatan usaha dan atau/ kegiatan terhadap ijin pengelolaan B3 dan limbah B3 (%)

2 11

5. Meningkatnya

pengelolaan limbah cair dan limbah padat melalui pembangunan Ipal Biogas

1) Volume limbah ternak sapi yang terkelola per tahun (M3/ Thn)

777 640

6. Meningkatnya upaya pencegahan pencemaran dan pengendalian polusi

1) Prosentase tercapainya target penyuluhan pengendalian polusi (%)

100 100

2) Prosentase tercapinya target uji kualitas lingkungan (%)

100 100

Melestarikan ketersediaan sumber daya alam dan fungsi lingkungan hidup

7. Meningkatnya upaya konservasi sumber daya air tanah melalui pembangunan sumur resapan

1) Volume air hujan yang teresapkan per tahun

(M3/ Thn)

293.457 87.522

8. Meningkatnya koordinasi dalam rangka

perlindungan dan konservasi SDA

1) Prosentase tercapainya rakor pengelolaan dan konservasi SDA (%)

100 100

9. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam upaya pelestarian lingkungan

1) Prosentase penerima penghargaan pengabdi lingkungan/ Kalpataru (%)

- 100

10. Meningkatnya jumlah sekolah peduli dan berbudaya lingkungan

1) Prosentase peningkatan jumlah sekolah Adiwiyata Kabupaten (%)

1 2,4

11. Meningkatnya akses informasi masyarakat terhadap SDA dan LH

1) Tersedianya data dan informasi tentang Status Lingkungan Hidup Daerah (Dokumen)

2 2

2) Prosentase tercapainya target sosialisasi Proklim (%)

(16)

16 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah | LAKIP 3) KEBIJAKAN STRATEGIS

Strategi merupakan salah satu faktor penting dalam pencapaian tujuan dan sasaran. Dalam

melakukan Identifikasi faktor – faktor lingkungan strategis untuk menentukan strategi, arah kebijkan dan program, menggunakan analisa SWOT dengan menganalisis faktor internal, mencakup

Kekuatan (Strength) dan Kelemahan (Weakness) serta faktor Eksternal yang mencakup Peluang

(Opportunity) dan Kendala (Threat).

Kebijakan merupakan pedoman yang mengarahkan rumusan strategi yang dipilih agar lebih

terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran Badan Lingkungan Hidup dari waktu ke waktu selama 5

(lima) tahun ke depan. Arah kebijakan akan mengarahkan pilihan – pilihan strategi yang akan menjadi fokus penanganan permasalahan yang hendak diselesaikan dalam setiap tahunnya selama

5 (lima) tahun sehingga memiliki kesinambungan untuk setiap periode dalam Tujuan dan Sasaran

sesuai dengan Visi Misi yang telah ditetapkan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro.

Tujuan dan Sasaran yang telah ditetapkan guna mewujudkan Visi dan Misi Badan

Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro dicapai dengan menggunakan Kebijakan dan Program.

Kebijakan ditetapkan sebagai arah untuk memenuhi tugas pokok dan kewajiban, dengan mengacu

pada sasaran. Untuk melaksanakan Kebijakan telah disusun program/Kegiatan yang diselaraskan

dengan Misi dan Tujuan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro.

Adapun Kebijakan yang ditetapkan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro pada

tahun 2013 – 2018 adalah sebagai berikut :

Visi : Menjadi BLH yang proaktif dalam mendukung terwujudnya lingkungan yang bersih,

sehat dan berkelanjutan;

Misi 1 : Meningkatkan pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup

Tujuan 1 : Meningkatkan pengelolaan lingkungan, mencegah perusakan dan pengendalian

dampak lingkungan

Sasaran Strategi mencapai Tujuan dan Sasaran

Kebijakan Program Kegiatan

1 2 3 4

Ketersediaan sarana prasarana

persampahan

Peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan

Pengembangan Kinerja Pengelolaan

Persampahan

Penyediaan Prasarana dan Sarana Pengelolaan Persampahan

Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan

Pengendalaian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

Peningkatan peran serta Masyarakat dalam Pengendalian Lingkungan Hidup

Koordinasi Penilaian Kota Sehat/ Adipura

(17)

17 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah | LAKIP

Sasaran Strategi mencapai Tujuan dan Sasaran

Kebijakan Program Kegiatan

1 2 3 4

Penaatan pelaku usaha dan/atau kegiatan

Pengelolaan B3 dan Limbah B3

Meningkatnya

pengelolaan limbah cair dan limbah padat melalui pembangunan Ipal Biogas

Peningkatan koordinasi lintas sektor dalam upaya pencegahan dan pengendalian polusi

Pengendalian Polusi dan Pencemaran

Pengujian Kadar Polusi Limbah Padat dan Limbah Cair

Misi 2 : Meningkatkan perlindungan dan konservasi sumber daya alam

Tujuan 1 : Melestarikan ketersediaan sumber daya alam dan fungsi lingkungan hidup

Sasaran Strategi mencapai Tujuan dan Sasaran

Kebijakan Program Kegiatan

1 2 3 4

Meningkatnya upaya konservasi sumber daya air tanah melalui pembangunan sumur resapan

Peningkatan koordinasi & pengembangan program/ kegiatan yang mendukung pelestarian lingkungan hidup dan konservasi Sumber Daya Alam

Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam

Konservasi Sumber Daya Air dan

Pengendalian Kerusakan Sumber -Sumber Air

Meningkatnya koordinasi dlm rangka perlindungan dan konservasi SDA

Koordinasi Pengelolaan Konservasi SDA

Meningkatnya peran serta masyarakat dlm upaya pelestarian lingkungan

Peningkatan peran serta Masyarakat dalam Perlindungan dan Konservasi SDA

(18)

18 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah | LAKIP

Sasaran Strategi mencapai Tujuan dan Sasaran

Kebijakan Program Kegiatan

1 2 3 4

Meningkatnya akses informasi masyarakat terhadap SDA dan LH

Peningkatan akses informasi masyarakat thdp kondisi lingkungan hidup dan

pengelolaannya

Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi SDA dan LH

Pengembangan Data dan Informasi Lingkungan

Peningkatan Edukasi dan Komunikasi Masyarakat di Bidang Lingkungan

4) PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

Perjanjian Kinerja merupakan pernyataan tekad dan janji dalam bentuk kinerja yang akan

dicapai antara pimpinan Instansi Pemerintah/ Unit Kerja yang menerima amanah/ tanggungjawab

kinerja dengan pihak yang memberikan amanah/ tanggungjawab kinerja. Dengan demikian,

penetapan kinerja ini merupakan suatu janji kinerja yang akan diwujudkan oleh seorang pejabat

penerima amanah kepada atasan langsungnya. Perjanjian Kinerja ini menggambarkan capaian

kinerja yang akan diwujudkan oleh suatu instansi pemerintah/ unit kerja dalam suatu tahun tertentu

dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya.

Tujuan khusus penetapan kinerja antara lain adalah untuk meningkatkan akuntabilitas,

transparansi, dan kinerja aparatur sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah dengan

pemberi amanah sebagai dasar penilaian keberhasilan atau kegagalan pencapaan tujuan dan

sasaran organisasi, menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur dan

sebagai dasar pemberian reward atau penghargaan dan sanksi.

Adapun format Penetapan/ Perjanjian Kinerja Badan Lingkungan Hidup Kabupaten

Bojonegoro Tahun 2015 yang sudah dilakukan revisi adalah sebagai berikut :

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BOJONEGORO

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

1 2 3 4

1. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan

1) Prosentase peningkatan jumlah desa yang melaksanakan pengelolaan lingkungan (%)

21

2. Penaatan pelaku usaha dan/ atau kegiatan dalam pelaksanaan dokumen lingkungan

1) Cakupan pengawasan usaha dan/ atau kegiatan terhadap penaatan dokumen lingkungan (%)

2) Prosentase peningkatan tindaklanjut pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/ atau perusakan lingkungan hidup (%)

39

(19)

19 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah | LAKIP

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

1 2 3 4

3. Meningkatnya pelayanan pemberian rekomendasi dokumen lingkungan yang menjadi kewenangan daerah

1) Prosentase peningkatan pelayanan pemberian rekomendasi dokumen lingkungan yang menjadi kewenangan daerah (%)

100

5. Meningkatnya pengelolaan limbah cair dan limbah padat melalui pembangunan Ipal Biogas

1) Volume limbah ternak sapi yang terkelola per tahun (m3/Tahun)

640

6. Meningkatnya upaya pencegahan pencemaran dan pengendalain polusi

1) Prosentase tercapainya target uji kualitas lingkungan (%)

100

7. Meningkatnya upaya konservasi sumber daya air tanah melalui pembangunan sumur resapan

1) Volume air hujan yang teresapkan per tahun (m3/Tahun)

87.522

8. Meningkatnya jumlah sekolah peduli dan berbudaya lingkungan

1) Prosentase peningkatan jumlah sekolah Adiwiyata Kabupaten (%)

2,4

Program Anggaran Keterangan

 Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan

Rp. 74.170.000,00 -

2. Pengendalian Pencemaran dan Perusakan LH Rp. 869.926.500,00 -

3. Peningkatan Pengendalian Polusi Rp. 568.970.000,00 -

4. Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam

Rp. 1.091.710.500,00 -

5. Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi SDA

Rp. 88.943.000,00 -

5) ALOKASI ANGGARAN

Adapun alokasi anggaran program/ kegiatan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten

Bojonegoro Tahun 2015 sebagaimana tabel berikut ini :

No. Program/ Kegiatan Anggaran

(Sebelum PAK)

Anggaran (Sesudah PAK)

1 2 3

I. Urusan Wajib A. Lingkungan Hidup

I. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 613.035.000,00 655.885.000,00

1 Penyediaan Jasa Surat Menyurat 2.500.000,00 1.500.000,00

2 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik

15.600.000,00 15.800.000,00

3 Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas/Operasional

11.700.000,00 11.700.000,00

4 Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan 206.775.000,00 227.175.000,00

5 Penyediaan Peralatan/Bahan dan Jasa Kebersihan Kantor

26.000.000,00 35.900.000,00

6 Penyediaan Alat Tulis Kantor 12.000.000,00 12.000.000,00

(20)

20 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah | LAKIP

No. Program/ Kegiatan Anggaran

(Sebelum PAK)

Anggaran (Sesudah PAK)

1 2 3

8 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/ Penerangan Bangunan Kantor

2.000.000,00 2.000.000,00

9 Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor 49.850.000,00 77.000.000,00

10 Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-Undangan

8.400.000,00 8.400.000,00

11 Penyediaan Makanan dan Minuman 15.210.000,00 15.210.000,00

12 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah

175.000.000,00 146.740.000,00

13 Penyediaan Jasa Tenaga Pendukung Administrasi/ Teknis Perkantoran

12.000.000,00 17.460.000,00

14 Rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam Daerah 44.975.000,00 49.975.000,00

15 Penunjang Pelaksanaan Tugas Pokok Bidang Pemerintahan, Pembangunan dan Pelayanan Umum

19.000.000,00 19.000.000,00

II. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

55.360.000,00 60.860.000,00

1 Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/ Operasional

47.860.000,00 53.360.000,00

2 Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor 7.500.000,00 7.500.000,00

III. Program Peningkatan Disiplin Aparatur 8.500.000,00 8.500.000,00

1 Pengadaan Pakaian Khusus Hari-hari Tertentu 8.500.000,00 8.500.000,00

IV. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

15.000.000,00 13.000.000,00

1 Pendidikan dan Pelatihan Formal 15.000.000,00 13.000.000,00

V. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

15.835.000,00 12.295.000,00

1 Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD

15.835.000,00 12.295.000,00

VI. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan

74.170.000,00 74.170.000,00

1 Penyediaan Prasarana dan Sarana Pengelolaan Persampahan

74.170.000,00 74.170.000,00

VII. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan LH

869.926.500,00 898.926.500,00

1 Koordinasi Penilaian Kota Sehat / ADIPURA 299.680.000,00 299.680.000,00

2 Pemantauan Kualitas Lingkungan 14.510.000,00 14.510.000,00

3 Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Bidang Lingkungan Hidup

200.606.500,00 219.606.500,00

4 Pengelolaan B3 dan Limbah B3 15.000.000,00 25.000.000,00

5 Koordinasi Penyusunan AMDAL 40.000.000,00 40.000.000,00

6 Peningkatan peran serta Masyarakat dalam Pengendalian Lingkungan Hidup

300.130.000,00 300.130.000,00

VII. Program Perlindungan dan Konservasi SDA 1.091.710.500,00 1.092.043.500,00

1 Konservasi Sumber Daya Air dan Pengendalian Kerusakan Sumber-sumber Air

687.729.500,00 705.729.500,00

(21)

21 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah | LAKIP

No. Program/ Kegiatan Anggaran

(Sebelum PAK)

Anggaran (Sesudah PAK)

1 2 3

3 Peningkatan peran serta Masyarakat dalam Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam

310.555.000,00 338.361.000,00

IX. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan LH

88.943.000,00 132.483.000,00

1 Peningkatan Edukasi dan Komunikasi Masyarakat di Bidang Lingkungan

45.000.000,00 85.000.000,00

2 Pengembangan Data dan Informasi Lingkungan 43.943.000,00 47.483.000,00

X. Program Peningkatan Pengendalian Polusi 568.970.000,00 838.287.000,00 1 Pengujian Kadar Polusi Limbah Padat & Limbah Cair 90.000.000,00 459.650.000,00

2 Pembangunan Tempat Pembuangan Benda Padat/Cair yang Menimbulkan Polusi

446.720.000,00 346.387.000,00

3 Penyuluhan dan Pengendalian Polusi dan Pencemaran 32.250.000,00 32.250.000,00

(22)

22 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah | LAKIP

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas Kinerja merupakan kewajiban untuk menyampaikan pertanggungjawaban atau

untuk menjawab dan menerangkan kinerja atau tindakan perorangan/ badan hukum/ pimpinan kolektif

organisasi secara transparan berkaitan dengan tingkat pencapaian sasaran ataupun tujuan sebagai

penjabaran visi, misi, strategi organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau yang berwenang menerima

pelaporan.

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah perwujudan kewajiban suatu instansi

pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi

dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan melalui sistem pertanggungjawaban secara

periodik.

Dengan disusunnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) diharapkan

dapat memberikan gambaran mengenai tingkatan pencapaian kinerja, sasaran, program dan kegiatan

serta indikator makro baik keberhasilan - keberhasilan kinerja yang telah dicapai maupun kegagalan pada

periode tahun tertentu.

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

Pengukuran Kinerja merupakan suatu proses sistematis dan berkesinambungan yang

digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai

dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi, misi Badan Lingkungan

Hidup Kabupaten Bojonegoro.

Pencapaian Kinerja Sasaran diperoleh dengan cara membandingkan target dan realisasi

indikator sasaran. Pencapaian Kinerja Program dan Kegiatan diperoleh dengan cara membandingkan

target dengan realisasi Indikator Kinerja Kegiatan yang terdiri dari Input, Output dan Outcome. Sedangkan pencapaian Indikator Kinerja Utama dilakukan dengan membandingkan target dan realisasi

Indikator Kinerja Utama.

Dalam memberikan penilaian tingkat Capaian Kinerja setiap sasaran menggunakan 2 (dua)

jenis skala pengukuran dengan 4 (empat) katagori penilaian. Bilamana Indikator Sasaran mempunyai

makna progres positif, maka skala yang digunakan sebagai berikut :

Skor Rentang Capaian Kategori Capaian

4 Antara 96 sampai 100 Sangat berhasil

3 76 % sampai 95 % Berhasil

2 55 % sampai 75 % Cukup berhasil

(23)

23 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah | LAKIP

Sebaliknya bilamana Indikator Sasaran mempunyai makna progres negatif, maka skala yang digunakan

sebagai berikut :

Skor Rentang Capaian Kategori Capaian

1 Antara 91 sampai 100 Kurang

2 76 % sampai 90 % Cukup

3 55 % sampai 75 % Berhasil

4 Kurang dari 55 % Sangat Berhasil

Dari hasil pengukuran kinerja dilakukan evaluasi untuk mengetahui keberhasilan dan kegagalan

pencapaian sasaran strategis yang terkait dengan tugas pokok dan fungsi Badan Lingkungan Hidup

Kabupaten Bojonegoro. Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisa pencapaian

kinerja untuk memberikan informasi yang lebih transparan mengenai sebab-sebab tercapai atau tidak

tercapainya target kinerja yang diharapkan, berdasarkan indikator-indikator yang sudah ditentukan

sebelumnya.

Pengukuran Kinerja Kegiatan di Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro dilakukan

dengan membandingkan antara target kinerja dan realisasi kinerja sebagaimana Tabel Form Pengukuran

Kinerja Kegiatan (terlampir) dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Lakip Tahun 2015 ini.

Hasil pengukuran kinerja beserta evaluasi setiap tujuan dan sasaran Badan Lingkungan Hidup

Kabupaten Bojonegoro tahun 2015 disajikan sebagai berikut :

Visi : Menjadi Badan Lingkungan Hidup yang proaktif dalam mendukung terwujudnya

lingkungan yang bersih, sehat dan berkelanjutan.

 Misi 1 : Meningkatkan pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup

 Tujuan 1 : Meningkatkan pengelolaan lingkungan mencegah perusakan dan pengendalian

dampak lingkungan

Sasaran 1

Ketersediaan sarana prasarana persampahan

Indikator kinerja, target dan reaslisasi dari sasaran ini disajikan dalam Tabel 1 sebagai berikut :

TABEL 1

Misi 1 Tujuan 1 Sasaran 1

Sasaran Indikator/ satuan Formula/ Penjelasan

Real 2014

% Cap

Targt 2015

Real 2015

%

Cap Berhasil

Ketersediaan sarana prasarana persampahan

Prosentase

ketersediaan sarana prasarana

persampahan sesuai target (%)

Rasio pengadaan sapras persampahan per realisasi sapras persampahan

(24)

24 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah | LAKIP Berdasarkan Hasil Pengukuran pada Tabel 1

 Sasaran Ketersediaan sarana prasarana persampahan diukur melalui indikator :

1. Prosentase ketersediaan sarana prasarana persampahan sesuai target, target yang ditetapkan

100% tercapai 100%. Jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut berhasil dan

dibandingkan capaian tahun 2014 Naik 6,2% (Renstra Misi 1 Tujuan 1)

Strategi yang dilaksanakan untuk capaian kinerja tersebut dilakukan dengan Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan.

Sasaran 2

Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan

Indikator kinerja, target dan reaslisasi dari sasaran ini disajikan dalam Tabel 2 sebagai berikut :

TABEL 2

Misi 1 Tujuan 1 Sasaran 2

Sasaran Indikator/ satuan Formula/ Penjelasan desa/ Kelurahan yg melaksanakan pengelolaan lingkungan melalui GBB (%)

Rasio jumlah desa yang melaksanakan GBB per jumlah desa/ Kelurahan seKab. pantau Adipura (%)

Rasio jumlah pembinaan & pendampingan per jumlah titik pantau Adipura

Jumlah usaha dan/ atau kegiatan yang terpantau

25 100 25 25 100 Sangat

Berhasil

Berdasarkan Hasil Pengukuran pada Tabel 2

 Sasaran Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan diukur melalui

indikator :

1. Prosentase peningkatan jumlah desa/kelurahan yang melaksanakan pengelolaan lingkungan

melalui evaluasi Gerbang Bojonegoro Bersinar, target yang ditetapkan 90 desa/ kelurahan dari

430 desa/kelurahan seKabupaten Bojonegoro (21%) tercapai 21%. Jadi dapat disimpulkan

(25)

25 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah | LAKIP

2. Prosentase pembinaan dan pendampingan titik pantau Adipura, target yang ditetapkan 25

pendampingan dari 56 titik pantau atau sebesar 45% tercapai 45%. Jadi dapat disimpulkan

capaian dari sasaran tersebut sangat berhasil (Renstra Misi 1 Tujuan 1)

3. Cakupan kegiatan pemantauan kualitas lingkungan, target yang ditetapkan sebanyak 25 usaha

dan atau/ kegiatan tercapai 25 usaha/ kegiatan. Jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran

tersebut sangat berhasil (Renstra Misi 1 Tujuan 1)

Strategi yang dilaksanakan untuk capaian kinerja tersebut dilakukan dengan Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup.

Sasaran 3

Penaatan pelaku usaha dan/atau kegiatan dalam pelaksanaan dokumen lingkungan.

Indikator kinerja, target dan reaslisasi dari sasaran ini disajikan dalam Tabel 3 sebagai berikut :

TABEL 3

Misi 1 Tujuan 1 Sasaran 3

Sasaran Indikator/ satuan Formula/ Penjelasan dan/ atau kegiatan terhadap penaatan dokumen lingkungan (%)

Rasio jumlah Usaha dan/ atau Kegiatan yang diawasi per jumlah rekomendasi Amdal, UKL-UPL yang diterbitkan tahun (N-1) masyarakat yang ditindak lanjuti per jumlah pengaduan masyarakat yang diterima

100 100 100 100 100 Sangat Berhasil

Berdasarkan Hasil Pengukuran pada Tabel 3

 Sasaran Penaatan pelaku usaha dan/atau kegiatan dalam pelaksanaan dokumen lingkungan diukur

melalui indikator :

1. Cakupan pengawasan usaha dan/ atau kegiatan terhadap penaatan dokumen lingkungan,

target usaha/ kegiatan yang diawasi ditetapkan 25 usaha/kegiatan dari 65 rekomendasi Amdal,

UKL-UPL yang diterbitkan tahun (N-1) yaitu sesbesar 39% tercapai 37,4% (25 usaha/kegiatan

(26)

26 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah | LAKIP

disimpulkan capaian dari sasaran tersebut sangat berhasil (Renstra Misi 1 Tujuan 1)

2. Prosentase peningkatan tindaklanjut pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan

pencemaran dan atau/ perusakan lingkungan, target yang ditetapkan untuk indikator 100%

tercapai 100%. Jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut sangatberhasil (Renstra

Misi 1 Tujuan 1)

Strategi yang dilaksanakan untuk capaian kinerja tersebut dilakukan dengan Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup.

Sasaran 3

Meningkatnya pelayanan pemberian rekomendasi dokumen lingkungan yang menjadi kewenangan

daerah.

Indikator kinerja, target dan reaslisasi dari sasaran ini disajikan dalam Tabel 4 sebagai berikut :

TABEL 4

Misi 1 Tujuan 1 Sasaran 4

Sasaran Indikator/ satuan Formula/ Penjelasan diterbitkan per jumlah permohonan

penaatan usaha dan atau/ kegiatan terhadap ijin pengelolaan B3 dan limbah B3 (%)

Rasio jumlah usaha/ kegiatan yang berijin per jumlah usaha yang wajib ijin pengelolaan B3 dan limbah B3

2 100 11 8,4 76 Berhasil

Berdasarkan Hasil Pengukuran pada Tabel 4

 Sasaran meningkatnya upaya-upaya pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup

diukur melalui indikator :

1. Prosentase peningkatan pelayanan pemberian rekomendasi dokumen lingkungan yang

menjadi kewenangan daerah, target yang ditetapkan untuk indikator 100% tercapai 100%. Jadi

dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut sangat berhasil dan dibandingkan capaian

(27)

27 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah | LAKIP

2. Prosentase penaatan usaha dan atau/ kegiatan terhadap ijin pengelolaan B3 dan limbah B3,

target yang ditetapkan 11% (5 usaha/kegiatan yang berijin dari 48 usaha/kegiatan yang wajib

ijin pengelolaan B3 dan limbah B3) tercapai 8,4% (5 usaha/kegiatan yang berijin dari 48

usaha/kegiatan yang wajib ijin pengelolaan B3 dan limbah B3). Jadi dapat disimpulkan capaian

dari sasaran tersebut berhasil (Renstra Misi 1 Tujuan 1)

Strategi yang dilaksanakan untuk capaian kinerja tersebut dilakukan dengan Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup.

Sasaran 5

Meningkatnya pengelolaan limbah cair dan limbah padat melalui pembangunan Ipal Biogas

Indikator kinerja, target dan reaslisasi dari sasaran ini disajikan dalam Tabel 5 sebagai berikut :

TABEL 5

Misi 1 Tujuan 1 Sasaran 5

Sasaran Indikator/ satuan Formula/ Penjelasan

Real 2014

% Cap

Targt 2015

Real 2015

%

Cap Berhasil

Meningkatnya pengelolaan limbah cair dan limbah padat melalui pembangunan Ipal Biogas

Volume limbah ternak sapi yang terkelola per tahun (m3//tahun)

Volume tampungan Ipal Biogas per tahun dikalikan jumlah Ipal Biogas terbangun

777 100 640 640 100 Sangat Berhasil

Berdasarkan Hasil Pengukuran pada Tabel 5

 Sasaran meningkatnya upaya-upaya pencegahan dan pengendalian polusi diukur melalui indikator :

1. Volume limbah ternak sapi yang terkelola per tahun, target yang ditetapkan 640 m3/tahun

(jumlah ipal biogas terbangun 14 unit dengan volume tampungan per unit 45,7 m3/thn) tercapai

14 unit dengan volume tampungan 640 m3/tahun. Jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran

tersebut sangatberhasil (renstra Misi 1 Tujuan 1)

Strategi yang dilaksanakan untuk capaian kinerja tersebut dilakukan dengan Program Peningkatan Pengendalian Polusi.

Sasaran 6

Meningkatnya upaya pencegahan pencemaran dan pengendalian polusi

(28)

28 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah | LAKIP

TABEL 6

Misi 1 Tujuan 1 Sasaran 6

Sasaran Indikator/ satuan Formula/ Penjelasan

Rasio target jumlah penyuluhan per jumlah penyuluhan yang

Rasio target uji kualitas lingkungan per realisasi uji kualitas lingkungan

100 100 100 100 100 Sangat Berhasil

Berdasarkan Hasil Pengukuran pada Tabel 6

 Sasaran meningkatnya upaya pencegahan pencemaran dan pengendalian polusi diukur melalui

indikator :

1. Prosentase tercapainya target penyuluhan pengendalian polusi, target yang ditetapkan 10 kali

penyuluhan (100%) tercapai 0%. Jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut tidak

berhasil (renstra Misi 1 Tujuan 1). Hal ini dikarenakan perencanaan yang kurang matang

sehingga capaian sasaran indikator tersebut tidak berhasil.

2. Prosentase tercapainya target uji kualitas lingkungan, target yang ditetapkan 100% (54 uji

kualitas lingkungan terdiri dari 20 uji ALI, 12 uji ABA, 12 uji udara Ambien, dan 6 uji Air Bersih)

tercapai 100%. Jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut sangatberhasil (renstra

Misi 1 Tujuan 1)

Strategi yang dilaksanakan untuk capaian kinerja tersebut dilakukan dengan Program Peningkatan Pengendalian Polusi.

Visi : Menjadi Badan Lingkungan Hidup yang proaktif dalam mendukung terwujudnya

lingkungan yang bersih, sehat dan berkelanjutan.

 Misi 2 : Meningkatkan perlindungan dan konservasi sumber daya alam

 Tujuan 1 : Melestarikan ketersediaan sumber daya alam dan fungsi lingkungan hidup

Sasaran 1

Meningkatnya upaya konservasi sumber daya air tanah melalui pembangunan sumur resapan

(29)

29 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah | LAKIP

TABEL 1

Misi 2 Tujuan 1 Sasaran 1

Sasaran Indikator/ satuan sumber daya air tanah melalui pembangunan sumur resapan

Volume air hujan yang teresapkan per tahun

(m3//tahun)

Volume air hujan yang teresapkan per unit sumur dlm 1 tahun x jml sumur resapan

293.457 100 87.522 87.522 100 Sangat Berhasil

Berdasarkan Hasil Pengukuran pada Tabel 1

 Sasaran Meningkatnya upaya konservasi sumber daya air tanah melalui pembangunan sumur

resapan diukur melalui indikator :

1. Volume air hujan yang teresapkan per tahun, target yang ditetapkan untuk indikator tersebut

87.522 m3/tahun (jumlah sumur resapan terbangun 102 unit dengan volume tangkapan air

hujan per unitnya 858,06 m3/tahun) tercapai 102 unit sumur resapan yang terbangun dengan

perhitungan volume air hujan yang tersapkan 87.522 m3/tahun. Jadi dapat disimpulkan capaian

dari sasaran tersebut sangatberhasil (Renstra Misi 2 Tujuan 1)

Strategi yang dilaksanakan untuk capaian kinerja tersebut dilakukan dengan Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam.

Sasaran 2

Meningkatnya koordinasi dalam rangka perlindungan dan konservasi SDA.

Indikator kinerja, target dan reaslisasi dari sasaran ini disajikan dalam Tabel 2 sebagai berikut :

TABEL 2

Misi 2 Tujuan 1 Sasaran 2

Sasaran Indikator/ satuan Formula/ Penjelasan

Rasio target jumlah kegiatan rakor per jml rakor yang dilaksanakan

100 100 100 22 22 Tidak

Berhasil

Berdasarkan Hasil Pengukuran pada Tabel 2

 Sasaran meningkatnya koordinasi dalam rangka perlindungan dan konservasi SDA diukur melalui

(30)

30 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah | LAKIP

1. Prosentase tercapainya rakor pengelolaan dan konservasi sumber daya alam, target yang

ditetapkan 100% (14 kali rakor pengelolaan dan konservasi SDA) tercapai 22% (terlaksana

hanya 3 kali rakor). Jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut tidak berhasil

(Renstra Misi 2 Tujuan 1). Hal ini dikarenakan perencanaan yang kurang matang sehingga

sasaran indicator tersebut tidak tercapai.

Strategi yang dilaksanakan untuk capaian kinerja tersebut dilakukan dengan Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam.

Sasaran 3

Meningkatnya peran serta masyarakat dalam upaya pelestarian lingkungan.

Indikator kinerja, target dan reaslisasi dari sasaran ini disajikan dalam Tabel 3 sebagai berikut :

TABEL 3

Misi 2 Tujuan 1 Sasaran 3

Sasaran Indikator/ satuan

Formula/ Penjelasan

Real 2014

% Cap

Targt 2015

Real 2015

%

Cap Berhasil

Meningkatnya peran serta masyarakat dalam upaya pelestarian lingkungan

Prosentase penerima penghargaan pengabdi lingkungan (Kalpataru)

Rasio jumlah usulan penerima penghargaan Kalpataru per realisasi penerima penghargaan Kalpataru

- - 100 100 100 Sangat

Berhasil

Berdasarkan Hasil Pengukuran pada Tabel 3

 Sasaran meningkatnya peran serta masyarakat dalam upaya pelestarian lingkungan diukur melalui

indikator :

1. Prosentase penerima penghargaan pengabdi lingkungan (Kalpataru), target yang ditetapkan

untuk indikator ini 100% (1 orang penerima penghargaan dari 1 usulan penerima penghargaan

pengabdi lingkungan) tercapai 100%. Jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut

sangat berhasil (Renstra Misi 2 Tujuan 1).

Strategi yang dilaksanakan untuk capaian kinerja tersebut dilakukan dengan Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam.

Sasaran 4

Meningkatnya jumlah sekolah peduli dan berbudaya lingkungan.

(31)

31 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah | LAKIP

TABEL 4

Misi 2 Tujuan 1 Sasaran 4

Sasaran Indikator/ satuan sekolah seKab. Bjn

1 100 2,4 2,4 100 Sangat

Berhasil

Berdasarkan Hasil Pengukuran pada Tabel 4

 Sasaran meningkatnya jumlah sekolah peduli dan berbudaya lingkungan diukur melalui indikator :

1. Prosentase peningkatan jumlah sekolah Adiwiyata, target yang ditetapkan 23 sekolah dari total

sekolah seKabupaten Bojonegoro atau 2,4% tercapai 23 sekolah (2,4%). Jadi dapat

disimpulkan capaian dari sasaran tersebut sangat berhasil (Renstra Misi 2 Tujuan 1).

Strategi yang dilaksanakan untuk capaian kinerja tersebut dilakukan dengan Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam.

Sasaran 5

Meningkatnya akses informasi masyarakat terhadap SDA dan LH.

Indikator kinerja, target dan reaslisasi dari sasaran ini disajikan dalam Tabel 5 sebagai berikut :

TABEL 5

Misi 2 Tujuan 1 Sasaran 5

Sasaran Indikator/ satuan Formula/ Penjelasan jumlah sosialiasai yg dilaksanakan

- - 100 100 100 Sangat

Berhasil

Berdasarkan Hasil Pengukuran pada Tabel 5

 Sasaran meningkatnya akses informasi masyarakat terhadap SDA dan LH diukur melalui indikator :

1. Tersedianya data dan informasi tentang status lingkungan hidup daerah, target yang

ditetapkan untuk indikator ini 2 dokumen tercapai 2 dokumen. Jadi dapat disimpulkan capaian

(32)

32 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah | LAKIP

2. Prosentase tercapainya target sosialisasi Proklim (Program Kampung Iklim), target yang

ditetapkan untuk indikator ini 100% tercapai 100%. Jadi dapat disimpulkan capaian dari

sasaran tersebut sangat berhasil (Renstra Misi 2 Tujuan 1).

Strategi yang dilaksanakan untuk capaian kinerja tersebut dilakukan dengan Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi SDA dan LH.

B. REALISASI KEUANGAN

Akuntabilitas Kinerja Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro dapat dijelaskan

melalui tiga (3) hal pokok yaitu :

- Hasil Pengukuran Kinerja Kegiatan (Formulir Pengukuran Kinerja Kegiatan terlampir);

- Evaluasi dan Analisis Akuntabilitas Kinerja serta;

- Akuntabilitas Keuangan.

Dalam pelaksanaan program dan kegiatan untuk mencapai Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran,

Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro memperoleh dukungan dana dari APBD Perubahan

(APBDP) sebesar 6.152.472.964,00 terdiri dari :

 Belanja Langsung : Rp. 3.786.450.000,00

 Belanja Tidak Langsung : Rp. 2.366.022.964,00

Realisasi Anggaran (Belanja Langsung) sampai dengan bulan Desember 2015 mencapai

79,59% (Rp. 3.013.475.460,00) dan realisasi fisik mencapai 91,6%. Alokasi dan realisasi anggaran

yang memadai pada suatu organisasi akan menentukan kelancaran tugas dan pencapaian tujuan

organisasi. Perbandingan realisasi anggaran tahun 2014 (91,45%) dengan tahun 2015 (79,59%)

mengalami penurunan sebesar 11,9%.

Berikut ini disajikan laporan Akuntabilitas Keuangan pelaksanaan kegiatan pada Badan

Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro selama kurun waktu tahun 2015, sebagaimana form

(33)

33 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah | LAKIP

LAPORAN REALISASI ANGGARAN TAHUN 2015

BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BOJONEGORO

No. Program/Kegiatan

Realisasi

Keterangan Alokasi Anggaran

(Rp)

Realisasi Keuangan (%)

Realisasi Kegiatan (%)

1 2 3 6

I. Urusan Wajib A. Lingkungan Hidup

I. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 655.885.000,00 87,59

1 Penyediaan Jasa Surat Menyurat 1.500.000,00 90,01 100

2 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik 15.800.000,00 78,72 100 3 Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan

Dinas/Operasional

11.700.000,00 49,21 100

4 Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan 227.175.000,00 98,81 100

5 Penyediaan Peralatan/Bahan dan Jasa Kebersihan Kantor 35.900.000,00 77,50 100

6 Penyediaan Alat Tulis Kantor 12.000.000,00 94,91 100

7 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan 16.025.000,00 63,65 100

8 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/ Penerangan Bangunan Kantor

2.000.000,00 28,25 100

9 Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor 77.000.000,00 92,96 100

Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-Undangan 8.400.000,00 72,14 100

10 Penyediaan Makanan dan Minuman 15.210.000,00 54,02 100

11 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah 146.740.000,00 78,53 100 12 Penyediaan Jasa Tenaga Pendukung Administrasi/ Teknis

Perkantoran

17.460.000,00 90,10 100

13 Rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam Daerah 49.975.000,00 90,23 100

(34)

34 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah | LAKIP

No. Program/Kegiatan

Realisasi

Keterangan Alokasi Anggaran

(Rp)

Realisasi Keuangan (%)

Realisasi Kegiatan (%)

1 2 3 6

Pembangunan dan Pelayanan Umum

II. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 60.860.000,00 86,06

1 Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/ Operasional 53.360.000,00 84,15 100 2 Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor 7.500.000,00 99,60 100

III. Program Peningkatan Disiplin Aparatur 8.500.000,00 91,76

1 Pengadaan Pakaian Khusus Hari-hari Tertentu 8.500.000,00 91,76 100

IV. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 13.000.000,00 12,41

1 Pendidikan dan Pelatihan Formal 13.000.000,00 12,41 20 Sebagian besar diklat

melalui BKD

V. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

12.295.000,00 91,09

1 Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD

12.295.000,00 91,09 100

VI. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan 74.170.000,00 81,27

1 Penyediaan Prasarana dan Sarana Pengelolaan Persampahan 74.170.000,00 81,27 100

VII. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan LH 898.926.500,00 81,47

1 Koordinasi Penilaian Kota Sehat / ADIPURA 299.680.000,00 81,65 100

2 Pemantauan Kualitas Lingkungan 14.510.000,00 84,98 100

Gambar

Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Strategis
TABEL 1
TABEL 2 Misi 1 Tujuan 1 Sasaran 2
TABEL 3 Misi 1 Tujuan 1 Sasaran 3
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Fungsi ini digunakan oleh Users ketika akan melakukan aktifitas dalam mencari informasi mengenai ruang terbuka hijau.. Fungsi

Bahkan reformasi kepartaian secara lebih mendasar bisa menempatkan secara lebih tepat bagi ruang gerak calon perseorangan untuk bersaing dengan calon-calon dari partai,

Dalam Melepas Dewa Wabah tema perjuangan tersirat dalam karakter-karakter Cina klasik dan kisah Cina tradisional yang merujuk pada upaya pembasmian lintah.. Dalam Kembali ke

Oleh karena di persidangan terbukti bahwa barang bukti tersebut sebagai alat atau sarana yang diperoleh dari permainan judi, namun oleh karena mempunyai nilai ekonomis, maka

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa rendemen yang tetinggi pada pengasapan selama 24 jam dan sifat fisiko-kimianya akibat semua perlakuan

(3) Apabila terjadi kerugian keuangan negara, daerah dan/atau permasalahan hukum terhadap Pejabat/Pegawai yang tidak melaporkan penerimaan Gratifikasi yang

2) Memotivasi siswa dengan memberikan pertanyaan. 3) Menyampaikan tujuan dari kegiatan pembelajaran. 4) Guru menyampaikan materi yang akan dibahas. 5) Guru membentuk

fluorescens PG01 yang diintegrasikan dengan teknik invigorasi benih matriconditioning serbuk gergaji (Biomatric PG01 + matric serbuk gergaji) dapat direkomendasikan sebagai