• Tidak ada hasil yang ditemukan

per 017 pb 2006 lampiran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "per 017 pb 2006 lampiran"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER 17 /PB/2006 TENTANG UJI COBA SISTEM PENERIMAAN NEGARA PADA BANK PERSEPSI/DEVISA PERSEPSI/POS PERSEPSI SECARA ON-LINE

PROSEDUR KERJA PENATAUSAHAAN PENERIMAAN NEGARA OLEH BANK PERSEPSI/DEVISA PERSEPSI/POS PERSEPSI (SG/SGG/SGGK)

Bank Persepsi/Devisa Persepsi/Pos Persepsi (SG/SGG/SGGK) melakukan kegiatan sebagai berikut:

a. Menerima SSP rangkap 4 atau rangkap 5 dalam rangka pelaksanaan Keppres Nomor 56 Tahun 1988, SSPCP rangkap 8, SSPCP rangkap 6, SSBP rangkap 4 atau rangkap 5 dalam rangka setoran penagihan biaya pajak, SSPB dalam rangkap 4 atau STBS rangkap 5 dan uang setoran, kemudian meneliti kebenaran dan kelengkapan pengisian dokumen pembayaran serta jumlah uang yang disetorkan.

b. Memasukkan elemen data yang diperlukan ke dalam sistem komputer dan selanjutnya sistem komputer Bank/Pos akan melakukan inquery ke master file SISPEN Terpadu untuk memperoleh informasi kebenaran nama dan alamat dari Wajib Pajak/Wajib Setor/Bendahara Penerima, selanjutnya memasukkan besarannya jumlah pembayaran dan mengirimkan kembali data penerimaan kepada Kantor Pusat Bank/Pos dan dikirimkan ke Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perbendaharaan.

c. Mencetak NTPN dan NTB/NTP pada Bukti Penerimaan Negara serta membubuhkan tanda tangan/paraf dan nama serta cap Bank/Pos dan tanggal serta waktu/jam penyetoran pada SSP, SSPCP, SSCP, SSBP, SSPB, dan STBS.

d. Bukti Penerimaan Negara dicetak rangkap 3 (tiga) dengan peruntukan sebagai berikut: 1) Lembar ke-1 untuk penyetor;

2) Lembar ke-2 untuk Bank/Pos;

3) Lembar ke-3 untuk disampaikan ke KPPN sebagai lampiran DNP. e. Menyerahkan kepada penyetor:

1) Bukti Penerimaan Negara lembar ke-1 2) SSP lembar ke-1, ke-3 dan/atau lembar ke-5 3) SSCP lembar ke-1a, ke-1b, ke-3a, dan ke-3b; 4) SSCP lembar ke-1a, ke-1b, dank e-3a; 5) SSBP lembar ke-1;

6) SSPB lembar ke-1; 7) STBS lembar ke-1;

yang telah ditandatangani/diparaf petugas Bank/Pos, nama dan cap Bank/Pos, serta tanggal dan waktu/jam setor sebagai bukti setor.

f. Melakukan proses akhir hari pada pukul 15.00 waktu setempat yang berupa: 1) Mencetak Laporan Harian Penerimaan (LHP)

2) Mencetak laporan per Nota Kredit rangkap 3 yang terdiri dari:

(2)

dan SSCP, dipisahkan menurut KPBC tempat penyelesaian kewajiban Pabean dan Cukai;

b) Laporan per Nota Kredit rekap yang disebut Rekap Transaksi Nota Kredit;

c) Laporan Operator, jika diperlukan oleh Bank Persepsi/Devisa Persepsi/Pos Persepsi bersangkutan.

3) Melakukan proses back-up transaksi harian;

4) Melakukan proses transfer data transaksi harian ke media penyimpanan data eksternal (ADK) untuk disampaikan ke KPPN;

5) Bank/Pos wajib menerima setoran penerimaan Negara selama jam buka kas meskipun proses akhir hari telah dilaksanakan, dan penerimaan tersebut dibukukan sebagai penerimaan hari kerja berikutnya.

g. Mengumpulkan dan menyortir Bukti Penerimaan Negara serta SSP, SSPCP, SSCP, SSBP, SSPB, dan STBS yang telah diproses sebagai penerimaan negara hari tersebut menurut Mata Anggaran Penerimaan sesuai data yang tertera rada DNP hari yang bersangkutan.

h. Menyatukan Bukti Penerimaan Negara lembar ke-3 serta SSP lembar ke-2, SSPCP lembar ke-2a, ke-2b, dan ke-2c, SSCP lembar ke-2a dan ke-2b, SSBP lembar ke-2 dan ke-3, SSPB lembar ke-2 dan ke-3, dan STBS lembar ke-2 dan ke-3 sesuai urutan dalam DNP sebagai lampiran DNP yang bersangkutan untuk disampaikan kepada KPPN bersama-sama dengan LHP, Rekap Transaksi Nota Kredit, Nota Debet pelimpahan penerimaan negara dan fotokopi rekening koran. Sebelum dokumen-dokumen disampaikan kepada KPPN pejabat Bank/Pos diharuskan:

1) Memeriksa kebenaran dan menandatangani LHP;

2) Memeriksa kebenaran dan membubuhkan tanda tangan serta cap Bank/Pos pada DNP dan Rekap Transaksi Nota Kredit;

3) Memeriksa dan mencocokkan DNP dengan Bukti Penerimaan Negara, SSP, SSPCP, SSCP, SSBP, SSPB, dan STBS.

i. Menyampaikan LHP, DNP, dan Rekap Transaksi Nota Kredit masing-masing rangkap 2 (dua) dan ADK atas transaksi penerimaan negara beserta Bukti Penerimaan Negara serta SSP, SSPCP, SSCP, SSBP, SSPB, dan STBS kepada KPPN mitra kerja selambat-lambatnya pukul 09.00 waktu setempat hari kerja berikutnya.

j. Kantor Pusat Bank/Pos mengirimkan date penerimaan negara secara batching kepada Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perbendaharaan untuk transaksi penerimaan negara yang diterima oleh Bank Persepsi/Devisa Persepsi/Pos Persepsi sampai dengan pukul 15.00 waktu setempat. Pengiriman tersebut dilakukan selambat-lambatnya 1 jam setelah proses penutupan akhir hari pada Bank Persepsi/Devisa Persepsi/Pos Persepsi masing- masing.

k. Bank Persepsi/Devisa Persepsi/Pos Persepsi melakukan perbaikan/konfirmasi dan melengkapi dokumen-dokumen ADK, LHP, DNP, dan Rekap Transaksi Nota Kredit apabila terdapat perbedaan antara LHP dan DNP dengan data ADK yang telah disampaikan ke KPPN dan menyampaikan perbaikan dokumen dimaksud ke KPPN selambat-lambatnya pukul 10.30 waktu setempat.

(3)

KPPN yang diterima dari Kantor Pusat Ditjen Perbendaharaan dan menyampaikan perbaikan dokumen dimaksud ke KPPN selambat-lambatnya 1 (satu) hari sebelum periode pelimpahan berjalan.

m. Dalam hal pembayaran penerimaan negara tidak menggunakan dokumen sumber standar, maka Bank Persepsi/Devisa Persepsi/Pos Persepsi mencetak NTPN dan NTB/NTP pada Bukti Penerimaan Negara sesuai keperluan dengan membubuhkan cap dan tanda tangan. n. Prosedur perbaikan data atas kesalahan perekaman yang tidak mengakibatkan uang

keluar dari kas negara diatur sebagai berikut:

1) Dalam hal Bank Persepsi/Devisa Persepsi/Pos Persepsi melakukan kesalahan perekaman atas elemen-elemen yang ada di dokumen sumber yang diberikan Wajib Pajak/Wajib Setor/Bendahara Penerima, maka Bank Persepsi/Devisa Persepsi/Pos Persepsi melakukan prosedur reversal (pembalikan) dari prosedur perekaman ulang sesuai dengan data yang seharusnya untuk mendapatkan kembali NTPN yang baru; 2) Prosedur reversal (pembalikan) hanya dapat dilakukan sebelum dilakukan prosedur

rekonsiliasi data dengan host Kantor Direktorat Jenderal Perbendaharaan;

3) Prosedur rekonsiliasi data sebagaimana dimaksud di atas dilakukan sebelum Bank Persepsi/Devisa Persepsi/Pos Persepsi menyampaikan LHP, DNP, dan Rekap Transaksi Nota Kredit ke KPPN mitra kerjanya.

4) Dalam hal ditemukan kesalahan perekaman di data Sistem Penerimaan Negara, namun telah dilakukan rekonsilisasi dengan host Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perbendaharaan dan berkas LHP, DNP, dan Rekap Transaksi Nota Kredit telah dilaporkan dan dilimpahkan ke KPPN mitra kerjanya, maka Bank Persepsi/Devisa Persepsi/Pos Persepsi memberitahukan jumlah yang seharusnya direkam melalui surat ke Direktorat Jenderal Perbendaharaan.

o. Prosedur penyetoran penerimaan negara dalam hal terjadi gangguan jaringan komunikasi antara Kantor Pusat Bank Persepsi/Devisa Persepsi/Pos dengan kantor cabang Bank Persepsi/Devisa Persepsi/SG/SGG/SGGK dan Kantor Pusat bank Persepsi/Devisa Persepsi/Pos Persepsi dengan Kantor Pusat Ditjen Perbendaharaan adalah sebagai berikut:

1) Wajib Pajak/Wajib Setor/Bendahara Penerima menyetor dengan menggunakan dokumen sumber yang telah diisi secara lengkap dengan mengisi kolom nama, NPWP, alamat, kode MAP, kode jenis setoran, dan jumlah pembayaran;

2) Setelah diyakini kelengkapan dan kebenaran elemen-elemen media yang diperlukan serta cocok dengan jumlah uang yang dibayarkan, petugas Bank/Pos membubuhkan NTB/NTP dan tanggal pada bagian yang tersedia serta membubuhkan can dan tanda tangan pejabat Bank/Pos yang berwenang’

3) Wajib Pajak/Wajib Setor/Bendahara Penerima menerima kembali 1 (satu) lembar dokumen sumber yang telah dibubuhi cap dan tanda tangan dari pejabat Bank/Pos yang berwenang serta menggandakan dan menyampaikan dokumen dimaksud sesuai dengan kebutuhan;

(4)

5) Prosedur perekaman ulang hanya dapat dilakukan pada hari yang sama saat penyetoran oleh Wajib Pajak/Wajib Setor/Bendahara Penerima, kecuali apabila Bank Persepsi/Devisa Persepsi/Pos Persepsi dan/atau Kantor Pusat Ditjn Perbendaharaan mengalami keadaan darurat/force majeur.

p. Prosedur penyetoran penerimaan negara dalam hal terjadi ganggan jaringan komunikasi antara Kantor Pusat Bank Persepsi/Devisa Persepsi/Pos Persepsi dengan Kantor Pusat Ditjen Perbendaharaan lebih dari 1 (satu) hari/keadaan darurat/force majeur adalah sebagai berikut:

1) Bank Persepsi/Devisa Persepsi/Pos Persepsi wajib menerima setoran pembayaran penerimaan negara;

2) Bank Persepsi/Devisa Persepsi/Pos Persepsi mengadministrasikan penerimaan negara secara off-line dengan memberikan NTB/NTP pada dokumen sumber yang dibawa oleh Wajib Pajak/Wajib Setor/Bendahara Penerima;

3) Bank Persepsi/Devisa Persepsi/Pos Persepsi memberikan penjelasan tertulis kepada KPPN mitra kerjanya atas penyebab tidak berfungsnya system dan tetap melaporkan penerimaan yang diadministrasikan secara off-line tersebut kepada KPPN mitra kerjanya pada LHP tanggal yang bersangkutan;

(5)

LAMPIRAN II PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER 17 /PB/2006 TENTANG UJI COBA SISTEM PENERIMAAN NEGARA PADA BANK PERSEPSI/DEVISA PERSEPSI/DEVISA PERSEPSI/POS PERSEPSI SECARA ON-LINE

PROSEDUR KERJA PENATAUSAHAAN PENERIMAAN NEGARA OLEH KPPN

KPPN melakukan kegiatan sebagai berikut:

a. Menerima transfer data transaksi harian penerimaan dari kantor Pusat Ditjen Perbendaharaan .

b. Menerima LHP, ADK, DNP, Rekap Transaksi Nota Kredit beserta bukti Penerimaan Negara, SSP, SSPCP, SSCP, SSBP, dan STBS dari Bank Persepsi/Devisa Persepsi/Pos Persepsi, kemudian mentransfer data dari ADK ke dalam computer dan mencocokan rekapitulasi data yang terekam dalam LHP.

c. Memeriksa jumlah Bukti Penerimaan Negara, SSP, SSPCP, SSCP, SSBP, STBS, dan SSPB yang dilampirkan pada setiap DNP dan mencocokannya dengan jumlah yang tertera dalam DNP terkait dan membubuhkan paraf pada setiap halaman DNP.

d. Mencocokan data yang tercantum dalam Rekap Transaksi Nota Kredit dengan data yang tercantum setiap DNP dimaksud dan membubuhkan paraf pada Rekap Transaksi Nota Kredit dimaksud.

e. Mengelompokan DNP per MAP, misalnya DNP PPh, DNP PPN, DNP PPL, DNP

Bea Masuk, DNP Cukai dan DNP PNBP dan mencocokan DNP dengan lampirannya. f. Memeriksa kebenaran dan kecocokan data yang tercantum dalam ADK, LHP dengan

data DNP per MAP yang tercantum dalam Rekap Transaksi Nota Kredit dan / atau jumlah data per kelompok DNP yang sejenis dan membutuhkan paraf pada halaman tersebut.

g. Mengembalikan dokumen penerimaan negara ke Bank Persepsi/ Devisa Persepsi/ Pos Persepsi apabila ditemukan kesalahan/selisih antara data hardcopy (DNP, Rekap Transaksi Nota Kredit, dan Dokumen Sumber) dengan ADK.

h. Menerima koreksi dokumen sebagaimana dimaksud dalam huruf g selambat-lambatnya sebelum batas waktu pengiriman Laporan Kas Posisi.

i. Membubuhkan tanda tangan, tanggal dan cap KPPN pada setiap halamanterakhir DNP yang bersangkutan setelah membukukan penerimaan negara sesuai ketentuan yang berlaku, sebagai pernyataan kebenaran antara DNP dengan Bukti Penerimaan Negara serta SSP, SSPCP, SSCP, SSBP, STBS, dan SSPB.

j. Mencocokan data hasil transfer transaksi penerimaan yang diterima dari Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perbendaharaan dengan data yang diterima dari Bank Perseps/Devisa Persepsi/Pos Persepsi.

k. Menyampaikan hasil rekonsilisasi ke Kantor Pusat Direktorat Jenderal

Perbendaharaan bila terdapat perbedaan dan disampaikan pada saat penyampaian Laporan Kas Posisi.

(6)

m. Menyerahkan DNP (PPh, PPN, PPL), SSP lembar 2, SSPCP lembar 2b dan ke-2c serta SSCP lembar ke-2b kepada kanwil DJP atau KPP untuk KPPN yang diwilayah kerjanya tdak terdapat kanwil DJP dengan menggunakan laporan Penerimaan Pajak disertai dengan SSP, SSPCP dan SSCP terkait.

n. Menyerahkan DNP ( Bea masuk, Cukai), SSPCP lembar 2a dan SSCP lembar ke-2a kepada KPBC dengan menggunakan Laporan Penerimaan Bea Cukai disertai ADK SSPCP dan SSCP terkait.

o. Menyampaikan DP PNBP dan SSBP lembar ke-2, DNP PNBP dalam rangka impor dan cukai dalam negeri tanpa dilampiri SSPCP dan SSCP kepada Seksi Verifikasi dan Akuntansi sebagai lampiran Rangkuman Pertanggungjawaban Bendahara Umum (RPBU).

p. Menyampaikan DNP Pungutan Ekspor dan STBS ke DJAPK

q. Menyampaikan SSBP lembar ke-3 kepada kanwil Ditjen Perbendaharaan.

r. Menatausahakan Nota Deber pelimpahan penerimaan negara dan dokumen

penerimaan negara sesuai ketentuan berlaku.

s. Menatausahakan penerimaan negara yang berasal dari potongan SPM, dengan ketentuan sebagai berikut:

1) NPP dihasilkan secara otomatis pada saat Seksi Perbendaharaan KPPN mengirimkan data potongan SPM ke system penerimaan negara terpadu untuk mendapatkan NTPN;

2) Seksi Perbendaharaan mencetak Bukti Potongan SPM sebagai lampiran DNP Potongan sesuai kebutuhan.

t. menyampaikan Laporan Kas Posisi ke Kantor Pusat Ditjen Perbendahraan pada hari kerja berikutnya selambat-lambatnya pukul 12.00 waktu setempat.

u. Memperlakukan DNP sebagai dokumen primer dan bersifat confidential serta menyimpannya secara tersendiri dan aman sesuai dengan ketentuan berlaku.

(7)

REKAPITULASI PENERIMAAN DAN PELIMPAHAN PERIODE BULAN : XXXXXXXXX 9999

Bank : 9999-9999 xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Alamat : xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Rekening : ……….

(8)

DAFTAR NOMINATIF PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN

TANGGAL : 99-99-9999

Bank Cabang : 9999-9999 xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Alamat : xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

No. NPWP Tgl Setor Nama MAP NTPN/NTB Nilai Setoran

9999 99.999.999.9.999.999 99-99-9999 xxxxxxxxxx 999999 99999999999 99.999.999.999

9999 99.999.999.9.999.999 99-99-9999 xxxxxxxxxx 999999 99999999999 99.999.999.999

9999 99.999.999.9.999.999 99-99-9999 xxxxxxxxxx 999999 99999999999 99.999.999.999

9999 99.999.999.9.999.999 99-99-9999 xxxxxxxxxx 999999 99999999999 99.999.999.999

Jumlah Penerimaan 99.999.999.999

Halaman : 99 of 99

Catatan :

(9)

DAFTAR NOMINATIF PENERIMAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI

TANGGAL : 99-99-9999

Bank Cabang : 9999-9999 xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Alamat : xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

No. NPWP Tgl Setor Nama MAP NTPN/NTB Nilai Setoran

9999 99.999.999.9.999.999 99-99-9999 xxxxxxxxxx 999999 99999999999 99.999.999.999

9999 99.999.999.9.999.999 99-99-9999 xxxxxxxxxx 999999 99999999999 99.999.999.999

9999 99.999.999.9.999.999 99-99-9999 xxxxxxxxxx 999999 99999999999 99.999.999.999

9999 99.999.999.9.999.999 99-99-9999 xxxxxxxxxx 999999 99999999999 99.999.999.999

Jumlah Penerimaan 99.999.999.999

Halaman : 99 of 99

Catatan :

(10)

DAFTAR NOMINATIF PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN

TANGGAL : 99-99-9999

Bank Cabang : 9999-9999 xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Alamat : xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

No. NPWP Tgl Setor Nama MAP NTPN/NTB Nilai Setoran

9999 99.999.999.9.999.999 99-99-9999 xxxxxxxxxx 999999 99999999999 99.999.999.999

9999 99.999.999.9.999.999 99-99-9999 xxxxxxxxxx 999999 99999999999 99.999.999.999

9999 99.999.999.9.999.999 99-99-9999 xxxxxxxxxx 999999 99999999999 99.999.999.999

9999 99.999.999.9.999.999 99-99-9999 xxxxxxxxxx 999999 99999999999 99.999.999.999

Jumlah Penerimaan 99.999.999.999

Halaman : 99 of 99

Catatan :

(11)

DAFTAR NOMINATIF PENERIMAAN PAJAK LAINNYA

TANGGAL : 99-99-9999

Bank Cabang : 9999-9999xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Alamat : xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

No. N P W P Tgl Setor Nama MAP NTPN/NTB Nilai Setoran

9999 99.999.999.9.999.999 99-99-9999 xxxxxxxxxxxxxxx 999999 9999999999999999 99.999.999.999

9999 99.999.999.9.999.999 99-99-9999 xxxxxxxxxxxxxxx 999999 9999999999999999 99.999.999.999

9999 99.999.999.9.999.999 99-99-9999 xxxxxxxxxxxxxxx 999999 9999999999999999 99.999.999.999

9999 99.999.999.9.999.999 99-99-9999 xxxxxxxxxxxxxxx 999999 9999999999999999 99.999.999.999

Jumlah Penerimaan 99.999.999.999

Halaman : 99 of 99

Catatan :

(12)

DAFTAR NOMINATIF PENERIMAAN PUNGUTAN EKSPOR

TANGGAL : 99-99-9999

Bank Cabang : 9999-9999xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Alamat : xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

No. N P W P Tgl Setor Nama MAP NTPN/NTB Nilai Setoran

9999 99.999.999.9.999.999 99-99-9999 xxxxxxxxxxxxxxx 999999 9999999999999999 99.999.999.999

9999 99.999.999.9.999.999 99-99-9999 xxxxxxxxxxxxxxx 999999 9999999999999999 99.999.999.999

9999 99.999.999.9.999.999 99-99-9999 xxxxxxxxxxxxxxx 999999 9999999999999999 99.999.999.999

9999 99.999.999.9.999.999 99-99-9999 xxxxxxxxxxxxxxx 999999 9999999999999999 99.999.999.999

Jumlah Penerimaan 999.999.999.999

Halaman : 99 of 99

Catatan :

(13)

DAFTAR NOMINATIF PENERIMAAN CUKAI

TANGGAL : 99-99-9999

Bank Cabang : 9999-9999xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Alamat : xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

No. N P W P Tgl Setor Nama MAP NTPN/NTB Nilai Setoran

9999 99.999.999.9.999.999 99-99-9999 xxxxxxxxxxxxxxx 999999 9999999999999999 99.999.999.999

9999 99.999.999.9.999.999 99-99-9999 xxxxxxxxxxxxxxx 999999 9999999999999999 99.999.999.999

9999 99.999.999.9.999.999 99-99-9999 xxxxxxxxxxxxxxx 999999 9999999999999999 99.999.999.999

9999 99.999.999.9.999.999 99-99-9999 xxxxxxxxxxxxxxx 999999 9999999999999999 99.999.999.999

Jumlah Penerimaan 99.999.999.999

Halaman : 99 of 99

Catatan :

(14)

DAFTAR NOMINATIF PENERIMAAN BEA MASUK

TANGGAL : 99-99-9999

Bank Cabang : 9999-9999xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Alamat : xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

No. N P W P Tgl Setor Nama MAP NTPN/NTB Nilai Setoran

9999 99.999.999.9.999.999 99-99-9999 xxxxxxxxxxxxxxx 999999 9999999999999999 99.999.999.999

9999 99.999.999.9.999.999 99-99-9999 xxxxxxxxxxxxxxx 999999 9999999999999999 99.999.999.999

9999 99.999.999.9.999.999 99-99-9999 xxxxxxxxxxxxxxx 999999 9999999999999999 99.999.999.999

9999 99.999.999.9.999.999 99-99-9999 xxxxxxxxxxxxxxx 999999 9999999999999999 99.999.999.999

Jumlah Penerimaan 99.999.999.999

Halaman : 99 of 99

Catatan :

(15)

DAFTAR NOMINATIF PENERIMAAN BUKAN PAJAK

TANGGAL : 99-99-9999

Bank Cabang : 9999-9999xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Alamat : xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

No. N P W P Tgl Setor Nama MAP NTPN/NTB Nilai Setoran

9999 99.999.999.9.999.999 99-99-9999 xxxxxxxxxxxxxxx 999999 9999999999999999 99.999.999.999

9999 99.999.999.9.999.999 99-99-9999 xxxxxxxxxxxxxxx 999999 9999999999999999 99.999.999.999

9999 99.999.999.9.999.999 99-99-9999 xxxxxxxxxxxxxxx 999999 9999999999999999 99.999.999.999

9999 99.999.999.9.999.999 99-99-9999 xxxxxxxxxxxxxxx 999999 9999999999999999 99.999.999.999

Jumlah Penerimaan 99.999.999.999

Halaman : 99 of 99

Catatan :

(16)

DAFTAR NOMINATIF PENERIMAAN PENGEMBALIAN BELANJA

TANGGAL : 99-99-9999

Bank Cabang : 9999-9999xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Alamat : xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

No. N P W P Tgl Setor Nama MAP NTPN/NTB Nilai Setoran

9999 99.999.999.9.999.999 99-99-9999 xxxxxxxxxxxxxxx 999999 9999999999999999 99.999.999.999

9999 99.999.999.9.999.999 99-99-9999 xxxxxxxxxxxxxxx 999999 9999999999999999 99.999.999.999

9999 99.999.999.9.999.999 99-99-9999 xxxxxxxxxxxxxxx 999999 9999999999999999 99.999.999.999

9999 99.999.999.9.999.999 99-99-9999 xxxxxxxxxxxxxxx 999999 9999999999999999 99.999.999.999

Jumlah Penerimaan 999.999.999.999

Halaman : 99 of 99

Catatan :

(17)

REKAP NOTA KREDIT

NOMOR : XXXXXXXXXXXXXXXX TANGGAL : 99-99-9999

Bank Cabang : 9999-9999xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Alamat : xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

No. Mata Anggaran Jenis Penerimaan Trans. Jml Setoran

1. 4111xx Pajak Penghasilan 9999999 99.999.999.999.999

2. 4112xx Pajak Pertambahan Nilai 9999999 99.999.999.999.999

3. 4113xx, 4114xx Pajak Bumi & Bangunan 9999999 99.999.999.999.999

4. 4116xx Pajak Lainnya 9999999 99.999.999.999.999

5. 4115xx Cukai 9999999 99.999.999.999.999

6. 4121xx Bea Masuk 9999999 99.999.999.999.999

7. 4122xx Pungutan Ekspor 9999999 99.999.999.999.999

8. 42xxxx Bukan Pajak 9999999 99.999.999.999.999

9. 5xxxx, 6xxxx,

7xxxx, 8xxxx

Pengembalian Belanja 9999999 99.999.999.999.999

Total 9999999 99.999.999.999.999

... , 99-99-9999

Pejabat penanda tangan

(18)

DEPARTEMEN

SURAT SETORAN BUKAN PAJAK

Atau Surat Pemindahan Penagihan Piutang Negara(SP3N): KPPN ………...… 19)

PERHATIAN Bacalah Dahulu Petunjuk pengisian formulir SSBP pada halaman belakang lembar ini Untuk Keperluan : 20) ……….21), ……….22)

……….23)

NIP………..24)

Diterima Oleh : BANK PERSEPSI/KANTOR POS DAN GIRO Tanggal ………. 25)

Tanda Tangan ……….. 26)

(19)

PETUNJUK PENGISIAN SURAT SETORAN BUKAN PAJAK (SSBP)

Nomor Uraian Isi

Catatan : - Diisi dengan huruf kapital diketik.

- Satu formulir SSBP hanya berlaku untuk setoran satu Mata Anggaran Penerimaan (MAP).

1 Diisi dengan kode KPPN (3) tiga digit dan uraian KPPN penerima setoran.

2 Diisi dengan nomor SSBP dengan metode penomoran nomor/kode satker/bulan/tahun (9999/999999/99/9999).

3 Diisi dengan tanggal SSBP dibuat.

4 Diisi kode Rekening Kas Negara (KPPN) bersangkutan ... diisi petugas Bank) 5 Diisi NPWP Wajib Setor atau Bendahara Satker.

6 Diisi dengan nama/jabatan Wajib Setor/ Wajib Bayar. 7 Diisi dengan alamat jelas Wajib Setor/Wajib Bayar.

8 Diisi kode diikuti dengan uraian Kementrian/Lembaga sesuai dengan yang tercantum pada pagu anggaran.

9 Diisi dengan kode Unit Organisasi Eselon I dan uraian. 10 Diisi dengan kode Satker (6) enam digit dan uraian Satker

11 Diisi dengan kode Fungsi (2) dua digit, kode Subfungsi (2) dua digit, dan kode Program (4) empat digit.

* Diisi (4) digit kode Kegiatan apabila penyetoran untuk Satker Pengguna PNBP. 12

* Diisi (4) digit kode Subkegiatan apabila penyetoran untuk Satker Pengguna PNBP.

13

Diisi kode Kabupaten/Kota (2) digit. Diisi kode Lokasi Provinsi (2) digit.

14 Diisi dengan kode Mata Anggaran Penerimaan (6) enam digit disertai dengan uraian penerimaan sesuai dengan format.

15 Diisi dengan jumlah Rupiah setoran penerimaan.

16 Diisi dengan jumlah Rupiah yang dibayarkan dengan huruf.

17 Diisi dengan nomor SPN dan SP3N apabila ada Surat Penetapannya. 18 Diisi dengan tanggal SPN dan SP3N.

19 Diisi kode (3) tiga digit dan nama KPPN penerbit SPN atau penerima SP3N. 20 Diisi keperluan pembayaran

21 & 22 Diisi sesuai dengan tempat dan tanggal dibuatnya SSBP. 23 & 24 Diisi sesuai nama Wajib Setor, NIP, dan stempel Satker.

25 Diisi dengan tanggal diterimanya setoran tersebut oleh Bank Persepsi atau Kantor Pos dan Giro

(20)

DEPARTEMEN Bacalah Dahulu Petunjuk pengisian formulir SSPB pada halaman belakang lembar ini Untuk Keperluan : 17) ……….18), ……….19)

……….20)

NIP……….………..21)

Diterima Oleh : BANK PERSEPSI/KANTOR POS DAN GIRO Tanggal ………. 22)

Tanda Tangan ……….. 23)

(21)

PETUNJUK PENGISIAN SURAT SETORAN PENGEMBALIAN BELANJA (SSPB)

Nomor Uraian Isian

Catatan : - Diisi dengan huruf Kapital atau diketik

- Satu formulir SSBP hanya berlaku untuk setoran satu Mata Anggaran

Penerimaan (MAP)

1 Diisi dengan Kode KPPN (3) tiga digit dan uraian KPPN Penerima Setoran

2 Diisi dengan nomor SSPB dengan metode penomoran Kode Satker Nomor

(XXXXXXXXXX)

3 Diisi dengan Tanggal SSPB dibuat

4 Diisi Kode Rekening Kas Negara (KPPN bersangkutan …… diisi petugas Bank) 5 Diisi NPWP Bendahara Satker

6 Diisi dengan Nama/jabatan Wajib Setor/wajib bayar 7 Diisi dengan Alamat Jelas Wajib Setor/wajib bayar

8 Diisi Kode diikuti dengan uraian Kementerian/Lembaga sesuai dengan yang tercantum pada pagu anggaran

9 Diisi dengan Kode Unit Organisasi Eselon I dan Uraian 10 Diisi dengan Kode Satker (6) enam digit dan uraian Satker

11 Diisi dengan Kode Fungsi (2) dua digit, Kode Sub Fungsi (2) dua digit, dan Kode Program (4) empat digit

*Diisi (4) digit kode kegiatan apabila penyetoran untuk satker pengguna PNBP

12

*Diisi (4) digit kode sub kegiatan apabila penyetoran untuk satker pengguna PNBP

Diisi Kode Kabupaten/Kota (2) digit 13

Diisi Kode Lokasi Propinsi (2) digit

14 Diisi dengan Kode Mata Anggaran Penerimaan (6) enam digit disertai dengan Uraian Penerimaan sesuai dengan Format

15 Diisi dengan Jumlah Rupiah Setoran Penerimaan

16 Diisi dengan Jumlah Rupiah yang dibayarkan dengan huruf 17 Diisi keperluan pembayaran

18 & 19 Diisi sesuai dengan tempat dan tanggal dibuatnya SSBP 20 & 21 Diisi sesuai nama Wajib Setor, NIP dan stempe Satker

22 Diisi dengan tanggal diterimanya setoran tersebut oleh Bank Persepsi atau Kantor Pos dan Giro

(22)

BANK DEVISA PERSEPSI

……….………… NO. STBS………..

SURAT TANDA BUKTI SETOR

(STBS)

11. Jumlah Setoran Pungutan

Ekspor

: ………...

Jumlah Pungutan Ekspor Tersebut di atas untuk disetor ke Rekening Bendahara Umum Negara (BUN) pada Bank Indonesia Rekening 502.000.000

...Tanggal………...

(17)

(Pejabat yang berwenang

Lembar:

1. Eksportir 2. Ditjen APK

3. KPBC

4. Bank Devisa 5. Bank Indonesia

(23)

PETUNJUK PENGISIAN SURAT TANDA BUKTI SEKTOR (STBS)

Nomor Uraian Isian

Catatan - Diisi dengan huruf Kapital atau diketik

- Satu formulir STBS hanya berlaku untuk Mata Anggaran Penerimaan (MAP)

Pungutan Ekspor 412211

1 Diisi dengan uraian nama Bank Devisa Persepsi penerima setoran pungutan ekspor

2 Diisi dengan nomor STBS dengan metode penomoran Nomor Transaksi

Penerimaan Negara

3 Diisi dengan uraian nama Eksportir (perorangan/badan)

4 Diisi dengan angka Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

5 Diisi dengan alamat Eksportir (perorangan/badan)

6 Diisi dengan nomor dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB)

7 Diisi dengan nama jenis Komoditi Ekspor sesuai dokumen PEB

8 Diisi dengan pos tarip sesuai dengan dokumen PEB

9 Diisi dengan tarip pungutan ekspor sesuai dengan dokumen PEB

10 Diisi dengan angka dan satuan tonase komoditi ekspor sesuai dengan dokumen

PEB

11 Diisi dengan Rupiah nilai ekspor sesuai dengan dokumen PEB

12 Diisi dengan Harga Patokan Ekspor sesuai dengan dokumen PEB

13 Diisi dengan nilai dasar perhitungan dalam rupiah, sesuai dengan kurs

14 Diisi dengan Jumlah Setoran Pungutan Ekspor

15 Diisi dengan nama tempat penyetoran

16 Diisi dengan tanggal saat penyetoran

17 Diisi dengan Tanda Tangan dan Nama petugas Bank Devisa yang menerima

(24)

DEPARTEMEN KEUANGAN RI

DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

Lembar Untuk

BANK PENYETOR SEBAGAI BUKTI SETORAN

SURAT SETORAN PAJAK

BUMI DAN BANGUNAN

(SSPBB)

1 NPWP Penyetor

2 Nama Penyetor

3 Alamat Penyetor

4 Kantor Pelayanan PBB

5 Tahun Pajak

6 Mata Anggaran

7 Jumlah Setoran

8 Keterangan Setoran

... tanggal ... Diterima Oleh :

BANK/POS PERSEPSI PBB

Tanggal ...

Tanda Tangan ... Cap

Nama Terang ... Tanda Tangan ...

Nama Terang ...

Catatan :

(25)

PETUNJUK PENGISIAN SURAT SETORAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN ( SSPBB)

Nomor Uraian Isian

1. Diisi NPWP Bank Tempat Pembayaran (yang menyetor ke Bank Persepsi PBB)

2. Diisi Nama Bank Tempat Pembayaran (yang menyetor ke Bank Persepsi PBB)

3. Diisi Alamat Bank Tempat Pembayaran

4. Diisi Kode dan Nama Kantor Pelayanan PBB mitra kerja Bank Tempat Pembayaran

5. Diisi tahun pajak setor

6. Diisi Kode Mata Anggaran PBB yang diterima

(26)

BUKTI PENERIMAAN NEGARA (BPN)

JENIS PENERIMAAN ………..

Nama Badan/Orang Pribadi Alamat

Nama Jalan Kota

Nama Propinsi/Kabupaten

RINCIAN PEMBAYARAN UNTUK DISETORKAN KE REKENING KAS NEGARA

Referensi - - - -

Identitas Penerima dan Penyetor

(27)

BUKTI POTONGAN SPM (BP-SPM)

JENIS PENERIMAAN ………..

Nama Badan/Orang Pribadi Alamat

Nama Jalan Kota

Nama Propinsi/Kabupaten

RINCIAN PEMBAYARAN UNTUK DISETORKAN KE REKENING KAS NEGARA

Referensi - - - -

TT SATKER JENIS Nomor Urut TA

Kode Fungsi-Sub Fungsi-Program

Kode Transaksi

-Identitas Penerima dan Penyetor

Referensi

Dokumen terkait

Material sedimen sampel merupakan produk vulkanik, dengan roundness ukuran butir kerakal dominan subrounded dan ukuran butir pasir dominan subangular dengan bentuk yang

Purata hasil pengamatan kadar es krim pada Gambar 1 menunjukkan bahwa rasio susu full cream dengan jagung manis memberikan pengaruh yang sangat berbeda nyata

Ubuntu Netbook Edition ( UNE ) , yang dikenal sebagai Ubuntu Netbook Remix ( UNR ) sebelum rilis dari Ubuntu 10.04 adalah versi Ubuntu yang telah dioptimalkan untuk

Menurut Syaiful Bahri Djamarah (dalam situmorang A.S., 2018) efektifitas dapat terjadi bila ada kesesuaian dari semua komponen pengajaran yang telah diprogramkan

Uniaxial Strained Silicon Transistors in a 90nm CMOS

pelaksanaan program adalah sifat dan jumlah biaya tidak melebihi nilai wajar yang dikeluarkan oleh organisasi secara hati-hati dan bijaksana dalam situasi yang berlaku pada

- Development Environment: C++, Visual Studio - Responsibility: Navigation system manager - Organization: 4 people.. ■Word Puzzle

ƒ The agreement to restructure the syndicated loans of 3 companies within the group (“Riau Complex”) was concluded on 19 October 2006, with the total facilities of USD 1.43 billion