• Tidak ada hasil yang ditemukan

B1J010050 7.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "B1J010050 7."

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

1

RINGKASAN

Gunung Slamet merupakan suatu kawasan hujan tropis Indonesia dan merupakan hutan transisi antar hujan basah dari Jawa barat dan hutan musim di Jawa bagian timur. Sejak tahun 1917 sebagian dari hutan alamnya telah dikonversi menjadi hutan tanaman. Dampak dari konversi hutan adalah terjadinya perubahan iklim mikro dan hal ini dapat menyebabkan perubahan komposisi organism pendukungnya termasuk kelompok kumbang tinja (Coleoptera: Scarabaeidae) yang struktur dan komunitasnya sangat dipengaruhi oleh hilangnya kanopi hutan, modifikasi hutan, dan fragmentasi hutan. Penelitian untuk mengetahui bagaimana tingkat keragaman dan kelimpahan kumbang tinja (Coleoptera: Scarabaeidae) pada hutan damar dan hutan pinus di Desa Serang, Purbalingga pada bulan September sampai bulan November 2014. Penelitian ini menggunakan metode survai dengan teknik pengambilan secara sistematik menggunakan line transect yang terbagi menjadi lima kuadran. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan perangkap pitfall trap.

Variabel yang diamati berupa ragam spesies setiap Familia Scarabaidae. Parameter yang diukur pH tanah, kelembaban tanah dan tekstur tanah. Data kelimpahan serangga dianalisis secara deskriptif pada level spesies. Data dianalisis menggunakan Indeks Shannon-Wienner, Indeks simpson, dan deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keragaman seranga Coleoptera (Scarabaeidae) pada hutan damar lebih banyak (Onthophagus trituber, Onthophagus holzi dan Onthophagus collfsi) dibandingkan hutan pinus (Onthophagus trituber, Onthophagus holzi dan Onthophagus liliphanatus). Kelimpahan serangga Coleoptera (Scarabidae) pada hutan damar sebanyak 73 individu sedangkan pada hutan pinus 16 individu. Hasil indeks keragaman Shannon-Wienner menunjukkan bahwa Hutan Damar memperoleh 1,04 dan Hutan Pinus 0,45 yang artinya termasuk kategori keragaman rendah. Kategori rendah dikarenakan perubahan iklim mikro akibat konservasi hutan.Indeks dominansi menunjukkan hasil 0,36 pada Hutan Damar 0,64 pada Hutan Pinus yang artinya tidak ada jenis kumbang tinja yang mendominasi di kedua hutan.Indeks semakin mendekati 0 tidak ada jenis atau spesies yang mendominasi.

Kata kunci: hutan pinus, hutan damar, kumbang tinja, keragaman dan kelimpahan

(2)

2

SUMMARY

The slop of mount Slamet is one of the unique Indonesian rain forest area. This is the transition between the wet rainforest of the western part of java and the monsoon forest of the eastern part of java. Since many year ago (1917), some natural forests have been converted to industrial forests. These conversions have changed the microclimate and the composition of organismal groups such as dung beetles (Coleoptera: Scarabaeidae) whose community structure and distribution are influenced by the loss of canopy, habitat changes, and forest fragmentation.This research aimed to determine the diversity and abundance of ground beetles indifferent forest habitats (damar and pine forests) and also aimed to study the dung beetle dominance in different forests. This research conducted using field survey method with purposif sampling techniques using transects. The independent variables in this research were Damar forests and Pine forests, temperature, and soil pH.The dependent variables of this research were the abundance and diversity of dung beetles. Samples were taken from damar and pinus forest with 3 replications. This research was conducted during the period of November-September 2014. Data were analyzed by using Shannon-Wiener’s

DiversityIndex, Simpson’sIndex and descriptively discussed. The result indicated that there

were 4 species of dung beeltes found in both forests. Four(4) species (Onthophagus trituber, Onthophagus holzi and Onthophagus collfsi)were found in the Damar forest,and three(3) species (Onthophagus trituber, Onthophagus holzi and Onthophagus liliphanatus) were found in the Pine forest. The dung beetle Abudance was 73 individual in Damar forest and 16 individual Pine forest. The Shannon-Wienner’s Diversity index obtained from Damar forest was (1,04) and and that from the Pine forest was 0,45. The Simpson Index found from Damar forest was (0,36) and that from Pine forest was 0,64. There was no dominant species in both forests.

Key word : Pine forest, Damar forest,Dung beetle, Diversity and Abudance

Referensi

Dokumen terkait

Tetapi selama lebih dari tiga tahun pelaksanaan imbal beli, penalty belum pernah. dikenakan terhadap rekanan asing yang

Tujuan penelitian adalah untuk mengukur laju dekomposisi serasah daun Rhizophora mucronata pada berbagai tingkat salinitas serta untuk menentukkan kandungan unsur karbon (C),

Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Analisis Kualitas Air Akibat Keramba Jaring Apung Di Danau Toba Dusun Sualan Desa Sibaganding Kabupaten Simalungun Sumatera Utara”

Hasil penelitian menunjukan bahwa, 1 Program pengembangan budaya religius di MTs Hidayatul Mubtadi’in Malang diantaranya: Sholat dhuha dan dzuhur berjama’ah, program tartil setiap

M aka dengan ini ULP SKPA Dinas Cipt a Karya Aceh Pokja Kot a Langsa m enyat akan unt uk paket t ersebut. diat as “

[r]

Kepada para peserta lelang yang berkeberatan atas penetapan pemenang Pelelangan Umum tersebut di atas dapat mengajukan sanggahan kepada Panitia Pengadaan Barang

angka 36.5 yang berbunyi, setelah pemberitahuan adanya pelelangan gagal, maka Pokja ULP atau Pokja ULP Pengganti (apabila ada) meneliti dan menganalisis penyebab