• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Teori Van Hiele dengan Bruner Terhadap Hasil Belajar Matematika dengan Pokok Bahasan Geometri siswa Kelas V SD. T1 292008263 BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Teori Van Hiele dengan Bruner Terhadap Hasil Belajar Matematika dengan Pokok Bahasan Geometri siswa Kelas V SD. T1 292008263 BAB IV"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 41. Deskripsi Data

Deskripsi data dalam hasil penelitian dan pembahasan akan dibahas mengenai data hasil belajar pretes kelas yang akan menggunakan teori Van Hiele dan Bruner, hasil belajar postes kelas yang menggunakan teori Van Hiele dan Bruner, pengujian persyaratan analisis, dan analisis data.

4.2. Data Hasil Belajar Pretest Kelas Van Hiele dan Bruner

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Mangunsari 02 dan Sekolah Dasar Negeri Dukuh 03 merupakan Sekolah Dasar imbas dengan Subyek Penelitian Siswa Kelas V sebanyak 21 siswa. Letak Sekolah di wilayah Salatiga.

Sekolah Dasar Negeri Mangunsari 02 memiliki jumlah siswa 21 anak. Posisi tempat duduk 1 meja untuk 2 siswa, ruangan cukup luas dan terang sehingga para siswa dapat belajar dengan nyaman. Sedangkan SDN Dukuh 03 dengan jumlah siswa 21 anak. Ruangan kelas di masing-masing sekolah cukup luas dan terang.

Dalam kegiatan pembelajaran di kelas V khususnya pada mata matematika dalam pembelajaran dengan pokok bahasan geometri ( bangun datar ) tidak menggunakan model pembelajaran dengan konsep dasar teori para ahli. Guru hanya menjelaskan konsep tanpa menggunakan konsep dasar teori. Oleh karena itu peneliti memilih kelas V SDN Mangunsari 02 dan SDN Dukuh 03 sebagai subyek penelitian dengan bahan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh konsep dasar teori Van Hiele dan Bruner terhadap hasil belajar siswa. Berikut dalam deskripsi data akan dibahas data hasil belajar siswa sebelum dan sesudah perlakuan di SDN Mangunsari 02 dan SDN Dukuh 03.

(2)

Tabel 4.1 Hasil Belajar Pretest Siswa di SDN Dukuh 03

No Nilai Frekuensi Persentase

( % )

Kriteria

1 86-100 1 4,76% Sangat Baik

2 71-85 11 52,38% Baik

3 56-70 6 28,57% Cukup

4 40-55 3 14,285% Kurang

Jumlah 21 100%

Grafik Hasil Belajar Pretest Siswa di SDN Dukuh 03

KKM di SDN Dukuh 03 mata pelajaran matematika adalah 56. Jumlah nilai pretest siswa yang mencapai KKM adalah 18 siswa dan yang tidak mencapai KKM adalah 3 siswa dengan nilai tertinggi 87,5 dan nilai terendah 42,5 dengan rata – rata nilai 71,2.

Pelaksanaan penelitian untuk data nilai pretest yang menggunakan teori Van Hiele yaitu di SDN Mangunsari 02 Salatiga kelas V SD untuk pengambilan data nilai pretest pada tanggal 19 Maret 2012. Jumlah siswa di SDN Mangunsari 02 kelas V adalah 21 anak dengan 12 siswa laki – laki dan 9 siswa Wanita. KKM di SDN Mangunsari 02 mata pelajaran matematika adalah 54. Berikut adalah tabel dan grafik hasil pretes siswa di SDN Mangunsari 02:

0 2 4 6 8 10 12

86-100 71-85 56-70 40-55

F

re

k

u

e

n

si

Nilai

(3)

Tabel 4.2 Hasil Belajar Pretest Siswa di SDN Mangunsari 02

No Nilai Frekuensi Persentase

( % )

Kriteria

1 86-100 4 19,048% Sangat

Baik

2 71-85 10 47,61% Baik

3 56-70 6 28,57% Cukup

4 40-55 1 4,76% Kurang

Jumlah 21 100%

Grafik Hasil Belajar Pretest Siswa Siswa di SDN Mangunsari 02

Jumlah nilai pretest siswa yang mencapai KKM adalah 20 siswa dan yang tidak mencapai KKM adalah 1 orang siswa dengan nilai tertinggi 97,5 dan nilai terendah 45 dengan rata – rata nilai 75,6.

4.3. Data Hasil Belajar Posttest Siswa Setelah Perlakuan

Pelaksanaan penelitian untuk memperoleh hasil posttest siswa yang menggunakan teori Bruner yaitu di SDN Dukuh 03 Salatiga kelas V SD. Untuk pengambilan data nilai posttest pada tanggal 26 Maret 2012. Jumlah siswa di SDN Dukuh 03 kelas V adalah 21

0 2 4 6 8 10 12

86-100 71-85 56-70 40-55

F

re

k

u

e

n

si

Nilai Siswa

(4)

anak dengan 12 siswa laki – laki dan 9 siswa Wanita. Berikut adalah tabel dan grafik hasil posttest di SDN Dukuh 03:

Tabel 4.3 Hasil Belajar Posttest Siswa Kelas

No Nilai Frekuensi Persentase

( % )

Kriteria

1 90-100 3 14,285% Sangat Baik

2 79-89 4 19,048% Baik

3 67-78 10 47,61% Cukup

4 55-66 4 19,048% Kurang

Jumlah 21 100%

Grafik Hasil Belajar Posttest Siswa Di SDN Dukuh 03

KKM di SDN Dukuh 03 mata pelajaran matematika adalah 56. Jumlah anak yang mencapai KKM adalah 20 siswa dan 1 anak yang tidak mencapai KKM. Jumlah nilai untuk posttest nilai tertinggi 92,5 dan terendah 55 dengan rata – rata nilai 74,5.

Pelaksanaan penelitian yang menggunakan teori Van Hiele yaitu di SDN Mangunsari 02 Salatiga kelas V SD untuk pengambilan data nilai posttest pada tanggal 29 Maret 2012. Jumlah siswa di SDN Mangunsari 02 kelas V adalah 21 anak dengan 12 siswa laki –

0 2 4 6 8 10 12

90-100 79-89 67-78 55-66

F

re

k

u

e

n

si

Nilai

(5)

laki dan 9 siswa Wanita. Berikut adalah tabel dan grafik nilai hasil belajar posttest siswa di SDN Mangunsari 02:

Tabel 4.4 Hasil Belajar Posttest Siswa SDN Mangunsari 02

No Kelas Interval Frekuensi F( % ) Kriteria

1 90-100 11 52,38% Sangat Baik

2 80-89 6 28,57% Baik

3 70-79 2 9,52% Cukup

4 60-69 2 9,52% Kurang

Jumlah 21 100%

Grafik Hasil Belajar Postest Siswa Di SDN Mangunsari 02

KKM di SDN Mangunsari 02 mata pelajaran matematika adalah 54. 21 siswa mencapai KKM dengan jumlah nilai postes nilai tertinggi 100 dan terendah 65 dengan rata – rata nilai 86,3.

Peningkatan nilai pretest dan Posttest dengan KKM di SDN Mangunsari 02 mata pelajaran matematika adalah 54 mengalami peningkatan dengan jumlah nilai pretest siswa yang mencapai KKM adalah 20 siswa dan nilai postes adalah 21 siswa sedangkan peningkatan nilai pretest dan Postest dengan KKM di SDN Dukuh 03 mata pelajaran matematika adalah 56 mengalami peningkatan dengan jumlah nilai pretes siswa yang

Series1, 2 0

2 4 6 8 10 12

90-100 80-89 70-79 60-69

F

re

k

u

e

n

si

Nilai

(6)

mencapai KKM adalah 18 siswa dan nilai postes adalah 21 siswa. Melihat dari perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan teori Van Hiele dan Bruner tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan konsep dasar teori Van Hiele lebih cocok digunakan untuk pembelajaran matematika kelas V SD semester 02 dengan pokok bahasan geometri.

4.4. Pengujian Persyaratan Analisis 4.4.1 Uji Normalitas

Uji normalitas ini berguna untuk menentukan analisis data yang digunakan, yaitu menganalisis data nilai siswa dengan sampel yang berbeda dengan menggunakan teori Van Hiele di SDN Mangunsari 02 dan Bruner di SDN Dukuh 03, apabila data berdistribusi normal maka dapat digunakan statistika parametrik sedangkan apabila data tidak berdistribusi normal maka digunakan statistik nonparametrik.

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar PreTest Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic Df Sig.

vanhiele .158 21 .185 .966 21 .635

bruner .172 21 .104 .930 21 .140

a. Lilliefors Significance Correction

Dari output diatas pada Kolmogorov-smimov dapat diketahui bahwa nilai signifikan Van Hiele > 0,05 dan Bruner > 0,05 yaitu signifikan Van Hiele 0,185 > 0,05 dan signifikan Bruner 0,104 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa berdistribusi normal.

Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar PostTest Tests of Normality

(7)

Statistic df Sig. Statistic Df Sig.

VANHIELE .227 21 .006 .879 21 .014

BRUNER .150 21 .200* .939 21 .204

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Dari output diatas pada Kolmogorov-smimov dapat diketahui bahwa nilai signifikan Van Hiele > 0,05 dan Bruner > 0,05 yaitu signifikan Van Hiele 0,006 > 0,05 dan signifikan Bruner 0,200 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa berdistribusi normal.

4.4.2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varian populasi data adalah sama atau tidak. Uji ini dilakukan sebagai pra syarat dalam analisis Independen Sample T Test dan One Way ANOVA. Asumsi yang mendasari dalam analisis varian ( ANOVA ) adalah bahwa varian dari populasi adalah sama. Sebagai kriteria pengujian, jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih kelompok data adalah sama. Uji homogenitas varian ini bisa menggunakan softwareSPSS

yaitu analyze-comperemean-aneway Anova. Uji ini pada prinsipnya ingin menguji apakah sebuah kelompok atau data kategori mempunyai varians yang sama atau homogen diantara anggota kelompok tersebut. Jika varians sama, dan ini yang harusnya terjadi, maka dikatakan ada homogenitas.

Tabel 4.7 Hasil Uji Homogenitas Pretest Van Hiele dan Bruner Test of Homogeneity of Variances

NILAI

Levene

Statistic df1 df2 Sig.

(8)

Hasil homogenitas dapat dilihat dari outputTest of Homogeneity of Variances. Diketahui signifikannya adalah 0,755. Karena signifikansinya lebih dari 0,05 yaitu 0,755 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data hasil nilai siswa mempunyai varian sama.

4.5. Analisis Data

4.5.1 Pengujian Hipotesis

Uji Beda yang digunakan adalah uji dua sampel tidak berhubungan ( Independen Samples T Tes ). Independen Samples T Tes digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata – rata antara dua kelompok sampel yang tidak berhubungan.

Uji hipotesis dengan uji perbedaan dua rerata dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-rata (mean) secara signifikan antara dua populasi dengan melihat rata-rata dua sampelnya.

Tabel 4.8 Uji T – test Group Statistics

teori N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

nilai vanhiele 21 86.2857 10.40261 2.27004

bruner 21 74.3333 9.98165 2.17817

Independent Samples Test Levene’s Test for Equality of

(9)

F Sig. t df

Sig. (2-tailed)

Mean Difference

Std. Error Difference

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper

nilai Equal variances

assumed 0.171 0.682 3.8 40 0 11.95238 3.14603 5.59402 18.3108

Equal variances not

assumed 3.8 39.93 0 11.95238 3.14603 5.59368 18.3111

Dari hasil analisis Uji Beda didapat kesimpulan bahwa:

1. Melihat table group statisticnilai mean untuk kelas yang menggunakan model pembelajaran ( Konsep dasar teori ) Van Hiele adalah 86.2857 dan untuk kelas yang menggunakan model pembelajaran Bruner adalah 74,3333. Sehingga dapat

diambil kesimpulan bahwa nilai rata-rata posttest yang menggunakan model pembelajaran Van Hiele lebih tinggi dari pada yang menggunakan model pembelajaran Bruner pada mata pelajaran matematika dengan pokok bahasan bangun datar. Nilai rata-rata kelas yang menggunakan konsep dasar Van Hiele lebih besar dari Bruner, ini dapat diartikan bahwa penggunaan konsep dasar teori Van Hiele lebih berpengaruh dari pada konsep dasar teori Bruner dalam pembelajaran matematika dengan pokok bahasan geometri .

(10)

Hipotesis :

H0 : Tidak ada perbedaan antara rata – rata hasil belajar anatara model Van Hiele dengan Bruner

H1 : Ada perbedaan antara rata – rata hasil belajar anatara model Van Hiele dengan Bruner

H0 diterima apabila t table < t hitung H0 ditolak apabila t hitung > t table

Berdasarkan dataIndependen Samples Testpadat-test for Equality of Meansnilai

sig (2-tailed) 3,8 > 1,68 artinya H0 ditolak. Dapat disimpulkan bahwa Ada perbedaan antara rata – rata hasil belajar antara teori Van Hiele dengan Bruner.

4.6 Pembahasan

Konsep dasar teori Van Hiele dan Bruner dijadikan sebagai model pembelajaran pada saat pembelajaran mata pelajaran matematika kelas V semester II dengan pokok bahasan geometri bangun datar ( sifat – sifat segitiga, persegi dan persegi panjang ). Setelah pembelajaran dilaksanakan setiap sampel diberi soal evalusi untuk mengukur konsep dasar teori mana yang lebih cocok untuk mengajarkan mata pelajaran matematika kelas V semester II dengan pokok bahasan geometri bangun datar. Dari hasil tes yang telah diperoleh dengan sampel yang berbeda dapat dilihat dari hasil uji t test dengan melihat tablegroup statisticnilai mean untuk kelas yang menggunakan konsep dasar teori Van Hiele adalah 86.2857 dan untuk kelas yang menggunakan konsep dasar teori Bruner adalah 74,3333. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa nilai rata-rata posttest yang menggunakan konsep dasar teori Van Hiele lebih tinggi dari pada yang menggunakan konsep dasar teori Bruner pada mata pelajaran matematika dengan pokok bahasan bangun datar. Nilai rata-rata kelas yang menggunakan konsep dasar Van Hiele lebih besar dari konsep dasar teori Bruner, ini dapat diartikan bahwa penggunaan konsep dasar teori Van Hiele lebih berpengaruh dari pada konsep dasar teori Bruner dalam pembelajaran matematika dengan pokok bahasan geometri.

(11)

Maka didapat kesimpulan bahwa kedua varian tersebut (Kelas yang menggunakan konsep dasar teori Van Hiele dan Bruner) homogen, sehingga kelompok tersebut dapat dilakukan penelitian. Dari uji normalitas untuk pre tes pada Kolmogorov-smimov dapat diketahui bahwa nilai signifikan Van Hiele > 0,05 dan Bruner > 0,05 yaitu signifikan Van Hiele 0,185 > 0,05 dan signifikan Bruner 0,104 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa berdistribusi normal. Sedangkan uji normalitas untuk pos test nilai dari Asimp. Sig(2tailedDari output diatas pada Kolmogorov-smimov dapat diketahui bahwa nilai signifikan Van Hiele > 0,05 dan Bruner > 0,05 yaitu signifikan Van Hiele 0,006 > 0,05 dan signifikan Bruner 0,200 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa berdistribusi normal.

Kegiatan pembelajaran model Van Hiele dan Bruner pada sampel yang berbeda ini dilaksanakan berdasarkan fase pembelajaran berdasarkan masing – masing teori. Antara Van Hiele dan Bruner pada kegiatan elaborasi siswa dibentuk dalam kelompok untuk memecahkan masalah matematika yang guru buat berdasarkan pokok bahasan dan pada metode pemecahan masalahnya siswa dalam kelompok dituntun untuk menyelesaikan masalah matematika yang guru buat dengan menggunakan langkah – langkah penyelesaian masalah dalam bentuk soal yang terdapat dalam soal LKS ( lembar kerja siswa ). Setelah siswa dapat memecahkan masalah matematika yang guru sajikan siswa diberi soal post test untuk melihat hasil belajar siswa. Dari hasil belajar rata – rata masing – masing siswa yang menggunakan konsep dasar teori Van Hiele lebih tinggi dari pada hasil belajar siswa dengan masing – masing jumlah siswa 21 yang menggunakan konsep dasar teori Bruner yaitu hasil belajar model Van Hiele adalah 86,3 sedangkan model Bruner adalah 74,5.

(12)

mencapai KKM. Setelah diberi perlakuan dimasing-masing SD yaitu SDN Mangunsari 02 menggunakan konsep dasar teori Van Hiele diperoleh nilai postest siswa adalah 21 siswa mencapai nilai KKM. Sedangkan SDN Dukuh 03 menggunakan konsep dasar teori Bruner diperoleh nilai posttest siswa 20 siswa mencapai KKM dan 1 siswa tidak mencapai KKM.

Gambar

Grafik Hasil Belajar Pretest Siswa di SDN Dukuh 03
Grafik Hasil Belajar Pretest Siswa Siswa di SDN Mangunsari 02
Grafik Hasil Belajar Posttest Siswa Di SDN Dukuh 03
Grafik Hasil Belajar Postest Siswa Di SDN Mangunsari 02
+4

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterlaksanaan pembelajaran berbasis masalah tipe Mothes pada konteks pencemaran air sungai akibat limbah pemukiman ditinjau dari

Fiber optic merupakan bahan yang tepat untuk mengirimkan data ke dalam jaringan komputer.Namun ada saja permasalahan yang membuat lambatnya akses dalam mengirim data jarak jauh

taufik, dan hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Perbandingan Gizi Tahu Dari Kedelai ( Glycine max ) Dan Tahu Biji Cempedak..

Sekarang, diskusikanlah dengan teman-temanmu, apakah selain ketiga cara di atas masih ada cara lain yang digunakan penulis untuk menyampaikan karakter unggul tokoh dalam

Namum perhatikan, bahwa hal ini dapat menjadi ide yang baik, apabila fungsi dengan nama sama terdapat pada beberapa class yang berbeda, dengan syarat mereka menggunakan arguments

1.  Persiapan  dalam  pelaksanaan  pengajaran  Muhadatsah  dengan  menggunakan  media  kartun  humor  di  MTs  Nurul  Hikmah  tidak  begitu  mengalami  banyak  kendala 

Perluasan makna Ahli Kitab seperti yang dikemukakan Cak Nur, dan juga perluasan pembolehan perkawinan yang mencakup lelaki dan wanita Muslim dengan pasangan Ahli

/APBD-P/2015 tanggal 17 Maret 2015, pekerjaan Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Gedung Diklat dan Fasilitas Pendukung Lainnya, maka peserta yang masuk dalam calon daftar