• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kata Kunci : kecerdasan emosi, religiuitas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kata Kunci : kecerdasan emosi, religiuitas"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS), yang menjelaskan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana guna mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi diri yang dimiliki sebagai kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan untuk diri sendiri, masyarakat, bangsa dan negara (Depdiknas, 2007).

Sekolah Menengah Atas (SMA) adalah salah satu tempat untuk menghasilkan tunas harapan bangsa yang cerdas dan berkepribadian religius guna membangun serta memajukan bangsa dan negara. Oleh karenanya siswa SMA memiliki status sebagai anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran terkait perkembangan aspek kognitif, afektif dan psikomotor seperti kreativitas, tanggung jawab dan keterampilan.

Menurut Piaget (Santrock, 2009), perkembangan aspek kognitif masa remaja sudah mencapai taraf operasi formal sehingga aktivitas siswa SMA merupakan hasil dari berfikir logis, Ali (Honey, 2007) pun berpendapat bahwa aspek afektif dan moral remaja telah berkembang yang mampu mendukung dalam penyelesaian tugas-tugasnya, maka pelajar SMA dianggap telah memiliki tanggung jawab dibidang penyelesaian tugas-tugas akademikanya. Namun berdasarkan realita yang ada terdapat beberapa siswa SMA yang mengalami masalah dalam menjalankan tugas-tugas akademik.

(2)

2

begadang, jalan-jalan di mall atau plaza, menonton televisi hingga berjam-jam, kecanduan game online dan suka menunda waktu pekerjaan (Savitri, 2011).

Berdasarkan pengamatan dan wawancara kepada beberapa siswa SMA pada tiga sekolah di kota Malang, didapatkan fenomena perilaku pelajar yang lebih mementingkan hal di luar kepentingan akademik seperti bermain dengan teman setelah pulang sekolah, belajar ketika ada ujian saja, mengerjakan tugas saat tugas akan dikumpulkan jikalau perlu mencontek pekerjaan rumah teman dan nongkrong ke kantin sekolah ketika jam pelajaran sedang berlangsung.

Ketika seorang pelajar tidak dapat memanfaatkan waktu dengan baik, sering mengulur waktu dengan melakukan kegiatan yang tidak bermanfaat sehingga waktu terbuang dengan sia-sia, tugas terbengkalai dan penyelesaian tugas tidak maksimal, maka karakter ini berpotensi mengakibatkan kegagalan atau terhambatnya seorang pelajar untuk meraih kesuksesan di masa depan, yang sebenarnya bukan karena faktor intelegensi namun kebiasaan melakukan penundaan dalam penyelesaian tugas-tugas akademik, yang dalam psikologi dikenal dengan istilah prokrastinasi akademik.

Hal tersebut terbukti dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sia yaitu terdapat korelasi negatif antara prokrastinasi akademik dengan prestasi akademik yang berdasar pada meta-analisis r= -0,27 (Gunawinata,Nanik, & Lasmono, 2008).

Selain itu prokrastinasi akademik memiliki dampak pada terhambatnya kinerja (Solomon & Rothblum dalam Husetiya, 2010), prestasi rendah (Burka & Yuen,1983; Ferrari, Johnson, & McCown,1995; Ghufron & Risnawati, 2011; Gunawinata, Nanik, & Lasmono, 2008), tingginya tingkat ketidak hadiran kuliah/terlambat dalam perkuliahan/membolos (Solomon & Rothblum, 1984) dan putus sekolah.

(3)

3

sekolah di Jombang, pada siswa kelas VII, tingkat prokrastinasi akademik didapatkan hasil 13,4% siswa pada kategori sedang dan 1,03% pada kategori tinggi.

Mengingat prokrastinasi dapat terjadi pada siapapun tanpa memandang jenis kelamin, usia, atau setatus sebagai pekerja atau pelajar. Banyak penelitian yang dilakukan dalam beberapa tahun terakhir terkait dengan prokrastinasi sebab prokrastinasi adalah masalah umum yang terjadi di dunia akademik dan sesuatu yang mengancam bagi pelakunya (Ferrari, et al., 1995).

Maka prokrastinasi patut diwaspadai terjadi pada siswa yang memiliki potensi unggul, sebab siswa tersebut memiliki potensi intelektual atau berbakat secara akademik yang diharapkan dapat cepat memasuki dunia profesional pada usia muda dan bekerja produktif dengan maksimal baik untuk diri sendiri maupun masyarakat yang diwujudkan pada siswa yang mengikuti program kelas akselerasi.

Kelas akselerasi merupakan kelas yang mengalami percepatan dalam studi dan kurikulumnya serta hanya pelajar tertentu saja yang dapat menjadi siswa akselerasi yaitu memiliki kemampuan intelegensi diatas 130, kreativitas dan pengikatan pada tugas yang tergolong baik (Depdiknas, 2007). Ketika siswa akselerasi yang dipersiapkan dan diharapkan melakukan perilaku prokrastinasi, maka menjadi suatu hal yang patut dipandang serius sebab dapat mengakibatkan tersia-sianya potensi yang dimiliki, menghambat untuk dapat selangkah lebih maju dan berdampak negatif pada prestasi belajar yang ditakutkan dapat menjadi seorang underachiever (berprestasi rendah).

Berdasarkan dari beberapa literatur, didapatkan aspek-aspek yang mempengaruhi individu untuk memicu terjadinya perilaku prokrastinasi, yaitu lelah, self efficacy, kecemasan untuk takut gagal, rendahnya kontrol diri, motivasi yang

(4)

4

yang lebih menyenangkan bersama teman sebayanya dari pada mengerjakan tugas sekolahnya.

Hal ini didukung oleh hasil wawancara peneliti pada salah seorang siswa akselerasi disalah satu SMAN di Kota Malang yang menyatakan kelelahan akan jadwal belajar yang ada sehingga mengulur waktu untuk memulai mengerjakan tugas ataupun mempelajari pelajaran untuk ujian keesokan hariannya yang terkadang membuat penyesalan tersendiri karena tidak memiliki waktu untuk mengevaluasi hasil kerja sebelum mengumpulkan tugas. Selain itu, terdapat pula seorang siswa akselerasi yang menyatakan melakukan penundaan karena melakukan aktifitas lain selain aktifitas sekolah karena bosan dengan kegiatan belajar yang ada.

Jika melihat hal tersebut, maka setiap individu memiliki kemampuan meregulasi diri dalam kehidupannya dan bertanggung jawab terhadap perilakunya untuk mencapai tujuan yang telah ditargetkan, yang dapat teraplikasikan dalam pembelajaran. Menurut Alsa (Arjanggi & Suprihatin, 2010), teori belajar sosial kognitif sudah menjelaskan konsep ideal pembelajaran berdasar regulasi-diri dengan cakupan mekanisme pembangkitan diri dan pemantauan diri atas pikiran, perasaan, dan perilaku dengan tujuan untuk mencapai sasaran yang dapat membantu mengatur waktu dan mengendalikan diri pada sistem pembelajarannya, yang dalam psikologi terwujud pada istilah self-regulated learning (SRL).

Menurut Santrock (2007) siswa yang memiliki self-regulated learning menunjukkan karakteristik mengatur tujuan belajar untuk mengembangkan ilmu dan meningkatkan motivasi, dapat mengendalikan emosi sehingga tidak mengganggu kegiatan pembelajaran, memantau secara periodik kemajauan target belajar, mengevaluasinya dan membuat adaptasi yang diperlukan sehingga menunjang dalam prestasi. Para peneliti juga menemukan terdapat korelasi positif dan cukup kuat antara self-regulated learning dengan prestasi akademik pada siswa ( Santrock, 2009). Serta self-regulated learning merupakan sebuah strategi yang sangat bagus untuk meningkatkan pembelajaran dan pemantauan akan prestasi yang diperolehnya.

(5)

5

learning dengan prokrastinasi yang berdasar pada studi literatur belum ditemukan

yang melakukan penelitian tersebut terkait pada subyek siswa akselerasi. Sehingga peneliti tertarik untuk mengangkat judul hubungan self-regulated learning dengan prokrastinasi akademik pada siswa akselerasi.

B. Rumusan Masalah

Apakah terdapat hubungan self-regulated learning dengan prokrastinasi akademik pada siswa akselerasi?

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui hubungan self-regulated learning dengan prokrastinasi akademik pada siswa akselerasi.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan pada studi litelatur yang dilakukan peneliti, perilaku prokrastinasi akademik belum banyak dilakukan penelitian terutama pada siswa akselerasi sangatlah minim, baik prevalensi maupun faktor-faktor yang terkait. Untuk itu, secara teoritis penelitian ini dapat menjadi tambahan informasi dan gambaran akan masalah prokrastinasi akademik ditinjau dari self-regulated learning yang terfokuskan pada siswa akselerasi.

Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi siswa, para praktisi pendidikan, dan institusi pendidikan yang terkait untuk memahami perilaku prokrastinasi akademik, sehingga dapat meningkatkan self-regulated learning dalam diri siswa akselerasi untuk mencapai prestasi akademik yang lebih

(6)

HUBUNGAN SELF-REGULATED LEARNING DENGAN

PROKRASTINASI AKADEMIK PADA SISWA AKSELERASI

SKRIPSI

Oleh:

Fitria Savira

08810131

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(7)

HUBUNGAN SELF-REGULATED LEARNING DENGAN

PROKRASTINASI AKADEMIK PADA SISWA AKSELERASI

SKRIPSI

Diajukan kepada Universitas Muhammadiyah Malang sebagai salah satu persyaratan memperoleh

gelar Sarjana Psikologi

Oleh:

Fitria Savira

08810131

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(8)

LEMBAR PERSETUJUAN

1. Judul Skripsi : Hubungan Self-Regulated Learning Dengan

Prokrastinasi Akademik Pada Siswa Akselerasi

2. Nama peneliti : Fitria Savira

3. No. Induk Mahasiswa : 08810131

4. Fakultas : Psikologi

5. Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Malang

6. Waktu Penelitian : 18-20 Maret 2012

7. Tempat penelitian : SMA Negeri 1, 2, dan 3 Malang

Pembimbing I

Yudi Suharsono, S.Psi., M.Si

Pembimbing II

(9)

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi telah diuji oleh Dewan Penguji

Pada tanggal: 5 Mei 2012

Dewan Penguji

Ketua Penguji : Yudi Suharsono, S.Psi, M.Si ( )

Anggota Penguji : 1. Zakarija Achmat, S.Psi, M.Si ( )

2. Lindayani P., S.Psi, M.Si ( )

Mengesahkan, Dekan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang

(10)

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertandatangan dibawah ini: Nama : Fitria Savira

NIM : 08810131

Fakultas/ Jurusan : Psikologi/Psikologi

Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Malang

Menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul :

Hubungan Self-Regulated Learning Dengan Prokrasinasi Akademik Pada Siswa Akselerasi

1. Adalah bukan karya orang lain baik sebagian maupun keseluruhan kecuali penulisan dalam bentuk kutipan yang digunakan dalam naskah ini dan telah disebutkan sumbernya.

2. Hasil tulisan karya ilmiah/skripsi dari penelitian yang saya lakukan merupakan Hak bebas Royalti non eksklusif, apabila digunakan sebagai sumber pustaka.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia mendapat sanksi sesuai dengan undang-undang yang berlaku.

Mengetahui, Malang, 5 Mei 2012

Ketua Program Studi Yang menyatakan,

(11)

i

KATA PENGANTAR

Segala Puji bagi Allah Rabbil Alamin, dengan segala kebesarannya, karunia dan izinnya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Shalawat serta salam selalu tercurah pada kekasih Allah Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan pengikut jejak langkahnya sampai hari akhir nanti.

Skripsi ini berjudul “Hubungan Self-Regulated Learning Dengan Prokrasinasi Akademik Pada Siswa Akselerasi”. Maksud penulisan skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat menyelesaikan studi tingkat Strata 1 (S-1) di Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang.

Sebagai pribadi yang memiliki keterbatasan, penulis menyadari bahwa kelancaran penyusunan skripsi ini tidak lepas dari adanya dorongan, bantuan, dan dukungan dari semua pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dra. Cahyaning Suryaningrum, M.Si selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Yudi Suharsono, S.Psi., M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah meluangkan waktu untuk memberikan arahan dan bimbingan yang bermanfaat dikala kesibukannya hingga penulis dapat meneyelesaiakn skripsi ini dengan baik. 3. Ari Firmanto, S.Psi selaku dosen pembimbing II, terima kasih atas bimbingan,

bantuan dan saran-saran yang bermanfaat selama penyusunan skripsi ini.

4. Siti Suminarti Fasikhah, Dra., M.Si selaku dosen wali yang telah mendukung dan memberikan pengarahan sejak awal perkuliahan hingga terselesainya skripsi ini. 5. Seluruh dosen Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang untuk

semua ilmu yang bapak dan ibu berikan sejak awal perkuliahan hingga selesainya skripsi ini dan terima kasih untuk staff TU Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang atas pelayanan yang diberikan dari awal perkuliahan hingga selesainya skripsi ini.

(12)

ii

7. Yang paling aku sayangi dari lubuk hatiku yang paling dalam kepada abiku tercinta Faisal Muhammad dan ibuku tersayang Siti Aminah yang telah memberi

kasih sayang, dukungan serta do’a tanpa henti kepadaku serta bantuan secara moril ataupun materi hingga aku bisa seperti sekarang, syukron katsir ya..abi wa ibu.

8. My Bro yang selalu memberikan warna dalam kehidupanq, Muhammad Fadil gumawo sudah mau membantu kakak dalam mengerjakan dan menyelesaikan skripsi ini walaupun dengan omelan” dan paksaan, namun juga ikut memberikan

do’a untuk kesusksesan ujian skrip q, dan Ahmad Yasir trims atas bantuan morilnya dalam penyelesaian skripsi kakak dengan kecuekan yang kamu berikan

untuk tugas”q yang ada dan jasa mengantarnya.

9. Untuk khawandq“TooN”dari awal pendaftaran maba hingga saat ni, trims uda mau memberi corak dalam kehidupan kampusq dengan canda-tawa, tangisan,

omelan, dan curhatan tentang idupmu, kisah” keluargamu, dan teman”mu.

10.Tim Sar dan Medur terima kasih atas bantuan, saran dan dukungannya dimasa-masa penggarapan Mr. S q dan persiapan hari wisuda.

11.Rekan-rekan Psikologi 2008 khususnya kelas C, kebersamaan yang begitu berarti selama berkumpul bersama kalian dari pertama menempuh ilmu psikologi hingga saat ini terutama.

12.Teman-teman seperjuangan selama bimbingan (Gik, Her, Rin, Ladeng, & mb dik), tanpa kalian penulis tidak akan bisa seperti sekarang terimakasih atas bantuan, semangat dan dukungan kalian.

13.Khawand” SMAq –AWW ELF- yang telah membantu dan berbagi suka cita

sejak jaman SMA hingga kini….SUWON ne phuwol..(Bi, Gep, Pret, The, Wend an lain”)

14.Tlogomas gang… (para ANDI) yang ±3tahun telah memberikan berbagai pengalamna yang sangat banyak sekali dalam perjalanan hidupQ yang belum pernah ada dikehidupanku sebelumx 

(13)

iii

16.Pada UPTPMB yang telah memberikan kesempatan Q bwt yeah berkecimpung dalam dunia volunteer sehingga mendapat teman yang lebih banyak dan yeah melakukan sesuatlah untuk kampus putih ni..

17.Dan untuk semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih banyak.

Akhir kata tiada satupun karya manusia yang sempurna, saran dan kritik sangat penulis harapkan untuk kebaikan bersama. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Malang, Mei 2012

(14)

iv INTISARI

Fitria Savira : (2012) Hubungan Self-Regulated Learning Dengan Prokrastinasi Akademik Pada Siswa Akselerasi.

Pembimbing : (1) Yudi Suharsono, M.Si, Psi (2) Ari Firmanto, S.Psi

Kata Kunci: Self-Regulated Learning, Prokrastinasi Akademik, Akselerasi Dalam dunia pendidikan, sekolah menengah atas (SMA) merupakan salah satu tempat untuk mengembangkan potensi siswa melalui proses pembelajaran seperti tanggung jawab dan keterampilan. Sehingga siswa mampu bertanggung jawab dengan baik dalam penyelesaian tugas akademiknya. Namun, masih terdapat beberapa siswa yang mengalami masalah dalam penyelesaian tugasnya dengan menghabiskan waktu untuk urusan hiburan semata (jalan-jalan di mall, membolos sekolah, dan kecanduan games) yang mengarah pada perilaku menunda-nunda tugas yang dalam psikologi dikenal dengan prokrastinasi akademik.

Mengingat prokrastinasi akademik dapat terjadi pada siapapun maka patut diwaspadai terjadi pada siswa akselerasi yang merupakan siswa berpotensi unggul yang diharapkan masuk dunia profesional diusia dini dan bekerja secara produktif dengan maksimal. Ketika siswa akselerasi melakukan penundaan maka dapat mengakibatkan tersia-sianya potensi yang dimiliki, menghambat selangkah lebih maju dan berdampak pada menurunnya prestasi akademik siswa. Maka perlu adanya kontrol diri dalam pembelajaran yang mecakup metakognisi, motivasi, dan perilaku yang menunjang dalam pencapaian tujuan dengan mengatur waktu dan pengendalian sistem pembelajaran yang dalam psikologi dikenal dengan self-regulated learning.

Jenis penelitian ini yang digunakan merupakan penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa akselerasi tingkat SMA Negeri yang berada di Kota Malang dengan jumlah sampel sebanyak 48 siswa dari tiga sekolah SMAN di Kota Malang yang dilaksanakan pada tanggal 18-20 Maret 2012. Metode pengumpulan data menggunakan dua skala, yaitu skala self-regulated learning dan prokrastinasi akademik. Adapun metode analisa data yang digunakan yaitu korelasi product moment yang dibantu dengan menggunakan program SPSS versi 17.00 for window.

(15)

v DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

INTISARI ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Prokrastinasi Akademik 1. Pengertian Prokrastinasi Akademik ... 6

2. Bentuk-bentuk Prokrastinasi Akademik ... 7

3. Jenis-jenis Tugas pada Prokrastinasi Akademik ... 8

4. Ciri-ciri Prokrastinasi Akademik ... 9

5. Faktor-Faktor Prokrastinasi Akademik ... 10

B. Self-Regulated Learning 1. Pengertian Self-Regulated Learning ... 12

2. Aspek-aspek Self-Regulated Learning ... 13

3. Fase-fase Self-Regulated Learning ... 15

4. Faktor-faktor yang Mempengaruh Self- Regulated Learning . 16 C. Program Akselerasi 1. Pengertian Program Akselerasi ... 17

2. Tujuan Program Akselerasi ... 18

3. Manfaat Program Akselerasi ... 19

(16)

vi

D. Hubungan Self-Regulated Learning Dengan Prokrastinasi

Akademik ... 21

1. Identifikasi Variabel Penelitian ... 25

2. Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 26

C. Populasi dan Sampel ... 26

D. Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data ... 27

(17)

vii

DAFTAR TABEL

Nomor Tabel

Tabel 1 : Skor pilihan jawaban ... 28

Tabel 2 : Blue print skala self-regulated learning ... 28

Tabel 3 : Blue print skala prokrastinasi akademik ... 29

Tabel 4 : Uji validitas item skala self-regulated learning ... 31

Tabel 5 : Blue print skala self-regulated learning setelah try out ... 31

Tabel 6 : Uji validitas item skala prokrastinasi akademik ... 32

Tabel 7 : Blue print skla prokrastinasi akademik setelah try out ... 32

Tabel 8 : Hasil uji reliabilitas skala self-regulated learning dan prokrastinasi akademik ... 33

Tabel 9 : Sebaran skor-T self-regulated learning ... 36

Tabel 10 : Sebaran skor-T prokrastinasi akademik ... 36

Tabel 11 : Crosstabulasi self-regulated learning dengan prokrastinasi akademik ... 37

(18)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Instrumen Penelitian ... 48

Lampiran 2 Data Kasar Self-Regulated Learning ... 56

Lampiran 3 Data Kasar Prokrastinasi Akademik ... 59

Lampiran 4 Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas... 62

Lampiran 5 Hasil Analisa Data ... 76

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2002). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek (edisi revisi v). Jakarta: Rineka Cipta.

Arjanggi, R. & Suprihatin, T., (2010). Metode pembelajaran tutor teman sebaya meningkatkan hasil belajar berdasar regulasi-diri. Makara social humaniora, 14, 2, 91-97. Diperoleh dari http://journal.ui.ac.id/humanities/ article/view File/666/635.

Azwar, S. (2010). Sikap manusia teori dan pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.

Azwar, . (2010). Metode penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.

. (2011). Realibilitas dan validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Basuki, H. A. M. (2005). Pengujian kontribusi belajar yang bermakna pada kreativitas, self-regulated learning, dan prestasi akademik (studi kasus pada siswa sekolah menengah umum di jakarta). Auditorium Universitas Gunadarma, 84-85. Diperoleh dari http://research.mercubuana.ac.id/ proceeding/Kommit2004_psikologi_010.pdf.

Burka, J. B., & Yuen, L. M. (1983). Procrastination why you do it. What to do about it. New York : Perseus Books

Darmayanti. (2008). Efektifitas intervensi keterampilan self-regulated learning dan keteladanan dalam meningkatkan kemampuan belajar mandiri dan prestasi belajar mahasiswa pendidikan jarak jauh. Jurnal Pendidikan Terbuka Dan Jarak Jauh, 9, 2, 68-62. Diperoleh dari http://maswito1969.files.wordpress. com/2011/06/penelitian-kemandirian-belajar-damayanti1.pdf.

Deasyanti & Armeini R. A. (2007). Self regulated learning pada mahasiswa fakultas ilmu pendidikan UNJ. Perspektif Ilmu Pendidikan, 16, Diperoleh dari http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/168071321.pdf.

Depdiknas. (2007). Penatalaksanaan psikologi program akselerasi. Jakarta : Depdiknas.

Ferrari, J. R., Ohson, J. L., & Mccown, W. G. (1995). Procrastination and task avoidance, theory, research and treatment. New york : Plenum Press.

(20)

45

Gunawinata, Nanik, & Lasmono. (2008). Perfeksionis, prokrastinasi akademik, dan penyelesaian skripsi mahasiswa. Indonesia Psychological Journal, 23, 3, 256-276. Diperoleh dari http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/ 23308256276 _0215-0158.pdf.

Hawadi, R. A. (2004). Akselerasi A-Z informasi percepatan belajar dan anak berbakat intelektual. Jakarta: Grasindo.

Husetiya, Y. (2010). Hubungan asertivitas dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa fakultas psikologi universitas diponegoro semarang. http://eprints.undip.ac.id/24780.

Kerlinger, F. N. (2004). Asas-asas penelitian behavioral. Jogjakarta: UGM press.

Muhid, A. (2009). Hubungan antara self-control dan self-efficacy dengan kecenderungan perilaku prokrastinasi akademik mahasiswa fakultas dakwah IAIN sunan ampel surabaya. Jurnal Ilmu Dakwah, 18, 1. 577-599. Diperoleh dari http://ejournal.sunan-ampel.ac.id/index.php/Ilmu-Dakwah/article/view/ 63.

Pintrich, P. R., & De Groot E. V. (1990). Motivational and self-regulated learning components of classroom academic performance. Journal of educational psychology, 82, 1, 33-40. Diperoleh dari doi.apa.org/journals/edu/82/1/33. pdf

Poerwanti, E. (1998). Dimensi-dimensi riset ilmiah. Malang: UMM.

Rosário, P., Costa, M., Núñez, J. C., Pienda, J. G., Solano, P. & Valle, A. (2009). Academic Procrastination: Associations with Personal, School, and Family Variables. The Spanish Journal of Psychology, 12, 1, 118-127. Diperoleh dari http://www.ucm.es/info/psi/docs/journal/v12_n1_2009/art118.pdf.

Rumiani. (2006). Prokrastinasi akademik ditinjau dari motivasi berprestasi dan stress mahasiswa. Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro, 3, 2, 37-48. Diperoleh dari http://etd.eprints.ums.ac.id/6240/1/F100040169.pdf.

Savitri, I. (2011). Arti belajar penting ditanamkan pada anak usia sekolah. LPTUI. Diakses Februari 2012 dari http://artikel.php.htm.

Santrock,W. J. (2002). Life span development: Perkembangan masa hidup (jilid 2). Jakarta: Erlangga.

Santrock,W. (2009). Psikologi pendidikan: Educational psychology (edisi 3 buku 1). Jakarta : Salemba Humanika.

(21)

46

Sugiyono. (2011). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung. Alfabeta.

Sunawan. (2005). Beberapa bentuk perilaku underachievement dari perspektif teori self regulated learning. Jurnal Ilmu Pendidkan, 12, 2, 128-142. Diperoleh dari http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/168071321.pdf.

Susanto, H. (2006). Mengembangkan kemampuan self regulation untuk meningkatkan keberhasilan akademik siswa. Jurnal pendidikan penabur, 7, 5, 64-71. Diperoleh dari https://docs.google.com/viewer? a=v&q=cache:Dt_ PUviapiYJ:202.147.254.252/files/Hal.64-71%2520Mengembangkan%2520 Self%2520Regulation.pdf.

Solomon L. J., & Rothblum E. D. (1984). Academic procrastination: frequency and cognitive-behavioral correlates. Journal of Counseling Psychology, 33, 4, 503-509. Diperoleh dari http://www-rohan.sdsu.edu/~rothblum/doc_pdf/ procrastination/AcademicProcrastinationFrequency.pdf.

Winarsunu, T. (2009). Statistik dalam penelitian psikologi dan pendidikan. Malang: UMM Press.

Wolters, C. A. (2003). Understanding procrastination from a self-regulated learning perspective. Journal of educational psychology. 95. 1. 179-187. http://scholar.google.co.id/scholar_url?hl=en&q=http://commonsenseathei

sm.com/wp-content/uploads/2011/02/Wolters-Understanding-procrastination-from -a-self-regulated-learning-perspective.pdf

Zakiyah, N., Hidayati, F. N. R., & Setyawan, I. (2010). Correlation between

self-adjustment and academic procrastination at student’s of boarding school

SMPN 3 Peterongan Jombang. Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro. Diperoleh dari http://eprints.undip.ac.id/24655/1/Jurnal.pdf.

Zimmerman, B. J. (1990). Self-regulated learning and academic achievement : an overview. Journal educational psychologist, 25, 1, 3-17.

Zimmerman, B. J. (2002). Becoming a self-regulated learner: an overview. Theory into practice, 41, 2. Diperoleh dari http://commonsenseseatheism.com/wp- content/uploads/2011/02/Zimmerman-Becoming-a-Self-Regulated-Learner-An-Overview.pdf.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam bidang pendidikan misalnya, komunikasi yang terjadi antara guru dengan murid di sekolah dasar akan berjalan dengan baik jika menggunakan bahasa Indonesia sebagai

Hasil reboisasi melalui GNRHL dan HKm tahun 2003 sampai dengan tahun 2005 pada citra hasil klasifikasi tahun 2004 teridentifikasi sebagai semak belukar dan pertanian

a. Lembar penilaian Pelaksanaan Pembelajaran. Lembar penilaian sikap siswa KI-1 dan KI-2. Instrument-instrumen di atas merupakan alat untuk memperoleh data pada penelitian

Berdasarkan hasil implementasi aplikasi informasi dan pemesanan tiket travel berbasis android di Syahputra Tour & Travel, maka dapat diambil kesimpulan sebagai bahwa

peti kemas (PT Inti Sentosa Alam Bahtera). Selain dikelilingi oleh wilayah industri, DAS Way Kuala merupakan daerah pemukiman padat penduduk yang menghasilkan limbah rumah tangga

Data kajian yang akan digunakan dalam kajian ini ialah data yang berkaitan dengan DMUL yang terdiri daripada data sinkronik daripada informan kajian (Rujuk 1.6.2) dan data

BANTUAN KEGIATAN PENGUATAN PKBM MELALUI PERMAGANGAN A. Bantuan kegiatan penguatan PKBM melalui permagangan adalah kegiatan yang difasilitasi oleh Direktorat Pembinaan

Sedangkan, peserta didik dengan kemampuan tinggi sering merasa bosan karena materi terlalu sering diulang (Putra & Subhan, 2018). Pembelajaran berbasis flipped classroom