Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), Lingkungan Kerja dan Bonus Terhadap Kinerja Pegawai Bank Muamalat Kota Manna. Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Bank Muamalat Kota Manna”.
Rumusan Masalah
Dari uraian permasalahan di atas, penulis mencoba melakukan penelitian tentang seberapa besar pengaruh pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan.
Tujuan Penelitian
Manfaat penelitian
Secara akademis, penulis berharap penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan terkait manajemen sumber daya manusia khususnya mengenai pengembangan sumber daya manusia dan lingkungan kerja karyawan. Penelitian ini juga menjadi bahan informasi tentang pengaruh pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai Bank Muamalat Kota Manna.
Penelitian Terdahulu
Hasil penelitian menunjukkan bahwa lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan di Hotel Grand Fatma Tenggarong. 10 Eli Yulianti, Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Hotel Grand Fatma Tenggarong Kutai Kertanegara, (majalah, eJournal Administrasi Bisnis, Volume 3, Edisi 4, 2015).
KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR
Prestasi Kerja
Pengembangan sumber daya manusia adalah pengembangan pengetahuan sumber daya manusia, yang berarti meningkatkan kemampuannya untuk mengenal dan memahami lebih dalam seluk-beluk pelaksanaan pekerjaan. Tahapan Pengembangan Sumber Daya Manusia dijadikan sebagai indikator penelitian yang meliputi beberapa tahapan yaitu: 17.
Lingkungan Kerja
Kondisi lingkungan kerja seharusnya baik jika karyawan dapat melakukan aktivitasnya secara optimal, sehat, aman dan nyaman. Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada di sekitar pegawai dan dapat mempengaruhi pelaksanaan tugas yang dibebankan kepadanya, misalnya dengan pengkondisian udara (KM), penerangan yang memadai, dan lain-lain. Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada di lingkungan pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya sendiri dalam pelaksanaan tugas, seperti suhu, kelembaban, ventilasi, penerangan, kebisingan, kebersihan tempat kerja dan kecukupan peralatan kerja.
Lingkungan kerja dapat diartikan sebagai seperangkat alat yang dihadapi, lingkungan tempat seseorang bekerja, cara bekerja, sebagai dampak hasil kerja baik individu maupun kelompok. Lingkungan kerja yang baik akan memberikan pengaruh positif bagi karyawan dalam meningkatkan kinerja karyawan. Selain itu, lingkungan kerja adalah totalitas alat dan bahan yang dihadapi, lingkungan sekitar tempat seseorang bekerja, cara kerjanya dan pengaturan kerjanya baik sebagai individu maupun kelompok.
Lingkungan kerja fisik adalah semua kondisi fisik yang ada di sekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi karyawan dengan baik. Lingkungan kerja non fisik adalah keadaan lingkungan tempat kerja pegawai berupa suasana kerja yang harmonis dimana terdapat hubungan atau komunikasi antara bawahan dengan atasan (hubungan vertikal) maupun hubungan antar sesama pegawai (hubungan horizontal). Lingkungan kerja yang baik dan memuaskan bagi karyawan tentunya akan meningkatkan kinerja karyawan itu sendiri.
Bonus
Indikator ini menunjukkan bahwa pemberian insentif didasarkan pada masa kerja atau senioritas pegawai yang bersangkutan dalam suatu organisasi. Indikator ini menunjukkan bahwa pemberian insentif kepada pegawai didasarkan pada urgensi kebutuhan akan keberadaan pegawai yang layak.
Hubungan Sumber Daya Manusia, Bonus dan Lingkungan
Pemberian intensitas harus adil dan juga sesuai bagi karyawan berdasarkan pengorbanan kerja yang telah mereka lakukan. Berdasarkan beberapa pendapat ahli tentang pengembangan sumber daya manusia di atas, pengembangan sumber daya manusia merupakan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan keterampilan sumber daya manusia. Dengan mengembangkan karyawan saat ini, SDM mengurangi ketergantungan perusahaan dalam mempekerjakan karyawan baru.
Jika karyawan dikembangkan sebaik mungkin, lowongan yang ditemukan melalui perencanaan personalia lebih mungkin diisi dari dalam. Promosi dan mutasi juga menunjukkan kepada karyawan bahwa mereka memiliki karir, bukan sekedar jabatan. Pengembangan sumber daya manusia juga merupakan cara yang efektif untuk mengatasi beberapa tantangan yang dihadapi sebagian besar organisasi besar.
Perkembangan sumber daya manusia saat ini dapat dilihat sebagai pertumbuhan kemampuan yang jauh melebihi apa yang dibutuhkan dalam suatu pekerjaan. Hasil penelitian yang dilakukan peneliti menunjukkan bahwa pegawai bank yang memiliki lingkungan kerja yang keras akan diikuti dengan prestasi kerja yang baik. Karyawan ini melihat masalah yang muncul di tempat kerja bukan sebagai ancaman keselamatan, tetapi sebagai peluang untuk berkembang dan tumbuh serta mencapai prestasi kerja yang baik.
Kerangka Berpikir
Menunjukkan variabel bebas (X1) yaitu pengembangan sumber daya manusia (X2) yaitu lingkungan kerja dan (X3) yaitu bonus dengan variabel (Y) yaitu prestasi kerja.
Hipotesis
METODE PENELITIAN
- Waktu dan Tempat Penelitian
- Populasi dan Sampel
- Populasi
- Sampel
- Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
- Sumber Data
- Teknik Pengumpulan Data
- Instrumen Penelitian
- Teknik Analisis Data
- Pengajuan Kualitas Data
- Uji Hipotesis
Data data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen yang berasal dari Bank Muamalat Kota Manna. Uji t variabel pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai Bank Muamalat Kota Manna. Dengan modal awal per 1 Mei 1992, Bank Muamalat Indonesia sudah memiliki lebih dari 45 gerai.
Produk-produk Bank Muamalat diuraikan di bawah ini untuk lebih mengenalkan berbagai produk dan layanan yang ditawarkan oleh PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk juga memberikan layanan perbankan lainnya kepada masyarakat luas seperti transfer, inkaso, standing instruction, cek bank, referensi bank. Sedangkan nilai X2 sebesar 0,040 < 0,05 maka terdapat pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai (Y), dan nilai X3 sebesar 0,044 < 0,05 maka terdapat pengaruh bonus terhadap kinerja pegawai (Y).
Pengembangan sumber daya manusia berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Bank Muamalat Cabang Kota Manna. Lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Bank Muamalat Kota Manna. Bank Muamalat Kcp Kota Manna hendaknya terus meningkatkan kinerja pegawai dengan baik dengan terus meningkatkan pengembangan sumber daya manusia dan lingkungan kerja.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Sejarah Bank Muamalat Indonesia
Perintisan praktik perbankan syariah di Indonesia dimulai pada awal tahun 1980-an melalui diskusi dengan topik perbankan syariah sebagai pilar ekonomi syariah. Pada tanggal 3 November 1991, dalam rapat Presiden di Istana Bogor, total setoran modal awal penyetor sebesar Rp. Pada awal berdirinya Bank Muamalat di Indonesia, keberadaan Bank Syariah ini belum mendapat perhatian yang optimal di industri Bank Nasional.
Dasar hukum pengoperasian bank dengan sistem syariah hanya dikategorikan sebagai “bank bagi hasil”: tidak ada perincian berdasarkan hukum Syariah dan jenis usaha yang diperbolehkan. Hal ini sangat jelas tercermin dalam UU No. 7 Tahun 1992, dimana pembahasan bagi hasil perbankan dijelaskan hanya sepintas dan hanya merupakan sisipan saja.49 Bahkan hingga berlakunya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan di bawah Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, BMI merupakan satu-satunya bank umum yang mendasarkan kegiatan usahanya pada syariat Islam di Indonesia. Bank Muamalat Indonesia sebagai bank syariah pertama dan pionir bagi bank syariah lainnya telah menerapkan sistem ini di tengah menjamurnya bank konvensional.
Krisis moneter yang meletus pada tahun 1998 menenggelamkan bank konvensional dan banyak yang dilikuidasi karena gagalnya sistem suku bunga, sistem perbankan yang menerapkan sistem syariah tetap eksis dan mampu bertahan. Sejak tahun 2015, Bank Muamalat Indonesia telah mengalami metamorfosis menjadi entitas yang semakin baik dan mencapai pertumbuhan jangka panjang. Dengan strategi bisnis yang terarah, Bank Muamalat Indonesia akan terus mewujudkan visinya menjadi “Bank syariah terbaik dan 10 besar di Indonesia dengan kehadiran regional yang kuat”.
Visi Bank Muamalat Indonesia
Misi Bank Muamalat Indonesia
Struktur Bank Muamalat Indonesia
Koefisien bernilai positif artinya ada hubungan yang positif antara pengembangan sumber daya manusia dengan upaya kerja, semakin baik fasilitas kantor maka semakin tinggi prestasi kerja. Koefisien bernilai positif, artinya terdapat hubungan yang positif antara lingkungan kerja dengan upaya kerja, semakin baik lingkungan kerja maka semakin baik upaya kerja. Dari tabel 4.8 di atas diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,001 dengan nilai F sebesar 94,932. Artinya nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima, dimana pengembangan sumber daya manusia, lingkungan kerja dan bonus secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT.
Nilai tersebut berarti secara independen secara bersama-sama memberikan kontribusi sebesar 72,9% untuk mempengaruhi variabel dependen yaitu kinerja karyawan. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pengembangan sumber daya manusia telah terbukti dapat meningkatkan kinerja pegawainya. Lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai karena lingkungan kerja yang baik mengakibatkan peningkatan kinerja pegawai.
Disimpulkan bahwa terdapat pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan karena lingkungan kerja yang baik dapat berpengaruh langsung terhadap karyawan dalam meningkatkan kinerja karyawan di PT. Hasil analisis perhitungan regresi menunjukkan bahwa pengembangan sumber daya manusia berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai pada alpha 5%. Pengembangan sumber daya manusia, lingkungan kerja dan reward secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu kinerja karyawan karena nilai F hitung > F tabel.
Produk-Prooduk Bank Muamalat Indonesia
Hasil Penelitian dan Pembahasan
- Uji Asumsi Dasar
- Uji Asumsi Klasik
- Uji Hipotesis
Koefisien regresi variabel pengembangan sumber daya manusia (X1) sebesar 0,346 yang berarti variabel independen lainnya memiliki nilai tetap. Koefisien regresi variabel bonus (X2) sebesar 0,046 artinya jika variabel independen lainnya bernilai tetap dan bonus mengalami kenaikan maka prestasi kerja (Y) meningkat sebesar 0,046 dengan prestasi kerja semakin banyak bonus maka semakin tinggi prestasi kerja. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Schuller dan Jackson menunjukkan bahwa dengan berkembangnya kualitas sumber daya manusia (SDM), pola strategi sumber daya manusia akan berubah dan membutuhkan perubahan kinerja pekerjaan.
Dengan berkembangnya sumber daya manusia maka pegawai akan memperoleh keterampilan, kecakapan dan kemampuan baru yang dapat menambah pengetahuan atau pemahamannya, untuk menangani tugas yang dibebankan kepada pegawai tersebut. Hal ini dikarenakan selain variabel bebas yaitu lingkungan kerja, kinerja pegawai juga dipengaruhi oleh variabel lain yang belum diteliti dalam penelitian ini. Dengan bonus yang sesuai dan sesuai, prestasi kerja yang mereka berikan juga akan meningkat.
Bagi perusahaan yang berkaitan dengan semangat kerja karyawan, sebaiknya perusahaan memberikan bonus kepada karyawan untuk menjamin kinerja karyawan yang tinggi. Lingkungan Kerja Perusahaan dengan Prestasi Kerja Pegawai Bank”, (Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang, Vol. 02, No. 01, Januari 2014). Pengaruh Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Pegawai KPU Kota Batu, (Skripsi, Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Universitas Brawijaya Malang, 2015).
Pembahasan
- Pengaruh Pengembangan sumber daya manusia terhadap
- Pengaruh lingkungan kerja terhadap prestasi kerja karyawan
- Pengaruh Bonus Terhadap Prestasi kerja Karyawan pada
PENUTUP
Saran
Pengaruh Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Aparatur Sipil Negara pada Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Muna Barat, (Disertasi, Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Halu Oleo Kendari, 2016).