" +"" * ,
-* .+/ * +(/ 0
-1 !'# $ "!"+ 2 3
*
ii
&'()*+&,'-./ !" 0 &
12/ 3 4
&5 12/ 3
10 ! 1 !2/ ! 2//.0!
.65 5 ! 7.2. "! 4 54 85
'5 12/ 3
2//.0!
!" 4 54 54 5
)5 12/ 3
. 12 1"9 "9 2/
1 !2/ ! 2//.0! !" !274 54 54 5
12/10!#
10 ! #!""! 7!# ! ! 0!
5 2.2/ :4 5 5 5
iii
!"! !#! $! %
&'()*+&,'-./ !" 0 &
! ! 0!1
23/20!#
4 4 1 41 4
23520 6
"#$% &'( ) % *%+ , )
$ % *%+
% -%%
.-/ -+/
0
1 $*& ' %$%- 2 3% 4
iv
!! " !#$%
& ' '!
( !)*+%,!-).
/ 0 12 0- 3 4
' 4
5 0 '
' (6 /
0 ' 5
0 0
/
# $
! % & %
' ( % % ) '(* $ &
! "#$
+ "
+
, +
-.
/ ( % $ 0+ ( $ + 1 '( $ &
2 3 " %+ + $ 1 ! % / '(
$ &
4 3 + ( + + $ 1 %
% %
6 ' $ $%00
%
7 ' "
+ % + %
8 " # ! " , $
9% !
: % 99 '( $ &
; - +
+ %
%
!
9
& + 2</5
( ) ! *
+ , ! %
-+ , ! % .
+ , ! % / 0 .
+ , ! % % % 1
' # % ! % & !
-0 ! % & % !
& 2
-- ! % & &
# $% 3#$ 4
-. # % % & % % * % !%
5
-1 # % % & % & ! % %
-6 7 % % & % % 7 % ! ! !& % % & % * % % & ! 8 !
5 -'
1 #
%
&
' # $$ ' ( !!+ ,
' $$ ' (- !!+ , ,
. ' $ & ' () !!*
' , *( ( ,
$ & /,0'
1, 2 0
, 0, # & 3
2
/ , /,
0 # !!+ 0
!!+
%
#
4
2
,
5
6 #
# #
1 /,
# 4 # #
, , ' )( !(!
7 !(! #
0 /
1 # , / 1 #
' #
!(+
8 !!9:(!
&
4 , &
# # 4 #
# # #
#
/ , 0 '
/ /
$
# #
%
,
; 5
1
& #
&
/ ; # 0,
, 5 ,5
,5 #
#
0,
& 0, : 6
8 , 8 , # 6 8 1 , 81, #
6 8 , ,
, 0, 8 ,
( (
. 2 2# 2 0$' 6 0,
! " "
# # # # #
: 5%, 0, !!3# !!)# !!9# !!"# !(!# !(( !(
1 2 2 ( ( 5
% , 5%, 5 !(* :<< #
2 <2 !(
8 , 8 1 ,
0 #
=
!
" #$ %>
& '
0 #
:
(
,
/ #
#
# #
(
0
#
) *
/
0 , 6
+ , - '
+ ,
-0
#
,
0 ,
( & '
, &
# :
( 0 , #
0 0 , 6 #
2 0 ,6
10
"
#
#
! "
!
" $
" $
% &' ! (( ) ! *
* * # #
" $
$ " + , "
- # #
#
"
#
& "
*
= " $
*
& " " "
! - 0
# "
#
# # #
!
$
& $
$ !
$
% % ( ! 5 # &
# $ " #
$ "
!
1
$ 1 " $ "
!
!
"
3
!
"
-/ 8 > 8
! " "
#
"
"
$
"
#
# # "
# # #
#
$
8 > 8
> !
$ #
>
!
7&? 97&?
0 #
#
#
# $ "
? . 8 ( ( "
# #
0 " # "
3 #
+
7 #
0
#
5 #
% # !
5 #
% # # $
5 #
"
$ 8 0
% &
% &
&
! $
61%?*61%
% " .
@ 2/ A"
#
B
" 0
$
5 6 ((/ - # & !
A
0 61%? 7!%
" B
% ' &
8 "
C "
% "
" # # 1
61%?*61%
!
!
" 6 " ?6
"
2 " 0
" " 0
" 0 #
' " 0
" 0
" 0 ' $
) ! C
! #
!
"
- 3 &
$
$ &
/ ! &
C
$
? ( - 3 *7
% &
% 6 $ 6 ! (( "
"
1 #
" 0
1 # "
"
! $ " " 7 3
% #
$ # "
% #
"
2 % # "
) % # $
- % # " "
6 ? . 8 ( ( !
& !& 0
" #
% #
% # $ "
2 % # "
$
) % #
$
- % #
"
" "
" "
/ % #
1 " "
#
# *
# 7
. &
%
6 0
#
" 3 #
" "
- ! + ! " &
% (() 2. 0 $ "
"
1 #
" 0
1 # "
"
! $ " "
% #
% #
"
2 % # "
) % # $
"
$ "
- % # " "
! ? . ( (
! & !& 0
" #
$
% #
% # $ "
2 % # "
$
) % #
0 " #
8 #
%
9 #
#
5 #
$ $ #
6 % #
% # #
C
" # # $
?
# 6
" #
# % # "
" " #
: 3
5 " $
6
"
= ! & 3
3 7 3
= ! & 3 3
7 3
! & 3
, E
3 7 3
50
Jakarta Pusat 10560. Badan POM yaitu salah satu Lembaga Negara yang
memiliki tugas fungsinya yaitu mengawasi peredaran obat dan makanan yang
berisiko terhadap kesehatan di masyarakat. Badan POM memiliki empat puluh
satuan kerja yang terdiri dari 9 (sembilan) satker di pusat dan 31 (tiga puluh satu)
satker di daerah. Adapun waktu penelitian ini akan dilakukan pada bulan Agustus
2014.
a. Populasi
Menurut Etta Mamang Sangadji dan Sopiah (2010: 185) Populasi adalah
wilayah generalisasi yang terdiri dari subyek atau obyek dengan kualitas dan
karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulan. . Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh
satuan kerja di Badan POM yang berjumlah empat puluh satuan kerja yang terdiri
dari 31(tiga puluh satu) satuan kerja Balai Besar POM di daerah 9 (sembilan)
pegawai yang kompeten dalam pembuatan laporan keuangan atau yang pernah
membuat laporan keuangan.
b. Sampel
Pengertian sampel menurut Etta Mamang Sangadji dan Sopiah (2010: 186)
adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Apa yang
diperlajari dari sampel, kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi, oleh
karena itu sampel yang diambil dari populasi harus dapat mewakili kondisi
populasi.
Teknik pengambilan jumlah sampel dari populasi sesuai dengan aturan yang
ditetapkan, yaitu sampel diharapkan dapat mewakili populasi, sehingga
kesimpulan untuk sampel dapat digeneralisasikan menjadi kesimpulan populasi.
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah
yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang
kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi
sampel. Teknik sampel ini bersifat , yaitu peneliti cenderung
memilih orang yang dianggap tahu dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber
data yang mantap dan mengetahui masalah1masalah yang berhubungan dengan
permasalahan secara mendalam ( ). Menurut Lexy J.Moleong (2007:
224) “Jadi, maksud sampling dalam hal ini ialah untuk menjaring sebanyak
mungkin informasi dari berbagai macam sumber data dan bangunannya
!
Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu data primer dan data
sekunder. Menurut Jonathan sarwono (2006: 8) yang dimaksud dengan Data
primer berasal dari sumber asli atau pertama dan dikumpulkan secara khusus
untuk menjawab penelitian. Dalam penelitian ini peneliti memperoleh data
primer, yaitu dengan pengumpulan data yang dilakukan dengan survey secara
langsung pada objek penelitian guna memperoleh data yang diperlukan, yang
dapat dilakukan dengan cara:
a. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab
dengan pimpinan, pejabat yang berwenang serta staf di satker pusat BPOM untuk
memperoleh data yang berkaitan dengan masalah penelitian. Dalam
pelaksanaanya wawancara ini bersifat terpimpin ( yaitu dilakukan
oleh pewawancara dengan sederetan pertanyaan lengkap dan terperinci seperti
yang dimaksud dalam wawancara terstruktur.
Informan yang dipilih peneliti adalah orang1orang yang dipandang benar1
benar mengetahui permasalahan, sehingga dapat diperoleh informasi yang
obyektif. Informan yang dipilih pada penelitian ini adalah: bagian inspektorat,
bagian administrasi, dan bagian keuangan.
b. Pengamatan
Pengamatan yang dilakukan yaitu mengkaji tingkah laku yang dinilai
kurang tepat jika diukur dengan tes, inventori, maupun kuisioner. Peneliti
salah satu Lembaga yang menerapkan Sistem Akuntansi Keuangan sesuai dengan
Peraturan Pemerintah Nomer 71 Tahun 2010.
c. Dokumentasi
Merupakan teknik dari pengumpulan data sekunder yaitu informasi yang
berasal dari dokumen, seperti : buku, jurnal, surat kabar, majalah, notulen rapat
dan sebagainya. Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sejarah
berdirinya Badan POM dan data lain yang berhubungan dengan permasalahan
yang diteliti.
d. Angket atau Kuesioner
Kuisioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau
hal1hal yang ia ketahui. Pengumpulan data penelitian pada kondisi tertentu
mungkin tidak memerlukan kehadiran peneliti.
" # $ # %
" $ # %
Variabel independen ini sering disebut sebagai stimulus, prediktor,
. Dalam Bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas.
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel dependen terikat (sugiyono, 2007:4).
Variabel independen dalam penelitian ini adalah sistem akuntansi keuangan pada
Badan Pengawas Obat dan Makanan. Sistem akuntansi keuangan adalah
pengikhtisaran, sampai dengan pelaporan keuangan dalam rangka
pertanggungjawaban pelaksanaan APBN yang digunakan menggunakan aplikasi
komputer.
" $ # %
Variabel dependen sering disebut sebagai variabel output, kriteria,
konsekuen. Dalam bahasa indonesia sering disebut sebagai variabel terikat.
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat
karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2007:4). Variabel dependen dalam
penelitian ini adalah kualitas laporan keuangan pada Badan Pengawas Obat dan
Makanan. Kualitas laporan keuangan adalah ukuran1ukuran normatif yang perlu
diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga dapat memenuhi tujuannya.
Keempat karateristik berikut merupakan prasayarat normatif yang diperlukan agar
laporan keuangan pemerintah dapat memenuhi kualitas yang dikehendaki yaitu
andal, relevan, dapat diperbandingkan dan dapat dipahami.
Penjabaran variabel dalam indikator1indikator yang akan mendasari penyusunan
kuesioner dapat dilihat pada Tabel 3.1. sebagai berikut :
Tabel 3.1.
Operasional variabel sistem akuntansi keuangan dan kualitas laporan keuangan
Variabel Indikator Skala
Pengukuran
Nomor
kuesioner
Referensi
Buku
$ # % 1. Kesesuaian sistem akuntansi
keuangan yang digunakan sudah
memenuhi Standar Akuntansi
1 Akuntansi sektor
publik (Mardiasmo:
Sistem
Akuntansi
Keuangan
(X)
Pemerintah (SAP).
2. Prosedur pencatatan transaksi
dilakukan berdasarkan standar
pencatatan akuntansi pada
umumnya.
3. Pembuatan laporan keuangan
dan dilaporkan secara periodik
Ordinal 2 s/d 6
7 s/d 10
Akuntansi sektor
publik
(Abdul Halim :2012)
Peraturan Menteri
Keuangan
1. Laporan keuangan yang disusun
sudah memenuhi kriteria dari
sebuah laporan keuangan yang
kualitatif dengan karakteristik
yaitu andal, relevan, dapat
diperbandingkan, dan dapat
dipahami
Ordinal 1 s/d 12 Peraturan Pemerintah
No.71 Tahun 2010
Teknik pengukuran yang digunakan untuk mengubah data1data kualitatif
dari kuesioner menjadi suatu urutan data kuantitatif adalah
atau skala likert. Skala likert merupakan suatu pengukuran
dengan menggunakan skala ordinal. Alasan penggunaan teknik pengukuran skala
likert adalah karena teknik ini tidak menuntut penggunaaan kategori dan subjek
yang diukur tidak terbatas kepada dua alternatif jawaban saja.
Ukuran yang digunakan untuk menilai jawaban1jawaban yang diberikan
bergerak dari satu sampai lima. Untuk pernyataan positif alternatif jawaban,
sebagai berikut :
Skor 5 untuk jawaban sangat setuju (SS)
Skor 4 untuk jawaban setuju (S)
Skor 3 untuk jawaban Netral (N)
Skor 2 untuk jawaban tidak setuju (TS)
Skor 1 untuk jawaban Sangan Tidak Setuju (STS)
&
Analisis data adalah cara mengolah data yang terkumpul kemudian dapat
memberikan interpretasi. Hasil pengolahan data ini digunakan untuk
menunjukkan masalah yang telah dirumuskan. Analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah uji validitas dan uji reliabilitas.
& '( $
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keabsahan dan
kevalidan suatu alat ukur atau instrumen penelitian. Validitas menunjukkan
seberapa baik suatu instrumen yang dibuat mengukur konsep tertentu yang ingin
diukur (sekaran, 2006). Alat pengukur yang absah akan mempunyai validitas yang
tinggi, begitu pula sebaliknya.
Untuk menguji validitas, alat ukur atau instrumen penelitian, terlebih
dahulu dicari nilai (harga) korelasi dengan menggunakan rumus koefisien korelasi
= −
( − ) ( − )
Keterangan :
r = Koefisien korelasi
n = Jumlah responden
Y = Jumlah skor total seluruh item Yi
X = Jumlah skor tiap item Xi
Setelah nilai korelasi (r) didapat, kemudian dihitung nilai thitung untuk
menguji tingkat validitas alat ukur penelitian dengan rumus sebagai berikut :
= − 2
1 −
Keterangan :
r = Koefisien korelasi
n = Jumlah responden
Setelah nilai thitung diperoleh, langkah selanjutnya adalah membandingkan
nilai thitung tersebut dengan nilai ttabel pada taraf signifikan sebesar α = 0,05 dan
derajat kebebasan (dk) = n – 2. Kaidah keputusannya adalah :
Jika thitung > ttabel, maka alat ukur atau instrumen penelitian yang digunakan
adalah valid.
Jika thitung ≤ ttabel, maka alat ukur atau instrumen penelitian yang digunakan
adalah tidak valid.
Uji validitas dilakukan terhadap alat ukur berupa kuesioner yang
digunakan dalam penelitian ini terhadap variabel sistem akuntansi keuangan
item1item penytaan ini dilakukan dengan menggunakan bantuan alat pengolah
data SPSS v.19.
Namun dalam penelitian ini skala pengukuran untuk uji validitas dilakukan
dengan cara membandingkan r hitung atau nilai yang dihasilkan pada uji reabilitas
yaitu pada kolom Correlation item1Total Correaltion dengan nilai yang dihasilkan
r tabel. Berdasarkan perbandingan antara rhitung dan r tabel maka terbentuklah
hipotesis sebagai berikut :
Ho : rhiutng > rtabel1, maka butir pertanyaan pada kuesioner dinyatakan valid
Ha : rhiutng < rtabel1, maka butir pertanyaan pada kuesioner dinyatakan tidak
valid
& '( ) %
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu
pengukuran tanpa bias (bebas kesalahan) dan karena itu menjamin pengukuran
yang konsisten lintas waktu dan lintas beragam item instrumen (Sekaran, 2006).
Untuk menguji reliabilitas atau keandalan alat ukur instrumen dalam
penelitian ini digunakan koefisien . Koefisien keandalan
menunjukkan mutu seluruh proses pengumpulan data suatu penelitian. Koefisien
ditunjukkan dengan:
ℎ (∝) =1 + ( − 1)..
Keterangan :
k = Jumlah variabel manifes yang membentuk variabel laten
Tujuan perhitungan koefisien keandalan adalah untuk mengetahui tingkat
konsistensi jawaban responden. Besarnya koefisien ini berkisar dari nol hingga
satu. Makin besar nilai koefisien, makin tinggi keandalan alat ukur dan tingkat
konsistensi jawaban.
Jika r < 0,20 maka tingkat keandalan sangat lemah atau keandalan tidak
berarti.
Jika r diantara 0,20 – 0,40 maka ditafsirkan bahwa tingkat keandalan yang
rendah tetapi pasti.
Jika r diantara 0,40 – 0,70 maka ditafsirkan bahwa tingkat keandalan yang
cukup berarti.
Jika r diantara 0,70 – 0,90 maka ditafsirkan bahwa tingkat keandalan yang
tinggi.
Jika r > 0,90 maka ditafsirkan bahwa tingkat keandalan yang sangat tinggi
Uji reliabilitas dilakukan terhadap alat ukur berupa kuesioner yang
digunakan dalam penelitian ini pada variabel Sistem Akuntansi Keuangan
terhadap variabel kualitas laporan keuangan. Uji reliabilitas terhadap variabel
penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bantuan alat pengolahan data
SPSS v.19.
* ! ( +
* # ,
Model yang digunakan untuk menganalisis data adalah dengan cara
kesimpulan yang berlaku umum. Yang bertujuan untuk mengetahui rata1rata
( ) dan standar deviasi dari
* '(
-Uji ini dilakukan untuk mengetahui bahwa data yang diolah adalah sah
(tidak terdapat penyimpangan) serta distribusi normal, maka data tersebut
akan diisi melalui uji asumsi klasik, yaitu:
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam regresi,
varibel penggangu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui
bahwa uji t mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal.
Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk
jumlah sampel kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual
berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik
(Ghozali, 2005).
2. Uji Multikolinearitas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas ( ). Model regresi
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika
variabel independen saling berkorelasi, maka variabel1 variabel ini tidak
ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain. Jika dari residual satu pengamatan ke pengamatan
lain tetap, maka disebut Homoskesdatisitas dan jika berbeda disebut
Heteroskesdatisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas
atau tidak terjadi Heteroskesdatisitas (Ghozali, 2005). Apabila residual plot
yang terjadi tidak menggambarkan pola tertentu yang sistematis, lebih bersifat
acak dan berada diatas serta dibawah nol pada sumbu Y, maka persamaan
regresi yang dipakai dalam penelitian ini dapat memenuhi asumsi
homoskedastisitas atau tidak ada masalah heteroskedastisitas. Hal ini terlihat
dari probabilitas signifikansinya diatas tingkat kepercayaan 5% (0,05). Dapat
disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas.
* ) !# #
Analisis regresi linier dilakukan untuk menguji pengaruh satu atau lebih
variabel independen ( ) terhadap satu variabel dependen (Ghozali,
2009). Model regresi linier dalam pernyataan ini dinyatakan sebagai berikut :
Y = α + βX + e
Keterangan:
Y = kualitas laporan keuangan
α = konstanta
β = koefisien regresi penerapan Sistem akuntansi keuangan
X = variabel penerapan Sistem akuntansi keuangan
* " - , - #
Analisis ini mengukur kuat lemahnya hubungan dan arahnya variabel
independen (variabel bebas) dengan variabel dependen (variabel terikat). Kedua
variabel tersebut diukur dalam skala ordinal. Adapun rumusnya sebagai berikut :
= !"# $% $
Dengan ketentuan :
& = Koefisien korelasi "
'1 = selisih X dengan Y yang ke11
N = Jumlah sampel
6 = Besaran sampel (konstanta)
Nilai & ( Koefisien korelasi " ) yang diperoleh akan berkisar
antara 11,0 sampai +1. Notasi ini menunjukkan tingkat korelasi antara variabel1
variabel yang diuji, yaitu :
1) Bila & = 11 berarti terdapat korelasi yang kuat tetapi merupakan korelasi
negatif atau berlawanan arah (jika X naik maka Y turun atau sebaliknya)
2) Bila & = 0 berarti ada korelasi antara variabel1variabel yang diuji atau
korelasi yang lemah dan tidak ada hubungan.
3) Bila & = 1 berarti terdapat korelasi yang kuat antara varabel X dan
variabel Y, dan nilai positif atau searah (jika X naik maka Y naik atau
sebaliknya)
Jika dalam perhitungan hubungan terdapat dua subjek atau lebih yang
mendapatkan skor pada variabel yang sama, masing1masing akan mendapatkan
kembar yang terjadi tidak besar, maka akibatnya pada r, dapat diabaikan. Tetapi
apabila prporsi rangking kembar yang terjadi cukup besar, maka dalam
perhitungan korelasi adalah sebagai berikut:
( = )# )
Keterangan:
t = jumlah data variabel yang memiliki yang sama
besarnya r menunjukkan jumlah variasi nilai T dari semua kelompok nilai
kembar, sehingga perhitungan hubungan korelasi r, menjadi :
*#+ ,# !-#
*#.
# ,#
Dengan ketentuan sebagai berikut :
2= 2−
12 − (
2= 2−
12 − (.
Keterangan :
& = koefisien korelasi "
'/ = Selisih " x dan " Y
N = Jumlah sampel
( = Faktor korelasi x
(. = Faktor korelasi y
Analisis kuat lemahnya koefisien koreksi ini menurut sugiyono (2005),
Tabel 3.2. Interval koefisien
Interval koefisien Tingkat Hubungan
0 – 0,199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat kuat
Sumber : Sugiyono (2005)
* & - , #
Analisis ini digunakan ututk mengetahui besarnya dari pengaruh variabel
bebas sistem akuntansi keuangan terhadap variabel terikat kualitas laporan
keuangan. Koefisien determinasi dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
Kd = rs2 x 100%
Keterangan :
Kd = Koefisien determinasi
rs = Koefisien korelasi "
* * ! ( +
Untuk menguji apakah terdapat korelasi antara variabel bebas dan variabel
tidak bebas dilakukan pengujian hipotesis sebagai berikut :
Ho : rs ≤ 0 menunjukkan bahwa sistem akuntansi keuangan tidak
berpengaruh positif terhadap kualitas pelaporan keuangan.
Ho : rs > 0 menunjukkan bahwa sistem akuntansi keuangan berpengaruh
Pengujian hipotesis ini menggunakan model statistik uji t, dengan rumus
sebagai berikut :
= & −2 01− &2
Dimana :
rs = koefisien korelasi spearman
n = banyaknya sampel
dengan ketentuan
α = 0,05
Df = n1(k+1)
Dimana :
N = Jumlah data responden
K = Variabel independen
1 = Variabel dependen
Untuk mengetahui apakah sistem akuntansi keuangan berpengaruh secara
signifikan terhadap kualitas laporan keuangan, maka dapat dilakukan suatu
perbandingan antara thitung dengan ttabel yang terdapat dalam tabel distribusi t atau
lazim disebut ttabel. Adapun taraf nyata yang digunakan adalah α = 0,05 dengan
derajat kebebasan ( ) df=n12. Ketentuan peneriman atau
1) Jika thitung ≥ ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima
Artinya ada hubungan antara sistem akuntansi keuangan terhadap kualitas
laporan keuangan.
2) Jika thitung < ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak
Artinya tidak ada hubungan antara sistem akuntansi keuangan terhadap
3 "
( 3 " 3
"
2 )
2 ( " "
" "
" "
9 9 "
2 + ( "
"
9 1 , " /
" "
"
" < 5
( " $ & +
" "
-. 8
; # $
"
) , , (3 > )4
" 1 5 1
"
( " & ! & +
" "
-. 2
; $ 7 $
"
) , , (3 > )4
" 1 5 1
"
2 * + (
+
" " "
+
( $ & +
. *
# $
"
= 9 ? #
2(( " 9
1# , 1# 5 1
" 2(( 5 8 "
@ " "
( " " & ! & +
. )
# $
A 9 # $
/ , 9 " 9
9 B
/
3 ( !
. )
6 "
-6 >/ 9
6 >/ 9
6
2 8 / "
% 1 &
% & ( 6
/ "
" 9 %< (&
2 * * $ ( !
+ " "
,
-#
"
/
/ ,
4
" # $
$ $ !
9 # $ ,
" ,
)4 )43 #
" "
)43 " 4 3
"
2 2 + ( !
+ , , % & "
%D& 9 "
6
-6 >
1 F F 6
5 6 / % &
> ( *2 > 4 % (E 2& 5
6 "
9
"
6 6 6
1 4 C 4 ( *2
" #
$ %
$ & '% ' "
(
)
( "
*"
" ( (
) ( ,"
,-!
$.% ," ,- "
" (
, /,, " #
"
)" ( $ %
0/1
0/1
/-1 ( "
0" + 2 3"! 4 2
*",!,/ 5 " #
(
( (
!" &
%
"
%
"
*"
%
%
)% 6
(
? # 3 4 / $ $ ' #
! - ' # $ @ # 0 $#$ '
& ! 8 $ 0 ! $ ?:0: & ' 0 # ' !
A 2
=# ; 4 # $ ; $ ) ; $
# $ 0 # ' 8 ) # - ! 0# $
( ! 0 # ' 8 @ # ! $ ! 0 8 0
A
C ' @ A ,, # ' , ! $ + C
46 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5
47 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5
48 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4
49 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5
50 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5
Total 231 206 231 224 228 221 218 227 210 229
rata-rata
46 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5
47 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5
48 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5
49 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5
50 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5
Total 202 220 194 214 209 212 220 215 218 218 211 219
"# $ "" %
&
&
($ # * !8 8 8& 8
8 &
1 + " ,% 2
%
$ "" % #
$ " 5 #
1 + " ,% 2
%
- #
' %0 $ =
+ " 5 " 1 " #
($ # *
&
! !!
" 5 + %0 )
" "" " 4 " 5
+ %0 & & &
30# " 5 + %0 8& & 8 &
# 0 % ) ! ! 8
# 0 % )! ! ! !
0 # 0 % )! ! & !
% # 0 % ) &! & ! ! 8
0 % # 0 % )! ! ! !&
. % # 5 & && 8&8
$ >?# # 5 8 !
$ " " ' + %0 8 ! &
A. VARIABEL SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN
!
" # $ % & $ %
'(( ')'
* " +
, - ))). -./-)
,0 - . /.
, - . -)) /
,- - - (
-,( - ( ( .-0
,) - )). (() (
,. - (-)).
,' - ) -/
,/ - 0 .) 0
!
" # $ % & $ %
/ ' /0- 0
* " +
, ' ./ -'
,0 - (-)).
, ' //)((
,- - )).
.-))-,( /)). .)-'/
,) - )' -(
,. - ( -/'
,' - )). ./ (
,/ - 0 -'-0
, - )). ) -/(
, - 0 ) 0)
! " #$ $ ! % &
" " ' " ! ( $ ! % &
& ! " ! " & " &
' !
) ! *
+ * ,- . ,/ ,0 .
1-1 . 1-1/ 10 .
2-3 2
( " * 4
( * - . / 0 .
-- . / 0 .
,-3 ,
* + !"
Nama : Rifki Danarjanto Adisuryo
Tempat/tangga Lahir : Magelang, 11 Februari 1985
Jenis Kelamin : Laki – laki
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Islam
Alamat : Jl. Tanjung V/No. 4 Taman Cimanggu Kota Bogor
RIWAYAT PENDIDIKAN
Diploma III UGM Yogyakarta (2002 – 2005)
SMU Negeri 1 Muntilan (1999 – 2002)
SMP Negeri 1 Sawangan (1996 – 1999)