• Tidak ada hasil yang ditemukan

2c327 diktat pi 1 bab 8 11

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "2c327 diktat pi 1 bab 8 11"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

Kompetensi yang diharapkan:

Teori :

JENIS DAN CARA MENDEKLARASIKAN.

1. Mendeklarasikan Variabel

Penulisan variabel JavaScript sangatlah fleksibel, dan tidaklah terlalu rumit dan ketat, sehingga kita tidaklah terlalu sering menerima pesan error pada saat menjalankan program. Sebagai contoh deklarasi variabel di JavaScript dapat kita lakukan dengan dua cara :

1• eksplisit : dengan menuliskan kata kunci var kemudian diikuti dengan nama variabel dan nilai dari variabel :

var tes = “ini isi variable”

• implisit : dengan menuliskan secara langsung nama dari variabel dan diikuti nilai dari variabel :

tes = “ini isi variable”

navigator secara otomatis akan memperlakukan pernyataan itu sebagai deklarasi dari sebuah variabel. Pada. Berikut ini adalah contoh pendeklarasian variabel dengan kedua cara tersebut.

Cara 1:

<SCRIPT language="JavaScript"> var V1;

var V2 = 3; V1 = 2;

document.write(VariabelKu*VariabelKu2); </SCRIPT>

Cara 2:

<SCRIPT language="JavaScript"> var V2 = 3;

V1 = 2; V3=V1*V2

document.write(V3); </SCRIPT>

……….> Hasil : berupa angka 6.

 Mahasiswa dapat mendefinisikan jenis-jenis variable.

(2)

bisa diakses dari seluruh bagian program atau hanya di dalam bagian tertentu dari program. Pada saat suatu variabel dideklarasikan tanpa menggunakan kata kunci var, atau bisa kita sebut dengan cara implisit , maka variabel itu bisa di akses dari seluruh bagian program(semua fungsi di dalam program dapat memanggil dan memakai variabel ini), dan kita sebut variabel ini sebagai variabel global.

Sebaliknya jika kita mendeklarasikan dengan cara eksplisit suatu variabel JavaScript (pendeklarasian variabel dengan menggunakan kata kunci var ), maka kemungkinan pengaksesan variabel tersebut bergantung lokasi dimana dia dideklarasikan :

1 Jika dia dideklarasikan dibagian awal dari skrip program, yang artinya sebelum pendeklarasian semua fungsi, maka semua fungsi di dalam program bisa mengakses variabel ini, dan variabel ini menjadi variabel global.

2 Jika dia deklarasikan dengan menggunakan kata kunci var di dalam suatu fungsi tertentu, maka variabel itu hanya bisa di akses dari dalam fungsi tersebut, dan artinya variabel ini tidak berguna bagi fungsi fungsi yang lain, dan kita sebut variabel ini menjadi variabel lokal.

3

3. Jenis jenis data dari variabel

Di JavaScript, kita tidak perlu mendeklarasikan jenis variabel yang akan kita gunakan, sebaliknya di bahasa bahasa pemrograman yang lain (yang lebih advanced) seperti bahasa C atau Java kita harus mendeklarasikan secara detail apakah variabel yang digunakan tersebut adalah merupakan suatu bilangan bulat (int ), bilangan desimal (float), karakter (char), dan lainnya. Sebenarnya di JavaScript sendiri, kita hanya bisa memanipulasi 4 jenis data yaitu :

1• Bilangan : bulat atau desimal, yang kita sebut sebagai integer atau float

2• Kata (kumpulan huruf) : kita sebut string

3• Boolean : suatu variabel yang mempunyai dua nilai dan berfungsi untuk memeriksa suatu kondisi :

0 o true : jika kondisinya benar 1 o false : jika kondisinya salah

4• variabel dengan jenis null : satu kata khusus (termasuk keyword juga) untuk menjelaskan bahwa tidak ada data didalamnya.

a. Integer(bilangan bulat)

bilangan bulat dapat ditampilan dalam beberapa basis berikut ini :

1• basis desimal : integer di tuliskan dalam urutan unit bilangan (dari 0 sampai dengan 9), permulaan bilangan tidak boleh dimulai oleh angka 0

2• basis heksadesimal : dituliskan dalam urutan unit bilangan dari 0 sampai dengan 9 atau urutan huruf dari A sampai dengan F (atau a sampai dengan f), permulaan bilangan dimulai oleh 0x atau 0X 3• basis oktal : dituliskan dalam urutan unit angka dari 0 sampai dengan

(3)

b. Float (bilangan desimal).

Bilangan desimal bisa kita sebut juga sebagai bilangan pecahan atau bilangan yang bisa kita tuliskan dalam bentuk menggunakan tanda koma. Bilangan ini juga bisa di tuliskan dengan beberapa cara berikut

1• bilangan bulat desimal : 895

2• bilangan dengan tanda koma : 895,12 3• bilangan pembagian : 27/11

4• bilangan eksponensial : bilangan dengan tanda koma , kemudian diikuti oleh huruf e(atau E), kemudian diikuti oleh bilangan bulat yang artinya pangkat dari bilangan 10 (+ atau -, pangkat postitif atau negatif), bercampur. Berikut ini adalah beberapa cara untuk mendeklarasikan variabel string :

var a = "Anghaeo saeho.."; var b = 'artinya Haloo..';

Ada beberapa karakter spesial yang bisa kita gunakan untuk mensimulasikan bagian dari karakter yang tidak terlihat (non visual) dan juga untuk menghindarkan kemungkinan navigator "mengalami kebingungan" dalam membedakan antara string dan skripnya sendiri, karakter spesial ini menggunakan simbol antislash (\), beberapa contoh karakter spesial tersebut

1• \n : kembali ke baris awal

satu contoh lagi, misalnya kita ingin menyimpan variabel judul (string) berikut ini :

Letakkan file di "d:\data\"

Kita harus menuliskannya dalam bentuk berikut ini di dalam JavaScript :

Judul = " Letakkan file di \"d:\\data\\\"";

Atau bisa juga dengan cara berikut ini (menggunakan tanda petik tunggal) :

(4)

bernama obyek String (lihat subbab 2.2.5), yang terdiri dari beberapa metode untuk membuat variabel string dan memanipulasinya.

d. Booleans

Boolean adalah satu variabel khusus yang berguna untuk mengevaluasi suatu kondisi tertentu, oleh karenanya boolean mempunyai dua nilai :

1• True : diwakili oleh nilai 1 2• False : diwakili oleh nilai 0

14. Konversi jenis variabel.

Meskipun JavaScript memungkinkan pengaturan perubahan jenis variabel secara transparan, kadang kadang kita perlu juga untuk melakukan konversi jenis variabel secara paksa. Ada 2 fungsi dasar yang memungkinkan merubah jenis variabel yang dilewatkan dengan parameter tertentu :

1• parseInt()

Fungsi ini mungkinkan merubah satu variabel yang dilewatkan dengan parameter tertentu (bisa dalam bentuk string ataupun dalam bentuk bilangan dalam basis yang disebutkan di parameter kedua) menjadi bilangan bulat. Sintaksnya adalah sebagai berikut :

parseInt(string[, basis]);

Agar supaya fungsi parseInt() mengembalikan nilai bilangan bulat, maka parameter yang dilewatkan harus dimulai dengan karakter bilangan [0-9], prefiks hexadesimal 0x, dan/atau karakter +,-,e,dan E. Selain daripada itu maka fungsi parseInt() akan mengembalikan nilai NaN (Not a Number). Jika karakter berikutnya tidak valid, maka dia akan diabaikan oleh fungsi parseInt(), dan akan ditampilkan terpotong jika di bagian depan karakter valid dan bagian belakang karakter tidak valid.

Berikut ini salah satu contoh penggunaan fungsi parseInt() :

var a = "5"; var b = "10";

document.write(a+b,"<BR>"); // hasil 510

document.write(parseInt(a)+parseInt(b),"<BR>"); // hasil 50

tabel berikut ini memberikan sedikit gambaran penggunaan dari fungsi parseInt() :

Contoh Hasil

(5)

parseInt("AF8BEF"); NaN parseInt("0284"); 284 parseInt("0284",8); 2

parseInt("AF8BEF",16); 11504623 parseInt("AB882F",16); 11241519 parseInt("0xAB882F"); 11241519 parseInt("0xAB882F",16); 11241519 parseInt("00100110"); 100110 parseInt("00100110",2); 38 parseInt("00100110",8); 32840 parseInt("00100110",10); 100110 parseInt("00100110",16); 1048848

1parseFloat()

Adalah satu fungsi inti dari JavaScript yang memungkinkan merubah variabel yang dilewatkan dengan parameter tertentu menjadi bilangan desimal, Sintaks dari fungsi parseFloat adalah sebagai berikut :

parseFloat(string);

tabel contoh tentang penggunaan fungsi parseFloat()

Contoh Hasil

parseFloat("128.34"); 128.34 parseFloat("128,34"); 128 parseFloat("12.3E-6"); 0.0000123 parseFloat("Halo"); NaN parseFloat("24.568Halo38"); 24.568 parseFloat("Halo38.24"); NaN parseFloat("AF8BEF"); NaN parseFloat("0284"); 284 parseFloat("0xAB882F"); 11241519

Latihan.

(6)
(7)

Kompetensi yang diharapkan:

Teori :

JENIS DAN CARA MENDEKLARASIKAN EVENT DAN

OPERATOR.

Event adalah aksi dari user yang bisa menghasilkan interaktifitas. Pada kenyataannya event di dalam JavaScript adalah klik dari tombol mouse (merupakan satu satunya aksi yang dapat diatur oleh HTML). JavaScript memungkinkan mengasosiasikan event dengan beberapa fungsi dari metode seperti lewatnya mouse pointer di atas zona tertentu, perubahan nilai, dan lain sebagainya.

Event administrator adalah yang memperbolehkan kita untuk mengasosiasikan satu aksi ke dalam sebuah event. Sintaks dari event administrator tersebut adalah sebagai berikut :

OnEvenement = "Aksi_Javascript_atau_Fungsi();"

Untuk penggunaan link hiperteks, maka sintaksnya adalah sebagai berikut :

<a href ="onEvenement ='Aksi_Javascript_atau_Fungsi();'>Link</a>

1. Daftar event.

Berikut ini beberapa kode yang harus dimasukkan ke dalam tag event

administrator untuk menghasilkan aksi tertentu.

Event Keterangan

Abort (onAbort) terjadi pada saat user mengagalkan proses download image

Blur (onBlur) terjadi ketika elemen kehilangan fokus, artinya user melakukan klik diluar elemen itu,

Change (onChange)

terjadi pada saat user memodifikasi isi dari data dalam satu field data

Click (onClick) terjadi pada saat user melakukan klik mouse terhadap satu elemen yang berhubungan dengan event

 Mampu mendeklarasikan dan menggunakan jenis-jenis event.

(8)

bisa berupa satu hiperlink atau elemen dari satu form. Event ini hanya mensupport JavaScript ver 1.2 keatas

Dragdrop (onDragdrop)

terjadi pada saat user melakukan drag dan drop elemen di dalam navigator. Hanya mensupport JavaScriptver 1.2 keatas

Error (onError) muncul ketika error pada saat loading halaman. Hanya support JavaScript ver 1.1 keatas

Focus (onFocus) terjadi pada saat user memberikan focus kepada satu elemen

Keydown

(onKeydown) terjadi pada saat user menekan satu tombol pada keyboardnya. Hanya mensupport JavaScript ver 1.2 keatas

Keypress (onKeypress)

terjadi pada saat user menekan dan manahan tombol di keyboardnya tetap ditekan. Hanya mensupport JavaScript ver 1.2 keatas

Keyup (onKeyup)

terjadi pada saat user melepaskan tombol pada keyboardnya. Hanya mensupport JavaScript versi 1.2 keatas

Load (onLoad) terjadi pada saat navigator user meload/memanggil suatu halaman

Mouseover (onMouseover)

terjadi pada saat user meletakkan kursor mouse diatas suatu elemen

Mouseout

(onMouseout) terjadi pada saat kursor mouse meninggalkan posisinya dari atas suatu elemen Reset (onReset) terjadi pada saat user menghapus data pada suatu

form dengan bantuan satu tombol reset Resize

(onResize)

terjadi pada saat user merubah dimensi ukuran dari jendela navigator

Select

(onSelect) terjadi pada saat user melakukan proses select terhadap suatu teks (sebagian atau semuanya) di dalam satu field bertjenis teks atau textarea Submit

(onSubmit) terjadi pada saat user melakukan klik terhadap tombol pengiriman suatu form Unload

(9)

2. Hubungan event dengan obyek.

Tidak semua elemen bisa berhubungan atau berasosiasi dengan sembarang obyek. Sangat jelas sekali, sebagai contoh event onChange tidak akan bisa

diaplikasikan ke suatu hiperteks. Berikut ini adalah tabel rekapitulatif obyek

obyek yang mana bisa berasosiasi dengan suatu event.

Event Obyek yang bisa berasosiasi

Abort Image

Blur Button, Checkbox, FileUpload, Layer, Password, Radio, Reset, Select, Submit, Text, TextArea, Window

Change FileUpload, Select, Submit, Text, TextArea

Click Button, document, Checkbox, Link, Radio, Reset, Select, Submit

Dblclick Document, Link dragdrop Window

Error Image, Window

Focus Button, Checkbox, FileUpload, Layer, Password, Radio, Reset, Select, Submit, Text, TextArea, Window

Keydown Document, Image, Link, TextArea Keypress Document, Image, Link, TextArea Keyup Document, Image, Link, TextArea Load Image, Layer, Window

Mousedown Button, Document, Link Mousemov

e Not spesific

Mouseout Layer, Link Mouseover Area, Layer, Link

Mouseup Button, Document, Link

Move Window

Reset Form

(10)

Unload Window

3. Contoh penggunaan event.

Cara terbaik untuk mengerti tentang penggunaan event adalah dengan cara berlatih menulis program kecil.

Berikut ini kita akan mencoba satu contoh sederhana cara menampilkan kotak dialog yang berisi tulisan ‘teks anda’ (dengan tanda satu petik di depan dan di belakang kata) sesudah anda melakukan klik terhadap satu link yang mentrigger event untuk mengaktifkan kotak dialog tersebut.

Contoh:

<html> <head>

<title>Membuka kotak dialog pada load file</title> </head>

<body onload="window.alert('Contoh kotak dialog dalam evenh onload')"> </body>

</html>

Hasil:

Selanjutnya contoh kedua adalah contoh penggunaan event onMouseover untuk membuat menu interaktif yang akan berubah tampilan imagenya pada saat kursor mouse lewat diatasnya, kita bahkan bisa menambahkan event onMouseout untuk mengembalikan image ke asalnya pada saat kursor sudah tidak diatas image lagi. Karena di sini kita tidak bisa mencoba secara live, anda bisa mencoba sendiri di rumah dengan mengcopy paste skrip ini dan mengganti file image1.gif dan image2.gif dengan sembarang file yang anda punya .

Contoh:

<html> <head>

(11)

</head> <body>

<a href="javascript"

onMouseOver="document.gbr.src='computer.gif';" onMouseOut="document.gbr.src='baeyongjoon1.jpg';"> <img name="gbr" src="computer.gif"> </a>

</body> </html>

Hasil:

Ketika mouse mendekat ke obyek: Ketika Mouse menjauh dari obyek:

analisa skrip diatas :

1• Untuk bisa mengasosiasikan image dengan event tersebut, maka kita harus harus membuat image itu sebagai suatu link, sehingga kita memakai tag <img..> diantara tag <a …> dan </a>

2• Event onMouseover dan onMouseout terbatas penggunaannya untuk JavaScript versi 1.1 keatas

1Operator.

Operator adalah simbol yang memungkinkan kita untuk memanipulasi variabel, dengan kata lain melakukan operasi operasi , mengevaluasi, dan lain lainnya. Ada beberapa jenis operator :

1. Operator Penghitungan (Calculation)

Operator penghitungan memungkinkan kita untuk memodifikasi nilai dari variabel secara matematika.

Operato

r Keterangan Fungsi Contoh Hasil (dgn x=7)

(12)

n nilai dari nilai yang lain

* Perkalian mengalikan dua nilai x*3 21

/ pembagian membagi satu nilai dengan nilai yang lain

x/3 2,3333

= afektasi nilai memberikan satu nilai terhadap satu variabel

x=3 Memberikan nilai 3 terhadap variabel X

% modulo mengembalikan nilai

sisa pembagian dari nilai sebelah kiri dibagi dengan nilai sebelah kanan

x%2 1

2. Operator Afektasi

Operator ini memungkinkan kita untuk menyederhanakan operasi penambahan nilai dalam satu variabel dan menyimpan hasilnya di dalam variabel itu sendiri. Operasi ini biasanya ditulis dengan cara berikut : x=x+2, dengan menggunakan operator afektasi operasi tersebut bisa dituliskan menjadi x+=2, dan jika nilai awal x=7 maka nilai akhir x menjadi 9.

Jenis jenis operator seperti ini adalah sebagai berikut : Operato

r

Fungsi

+= menambahkan nilai sebelah kiri dengan nilai sebelah kanan, kemudian menyimpan hasilnya variabel sebelah kiri

-= mengurangi nilai sebelah kiri dengan nilai sebelah kanan, kemudian menyimpan hasilnya variabel sebelah kiri

*= mengalikan nilai sebalah kiri dengan nilai sebelah kanan, kemudian menyimpan hasilnya variabel sebelah kiri /= membagi nilai sebelah kiri dengan nilai sebelah kanan,

kemudian menyimpan hasilnya variabel sebelah kiri %= menghitung sisa pembagian nilai sebelah kiri oleh nilai

sebelah kanan, kemudian menyimpannya variabel sebelah kiri

3. Operator Inkrementasi

Operator ini memungkinkan kita untuk menambahkan ataupun mengurangi per unit dari satu variabel. Operator ini sangat berguna dalam struktur pemrograman sistem Loop, yang membutuhkan penghitung (variabel yang nilainya naik/turun satu persatu ) .

(13)

Operato

r Fungsi Sintaks Hasil (dgn x=7)

++ menambahkan nilai satu unit dari

variabel x++ 8

-- mengurangi nilai satu unit dari variabel

x-- 6

4. Operator Pembanding

Operator Fungsi Sintak

s Hasil ( dgn x=7)

membandingan dua nilai dan

memverifikasi kesamaannya

x==3 mengembalikan nilai True, kalau x sama dengan 3, sebaliknya nilai False

=== memverifikasi apakah

identitas dari dua nilai dan jenis dari kedua nilai tersebut sama

a===b mengembalikan nilai True jika a sama dengan b, dan mempunyai jenis yang sama, sebaliknya nilai False

!= memverifikasi apakah

satu variabel berbeda dengan satu nilai

x!=3 mengembalikan nilai 1, jika x tidak sama (berbeda) dengan 3, sebaliknya nilai 0

!== memverifikasi apakah

dua nilai tidak bernilai sama atau juga tidak berjenis sama

a!==b mengembalikan nilai True, jika a berbeda dengan b atau berbeda jenis, sebaliknya nilai False

< memverifikasi apakah satu nilai lebih kecil dari nilai yang lain

x<3 mengembalikan nilai True, jika x lebih kecil dari 3, sebaliknya nilai False

<= memverifikasi apakah satu nilai lebih kecil atau sama dengan nilai yang lain

x<=3 mengembalikan nilai True, jika x lebih kecil atau sama dengan 3, sebaliknya nilai False

> memverifikasi apakah satu nilai lebih besar dari nilai yang lain

x>3 mengembalikan nilai True, jika x lebih besar dari 3, sebaliknya nilai False

>= memverifikasi apakah satu nilai lebih besar atau sama dengan nilai yang lain

(14)

5. Operator Logika (Booleans)

Operator jenis ini memungkinkan kita untuk memverifikasi apakah beberapa kondisi sudah benar

Operato r

Keteranga n

Fungsi Sintaks

|| logika OR

(atau) memverifikasi apakah syarat satu kondisi sudah terpenuhi ?

((kondisi1)||(kondisi2))

&& logika AND

(dan) memverifikasi apakah semua kondisi sudah memenuhi syarat ?

((kondisi1))&&((kondisi2))

! logika NON Membalikkan

kondisi nilai (invers) dari variabel boolean (mengembalikan nilai 1, jika variabel bernilai 0, dan

mengembalikan nilai 0, jika variabel bernilai 1)

(!kondisi)

6. Operator untuk memanipulasi data string

Operator + yang digunakan untuk variabel jenis String memungkinkan kita untuk melakukan penggabungan (concantenate) dua variabel String. Perlu dicatat juga bahwa var='a'+'b' adalah sama dengan var='ab'

var1='a'

var=var1+'b' -> var='ab'

7. Prioritas

Pada saat kita melibatkan banyak operator dalam satu operasi, navigator harus tahu dengan urutan mana operasi dilakukan berdasarkan prioritas dari operator.

Berikut ini adalah tabel tingkat prioritas dari seluruh operator.

(15)

2 -- + +

! ~ -

3 * / %

4 + - 5 < <

= >= > 6 =

= != 7 ^ 8 | 9 && || 10 ? :

11 = +

=

-= *= /= %= << =

>> =

>>> =

& =

^ =

|= 12 ,

Latihan:

(16)

Kompetensi yang diharapkan:

Teori :

STRUKTUR KONDISIONAL

Struktur kondisional adalah instruksi-instruksi yang memungkinkan kita untuk melakukan test apakah satu kondisi adalah benar atau tidak, dan memungkinkan juga terjadinya proses interaksi di dalam skrip yang kita buat. 1. Instruksi if

Instruksi paling dasar, kita bisa temukan instruksi ini hampir dalam semua bahasa pemrograman (mungkin dengan sedikit perbedaan sintaks). Instruksi ini memungkinkan kita untuk mengeksekusi satu blok instruksi jika kondisi syaratnya terpenuhi.

Sintaks dari instruksi ini adalah sebagai berikut :

if (kondisi syarat terpenuhi) {

daftar instruksi atau blok instruksi

}

beberapa catatan penting tentang instruksi ini

1• kondisi harus terletak diantara dua tanda kurung

2• kita bisa melatakkan beberapa kondisi dengan menggunakan operator AND atau OR (&& atau ||)

contoh :

if ((kondisi1)&&(kondisi2)) if ((kondisi1)||(kondisi2))

Jika hanya ada satu instruksi di dalam blok instruksi, kita tidak perlu menggunakan tanda kurung, seperti contoh berikut ini :

if (x==2) document.write("Nilai x adalah 2");

 Instruksi if..else if…else…

 Mampu mendeklarasikan dan menggunakan kondisi IF.

 Mampu mendeklarasikan dan menggunakan kondisi FOR.

 Mampu mendeklarasikan dan menggunakan kondisi WHILE.

(17)

Instruksi If, adalah instruksi dasar yang hanya memungkinkan kita untuk melakukan pemeriksaan apakah satu kondisi terpenuhi atau tidak. Pada kenyataannya kita menginginkan lebih dari satu kondisi syarat untuk menjalankan program, untuk kebutuhan itu, kita bisa menggunakan instruksi If …Else….

Sintaks lengkap dari instruksi ini adalah :

if (kondisi syarat1 terpenuhi)

{ daftar instruksi atau blok instruksi }

else

{ daftar instruksi/blok instruksi yang lain }

Sedangkan jika lebih dari 2 kondisi dapat didekalrasikan sebagai berikut:

if (kondisi syarat1 terpenuhi)

{ daftar instruksi atau blok instruksi }

else if (kondisi syarat2 terpenuhi)

{ daftar instruksi/blok instruksi yang lain }

Else

{ daftar instruksi/blok instruksi yang lain }

Contoh Deklarasi: nilai = prompt('Masukkan Nilai :','')

document.write ("Anda menginputkan nilai :" + nilai + "<br>") if (nilai == "A")

document.write ("Sangat Memuaskan") else if (nilai== "B")

document.write ("Memuaskan") else if (nilai == "C")

document.write ("cukup") else

document.write ("kurang") </script>

(18)

2. Instruksi for …

Sebelum berbicara tentang instruksi, kita bicarakan dulu tentang Loop. Loop adalah struktur instruksi-instruksi yang dapat di eksekusi berulang ulang selama kondisi syaratnya belum terpenuhi. Cara yang paling umum dalam melakukan Loop adalah dengan menambahkan variabel penghitung/counter (variabel yang bertambah satu unit nilai selama satu kali Loop instruksi dijalankan (increment)), Loop akan berhenti jika variabel penghitung sudah melewati batas nilai tertentu yang dijadikan syarat.

For adalah salah satu Instruksi yang menggunakan fasilitas Loop. Dalam sintaksnya kita hanya perlu memasukkan nama variabel sebagai penghitung (dan juga nilai awalnya, serta kondisi dimana loop akan berhenti (pada dasarnya, kondisi dimana nilai penghitung melewati angka tertetu)), dan yang terakhir instruksi modifikasi penghitung, increment (naik per unit) atau decrement (turun per unit)

Sintaks lengkap dari instruksi ini adalah :

for (batas_awal; batas_akhir; penghitung[nail/turun])

{ daftar instruksi instruksi atau blok instruksi }

Sebagai contoh :

for (i=1; i<=10; i++) {

Document.write(i) }

Loop ini akan 10 kali menampilkan nilai dari i, mulai dari i=1,2,3,4,5,6,7,8,9,10. Loop dimulai dari i=1 dan akan selalu melakukan cek dan verifikasi apakah nilai i kurang dari sama dengan 10. Sampai pada i=10, dimana kondisi syaratnya sudah tidak terpenuhi maka loop akan berhenti.

3. Instruksi while

Instruksi while merupakan salah satu cara alternatif untuk menjalankan sekumpulan instruksi, seperti juga instruksi For..

Sintaks dari instruksi ini adalah sebagai berikut :

(19)

{ daftar instruksi instruksi atau blok instruksi }

Karena instruksi ini menjalankan program selama kondisi syarat terpenuhi, maka perlu diperhatikan baik baik syarat yang kita berikan, agar supaya instruksi tidak menjadi loop tanpa henti (infinity) dan membuat error navigator kita.

 Instruksi continue

Ada hal yang patut di perhatikan juga, ada kalanya kita perlu melakukan lompatan (jump) terhadap satu atau beberapa nilai tertentu di dalam loop tanpa menghentikan loop itu sendiri. Sintaks yang digunakan disini adalah continue , dan di letakkan di dalam loop itu sendiri, pada umumnya kita tambahkan juga struktur kondisional sebagai syarat supaya sintaks tersebut berjalan lancar.

Contoh : kita akan mencetak setiap nilai yang diulang. Untuk nilai i = 3 maka akan menghasilkan keterangan “Nilai tengah”, berkat instruksi continue kita bisa memperlakukan secara terpisah nilai i = 3, dan meneruskan loop dari program tersebut.

<html>

alert('nilai tengah'); i++;

Jika masuk perulangan ke-3 maka: Jika masuk perulangan ke-4 dan seterusnya:

(20)

alasan yang dikemukan di bagian awal dari loop. Instruksi Break memungkinkan menghentikan suatu loop (baik untuk for ataupun while). Pemakaiannya sendiri seperti instruksi continue, yaitu penambahan struktur kondisional agar supaya loop berhenti dan tidak berulang ulang looping. Contoh :

kita akan mencetak setiap nilai yang diulang. Untuk nilai i = 3 maka akan menghasilkan keterangan “Nilai tengah”, karena terdapat instruksi break maka setelah i = 3 akan berhenti.

for (x=1; x<=5; x++)

{

if (x == 3)

{ alert("nilai tengah"); break; }

alert(x) }

Hasil:

Setelah muncul tanda ini maka program akan berhenti.

4. Instruksi switch …. case

Instruksi ini memungkinkan kita untuk melakukan test berbagai nilai dari variabel yang sama. Dengan cara ini kita bisa melakukan testing terhadap berbagai nilai variabel lebih sederhana daripada memakai instruksi if.

Sintaksnya adalah sebagai berikut : switch (Variabel) {

caseNilai1: blok instruksi;

break; caseNilai2: blok instruksi;

break; caseNilaiX: blok instruksi;

(21)

blok instruksi;

break;

}

Kata di dalam tanda kurung sesudah kata switch menunjukkan nama variabel yang akan di test pada kasus nilai yang berbeda. Pada saat nilai variabel yang akan di test sama dengan nilai kasusnya (case) maka blok instruksi di bawahnya akan dieksekusi. Kata break berarti berhentinya atau keluar dari struktur kondisi switch. Kata default berarti blok instruksi dibawahnya akan dieksekusi bila nilai variabel yang masuk tidak sama dengan semua kasus (case) yang ada.

Contoh: <html> <head>

<title></title> </head> <body>

<script language="JavaScript"> GRADE = prompt('Masukkan Nilai :','') switch(GRADE)

{

case "A":document.write("nilai A");break; case "B":document.write("nilai B");break; case "C":document.write("nilai C");break; case "D":document.write("nilai D");break; default:document.write("nilai E")

}

</script> </body> </html> Hasil:

Jika diinputkan: Maka akan menghasilkan:

Latihan.

(22)

Kemudian muncul alert:

(23)

Kompetensi yang diharapkan:

Teori :

FUNGSI

Fungsi adalah subprogram yang memungkinkan kita untuk menjalankan sekelompok instruksi dengan satu pemanggilan sederhana nama fungsi tersebut dari satu atau beberapa bagian di dalam badan suatu program. Bentuk subprogram yang kita sebut fungsi ini sangat umum di pakai di banyak bahasa pemrograman (tentu saja dengan cara yang sedikit berbeda antara satu dengan lainnya). Di lain pihk suatu fungsi, juga bisa memanggil dirinya sendiri, ini kita sebut dengan fungsi rekursif (akan tetapi jangan lupa untuk meletakkan kondisi khusus supaya fungsi bisa berhenti, kalau tidak bisa membahayakan kelangsungan program secara global).

JavaScript sendiri mempunyai fungsi native (predefined) yang dapat diaplikasikan untuk satu atau banyak jenis obyek spesifik, kita sebut fungsi ini sebagai metoda (lihat bab 9)

11. Deklarasi fungsi.

Sebelum digunakan, suatu fungsi harus di definisikan terlebih dahulu karena untuk memanggil fungsi tersebut dari dalam program, navigator harus mengenalinya terlebih dahulu, dalam artian mengenali namanya, argumennya, dan instruksi di dalamnya. Pendefinisian satu fungsi dinamakan deklarasi. Sintaks pendeklarasian suatu fungsi adalah sebagai berikut :

function Nama_dari_Fungsi(argumen1, argumen2, ...) {

daftar instruksi atau blok instruksi }

Catatan :

1• Kata kunci function diikuti nama dari fungsi tersebut.

2• Penamaan dari fungsi mempunyai aturan yang sama dengan penamaan dari variabel

0 - Nama harus dimulai oleh huruf.

1 - Nama dari fungsi bisa berisi huruf, angka atau karakter _ dan

 Mampu mendeklarasikan dan menggunakan Fungsi.

(24)

jadi memperhatikan huruf besar dan huruf kecilnya.

3• Argumen adalah optional, boleh ada dan boleh tidak ada, jika argumen tidak ada maka tanda kurung harus tetap ditampilkan.

12. Pemanggilan fungsi

Untuk mengeksekusi satu fungsi, kita cukup memanggil nama dari fungsi tersebut yang diikuti dengan kurung buka, argumen(jika ada) dan di tutup dengan kurung tutup.

Nama_dari_Fungsi() ;

Catatan :

1• Titik koma memberikan tanda kepada navigator tentang akhir dari blok instruksi yang berbeda.

2• Jika anda mendefinisikan suatu argumen untuk suatu fungsi, maka pada saat pemanggilannya anda harus memanggil fungsi tersebut lengkap dengan argumentnya.

• Perlu diperhatikan untuk selalu mendeklarasikan suatu fungsi sebelum kita panggil, karena navigator selalu membaca HTML dan skrip dari atas ke bawah, oleh karena itu pada umumnya fungsi di dalam tag SCRIPT terlatak di bagian kepala dari dokumen HTML (diantara tag <HEAD>dan </HEAD>

Berkat event administrator yang bernama onLoad (di letakkan di dalam tag BODY), kita bisa memanggil fungsi pada saat loading halaman dokumen HTML, sebagai contoh inisialisasi nilai awal dari skrip anda atau melakukan test apakah navigator dapat menjalankan fungsi dari skrip atau tidak. Contohnya adalah sebagai berikut :

<HTML> <HEAD>

<SCRIPT LANGUAGE="JavaScript"> function Pemanggilan()

{

blok instruksi }

</SCRIPT> </HEAD>

<BODY onLoad="Pemanggilan();" > </BODY>

</HTML>

13. Parameter dari fungsi

(25)

anda melihat bab bab sebelumnya parameter ini kita sebut argumen fungsi secara umum.

Kita lihat contoh di bawah ini : kita akan membuat program JavaScript yang menambilkan kotak dialog :

<HTML> <HEAD>

<SCRIPT language="Javascript">

function TEKS() {

alert('hALOOO); }

</SCRIPT>

</HEAD> <BODY>

<INPUT TYPE=”BUTTON” VALUE=”KLIK” onclick=”TEKS()”>

</BODY> </HTML>

Hasil:

atau cara kedua berikut akan memberikan hasil yang sama :

<HTML> <HEAD>

<SCRIPT language="Javascript">

function TEKS(a) {

alert(a); }

(26)

<input type="button" value="pagi" onclick="TEKS('selamat pagi')"><br> <input type="button" value="malam" onclick="TEKS('selamat malam')">

</BODY> </HTML>

Hasil akhir dari kedua program itu sama saja, akan tetapi program kedua lebih fleksibel karena kita cuman punya satu fungsi yang bisa menampilkan sembarang teks.

14. Bekerja dengan variabel di dalam fungsi

Secara logika pada saat kita selesai memanipulasi variabel di dalam fungsi, dan kemudian kita keluar dari fungsi tersebut, maka nilai variabel itu akan kembali ke nilai asalnya, meskipun kita sudah merubahnya di dalam fungsi tersebut.

Akan tetapi ini semua bergantung dari jenis variabel itu sendiri, apakah dia variabel lokal atau variabel global :

1• Variabel yang dideklarasikan secara implisit di dalam fungsi (tanpa kata kunci var) akan menjadi global, yang artinya variabel masih bisa di akses sesudah eksekusi dari fungsi.

2• Variabel yang dideklarasikan secara eksplisit di dalam fungsi (menggunakan kata kunci var) akan menjadi lokal, yang artinya hanya dapat diakses dari dalam fungsi, semua referensi yang memakai variabel ini dari luar fungsi akan menyebabkan pesan error (variabel tidak dikenal).

Pada saat kita memanggil satu fungsi dari satu obyek, sebagai contoh misalkan suatu form, maka sebaiknya kita menggunakan kata kunci this untuk membuat satu referensi dengan obyek yang sedang berjalan/sedang di kerjakan. Dengan kata kunci ini kita juga menghindarkan dari menulis format obyek secara bertele tele seperti windows.objet1.objet2…. dan juga pada saat ingin melewatkan obyek yang sedang di proses ke satu fungsi , kita tinggal menulis Nama_dari_Fungsi(this) . untuk bisa memanipulasi obyek tersebut dari dalam fungsi. Sedangkan untuk memanipulasi kondisi dari obyek itu sendiri, kita hanya tinggal mengetikan this.property

(27)

Kita bisa membuat suatu obyek dengan properti yang kita definisikan. Sebagai contoh kita bayangkan kita akan membuat satu obyek pohon dengan properti sebagai berikut :

1• Jenis 2• Tinggi 3• Umur

Kita bisa membuat obyek pohon dengan menggunakan satu fungsi yang kita beri nama fungsi pohon, dimana properti dari obyek pohon didefinisikan di fungsi tersebut. Kita juga menggunakan kata kunci this dalam contoh yang detailnya dapat anda lihat berikut ini :

Umur

function mhs(nim, nama, progdi) {

this.nim = nim; this.nama = nama; this.progdi = progdi; }

Selanjutnya kita gunakan kata kunci new kita bisa membuat instan dari obyek pohon (maksudnya satu obyek yang lain dengan properti sama dengan obyek pohon) :

Mhs1 = new mhs("09.51.0001", “FARREL”, “SISTEM INFORMASI”)

Kita bisa membuat sebanyak mungkin instan yang kita inginkan. Selain itu di obyek yang sudah ada kita bisa menambahkan properti dari obyek yang lain, mari kita lihat contoh berikut ini :

function Pemilik(Nama, Jenis_Kelamin) {

this.Nama = Nama;

this.Jenis_Kelamin = Jenis_Kelamin;

}

seterusnya kita definisikan obyek pohon sebagai berikut :

function Pohon(Jenis, Tinggi, Umur, Pemilik) {

this.Jenis = Jenis; this.Tinggi = Tinggi; this.Umur = Umur; this.Pemilik = Pemilik;

}

selanjutnya kita bisa tulis nama pemilik dari pohon tersebut sebagai berikut :

Pohon.Pemilik.Nama

dan juga merubah propertinya seperti berikut ini :

(28)

<html> <head>

<title>link browser</title> <script language="JavaScript"> function tes()

{

window.location=document.getElementById("menu").value }

</script> </head> <body>

<select id="menu" onChange="tes()">

<option value="http://www.yahoo.com">yahoo</option> <option value="http://www.google.com">google</option> </select>

</body> </html> Hasil:

Jika memilih salah satu pilihan yang ada:

(29)

Latihan.

Buatlah deklarasi yang menampilkan :

Jika ditekan Ok, akan menampilkan:

(30)
(31)

Kompetensi yang diharapkan:

Teori :

DEFINISI DAN FUNGSI

CSS (Cascading Style Sheet) adalah script pemrograman web yang berfungsi untuk mempercantik tampilan web. Perintah css merupakan pengembangan dari perintah HTML. Menggunakan CSS tidak memerlukan perangkat lunak tertentu karena merupakan script yang telah embeded dengan HTML.

Style Sheets merupakan feature yang sangat penting dalam membuat Dynamic HTML. Meskipun bukan merupakan suatu keharusan dalam membuat web, akan tetapi penggunaan CSS merupakan kelebihan tersendiri. CSS merupakan tempat dimana kita dapat mengontrol dan mengelola style-style yang ada. CSS mendeskripsikan bagaimana tampilan document HTML di layar. Kita juga bisa menyebutnya sebagai template dari documents HTML yang menggunakanya. Dengan adanya CCS maka memungkinkan kita juga bisa membuat efek-efek spesial di web yang dibangun.

CSS merupakan alternatif bahasa pemrograman web masa yang akan datang, dimana mempunyai banyak keuntungan, diantaranya : Ukuran file lebih kecil -Load file lebih cepat Dapat berkolaborasi dengan JavaScript Pasangan setia XHTML Menghemat pekerjaan tentunya, dimana hanya membuat 1 halaman CSS. Mudah menggantiganti tampilan dengan hanya merubah file CSS nya saja. Dan banyak lagi yang lainnya.

Gambaran terminologi skrip CSS adalah sebagai berikut:

Penulisan kode CSS dibuat menjadi tiga bagian, yaitu:

 Mampu mendefinisikan kegunaan CSS dalam pemrograman Web..

(32)

Ket:

- Bagian pertama sebelum tanda “{}” disebut selector. Selector adalah tag html yang pada pembahasan sebelumnya sudah kita pelajari. - Property adalah atribut yang berada dalam {} yang berhubungan

dengan bagian apa ingin ubah. Tiap property mempunyai nilai/value. Contoh:

H1{ color:green; backgroundcolor:orange}

PENULISAN SCRIPT.

Penulisan script css terdapat 3 jenis : a. Inline Style Sheet.

Penulisan langsung pada komponen tag HTML. <tag STYLE=definisi_style..>..teks..</tag> Contoh :

<body style=”color:white;background:green;font-family:arial;”> <h1>contoh perintah inline</h1>

Perintah ini adalah untuk meletakkan background, warna teks, dan jenis huruf.

b. Internal Style Sheet. <head>

<style type=”text/css”>

body {color:white; background:green; font-family;} </style>

</head> <body>

<h1>contoh perintah inline</h1> </body>

c. External Style Sheet

Dalam jenis ini perintah css disimpan dalam sebuah file tersendiri yang berekstensi *.css yang kemudian dipanggil dalam file HTML.

Contoh :

File1.css  <style type=”text/css”>

body {color:white; background:green; font-family;}

</style> File1.htm  <head>

<link rel=”stylesheet” type=”text/css”

(33)

Dalam penulisan CSS, ada beberapa catatan penting yang perlu diperhatikan yaitu:

- Jangan ada spasi antara property value dengan unitnya.

- Nama property bersifat case sensitif dan menggunakan huruf kecil. - Jika nilai /value lebih dari satu kata, maka gunakan tanda petik di

antara nilai.

- External CSS Yaitu memanggil file CSS dari tempat/folder/lokasi lain, dengan kata lain file CSS terpisah dengan file HTML. Browser akan membaca definisi style dari file test.css dan akan mengikuti format tersebut.

Beberapa propertis :

Properties Contoh Values

Font-weight Bold

Font-size 12pt, 14pt, 16pt, …dst.

Line-height 14pt

Font-family verdana

Font-variant normal

Font-style Normal

Word-spacing 4mm, 5mm,…dst.

Jenis ukuran dalam CSS:

Jenis ukuran Keterangan

em Menentukan ukuran yang sifatnya

pecahan

ex Menentukan ukuran yang sifatnya

vertical

px Menentukan ukuran yang sifatnya

pixel

in Inchi, 1 inchi = 2,54 cm

cm Centimeter

mm Millimeter

pt Point, 1 pt = 1/72 inchi

pc Picas, satu pica sama dengan 12 point

deg Degrees

Grad Gradient

Rad Radian

Ms Mili second

S second

Contoh-contoh CSS.

(34)

color:#FF0000;} .font_body{

font-family:Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size:12px;

color:#000000;} </style>

<body>

<div id="my_font"> Mudah Belajar CSS </div>

<p class="font_body">

HTML (Hypertext Markup Language) adalah bahasa dasar untuk webscripting bersifat client side

yang memungkinkan untuk menampilkan informasi yang bersifat dalam bentuk, teks, grafik, serta

multimedia dan juga untuk menghubungkan antar tampilan web page (hyperlink)

Editor, untuk menuliskan kode-kode HTML banyak menggunakan Notepad, dan ada juga aplikasi

yang sudah di dibuat untu editor HTML yaitu Microsoft Frontpage, Marcomedia Dreamweaver dan

lian-lain. </p> </body> </html> Hasil:

2. Contoh Penggunaan CSS dalam Teks. <html>

(35)

h2 {

position:absolute; left:100px;

top:150px; }

</style> </head> <body>

<h2>This is a heading with an absolute position</h2>

<p>With absolute positioning, an element can be placed anywhere on a page. The heading below is placed 100px from the left of the page and 150px from the top of the page.</p>

</body> </html> Hasil:

3. Contoh teksbox. <html>

<head>

<style type="text/css"> h1

{

background-color:#6495ed; }

p {

background-color:#e0ffff; }

div {

(36)

<body>

<h1>CSS background-color example!</h1> <div>

This is a text inside a div element.

<p>This paragraph has it's own background color.</p> We are still in the div element.

</div> </body> </html> Hasil:

4. Contoh border teks. <html>

<head>

<style type="text/css"> p

{

border:1px solid red; outline:green dotted thick; }

</style> </head> <body>

<p><b>Note:</b> Internet Explorer 8 (and higher) supports the outline property

if a !DOCTYPE is specified.</p> </body>

(37)

5. Contoh macam-macam border teks. <html>

<head>

<style type="text/css"> p {border:1px solid red} p.dotted {outline-style:dotted} p.dashed {outline-style:dashed} p.solid {outline-style:solid} p.double {outline-style:double} p.groove {outline-style:groove} p.ridge {outline-style:ridge} p.inset {outline-style:inset} p.outset {outline-style:outset} </style>

</head> <body>

<p class="dotted">A dotted outline</p> <p class="dashed">A dashed outline</p> <p class="solid">A solid outline</p> <p class="double">A double outline</p> <p class="groove">A groove outline</p> <p class="ridge">A ridge outline</p> <p class="inset">An inset outline</p> <p class="outset">An outset outline</p>

<b>Note:</b> Internet Explorer 8 (and higher) supports the outline properties

if a !DOCTYPE is specified. </body>

(38)

6. Contoh Heading.

Hasil:

<body>

<div id="navigation">

(39)

<div id="centerDoc"> <h1>The Main Heading</h1> <p>

Go to the Web Designers Killer Handbook home page and grab the practice HTML page that we will used as the starting template for this tutorial. You can find it under the heading: 'To create the practice HTML page do the following:'.

Follow the instructions there and create your basic HTML page ... and do it now!

</p> </div>

Hasil:

7. Contoh Kursor. html>

<body>

<p>Mouse over the words to change the cursor.</p> <span style="cursor:auto">auto</span><br />

<span style="cursor:crosshair">crosshair</span><br /> <span style="cursor:default">default</span><br /> <span style="cursor:e-resize">e-resize</span><br /> <span style="cursor:help">help</span><br />

<span style="cursor:move">move</span><br /> <span style="cursor:n-resize">n-resize</span><br /> <span style="cursor:ne-resize">ne-resize</span><br /> <span style="cursor:nw-resize">nw-resize</span><br /> <span style="cursor:pointer">pointer</span><br /> <span style="cursor:progress">progress</span><br /> <span style="cursor:s-resize">s-resize</span><br /> <span style="cursor:se-resize">se-resize</span><br /> <span style="cursor:sw-resize">sw-resize</span><br /> <span style="cursor:text">text</span><br />

(40)

Hasil:

8. Contoh Div. <html>

<head>

<title>CSS image placement</title> <style type="text/css" media="screen"> #headline1 {

background-image: url(images/newsletter_headline1.gif); background-repeat: no-repeat;

background-position: left top; padding-top:68px;

margin-bottom:50px; }

#headline2 {

background-image: url(images/newsletter_headline2.gif); background-repeat: no-repeat;

background-position: left top; padding-top:68px;

}

</style> </head> <body>

<div id="headline1"> Some text …

</div>

<div id="headline2"> Some more text .. </div>

(41)

9. Contoh First-Letter. <html>

<head>

<style type="text/css"> p:first-letter

{

color:#ff0000; font-size:xx-large; }

p:first-line {

color:#0000ff;

font-variant:small-caps; }

</style> </head>

<body>

<p>You can combine the :first-letter and :first-line

pseudo-elements to add a special effect to the first letter and the first line of a text!</p>

</body> </html>

(42)

10. Contoh Efek Gambar. <html>

<head>

<style type="text/css"> div.background

{

width: 500px; height: 250px;

background: url(klematis.jpg) repeat; border: 2px solid black;

}

div.transbox {

width: 400px; height: 180px; margin: 30px 50px; background-color: #ffffff; border: 1px solid black; filter:alpha(opacity=60); opacity:0.6;

}

div.transbox p {

margin: 30px 40px; font-weight: bold; color: #000000; }

</style> </head>

<body><div class="background"> <div class="transbox">

(43)

This is some text that is placed in the transparent box. This is some text that is placed in the transparent box. This is some text that is placed in the transparent box. </p>

</div> </div> </body> </html> Hasil:

11. Contoh Link Gambar. <html>

<head>

<style type="text/css"> div.img

{

margin: 2px;

border: 1px solid #0000ff; height: auto;

width: auto; float: left;

text-align: center; }

div.img img {

display: inline; margin: 3px;

border: 1px solid #ffffff; }

div.img a:hover img {border: 1px solid #0000ff;} div.desc

(44)

width: 120px; height:400px; margin: 2px; }

</style> </head> <body>

<div class="img">

<a target="_blank" href="klematis_big.htm">

<img src="klematis.jpg" width="110" height="90" /></a> <div class="desc">Add a description of the image here</div> </div>

</body> </html> Hasil:

12. Contoh Image link 2. <html>

<head>

<style type="text/css"> img

{

opacity:0.3; }

a:link {

background:gray; color: black;

(45)

} a:hover {

background:red;

text-decoration:overline; color:yellow;

border: 2px solid yellow; }

</style> </head> <body>

<h1>Image Transparency</h1>

<img src="klematis.jpg" width="150" height="113"

onmouseover="this.style.opacity=1;this.filters.alpha.opacity=100" onmouseout="this.style.opacity=0.4;this.filters.alpha.opacity=40" /> <img src="klematis2.jpg" width="150" height="113" alt="klematis" onmouseover="this.style.opacity=1;this.filters.alpha.opacity=100" onmouseout="this.style.opacity=0.4;this.filters.alpha.opacity=40" /> <br>

<a href="gsasg">sjdsds</a> </body>

</html> Hasil:

13. Contoh List. <html>

<head>

<style type="text/css"> ul

{

(46)

</head> <body> <ul>

<li>Coffee</li> <li>Tea</li> <li>Coca Cola</li> </ul>

</body> </html> Hasil:

14. Contoh Margin. <head>

<style type="text/css"> p

{

background-color:yellow; }

p.margin {

margin-top:100px; margin-bottom:100px; margin-right:50px; margin-left:50px; }

</style> </head> <body>

<p>This is a paragraph with no specified margins.</p>

(47)

</html> Hasil:

15. Contoh Padding. <html>

<head>

<style type="text/css"> p.padding {padding-left:2cm} p.padding2 {padding-left:50%} </style>

</head>

<body>

<p>This is a text with no left padding.</p>

<p class="padding">This text has a left padding of 2 cm.</p> <p class="padding2">This text has a left padding of 50%.</p> </body>

</html>

(48)

16. Posisi Tulisan.

<html> <head>

<style type="text/css"> p.pos_fixed

{

position:fixed; top:30px; right:5px; }

</style> </head> <body>

<p class="pos_fixed">TULISAN TETAPt</p>

<p><b>Note:</b> Internet Explorer 7 (and higher) supports the fixed value if a

!DOCTYPE is specified.</p>

<p>TULISAN</p><p>TULISAN</p><p>TULISAN</p><p>TULISAN</p> <p>TULISAN</p><p>TULISAN</p><p>TULISAN</p><p>TULISAN</p> <p>TULISAN</p><p>TULISAN</p><p>TULISAN</p><p>TULISAN</p> <p>TULISAN</p><p>TULISAN</p><p>TULISAN</p><p>TULISAN</p> </body>

(49)

17. Contoh hading dan pemasangan gambar. <html>

<head>

<style type="text/css"> img

{

position:absolute; left:0px;

top:0px; z-index:1; }

</style> </head> <body>

<h1>This is a heading</h1>

<img src="klematis.jpg" width="100" height="140" />

<p>Because the image has a z-index of -1, it will be placed behind the text.</p>

(50)

18. Contoh Posisi Gambar. <html>

<head>

<style type="text/css"> img

{

position:absolute;

clip:rect(0px,60px,200px,0px); }

</style> </head> <body>

<img src="klematis.jpg" width="100" height="140" /> </body>

(51)

19. Contoh TextArea. <html>

<head>

<style type="text/css"> div

{

background-color:#00FFFF; width:150px;

height:150px; overflow: auto }

</style> </head> <body>

<p>The overflow property decides what to do if the content inside an element exceeds the given width and height properties.</p>

<div>

You can use the overflow property when you want to have better control of the layout. Try to change the overflow property to: visible, hidden, scroll, or inherit and see what happens. The default value is visible.

(52)

20. Contoh TextArea 2. <html>

<head>

<style type="text/css"> div.scroll

{

background-color:#00FFFF; width:100px;

height:100px; overflow:scroll; }

div.hidden {

background-color:#00FF00; width:100px;

height:100px; overflow:hidden; }

</style> </head> <body>

<p>The overflow property specifies what to do if the content of an element exceeds the size of the element's box.</p>

<p>overflow:scroll</p>

<div class="scroll">You can use the overflow property when you want to have better control of the layout. The default value is visible.</div>

<p>overflow:hidden</p>

<div class="hidden">You can use the overflow property when you want to have better control of the layout. The default value is visible.</div>

(53)

</html> Hasil:

21. Contoh Table. <html>

<head>

<style type="text/css"> table.ex1 {table-layout:auto} table.ex2 {table-layout:fixed} </style>

</head> <body>

<table class="ex1" border="1" width="100%"> <tr>

<td width="5%">1000000000000000000000000000</td> <td width="95%">10000000</td>

</tr> </table> <br />

<table class="ex2" border="1" width="100%"> <tr>

<td width="5%">1000000000000000000000000000</td> <td width="95%">10000000</td>

</tr> </table> </body> </html>

(54)

22. Contoh Table 2. <html>

<head>

<style type="text/css"> table

{

border-collapse:collapse; }

table, td, th {

border:1px solid black; }

</style> </head> <body> <table> <tr>

<th>Firstname</th> <th>Lastname</th> </tr>

<tr>

<td>Peter</td> <td>Griffin</td> </tr>

<tr>

<td>Lois</td> <td>Griffin</td> </tr>

</table>

<p><b>Note:</b> If a !DOCTYPE is not specified, the border-collapse property can produce unexpected results.</p>

(55)

Hasil:

23. Contoh Table 3. <html>

<head>

<style type="text/css"> table.ex1

{

border-collapse:separate; border-spacing:10px; }

table.ex2 {

border-collapse:separate; border-spacing:10px 50px; }

</style> </head> <body>

<table class="ex1" border="1"> <tr>

<td>Peter</td> <td>Griffin</td> </tr>

<tr>

<td>Lois</td> <td>Griffin</td> </tr>

</table> <br />

(56)

</tr> <tr>

<td>Glenn</td> <td>Quagmire</td> </tr>

</table>

<p><b>Note:</b> Internet Explorer 8 (and higher) supports the border-spacing

property if a !DOCTYPE is specified.</p> </body>

</html> Hasil:

24. Contoh Textdecoration. <html>

<head>

<style type="text/css"> h1 {text-decoration:overline;} h2 {text-decoration:line-through;} h3 {text-decoration:underline;} h4 {text-decoration:blink;} h5 {text-decoration:none;} </style>

</head> <body>

(57)

</html>

Gambar

tabel contoh tentang penggunaan fungsi parseFloat()

Referensi

Dokumen terkait

5.36 Siasa Luas Ruangan Tiap Lantai 5-34 5.37 Ruang yang Akan Dialokasikan di GPA 5-34 5.38 Perubahan Lokasi Lantai 5-66 5.39 Rangkuman Tingkat Utilitas Perlantai 5-70 LC.1

Sesuai dengan uraian tersebut, maka yang menjadi fokus utama dalam penelitian ini sangat terkait dengan evaluasi program yang telah dilaksanakan oleh

Selain sebagai siswa didik, siswa pada saat siswa menempuh pendidikan disemester empat, lima dan enam pada mata pelajaran tertentu siswa didik juga dikutsertakan pada

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, karunia, segala nikmat, dan kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan Penulisan Hukum (Skripsi) yang

Pinjaman yang diberikan pertama kali pada mereka adalah satu juta dengan pengembalian yang harus mereka bayar sebesar satu juta dua ratus dengan dicicil selam sepuluh bulan..

timbangkan nilai rata-rata kedua kelas, maka Ha ditolak dan H0 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran berbasis masalah tidak memberikan pengaruh yang

Jika terdapat bangunan atau yang lainnya di dalam lokasi hotel ini, maka bangunan tersebut dianggap tidak ada. Jaringan-jaringan utilitas seta sarana infrastruktur

Peserta yang tidak berhasil start engine setelah 60 detik, peserta tersebut harus mundur dari heat tersebut dan diberi kesempatan satu kali untuk mengikuti heat