1
BAB II SISTEM BASIS DATA
Pembahasan :
1. Pengertian Sistem Basis Data dan komponen - komponennya
2. Abstraksi data yang menunjukkan bagaimana para pemakai (user) “melihat: data 3. Bahasa basis data yang menjadi media bagi pemakai dalam berinteraksi dengan basis
data
4. Struktur sistem basis data secara keseluruhan
Sistem Basis Data merupakan sistem yang terdiri dari kumpulan tabel data yang saling berhubungan (dalam sebuah basis data di sebuah sistem komputer) dan sekumpulan program yang disebut DBMS (Database Manajement System) yang memungkinkan beberapa pemakai dan program lain untuk meng akses dan memanipulasi tabel-tabel tersebut.
Komponen Sistem Basis Data : 1. Hardware
Biasanya berupa perangkat komputer standar, media penyimpan sekunder dan media komunikasi untuk sistem jaringan, seperti prosesor, memori & harddisk. Komponen inilah yang melakukan pemrosesan dan juga untuk menyimpan basis data.
2. Operating System
Yakni merupakan perangkat lunak yang memfungsikan, mengendalikan seluruh sumber daya dan melakukan operasi dasar dalam sistem komputer. Harus sesuai dengan DBMS yang digunakan.
3. Database
Yakni basis data yang mewakili sistem tertentu untuk dikelola. Sebuah sistem basis data bisa terdiri dari lebih dari satu basis data.
4. DBMS (Database Management System)
Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola basis data. Contoh kelas sederhana: dBase, Foxbase, Rbase, MS. Access, MS. Foxpro, Borland Paradox.
2
Contoh kelas kompleks: Borland-Interbase, MS. SQL Server, Oracle, Informix, Sybase.
5. User ( Pengguna Sistem Basis Data )
Orang-orang yang berinteraksi dengan sistem basis data, mulai dari yang merancang sampai yang menggunakan di tingkat akhir. Diantaranya :
Program Aplikasi user yang berinteraksi dengan basis data melalui DML dengan program yang ditulis dengan bahasa pemrograman ( C, C++, Pascal, Java, dll)
User mahir : pemakai yang berinteraksi dengan sistem dengan menggunakan bahasa query yang telah disediakan oleh DBMS
User umum : pemakai yang memanggil database melalui program aplikasi atau disebut juga “user interface”
User khusus : pemakai aplikasi basis data non konvensional seperti AI
(Artificial Intelegance), Sistem Pakar, Pengolahan Citra, dll
6. Optional Software
Perangkat lunak pelengkap yang mendukung. Bersifat opsional.
Abstraksi Data
Abstraksi data merupakan tingkatan-tingkatan pengguna dalam memandang bagaimana sebenarnya data diolah dalam sebuah sistem database sehingga menyerupai kondisi yang sebenarnya dihadapi oleh pengguna sehari-hari..
Sebuah DBMS seringkali menyembunyikan detail tentang bagaimana sebuah data disimpan dan dipelihara (diolah) dalam sebuah sistem database, dengan tujuan untuk memudahkan pengguna dalam menggunakan DBMS tersebut. Karena itu seringkali data yang terlihat oleh pemakai sebelumnya berbeda dengan yang tersimpan secara fisik.
Ada 3 level abstaksi data :
1. Level Fisik (Physical Level)
Merupakan level terendah dalam abstraksi data, yang menunjukkan bagaimana sesungguhnya suatu data disimpan. Melalui level ni, pemakai dapat melihat gambaran struktur datanya secara terperinci.Pada level ini, pemakai berurusan dengan data sebagai teks, sebagai angka atau bahkan himpunan bit data.
3
2. Level Lojik/Konseptual (Conseptual Level)
Merupakan level berikutnya yang menggambarkan data yang disimpan dalam basis data serta hubungan anatar data. Pada level ini pemakai dapat mengetahui misalnya data pegawai yang disimpan/direpresentasikan dalam beberapa file/tabel, seperti file pribadi, file pendidikan, file pekerjaan, dll.
3. Level View
Merupakan level tertinggi dari abstraksi data yang hanya menunjukkan sebagian dari basis data. Para user umumnya hanya membutuhkan sebagian data/informasi dalam basis data yang kemunculannya di mata user diatur oleh aplikasi end-user. Kegunaan level ini adlah untuk menyederhanakan interaksi antara pemakai (user) dengan sistem.
Bahasa Basis Data :
1. Data DEfinition Language (DDL), dengan bahasa ini kita dapat membuat tabel baru, membuat index, mengubah tabel, menentukan struktur penyimpanan dan sebagainya. Hasil kompilasi ini disimpan dalam file khusus disebut Kamus Data (data dictionary).
2. Data Manipulation Language (DML), penambahan data baru ke basis data, penghapusan data dari basis data, pengubahan data.
Struktur sistem basis data secara keseluruhan
4
Sebuah sistem pengelola basis data (DBMS) umumnya memiliki sejumlah komponen fungsional (modul) seperti :
File Manager : yang mengelola alokasi ruang dalam disk dan struktur data yang dipakai untuk merepresentasikan informasi yang tersimpan dalam disk.
Database Manager : menyediakan antar muka (interface) antara data low level yang ada di basis data dengan program aplikasi dan query yang diberikan ke sistem.
Query Processor : yang menerjemahkan perintah-perintah dalam query language ke perintah low level yang ada di basis data dengan program aplikasi.
DML Precompiler, yang mengonversi perintah DML yang ditambahkan dalam sebuah program aplikasi ke pemanggilan prosedur normal dalam bahasa induk.
Precompiler ini akan berinteraksi dengan query processor.
DDL Compiler : yang mengonversi perintah-perintah DDL ke dalam sekumpulan tabel yang mengelola metadata. Informasi tentang struktur tabel ini disimpan dalam tabel kamus data.
Sumber :
BASIS DATA edisi revisi, Fathansyah, Informatika Bandung, Juli 2012