www.bpkp.go.id
Pengertan Kerugian Negara
UU No 1/2004 tentang perbendaharaan negara.
Dalam pasal 1 butir 22 UU tsb dinyatakan "Kerugian negara/daerah adalah kekurangan uang, surat berharga dan barang yang nyata dan pasti jumlahnya sebagai akibat perbuatan melawan hukum baik sengaja maupun lalai“
Dalam perkara TPK Penuntut Umum tidak menggunakan pengertian Kerugian
Keuangan Negara sebagaimana dimaksud dalam UU Perbendaharaan Negara tersebut karena akan menimbulkan implikasi yang berbeda sebab dalam TPK tidak ada perbuatan tersebut yang dilakukan dengan culpa/lalai melainkan dengan sengaja. Selain dari itu subyek hukum dari UU perbendaharaan negara bukan setiap orang melainkan orang yang berkualitas bendahara atau pegawai negeri bukan bendahara.
Dalam praktek peradilan TPK umumnya Hakim dalam pertimbangan menjelaskan ttg
kerugian keuangan negara adalah berkurangnya kekayaan negara atau bertambahnya kewajiban negara tanpa diimbangi prestasi, yang disebabkan oleh suatu perbuatan melawan hukum.
DAMPAK / AKIBAT--
KERUGIAN ?
GABUNGAN DARI KETIGANYA
KUALITA
S
KUALITA
S
VOLUME
VOLUME
MARK UP
•
Harus dibuktikan
adanya pengaturan
anggaran, proses
pengadaan (lelang)
•
Harga yang terbentuk
adalah harga yang
tidak wajar
•
Harga yang
wajar ...?
MAR
K-UP
KERUGIAN NEGARA PBJ
KERUGIAN NEGARA PBJ
PENENTUAN HARGA WAJAR ?
5Dalam
perjalanan
bisnis yang
biasa atau
normal
Transaksi
yang
dilakukan
dengan niat
atau itikad
baik
Bertindak
demi
kepentinga
n
terbaiknya
(self
interest);
Transaksi
antara
pihak-pihak
yang tidak
terkait
(unrelated
parties)
Harga pembanding ?
6
1
• Harga penawaran yang diajukan oleh peserta tender yang tidak termasuk
dalam kelompok “orang dalam”/pihak terkait.
• Harga penawaran yang diajukan oleh peserta tender yang tidak termasuk
dalam kelompok “orang dalam”/pihak terkait.
2
• Harga pasar barang yang diperdagangkan dengan memperhatikan :
• Harga yang terbentuk seyogyanya berasal dari transaksi barang yang
sama/serupa.
• Tanggal transaksi harus berdekatan dengan tanggal transaksi. • Harga pasar barang yang diperdagangkan dengan memperhatikan :
• Harga yang terbentuk seyogyanya berasal dari transaksi barang yang
sama/serupa.
• Tanggal transaksi harus berdekatan dengan tanggal transaksi.
3
•
Harga Pokok yang disesuaikan (keatas dan
kebawah) untuk mencerminkan harga jual..
•
Harga Pokok yang disesuaikan (keatas dan
kebawah) untuk mencerminkan harga jual..
4
•
Harga Perkiraan Sendiri yang dapat diuji kembali
sumber datanya
•
Harga Perkiraan Sendiri yang dapat diuji kembali
sumber datanya
5
•
Appraisal (penilai) atau ahli keuangan yang
berspesialisasi dalam penilaian perusahaan
(business valuation).
•
Appraisal (penilai) atau ahli keuangan yang
•
Perlu bantuan ahli untuk
menentukan kualitas
barang yang diterima.
•
auditor harus memastikan
bahwa persepsi ahli teknik
harus sama dengan auditor
mengenai apa yang akan
dihitung.
•
Auditor tidak boleh
meyakini sebagian dan
menggunakannya serta
menolak sebagian yang lain
dan tidak menggunakannya
•
KERUGIAN
NEGARA ...??
KUALIT
AS
KURAN
G
•
Perlu mengkaji apakah
perbedaan tersebut dikarenakan
adanya Contract change order
(CCO) yang didukung oleh
aturan main yang berlaku atau
karena adanya kolusi .
•
Untuk fisik yang bersifat teknis,
auditor memerlukan bantuan
tenaga ahli menghitung
kuantitas fisik yang terpasang.
•
Cek fisik yang dilakukan auditor
hanya bersifat observasi untuk
meyakinkan keberadannya dan
kemanfaatannya
•
KERUGIAN NEGARA ...??
KUANTIT
AS
KURANG
METODE PENGHITUNGAN KN
1. Spek barang yang diterima dibawah
spesifikasi teknis yang tertera dalam
penawaran dan/atau kontrak, namun
atas barang tersebut masih
mempunyai nilai manfaat/ dapat
difungsikan.
2. Harga barang yang diterima
tersebut dapat dinilai harga
wajarnya
KERUGIAN NEGARA TOTAL
(TOTAL LOSS)
Kualitas barang/pekerjaan yang diterima
sangat rendah sehingga barang tidak
dapat difungsikan
Duplikasi pekerjaan dan/atau fiktif
4
1
2
3
Barang bergerak yang diterima tidak sesuai
dengan spsifikasi dalam kontrak dan tidak ada
jaminan keamanan bagi pemakainya.
=KN=
FOKUS PADA
PERTANGGUNG
JAWABAN YANG
TIDAK BENAR
=KN=
FOKUS PADA
PERTANGGUNG
JAWABAN YANG
TIDAK BENAR
12
KERUGIAN NEGARA SWAKELOLA
KERUGIAN NEGARA SWAKELOLA
SWAKELOL
A
SWAKELOL
A
RISIKO ADA DI PENGELOLA
RISIKO ADA DI PENGELOLA
PEMBAYARAN UPAH
PEMBELIAN BAHAN
DIRENCANAKAN
KASUS BANSOS
KN dalam kasus bansos terjadi
pada tahap
penyaluran
dan
pemanfaatan
dana bansos.
KN dalam kasus bansos terjadi
pada tahap
penyaluran
dan
pemanfaatan
dana bansos.
KN pada tahap penyaluran berupa
pemotongan atau penerima fiktif.
KN pada tahap
penyaluran
berupa
pemotongan atau penerima fiktif.
KN pada tahap pemanfaatan
berupa penyalahgunaan dana
bansos.
KN pada tahap
pemanfaatan
berupa penyalahgunaan dana
bansos.
Untuk menghitung besarnya KN
perlu sensus bukan sampling.
Pengaduan :
Realisasi Fisik Barang
Tidak Sesuai Kontrak
BUKTI PENYIMPANGAN SANGAT MENENTUKAN
BESARAN NILAI KERUGIAN NEGARA
1
2
Proses Audit Inv
:
Realisasi = 70 Unit
Fiktif = 30 Unit
Perencanaan
Proses Lelang
Pelaksanaan
Penyerahan
Nilai Kontrak Rp 3 M
(100 unit X Rp 30 Jt)
Proses Dik Ditemukan
Adanya Penyimpangan
Proses Lelang
Kerugian Negara
Nilai Kontrak = Rp 3.000.000.000 Realisasi = 70 x Rp30 Jt = Rp 2.100.000.000 Kerugian Negara = Rp 900.000.000
Harga Beli Rekanan
Per Unit =Rp 20 Jt
Nilai Kerugian Negara
Nilai Kontrak = Rp 3.000.000.000
Realisasi = 70 x Rp20 Jt = Rp 1.400.000.000
Kerugian Negara = Rp 1.600.000.000
Dilakukan Analisa
Proses Lelang
3
Tidak Dilakukan
Analisa Proses Lelang
4
7
6
5
Production House , Kontrak = Rp 3,5 M
Biaya Produksi Iklan
Rp 500 Juta
Biaya Penayangan TV
60 Kali @ Rp 50 Jt = Rp 3 M
(60 – 20) x Rp 50 Jt
= Rp 2 M
Penyidik
Kerugian Negara- Penyidik
Kerugian Negara - BPKP
Nilai Kontrak
= Rp 3.500 Jt
Real Bi Tanyang =20xRp10 Jt = Rp 200 Jt
Biaya Produksi Iklan
= Rp 300 Jt=Rp 500 Jt
Kerugian Negara = Rp 3.000 Jt
KASUS IKLAN LAYANAN MASYARAKAT
Hasil Konfirmasi pada
Media TV = 20 Tayang
Instansi Pemerintah
Penyimpangan Proses Lelang
-
Lelang Formalitas
-
Biaya Produksi di Sub kan
Pada Production house lain
Senilai Rp 300 Juta.
INDONESIA
MENANTI
PERAN SERTA
ANDA