PENILAIAN1
Bambang Sugeng Pendidikan Bahasa Inggris
FBS UNY
1. Pengantar
Penilaian merupakan bagian dari proses belajar mengajar yang memberikan gam-baran sejauh mana tujuan instruksional telah dicapai. Hasil penilaian dapat digunakan oleh guru, siswa, kepala sekolah, orangtua siswa, dan siapapun yang tertarik untuk me-ngetahui tingkat keberhasilan proses belajar mengajar. Nilai pencapaian belajar dapat berfungsi se-bagai kriteria untuk kenaikan kelas, penentuan ranking, pemberian hadiah, penerimaan bea-siswa, dan sebagainya. Penilaian, oleh karenanya, seharusnya tidak hanya melihat sejauh mana siswa belajar, tetapi juga, yang lebih penting, sejauh mana sekolah berhasil menyeleng-garakan pendidikan bagi siswa, pada khususnya, dan masyarakat, pada umumnya.
Penilaian dapat ditempuh dengan dua cara: tes atau non-tes. Dengan cara tes, peni-laian dapat berbentuk diskrit atau integratif. Penipeni-laian diskrit biasanya dilakukan dengan teknik pilihan ganda, Benar/Salah, memasangkan, dan sebagainya. Penilaian integratif dapat berbentuk esai, dikte, cloze, dan sebagainya. Dalam makalah ini, penilaian yang dibicarakan adalah penilaian jenis kedua, yakni penilaian integratif.
2. Sifat Penilaian
Sebagaimana disebutkan di atas, proses penilaian menghasilkan informasi yang berguna bagi banyak pihak. Fungsi penilaian semacam ini sampai sekarang belum banyak diterapkan. Hampir selalu, penilaian dilakukan untuk memberikan informasi yang ber-hubungan dengan hasil belajar siswa. Di bawah ini disampaikan beberapa sifat penilaian yang lebih luas.
a. Berpusat pada siswa
Pendidikan moderen meletakkan siswa sebagai pusat pembelajaran. Siswa adalah pihak yang melakukan dan mendapatkan pembelajaran. Apapun yang dilakukan oleh pihak sekolah, apabila tidak ada perubahan dalam diri siswa, dapat dikatakan bahwa tidak atau belum terjadi pembelajaran di sekolah itu. Jadi, berhasil tidaknya program sekolah ditandai dengan ada tidaknya pembelajaran dalam diri siswa.
Oleh karenanya, penilaian yang baik berpusat pada siswa. Ini berarti bahwa penilaian dilakukan sesuai dengan sifat-sifat siswa. Pada awalnya, tujuan pembelajaran harus men-cerminkan kebutuhan siswa. Kemudian, kegiatan belajar mengajar di kelas, yang melibatkan guru, bahan, media, dan sebagainya harus sesuai dengan keadaan siswa. Pada akhirnya, pe-nilaian juga harus disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan siswa. Dapat dikatakan bahwa penilaian dilakukan bukan untuk kepentingan guru, atau sekolah, atau siapa saja; tetapi untuk siswa.
b. Mendorong terjadinya pembelajaran
Banyak yang melihat penilaian sebagai akhir dari suatu kegiatan pembelajaran. Peng-lihatan semacam ini hanya separuhnya saja benar. Lebih dari itu, penilaian seharusnya dilihat sebagai kegiatan bolak-balik dalam proses pembelajaran. Hasil penilaian, dalam hal ini, di-gunakan sebagai umpan balik untuk memperbaiki proses belajar-mengajar. Penilaian tidak berhenti pada diterbitkannya nilai hasil belajar siswa, atau dilaksanakannya kenaikan kelas. Lebih dari itu, sebagian besar informasi yang didapat dari proses penilaian harus digunakan untuk menilik kembali apakah tujuan pembelajaran telah disusun sesuai dengan kebutuhan siswa, apakah kegiatan belajar-mengajar di kelas telah berjalan sesuai dengan rencana, apa-kah bahan pelajaran telah sesuai dengan tujuan instruksional, apaapa-kah telah digunakan media atau alat bantu yang memadai, dan sebagainya.
c. Lebih dari pada pengujian
Penilaian meliputi pengujian, pengujian belum tentu penilaian. Seorang guru membagi-bagi tes, memberikan sekor, dan menyatakan apakah siswa lulus atau tidak. Ini adalah pengujian. Tetapi, ketika guru menggunakan sekor ini, dan informasi lain yang ia dapat dari kegiatan pengujian, untuk bahan konsultasi dengan kepala sekolah, orangtua siswa, dan sebagainya, ini adalah penilaian.
d. Selaras dengan pendidikan
Penilaian dilakukan dalam rangka mendidik, bukan menghakimi. Dalam hal ini, data yang dikumpulkan haruslah sesuai dengan apa yang telah dikerjakan oleh siswa. Penilaian harus adil. Apa yang digali dalam penilaian haruslah yang pernah dilakukan oleh siswa. Apa-bila ada satu pertanyaan, atau pernyataan, sedangkan pertanyaan itu belum pernah diberikan dalam kegiatan pembelajaran, maka pertanyaan ini menjadi tidak adil. Demikian pula, apa-bila penilaian menyerupai kegiatan pencarian masalah atau kesalahan, maka penilaian sema-cam ini adalah tidak sesuai dengan sifat kependidikan.
Selanjutnya, hasil penilaian harus digunakan untuk tujuan-tujuan pendidikan. Apa- bila ada yang salah harus dibetulkan. Apabila sudah betul, dapat diberikan perlakuan tambah-an agar lebih bagus lagi. Penilaitambah-an ytambah-ang begini tidak htambah-anya menghasilktambah-an dikotomi lulus atau tidak lulus tetapi, jauh dari pada itu, juga memberikan alternatif-alternatif remedial dan/atau pengayaan.
e. Memberi informasi kepada siswa dan orangtua siswa
3. Kisi-kisi
Agar penilaian membuahkan hasil yang diharapkan, diperlukan kisi-kisi yang dapat menjadi panduan dalam menyusun butir-butir pertanyaan. Kisi-kisi dibuat agar penilaian dapat menghasilkan data yang lengkap, tidak ada sesuatu yang tercecer. Kisi-kisi juga me-nunjukkan bahwa penilaian yang dikembangkan dan dilaksanakan telah memenuhi syarat-syarat kesahihan sebagai suatu proses penilaian. Di bawah ini dituliskan satu contoh kisi-kisi untuk penilaian pembalajaran bahasa.
Penguasaan kosa kata Keterampilan
berkomunikasi Penguasaan tata bahasa Penggunaan strategi belajar
Berbicara Mengucapkan kata
Menggunakan kosa kata
Bereksperimen dengan penggunaan kosa kata
Mengungkapkan dan merespon wacana
Menggunakan gerakan dan isyarat
Memenuhi kriteria kebermaknaan, keberterimaan, dan kesesuaian Menggunakan struktur morfologi dan sintaksis Menggunakan struktur/organisasi wacana Menirukan, me-ngulang kembali, berlatih Menarik perhatian lawan bicara, menyela, meminta giliran berbicara, dsb.
Menyimak Membedakan kata
Memaknai kata dan ungkapan
Memahami sinonim, antonim, homonym, dsb.
Memahami dan merespon wacana
Memahami minimal pairs, stress, intonation, dsb.
Memahami struktur dialog dan monolog
Menirukan, me-ngulang kembali, berlatih Menggunakan teknik-teknik mencatat Menggunakan dugaan-dugaan Membaca Mengartikan kata dan
ungkapan
Menggunakan konteks untuk memahami kata sukar
Memahami dan merespon wacana
Memahami butir-butir tata bahasa tentang pola kalimat, tenses, voice, speech, dsb.
Memahami struktur/ organisasi wacana Menggunakan teknik-teknik membaca Menggunakan dugaan-dugaan Menggunakan media, kamus, dsb.
Menulis Mengeja kata
Menggunakan kata dan ungkapan Mengungkapkan dan merespon wacana Memenuhi kriteria kebermaknaan, keberterimaan, dan kesesuaian Menggunakan aturan-aturan tata bahasa
Menggunakan aturan-aturan tata tulis
Menggunakan teknik-teknik menulis
Dalam penilaian integratif, ungkapan-ungkapan yang digunakan dalam menuliskan laporan perkembangan pembelajaran siswa haruslah menekankan prinsip-prinsip komunika-tif. Dalam hal ini, keempat keterampilan berbahasa haruslah dikemas sedemikian rupa se-hingga berbicara dapat bergabung dengan menyimak, membaca dapat bergabung dengan me-nulis, menyimak bias bergabung dengan membaca, demikian seterusnya. Penguasaan tata bahasa, dalam hal ini, tidak digunakan sebagai dasar untuk menyusun pertanyaan, namun haruslah diintegrasikan ke dalam keempat keterampilan tersebut. Selanjutnya, guru dapat menggunakan kisi-kisi semacam tersebut di atas untuk melaporkan perkembangan pem-belajaran siswa sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
4. Contoh Penilaian
Ada berbagai jenis penilaian apabila dipandang dari teknik pengumpulan data, mulai dari cara yang sederhana sampai yang renik. Berikut ini ditunjukkan lima contoh instrumen penilaian yang dikembangkan berdasarkan kisi-kisi di atas.
a. Observasi
Keteram-pilan Indikator Ya Tidak PengamatanKeterangan Berbicara Menggunakan kosa kata cukup tepat
untuk berkomunikasi
Menggunakan gerakan dan isyarat
Menggunakan struktur morfologi dan sintaksis yang berterima
Menarik perhatian lawan bicara, menyela, meminta giliran berbicara, dsb.
Menyimak Memahami dan merespon wacana dengan tepat
Menggunakan teknik-teknik mencatat Membaca Menggunakan media, kamus, dsb. untuk
memahami kata atau tata bahasa
Memahami dan merespon wacana dengan tepat
Menggunakan konteks, dugaan-dugaan, dsb. Untuk memahami wacana
Menulis Menulis/mengeja kata dengan tepat
Menggunakan kata dan ungkapan
Menggunakan aturan-aturan tata bahasa
Menggunakan aturan-aturan tata tulis
Dalam menggunakan instrument ini, penilai dituntut untuk memahami indikator-indikator yang menunjukkan keempat keterampilan berbahasa. Melakukan pengamatan sembari menuliskan hal-hal yang terjadi yang berhubungan dengan indikator-indikator tersebut bukanlah hal yang mudah. Dibutuhkan praktik dan pengalaman yang cukup untuk menjadi pengamat yang baik.
b. Wawancara
No Pertanyaan Jawaban
1. BerbicaraApakah Anda mengalami kesukaran untuk me-nemukan/menggunakan kata-kata ketika Anda berbicara?
2. Apakah anda merasa harus m engikuti aturan tata bahasa dengan ketat?
3. Bagaimanakah anda menguasai keadaan apabila Anda memerlukan bertanya, menyela, dan seba-gainya?
4.
Menyimak
Apakah anda memahami deangan segera wacana lisan yang anda dengar?
5. Apakah anda menggunakan teknik-teknik bantu, misalnya mencatat, menggaris-bawahi, dan sebagainya?
6. MembacaApakah anda memahami deangan segera wacana tulis yang anda baca?
7. Bagaimanakah anda menghadapi kata, ungkapan, atau kalimat-kalimat sukar dalam bacaan?
8. MenulisApakah Anda dapat mengembangkan topik ke dalam tulisan dengan lancar?
9. Apakah anda merasa harus m engikuti aturan tata bahasa dengan ketat?
10. Bagaimanakah anda menghadapi kesulitan dalam hal menemukan kata atau ungkapan yang tepat untuk tulisan Anda?
11. Apakah Anda merasa harus mengikuti aturan-aturan tata tulis dengan ketat?
melebar-yang baik adalah melebar-yang telah banyak praktik dan pengalaman dalam indikator-indikator keterampilan berbahasa.
c. Daftar pernyataan
Pernyataan
Jawaban
Ya Tidak Kadang-kadang Berbicara
Dalam berbicara, saya
1. Dengan cepat, menemukan dan menggunakan kata-kata untuk berkomunikasi
2. Merangkai bahasa dengan lancar sehingga saya dapat mengung-kapkan perasaan/keinginan saya dengan mudah
3. Merasa harus dan selalu mencoba menggunakan struktur tata bahasa yang baik dan benar
4. Dapat menguasai arena ketika saya harus bertanya, menyela, dan sebagainya.
Menyimak
Dalam menyimak, saya
5. Dapat memahami wacana dengan dengan mudah 6. Menggunakan teknik-teknik bantu mencatat,
menggaris-bawahi, memberi tanda, dan sebagainya.
7. Dapat berkonsentrasi dengan cukup baik selama mengikuti kegiatan menyimak.
Membaca
Dalam membaca, saya
8. Dapat memahami wacana dengan dengan mudah
9. Menggunakan media, kamus, dsb. untuk memahami kata atau tata bahasa
10. Menggunakan konteks, dugaan-dugaan, dsb. untuk memahami wacana
11. Mengatur cara, waktu, dan tenaga untuk menghadapi tugas membaca yang banyak/panjang
Menulis
Dalam menulis, saya
12. Selalu berusaha untuk menulis/mengeja dengan tepat. 13. Mencari dan mengembangkan topik tulisan/karangan dengan
cepat.
14. Merasa harus dan selalu berusaha mnggunakan aturan-aturan tata bahasa
15. Menggunakan kamus, rujukan, dan bahan-bahan bantu lain untuk mengembangkan paragraf.
16. Merasa harus dan selalu berusaha mnggunakan aturan-aturan tata tulis yang telah ditentukan.
kekuatan dan kelemahan diri, disamping kejujuran dan keobjektifannya untuk melengkapi lembar penilaian. Demikian pula untuk daftar pernyataan di atas. Dibutuhkan kejelian dan kejujuran seorang untuk mengisinya dengan baik. Pada akhirnya, pengisian yang kurang objektif akan menimbulkan kerugian di kemudian hari.
d. Penilaian diri/portofolio
Uraikan kekuatan dan kelemahan Anda dalam keempat keterampilan berbahasa. Ceritakan juga usaha-usaha Anda dalam mencapai keberhasilan dalam berbahasa. Lampirkan data/dokumen/bukti yang Anda miliki yang mendukung uraian Anda.
1. Berbicara
2. Menyimak
3. Membaca
4. Menulis
5. Penutup
Dibutuhkan perhatian dan usaha tersendiri dari pihak guru untuk bisa melakukan penilaian sesuai dengan apa yang telah dipaparkan di atas. Dibandingkan dengan pengujian, penilaian memang lebih rumit; lebih banyak memakan waktu, tenaga, dan biaya; dan lebih asing bagi siswa dan orangtua siswa. Namun penilaian ini memiliki kekuatan-kekuatan yang menguntungkan bagi perkembangan pembelajaran dan pendidikan siswa.
Akhirnya, semua komponen pembelajaran, termasuk penilaian, haruslah ditujukan kepada kesejahteraan dan kebahagiaan siswa. Untuk itu, segala kegiatan penilaian sudah semestinya dikemas sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan beban yang berat bagi siswa. Sekali lagi, pembelajaran bahasa Inggris di sekolah dasar haruslah bersifat
menyenangkan.
Sumber Rujukan
Brewster, J. and Ellis, G. (2002). The Primary English Teacher’s Guide (New Ed.). Essex, England: Penguin English.
Cameron, L. (2001). Teaching Languages to Young Learners. Cambridge: Cambridge University Press.
Ellis, G. and Brewster, J. (2002). The Primary English Teacher’s Guide. Harlow, Great Britain: Pearson Education Limited.
Richards, J. C. and Renandya, W. A. (2002). Methodology in Language Teaching: An Anthology of Current Practice. Cambridge: Cambridge University Press.