IbPE Kelompok Usaha Kerajinan Enceng Gondok
Oleh : Puji Lestari, M. Hum, Terry Irenewaty, M. Hum, Nur Hidayah, M. Si Kiromim Baroroh, M. Pd, Aan Ardian, S. Pd, Kun Sri Budiasih, M. Si 1. Analisis Situasi
a. Kerajinan merupakan hasil seni yang sangat memiliki nilai.
b. Produk kerajinan tersebut saat ini sudah mencapai perdagangan ekspor karena hampir 70% produk kerajinan ini untuk eksport. dimana para buyer dari luar negeri banyak yang melirik kerajinan ini. Kerajinan enceng gondok ini memiliki jangkauan berbagai negara.antara lain : Amerika Serikat, Italia, Swiss. Paris, Eropa dan Jepang dan masih banyak lagi negara yang menjadi tujuan ekspor.
c. Kerajinan enceng gondok ini juga memiliki daerah pemasaran di kota-kota besar di Indonesia, seperti ; Bali, Jakarta, dan Bandung.
d. Produk yang dihasilkan memang sangat unik dan menarik. antara lain keperluan fashion acecoris yakni berbagai model tas, dompet, topi dan lain sebagainya.
e. Untuk menghasilkan kerajinan enceng gondok harus melewati beberapa proses dan proses tersebut menyerap beberapa unit produksi. Unit-unit atau komponen-komponen tersebut kemudian membentuk suatu relasi produksi. Dimulai dari petani enceng gondok yang menghasilkan bahan dasar untuk kerajinan enceng gondok.
f. Dalam pemasaran selama ini masih sangat tergantung dari pesanan. Katalog sebagai sarana promosi juga perlu diimbangi dengan stok atau master mengenai produk yang ada dalam katalog. Sehingga pemesan datang dengan memilih produk dalam katalog. namun tidak tersedia sampel produknya. Selama ini ekspor ke luar negeri dijalankan melalui pengepul. Sehingga harga di tingkat konsumen menjadi lebih tinggi. Oleh karena itu diperlukan strategi pemasaran yang efektif dan efisien.
g. Harga antar pengrajin juga masih terjadi perbedaan. Antar pengrajin ada kecenderungan untuk banting harga. Hal ini menyebabkan persaingan harga yang tidak sehat antar pengrajin. Selama ini belum ada organisasi yang dapat menjadi wadah untuk mengkoordinasikan kepentingan pengrajin.
Mutiara Craft, sehingga total UKM Mitra tim pengabdi menjadi 3 yaitu : Pandan Sari Craft, Rifat Craft dan Gulma Mutiara Craft.
2. Permasalahan UKM
Permasalahan dalam UKM adalah:
a. Manajemen : pembukuan keuangan belum tersusun sesuai dengan kaidah keuangan yang berlaku. Persaingan harga yang tidak sehat antar pengrajin akan merugikan pengrajin. Pengrajin belum memiliki wadah untuk mengkoordinasikan segala permasalahan mereka. Selain pembukuan manual yang dicatat di buku, diperlukan juga pembukuan berbasis computer untuk mencatat kas masuk/keluar di masing-masing UKM. Untuk menunjang keperluan tersebut maka diperlukan pengadaan laptop, modem, printer dan meja kerja.
b. Pemasaran : masih tergantung dari pesanan pengepul. pengrajin biasa menyebutnya PT.
c. Peralatan pun terbatas pada peralatan sederhana jarum. hakpen. dan alat jungkit sederhana untuk memasang pegangan tas.
d. Bila cuaca hujan, maka proses pengeringan enceng gondok tidak maksimal. Oleh karena itu diperlukan mesin oven (pengering)
e. Pada keperluan mencetak/membuat mal, diperlukan mesin las untuk membuatnya. Kebutuhan mesin las menjadi penting guna memperlancar produksi kerajinan tas enceng gondok.
f. Finansial: UKM tidak berani memproduksi kalau tidak ada pesanan. Sehingga mereka hanya memproduksi ketika ada pesanan karena sudah ada kepastian pembeli. Mereka juga tidak mempunyai master/stok barang. sehingga para pembeli harus memesan.
g. Dalam hal bahan baku, sering terjadi pemutihan yang berlebihan atau tidak sesuai dengan keinginan produsen, sehingga perlu formula untuk pemutihan serat enceng gondok agar hasil pemutihan yang diharapkan bisa sesuai.
3. Solusi yang ditawarkan
Adapun solusi yang ditawarkan adalah:
a. Pelatihan manajemen terdiri dari produksi, pemasaran, dan pembukuan b. Pengadaan laptop, modem, printer dan meja kerja.
d. Pengadaan mesin oven, dan las yang bisa digunakan untuk meningkatkan produksi UKM mitra.
e. Pelatihan pemutihan serat enceng gondok
[image:3.595.82.538.171.796.2]f. Mendorong pengrajin untuk mendapatkan modal untuk memenuhi stok barang/master sehingga dapat segera memenuhi permintaan konsumen
Tabel. 3.Pelaksanaan Pengabdian No Kegiatan Tanggal dan tempat
Pelaksanaan Pembicara Jumlah peserta 1 Pelatihan manajemen permodalan
11 Juni 2011 di Pandan Sari Craft
Puji Lestari, M. Hum 15
2
Pelatihan manajemen produksi
11 Juni 2011 di Pandan Sari Craft
Terry Irenewaty, M. Hum 15
3
Pelatihan manajemen pemasaran
11 Juni 2011 di Pandansari Craft
Nur Hidayah, M. Si 15
4
Pelatihan pemutihan serat enceng gondok
25 Juni 2011 Di Rifat Craft
Kun Sri Budiasih, M. Si 12
5
Pelatihan pembukuan
25 Juni 2011 di Gulma Mutiara Craft
Kiromim Baroroh, M. Pd 6
6
Pelatihan internet
25 Juni 2011 di Gulma Mutiara Craft
Aan Ardian, S. Pd 6
7 Pengadaan mesin laptop, modem, printer dan meja kerja
30 Juli 2011 di Rifat Craft
Tim pengabdi
-8 Pengadaan mesin laptop, modem, printer dan meja kerja
30 Juli 2011 di Gulma Mutiara Craft
Tim pengabdi
9 Pengadaan
mesin las 30 Juli 2011 di Gulma Mutiara Craft
Tim pengabdi
-10 Pengadaan mesin oven (pengering)
30 Juli 2011 di Pandan Sari Craft
Tim Pengabdi
-11 Pelatihan pengoperasi an mesin las
7 Agustus 2011 di Gulma Mutiara Craft
Aan Ardian, S. Pd 6
12 Pelatihan pengoperasi an mesin oven
(pengering)
7 Agustus 2011 di Pandan Sari Craft
4. Hasil kegiatan
Berikut ini hasil kegiatan pengabdian tahun II :
a. Tersedianya 2 laptop, 2 modem, 2 printer, dan 2 meja kerja b. Tersedianya 1 mesin las
c. Tersedianya 1 mesin oven (pengering)
d. Kemampuan mengoperasikan internet, pembuatan jejaring sosial untuk menunjang pemasaran
e. Keterampilan dalam pengoperasian mesin las
f. Keterampilan dalam pengoperasian mesin oven (pengering) g. Diketahuinya cara mendapatkan modal yang tepat bagi pengrajin
h. Diketahui manajemen produksi yang sesuai untuk pengrajin enceng gondok. i. Diketahui model pemasaran yang tepat bagi pengrajin
j. Tersusunnya pembukuan
k. Diketahuinya proses pemutihan serat enceng gondok
l. Sikap positif dan motivasi yang tinggi dari para peserta selama mengikuti kegiatan. Ini ditunjukkan peserta yang hadir mencapai 100% dalam setiap pelatihan.
5. Faktor Pendukung dan Penghambat
Kegiatan pelatihan ini terlaksana dengan baik karena didukung oleh beberapa faktor, antara lain:
a. Semangat dan motivasi para peserta untuk maju dan terus meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan.
b. Dukungan (support) pengrajin Pandansari Craft , Rifat Craft dan Gulma Mutiara Craft untuk kelancaran kegiatan-kegiatan dalam bentuk pemberian dukungan fasilitas tempat dan kegiatan.
c. UKM mitra yang kooperatif
d. Karyawan UKM yang antusias mengikuti pelatihan
e. UKM bersedia memberikan kontribusi baik berupa materiil dan immateriil f. Tersedianya bahan baku untuk pelatihan terkait dengan kerajinan enceng
gondok
Walaupun terdapat beberapa faktor pendukung, pelakasanaan PPM ini tidak terlepas dari adanya faktor penghambat atau kendala yang dihadapi, yaitu:
a. Keterbatasan personil pengabdian
b. Keterbatasan sarana dan prasarana monitoring implementasi model c. Keadaan cuaca hujan yang menghambat proses praktek pelatihan d. Waktu yang relatif panjang untuk mempersiapkan kegiatan.
e. Sulit menemukan kesesuaian waktu yang bersamaan dalam pelaksanaan kegiatan pegabdian