• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tampilkan DIP: Realisasi Triwulan I 2013 Ditjen Kesatuan Bangsa dan Politik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tampilkan DIP: Realisasi Triwulan I 2013 Ditjen Kesatuan Bangsa dan Politik"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Proses pengendalian pembangunan mutlak diperlukan untuk menj amin setiap

kegiatan pembangunan dapat berjalan sesuai dengan rencana. Sementara itu

pengendalian pembangunan j uga sangat bergantung pada pemantauan dan evaluasi

yang dilakukan secara periodik. Sehubungan dengan hal tersebut, sebagaimana

diamanatkan oleh PP No. 39 tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian Dan

Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan, disusunlah laporan Triwulan I

pelaksanaan program pembinaan kesatuan bangsa dan politik. Selain itu laporan ini

akan menjadi masukan bagi penyusunan dan pelaksanaan Rencana Kerja

Pembangunan (RKP) pada tahun yang akan datang atau dua tahun sesudah

pelaksanaan RKP 2013.

Secara umum evaluasi yang dilakukan dengan melihat pencapaian sasaran

dalam bentuk realisasi keuangan dan realisasi fisik serta permasalahan yang

dihadapi sesuai pedoman/ aplikasi dalam PP 39/ 2006. Hasil analisis pada setiap sub

kegiatan dan kegiatan yang sudah dilaksanakan menunj ukkan hasil yang cukup baik.

Di sadari bahwa masih banyak kendala dan permasalahan yang perlu diperbaiki

pada tahun berikutnya sehingga pencapaian ini lebih baik.

Demikian laporan ini disusun dengan menyadari penuh bahwa secara

sistematika dan substansi belum sempurna, semoga laporan ini dapat menjadi

umpan balik bagi proses perencanaan dan pelaksanaan program-kegiatan ke arah

yang lebih baik dan maksimal, khususnya di lingkup Direktorat Jenderal Kesatuan

Bangsa dan Politik Kementerian Dalam Negeri.

Jakarta, April 2013

a.n DI REKTUR JENDERAL KESATUAN BANGSA DAN POLI TI K SEKTRETARI S DI REKTORAT JENDERAL,

(2)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR --- i

DAFTAR ISI --- ii

BAB I PENDAHULUAN--- 1

1.1 Latar Belakang --- 1

1.2 Arah Kebijakan Pembangunan --- 2

1.3 Program dan Target Capaian Tahun 2013 --- 5

BAB II ANALISIS CAPAIAN PELAKSANAAN PROGRAM/KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2013 --- 11

2.1 PERKEMBANGAN ALOKASI ANGGARAN --- 11

2.2 REALISASI KEUANGAN --- 13

2.3 CAPAIAN KINERJA --- 17

 Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan --- 17

 Fasilitasi Kewaspadaan Nasional --- 20

 Fasilitasi Ketahanan Seni, Budaya, Agama dan Kemasyarakatan --- 23

 Fasilitasi Politik Dalam Negeri --- 25

 Pembinaan dan Pengembangan Ketahanan Ekonomi --- 30

2.4 REALISASI FISIK --- 35

 Tabel Capaian Realisasi Fisik --- 35

BAB III PENUTUP --- 38

3.1 PERMASALAHAN DAN TINDAK LANJUT --- 38

(3)

LAPORAN TRIWULAN I

Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik Tahun Anggaran 2013

1.1 LATAR BELAKANG

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Pembangunan Perencanaan Nasional (SPPN) dan Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi P

Pembangunan, mengamanatkan perlunya dilakukan pengendalian, pemantauan dan evaluasi atas pelaksanaan program/kegiatan dan anggaran yang hasilnya diharapkan dapat menjadi bahan masukan dalam penyusunan kebijakan serta pro

pasal 8 UU SPPN dijelaskan bahwa evaluasi

dalam perencanaan pembangunan yaitu meliputi: p penetapan rencana, pengendalian rencana dan evaluasi pelak

Maka dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas alokasi sumberdaya serta meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan pembangunan, perlu dilakukan upaya pengendalian dan

pelaksanaan pembangunan.

penyusunan kegiatan pelaporan secara berkala dan berjenjang Triwulanan maupun Tahunan

anggaran sebagai wujud akuntabilitas dan transparansi terhadap penggunaan keuangan negara serta hasil pelaksanaan

Kesatuan Bangsa dan Politik Kementerian Dalam Negeri. Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik

LATAR BELAKANG

Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Pembangunan ional (SPPN) dan Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan

Pembangunan, mengamanatkan perlunya dilakukan pengendalian, pemantauan dan evaluasi atas pelaksanaan program/kegiatan dan anggaran g hasilnya diharapkan dapat menjadi bahan masukan dalam penyusunan kebijakan serta program/kegiatan tahun berikutnya. Sebagaimana amanat pasal 8 UU SPPN dijelaskan bahwa evaluasi merupakan salah satu tahapan dalam perencanaan pembangunan yaitu meliputi: penyusunan rencana, penetapan rencana, pengendalian rencana dan evaluasi pelaksanaan rencana.

Maka dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas alokasi sumberdaya serta meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan pembangunan, perlu dilakukan upaya pengendalian dan evaluasi terhadap pelaksanaan pembangunan. Termasuk didalamnya tuntutan adanya penyusunan kegiatan pelaporan secara berkala dan berjenjang

Triwulanan maupun Tahunan oleh masing-masing Kementerian/Lembaga, organisasi dan unit kerja pada masing

Kementerian/Lembaga.

Laporan Triwulan I Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik disusun berdasarkan realisasi keuangan, kinerja dan capaian fisik pada setiap pelaksanaan program/kegiatan, juga merupakan analisis dari

pelaksanaan program-kegiatan yang telah berjalan selama satu tahun sebagai wujud akuntabilitas dan transparansi terhadap penggunaan keuangan negara serta hasil pelaksanaan program kerja Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik Kementerian Dalam Negeri.

BAB I

PENDAHULUAN

Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Pembangunan ional (SPPN) dan Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun elaksanaan Rencana Pembangunan, mengamanatkan perlunya dilakukan pengendalian, pemantauan dan evaluasi atas pelaksanaan program/kegiatan dan anggaran g hasilnya diharapkan dapat menjadi bahan masukan dalam penyusunan Sebagaimana amanat merupakan salah satu tahapan enyusunan rencana, sanaan rencana. Maka dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas alokasi sumberdaya serta meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan evaluasi terhadap tutan adanya penyusunan kegiatan pelaporan secara berkala dan berjenjang baik Kementerian/Lembaga, unit kerja pada masing-masing

(4)

I.2 ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN 2013

Perencanaan pembangunan pada program Pembinaan Kesatuan Bangsa dan Politik Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik Kementerian Dalam Negeri merupakan bagian dari arah kebijakan dalam Konteks Pembangunan Jangka Panjang Nasional, yang dirumuskan dalam tiga pilar pokok yaitu :

1. Memperkuat peran masyarakat sipil dan partai politik dalam kehidupan politik;

2. Memantapkan pelembagaan nilai-nilai demokrasi yang menitikberatkan pada prinsip-prinsip toleransi dan menjaga stabilitas sistem politik dalam negeri dan sistem pemerintahan dalam negeri; serta

3. Meningkatkan kapasitas pembangunan daerah dan keberdayaan masyarakat.

Melalui tiga pilar tersebut, di rumuskan kebijakan yang diarahkan untuk mendukung upaya pencapaian misi Pembangunan Nasional Tahun 2010-2014, yaitu mewujudkan Indonesia yang Aman dan Damai, Adil dan Demokratis, serta Sejahtera. Berdasarkan arah kebijakan di bidang pemerintahan dalam negeri, diharapkan fungsi-fungsi pemerintahan dalam semua strata dapat dilaksanakan dengan baik. Mantapnya penyelenggaraan pemerintahan dalam negeri yang didukung oleh stabilitas politik dalam negeri tersebut menjadi landasan utama bagi upaya peningkatan peran pemerintahan yang lebih responsif terhadap perbaikan kesejahteraan dan pelayanan umum kepada masyarakat.

Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik sebagai salah satu komponen di Kementerian Dalam Negeri merespon arah kebijakan tersebut khususnya dalam menjaga stabilitas politik dan keamanan dalam negeri melalui visi :

”Terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa melalui sistem politik yang

(5)

Demi mewujudkan visi tersebut, dituangkan dalam misi Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik yaitu :

1. Memelihara dan memantapkan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2. Memantapkan sistem politik dalam negeri yang demokratis dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.

3. Memantapkan wawasan kebangsaan, ideologi dan kewaspadaan nasional, pembauran bangsa, kesadaran dan kemampuan bela negara serta wawasan ketahanan ekonomi dalam tatanan politik, sosial, budaya, hukum segenap warga negara, dengan didukung berperannya institusi-institusi sosial dan budaya masyarakat bagi penguatan integrasi sosial.

Sejalan dengan visi dan misi Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik tersebut di atas, maka tujuan yang hendak dicapai dirumuskan sebagai berikut :

1. Memantapkan kesatuan dan persatuan nasional.

2. Mewujudkan tatanan masyarakat yang tenteram, tertib, dan damai dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

3. Memantapkan stabilitas politik dalam negeri yang dilandasi oleh semangat dan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 melalui pengembangan struktur dan fungsi, serta prosedur dan budaya politik yang demokratis dan berkedaulatan rakyat.

4. Mewujudkan masyarakat yang maju dan mandiri dalam berbagai aspek kehidupan.

5. Mengembangkan sistem politik nasional yang berlandaskan pada struktur politik dan kualitas proses politik yang demokratis.

6. Meningkatkan kualitas dan efektivitas penyelenggaraan Pemilu dan uji kelayakan publik, serta pelembagaan perumusan kebijakan publik.

(6)

8. Mewujudkan kedewasaan sikap dan perilaku politik masyarakat dalam mendukung sistem politik nasional.

9. Mempercepat pemulihan penyelenggaraan pemerintahan dan kehidupan kemasyarakatan di wilayah konflik dan pasca konflik.

10. Mewujudkan aparatur yang memadai dan siap dalam menunjang tugas dan fungsi organisasi termasuk menyediakan sarana dan prasarana pendukung.

Berdasarkan penjabaran dari pernyataan tujuan tersebut di atas, Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik menetapkan sasaran yang ingin dicapai dalam periode waktu 2010-2014, sebagai berikut :

1. Terwujudnya akuntabilitas lembaga demokrasi termasuk akuntabilitas peran masyarakat sipil dan organisasi masyarakat sipil, peran partai politik, penyelenggara pemilu dan lembaga penyelenggara negara lainnya serta terlaksananya pemilu 2014 yang adil dan demokratis dan terwujudnya akuntabilitas organisasi masyarakat sipil.

2. Terjaminnya peningkatan iklim politik kondusif bagi berkembangnya kualitas kebebasan sipil dan hak-hak politik rakyat yang semakin seimbang dengan peningkatan kepatuhan terhadap pranata hukum.

3. Terwujudnya dukungan Ketahanan Ekonomi dalam era globalisasi dan perdagangan bebas.

Menindaklanjuti sasaran strategis yang ingin dicapai Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik peride waktu 2010-2014, maka ditetapkanlah sasaran strategis dalam melaksanakan kegiatan yaitu :

1. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan demokrasi (Pemilu/Pilpres); 2. Meningkatnya komitmen pemangku kepentingan dalam menjaga

persatuan dan kesatuan bangsa;

3. Meningkatnya komunikasi dan dialog yang konstruktif antar anggota masyarakat dalam penyelesaian persoalan kemasyarakatan;

4. Meningkatnya kesadaran warga negara dalam partisipasi politik.

(7)

1. Jumlah revisi undang-undang bidang politik (KK-14), khususnya revisi terbatas terhadap UU No. 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilu; 2. Indeks Kinerja Lembaga Demokrasi;

3. Indeks Organisasi Kemasyarakatan; 4. Indeks Kebebasan Sipil;

5. Indeks Hak-Hak Politik;

6. Persentase kebijakan/peraturan perundang-undangan yang dilaksanakan oleh Pemda dan para pemangku kepentingan;

7. Persentase forum dialog publik yang efektif;

8. Persentase peningkatan masyarakat dalam kegiatan terkait dengan 4 (empat) pilar Negara (Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI).

dengan 6 (enam) kegiatan yaitu:

1. Fasilitasi Ketahanan Seni, Budaya, Agama dan Kemasyarakatan; 2. Fasilitasi Politik Dalam Negeri ;

3. Pembinaan dan pengembangan Ketahanan Ekonomi; 4. Fasilitasi Kewaspadaan Nasional;

5. Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan;

6. Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis lainnya Ditjen Kesbangpol.

1.3 PROGRAM KERJA DAN TARGET CAPAIAN TAHUN 2013

Sesuai dengan Rencana Tindak Lanjut Pembangunan Kementerian/ Lembaga Tahun 2013, Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik pada Tahun 2013 mempunyai 1 (satu) program yaitu Pembinaan Kesatuan Bangsa dan Politik dan 6 (enam) kegiatan. Adapun outcome/hasil yang ingin dicapai dari program tersebut adalah “Meningkatnya Komitmen dan Dukungan Pemangku Kepentingan Terhadap Berjalanannya Proses Demokratisasi dan Dalam Menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa”.

(8)

a. Fasilitasi Ketahanan Seni, Budaya, Agama dan Kemasyarakatan dengan

output kegiatan yaitu :

1) 1 (satu) Dokumen Indeks Kesehatan Masyarakat Sipil;

2) 3 (tiga) Peraturan Bidang Ketahanan Seni, Budaya, Agama dan Kemasyarakatan;

3) 27 (dua puluh tujuh) Laporan fasilitasi/pembinaan/monev/kegiatan Bidang Ketahanan Seni, Budaya, Agama dan Kemasyarakatan;

4) 350 (tiga ratus lima puluh) kerjasama dengan Ormas/LSM/LNL Bidang Ketahanan Seni, Budaya, Agama dan Kemasyarakatan;

5) 1 (satu) Database Bidang Ketahanan Seni, Budaya, Agama dan Kemasyarakatan.

Indikator kinerja kegiatan Fasilitasi Ketahanan Seni, Budaya, Agama dan Kemasyarakatanadalah :

1) Jumlah Dokumen Indeks Organisasi Kemasyarakatan;

2) Jumlah Organisasi Kemasyarakatan yang mendapatkan Peningkatan Kapasitas;

3) Prosentase Kemajuan Penyusunan, Desiminasi, Monitoring dan Evaluasi Rumusan Kebijakan, Perbaikan Mekanisme dan Prosedur Penyelenggaraan Kebijakan Publik Bidang Ketahanan Seni, Budaya, Agama dan Kemasayarakatan;

4) Jumlah Fasilitasi Forum dan Monev Bidang Ketahanan Seni, Budaya, Agama dan Kemasyarakatan;

5) Prosentase Tingkat Pelayanan Publik Termasuk Data Basenya;

6) Prosentase Peningkatan Kapasitas SDM Aparatur Pemerintah dan Pemerintah Daerah;

b. Fasilitasi Politik Dalam Negeri dengan output kegiatan yaitu : 1) 2 (dua) Peraturan Bidang Politik Dalam Negeri;

2) 250 (dua ratus lima puluh) Kerjasama dengan Ormas/LSM/LNL Bidang Politik Dalam Negeri;

(9)

4) 1 (satu) Modul Bidang Politik Dalam Negeri; 5) 85.000.637 Bantuan Keuangan Parpol;

6) 62 (enam puluh dua) Unit Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi. Indikator kinerja Kegiatan Fasilitasi Politik Dalam Negeri adalah : 1) Prosentase penyusunan dan desiminasi rumusan kebijakan bidang

politik dalam negeri yang akuntabel dan tepat waktu;

2) Prosentase pelaksanaan fasilitasi hubungan kerja antar pemerintah dengan lembaga perwakilan;

3) Jumlah forum komunikasi politik;

4) Prosentase laporan pemantauan dan pelaporan perkembangan politik yang tepat waktu;

5) Prosentase kemajuan penyusunan rancangan revisi terbatas UU No. 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD;

6) Prosentase kemajuan penyusunan rancangan revisi terbatas UU No. 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden; 7) Jumlah kerjasama dengan ormas dalam peningkatan partisipasi politik

perempuan;

8) Jumlah parpol yang mendapatkan bantuan keuangan;

9) Jumlah kerjasama dengan organisasi kemasyarakatan dalam pengembangan politik dalam negeri;

10)Jumlah materi/modul bidang politik dalam negeri;

11)Jumlah publikasi best practices dan inovasi praktek demokrasi.

c. Pembinaan dan Pengembangan Ketahanan Ekonomi dengan output kegiatan adalah :

1) 1 (satu) Peraturan di Bidang Ketahanan Ekonomi;

2) 100 (seratus) kerjasama dengan Ormas/LSM/LNL Bidang Ketahanan Ekonomi;

3) 4 (empat) Pengembangan Management Information System (MIS) Pembinaan Ketahanan Ekonomi;

(10)

5) 14 (empat belas) laporan fasilitasi/pembinaan/monev/kegiatan Bidang Ketahanan Ekonomi;

Indikator kinerja kegiatan Ketahanan Ekonomi adalah

1) Prosentase penyusunan dan desiminasi rumusan kebijakan Pembinaan dan Pengembangan Ketahanan Ekonomi;

2) Jumlah kerjasama dengan Ormas/LSM/LNL dalam rangka peningkatan kapasitas masyarakat bidang ketahanan ekonomi;

3) Jumlah fasilitasi forum bidang pembinaan Ketahanan Ekonomi; 4) Jumlah materi/modul ketahanan ekonomi;

5) Jumlah pembangunan Manajemen Information System (MIS) Pembinaan Ketahanan Ekonomi;

6) Jumlah laporan Strategis Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat; 7) Prosentase kemajuan pengembangan Democracy Trust Fund;

8) Jumlah laporan fasilitasi pertemuan, forum dan uji publik untuk masukan penyusunan naskah akademis dan draft RPP insentif perpajakan.

d. Fasilitasi Kewaspadaan Nasional dengan output kegiatan adalah : 1) 1 (satu) Peraturan di Bidang Kewaspadaan Nasional;

2) 100 (seratus) Kerjasama dengan Ormas/LSM/Nirlaba lainnya bidang Kewaspadaan Nasional;

3) 26 (dua puluh enam) Laporan Fasilitasi/Pembinaan/Monev/Kegiatan bidang Kewaspadaan Nasional;

4) 4 (empat) Modul Bidang Kewaspadaan Nasional.

Indikator kinerja kegiatan Fasilitasi Politik Dalam Negeri adalah : 1) Prosentase kemajuan penetapan UU Penanganan Konflik Sosial; 2) Prosentase kumulatif provinsi/kabupaten/kota yang mendapatkan

fasilitasi pembentukan dan fasilitasi pelembagaan penguatan forum dialog penyelesaian konflik;

(11)

4) Jumlah wilayah yang mendapatkan fasilitasi penanganan konflik berkaitan dengan aspek pemerintahan dan keamanan;

5) Jumlah kerjasama dengan Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) dalam penanganan konflik;

6) Prosentase penyusunan rumusan kebijakan dan desiminasi Bidang Kewaspadaan Nasional;

7) Prosentase layanan administrasi, Lembaga Asing dan Orang Asing; dan

8) Jumlah laporan pemantauan situasi daerah.

e. Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan dengan output kegiatan adalah : 1) 3 (tiga) modul Bidang Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaaan; 2) 34 (tiga puluh empat) laporan/fasilitasi/pembinaan/monev/kegiatan

Bidang Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaaan;

3) 100 (seratus) kerjasama dengan OMS/LSM/LNL Bidang Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaaan.

Indikator kinerja kegiatan Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan yaitu:

1) Prosentase penyelesaian rumusan kebijakan dan desiminasi Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaaan Indonesia yang tepat waktu; 2) Jumlah modul pengembangan nilai kebangsaan;

3) Jumlah forum dialog dan sosialisasi pengembangan nilai kebangsaan untuk pemuda, perempuan, dan aparatur pemerintah;

4) Jumlah peserta TOT/peningkatan kapasitas kader pembauran; 5) Prosentase peningkatan layanan ijin penelitian bagi masyarakat; 6) Jumlah kerjasama dengan Organisasi Masyarakt Sipil (OMS) dalam

rangka peningkatan kapasitas masyarakat bidang Ideologi dan Wawasan Kebangsaan;

7) Jumlah provinsi yang mendapatkan fasilitasi pengembangan kelompok kerja demokrasi dan pendampingan pusat pendidikan kebangsaan. f. Dukungan Manajemen dan Dukungan teknis lainnya Ditjen Kesbangpol

(12)

1) 12 (dua belas) Bulan layanan perkantoran;

2) 6 (enam) Dokumen perencanaan dan pengelolaan anggaran;

3) 42 (empat puluh dua) Laporan fasilitasi/pembinaan/monev/kegiatan bidang dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya;

4) 1 (satu) unit kendaraan bermotor;

5) 75 (tujuh puluh lima) unit perangkat pengolah data dan komunikasi; 6) 10 (sepuluh) unit peralatan dan fasilitasi perkantoran.

Indikator kinerja kegiatan dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya adalah :

1) Prosentase penyelesaian dukungan operasional kerja (pembayaran gaji operasional dan pemeliharaan perkantoran langganan daya jasa yang tepat waktu);

2) Prosentase penyelesaian dokumen perencanaan dan anggaran (Renstra, RKP, Renja,RKA-KL, Juklak/Juknis);

3) Prosentase pengukuran kesesuaian capaian kinerja;

4) Jumlah koordinasi Aparat Kesbangpol di seluruh Indonesia;

5) Prosentase kemajuan penyusunan pedoman/juknis dan fasilitasi rancangan peraturan perundang-undangan lingkup Kemendagri dan Pemda yang diselesaikan sesuai kebutuhan;

6) Prosentase penyelesaian dokumen hasil monitoring dan evaluasi, laporan keuangan, aset serta hasil-hasil pemeriksaan dan tindak lanjut LHP;

7) Jumlah dokumen keuangan tahunan dan laporan pengelola keuangan/kinerja keuangan sesuai Sistem Akuntansi Instansi (SAI) lingkup Ditjen kesbangpol;

(13)

2.1 PERKEMBANGAN ALOKASI ANGGARAN

Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik tahun anggaran 2013 mempunyai alokasi pagu

enam puluh satu miliar dua ratus lima puluh enam juta sembilan ratus lima puluh sembilan ribu

rangka mendukung kebijakan nasional e

(dua puluh miliar), sehingga sampai dengan triwulan I total pagu anggaran Ditjen Kesbangpol menjadi Rp. 241.256.959.000,

satu miliar dua ratus lima puluh enam juta sembilan ratus lima puluh sembilan ribu rupiah). Namun demikian, pada pertengahan triwulan I terdapat pemotongan anggaran sebesar

delapan puluh juta rupiah) dalam rangka pelaksanaan reformasi birokrasi.

Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik tahun anggaran 2013 mempunyai alokasi pagu indikatif sebesar Rp. 261.256.959.000

enam puluh satu miliar dua ratus lima puluh enam juta sembilan ratus lima puluh sembilan ribu rupiah). Kemudian terdapat pemotongan anggaran dalam rangka mendukung kebijakan nasional e-ktp sebesar Rp. 20.000.000.000, (dua puluh miliar), sehingga sampai dengan triwulan I total pagu anggaran Ditjen Kesbangpol menjadi Rp. 241.256.959.000,- (dua ratus empat puluh satu miliar dua ratus lima puluh enam juta sembilan ratus lima puluh sembilan Namun demikian, pada pertengahan triwulan I terdapat anggaran sebesar Rp. 19.080.000.000,- (sembilan belas miliar delapan puluh juta rupiah) dalam rangka pemberian tunjangan kinerja pelaksanaan reformasi birokrasi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

42,700,000,000

(14)

Lebih jauh jika dilihat dari distribusi alokasi anggaran, pada tahun 2013 dari total pagu Ditjen Kesbangpol Rp. Rp. 241.256.959.000,- terdapat Rp. 42.700.000.000,- dialokasikan pada kegiatan fasilitasi kewaspadaan nasional terkait pembentukan dan pemberdayaan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) melalui dana dekonsentrasi. Kemudian dalam rangka pelaksanaan pendidikan politik kepada partai politik yang mendapatkan kursi di DPR RI setiap tahunnya diberikan bantuan keuangan sebesar Rp. 9.928.900.000,-. Disamping itu terdapat alokasi anggaran sebesar Rp. 37.200.000.000,- diperuntukkan dalam rangka pelaksanaan kerjasama program pembinaan bangsa dan politik dengan Ormas/LSM/LNL guna peningkatan partisipasi politik perempuan, wawasan kebangsan dan cinta tanah air, penanganan konflik, serta peningkatan kapasitas dalam pembinaan dan pengembangan ketahanan ekonomi. Sementara alokasi belanja pegawai Ditjen Kesbangpol sebesar Rp. 18.049.596.000,- dan terdapat pemotongan anggaran sebesar Rp. 19.080.000.000,- dalam rangka memberikan tunjangan kinerja pelaksanaan Reformasi Birokrasi, sehingga total sisa anggaran yang dikelola langsung dalam menunjang tugas fungsi pelaksanaan program pembinaan kesatuan bangsa dan politik mencapai Rp. 114.298.463.000,-.

Pada tahun 2013 alokasi anggaran masing-masing kegiatan pada unit kerja lingkup Ditjen Kesbangpol dapat dilihat pada pola sebaran dibawah ini.

Tabel 1

Unit Kerja berdasarkan Besaran Pagu Anggaran

No. Unit Kerja Pagu Rencana Penarikan

(TW I)

1. Sekretariat Ditjen Kesbangpol Rp. 35.453.009.000,- Rp 7.361.000.000,-

2. Direktorat Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan

Rp. 37.087.056.000,- Rp. 6.582.000.000,-

3. Direktorat Kewaspadaan Nasional

Rp. 23.787.556.000,- Rp. 4.806.000.000,-

(15)

4. Direktorat Ketahanan Seni, Budaya, Agama dan Kemasyarakatan

Rp. 36.732.610.000,- Rp. 10.250.000.000,-

5. Direktorat Politik Dalam Negeri

Rp. 46.921.018.000,- Rp. 13.840.000.000,-

6. Direktorat Ketahanan Ekonomi

Rp. 17.505.710.000,- Rp. 4.100.000.000,-

T O T A L Rp. 241.256.959.000,- Rp. 53.099.000.000,-

2.2 REALISASI ANGGARAN SAMPAI DENGAN PERIODE TRIWULAN I

Berdasarkan data perkembangan laporan realisasi keuangan Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik Tahun Anggaran 2013, sampai dengan akhir Triwulan I realisasi mencapai Rp. 20.990.562.446,- atau 8.70%. Dengan rincian realisasi pusat sebesar Rp. 20.056.630.946,- atau 10.10% dan realisasi daerah hanya mencapai Rp. 933.931.500,- atau 2.19% dari pagu Rp. 42.700.000.000,-. Capaian ini mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya pada triwulan yang sama yaitu Rp. 15.017.606.332,- atau 7.95%.

Tabel 2

Data Perbandingan Realisasi Keuangan TW I periode 2012-2013

No. Tahun

Pagu

Rencana Penarikan TW I Realisasi (Rp) Realisasi (%)

1. 2012 Rp. 188.782.200.000,- Rp. 42.595.641.000,- Rp. 15.017.606.332,- 7.95 2. 2013 Pusat Rp. 198.556.959.000,- Rp. 46.939.000.000,- Rp. 20.056.630.946,- 10.10

Daerah Rp. 42.700.000.000,- Rp. 6.160.000.000,- Rp. 933.931.500 2.19

(16)

Lebih jauh jika dilihat

triwulan I dari target yang telah ditetapkan yaitu 22.01% antara lain kontribusi realisasi pelaksana

pemberdayaan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) melalui dana dekonsentrasi baru mencapai Rp.

6.160.000.000,- atau 14.43%. pelaksanaan dana

pengelolaan keuangan di daerah sebagai akibat dari adanya mutasi pejabat di daerah dan lamanya proses harmonisasi di Biro Hukum daerah dan adanya dualisme prioritas dalam melaksanakan kegiatan antara pelaksanaan APBD dan dana dekonsentrasi dikarenakan adanya desakan target serapan daerah. Sedangkan pada dana pusat rendahnya capaian pada triwulan I

Data Perbandingan Realisasi Keuangan TW I

Lebih jauh jika dilihat pada tabel 1 dan 2, masih rendahnya capaian triwulan I dari target yang telah ditetapkan yaitu Rp. 53.099.000.000,

22.01% antara lain kontribusi realisasi pelaksanaan kegiatan fasilitasi pemberdayaan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) melalui dana dekonsentrasi baru mencapai Rp. 933.931.500,- atau 2.19% dari target Rp. atau 14.43%. Penyebab paling dominan rendahnya capaian pelaksanaan dana dekonsentrasi adalah lambatnya penetapan pejabat pengelolaan keuangan di daerah sebagai akibat dari adanya mutasi pejabat di daerah dan lamanya proses harmonisasi di Biro Hukum daerah dan adanya dualisme prioritas dalam melaksanakan kegiatan antara pelaksanaan APBD dan dana dekonsentrasi dikarenakan adanya desakan target serapan

Sedangkan pada dana pusat rendahnya capaian pada triwulan I disebabkan antara lain belum optimalnya mekanisme pengelolaan

ersediaan (UP) dan Tambahan Uang Persediaan (TUP) pada masing

unit pengelola serta masih tingginya frekuensi kegiatan sebagai akibat banyaknya jumlah komponen input dengan skala yang kecil yang harus dilaksanakan sehingga mengalami kesulitan dalam sinkron

ebabkan lambatnya pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan

Data Perbandingan Realisasi Keuangan TW I

Periode 2012-2013

(17)

Realisasi Keuangan

Realisasi Keuangan Per Unit Kerja Tahun 2013

Tabel 3

Realisasi Keuangan per Unit Kerja kurun waktu

2012-2012 2013

Realisasi Pagu RPD

TW I

(Rp) (%)

000 3.963.065.132 12.43 36.523.009.000 7.361.000.000

4.600.005.000 2.376.230.000 7.67 37.087.056.000 6.582.000.000

4.108.492.000 1.105.220.000 4.84 66.487.556.000 10.966.000.000

23.787.556.000 4.806.000.000

42.700.000.000 6.160.000.000

13.069.025.000 4.752.610.000 11.34 36.732.610.000 10.250.000.000

9.460.868.000 2.088.571.200 4.72 46.921.018.000 13.840.000.000

2.807.867.000 731.910.000 4.33 17.505.710.000 4.100.000.000

Fasilitasi Ketahanan

Realisasi Keuangan Per Unit Kerja Tahun 2013

(18)

Gambaran realisasi keuangan berdasarkan tabel.3 merupakan data sandingan pada kurun waktu 2012-2014 yang dirinci pada setiap unit kerja dengan capaian paling rendah pada Direktorat Ketahanan Seni, Budaya, Agama dan Kemasyarakatan sebesar Rp. 1.667.168.000,- atau 4.54% dari pagu Rp. 36.732.610.000,-. Kondisi tersebut berbeda dengan realisasi tahun sebelumnya yang mencapai Rp. 4.752.610.000,- atau 11.34% dari pagu Rp. 41.900.000.000,-. Hal tersebut sebagai akibat dari belum rampungnya pembahasan revisi RUU No. 8 Tahun 1985 tentang Ormas sehingga menyebabkan beberapa kegiatan seperti pembahasan penyusunan 3 (tiga) Peraturan Pemerintah (PP) yang merupakan turunan dari revisi UU tentang Ormas dan kegiatan lain seperti pelaksanaan kegiatan sosialisasi revisi RUU tentang belum dapat dilaksanakan diawal triwulan I. Sedangkan realisasi tertinggi dicapai melalui pelaksanaan kegiatan dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya Ditjen Kesbangpol yang dilaksanakan oleh Setditjen Kesbangpol selama kurun waktu 2 (dua) tahun terakhir dengan capaian realisasi sebesar Rp. 7.024.386.634,- atau 19.23% dari pagu Rp. 36.523.009.000,- pada triwulan I tahun 2013. Tidak jauh berbeda dengan capaian tahun 2012 triwulan I pada kegiatan yang sama terealisasi sebesar Rp. 3.963.065.132,- atau 12.43% dari pagu Rp. 31.882.200.000,-. Peningkatan realisasi disebabkan beberapa agenda besar seperti pelaksanaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Bidang Kesbangpol dengan tema “Pemantapan Stablitas Keamanan dan Ketertiban dalam rangka Mendukung Penyelenggaraan Pemilu 2014” tanggal 27-30 Januari 2013 bertempat di Jakarta dengan dihadiri peserta dari Kabinda, Kaban Kesbangpol Provinsi/Kabupaten/Kota seluruh Indonesia, dapat terlaksana di triwulan I sesuai dengan target yang telah ditetapkan disamping juga kegiatan rutin lainnya seperti pembayaran gaji, layanan operasional perkantoran dll.

(19)

mencapai Rp. 2.376.230.000,- atau 7.67% dari pagu Rp. 31.000.000.000,-, hal tersebut disumbang oleh capaian beberapa even besar berskala nasional seperti pelaksanaan kegiatan sosialisasi Permendagri No. 1 Tahun 2012 tentang Pedoman Pemberian Tanda Penghargaan Pembauran Kebangsaan yang dilaksanakan pada tanggal 27-28 Maret 2013 dengan melibatkan + 200 orang dari Badan Kesbangpol Provinsi/Kabupaten/Kota seluruh Indonesia dan kegiatan lain yaitu fasilitasi pembentukan dan penguatan Pusat Pendidikan Wawasan Kebangsaan di Jakarta tanggal 28 Februari 2013 dan di Bengkulu tanggal 4-6 Maret 2013. Hal tersebut mengindikasikan bahwa telah ada perencanaan yang matang dalam pelaksanaan kegiatan dan adanya komitmen serta pengawalan dari pimpinan untuk melaksanakan kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan.

2.3 CAPAIAN PELAKSANAAAN PROGRAM/KEGIATAN (REALISASI

KINERJA TAHUN ANGGARAN 2013)

Sesuai dengan perkembangan situasi, kondisi dan dinamika yang terjadi serta masalah yang dihadapi oleh Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik, telah ditetapkan Rencana Kerja Tahun 2013. Rencana Kerja Tahun 2013 Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik dirinci sesuai dengan program/kegiatan Tahun Anggaran 2013 yaitu 1 (satu) program yaitu Program Pembinaan Kesatuan Bangsa dan Politik dan 6 (enam) kegiatan dengan capaian yaitu :

a. Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan, dengan capaian kinerja:

1. Penyusunan Modul Bidang Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan (prioritas nasional), dengan target 3 modul. Adapun capaiannya yaitu:

 Terlaksananya rapat kerja penyusunan draft awal modul tentang wawasan kebangsaan dengan melibatkan pakar/akademisi pada tanggal 5 Februari 2013 bertempat Hotel Millenium;

(20)

 Terlaksananya rapat kerja penyusunan modul menengah pertama dan kedua tentang wawasan kebangsaan dengan melibatkan pakar/akademisi pada tanggal 7-8 Maret 2013 bertempat Hotel Millenium.

2. Pelaksanaan fasilitasi/pembinaan/monev/kegiatan Bidang Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan, dengan target 25 forum/sosialisasi. Adapun capaiannya yaitu:

 Terselenggaranya forum dialog wawasan kebangsaan bagi aparatur pemerintah lingkup Ditjen Kesbangpol khususnya pegawai baru tanggal 11-13 Maret 2013 bertempat di Hotel Millenium dengan melibatkan pakar/akademisi Yudi Latif, Prof. Maswadi Rauf, Syarif Hidayat PhD dan Prof. Dadan Wildan;

 Terselenggaranya forum dialog dalam rangka upaya peningkatan komunikasi penguatan nilai-nilai sejarah kebangsaan bagi pakar/akademisi dengan melibatkan akademisi UI, UT dan 17 Agustus, Deputi Kementerian Pertahanan dan Pusjarah TNI pada tanggal 19-20 Februari 2013 bertempat di Hotel Golden Boutique;

 Terlaksananya forum dialog dalam rangka peningkatan wawasan kebangsaan dan cinta tanah air bagi penyelenggara negara lainnya, kaum perempuan dan generasi muda tanggal 24-26 Februari 2013 bertempat di Hotel Millenium dengan + 165 peserta yang berasal dari pengurus/anggota PKK, Kowani, IWAPI, Unsur Polda, TNI serta pelajar SMA/sederajat, kelompok agama dan umum wilayah DKI;

(21)

 Terfasilitasinya forum dialog dalam rangka peningkatan kesadaran bela negara bagi peserta didik (Mahasiswa dan Pelajar) di Bogor pada tanggal 2-4 Maret 2013 bertempat di Hotel Puri Avia Puncak Bogor dan Banten pada tanggal 18-20 Maret 2013 bertempat di Hotel Istana Nelayan melibatkan + 100 peserta didik;

 Terselenggaranya forum dialog dalam rangka penguatan ideologi pancasila lintas generasi di Batam pada tanggal 4-6 Maret 2013 bertempat di Hotel Novotel dan di Sulawesi Selatan tanggal 18-20 Maret 2013 bertempat di Hotel Sahid Jaya Makasar dengan melibatkan + 100 tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat dan mahasiswa dan pelajar;

 Terfasilitasinya forum dialog dalam rangka pemasyarakatan pancasila bagi + 40 mahasiswa di Perguruan Tinggi Politeknik Negeri Batam pada tanggal 7-9 Maret 2013 dan mahasiswa di Universitas Hasanudin tanggal 20-22 Maret 2013 bertempat di Kampus Universitas Hasanudin;

 Terfasilitasinya forum dialog dalam rangka peningkatan kesadaran bela negara bagi + 100 peserta didik (mahasiswa dan pelajar) di Jawa Timur pada tanggal 9-11 Maret 2013 bertempat di Hotel Satelite Surabaya;

 Terselenggaranya forum dialog dalam rangka peningkatan penghayatan ideologi pancasila dikalangan masyarakat di Provinsi Riau dengan melibatkan + 100 peserta berasal dari tokoh agama, tokoh daerah dan masyarakat pada tanggal 13-15 Maret 2013 bertempat di Hotel Grand Jatra;

(22)

 Terlaksananya konsolidasi monitoring dan evaluasi Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Provinsi/Kabupaten/Kota se-Provinsi Sulawesi Selatan pada tanggal 20-22 Maret 2013 bertempat di Hotel Quality Makasar yang dihadiri oleh Badan Kesbangpol Prov/Kab/Kota Pengurus FPK, LSM/Ormas dan Tokoh Masyarakat se-Sulawesi Selatan;

 Terfasilitasinya pembentukan dan penguatan Pusat Pendidikan Wawasan Kebangsaan tanggal 28 Februari-2 Maret 2013 bertempat di Hotel Jayakarta yang dihadiri Kesbangpol Provinsi/Kabupaten/Kota se-DKI Jakarta dengan melibatkan akademisi, UI, UT dan universitas 17 Agustus, Deputi Kementerian Pertahanan dan Pusjarah TNI;

 Terfasilitasinya pembentukan dan penguatan Pusat Pendidikan Wawasan Kebangsaan di Provinsi Bengkulu tanggal 4-6 Maret 2013 bertempat di Hotel Nala Sea Side yang dihadiri oleh badan Kesbangpol Provinsi/Kabupaten/Kota, Bappeda, Kodam, Polda, BPS, LSM/Ormas, Universitas/Perguruan Tinggi, Tokoh Pemuda, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama;

 Terfasilitasinya pembentukan dan penguatan Pusat Pendidikan Wawasan Kebangsaan di Provinsi Sulawesi Tenggara tanggal 13-15 Maret 2013 bertempat di Hotel Zahra Syariah Kendari yang dihadiri oleh Badan Kesbangpol Provinsi/Kabupaten/Kota, calon anggota PPWK, Bappeda, Kodam, Polda, BPS, LSM/Ormas, Universitas/Perguruan Tinggi, Tokoh Pemuda, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama;

 Terfasilitasinya pembentukan dan penguatan Pusat Pendidikan Wawasan Kebangsaan di Maluku tanggal 25-27 Maret 2013 bertempat di Hotel Elizabeth yang dihadiri oleh Badan Kesbangpol Provinsi/Kabupaten/Kota se-Indonesia.

b. Fasilitasi Kewaspadaan Nasional, dengan capaian kinerja :

(23)

1. Terlaksananya rapat koordinasi melibatkan Kemensos, Kemenham, Kemenkeu, KemenPAN & RB, Kemenkumham, Polri dan TNI dalam rangka melakukan penyusunan SK Tim Bersama terkait Penyusunan RPP turunan UU No. 7 Tahun 2012 tentang Penanganan Konflik Sosial (Tim Bersama melibatkan berbagai K/L dan stakeholders terkait, termasuk akademisi).

2. Pelaksanaan fasilitasi/pembinaan/monev/kegiatan Bidang Kewaspadaan Nasional, dengan target 26 (dua puluh enam) laporan. Adapun capaiannya yaitu:

 Terselenggaranya pengembangan kapasitas aparat pusat dan daerah dalam penanganan konflik tanggal 20-22 Maret 2013 yang dihadiri oleh BNPB, BIN, POLRI, LIPI, KPDT, Badan Kesbangpol dan Linmas Provinsi seluruh Indonesia, dan Badan Kesbangpol Kab/Kota se-Jabodetabek;

 Terselenggaranya rapat koordinasi dalam rangka pemetaan daerah rawan konflik sosial pada tanggal 17-19 maret 2013 bertempat di Hotel Caisar Jakarta dengan melibatkan BNPB, BIN, POLRI, LIPI, KPDT, Badan Kesbangpol dan Linmas Provinsi seluruh Indonesia, dan Badan Kesbangpol Kab/Kota se-Jabodetabek;

 Terselenggaranya pelatihan dan pendidikan dalam rangka pengembangan kapasitas kemampuan intelijen bagi aparatur pusat dan daerah tanggal 10-15 Maret 2013 bertempat di Pusdiklat BIN Jakarta;

(24)

 Terselanggaranya Rapat Forum Latupati (Raja-Raja Maluku) dalam rangka Menciptakan Kerukunan Antar Warga Masyarakat, Keamanan, Ketertiban Dan Stabilitas Politik Di Maluku Tgl 18 S.D 20 Maret 2013 dengan melibatkan Bakesbangpol Prov. Maluku, Dewan Pengurus Majelis Latupati Maluku, dan TNI maupun Polri;

 Terlaksananya dukungan dan fasilitasi dalam rangka pemberdayaan ketrampilan dengan pemuda di daerah rawan dan pasca konflik di Kalteng pada tanggal 3-6 Februari 2013 dan Aceh tanggal 24-27 Februari 2013 dengan melibatkan Bakesbangpol Prov Kalteng dan Aceh serta Dinas Perindag;

 Terselenggaranya dialog kebangsaan dalam rangka rehabilitasi dan rekonstruksi pasca konflik di Kalteng tanggal 4-5 Februari 2013, Aceh tanggal 25-26 Februari 2013 dan Ambon tanggal 18-19 Maret 2013 dengan melibatkan Bakesbangpol Kalteng, Aceh dan Maluku, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama dan Tokoh Pemuda;

 Terselenggaranya rapat koordinasi CH Interkam dalam rangka melakukan pengawasan terhadap orang asing dan lembaga asing tanggal 11-12 Maret 2013 di Hotel Arya Duta dengan melibatkan Kemenlu, Kemenag, Kominfo, Kemkumham, Kemenparekraf, Kejangung, BAIS, Baintelkam, Hubinter Mabes, Polri dan Wantanas;

 Terselenggaranya rapat kerja dalam rangka penyusunan mekanisme pemantauan dan pengawasan orang asing dan lembaga asing tanggal 8-9 Maret 2013 bertempat di Hotel Arya Duta dengan melibatkan Kemenlu, Kemenag, Kominfo, Kemkumham, Kemenparekraf, Kejangung, BAIS, Baintelkam, Hubinter Mabes, Polri dan Wantanas;

(25)

Ditjen Otda, Ditjen PUM dan Bakesbangpo Prov/Kab/Kota se-Indonesia.

c. Fasilitasi Ketahanan Seni, Budaya, Agama dan Kemasyarakatan, dengan capaian kinerjanya yaitu:

1. Penyusunan dokumen indeks kesehatan masyarakat sipil, dengan target 1 (satu) dokumen. Adapun capaiannya yaitu:

 Sedang dalam penelaahan terkait indikator indeks kesehatan masyarakat sipil yang sudah ada sebelumnya oleh LP3ES sehingga perlu dilakukan perbaikan atau penambahan indikator.

2. Penyusunan peraturan bidang ketahanan Seni, Budaya, Agama dan Kemasyarakatan, dengan target 3 (tiga) Peraturan. Adapun capaian kinerjanya yaitu:

 Penyusunan 3 (tiga) Peraturan Pemerintah (PP) yang merupakan turunan dari revisi Undang-Undang No. 8 Tahun 1985 tentang Ormas belum dapat dilakukan sebagai akibat belum ditetapkan revisi UU Ormas.

3. Kerjasama dengan Ormas/LSM/LNL bidang Ketahanan Seni, Budaya, Agama dan Kemasyarakatan, dengan target 350 kerjasama. Adapun capaiannya yaitu:

 Terlaksananya koordinasi dengan Badan Kesbangpol Provinsi/Kabupaten/Kota dalam rangka pelaksanaan verifikasi data kerjasama dengan harapan kerjasama yang dilaksanakan akan lebih tepat sasaran;

 Terlaksananya penandatanganan MoU pelaksanaan kerjasama dengan Ormas/LSM/LNL dalam rangka peningkatan kapasitas Ormas/LSM/LNL.

(26)

 Terfasilitasinya forum dialog dalam rangka peningkatan pelestarian dan pengembangan kesenian daerah di Bandung tanggal 3-5 Maret 2013 bertempat di Hotel Garden Permata yang dihadiri oleh penggiat seniman, generasi muda, Bakesbangpol Provinsi/Kabupaten/Kota se-Jabar, Dinas Pariwisata dan Budaya Prov/Kab/Kota se se-Jabar, dan Ormas/LSM;

 Terfasilitasinya forum komunikasi dalam rangka peningkatan peran serta masyarakat dan apresiasi masyarakat terhadap perkembangan kesenian daerah tanggal 23-25 Januari 2013;

 Terselenggaranya pemanfaatan anjungan TMII sebagai sarana pendidikan budaya dalam rangka peningkatan nilai-nilai ketahanan budaya tanggal 27 Februari-3 Maret 2013 bertempat di Hotel Desa Wisata TMII yang dihadiri oleh aparatur pemda, masyarakat, budayawan, generasi muda, Kesbangpol Provinsi DKI Jakarta, Dinas Budaya dan Pariwisata, Kepala Sekolah SMU Negeri Jaktim dan Kepala Anjungan Daerah TMII;

 Terfasilitasinya pertemuan tokoh adat keraton dan ormas kebudayaan dalam rangka peningkatan pelestarian kebudayaan di daerah tanggal 14-16 Maret 2013 bertempat di Hotel Orchardz Jakarta yang dihadiri oleh Bakesbangpol Provinsi, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi, aparatur pemda, Kemendikbud dan budayawan;

 Terfasilitasinya forum komunikasi sosial kemasyarakatan lintas sektor di Solo tanggal 26 Februari 2013 dan Sragen tanggal 27 Februari 2013 yang dihadiri oleh aparat pemda kab/kota, KODIM, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan Generasi Muda;

(27)

Kab/Kota Bogor, Kota Bekasi, Kuningan, Kementerian Agama, Bakesbangpol Kab/Kota terpilih, Kakanwil Jabar dan Kakan Kemenag Kab/Kota terpilih;

 Terfasilitasinya forum organisasi penghayat kepercayaan terhadap Tuhan YME tanggal 6-8 Maret 2013 bertempat di Hotel Majapahit Surabaya yang dihadiri oleh pimpinan organisasi penghayat, Bakesbangpol Prov/Kab/Kota, Disdukcapil Prov/Kab/Kota dan perwakilan Kab/Kota Jatim;

 Terlaksananya rapat koordinasi interdep dalam rangka penyusunan kebijakan sebagai payung hukum penyelenggaraan forum pemuda lintas agama tanggal 12 februari 2013 yang dihadiri oleh Kemenpora, Kemenag, bakesbangpol Prov/kab/Kota terpilih yang sudah memilik forum pemuda seperi Jateng, jatim, Jabar, DKI, Banten, DIY dan Kalteng.

5. Database Bidang Ketahanan Seni, Budaya, Agama dan kemasyarakatan, dengan target 1 (satu) pengembangan data base. Adapun capaiannya yaitu:

 Terfasilitasinya pelayanan registrasi, informasi dan identifikasi organisasi kemasyarakatan secara tepat waktu mulai bulan Januari-Maret 2013.

d. Fasilitasi Politik Dalam Negeri, dengan capaian kinerja:

1. Peraturan Bidang Politik Dalam Negeri, dengan target 2 (dua) Undang-Undang. Adapun realisasinya yaitu:

 Tersusunnya antisipasi Daftar Inventarisasi Masalah (DIM) dengan mengacu dari wacana pembahasan yang berkembang di badan Legislasi DPR-RI. Sampai dengan laporan ini disusun DPR RI belum menyerahkan draft revisi RUU No 27 Tahun 2009 dan RUU No. 42 Tahun 2008 kepada Pemerintah.

(28)

 Terlaksananya rapat persiapan dengan berkoordinasi melibatkan pakar/akademisi dan pihak terkait lainnya dalam rangka penyusunan modul tentang demokrasi dan sistem pemerintahan.

3. Jumlah Kerjasama Program Kementerian dengan Ormas/ LSM/LNL dalam rangka peningkatan kapasitas Bidang Politik Dalam Negeri, dengan target 250 kerjasama. Adapun realisasinya yaitu:

 Terlaksananya 16 (enam belas) kerjasama program pembinaan kesatuan bangsa dan politik dengan Ormas/LSM/LNL dalam rangka peningkatan partisipasi politik perempuan yang dihadiri pakar/akademisi, masyarakat umum, tokoh agama wilayah Jateng dan Jabar.

4. Pelaksanaan Fasilitasi/Sosialisasi/Pembinaan/Monev/Kegiatan Bidang Politik Dalam Negeri, dengan target 27 laporan. Adapun realisasi yaitu:

 Terfasilitasinya pelaksanaan Rapat Paripurna, Raker, Pansus, Panja, Timus, dan Timsin DPR RI dalam rangka pembahasan bersama terkait revisi Undang No. 27 Tahun 2009 dan Undang-Undang No. 42 Tahun 2008 tanggal 14-15 Januari 2013 dengan melibatkan Kementerian Hukum dan HAM dan Sekretariat Negara;

 Terlaksananya pemantauan perkembangan politik di wilayah Jawa Tengah dalam rangka menjaga stabilitas politik dalam negeri tanggal 1-3 Maret 2013 dengan melibatkan Bakesbangpol Solo dan Universitas Sebelas Maret;

 Terselenggaranya sosialisasi Undang-Undang No. 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu di 2 (dua) provinsi yaitu:

a. Provinsi Jawa Timur tanggal 26 Februari-1 Maret 2013 bertempat di Hotel Orchid Malang yang dihadiri Kepala Badan Kesbangpol Provinsi/Kabupaten/Kota se Provinsi Jawa Timur, dan Ketua KPUD Provinsi Jawa Timur;

(29)

Selatan, Bakesbangpol Prov/Kab/Kota terpilih seperti Kepala Badan Kesbangpol Prov/Kab/Kota Jawa Tengah, Banten dan Jawa Barat;

 Terselenggaranya sosialisasi Permendagri No. 61 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemantauan, Pelaporan dan Evalauasi Perkembangan Politik di Daerah tanggal 15-17 Maret 2013 yang dihadiri oleh Kepala Badan Kesbangpol Provinsi/Kabupaten/Kota se Jawa Timur, DIY dan DKI Jakarta;

 Terselenggaranya sosialisasi Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD tanggal 17-20 Februari 2013 bertempat di Hotel Utami Sidoarjo yang dihadiri oleh Kepala Badan Kesbangpol Provinsi/Kabupaten/Kota se Jawa Timur;

 Terselenggaranya monitoring dan evaluasi Permendagri No. 57 Tahun 2011 tentang Orientasi Pendalaman Tugas bagi Anggota DPRD Provinsi/Kabupaten/Kota tanggal 8-10 Februari 2013 bertempat di Hotel Kusuma Sahid yang dihadiri oleh Kepala Kesbangpol se-Solo Raya an Sekreatis DPRD Kabupaten/Kota se-Solo Raya;

 Terfasilitasinya penguatan kelembagaan partai politik dalam rangka pelaksanaan bantuan keuangan kepada partai politik tanggal 19-21 Februari 2013 bertempat di Hotel Puri Denpasar yang dihadiri oleh pejabat Kesbangpol Kemendagri, Kemenkumham, setneg dan Kementerian PAN dan RB;

 Terlaksananya komunikasi politik terhadap berbagai elemen masyarakat di 4 (empat) Provinsi yaitu:

(30)

(Akhyan), dan Asisten Pemerintahan bandung Barat (Tjadja Kuswara);

b. Provinsi Sumatera Utara tanggal 13-15 Februari 2013 bertempat di Hotel Granada Kanaya yang dihadiri oleh Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda, BEM Mahasiswa, Ormas/LSM/LNL dan Organisasi Profesi se-Sumatera Utara dengan melibatkan Kepala Badan kesbangpol Provinsi Sumut (Drs. H. Edi Sofyan), Akademisi fisip USU (Ahmad Taufan Damanik), Tokoh Masyarakat (Afifudin Lubis), dan wakil Sekretaris MUI Sumut (Dr. H. Arifinsyah, MA);

c. Provinsi Kepri tanggal 20-22 Februari 2013 bertempat di Hotel Bintan Beach Resort yang dihadiri oleh Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda, BEM Mahasiswa, Ormas/LSM/LNL dan Organisasi Profesi se-Prov Kepri dengan melibatkan Kepala Badan kesbangpol Provinsi Kepri (Dr. Safri Salisman), Akademisi (Drs. Edward Mandala), Wakil Ketua Lembaga Adat Melayu (Drs, Nazarudin);

d. Provinsi Kalimantan Barat tanggal 6-8 Maret 2013 bertempat di Hotel Orchardz Pontianak yang dihadiri oleh Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda, BEM Mahasiswa, Ormas/LSM/LNL dan Organisasi Profesi se-Prov Kalbar dengan melibatkan Kepala Biro Binsos Prov. Kalbar (Drs. Susanto), Akademisi STAIN Pontianak (Drs. Eka Henri), Ketua FKUB Prov. Kalbar (Drs. Wajidi Sayadi), dan Ketua Dewan Adat Dayat Kalbar (Drs. Yakobus Kumis).

(31)

 Terselenggaranya monitoring dan evaluasi kepemiluan di Pusat dan Daerah tanggal 17-19 Maret 2013 bertempat di Hotel Grand Clarion Makasar yang dihadiri oleh Kepala badan Kesbangpol Provinsi/Kabupaten/Kota se-Sumatera;

 Terselenggaranya pemantauan peran Pemerintah dan Pemerintah Daerah terhadap fasilitasi pemilihan umum tanggal 17-20 Maret 2013 bertempat di Hotel Grand Clarion Makasar yang dihadiri oleh Kepala badan Kesbangpol Provinsi/Kabupaten/Kota se-Kalimantan dan Sulawesi;

 Terasilitasinya Pemda dalam rangka pelaksanaan implementasi kebijakan Bantuan Keuangan kepada parpol tanggal 17-20 Maret 2013 bertempat di Hotel Grand Clarion Makasar yang dihadiri oleh Kepala badan Kesbangpol Provinsi/Kabupaten/Kota Bali, NTT, NTB, maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat.

5. Penyaluran Bantuan Keuangan Parpol, dengan target 9 (sembilan) Parpol. Adapun capaian kinerjanya:

 Sampai dengan laporan ini disusun, BPK RI sedang melakukan audit/pemeriksaan terhadap laporan pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan partai politik dengan tenggat waktu paling lambat 3 (tiga) bulan dari diserahkannya laporan pertanggungjawab oleh partai politik setelah tahun anggaran berakhir. Sehingga bantuan keuangan belum dapat disalurkan kepada Partai Politik, direncanakan paling lambat Triwulan II hasil audit sudah diserahkan BPK RI dan bantuan keuangan dapat segera dilaksanakan dalam rangka peningkatan pendidikan politik bagi partai politik.

6. Pelaksanaan Pengadaan Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi, dengan target 62 (enam puluh dua) unit. Adapun capaiannya yaitu:

(32)

c. Pembinaan dan Pengembangan Ketahanan Ekonomi, dengan capaian kinerja per output kegiatan yaitu:

1. Jumlah Peraturan Bidang Ketahanan Ekonomi, dengan target 1 (satu) peraturan. Adapun realisasinya yaitu:

 Terlaksananya rapat pembahasan lanjutan terkait finalisasi Inpres tentang Revitalisasi Fungsi TMII dalam rangka Show Window Potensi Unggulan Ekonomi Daerah pada tanggal 6 Februari 2013 dan 12 Februari 2013 dengan melibatkan pihak Setneg, Yayasan Harapan Kita, Pihak TMII, Koordinator Anjungan TMII 33 Provinsi;

2. Pengembangan Managemen Information System (MIS) Bidang Pembinaan dan Pengembangan Ketahanan Ekonomi, dengan target 4 MIS yaitu pembangunan MIS Bidang Investasi, Fiskal dan Moneter, Lembaga Usaha Ekonomi, Stabilitas dan Ketersediaan Sembako dan Sumber Daya Alam. Adapun realisasinya yaitu:

 Terlaksananya rapat persiapan dalam rangka uji publik Managemen Information System (MIS) Bidang Pembinaan dan Pengembangan Ketahanan Ekonomi tanggal 27 Januari 2013 dengan melibatkan pihak ketiga/konsultan MIS dan Pusdatinkomtel Kemendagri.

3. Jumlah materi/modul tentang Ketahanan Ekonomi, dengan target 4 modul. Adapun realisasinya adalah:

 Terlaksananya rapat kerja penyusunan draft awal modul tentang pemanfatan tanah terlantar dalam rangka penguatan investasi tanggal 7 Maret 2013 bertempat di Hotel Universitas Puncak Bogor dan pembahasan lanjutan pada tanggal 21 Maret 2013 bertempat di Hotel Belezza Puncak Bogor dengan melibatkan BPN RI, Kementerian Kehutanan, Kementerian Pertanian, Bakesbangpol Daerah, Bappenas, Akademisi dan Ormas;

(33)

dengan melibatkan BPN RI, Kementerian Kehutanan, Kementerian Pertanian, Bakesbangpol Daerah, Bappenas, Akademisi dan Ormas;

 Terlaksananya rapat kerja penyusunan draft awal modul tentang pelaporan perkembangan stabilitas dan ketersedian sembako di daerah tanggal 22 Februari di Jakarta dan 25 Maret 2013 di Banten dengan melibatkan Akademisi, Ormas, dan Bakesbangpol Prov DKI dan Banten;

 Terlaksananya rapat kerja penyusunan rekomendasi terkait penguatan investasi dalam rangka ketahanan ekonomi tanggal 31 Januari 2013 dan 5 Februari 2013 bertempat di Hotel Royal Kuningan dengan melibatkan Kemenko Perekonomian, Kementerian Kehutanan, Kementerian Pertania, Bappenas, Bakesbangpol Daerah, Akademisi dan Ormas.

4. Jumlah kerjasama program Kementerian dengan Ormas/LSM/LNL dalam rangka peningkatan kapasitas masyarakat bidang Ketahanan Ekonomi, dengan target 100 kerjasama. Adapun realisasinya yaitu:

 Terlaksananya proses verifikasi proposal kerjasama program pembinaan kesatuan bangsa dan politik dengan Ormas/LSM/LNL oleh Tim Verifikasi Data.

5. Laporan Fasilitasi/Pembinaan/Monev/Kegiatan Bidang Ketahanan Ekonomi, dengan target 14 laporan. Adapun capaiannya yaitu:

 Terselenggaranya rapat kerja dalam rangka pengembangan Demokrasi Trust Fund (DTF) tanggal 28 Januari 2013 di Jakarta, 7 Februari di Bandung dan 21 Maret 2013 di Bogor dengan melibatkan Bappenas, Akademisi (UI) dan Bakesbangpol terkait serta Pakar Demokrasi;

(34)

 Terselenggaranya forum komunikasi peran pemda dalam mendorong stabilitas ketersediaan sembako di daerah tanggal 5 Maret 2013 di Batam dengan melibatkan Badan Ketahanan Pangan, Kementerian pertanian, Kementerian Perdagangan, Dinas Pemberdayaan masyarakat, Pasar, Koperasi dan UKM, dan Bakesbangpol Prov Kepri;

 Terfasilitasinya peran Lembaga Usaha Ekonomi dalam pengembangan ekonomi mikro di daerah perbatasan tanggal 14-16 Maret 2013 bertempat di Ternate Maluku Utara dengan melibatkan SKPD terkait, Bakesbangpol Prov/Kab/Kota, Biro Ekonomi/Asisten II, Bappeda, Dinas Koperasi dan UKM dan Badan Perbatasan;

 Terselenggaranya forum koordinasi peningkatan peren Pemda dalam mendorong pembentukan BPR milik Pemda di Wilayah Timur tanggal 26-28 Maret2013 di Kupang NTT dengan melibatkan SKPD terkait, Bakesbangpol Prov/Kab/Kota, Biro Ekonomi/Asisten II, Bank Indonesia, BPD dan Bappeda.

d. Dukungan Manejemen dan Teknis Lainnya Ditjen Kesbangpol, dengan capaian kinerja per output kegiatan yaitu :

1. Jumlah Layanan Perkantoran, dengan target 12 bulan. Adapun realisasinya yaitu :

 Terbayarkannya operasional kerja (pembayaran gaji, lembur dan honorarium, operasional dan pemeliharaan perkantoran langganan daya jasa) selama 3 bulan.

2. Jumlah Dokumen Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran, dengan target 5 dokumen. Adapun realisasinya yaitu:

 Tersusunnya draft awal dokumen perencanaan Ditjen Kesbangpol yaitu Rencana Kerja Pemerintah (RKP), Rencana Kerja Kementerian/Lembaga (Renja K/L) pada bulan Maret di Hotel Arya Duta;

(35)

3. Jumlah Laporan Fasilitasi/Pembinaan/Monev/Kegiatan Bidang Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya, dengan target 42 laporan. Adapun realisasinya yaitu :

 Terselenggaranya Rapat Koordinasi Nasional Pemantapan Stabilitas Kemananan dan Ketertiban dalam rangka mendukung penyelenggaran pemilu 2014 tanggal 27 s.d 30 Januari 2013 d Jakarta yang dihadiri oleh KABINDA, Kapala Badan Kesbangpol, Provinsi/Kabupaten/Kota seluruh Indonesia;

 Tersusunnya jurnal bidang Kesatuan Bangsa dan Politik edisi I Tahun 2013;

 Terfasilitasinya rapat kerja dalam rangka penyusunan laporan Triwulan I Tahun 2013 tanggal 17-19 Maret 2013 bertempat di Hotel Millenium;

 Terselenggaranya sosialisasi Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) lingkup Ditjen Kesbangpol tanggal 20-22 Februari 2013;

 Terselenggaranya kegiatan Pembinaan Administrasi Pengelolaan Keuangan dan Anggaran melalui sosialisasi PMK 190 dan aplikasi SPP dan SPM berdasarkan Permendagri No.3 Tahun 2013 di Lingkungan Ditjen Kesbangpol tanggal 23-25 Januari 2013 bertempat di Hotel Puri Avia Cipayung;

 Terlaksananya Sinkronisasi Anggaran dengan instansi terkait (Direktorat Akuntansi dan Pelaporan Kemenkeu, KPPN Jakarta IV, Biro Umum Setjen dan Biro Perencanaan Setjen Kemendagri);

 Terselenggaranya Sistem Informasi Akuntansi Realisasi Anggaran di lingkungan Ditjen Kesbangpol tanggal 7-9 Februari 2013 bertempat di Hotel Grand USU Puncak Bogor;

(36)

 Terfasilitasinya dukungan penyelesaian sengketa hukum terkait tugas fungsi Ditjen Kesbangpol yaitu dalam hal uji materiil UU No. 8 Tahun 2012, UU No. 2 Tahun 2011, UU No. 15 Tahun 2012 dan UU No. 42 Tahun 2008 tanggal 7 Februari dan 25 Februari Tahun 2013 bertempat di Hotel Jayakarta;

 Terfasilitasinya pembinaan administrasi kepegawaian dalam rangka penjelasan perkembangan pelaksanaan Sistem Daftar Hadir Elektronik Finger Print dan Kartu PNS Elektronik (KPE) dan penjelasan trkait Permendagri No. 4 tahun 2013 serta Permendagri No 2 Tahun 2013 tanggal 27 Februari-1 Maret 2013 bertempat di Hotel Jayakarta;

 Terselenggaranya Bimbingan Teknis Penyusunan Perundang-Undangan bertempat di Hotel Millenium;

 Terselenggaranya rapat kerja dalam rangka penyusunan program legislasi di lingkungan Ditjen Kesbangpol.

4. Database Bidang Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Kesbangpol, degan target 3 (tiga) Database. Adapun realisasinya yaitu:

 Terbangunnya data base aplikasi Sistem Informasi Realisasi Anggaran (SIRA) program pembinaan kesatuan Bangsa dan Politik lingkup Ditjen Kesbangpol.

5. Jumlah Kendaraan Bermotor, dengan target 1 (satu) unit. Adapun realisasinya yaitu :

 Terlaksananya penyusunan dokumen data dukungan lainnya dalam rangka pelaksanaan pengadaan kendaraan bermotor.

6. Jumlah Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi, dengan target 75 Unit. Adapun realisasinya yaitu :

(37)

7. Jumlah Peralatan dan Fasilitasi Perkantoran, dengan target 10 unit. Adapun realisasinya yaitu :

 Terlaksananya penyusunan dokumen data dukungan lainnya dalam rangka pelaksanaan pengadaan peralatan dan fasilitasi perkantoran.

2.4 REALISASI FISIK

Dalam rangka menganalisis capaian realisasi fisik atas kinerja Ditjen Kesbangpol berdasarkan realisasi anggaran yang sudah terserap dapat dilihat berdasarkan tabel dibawah.

Tabel 4

Gambaran capaian realisasi fisik

Kegiatan Target output Realisasi Capaian (%)

Fasilitasi ketahanan seni, budaya agama dan sosial kemasyarakatan

 1 Dokumen Indeks

 3 peraturan

 27 laporan

 350 kerjasama

 1 database ormas

 20% proses

penyusunan indikator

 0% menunggu pengesahan revisi RUU Ormas

 8 laporan

 Proses

penandatangan MoU

 20% pendaftaran registrasi Ormas

 20%

 0%

 29.6%

 0%

 0%

 Total : 9.92% Fasilitasi politik dalam

negeri

 2 peraturan 20% revisi UU pada proses penyusunan antisipasi DIM pemerintah

(38)
(39)

 26 laporan

 100 kerjasama ormas

 4 Modul

 11 laporan

 20% proses MoU

 20%

 34.6%

 0%

 5%

Total = 14.9 % Dukungan manajemen

dan dukungan teknis lainnya

 12 layanan

 5 dokumen

 42 laporan

 1 unit kendaraan

 75 unit perangkat pengolah data

 10 unit peralatan

 3 bulan terlaksana layanan

 2 draft final Renja

 13 laporan

 0%

 0%

 0%

 25%

 20%

 30.95

 0%

 0%

 0%

Total: 15.9 Total realisasi fisik untuk

program pembinaan kesatuan bangsa dan politik

14.4%

(40)

3.1 PERMASALAHAN DAN TINDAKLANJUT

Adapun kendala yang dihadapi dalam rangka capaian pelaksanaan kinerja Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik dikategorikan kedalam 4 (empat) aspek sebagai berikut :

1. Aspek Pengelolaan Keuangan

 Mekanisme pengelolaan Uang Persediaan (UP) dan Tambahan Uang Persediaan (TUP) pada masing-masing unit pengelola belum optimal.

 Ketersediaan dana belum dibarengi dengan percepatan penyerapan.

2. Aspek Pengadaan Barang dan Modal

 3 Paket pengadaan Belanja Modal yaitu pengadaan perangkat pengolah data dan komunikasi dengan nilai awal Rp. 495.000.000,- setelah direvisi menjadi Rp. 374.000.000,- dan pengadaan perancangan dan pembangunan jaringan internet senilai Rp. 149.250.000,- serta pengadaan jaringan data base perjalanan dinas secara online senilai Rp. 72.750.00,-. Sampai dengan tanggal 31 Maret 2013 baru 1 paket yang dilakukan pengumuman melalui LPSE yaitu pengadaan perangkat pengolah data dan komunikasi dengan nilai Rp.374.000.000,- dari total anggaran pengadaan belanja modal sebesar Rp.596.000.000,-.

3. Aspek perencanaan kegiatan

 Masih tingginya frekuensi kegiatan sebagai akibat banyaknya jumlah komponen input dengan skala yang kecil yang harus dilaksanakan sehingga mengalami kesulitan dalam sinkronisasi dan menyebabkan lambatnya pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan.

(41)

 Terdapat pemotongan anggaran terkait dukungan tunjangan kinerja remunerasi dalam rangka pelaksanaan RB sehingga mengakibatkan keragu-raguan dalam pelaksanaan kegiatan.

 Terkait adanya revisi kegiatan, belum siapnya sistem yang ada di Ditjen Perbendaharaan Kementerian Dalam Negeri sehingga menyebabkan lambatnya pelaksanaan kegiatan.

4. Aspek dana dekonsentrasi

 Lambatnya penetapan pejabat pengelolaan keuangan di daerah sebagai akibat dari adanya mutasi pejabat di daerah dan lamanya proses harmonisasi di Biro Hukum daerah;

 Masih adanya revisi kegiatan/anggaran sebagai akibat adanya perubahan standar belanja sesuai dengan SBU 2013 daerah dan penambahan biaya operasional disesuaikan dengan geografis daerah;

 Masih lemahnya pemahaman daerah terkait pengelolaan keuangan dan mekanisme penyampaian laporan sehingga menyebabkan keragu-raguan daerah dalam melaksanakan kegiatan;

 Adanya dualisme prioritas dalam melaksanakan kegiatan antara pelaksanaan dana APBD dan dana dekonsentrasi dikarenakan adanya desakan target serapan daerah.

Upaya tindak lanjut untuk mengatasi permasalahan dimaksud meliputi : 1. Mendorong kepada PPK dan PPTK dan bendahara pengeluaran pembantu

untuk mengoptimalkan pengelolaan uang persediaan dan tambahan uang persediaan maupun LS.

2. Mendorong unit kerja terkait untuk segera melakukan proses pelelangan 3. Mengupayakan penggabungan sejumlah komponen input kegiatan untuk

diselenggarakan secara bersamaan tanpa meninggalkan substansi prioritas dari masing-masing komponen input dan aspek akuntabiltasnya.

(42)

3.2 KESIMPULAN

Berdasarkan gambaran yang sudah disampaikan di depan maka disadari bahwa capaian pelaksanaan secara fisik sebesar 14.5% dan realisasi keuangan sebesar 8.70% belum tercapai secara maksimal sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil temuan kendala dan permasalahan pada Triwulan I dapat dijadikan bahan masukan dan evaluasi dalam pelaksanaan program/kegiatan dan anggaran pada Triwulan berikutnya. Evaluasi ini juga akan menjadi masukan dalam strategi pencapaian sasaran rencana pembangunan jangka menengah.

Demikian kami sampaikan laporan realisasi dan capaian program/kegiatan dan anggaran Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik pada Triwulan I tahun anggaran 2013. Lampiran capaian dan kendala dalam pelaksanaan program dan kegiatan dapat dilihat pada formulir A dan B.

Jakarta, April 2013

a.n DIREKTUR JENDERAL KESATUAN BANGSA DAN POLITIK SEKTRETARIS DIREKTORAT JENDERAL,

(43)

LAPORAN REALISASI KEUANGAN

11.1232 Fasilitasi Politik Dalam Negeri 46,921,018,000 2,792,302,100 5.95 44,128,715,900

1232.001 1,575,000,000 - - 1,575,000,000 Sipil (OMS) Bidang Ketahanan Seni, Budaya, Agama, dan Kemasyarakatan Sipil (OMS) Bidang Politik Dalam Negeri

Pembinaan dan Pengembangan Ketahanan

Fasilitasi Ketahanan Seni, Budaya, Agama dan Kemasyarakatan

Laporan Fasilitasi/ Pembinaan/ Monev/ Kegiatan Bidang Ketahanan Seni, Budaya, Agama, dan Kemasyrakatan

ANGGARAN

(Rp) TRIWULAN IVREALISASI %

Peraturan Bidang Ketahanan Seni,Budaya,

Data Base Bidang Dukungan Manajemen dan dukungan Teknis Lainnya

Modul Bidang kewaspadaan Nasional

Laporan Fasilitasi/Pembinaan/ Monev/ Kegiatan Bidang Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan

Kerjasama dengan Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) Bidang Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan

Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Kesbangpol

Dokumen Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran

(44)

Gambar

Gambar 1Alokasi Pagu Anggaran Tahun 2013 Alokasi Pagu Anggaran Tahun 2013
Tabel 1 Unit Kerja berdasarkan Besaran Pagu Anggaran
Tabel 2 Data Perbandingan Realisasi Keuangan TW I periode 2012-2013
Tabel 3 Realisasi Keuangan per Unit Kerja kurun waktu 2012-
+2

Referensi

Dokumen terkait

Nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung dalam cerita-cerita rakyat yang dijadikan materi dalam pemelajaran BIPA dapat membuat pemelajar mengenal nilai-nilai

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat, hidayah dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini

Software biasa disebut dengan perangkat lunak. Sifatnya pun berbeda dengan hardware atau perangkat keras. Jika perangkat keras adalah komponen yang nyata yang dapat dilihat

Pola pervasif deficit sosial dan interpersonal yang ditandai oleh ketidak senangan akut dengan, dan penurunan kapasitas untuk, hubungan erat dan

Pada bab ini dijelaskan uraian umum mengenai latar belakang pembangunan Bendungan Tugu, maksud dan tujuan dibangunnya Bendungan, maksud dan tujuan

Catatan : Apabila system image anda sudah memiliki restore point seperti gambar sebel- umnya, PILIH IMAGE DASAR SAJA, karena Diskless Server akan otomatis menambahkan restore

Berdasarkan peta prakiraan angin dan gelombang laut mingguan di wilayah perairan Kepulauan Riau pada bulan November 2014 yang dibuat Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam

Dari penjelasan tanggapan responden mengenai pelaksanaan promosi pada Hotel Resty Menara Pekanbaru, maka dapat di tarik kesimpulan bahwasanya pelaksanaan promosi di