• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB. II. SEKRETARIAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB. II. SEKRETARIAT"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

SEKRETARIAT

Sekretaris mempunyai tugas melakukan pengelolaan urusan rumah tangga Dinas, Perlengkapan, Surat menyurat, Protokol, Keuangan, Kepegawaian, Hukum, Organisasi dan tatalaksana serta hubungan masyarakat.

Sesuai dengan Keputusan Gubernur Sumatera Barat Nomor 77 Tahun 2008 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Eselon III dan Eselon IV pada Dinas Peternakan. Berdasarkan hal tersebut diatas maka Sekretariat pelaksanaan tugasnya dibantu oleh 3 (tiga) orang Kasubag yaitu :

 Kasubag Umum dan Kepegawaian

 Kasubag Keuangan

 Kasubag Program

A. SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN

Pegawai Negeri Sipil adalah Abdi Negara dan Abdi Masyarakat, dan sebagai Abdi Negara ia merupakan tulang punggung keberhasilan penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan Nasional. Sebagai abdi masyarakat Pegawai Negeri dituntut agar memberikan pelayanan secara adil dan merata kepada seluruh lapisan masyarakat yang dilandasi rasa kesetiaan dan ketaatan kepada Pancasila dan UUD 1945 serta ketentuan-ketentuan yang berlaku dinegara kita.

Sebagai tantangan kedepan bagi Aparatur dalam menghadapi era globalisasi adalah meningkatkan kwalitas Sumber Daya Manusia (SDM), agar mampu melaksanakan tugas secara professional, sebagai abdi masyarakat.

Sejalan dengan uraian diatas dalam rangka pelaksanaan pembangunan, pemerintahan bahwa Propinsi Sumatera Barat bertekad untuk dapat mempertahankan serta memprioritaskan Sektor Pertanian, termasuk Peternakan sebagai sektor unggulan dalam pembangunan daerah, kebijaksanaan Propinsi Sumatera Barat dalam pembangunan daerah diarahkan kepada :

 Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia / Aparatur dan Masyarakat

(2)

 Penataan Pemerintah / Kelembagaan sampai ke Nagari

Dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 sangat diharapkan pembangunan Pertanian, Peternakan di Propinsi Sumatera Barat harus sinergis dengan pembangunan sektor lainnya dapat berjalan dengan baik, dengan mengacu kepada Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2001 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Propinsi Sumatera Barat.

Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2001 tanggal 9 Mei 2001 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Propinsi Sumatera Barat. Dinas Peternakan merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah dibidang Peternakan. Dinas Peternakan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas dan dibantu Sekretaris Dinas yang bertanggung jawab kepada Gubernur Sumatera Barat melalui Sekretaris Daerah.

Sekretariat mempunyai tugas melakukan pengelolaan urusan rumah tangga Dinas, Ketatausahaan, tatalaksana, humas, protocol, laporan, hokum, dan organisasi serta hubungan masyarakat.

Kasubag Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas urusan ketatausahaan, ketatalaksanaan, kepegawaian, dan organisasi, humas, protocol serta urusan rumah tangga dinas.

Kasubag Keuangan mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan administrasi keuangan, menyelenggarakan pembukuan, laporan keuanagn dan memelihara dokumen keuangan serta membuat laporan pertanggungjawabanm keuangan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.

Kasubag Program mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan rencana umum jangka pendek, menengah dan jangka panjang, dan proposal pengembangan kegiatan berdasarkan urusan yang menjadi kewenangan Dinas Peternakan sesuai skala prioritas dan arahan pimpinan.

Adapun Uraian Tugas Bagian Umum dan Kepegawaian adalah :

1. Mengendalikan surat masuk, keluar dan kearsipan

2. Melaksanakan pengendalian administrasi barang dan perlengkapan Dinas

(3)

4. Mempersiapkan bahan pelaksanaan pengadaan penyaluran pemakaian penggunaan dan penghapusan barang dan perlengkapan. 5. Menyiapkan bahan pelaksana administrasi penggunaandan

pemakaian barang inventaris kendaraan dinas dan rumah dinas serta penggunaan gedung kantor

6. Menyiapkan administrasi pengaturan urusan rumah tangga, keamanan kantor ,dan lingkungan serta rumah dinas

7. Mengatur pelaksanaan penggunaandan pemakaian barang inventaris dan perlengkapan kantor

8. Membuat rancangan dan program kerja Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

9. Melaksanakantugas keprotokolan dinas

10.Menyusun laporan pelaksanaan tugas dan kegiatan yang telah ditetapkan

11.Menyiapkan bahan pembuatan DP-3 setiap pegawai

12.Mengumpulkan, mengelola,dan menyiapkan data kepegawaian dinas 13. Mempersiapkan rencana kebutuhanpegawai dinas

14.Mempersiapkanbahan usulan kenaikan pangkat, gaji berkala pegawai 15.Mempersiapkan bahan mutasi dan pemberhentian , teguran

pelanggaran disiplin, pensiun, dan cuti pegawai dinas

16.Mempersiapkan bahan dan data pegawai yang akan mengikuti pendidikan dan pelatihan pegawai

17.Melaksanakan bahan rencana kesejahteraan pegawai 18.Mengkoordinir kehadiran pegawai

19.Membuat laporan kepegawaian dan DUK

20.Mempertanggung jawabkan kegiatan subag yang telah dilaksanakan sesuai ketentuan berlaku

21.Melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan. buat laporan kepegawaian dan DUK

22.Menyiapkan bahan pembuatan DP-3 setiap pegawai 23.Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan

24.Melaksanakan dan pengelolaan hukum, organisasi dan tata laksana 25.Melaksanakan dan pengelolaan hukum dan pustaka

(4)

kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah. Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat terdiri dari :

I. Sekretariat

1. Sub. Bagian Umum dan Kepegawaian 2. Sub. Bagian Kepegawaian

3. Sub Bagian Program

II. Bidang Kesehatan Hewan dan Kesmavet

1. Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Hewan 2. Seksi Pelayanan Medik dan Pengawasan Obat Hewan 3. Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner

III. Bidang Bina Usaha Pengolahan dan Pemasaran Hasil 1. Seksi Permodalan Investasi dan Perizinan

2. Seksi Informasi, Promosi dan Pengembangan Usaha 3. Seksi Pasca Panen Pengolahan Hasil dan Standarisasi

IV. Bidang Bina Produksi Peternakan

1. Seksi Pakan Ternak

2. Seksi Perbibitan

3. Seksi Penyebaran dan Pengembangan

V. Bidang Bina Penyuluhan dan Pengelolaan Kawasan .1 Seksi Penyuluhan dan Diklat

.2 Seksi Sarana Prasarana .3 Seksi Optimalisasi Kawasan

Berdasarkan hal tersebut diatas maka Sekretariat pelaksanaan tugasnya dibantu oleh 3 (tiga) orang Kasubag yaitu :

Kasubag Umum dan Kepegwaian

Kasubag Keuangan

Kasubag Program

(5)

Kasubag Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas urusan ketatausahaan, ketatalaksanaan, kepegawaian, dan organisasi, humas, protocol serta urusan rumah tangga dinas.

Kasubag Keuangan mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan administrasi keuangan, menyelenggarakan pembukuan, laporan keuanagn dan memelihara dokumen keuangan serta membuat laporan pertanggungjawabanm keuangan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.

Kasubag Program mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan rencana umum jangka pendek, menengah dan jangka panjang, dan proposal pengembangan kegiatan berdasarkan urusan yang menjadi kewenangan Dinas Peternakan sesuai skala prioritas dan arahan pimpinan.

Jumlah Pegawai di Lingkup Dinas Peternakan Prop.Sumbar yang terdiri atas :

1.

Jumlah Pegawai PNS di Propinsi 124 orang

2.

Jumlah Pegawai PNS di Daerah (SPT Aneka Ternak Simpang Empat, SPT Labor Simpang Empat, SPT Limbukan) berjumlah 32 orang

3.

Jumlah Pegawai keseluruhan = 156 orang

Jumlah Pegawai PNS Menurut Pangkat / Golongan terdiri atas :

Pangkat / Golongan IV berjumlah = 17 orang Pangkat / Golongan III berjumlah = 90 orang Pangkat / Golongan II berjumlah = 40 orang Pangakt / Golongan I berjumlah = 9 orang

Jumlah Pegawai menurut Pedidikan terdiri dari :

- Magister (S2) : 8 orang - Sarjana (S1) : 69 orang - Diploma (DIII) : 5 orang - SLTA : 57 orang - SLTP : 10 orang - SD : 7 orang

Jumlah Pejabat Struktural adalah :

- Kepala Dinas : 1 orang

(6)

- Kepala Seksi/Ka. Subag : 19 orang

Jumlah Jabatan Fungsional adalah :

Fungsional : 5 orang ( Pengawas Mutu Pakan )

Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat juga memiliki UPTD yang dipimpin oleh Kepala UPTD yang bertanggung jawab langsung kepada Kepala Dinas sesuai dengan Keputusan Gubernur Sumatera Barat No. 49 Tahun 2002 tentang Pedoman Umum Tata Hubungan Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) dilingkungan Pemerintah Propinsi Sumatera Barat.

Balai Pembibitan / Pengembangan dan Makanan Ternak Simpang Empat

UPTD ini membawahi 1 (satu) Sub Bagian dan 2 (dua) seksi yaitu : a. Sub Bagian Tata Usaha

b. Seksi Pembibitan / Makanan Ternak

c. Seksi Pengawasan dan Pemeliharaan Makanan Ternak

Balai Inseminasi Buatan (BIB)Tuah Sakato

UPTD Balai Inseminasi Buatan Tuah Sakato merupakan unsur pelaksana Teknis Operasional Dinas di Lapangan yang dipimpin oleh seorang Kepala UPTD yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat

Berdasarkan Peraturan Gubernur Sumatera Barat No. 70 tahun 2009 tanggal 14 Desember 2009, bahwa UPTD. Balai Inseminasi Buatan Tuah Sakato ( BIB TS ). Merupakan Unit Pelayanan Teknis yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian Tugas Teknis Operasional Dinas sesuai Dengan Bidang Teknis, disamping menyelenggarakan fungsi teknis juga melaksanakan urusan Tata Usaha dan Rumah Tangga.

Struktur Organisasi UPTD Balai Inseminasi Buatan Tuah Sakato terdiri dari : 1. Kepala UPTD BIB Tuah Sakato

2. Kepala Sub Bagian Tata Usaha

3. Kepala Seksi Produksi Semen Beku dan Bioteknologi 4. Kepala Seksi Pemeliharaan dan Pengembangan

Laboratorium Kesawan dan Klinik Hewan

(7)

1. Sub Bagian Tata Usaha 2. Seksi Klinik Hewan

3. Seksi Pengujian dan Penelitian

DATA KEGIATAN KEPEGAWAIAN

Data kegiatan kepegawaian sesuai dengan tugas pokok dan fungsi kepegawaian yang mengacu kepada ketentuan yang ada, mempunyai tugas antara lain melaksanakan penyiapan bahan penyusunan rencana kebutuhan pegawai mutasi, gaji berkala, pendidikan dan latihan, cuti, kesejahteraan pegawai, kehadiran dan administrasi kepegawaian lainnya.

B. SUB BAGIAN KEUANGAN

I. Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dinas

Tahun anggaran 2010 realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dinas Peternakan Prop. Sumatera Barat sebesar Rp. 493.159.175,- dari target sebesar Rp. 500.000.000,- (98.63%) dengan rincian tabel telur puyuh, ayam bibit dan kambing Simp. Empat

Pelayanan labor keswan dan klinik hewan Propinsi

Pelayanan labor kesmavet Propinsi

Labor keswan dan klinik hewan Simp. Empat

Penerimaan lain-lain yang

(8)

sah 4.000.000

27.801.90 0 Total Penerimaan 500.000.0

00

493.159.1 75

98.63

Penyetoran Penerimaan 493.159.1 75

98.63

Penerimaan yang belum disetor

II. Alokasi dan Realisasi Anggaran

Alaokasi anggaran pada Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat Tahun Anggaran 2010 dari proyek pembangunan maupun rutin dari APBN dan APBD sebesar Rp. 37.149.963.379,- dengan realiasasi sebesar RP. 34.507.928.088,- atau sebesar 92.89%. Untuk lebih lanjut dari alokasi dan realisasi anggaran tersebut dapat dilihat tabel sebagai berikut :

Tabel 2.2

: Alokasi dan realisasi APBN

Program/Kegiatan Anggaran (Rp.) Realisasi (Rp.) % 1. Ditjennak (DK+TP) 13.934.055.000 12.828.019.000 92.06

% 2. Ditjen PLA (DK+TP) 2.455.000.000 2.448.488.700 99.73 % 3. Ditjen PPHP (DK+TP) 3.249.750.000 2.894.899.920 89.08 %

Jumlah 19.638.805.000 18.171.407.620 92.53

%

Tabel 2.3

: Alokasi dan Realisasi Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja

Perangkat Daerah (DPA-SKPD)

Jenis Belanja Anggaran (Rp.) Realisasi (Rp.) % 1. Belanja Tidak Langsung 7.792.828.729 7.366.818.066 94.53

% 2. Belanja Langsung 9.718.329.650 8.969.702.402 92.30 %

Jumlah 17.511.158.379 16.336.520.463 93.29

%

(9)

Untuk belanja langsung dengan anggaran sebesar Rp. 9.718.329.650,-dialokasikan untuk 14

program kegiatan, sebagai berikut :

No. Program Anggaran (Rp.) Realisasi (Rp.) %

1 Program Penanggulangan dan Penanganan Dampak Bencana

3 Program Peningkatan sarana dan Prasarana Aparatur

518.025.350 278.383.160 53.74

4 Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Pelaporan Capaian Kinerja Keuangan

(10)

Sumber Dana APBN 1. Penyusunan RKAKL

Kegiatan ini berupa pertemuan dalam rangka penyusunan RKAKL/DIPA 2011 sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Peternakan.

Tujuan kegiatan untuk mensosialisasikan Tata Cara Penyusunan RKAKL 2011 sesuai rambu-rambu yang ditetapkan sehingga dihasilkanlah RKAKL Tahun 2011.

2. Koordinasi dan Sinkronisasi Program/ Kegiatan Pembangunan

Peternakan

Kegiatan ini berupa pertemuan dalam rangka koordinasi dan singkronisasi Pelaksanaan Program/ kegiatan dengan narasumber dari Pusat. Kegiatan ini diikuti dengan jumlah peserta sebanyak 60 orang (Sekretaris/ Kepala Bidang/ Kasi dan Staf Lingkup Dinas Peternakan Propinsi dan Kab/Kota).

Tujuannya untuk mengkoordinasikan dan mensinkronisasikan pelaksanaan program/ kegiatan dari satuan kerja Dinas Peternakan Propinsi dan Dinas Peternakan/ yang menangani fungsi peternakan kabupaten/kota se Sumatera Barat sesuai dengan arah dan kebijakan dari Pusat.

Hasil dari kegiatan ini adalah terciptanya program kerja Pembangunan Peternakan yang bersinergi antara Dinas Peternakan Propinsi dengan Dinas Peternakan/ yang menangani fungsi peternakn Kabupaten/ Kota se Sumatera Barat.

3. Penyusunan Buku Juklak/Juknis

Kegiatannya berupa penyusunan buku/juklak/juknis kegiatan DIPA satuan kerja Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat tahun 2010.

Tujuan kegiatan untuk dijadikan sebagai pedoman/panduan pelaksanaan kegiatan DIPA Satuan Kerja Dinas Peternakan agar berjalan sesuai dengan rencana, tujuan dan sasaran.

(11)

4. Pengelolaan Jaringan Informasi Data Peternakan dan Internet

Kegiatan ini berupa pengelolaan informasi data peternakan secara melalui jaringan tanpa kabel dalam bentuk WLAN yang dapat diakses/dimanfaatkan pada setiap unit kerja dilingkungan Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat, guna mempercepat penyajian informasi data dan layanan kepada masyarakat.

Hasil kegiatan ini Tersedianya jaringan informasi/data peternakan yang sudah online untuk Sekretariat, semua bidang dan UPTD Lingkup Dinas Peternakan Propinsi Sumbar.

5. Pembuatan Buku Statistik

Kegiatan ini berupa pembuatan buku data statistik Peternakan Sumatera Barat yang diawali dengan beberapa tahapan yaitu: Pembuatan petunjuk teknis pelaksanaan, penggandaan formulir, supervisi ke kabupaten/ kota, penyebaran formulir ke kecamatan oleh petugas kabupaten/kota, menghimpun, mengolah analisa/verifikasi data, penyusunan buku statistik peternakan Sumatera Barat.

Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan ketersediaan data dan informasi yang terkelola secara baik, terkoordinasi serta dapat dimanfaatkan pemakai secara mudah dan tepat waktu.

Hasil kegiatan yaitu tersedianya data statistik peternakan sebagai data bahan untuk perencanaan Pembangunan Peternakan yang akan diterbitkan pada bulan April 2010.

Secara rinci dapat dilihat data Populasi, Produksi, Konsumsi, dan Pemotongan Ternak dapat dilihat pada Lampiran.

4. Pembuatan Buku Data Base

Kegiatannya melalui beberapa tahapan yaitu; pengumpulan pengolahan dan entry data informasi peternakan tahun 1999 sampai tahun 2009, entry data dan penyusunan konsep data base, selanjutnya akan didistribusikan kepada pihak yang memerlukan.

(12)

data base peternakan selalu tersedia dan dapt dimanfaatkan oleh pengguna data.

Hasil dari kegiatan ini tersedianya data dan informasi potensi peternakan seri 1999 s/d 2009.

7. Rapat Monev dan Monev Program/Kegiatan

Kegiatan ini berupa pertemuan dan monitoring ke kabupaten/kota, Evaluasi Bulanan yang diselenggarakan setiap bulan bertempat di Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat. Peserta pertemuan adalah semua sub Dinas/UPTD lingkup Dinas Peternakan, Kepala Dinas/PPK Dinas Perternakan/yang menangani fungsi Peternakan kabupaten/kota se-Sumatera Barat dan monitoring ke kabupaten/ kota.

Tujuan kegiatan memonitor/ evaluasi pelaksanaan pembangunan peternakan secara berkala, permasalahan yang dihadapi untuk dicarikan solusinya.

Hasil dari Pelaksanaan kegiatan satker Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat pada akhir tahun fisik mencapai 99,51%, keuangan 93,90%. Kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

8. Sosialisasi Sistem Pengendalian Intern (SPI)

Pelaksanaan Kegiatan:

Dana yang tersedia untuk kegiatan ini adalah sebesar Rp. 40.400.000,- , dilaksanakan di Hotel pangern City pada tanggal 22 – 24 September 2010. Kegiatan ini diikuti oleh 39 orang peserta.

Tujuan Kegiatan ini adalah :

Untuk meningkatkan kinerja, transparansi, akuntabilitas pengelolaan keuangan negara, pengamatan asset negara serta memberikan gambaran/ pemahaman dan keterampilan untuk peserta mengenai pelaksanaan SPI Pemerintah Propinsi utamanya di unit kerja dan Satuan Kerja Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat.

(13)

Penerapan SPI di unit kerja dan Satuan Kerja Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat.

Hasil pertemuan yaitu :

1. Peserta pada umumya sudah memahami yang dimaksd dengan SPI di lungkungan Kementerian Pertanian RI

2. Peseta pada umumnya sudah dapat menjabarkan dan telah mampu untk menerapkan Sistem Pengendalian Intern di Instansi masing-masing.

9. Survey Karkas Sapi Potong

Tujuan Kegiatan ini adalah :

a. Melakukan survey ternak sapi potong dengan beberapa variabel untuk memperoleh parameter karkas, konversi karkas ke bentuk daging, konversi jeroan terhadap karkas dan konversi lain yang dinaggap perlu

b. Membuat model estimasi parameter karkas dan daging sapi potong yang dapat digunakan dalam perhitungan produksi daging sapi potong

Sasaran dari kegiatan ini adalah :

.a Hasil survey yang mencerminkan bariabel karkas dan daging ternak sapi potong

.b Model estimasi parameter karkas dan daging yang dapat digunakan untuk perhitungan estimasi produksi daging sapi potong.

Kesimpulan :

1. Jenis sapi berpengaruh nyata terhadap persentase karkas, dimana persentase karkas tertinggi adalah sapi simmental yaitu 55.7%, berikutnya adalah sapi Brahman Cross (BX) yaitu sekitar 52.3% dan yang terendah adalah sapi Peranakan Onggole (PO) yaitu 52.2% 2. Persentase daging terhadap karkas yang tertinggi adalah sapi

Brahman Cross yaitu sebesar 84.88% dan terendah sapi PO yaitu sekitar 81.61%. Sedangkan persentase daging terhadap berat hidup yang terbesar adalah sapi Simmental yaitu 46.17 dan yang terendah adalah sapi PO yaitu 42.63%

(14)

Kegitan ini berupa penyusunan laporan dan perbanyakan laporan akhir/ tinjauan hasil tahunan pada kegitan DIPA Satker Dinas Peternakan tahun 2010 yang bersumber dana dari Dekonsentrasi Direktorat Jenderal Peternakan Departemen Pertanian.

Tujuan kegiatan adalah untuk mengetahui hasil Pembangunan Peternakan yang telah dicapai dari dana DIPA Satker Ditjen Peternakan.

Hasil dari kegiatan ini adalah terdapatnya laporan akhir/tahunan tinjauan hasil kegiatan satker Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat (06) Tahun 2010.

Sumber Dana APBD

1. Musyawarah Perencanaan Pembangunan Peternakan Sumbar

Dana yang tersedia untuk kegiatan ini adalah sebesar Rp. 54.300.000,-Kegiatan ini diikuti dengan jumlah peserta sebanyak 70 orang (Dinas Peternakan Kab/Kota, Kepala Bappeda, Kepala Bapedalda, Tim Kajian Pembangunan Peternakan, Kepala BPPV Regional II Bukittinggi, Kepala BPTU Padang Mangatas).

Tujuan Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Peternakan adalah (1) Menyelaraskan hasil rancanagan usulan Kabupaten/ Kota dengan kegiatan yang menjadi prioritas Propinsi dan Nasional, (2) Menyelaraskan sasaran yang akan dicapai dimasing-masing Kabupaten/ Kota dan membahas rancangan Alokasi kebutuhan anggaran yang realistis, (3) Mensepakati beberapa sasaran yang akan dicapai Kab/ Kota dalam mensukseskan Program Swasembada Daging 2014.

Hasil dari pelaksanaan kegiatan ini adalah sebagi berikut :

2. Rumusan dan kesepakatan antara Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat dengan Dinas/Kab/Kota se Sumatera Barat tentang Program/ Kegiatan Pembangunan Peternakan Prioritas dan Sinergitas.

3. Usulan/ Kegiatan terlampir dari masing-masing Kab/ Kota

4. Kesepakatan antara kab/ Kota dengan Propinsi mengenai sasaran yang aan dicapai untuk tahun 2011 – 2014.

2. Worshop Penyusunan Perencanaan Pembangunan Peternakan Sumbar

(15)

Hasil dari kegiatan ini adalah :

-

Petugas perencanaan mengerti dan memahami dalam menyusun program/ kegiatan pembangunan peternakan.

-

Tersusunnya program/ kegiatan prioritas pembangunan Sumbar tahun 2010.

- Tersedianya Rencana Anggaran Biaya (RAB)

- Tersedianya Term Of Reference (TOR)/ Kerangka Acuan Kerja ( KAK)

3. Apresiasi Perencanaan

Pelaksanaan Kegiatan:

Dana yang tersedia untuk kegiatan ini adalah sebesar Rp. 35.000.000,- , dilaksanakan di Hotel Dymen’s Bukittinggi pada tanggal 25 – 27 Maret 2010. Kegiatan ini diikuti oleh 42 orang peserta.

Materi dalam Pertemuan ini adalah :

1. Penyusunan sasaran pembangunan peternakan 2. Penyusunan Renstra

3. Penyusunan RKA

Tujuan Kegiatan ini adalah :

Menambah wawasan dan meningkatkan kualitas perencanaan untuk mendukung kegiatan perencanaan yang lebih baik serta merespon terhadap isu-isu strategis yang berkembang.

Sasaran dari kegiatan ini adalah :

Terinformasikannya tata cara penyusunan sasaran pembangunan peternkan, penyusunan renstra serta penyusunan RKA kepada petugas perencanaan di seluruh Kab/Kota se Sumatera Barat.

Hasil pertemuan yaitu :

1. Pahamnya dan mengertinya dalam menghitung sasaran teknis pembangunan peternakan

2. Pahamnya dan mengertinya dalam penyusunan renstra 3. Pahamnya dan mengertinya dalam penyusunan RKA-SKPD

(16)

5. Pahamnya dan mengertinya perencana di Kab/Kota mengenai kebijakan perstatistikan nasional, penyusunan neraca bahan makanan (NBM) dan metoda pengumpulan data

6. Peserta perencana dari Kab/Kota mengetahui tentang analisis lingkungan strategis

4. Pengumpulan Data Perencanaan Pembangunan Peternakan Sumatera Barat

Kegiatan penyusunan data perencanaan pembangunan peternakan tahun 2010 merupakan kegiatan yang dilaksanakan setiap tahun sebagai dasar penyusunan Rencana Kerja (Renja) tahun berikutnya.

Dalam kegiatan tersebut juga disampaikan kesepakatan-kesepakatan dari kab/ Kota terhadap target-target populasi, sarana pendukung dan lain-lain secraa lengkap, sehingga data tersebut dapat digunakan sebagai pegangan dalam menentukan kegiatan tahun 2012.

5. Verivikasi dan Validasi Data

Pelaksanaan Kegiatan:

Materi dalam Pertemuan ini adalah :

1. Peranan sistim informasi data peternakan dalam proses perencanaan dan evaluasi program pembangunan peternakan.

2.

Pembahasan hasil pengumpulan dan pengolahan data peternakan

tahun 2010

3. Peningkatan penerapan metoda pegumpulan dan pengolahan data peternakan

Tujuan Kegiatan ini adalah :

1. Mempertemukan unsur-unsur yang berperan dalam pemgumpulan, pengolahan, analisa data dan informasi peternakan dalam upaya kesamaan persepsi serta meningkatkan koordinasi jajaran perstatistikan peternakan antar provinsi dan Kabupaten/Kota.

2. Mengkaji, menganalisa dan sekaligus menetapkan data dan informasi peternakan, terutama data populasi, pemotongan ternak, produksi dan konsumsi hasil ternak sebagai data statistik peternakan Sumatera Barat.

(17)

a. Kesepakatan untuk menerma hasil pengumpulan, pengolahan peternakan tahun 2010 sebagai data final bagi data statistik peternakan Sumatera Barat Tahun 2009.

b. Peningkatan ketersediaan data peternakan yang lebih akurat dan valid melalui penerapan metoda pengumpulan, pengolahan data secara benar dan sesuai ketentuan yang ditetapkan.

Hasil pertemuan yaitu :

1. Para peserta bersepakat untuk setuju dan menetapkan data statistik peternakan Sumatyera Barat dari hasil pengumpulan dan pengolahan data peternakan Kab./Kota tahun 2009 setelah melalui pembahasan dan koreksi pada beberapa hal, selanjutnya akan dijadikan data peternakan Sumatera Barat Tahun 2010 yang berlaku dan dipergunakan secara resmi.

2. Dengan segala keterbatasan dana, tenaga dan infrastruktur diharapkan kita tetap mengupayakan dalam penyediaan data/informasi peternakan yang objektif, up to date dan akurat serta mudah diakses oleh penentu kebijakan atau masyarakat umum serta bertahap dapat diujudkan data peternkan menjadi satu atap.

3. Memotivasi aparatur dalam berbudaya teknologi informasi serta memanfaatkan informasi dengan memanfaatkan web/internet.

4. Dalam upaya penigkatan kinerja dan kompetensi pengelola data peternakan harus dilakukan bimbingan teknis/pelatihan metodologi pengumpulan dan pengolahan data bagi petugas pengelola data kecamatan.

5. Perlunya dilaksanankan verifikasi dan validasi data peternakan pada tingkat Kab./Kota sehingga akan meningkatkan validasi data yang disajikan.

(18)

memfasilitasi dalam mendorong peningkatan validasi data yang disajikan baik melalui dana APBN maupun APBD Provinsi.

7. Pemamfaatan media internet melalui program web site dalam penyajian, penyebarluasan informasi peternakan sehingga stoke holder dapat memperoleh data dan informasi agribisnis peternakan secara mudah dan tepat waktu.

8. Peningkatan koordinasi Dinas Peternakan Propinsi, Dinas Kab./Kota bersama BPS Provinsi, BPS Kab./Kta serta Bappeda sehingga pelaksanaan kegiatan, pengumpulan, pengolahan, penyajian data serta serta pemantauan ke lapangan dapat dilakukan secara terpadu dan terkoordinasi secara baik. Dengan demikian diharapkan nantinya penyelesaian permasalahan dan rencana tindak lanjut dapat disesuaikan/disinkronkan.

9. Soft ware telah disampaikan ke Kab./Kota mengenai perhitungan data peternakan ternyata pengisiannya oleh petugas di daerah masih mengalami kesulitan, terutama pada beberapa rumus dalam perhitungan produksi, konsumsi ternak/hasil ternak. Software tersebut akan terus disempurnakan sehingga dapat dipakai pada pengisian data tahun depan (2011).

5. Monitoring Evaluasi dan Pelaporan

Kegiatan ini berupa monitoring dan evaluasi kegiatan pembangunan peternakan propinsi Sumatera Barat dan kemudian diwujudkan dalam bentuk laporan.

Hasil dari kegiatan ini adalah terbentuknya laporan kegiatan pembangunan peternakan Provinsi Sumatera Barat.

6. Kegiatan- kegiatan rutin lainnya

 Melaksanakan Rapat Monitoring dan Evaluasi Program/Kegiatan Pembangunan Peternakan Propinsi Sumatera Barat setiap bulan.

 Membuat Laporan Bulanan/Triwulan Program/Kegiatan Pembangunan Peternakan.

(19)

 Membuat Laporan Tahunan Tahun 2010, laporan ini mencakup kegiatan rutin dan pembangunan. Laporan tahunan ini dibuat setiap tahun. Bahan-bahan laporan berasal dari semua Bidang, Sekretariat dan UPTD lingkup Dinas Peternakan

 Membuat Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP Tahun 2010)

 Membuat bahan Laporan Pertanggungjawaban Gubernur Tahun 2010

 Mempersiapkan laporan kegiatan Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat dalam rangka laporan pertanggung jawaban Gubernur pada DPRD dalam hal ini laporan kegiatan pembangunan sub Sektor Peternakan di Sumatera Barat.

 Membuat Laporan penyelenggaraan Tugas yang merupakan bahan pertanggung Jawaban Gubernur kepada Menteri Dalam Negeri.

Gambar

Tabel 2.1 : Target  dan  Realisasi  Penerimaan  Pendapatan  Dinas
Tabel 2.2  : Alokasi dan realisasi APBN

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Nana Sudjana menambahkan bahwa tes sebagai alat penilaian adalah pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada siswa untuk dijawab siswa dalam bentuk lisan (tes

dan CMA dapat menghambat perkembangan dan meningkatkan ketahanan terinduksi tanaman kedelai terhadap penyakit busuk pangkal batang sehingga meningkatkan komponen hasil

Komunikasi efektif dalam pembelajaran merupakan proses transformasi pesan berupa ilmu pengetahuan dan teknologi dari pendidik kepada peserta didik, dimana peserta didik mampu memahami

Demikian tanda bukti ini dibuat untuk digunakan sebagai bukti pendaftaran on-line serta sebagai pengantar dalam mengajukan proposal PKM KEWIRAUSAHAAN ini. Semarang, 13 Oktober

Dan saya percaya bahwa penentu akhir atas hal ini adalah apa yang sang Rasul sendiri katakan, di Al Qur’an, di Surat ke 4 (An N isaa), ayat 82: “Kalau kiranya Al Q ur’an itu

Dari hasil pengamatan yang penulis lakukan di lapangan, penggunaan peralatan penunjang Konstruksi Bangunan masing-masing kontraktor yang ada di Proyek

Mengetahui rasionalitas penggunaan antibiotik golongan sefalosporin di rumah sakit X pada bulan Juli-Agustus 2016.Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan

Batang Bentuk batang Tinggi batang (m) Diameter batang (cm) Warna kulit batang Pangkal batang Tekstur kulit batang Jumlah cabang. Bulat, tegak