PENGUJIAN KANDUNGAN INFORMASI MERJER DAN AKUSISI (Studi Kasus pada Perusahaan yang Terdaftar pada Bursa Efek Indonesia
Periode Tahun 2010-2014)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Disusun oleh :
Zakarias Artito Priyambodo NIM: 092114101
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
i
PENGUJIAN KANDUNGAN INFORMASI MERJER DAN AKUSISI (Studi Kasus pada Perusahaan yang Terdaftar pada Bursa Efek Indonesia
Periode Tahun 2010-2014)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Disusun oleh :
Zakarias Artito Priyambodo NIM:092114101
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
PENGUJIAN KANDUNGAN INFORMASI MERJER DAN AKUSISI (Studi Kasus pada Perusahaan yang Terdaftar pada Bursa Efek Indonesia
Periode Tahun 2010-2014)
Oleh:
Zakarias Artito Priyambodo
NIM :092114101
Telall disetujui oleh :
Dosen Pembimbing
Dr.Fr. Reni. Retno Anggraini, M.SI.,Akt.,CA
11
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
“Jangan selalu katakan "masih ada waktu" atau "nanti saja". Lakukan segera, gunakan waktumu dengan bijak”.
-Anonymous-
“pekerjaan hebat tidak dilakukan dengan kekuatan, tapi dengan ketekunan dan kegigihan”
- Samuel Jhonson-
“kita hidup untuk saat ini, kita bermimpi untuk masa depan, dan kita belajar untuk kebenaran abadi”
-Chiang Kai Shek-
Skripsi ini kupersembahkan untuk :
Tuhan Yesus dan Bunda Maria yang selalu menuntun dan membimbingku
Bapak dan Ibu yang selalu mendukung, menguatkanku dan menghiburku
Bude Pri dan Tante Siska yang membentukku
Sahabat-sahabat yang mendorongku
v
MOTTO
“Masalah dan cobaan terus menerus datang menghampiri. Kalau bukan kita yang melakukan sesuatu. Lalu siapa lagi yang akan menolong ??”
–Zoro- One Piece
Kegagalan hanya terjadi bila kita menyerah -Lessing-
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul:
PENGUJIAN KANDUNGAN INFORMASI MERJER DAN AKUISISI dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 28 Agustus 2015 adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku atau seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.
Yogyakarta, 30 Oktober 2015
Yang membuat pernyataan
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Zakarias Artito Priyambodo
Nomor Mahasiswa : 092114101
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul “Pengujian Kandungan Informasi Merger dan Akusisi ” beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalih dalam bentuk media lain, mengelola dalam pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan memublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 30 Oktober 2015 Yang menyatakan
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah
satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi,
Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan
dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima
kasih yang tak terhingga kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu memberkati, memberikan
rahmat, membimbing dan menyertai penulis dalam menyelesaikan skripsi.
2. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc.,Ph.D Selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan
mengembangkan kepribadian kepada penulis.
3. Dr. Fr. Reni Retno Anggraini, M.Si.,Akt selaku Dosen Pembimbing yang
telah dengan sabar dan penuh perhatian membantu serta memberikan waktu,
tenaga, dan pikiran untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini.
4. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi yang telah membagikan ilmunya
ix
5. BapakkuC. Suwarto dan Ibuku Fr. Tuti Sugiarti, adik-adikku tersayang Tika,
leonna,Tante Siska, Bude Pri, Bude Har yang memberikansemangat, cinta,
motivasi dan doa yang tulus untuk penulis.
6. Sahabat-sahabatku Ita (Mbok Sum), Aris, Maria, Suster Rosita, dan Happy
atas waktu, perhatian, dukungan, semangat, doa, bantuan serta persahabatan
yang luar biasa.
7. Teman-teman seperjuangan MPT Ita, Maria untuk dukungan, semangat,
masukan serta sharing selama penyusunan skripsi ini.
8. Teman-teman Akuntansi angkatan 2009 yang telah memberikan bantuan,
masukan dan semangat pada saat kuliah maupun dalam penyusunan skripsi.
9. Teman-teman Cana Community yang memberikan dukungan, bantuan, cinta,
kebersamaan, pengertian, dorongan dan semangat yang telah diberikan dengan
caranya masing-masing.
10.Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini yang
tidak mungkin saya sebutkan satupersatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Akhir kata penulis
memohon maaf apabila dalam proses pembuatan skripsi ini penulis melakukan
kesalahan. Semoga skripsi inidapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang
membutuhkan.
Yogyakarta, 30 Oktober 2015
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN MOTO ... v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... vi
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vii
HALAMAN KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
ABSTRAK ... xv
BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah... 4
C. BatasanMasalah ... 5
D. Tujuan Penelitian ... 5
E. Manfaat Penelitian ... 5
F. Sistematika Penulisan ... 6
BAB II Landasan Teori A. Penggabungan Badan Usaha ... 8
B. Merjer ... 9
xi
C. Akuisisi ... 11
1. Tipe Akusisi ... 12
D. Tujuan Merjer dan Akusisi ... 13
E. Kelebihan dan Kelemahan Merjer dan Akuisisi ... 16
1. Merjer ... 16
2. Pengambilalihan/ Akusisi Saham ... 17
3. Akusisi Aset ... 18
F. Pengujian Kandugan Informasi ... 19
G. Perumusan Hipotesis ... 25
BAB III Metoda Penelitian A. Jenis Penelitian ... 27
B. Tempat dan Waktu Penelitian... 27
C. Subjek dan Objek Penelitian ... 27
D. Populasi dan Sampel ... 28
E. Data yang Dibutuhkan dalam Penelitian ... 30
F. Periode Pengamatan ... 30
G. Teknik Pengumpulan Data ... 32
H. Teknik Analisis Data ... 32
I. Uji Normalitas Data ... 35
BAB IV Analisis Data dan Pembatasan A. Deskripsi Data ... 36
1. Deskripsi Sampel Penelitian ... 36
B. Analisis Data... 37
1. Deskripsi Data ... 37
2. Pengujian Abnormal Return ... 38
a. Statistik Deskriptif Abnormal Return ... 39
b. Uji Normalitas Abnormal Return ... 39
xii
d. Pembahasan ... 41
BAB V Penutup A. Kesimpulan ... 43
B. Keterbatasan ... 43
C. Saran ... 44
Daftar Pustaka ... 45
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Data Perusahaan Yang Melakukan Merjer da akusisi ... 29
Tabel 4.1 Jenis Industri Perusahaan Sampel ... 36
Tabel 4.2 Data Statistik Deskriptif Return Saham, Return Pasar, dan Abnormal Return Selama Periode Jendela ... 37
Tabel 4.3 Statistik Deskriptif Pengujian Abnormal Return ... 39
Tabel 4.4 Hasil Pengujian Normalitas Abnormal Return... 41
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kandungan Informasi Suatu Pegumuman ... 22
xv
ABSTRAK
PENGUJIAN KANDUNGAN INFORMASI MERJER DAN AKUISISI (Studi Peristiwa Pada Perusahaan Yang Terdaftar Pada Bursa Efek
Indonesia Periode 2010-2014)
Zakarias Artito Priyambodo NIM: 092114101 Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2015
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan informasi yang terdapat pada peristiwa merjer dan akuisisi yang dilakukan perusahaan-perusahaan publik selama periode merjer dan akuisisi.
Jenis penelitian ini adalah studi peristiwa. Data dalam peristiwa ini menggunakan data sekunder dari Indonesia Stock Exchange. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Teknik analisis data
one sample t-test.
Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya kandungan informasi merjer dan akusisi. Investor menilai informasi merjer dan akuisisi tidak akan memberikan keuntungan yang diharapkan atau adanya investasi lain yang lebih menguntungkan, yang membuat pasar menilai bahwa peristiwa merjer dan akuisisi tidak akan sebanding dengan dana investasi yang akan mereka tanamkan.
xvi
ABSTRACT
TESTING THE INFORMATION CONTENT OF MERGER AND ACQUISITION
(A Case Study on Companies Listed at Indonesia Stock Exchange In the Year 2010-2014)
Zakarias Artito Priyambodo
NIM:092114101
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2015
The purpose of this study is to determine the information content of merger and acquisition for public companies during the period of merger and acquisition.
This type of research is event study . Data in this study was secondary data collected from Indonesia Stock Exchange . The sampling technique that being used was purposive sampling . The data analysis technique was one sample t -test.
The results showed that there was no information content of merger and acquisition. The investor assessed merger and acquisition as information that was not profitale compared with the other investment this means that merger and acquisition could not be compared with the fund that they invested.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Kita telah memasuki tahun 2015, dimana Zona pasar bebas Asia akan
dibuka, perusahaan swasta dan pemerintah di dalam negeri harus dapat
bersaing dengan perusahaan dan produk asing yang akan masuk ke Indonesia.
Persaingan yang ketat membuat para pelaku bisnis harus dapat mengolah
sumber daya yang ada sebaik, seefektif dan seefisien mungkin. Disamping itu
para pelaku bisnis harus bisa mengolah dan mendapatkan informasi akan pasar
dan konsumen. Dengan informasi tersebut sumber-sumber daya yang dimiliki
perusahaan dapat digunakan untuk membantu kinerja perusahaan menjadi
lebih optimal dan perusahaan tetap dapat berdiri dan berproduksi.
Agar dapat bersaing, perusahaan memutuskan untuk melakukan
penggabungan badan usaha sebagai salah satu cara untuk meningkatkan
kinerja perusahaan (Gurendrawati dan Sudibyo, 1999). Bentuk penggabungan
usaha berupa merger, akusisi, dan konsolidasi. Merjer adalah penggabungan
dua atau lebih perusahaan dengan cara pengalihan aktiva tetap dan kewajiban
suatu perusahaan ke perusahaan lain, untuk digabungkan ke dalam perusahaan
yang mengambil alih atau bergabung dengan perusahaan baru (Tri, 2000).
Konsolidasi adalah adanya dua perusahaan atau lebih yang menggabungkan
2
adalah penggabungan dimana satu perusahaan, yaitu pengakusisi (acquirer)
memperoleh kendali atas aktiva netto operasi perusahaan yang diakusisi
(acquiree) dengan memberikan aktiva tertentu, mengakui suatu kewajiban atau
mengeluarkan saham (PSAK.No 22, revisi 2010). Akusisi biasanya dilakukan
dengan cara memiliki sebagian besar (lebih dari 50%) saham perusahaan lain.
Jika melakukan merjer atau konsolidasi perusahaan yang bergabung secara
hukum sudah bubar, namun dalam akusisi kedua perusahaan tetap berdiri.
Alasan yang paling sering digunakan perusahaan adalah bahwa M&A
(Merjer dan Akuisisi) lebih efisien dibanding harus membangun unit bisnis
sendiri, disamping itu M&A dapat memberikan efek sinergi (Foster, 1994).
Tujuan dilakukannya M&A pada umumnya adalah untuk mendapatkan sinergi
atau nilai tambah. Nilai tambah yang dimaksud lebih bersifat jangka panjang
dibanding nilai tambah yang hanya bersifat sementara saja, oleh karena itu ada
tidaknya sinergi suatu M&A tidak bisa dilihat beberapa saat setelah M&A
terjadi, tetapi diperlukan waktu yang relatif panjang. Sinergi yang terjadi
sebagai akibat penggabungan usaha bisa berupa turunnya biaya rata-rata per
unit karena naiknya skala ekonomis, maupun sinergi keuangan yang berupa
3
Adanya aktivitas merjer dan akuisisi yang diharapkan dapat meningkatkan
kesehatan perusahaan sehingga memberikan sinyal positif bagi investor untuk
menanamkan sahamnya pada perusahaan. Peningkatkan permintaan terhadap
saham perusahaan tersebut akan mempengaruhi naiknya harga saham. Naiknya
harga saham tersebut akan meningkatkan nilai perusahaan yang pada akhirnya
akan meningkatkan kesejahteraan para pemegang saham. Sinyal positif dari
info merjer dan akuisisi ditunjukkan oleh abnormal return yang positif .
Penelitian- penelitian terdahulu tentang pengaruh pengumuman merjer dan
akuisisi lebih banyak melihat kinerja saham akuisitor dengan hasil yang
berbeda- beda dan tidak selalu konsisten.
Menurut Nike (2009) melakukan penetitian terhadap 19 perusahaan dengan
metode event study 10 hari sebelum dan 10 hari sesudah dilakukan merjer dan
akuisisi, dari hasil penelitiannya menunjukkan bahwa strategi merjer dan
akusisi yang diterapkan oleh perusahaan memiliki dampak yang signifikan
terhadap return perusahaan yang ditunjukkan abnormal return positif. Hasil ini
didukung oleh Payamta (2004) dan Setiawan (2004) dimana mengindikasikan
terdapat perbedaan yang signifikan dari abnormal return sebelum dan sesudah
merjer dan akuisisi.
Rina (2009) melakukan penelitian terhadap 11 perusahaan dengan
menggunakan average abnormal return(AAR) dengan metode event window
4
tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap return perusahaan yang
ditunjukkan oleh abnormal return negatif.
Berdasarkan banyaknya penelitian terdahulu yang menyatakan bahwa
terdapat kandungan informasi dalam merjer dan akuisisi di sekitar periode
merjer dan akuisisi, maka peneliti tertarik untuk meneliti kandungan informasi
dalam merjer dan akuisisi. Pada penelitian ini dimaksudkan untuk melihat
reaksi pasar terhadap abnormal return saham perusahaan akuisitor.
B.
Rumusan MasalahPermasalahan penelitian ini adalah adanya perbedaan pedapat penelitian
(research gap) dari hasil penelitian-penelitian sebelumnya dimana Nieke
(2009) menyatakan bahwa abnormal return yang terkait dengan merjer dan
akuisisi perusahaan adalah signifikan atau positif. Rina (2009) menyatakan
bahwa selama merjer dan akuisisi saham perusahaan tidak ada perubahan
signifikan terhadap abnormal return atau negatif.
Penelitian ini berusaha meneliti kembali ketidakkonsistenan hasil
tersebut dengan menggunakan periode merjer dan akuisisi selama tahun
2010-2014 yang dilakukan oleh perusahaan go public di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Dari uraian diatas peneliti mengambil kesimpulan :
Apakah terdapat kandungan informasi atas pengumuman merjer dan
5
C.Batasan Masalah
Peneliti memfokuskan penelitian menggunakan Metode Market Adjusted
Model, untuk mengukur abnormal return selama periode pengumuman
merjer dan akuisisi.
D.Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dangan tujuan untuk mengetahui adanya kandungan
informasi terhadap abnormal return dalam (dalam periode jendela) merjer dan
akuisisi.
E.Manfaat Penelitian
Penelitian ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan
diantaranya yaitu:
1. Bagi Universitas Sanata Dharma
Bagi Universitas Sanata Dharma supaya penelitian ini dapat
menambah daftar kepustakaan dan bermanfaat sebagai tambahan
referensi bagi mahasiswa atau pihak-pihak yang ingin menambah
wawasan mengenai merger dan akusisi.
2. Bagi Penulis
Bagi penulis, guna menambah dan mengembangkan pengetahuan
penulis mengenai pasar modal, dan menerapkan teori-teori yang
diperoleh di perkuliahan, serta menggunakannya dalam evaluasi
6
3. Bagi Masyarakat
Bagi Masyarakat yang berminat dalam bidang investasi, hasil
penelitian diharapkan dapat memberikan gambaran dan masukan
tentang pasar modal dan landasan dalam penelitian selanjutnya.
4. Bagi Investor
Bagi Investor diharapkan penelitian ini dapat memberikan info
mengenai nilai saham yang dimiliki suatu perusahaan setelah
diadakannya merger dan akusisi.
F.Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
Bab I : PENDAHULUAN
Bab ini membahas mengenai latar belakang, batasan masalah,
perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan
sistematika penulisan.
Bab II : TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menjelaskan mengenai teori-teori yang akan digunakan
sebagai dasar penelitian dan untuk mengolah data-data yang
diperoleh.
Bab III : METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini menjelaskan mengenai jenis penelitian, tempat dan waktu
data-7
data yang akan diperlukan, teknik pengumpulan data, variabel
penelitian serta teknik untuk menganalisis data.
Bab IV : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini menjelaskan perhitungan-perhitungan bagaimana menjawab
masalah yang dirumuskan, statistik deskriptif, menguraikan data
hasil penelitian dan hasil penelitian, langkah-langkah perlakuan
pengujian dan pembahasan hasil pengujian dengan metoda yang
telah diterapkan
Bab V : PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dari hasil analisis, keterbatasan penelitian
yang ditulis, dan saran-saran yang bermanfaat bagi investor,
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A.
Penggabungan Badan Usaha
Suatu perusahaan akan tumbuh apabila sumber daya yang ada
digunakan secara efektif dan efisien, dan untuk itu dibutuhkan sebuah
sistem manajerial dan informasi akan konsumen dan pasar yang kuat.
Selain itu di suatu titik terkadang suatu perusahaan menghadapi suatu
kendala seperti dana yang terbatas. Memerlukan dana investasi ysng
besar agar kegiatan operasi perusahaan lancar dan maju, sehingga
solusi merjer dan akuisisi menjadi salah satu pilihan.
Suatu perusahaan dapat dimungkinkan diambil alih oleh perusahaan,
badan atau organisasi lain dengan cara pengambil alihan saham yang
dimiliki perusahaan tersebut. Perusahaan pengambil alih dapat
mengambil alih sebagian atau seluruh perusahaan yang diambil alih.
Pada akuisisi perusahaan yang diambil alih tidak dapat beroperasi
sediakala apabila perusahaan yang telah diambil alih tersebut telah
dibeli seluruh asset yang dimilikinya. Jenis penggabungan usaha dapat
dibedakan menjadi tiga yaitu akuisisi, penyatuan pemilikan (merjer),
dan afiliasi, namun dalam skripsi ini peneliti memfokuskan pada merjer
9
B.
Merjer
Beberapa ahli telah mencoba mengemukakan pendapat mereka
mengenai merjer, antara lain :
1. Menurut Horne (1995:650), merjer adalah “A merger is a combination of two corporation in which only one survives”.
2. Sedangkan menurut Weston dan Copeland (1985 :3) “ Merger mean
any transaction that forms one economic unit form or more previous
one’s “.
Berdasarkan kedua pengertian diatas, merjer merupakan penggabungan
antara dua atau lebih perusahaan menjadi satu perusahaan, sehingga
diharapkan manajemen dapat bertanggung jawab atas perusahaan yang
diambil alih tanpa harus menghapus perusahaan
1. Tipe Merjer
Menurut Weston dan Brigham ada empat jenis merjer yaitu :
a. Horizontal Merger
penggabungan dari beberapa perusahaan yang sejenis, misalnya
perusahaan makanan dengan perusahaan makanan. Keuntungannya
menghilangkan fasilitas yang rangkap, dapat menaikkan total
10
b. Vertical Merger
Penggabungan dua perusahaan atau lebih antara produsen dan
supplier, seperti perusahaan minyak goreng dengan perkebunan
kelapa sawit, sehingga memberikan pegendalian yang lebih besar
terhadap pembelian dan distribusi
c. Congeneric merger
Penggabungan dua perusahaan atau lebih yang masing-masing
tidak beroperasi pada produk yang sama, namun masih mempunyai
hubungan yang erat, seperti bank dengan perusahaan asuransi. Jenis
merger ini memberikan keuntungan antara lain pemanfaatan dana
yang lebih efektif dan efisien dalam pemasaran dan berbagi
keuntungan
d. Conglomerate merger
Penggabungan dua perusahaan atau lebih yang masing-masing
tidak mempunyai hubungan satu sama lain, seperti manufaktur dan
properti.
Bila ditinjau dari prosesnya, merjer dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu: (Husnan, 2002)
a. Friendly merger
Proses ini disepakati oleh dua belah pihak dengan cara sebagai
berikut: Pertama, mengidentifikasikan perusahaan yang akan
11
yang bersedia dibayarkan pada perusahaan target. Ketiga, manajer
perusahaan yang akan membeli menghubungi perusahaan target
untuk melakukan negosiasi. Jika pemegang saham perusahaan
target menyetujui, maka penggabungan tersebut dapat dilaksanakan
dengan baik melalui pembayaran tunai atau pembayaran dengan
saham perusahaan.
b. Hostile takeover
Proses ini terjadi jika perusahaan target yang akan di merjer
tersebut berkeberatan dengan alasan harga yang ditetapkan terlalu
rendah (undervalue) atau karena manajer takut kehilangan
jabatannya, sehingga terkadang pihak manajer melakukan berbagai
cara untuk menggagalkan.
C.
Akuisisi
Akuisisi merupakan salah satu bentuk pengambilalihan. Akuisisi
dapat dibedakan menjadi akuisisi saham dan akuisisi asset. Akuisisi
saham merupakan pengambil-alihan atau pembelian saham suatu
perusahaan dengan menggunakan kas, saham, atau sekuritas lain.
Akuisisi saham biasanya melalui tahap penawaran (tender offer) oleh
perusahaan penawar (bidder firm) kepada para pemegang saham
perusahaan target. Akuisisi ini tidak membutuhkan persetujuan pihak
manajemen dan dapat dilakukan meskipun pihak manajemen tidak
12
disebut bentuk pengambil-alihan yang tidak besahabat (hostile take
over), sedangkan akuisisi asset dilakukan dengan cara membekukan
sebagian aset perusahaan target oleh perusahaan pengakuisisi. Akuisisi
jenis ini membutuhkan suara pemegang saham.
Pengertian lain akuisisi menurut Ang (1997) merupakan tindakan
pembelian saham suatu perusahaan yang melebihi 50 % dari modal
ditempatkan dan disetor penuh perusahaan target. Tindakan pembelian
saham yang melebihi 50% tentunya berasal dari divestasi pemegang
saham lama perusahaan target. Dalam proses akuisisi, dalam jangka
pendek dapat menguntungkan pihak yang diakuisisi (perusahaan target).
Tindakan akuisisi ini merupakan bentuk penyelamatan perusahaan
target yang bersifat jangka pendek, ada yang memperkuat bisnis inti
acquirer atau semata-mata sebagai diversifikasi usaha yang nilainya
menguntungkan
1.
Tipe Akuisisi
Menurut Go (1992), akuisisi sebagai salah satu bentuk kombinasi
bisnis dapat dibedakan dalam 2 tipe, yaitu :
a. Akuisisi Finansial (Financial Acquisition)
Akuisisi finansial merupakan suatu tindakan akuisisi terhadap
satu atau beberapa perusahaan tertentu yang dilaksanakan dengan
tujuan untuk mencapai keuntungan finansial. Kecenderungannya
13
mungkin, untuk menjual kembali dengan harga jual yang lebih
tinggi
b. Akuisisi Strategis (Strategic Acquisition)
Akuisisi strategis merupakan suatu akuisisi yang
dilaksanakan dengan tujuan untuk menciptakan sinergi dengan
didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan jangka panjang.
Sinergi ini tidak hanya terbatas pada sinergi keuangan, tetapi
juga mencakup sinergi produksi, sinergi distribusi, sinergi
pengembangan teknologi atau gabungan dari sinergi-sinergi
tersebut.
D.
Tujuan Merjer dan Akusisi
Merjer dan akusisi dilakukan agar nilai dari perusahaan meningkat.
Oleh karena itu, dalam melakukan merjer dan aksusisi setiap tindakan
harus dievaluasi sehingga kerugian yang mungkin muncul dapat
dihindari. Menurut Harnowo (2000) tujuan dilakukannya merjer dan
akusisi antara lain :
1. Efisiensi atau Sinergi
Merjer dapat meningkatkan efisiensi yang diperoleh melalui
sinergi, yang berarti nilai gabungan kedua perusahaan tersebut lebih
besar dari penjumlahan masing-masing nilai perusahaan yang
digabungkan (2+2=5). Sinergi dapat dikelompokkan menjadi tiga
14
a. Operating synergy
Kombinasi dari beberapa operasi sehingga dapat menekan
biaya dan menaikkan penghasilan. Operating synergy terjadi pada
perusahaan yang melakukan ekspansi pada bisnis yang sama
sehingga dapat menekan biaya rata-rata karena biaya tetap
menurun (memperoleh economic of scale), atau melakukan
diversifikasi ke sektor yang masih berkaitan (related
diversification), misalnya perusahaan garmen yang bergabung
dengan perusahaan tekstil, perusahaan rokok yang bergabung
dengan perusahaan perkebunan tembakau.
b. Financial synergy
Financial synergy berasal dari penghematan yang dinikmati
perusahan yang berasal dari sumber pendanaan. Jenis sinergi ini
diperoleh dari conglomerate merjer.
c. Management synergy
Sinergi yang dinikmati oleh perusahaan karena kombinasi
dari beberapa manajemen. Misalnya manjemen perusahaan A
kurang efisien dibandingkan dengan manajemen perusahaan B,
maka merjer dapat menjadi jalan untuk meningkatkan efisiensi.
Peningkatan efisiensi disini mensyaratkan kedua perusahaan
yang digabung memiliki bidang kegiatan yang sama (merger
15
2. Diversifikasi
Harnowo (2000) berpendapat bahwa motivasi yang melatar
belakangi terjadinya merjer adalah berbagai jenis bidang usaha atau
diversifikasi. Dengan dimiliki bidang usaha yang beraneka ragam,
maka suatu (kelompok) perusahaan dapat menjaga stabilitas
pendapatannya. Bentuk merjer yang relevan disini adalah merger
konglomerat, khususnya product-extension merger.
3. Kekuatan Pasar
Kekuatan pasar akan diperoleh apabila diterapkan pada merjer
horisontal, sebab penggabungan dua atau lebih perusahaan yang
sebelumnya saling bersaing menjual produk yang sama, dengan
saling bergabungnya kedua perusahaan secara teoritik akan
meningkatkan penguasaan pasar.
4. Keuntungan Pajak
Keuntungan pajak diperoleh melalui pengurangan kewajiban
pembayaran pajak. Misalnya acquiring company adalah perusahaan
yang senantiasa memperoleh keuntungan yang besar, sehingga
kewajiban pembayaran pajaknya besar. Target company merupakan
perusahaan yang telah lama merugi, sehingga ia memiliki fasilitas
pembebasan pajak akibat akumulasi kerugian. Ketika keduanya
bergabung, fasilitas pembebasan pajak yang semula dimiliki oleh
16
memperoleh keuntungan dari pengurangan kewajiban pajak tersebut.
Bentuk merjer yang relevan adalah merjer konglomerat, horisontal
atau vertikal.
5. Undervaluation
Motivasi merjer timbul karena keinginan untuk memperoleh
keuntungan dari harga yang rendah dari suatu perusahaan. Apabila
merjer ini dilakukan maka acquiring company akan memperoleh
keuntungan berupa selisih harga perusahaan yang digabungkan.
6. Prestise atau Nama Besar
Harnowo (2000) berpendapat bahwa merjer dilakukan bukan
karena motivasi ekonomi tetapi karena prestise atau nama besar.
Melalui merjer sebuah perusahaan akan menjadi semakin besar
dengan demikian akan meningkatkan prestise pemilik dan direksi
perusahaan yang menerima penggabungan. Disamping itu, dengan
semakin membesarnya perusahaan berarti renumerasi bagi anggota
Direksi akan menjadi bertambah pula.
E.Kelebihan dan Kelemahan Merjer dan Akusisi
Setiap jenis usaha merjer dan akuisisi memiliki kelebihan dan kekurangan
antara lain : (Harnowo,2000)
1. Merjer
17
a. Merjer biasanya lebih murah dibandingkan dengan bentuk akuisisi
karena secara hukum semua aktiva dan pasiva kedua (atau lebih)
perusahaan otomatis menjadi satu pada saat bergabung/melebur dan bisa
dilakukan tanpa melikuidasi acquired company , dimana diketahui bahwa
biaya likuidasi akan bisa menjadi sangat mahal.
b. Merjer selain dapat dilakukan secara murah, juga dapat dilakukan secara
cepat dimana dapat dihindari semua proses pengalihan (balik nama,
royalti atas hak-hak jaminan) yang diperlukan dari masing-masing asset.
Kelemahan merjer :
a. Merjer memerlukan persetujuan dari pemegang saham masing-masing
perusahaan dimana prosesnya akan memakan biaya dan waktu.
b. Pemegang saham dari acquired company yang tidak setuju memiliki
appraisal rights dimana ia dapat meminta aquiring company untuk
membeli sahamnya berdasarkan fair value, dimana seringkali tidak
tercapai kesepakatan tentang harga fair value yang berakibat kepada
proses legal yang menjadi mahal.
2. Pengambilalihan/Akuisisi Saham
Kelebihan akusisi saham :
a. Perusahaan pengakuisisi dapat mem”bypass” direksi perusahaan target
dengan langsung melakukan transaksi dengan pemegang saham.
b. Perusahan melakukan akuisisi saham secara bertahap (untuk tujuan
18
minoritas yang tidak setuju dimana nantinya diharapkan agar secara
bertahap akhirnya terjadi “completely absorbed acquisition” yang pada
hakekatnya merupakan merjer.
Kelemahan akusisi saham : akuisisi saham biasanya berakhir dengan hostile
takeover, dimana adanya pertentangan dari pihak manajemen atau pemegang
saham minoritas/publik yang dapat mengakibatkan biaya akuisisi yang mahal
dibandingkan biaya merjer.
3. Akuisisi Aset
Kelebihan akusisi aset:
Banyak perusahaan melakukan akuisisi aset, ketimbang akusisi saham
dengan alasan atau pertimbangan sebagai berikut:
a. Untuk menghindari keharusan memikul utang yang tidak tercatat di
pembukuan (unrecorded liabilities).
b. Menghindarkan untuk melaksanakan perjanjian-perjanjian yang tidak
diinginkan oleh pembeli, yang terpaksa harus dilaksanakan apabila
dilakukan dengan akuisisi saham. Perjanjian-perjanjian tersebut misalnya
yang berkaitan dengan perburuhan, perjanjian sewa, perjanjian
pembelian dan lain-lain.
c. Menghindari timbulnya permasalahan dengan pemegang saham
19
Kelemahan akusisi aset:
a. Prosedur yang rumit untuk menentukan pembelian asset tesebut, yaitu
yang menyangkut balik nama, royalti atas hak-hak jaminan seperti
hipotik dan hak tanggungan.
b. Legal prosedur untuk mentransfer asset-aset tersebut akan memakan
biaya yang tinggi.
Suatu perusahaan mengadakan merjer dan akusisi memiliki harapan bahwa
dengan dilakukannya merjer dan akusisi nilai gabungan dari perusahaan
meningkat, selain itu personel yang handal dan dana yang mendukung
diharapkan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan keuntungan perusahaan,
sehingga nilai saham perusahaan akan meningkat.
F.
Pengujian Kandungan Informasi
Reaksi pasar modal terhadap kandungan informasi dalam suatu
peristiwa dapat diukur dengan menggunakan return sebagai nilai
perubahan harga atau dengan menggunakan abnormal return yang
merupakan selisih antara return aktual dengan return yang
diekspektasikan oleh investor (Hartono, 2003:412). Suatu pasar akan
bereaksi apabila di dalam pengumuman tersebut memiliki kandungan
informasi. Jika pengumuman mengandung informasi, maka pasar
diharapkan akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima
20
Reaksi pasar tersebut dapat dipengaruhi oleh tingkat keuntungan yang
diukur dengan menggunakan return sebagai nilai perubahan harga atau
menggunakan abnormal return yang diukur dengan Market Adjusted Model, Suatu peristiwa yang mengandung informasi akan memberikan
abnormal return kepada investor, namun peristiwa yang tidak
mengandung informasi tidak akan memberikan abnormal return kepada
investor (Hartono, 2003:411).
1. Return
Return merupakan hasil atau keuntungan yang diperoleh pemegang
saham sebagai hasil dari investasinya. Return juga merupakan imbalan
atas keberanian investor dalam menanggung risiko atas investasi yang
dilakukannya (Eduardus, 2010:47).
Hartono (2003:109) membedakan return saham menjadi dua jenis
yaitu return realisasi (realized return) dan return ekspektasi
(expected return).
a. Return Realisasi (Realized Return)
Return realisasi (realized return) merupakan return yang sudah
terjadi dan dihitung berdasarkan data historis. Return ini merupakan
selisih harga sekarang dengan harga sebelumnya secara relatif. Return
realisasi ini penting dalam mengukur kinerja perusahaan dan sebagai
21
b. Return Ekspektasi (expected return)
Return normal merupakan return ekspektasi (return yang diharapkan
investor). Return yang sesungguhnya merupakan return yang terjadi pada
waktu ke – t yang merupakan selisih harga sekarang dengan harga sebelumnya. Sedangkan return yang diharapkan merupakan return yang
harus diestimasi. Return ekspektasi dengan metode pasar dilakukan
dengan dua tahap, yaitu : membentuk model ekspektasi dengan
menggunakan data realisasi selama periode estimasi dan menggunakan
model ekspetasi ini untuk mengestimasi return ekspektasi di periode
jendela.
2. Abnormal Return
Abnormal return merupakan selisih antara return yang sesungguhnya
terjadi dikurangi return yang diharapkan atau return ekspektasi (Hartono,
2009:110).Dengan kata lain abnormal return merupakan kelebihan dari
return yang sesungguhnya terhadap return normal. abnormal return
umumnya menjadi fokus dalam studi yang mengamati reaksi harga atau
efisiensi pasar.
Abnormal return akan terjadi apabila pengumuman merjer dan
akuisisi mempunyai kandungan informasi dalam pasar modal yang
efisien, harga saham dan tingkat pengembalian bereaksi dengan adanya
22
informasi publik (public information), maka perusahaan dapat
memperoleh keuntungan diatas normal.
Jika digunakan abnormal return maka dapat dikatakan bahwa suatu
pengumuman yang mempunyai kandungan informasi akan memberi
abnormal return kepada pasar. Sebaliknya yang tidak mengandung
informasi tidak memberikan abnormal return kepada pasar seperi tampak
pada gambar berikut ini:
Gambar 2.1
Kandungan Informasi Suatu Pengumuman
Peristiwa Reaksi Pasar Terhadap Hasil Kandungan Informasi
Sumber : Hartono (2003) dalam Teori Portofolio dan Analisis Investasi
Menurut Hartono (2003) terdapat tiga model yang digunakan untuk
mengestimasi abnormal return yaitu, model yang disesuaikan dengan
rata-rata (Mean Adjusted Model), model pasar (Market Model), model yang
disesuaikan dengan pasar (Market Adjusted Model), dimana :
Pengumuman peristiwa
Ada abnormal return
Tidak ada abnormal return
Ada kandungan informasi
Tidak ada kandungan
23
a. Mean Adjusted Model
Model yang disesuaikan rata-rata (mean Adjusted Model), pada model
ini menganggap return ekspetasi bernilai tetap dan sama dengan rata-rata
return realisasi sebelumnya selama periode estimasi return yang
diharapkan dihitung dengan cara membagi return realisasi suatu
perusahaan pada periode estimasi dengan lamanya periode estimasi
(estimation period) sebagai berikut :
Keterangan :
ERi,t = Return Ekspektasi saham i pada periode peristiwa t
Ri,j = Return Realisasi saham i pada periode estimasi ke-j
T = lamanya periode estimasi, yaitu dari t1 sampai dengan t2
b. Market Model
Perhitungan return ekspetasi dengan model pasar (market model) ini
dilakukan dengan dua tahap yaitu (1) membentuk model ekspektasi dengan
menggunakan data realisasi selama periode estimasi dan (2) menggunakan
model ekspetasi ini untuk mengestimasi return ekspetasi di periode jendela.
Model ekspektasi dapat dibentuk menggunakan teknis regresi OLS (
Ordinary least Square) dengan persamaan :
Σ
Ri,tt2
j=t1 ERi,t =
24
Rij = ii.RMji.j
Dimana:
Rij = Return realisasi sekuritas ke-i pada periode estimasi ke-j
i
= Intercept untuk sekuritas ke-i
j
= Koefisien slope yang merupakan beta dari sekuritas ke-i
RMj= Return indeks pasar pada periode estimasi ke-j yang dapat
dihitung dengan rumus: RMj=(IHSGj-IHSGj-t)/IHSGj-1
i
= kesalahan residu sekuritas ke-i pada periode estimasi ke-j
c. Market Adjusted Model
Hartono (2003) mengganggap bahwa penduga yang terbaik untuk
mengestimasi return suatu sekuritas adalah return indeks pasar pada saat
tersebut. Dengan menggunakan model ini, maka tidak perlu
menggunakan periode estimas untuk membentuk model estimasi,
rumusnya sebagai berikut
25
Dimana:
ARit = abnormalreturn saham i pada hari t
Rit = actual return saham i pada hari t
Rm = return pasar pada hari t (IHSG hari t)
G.
Perumusan Hipotesis
Kandungan Informasi yang terdapat dalam peristiwa merjer dan
akuisisi memiliki peranan yang penting dalam mempengaruhi segala
macam bentuk transaksi perdagangan yang terjadi di pasar modal. Hal ini
dipertegas oleh pernyataan Hartono (2000) bahwa para pelaku pasar
modal akan mengevaluasi setiap pengumuman yang diterbitkan oleh
emiten, sehingga hal tersebut akan menyebabkan beberapa perubahan
pada transaksi perdagangan saham, misalnya adanya perubahan pada
volume perdagangan saham, perubahan pada harga saham, bid/ask
spread, proporsi kepemilikan, dan lain-lain. Penelitian ini memiliki
tujuan untuk melihat reaksi pasar terhadap pengumuman merjer dan
akuisisi.
Nike (2009) menjelaskan bahwa pasar bereaksi terhadap pengumuman
merjer dan akusisi yang ditandai dengan abnormal return positif. Rina
(2009) menjelaskan dalam penelitiannya bahwa pasar tidak bereaksi
26
dengan tidak adanya perbedaan yang signifikan terhadap abnormal
return perusahaan.
Hal ini mengindikasikan bahwa pengumuman yang masuk ke pasar
memiliki kandungan informasi, sehingga direaksi oleh para pelaku di
pasar modal. Suatu pengumuman memiliki kandungan informasi jika
pada saat transaksi perdagangan terjadi, terdapat perubahan terutama
perubahan harga saham.
Hipotesis pada penelitian ini adalah:
H1: peristiwa merjer dan akuisisi yang direaksi oleh pasar (investor dan
27
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.
Jenis Penelitian
Penelitian ini akan menggunakan metodologi studi peristiwa (event
study). Event study digunakan untuk menguji kandungan informasi suatu
pengumuman. Peristiwa atau kejadian yang dipilih dalam penelitian ini
adalah peristiwa pengumuman merjer dan akuisisi perusahaan terbuka
dimana fokus penelitian ini adalah dampak dari event tersebut terhadap
abnormal return saham untuk tahun 2010-2014.
B.
Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian : Bursa Efek Indonesia dan Pojok BEI Universitas
Sanata Dharma
2. Waktu Penelitian : Penelitian dilaksanakan pada Febuari 2014
C.
Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
-Pusat Referensi Pasar Modal
-Pojok Bursa, Universitas Sanata Dharma
-Perusahaan yang listing di BEI 2. Objek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah perusahan
28
akuisisi, dan perusahaan tersebut mengumumkan aktivitasnya tersebut
pada periode 2010-2014.
D.
Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi yang digunakan didalam penelitian ini adalah
perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEI dengan periode penelitian selama 4
tahun yaitu dari tahun 2010-2014 dimana perusahaan yang melakukan
merjer dan akuisisi sejumlah 24 perusahaan.
2. Sampel
Penentuan kriteria sampel diperlukan untuk menghindari adanya
misspesifikasi dari penentuan sampel penelitian yang memungkinkan
akan pengaruhnya terhadap hasil akhir dari hasil penelitian adapun
sampel dari penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang menjadi
populasi dan telah melakukan merjer dan akusisi pada tahun tersebut.
Pemilihan dan penentuan dari sampel populasi yang ada tersebut
dilakukan dengan metode Purposive Sampling, bahwa bagian populasi
dari yang dijadikan sampel sesuai dengan kriteria yang diajukan. Sampel
yang dipilih adalah perusahaan yang melakukan pengumuman merjer dan
akuisisi, dan terdaftar di BEI dalam berbagai sektor dan industri.
Perusahaan yang dipilih sebagai sampel penelitian ini adalah:
1. Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang
melakukan merjer dan akuisisi pada periode 2010-2014 dan
29
2. Perusahaan tidak melakukan kegiatan lain seperti pengumuman
deviden, stock split, dan kegiatan lainnya yang dapat
mempengaruhi peristiwa merjer dan akuisisi selama periode
pengamatan.
Berdasarkan kriteria yang dikemukakan, diperoleh 24 perusahaan dari
25 perusahaan yang akan menjadi sampel penelitian,
perusahaan-perusahan tersebut adalah :
Tabel 3.1
Data Perusahaan Yang Melakukan Merjer dan Akuisisi
No Kode Nama Perusahaan Pengambilalih dan yang Diambilalih
Tanggal Merjer dan Akusisi 1 AALI Pengambil alih : ASTRA AGRO LESTARI
Diambilalih : PALMA PLANTASINDO
24 JULI 2014 2 AISA Pengambilalih : TIGA PILAR SEJAHTERAFOOD
Diambilalih : GOLDEN PLANTATION
22 MEI 2014 3 APLN Pengambilalih : AGUNG PODOMORO LAND
Diambilalih : WAHANA SENTRA SEJATI
25 MARET 2014 4 ASII Pengambilalih : ASTRA INTERNASIONAL
Diambilalih : ASURANSI VIVA INDONESIA
7 JULI 2014 5 AUTO Pengambilalih : ASTRA OTOPART
Diambilalih : PAKUAKUINA
16 MEI 2013 6 BBCA Pengambilalih : BANK BCA
Diambilalih : CENTRAL SENTOSA FINANCE
24 FEBRUARI 2014 7 BMRI Pengambilalih :BANK MANDIRI
Diambilalih :ASURANSI JIWA INHEALTH INDONESIA
3 JUNI 2014
8 BNLI Pengambilalih: BANK PERMATA
Diambilalih :GENERAL ELECTRIC FINANCE INDONESIA
29 DESEMBER 2010
9 BTPN Pengambilalih :BANK TABUNGAN PENSIUN NASIONAL
Diambilalih :BANK SAHABAT PURBA DANARTA
25 FEBRUARI 2014
10 ENRG Pengambilalih :PERTAMINA HULU ENERGI OIL & GAS
Diambilalih :NATUNA 2 B.V
16 JANUARI 2014
11 EXCL Pengambilalih :XL AXIATA Diambilalih : AXIS
4 APRIL 2014 12 HRUM Pengambilalih : HARUM ENERGY
Diambilalih : KARYA USAHA PERTIWI
2 JULI 2013 13 INTP Pengambilalih :INDOCEMENT TUNGGAL
PRAKARSA
Diambilalih : TABARATUH MANUNGGAL
8 JANUARI 2014
14 KPIG Pengambilalih : MNC LAND
Diambilalih : BALI NIRWANA RESORT
17 SEPTEMBER 2013 15 MDLN Pengambilalih : MODERLAND REALITY
Diambilalih :MITRA SINDA SUKSES
30 SEPTEMBER 2013 16 META Pengambilalih : TELKOM INFRA NUSANTARA
Diambilalih :TARA CELL INTRABUANA
5 MARET 2014 17 MYRX Pengambialih : HANSON INTERNATIONAL
Diambilalih :
10 JUNI 2014 18 NRCA Pengambilalih : NUSA RAYA CIPTA
Diambilalih :BHASKARA UTAMA JAYA
30
19 PALM Pengambilalih : MUTIARA AGAM Diambilalih : INTI GLOBAL LAKSANA
16 APRIL 2014 20 PGAS Pengambilalih :PERUSAHAAN GAS NEGARA
Diambilalih :ANDARKO AMBALAT
18 MARET 2013 21 SILO Pengambilalih :SILOAM INDONESIA
INTERNATIONAL HOSPITAL
Diambilalih :MEDIKA SARANA TRALIANSIA
5 FEBRUARI 2014
22 SUGI Pengambilalih :SUGIH ENERGI
Diambilalih : PETRONUSA BUMI BAKTI, INTERNATIONAL MINERAL RESOURCES
26 SEPTEMBER 2013
23 TELE Pengambilalih :TIPHONE MOBILE INDONESIA Diambilalih :PERDANA MULIA MAKMUR
6 DESEMBER 2013 24 TKIM Pengambilalih :KERTAS TJIKIMIA
Diambilalih : OKI PULP & PAPER MILLS
10SEPTEMBER 2013
Sumber: www.sahamok.com
E.
Data yang Dibutuhkan dalam Penelitian
Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data sekunder dari
pasar reguler yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia dengan kriteria:
1. Tanggal perusahaan melakukan merjer dan akuisisi diketahui
2. Harga Saham Harian pada sekitar tanggal perusahaan melakukan
merjer dan akuisisi yang windownya (periode) 21 hari
3. Index Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sekitar tanggal
perusahaan melakukan merjer dan akuisisi
F.
Periode Pengamatan
Periode pengamatan dalam penelitian ini menggunakan suatu periode
peristiwa (event period) yang sering juga disebut periode jendela (event
window). Pengamatan dilakukan terhadap beberapa perusahaan dalam
periode merjer dan akuisisi.
Periode estimasi yang digunakan adalah selama 21 hari yaitu
diperhitungkan dari t-10. Periode tersebut diperhitungkan pada hari-hari
31
sesudah pelaksanaan merger dan akusisi 1 hari saat dilakukannya merger
dan akuisisi. Periode 21 hari dirasa cukup sebab menurut McWilliams
dan Siegel (2001), jarak event window yang teralu panjang akan
menimbulkan dua permasalahan. Pertama, akan mengurangi kekuatan uji
statistik dan mengakibatkan kesalahan dalam menarik kesimpulan
tentang signifikasi event. Kedua, makin panjang periode akan semakin
sulit mengisolir eventwindow dari comfounding effect (efek pengganggu).
Gambar 3.1 Periode Jendela
t-10 t0 t+10
T1 T2 T3
Periode jendela adalah rentang waktu yang digunakan untuk mengetahui
tingkat pengembalian pasar selama terjadinya peristiwa merjer dan akuisisi
yaitu T1 hingga T3 selama 21 hari (10 hari sebelum peristiwa, 1 hari
peristiwa dan 10 hari setelah peristiwa). Periode jendela diambil 21 hari oleh
peneliti karena reaksi yang disebabkan untuk menilai ekonomis dari
pengumuman tersebut membutuhkan waktu yang lama.
Sebelum Merjer dan Akuisisi
Ketika Merjer dan Akuisisi
32
G.
Teknik Pengumpulan Data
Dalam studi ini pengumpulan data dilakukan dengan pengumpulan
data sekunder dimana peneliti mengumpulkan data-data yang diperoleh
melalui media perantara berupa data-data historis yang memuat kejadian
masa lalu untuk kemudian digunakan sebagai bahan penelitian. Data
didapat dari beberapa lembaga /instansi yang mempunyai data yang
terkait didalam penelitian, seperti Indonesia Finance Data, PT. Bursa
Efek Indonesia (IDX) dan berbagai sumber lainnya.
H.
Teknik Analisis Data
a. Analisis Abnormal Return
1. Menghitung Return Perusahaan
Actual return return saham yang diperoleh dengan mencari selisih
antara harga saham penutupan harian dikurangi harga saham hari
sebelumnya kemudian dibagi dengan harga saham hari sebelumnya.
Rumus actual return:
Rit = Pit-Pit-1
33
Keterangan:
Rit = return saham i pada hari ke t
Pit = harga saham i pada hari ke t
Pit-1= harga saham i pada hari ke t-1
2. Menghitung Return Pasar atau Return Ekspektasi (Expected Return)
Expected return merupakan return saham yang diukur dengan
menggunakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), return ini
diperoleh dengan cara mencari selisih antara IHSG pada hari tertentu
dikurangi IHSG hari sebelumnya kemudian dibagi IHSG hari
sebelumnya.
Rumus Return expektasi
Rmt = IHSGt – IHSGt-1
IHSGt-1
Keterangan:
Rmt = return pasar
IHSGt = Indeks Harga Saham Gabungan pada hari ke t
IHSGt-1 = Indeks Harga Saham Gabungan pada hari ke t-1
3. Menghitung Abnormal Return
Abnormal Return merupakan selisih antara tingkat keuntungan yang
sebenarnya (actual return) dengan tingkat keuntungan yang diharapkan
34
Rumus abnormal return:
ARit = Rit – Rmt
Kerangan:
ARit = abnormal return saham i pada hari ke t
Rit = actual return saham i pada hari ke t
Rmt = return pasar pada hari ke t
b.
Pengujian Data
Uji Normalitas Data dilakukan untuk melihat apakah suatu data
berdistribusi secara normal atau tidak. Uji Normalitas Data dilakukan
dengan Uji Kolmogorov Smirnov dengan nilai signifikasi sebesar 0,05.
Data berdistribusi normal apabila nilai probabilitas lebih dari nilai
signifikansi yaitu > 0,05 dan data tidak terdistribusi normal apabila
nilai propbabilitas kurang dari nilai signifikasi < 0,05. Jika data
terdistribusi normal, maka pengujian menggunakan uji One Sample
T-Test. Jika data tidak terdistribusi normal maka pengujian menggunakan
uji Wilcoxon Sign-Test. Pengujian data dilakukan dengan menggunakan
program SPSS 20.
Hipotesis Penelitian ini :
1. Jika thitung ttabel atau sig < 0,05, maka AR0 dengan kata lain terdapat
35
2. Jika thitung>ttabel atau sig > 0,05, maka AR=0 dengan kata lain tidak
36
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A.
Deskripsi Data
1. Deskripsi Sampel Penelitian
Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data harga saham
perusahaan yang terdaftar di BEI, Berdasarkan kriteria pengambilan
sampel perusahaan yang terdaftar di BEI yang melakukan merjer dan
akuisisi pada tahun 2010-2014, diperoleh sampel sebanyak 24
perusahaan dari perusahaan tersebut dibagi ke dalam beberapa jenis
industri yang diantaranya:
Tabel 4.1
Jenis Industri Perusahaan Sampel
Jenis Perusahaan Jumlah
Manufaktur 4
Keuangan dan Perbankan 6
Pertambangan 4
Telekomunikasi 4
Konstruksi 2
Jasa 2
Perkebunan dan Pertanian 2
Jumlah 24
37
B.
Analisis Data
1.
Deskripsi DataData variabel statistik sampel berupa rata-rata return saham, return
pasar dan abnormal return selama periode jendela 21 hari pengumuman
merger dan akuisisi dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut:
TABEL 4.2
Data Statistik Deskriptif Return Saham, Return Pasar dan Abnormal Return Selama Periode Jendela
Perusahaan Rata-rata Return
Saham/Rit
Rata-rata Return
Pasar/Rmt
Rata-rata Abnormal
return/ ARit
Rit = Pit-Pit-1 Pit-1
Rmt = IHSGt – IHSGt-1 IHSGt-1
ARit = Rit – Rmt
AALI -0.01 -0.01 0.00
AISA -0.10896 -0.006889 -0.10206709
APLN 0.021362 -0.00785 0.029212215
ASII -0.04799631 -0.04743093 -0.00056538
AUTO -0.18415 -0.024542101 -0.159608072
BBCA -0.068092922 -0.094072008 0.025979086
BMRI 0.045461031 0.015886437 0.029574594
BNLI 0.068184664 0.002143726 0.066040938
BTPN 0.020145832 -0.027476527 0.047622359
ENERG 0.005126178 -0.02133801 0.026464188
EXCL -0.142123625 -0.034039258 -0.108084366
HRUM 0.063249692 0.114790101 -0.051540409
INTP -0.03749072 -0.045447268 0.007956548
KPIG -0.24557142 -0.042484623 -0.203086797
MDLN -0.094974947 -0.050148635 -0.044826312
META 0.020798488 -0.040903807 0.061702295
MYRX 0.000783797 0.015288309 -0.014504512
NRCA 0.149687831 0.009686034 0.140001797
PALM 0.12408645 0.017359842 0.106726607
PGAS 0.059500208 0.014715599 0.04478461
SILO -0.08829809 -0.060103831 -0.028194259
SUGI -0.01999625 0.009041344 -0.029037594
TELE 0.069260066 0.055217079 0.014042987
38
Tabel 4.2 (Lanjutan)
Data Statistik Deskriptif Return Saham, Return Pasar dan Abnormal Return Selama
Periode Jendela
Rata-Rata Sampel Return Saham Return Perusahaan Abnormal Return
Min -0.10896 -0.094072008 -0.203086797
Max 0.149687831 0.114790101 0.140001797
Sumber: data sekunder yang diolah, 2015
Dari data yang diolah di atas diperoleh hasil sebagai berikut, rata-rata
Return Saham minimum sebesar -0.10896, nilai maksimum 0.149687831,
rata-rata Return Pasar minimum sebesar -0.094072008, nilai maksimum
0.11479010, dan rata-rata abnormal return minimum sebesar -0.203086797,
nilai maksimum 0.140001797.
1. Pengujian Abnormal Return
Pengujian ada tidaknya abnormal return dilakukan dengan one sample
t-test. Sebelum menggunakan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji
39
a. Statistik Deskriptif
Tabel 4.3
Statistik Deskriptif Abnormal Return
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
Std. Deviation
Abnormal_Return
24 -0.20308679 0.14000179 -0.006183147 0.07836974
Valid N (listwise) 24
Sumber: Data Sekunder yang diolah, 2015
Dari table 4.2 hasil statistik di atas menunjukkan nilai harga saham selama
periode jendela memiliki nilai minimum sebesar-.20308679 dan nilai
maksimum sebesar 0.14000179, standar deviasi sebesar 0.07836974,
dengan nilai mean sebesar-0.006183147.
b. Uji Normalitas
Uji Normalitas Data dilakukan dengan menggunakan Uji Kolmogorov
Smirnov. Berikut hasil perhitungan uji normalitas data pada pengujian
40
Tabel 4.4
Hasil Pengujian Normalitas
Test of Normality
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Abnormal_Return
N
24
Normal Parametersa Mean
-.00618315
Std. Deviation .07836975
Most Extreme Differences Absolute
.135
Positive .095
Negative -.135
Kolmogorov-Smirnov Z
.663
Asymp. Sig. (2-tailed)
.772
a. Test distribution is Normal.
Sumber : Data Sekunder yang diolah, 2015
Berdasarkan tabel 4.4, diperoleh dari data di atas bahwa dari semua
perusahaan yang melakukan merjer dan akuisisi selama periode jendelanya
menunjukkan rata-rata signifikan 0.772, karena Sig = 0.772 > 0.05 maka data
berdistribusi normal.
c. One Sample T-Test
One Sample T-test digunakan oleh peneliti untuk mengetahui apakah ada
abnormal return selama periode jendela merjer dan akuisisi. Pengujian
dilakukan dengan bantuan program SPSS 20 for windows hasil perhitungan
41
Tabel 4.5
Hasil Pengujian One Sample T-Test
One-Sample Test
Test Value = 0
t df Sig. (2-tailed) Mean Difference
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Abnormal_Return -0.387 23 0.703 -0.00618315 -0.03927579 0.02690949
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2015
Dari pengujian One Sample T-Test diatas menghasilkan nilai
t-hitung = -0.387 < t-tabel 1.711 serta taraf signifikansi observasinya =
0.703 > α =(0.05), jika thitung>ttabel atau sig > 0,05, maka AR=0
dengan kata lain terdapat abnormal return.
d. Pembahasan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peristiwa merjer dan
akuisisi tidak ditanggapi dengan baik oleh pasar, dibuktikan dengan
signifikansi thitung diatas ttabel. Hasil ini mendukung penelitian yang
dilakukan oleh Rina (2009) dan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Pramadina (2013), yang menyatakan bahwa selama peristiwa merjer
dan akuisisi tidak ada perubahan signifikan terhadap abnormal return.
Hal ini juga membuktikan bahwa peristiwa merjer dan akusisi yang
terjadi tidak menarik minat pasar, sehingga incvestor tidak tertarik
42
dan akusisi tidak akan memberikan keuntungan yang diharapkan atau
adanya investasi lain yang lebih menguntungkan yang membuat pasar
menilai bahwa peristiwa merjer dan akusisi tidak akan sebanding
dengan dana investasi yang akan mereka tanamkan.
Disamping itu dengan adanya krisis pada tahun 2010 dan 2013
pasar menilai peristiwa merjer dan akusisi hanya untuk menjaga
perusahaan tetap berjalan bukan untuk memperluas jaringan dan
usaha, sehingga pasar pesimis dengan adanya peristiwa merjer
43
BAB V
PENUTUP
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti kembali kandungan peristiwa
merjer dan akuisisi dengan periode yang berbeda dengan periode jendela
21 hari pengumuman. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa peristiwa
merjer dan akuisisi tidak memiliki kandungan informasi. Hal ini
disebabkan karena pengumuman merjer dan akuisisi yang dilakukan
perusahaan-perusahaan telah diidentifikasi oleh pasar. Peneliti juga
menemukan bahwa peristiwa merjer dan akuisisi yang dilakukan
perusahaan tidak berpengaruh terhadap kesejahteraan pemegang saham
perusahaan target. Menurunnya kesejahteraan pemegang saham
disebabkan karena investor menilai peristiwa merjer dan akuisisi tidak
memberikan hasil yang menarik untuk menanamkan modalnya di
perusahaan target.
A. Keterbatasan Penelitian
1. Data yang digunakan sangat terbatas yaitu hanya 24 sampel perusahaan
2. Perusahaan Go Public yang melakukan merjer dan akuisisi masih
terbatas.
3. Penelitian ini terbatas hanya menguji ada-tidaknya kandungan
44
mempertimbangkan faktor-faktor lain yang mungkin mempengaruhi
abnormal return pada periode jendela.
B.Saran
Peneliti berikutnya perlu mempertimbangkan jenis merjer dan akusisi
45
Daftar Pustaka
Ang, Robert. 1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia (The Intellegent
Guidde to Indonesia Capital Market). Jakarta : Mediasoft.
Tandelilin, Eduardus. 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio.
Edisi pertama, Yogyakarta :BPFE-Yogyakarta.
Foster, George. 1986. Financial Statement Analysis. Second Edition,
Prentice Hall International.
Hartono, Jogiyanto. 2003.Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi
Keenam, Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta.
Hartono, Jogiyanto. 2009. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi
Ketujuh, Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta.
Horne James V. 1995.Financial Management and policy. Second Edition,
Prentice Hall International
Weston J. Fred & Copeland Thomas E. 1985. Manajerial Finance.Illionis :
Dryden Press.
Astria, Nike. 2009.” Analisis Dampak Pengumuman Merger Dan Akuisisi Terhadap Abnormal Return Saham Perusahaan Akuisitor yang
terdaftar Di BEI Tahun 2006-2008”. Skripsi . Jurusan Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya. Malang .
46
Bursa Efek Indonesia Periode 2005-2008”. Jurnal Universitas Ahmad Dahlan. Dalam.
Wicaksono, Wellyberdus Edoeward. 2009. “ Analisis Pengaruh Manajemen Laba Terhadap Kesejahteraan Pemegang Saham Perusahaan Target
dan Kinerja Perusahaan Pengakusisi periode 1998-2011”. Universitas
Sanata Dharma. Yogyakarta.
Payamta dan Setiawan Doddy. “Analisis Pengaruh Merger dan Akuisisi Terhadap Kinerja Perusahaan Publik di Indonesia”. Jurnal Riset
Akuntansi (JRAI) : Vol. & No. 3, September, P.265-282, 2004.
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). 2010. Standar Akuntansi Keuangan.
Jakarta :Penerbit Salemba Empat.
Harnowo, Tri. 2000. Perusahaan Merger dan Akusisi. http://
http://www.academia.edu/6887892/MERGER_DAN_AKUSISI_Peng
ertian_Merger diakses tanggal 12 juli 2012
Etty, Gurendrawati dan Bambang Sudibyo, 1999. Studi Empiris Tentang
Pengaruh Pemilihan Metode Akuntansi Untuk Merger Dan Akuisisi
Terhadap Volume Perdagangan Saham Perusahaan Publik di
Indonesia. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol.7 No. 2, Juni 1999.
Hal 196-210
Rudi, Prasetya dan A.Oemar Wongsodiwiryo.1980. Dasar-dasar Hukum
Persekutuan. Surabaya: Departemen Hukum Dagang Fakultas Hukum
47
Paramadina, Dita Roosemella. 2013.”Reaksi Pasar Saham terhadap
Pengumuman Peluncuran ISSI di Bursa Efek Indonesia”. Fakultas
49
Lampiran I
Data Statistik Deskriptif Return Saham, Return Pasar dan Abnormal Return Selama Periode Jendela
Perusahaan Rit= Pit-Pit-1 Pit-1
Rmt = IHSGt – IHSGt-1 IHSGt-1
ARit = Rit – Rmt
Selama Periode Jendela Selama Periode Jendela Selama Periode Jendela
AALI -0.01 -0.01 0.00
AISA -0.10896 -0.006889 -0.10206709
APLN 0.021362 -0.00785 0.029212215
ASII -0.04799631 -0.04743093 -0.00056538
AUTO -0.18415 -0.024542101 -0.159608072
BBCA -0.068092922 -0.094072008 0.025979086
BMRI 0.045461031 0.015886437 0.029574594
BNLI 0.068184664