DENGAN PROSES GRAHAM’S
PRA RENCANA PABRIK
Oleh :
DIAS ASMORO PUTRA
073101 0002
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR
PABRIK SODIUM HEXAMETAPHOSPHATE
DARI ASAM PHOSPHATE DAN SODIUM CARBONATE
DENGAN PROSES GRAHAM’S
Oleh :
DIAS ASMORO PUTRA
073101 0002
Disetujui untuk diajukan dalam ujian lisan
Dosen Pembimbing,
dengan segala rahmat serta karuniaNya sehingga penyusun telah dapat
menyelesaikan Tugas Akhir “Pra Rencana Pabrik Sodium Hexametaphosphate
Dari Asam Phosphate Dan Sodium Carbonate Dengan Proses Graham’s”, dimana
Tugas Akhir ini merupakan tugas yang diberikan sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan program pendidikan kesarjanaan di Program Studi Teknik Kimia,
Fakultas Teknologi Industri, Universitas Pembangunan Nasional Surabaya.
Tugas Akhir “Pra Rencana Pabrik Sodium Hexametaphosphate Dari
Asam Phosphate Dan Sodium Carbonate Dengan Proses Graham’s” ini disusun
berdasarkan pada beberapa sumber yang berasal dari beberapa literatur , data-data
, majalah kimia, dan internet.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih atas segala
bantuan baik berupa saran, sarana maupun prasarana sampai tersusunnya Tugas
Akhir ini kepada :
1. Bapak Ir. Sutiyono, MT
Selaku Dekan FTI UPN “Veteran” Jawa Timur
2. Ibu Ir. Retno Dewati, MT
Selaku Ketua Program Studi Teknik Kimia, FTI,UPN “Veteran” Jawa
Timur.
3. Ibu Ir. Dwi Hery Astuti, MT
“Veteran” Jawa Timur.
6. Kedua orangtua kami yang selalu mendoakan kami.
7. Semua pihak yang telah membantu , memberikan bantuan, saran serta
dorongan dalam penyelesaian tugas akhir ini.
Kami menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna,
karena itu segala kritik dan saran yang membangun kami harapkan dalam
sempurnanya tugas akhir ini.
Sebagai akhir kata, penyusun mengharapkan semoga Tugas Akhir yang
telah disusun ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi mahasiswa
Fakultas Teknologi Industri Program Studi Teknik Kimia.
Surabaya , Februari 2012
berproduksi dengan kapasitas 20.000 ton sodium hexametaphosphate/tahun dalam
bentuk padat. Pabrik beroperasi secara kontinyu berjalan selama 24 jam tiap hari
dan 330 hari kerja dalam setahun.
Sodium phosphate merupakan garam dari unsur alkali (sodium) dan
senyawa asam phosphate. Sodium phosphate secara umum digunakan pada
industri makanan , dimana sodium phosphate berfungsi sebagai bahan tambahan
agar tidak terjadi proses pemisahan minyak dari makanan. Secara singkat, uraian
proses dari pabrik sodium hexametaphosphate sebagai berikut :
Pertama-tama sodium carbonate encer direaksikan dengan asam phosphate
membentuk disodium phosphate dan kemudian direaksikan kembali dengan asam
phosphate sehingga didapat mono sodium phosphate. Mono sodium phosphate
kemudian dievaporasi, dikristalisasi dan dikeringkan, untuk kemudian dikalsinasi
menjadi sodium hexametaphosphate pada rotary kiln sebagai produk ahir.
Pendirian pabrik berlokasi di Manyar, Gresik dengan ketentuan :
Bentuk Perusahaan : Perseroan Terbatas
Sistem Organisasi : Garis dan Staff
Jumlah Karyawan : 222 orang
Sistem Operasi : Kontinyu
* Fixed Capital Investment (FCI) : Rp. 31.981.815.000
* Working Capital Investment (WCI) : Rp. 8.867.886.000
* Total Capital Investment (TCI) : Rp. 40.849.701.000
* Biaya Bahan Baku (1 tahun) : Rp. 73.615.533.000
* Biaya Utilitas (1 tahun) : Rp. 12.854.242.000
- Steam = 499.296 lb/hari
- Air pendingin = 318 M3/hari
- Listrik = 10.728 kWh/hari
- Bahan Bakar = 4.080 liter/hari
* Biaya Produksi Total (Total Production Cost) : Rp. 100.373.380.000
* Hasil Penjualan Produk (Sale Income) : Rp. 130.496.949.000
* Bunga Bank (Kredit Investasi Bank Mandiri) : 13,5%
* Internal Rate of Return : 29,03%
* Rate On Investment : 27,00%
* Pay Out Periode : 3,3 Tahun
Tabel VII.2. Jenis Dan Jumlah Fire – Extinguisher ………. VII - 7
Tabel VIII.2.1. Baku mutu air baku harian ……….………… VIII-7
Tabel VIII.2.3. Karakteristik Air boiler dan Air pendingin ………… VIII-9
Tabel VIII.4.1. Kebutuhan Listrik Untuk Peralatan Proses Dan Utilitas
……….……….……….…… VIII-60
Tabel VIII.4.2. Kebutuhan Listrik Untuk Penerangan Ruang Pabrik
Dan Daerah Proses ……….………. VIII-62
Tabel IX.1. Pembagian Luas Pabrik ……….……… IX - 8
Tabel X.1. Jadwal Kerja Karyawan Proses ……….…… X - 11
Tabel X.2. Perincian Jumlah Tenaga Kerja ……….…… X - 13
Tabel XI.4.A. Hubungan kapasitas produksi dan biaya produksi … XI - 8
Tabel XI.4.B. Hubungan antara tahun konstruksi dengan modal sendiri
……….……….……….…… XI - 9
Tabel XI.4.C. Hubungan antara tahun konstruksi dengan modal pinjaman ……….……….……….……… XI - 9
Tabel XI.4.D. Tabel Cash Flow ……….……….…… XI - 10
Tabel XI.4.E. Pay Out Periode ……….……….…… XI - 14
Gambar IX.2 Peta Lokasi Pabrik ……….……….……… IX - 10
Gambar IX.3 Lay Out Peralatan Pabrik ……….………. IX - 11
Gambar X.1 Struktur Organisasi Perusahaan ……….………… X - 14
KATA PENGANTAR ……….……….………. ii
INTISARI ……….……….……….……… iv
DAFTAR TABEL ……….……….……….…… vi
DAFTAR GAMBAR ……….……….……… vii
DAFTAR ISI ……….……….……….………… viii
BAB I PENDAHULUAN ……….……….……… I – 1
BAB II SELEKSI DAN URAIAN PROSES ……….…… II – 1
BAB III NERACA MASSA ……….……….…… III – 1
BAB IV NERACA PANAS ……….……….……… IV – 1
BAB V SPESIFIKASI ALAT ……….……….. V – 1
BAB VI PERENCANAAN ALAT UTAMA ………. VI – 1
BAB VII INSTRUMENTASI DAN KESELAMATAN KERJA …. VII – 1
BAB VIII UTILITAS ……….……….……… VIII – 1
BAB IX LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK ……….. IX – 1
BAB X ORGANISASI PERUSAHAAN ……….………… X – 1
BAB XI ANALISA EKONOMI ……….……….… XI – 1
BAB XII PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN ……….. XII – 1
I.1. Latar Belakang
Perkembangan produksi sodium hexametaphosphate dimulai dari tahun
1816, sejak pertama kali ditemukan garam phosphate oleh Berzelius. Pada tahun
1833, Thomas Graham telah menerbitkan hasil penelitiannya tentang sodium
phosphate, yaitu apabila senyawa sodium phosphate dipanaskan, maka molekul
air yang terikat pada kristal akan terpisah dan dihasilakn endapan kristal yang
kemudian disebut garam sodium hexametaphosphate atau dikenal dengan nama
Graham’s Salt.
Sodium phosphate merupakan garam dari unsur alkali (sodium) dan
senyawa asam phosphate. Sodium phosphate terbagi menjadi tiga bagian utama,
yaitu : mono-sodium phosphate (NaH2PO4) , di-sodium phosphate (Na2HPO4),
dan tri-sodium phosphate (Na3PO4). Sodium phosphate secara umum digunakan
pada industri makanan , dimana sodium phosphate berfungsi sebagai bahan
tambahan agar tidak terjadi proses pemisahan minyak dari makanan.
Sodium hexametaphosphate merupakan salah satu turunan dari sodium
phosphate yang terbentuk dengan proses perengkahan sodium phosphate sehingga
terpisahnya ikatan atom hydrogen (H+) dan gugus hydroxyl (OH-). Proses
perengkahan sodium phosphate menjadi sodium hexametaphosphate memerlukan
energi yang tinggi dengan disertai pendinginan mendadak agar tidak terjadi
Industri sodium hexametaphosphate di Indonesia mempunyai
perkembangan yang stabil, hal ini dapat dilihat dengan kegunaan sodium
hexametaphosphate pada industri makanan, tekstil, kertas, pelunak air, dan lain
sebagainya. Pendirian pabrik sodium hexametaphosphate di Indonesia mempunyai
peluang investasi yang menjanjikan dan mempunyai profitabilitas yang tinggi.
I.2. Manfaat
Manfaat lebih lanjut dengan didirikannya pabrik ini diharapkan dapat
mengurangi impor sodium hexametaphosphate, sehingga Indonesia tidak
mengimpor sodium hexametaphosphate. Dengan demikian dapat mendorong
pertumbuhan industri-industri kimia, menciptakan lapangan pekerjaan,
mengurangi pengangguran dan yang terakhir diharapkan dapat menumbuhkan
serta memperkuat perekonomian di Indonesia. Kebutuhan sodium
hexametaphosphate di Indonesia dipenuhi oleh beberapa negara pengimpor.
Beberapa tahun ini, Indonesia masih membutuhkan sodium hexametaphosphate
dari negara-negara penghasil sodium hexametaphosphate.
I.3. Aspek Ekonomi
Sodium hexametaphosphate sangat penting dalam industri makanan
dimana sodium hexametaphosphate merupakan bahan tambahan yang mampu
mengurangi kehilangan minyak dalam proses pengawetan makanan. Data
kebutuhan pada tahun 2012 ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri
dan dapat juga untuk orientasi ekspor, sehingga penentuan prediksi kapasitas
produksi dapat direncanakan.
Tabel I.1. Data impor Sodium hexametaphosphate
Tahun Kebutuhan (ton/th)
Produksi (ton/th)
Selisih (ton/th)
2004 39.200 16250 22.950
2005 39.200 20600 18.600
2006 39.200 21000 18.200
2007 39.200 21420 17.780
2008 30.900 23000 7.900
Sumber : Deperindag Surabaya
Rata-rata selisih tiap tahun =
5
7.900 17.780
18.200 18.600
22.950
= 17.086 ton/th
Kapasitas pabrik ini diambil kapasitas produksi terpasang : 20.000 ton/th
1 tahun 330 hari kerja dan 1 hari 24 jam proses.
Dengan demikian, maka penting sekali adanya perencanaan pendirian pabrik
I.4. Sifat Bahan Baku dan Produk Bahan Baku :
I.4.A. Sodium Carbonate (Chemicalland21, Wikipedia, Perry 7ed)
Nama Lain : soda ash
Rumus Molekul : Na2CO3 (komponen utama)
Rumus Bangun :
Berat Molekul : 106
Warna : putih
Bau : tidak berbau
Bentuk : serbuk 100 mesh
Specific gravity : 2,533
Melting point : 851C (1 atm)
Boiling point : terdekomposisi diatas 851C
Solubility, cold water : 7,1 kg / 100 kg H2O (H2O=0C)
Solubility, hot water : 48,5 kg / 100 kg H2O (H2O=104C)
Komposisi soda ash : (SREE Int. Indonesia)
Komponen % Berat
Na2CO3 99,70%
Impuritis 0,20%
H2O 0,10%
I.4.A. Asam phosphate (Chemicalland21, Wikipedia, Perry 7ed)
Nama Lain : Phosphoric acid
Rumus Molekul : H3PO4 (komponen utama)
Rumus Bangun :
Berat Molekul : 98
Warna : tidak berwarna
Bau : berbau phosphor
Bentuk : liquida pekat
Specific gravity : 98
Melting point : 42,35C (1 atm)
Boiling point : terdekomposisi diatas 213C
Solubility, cold water : sangat larut
Solubility, hot water : sangat larut
Komposisi asam phosphate : (PT. Petrokimia Gresik)
Komponen % Berat
H3PO4 85,00%
H2O 15,00%
Produk :
I.4.D. Sodium hexametaphosphate (Chemicalland21, Wikipedia, Perry 7ed)
Nama Lain : Graham’s Salt, SHMP
Rumus Molekul : (NaPO3)6 (komponen utama)
Rumus Bangun :
Berat Molekul : 612
Warna : putih
Bau : tidak berbau
Bentuk : serbuk 100 mesh
Specific gravity : 2,45
Melting point : 988C
Boiling point : -
Solubility, cold water : 2,26 kg/100 kg H2O (H2O=0C)
Solubility, hot water : 45,0 kg/100 kg H2O (H2O=96C)
Kadar produk : (Chemicalland21)
Kadar phosphate = minimum 68%
II.1. Macam Proses
Secara umum pembuatan sodium hexametaphosphate dapat dilakukan
dengan cara pemanasan senyawa sodium phosphate. Sodium phosphate dapat
dibuat dengan 2 proses , yaitu proses alkali (karbonilasi trisodium phosphate) dan
proses Graham’s (kalsinasi disodium phosphate). Tri sodium phosphate dan
disodium phosphate dapat dibuat dari senyawa sodium carbonate dan asam
phosphate.
II.1.1. Proses Alkali
Pada proses ini bahan baku untuk pembuatan sodium hexametaphosphate
adalah tri-sodium phosphate, dimana tri-sodium phosphate dibuat dengan cara :
sodium carbonate berlebih direaksikan dengan asam phosphate (60% - 65%)
membentuk disodium phosphate dengan suhu antara 85C - 100C.
Reaksi yang terjadi : (Keyes : 746)
Na2CO3(S) + H3PO4(L) Na2HPO4(L) + CO2(G) + H2O(L)
Mixing Tank Asam
Phosphate
Soda Ash
Filter Mixing
Tank Filter Crystallizer
Sodium hexametaphosphate
NaOH
Waste
Mixing Tank CO2 H2O
Dryer Calciner
Waste
Filter Dryer
Campuran produk reaksi kemudian difiltrasi untuk memisahkan padatan,
sedangkan larutan terpisah kemudian direaksikan dengan NaOH 50% membentuk
trisodium phosphate dengan suhu operasi 90C.
Reaksi yang terjadi : (Keyes : 746)
Na2HPO4(L) + NaOH(L) Na3PO4(L) + H2O(L)
Campuran produk reaksi berupa larutan trisodium phosphate kemudian
difiltrasi untuk memisahkan padatan, dan larutan terpisah kemudian dikristalisasi
pada crystallizer membentuk Na3PO4.12H2O. Kristal kemudian difiltrasi untuk
memisahkan mother liquor, dimana mother liquor dikembalikan menuju ke
mixing tank untuk direaksikan kembali dengan NaOH.
Kristal basah kemudian dikeringkan pada dryer dengan suhu diatas 100C
untuk melepaskan 12 molekul H2O sehingga terbentuk kristal Na3PO4. kristal
Na3PO4 kemudian dilarutkan dalam air, dan dikarbonilasi dengan penambahan gas
CO2 sehingga membentuk mono sodium phosphate.
Reaksi yang terjadi : (US.Patent no.4,777,026 : 2)
Na3PO4(S) + H2O(L) + CO2(G) NaH2PO4(S) + 2 NaHCO3(L)
Campuran larutan kemudian difiltrasi untuk memisahkan liquid, sedangkan
padatan mono sodium phosphate kemudian dikeringkan pada dryer dengan suhu
350C - 400C. Produk mono sodium phosphate kemudian dikalsinasi pada
calciner membentuk sodium hexametaphosphate dengan suhu operasi 760C.
Reaksi yang terjadi : (Keyes : 748)
6 NaH2PO4(S) (NaPO3)6(S) + 6 H2O(G)
II.1.2. Proses Graham’s
Pada proses ini bahan baku untuk pembuatan sodium hexametaphosphate
adalah di-sodium phosphate, dimana di-sodium phosphate dibuat dengan cara :
sodium carbonate berlebih direaksikan dengan asam phosphate (60% - 65%)
membentuk disodium phosphate dengan suhu antara 85C - 100C.
Reaksi yang terjadi : (Keyes : 746)
Na2CO3(S) + H3PO4(L) Na2HPO4(L) + CO2(G) + H2O(L)
Campuran produk reaksi kemudian difiltrasi untuk memisahkan padatan ,
sedangkan larutan terpisah ditambahkan asam phosphate sehingga menghasilkan
mono sodium phosphate dengan suhu operasi 90C.
Reaksi yang terjadi : (Keyes : 748)
Na2HPO4(S) + H3PO4(L) 2 NaH2PO4(S)
Larutan kemudian dipekatkan sampai 60% pada evaporator dan kemudian
dikristalisasi pada pada crystallizer membentuk NaH2PO4.H2O. Kristal kemudian
difiltrasi untuk memisahkan mother liquor, dimana mother liquor dikembalikan
untuk dikristalisasi kembali. Kristal basah kemudian dikeringkan pada dryer
Mixing Tank Asam
Phosphate
Soda Ash
Filter Evaporator Crystallizer
Calciner Waste
Dryer Mixing
Tank
Filter Sodium
dengan suhu diatas 100C untuk melepaskan molekul H2O sehingga terbentuk
kristal NaH2PO4.
Produk mono sodium phosphate kemudian dikalsinasi pada calciner membentuk
sodium hexametaphosphate dengan suhu operasi 760C.
Reaksi yang terjadi : (Keyes : 748)
6 NaH2PO4(S) (NaPO3)6(S) + 6 H2O(G)
Yields yang didapat dengan proses ini 90% - 95%.
II.2. Seleksi Proses
Macam Proses Parameter
Alkali Graham’s Bahan Baku Na2CO3 ,
H3PO4
Na2CO3 ,
H3PO4
Bahan pembantu NaOH -
Crystallizer vacuum atmospheric
Instalasi Peralatan Kompleks Sederhana
Yields produk 95% 95%
Dari uraian cara pembuatan sodium hexametaphosphate yang telah
dijelaskan di atas, maka proses yang paling efisien adalah pembuatan sodium
hexametaphosphate dengan proses Graham’s. Keuntungan dari proses ini adalah :
1. Bahan baku tersedia di Indonesia dengan cadangan melimpah.
2. Alat utama lebih sederhana dibandingkan proses lainnya.
3. Alat crystallizer lebih ekonomis dengan tekanan 1 atm.
4. Yields dan kemurnian produk yang diperoleh lebih tinggi.
II.3. Uraian Proses
Pada pra rencana pabrik ini, dapat dibagi menjadi 3 Unit pabrik, dengan
pembagian unit sebagai berikut :
1. Unit Pengendalian Bahan Baku Kode Unit : 100
2. Unit Proses Kode Unit : 200
3. Unit Pengendalian Produk Kode Unit : 300
Adapun uraian proses pembuatan sodium hexametaphosphate dengan proses
Graham’s adalah sebagai berikut :
Pertama-tama sodium carbonate 99,7% dari supplier SREE International
Indonesia ditampung pada silo F-110. Sodium carbonate kemudian diumpankan
ke mixer M-112 untuk proses pelarutan dengan penambahan air proses dari
utilitas sampai dengan kadar Na2CO3 42% (Keyes : 747). Larutan sodium
carbonate kemudian diumpankan ke reaktor-1 R-210 untuk direaksikan dengan
asam phosphate 85% dari tangki F-120. Pada reaktor terjadi reaksi antara sodium
carbonate dengan asam phosphate membentuk disodium phosphate dengan suhu
85C. (Keyes : 747)
Reaksi yang terjadi : (Keyes : 746)
Na2CO3(S) + H3PO4(L) Na2HPO4(L) + CO2(G) + H2O(L)
Produk gas berupa limbah gas kemudian dibuang ke pengolahan limbah
gas, sedangkan produk bawah berupa campuran disodium phosphate diumpankan
ke filter press H-220 untuk proses pemisahan solid dan liquid. Solid berupa
larutan disodium phosphate diumpankan ke reaktor-2 R-230 untuk direaksikan
dengan asam phosphate dari tangki F-120.
Pada reaktor-2 R-230 terjadi reaksi antara disodium phosphat dengan asam
phosphate menjadi mono sodium phosphate dengan suhu operasi 90C. (Keyes :
747) Reaksi yang terjadi : (Keyes : 748)
Na2HPO4(S) + H3PO4(L) 2 NaH2PO4(S)
Larutan kemudian dipekatkan sampai 60% pada evaporator V-240 dengan
tekanan vacuum dan kemudian dikristalisasi pada pada crystallizer S-250
membentuk kristal NaH2PO4. Kristal kemudian difiltrasi pada centrifuge H-260
untuk memisahkan mother liquor, dimana mother liquor dibuang ke pengolahan
limbah cair. Kristal basah kemudian dikeringkan pada rotary dryer B-270 dengan
suhu 105C.
Produk mono sodium phosphate kemudian dikalsinasi pada rotary kiln
B-280 membentuk sodium hexametaphosphate dengan suhu operasi 760C.
Reaksi yang terjadi : (Keyes : 747)
6 NaH2PO4(S) (NaPO3)6(S) + 6 H2O(G)
Yields yang didapat dengan proses ini 90% - 95%.
Produk sodium hexametaphosphate kemudian didinginkan pada rotary cooler
E-290 sampai dengan suhu kamar (32C) dengan bantuan udara bebas. Produk
sodium hexametaphosphate kemudian diumpankan ke ball mill C-294 dengan
bucket elevator J-293 untuk dihaluskan sampai 100 mesh. Produk kemudian
disaring pada screen H-295, dimana produk oversize direcycle ke ball mill
Kapasitas produksi = 20.000 ton/tahun
Waktu operasi = 24 jam / hari ; 330 hari / tahun
Satuan massa = kilogram / jam
1. TANGKI PENGENCER ( M - 112 )
Komponen Masuk (kg/j) Komponen Keluar (kg/j) * Na2CO3 dr F-110 * Lar. Na2CO3 ke R-210
Na2CO3 1550,3350 Na2CO3 1550,3350
Impuritis 3,1100 Impuritis 3,1100
H2O 1,5550 H2O 2137,8288
1555,0000 3691,2738
* Air proses dr utilitas
H2O 2136,2738
3691,2738 3691,2738
2. REAKTOR - 1 ( R - 210 )
Komponen Masuk (kg/j) Komponen Keluar (kg/j) * Lar. Na2CO3 dr M-112 * Produk bawah ke H-220
Na2CO3 1550,3350 Na2HPO4 1973,0207
Impuritis 3,1100 Na2CO3 77,5167
H2O 2137,8288 Impuritis 3,1100
3691,2738 H2O 2628,2234
* H3PO4 dr F-120 4681,8708
H3PO4 1361,6622 * Limbah gas
H2O 240,2933 CO2 611,3585
1601,9555
3. FILTER PRESS ( H - 220 )
Komponen Masuk (kg/j) Komponen Keluar (kg/j) * Produk bawah dr R-210 * Filtrat ke R-230
Na2HPO4 1973,0207 Na2HPO4 1933,5603
Na2CO3 77,5167 H2O 2575,6589
Impuritis 3,1100 4509,2192
H2O 2628,2234 * Limbah padat
4681,8708 Na2HPO4 39,4604
Na2CO3 77,5167
Impuritis 3,1100
H2O 52,5645
172,6516
4681,8708 4681,8708
4. REAKTOR - 2 ( R - 230 )
Komponen Masuk (kg/j) Komponen Keluar (kg/j) * Filtrat dr H-220 * Campuran ke V-240
Na2HPO4 1933,5603 NaH2PO4 2973,8702
H2O 2575,6589 Na2HPO4 174,0204
4509,2192 H2O 2789,9525
* H3PO4 dr F-120 5937,8431
H3PO4 1214,3303
H2O 214,2936
1428,6239
5. EVAPORATOR ( V - 240 )
Komponen Masuk (kg/j) Komponen Keluar (kg/j) * Lar.NaH2PO4 dr R-230 * Lar.NaH2PO4 ke S-250
NaH2PO4 2973,8702 NaH2PO4 2973,8702
Na2HPO4 174,0204 Na2HPO4 174,0204
H2O 2789,9525 H2O 1808,5597
5937,8431 4956,4503
* Uap air
H2O 981,3928
5937,8431 5937,8431
6. CRYSTALLIZER ( S - 250 )
Komponen Masuk (kg/j) Komponen Keluar (kg/j) * Lar.NaH2PO4 dr V-240 * Campuran ke H-260
NaH2PO4 2973,8702 NaH2PO4(C) 2960,7891
Na2HPO4 174,0204 NaH2PO4(L) 13,0811
H2O 1808,5597 Na2HPO4 174,0204
4956,4503 H2O 1808,5597
4956,4503
7. CENTRIFUGE ( H - 260 )
Komponen Masuk (kg/j) Komponen Keluar (kg/j) * Campuran dr S-250 * Kristal basah ke B-270
NaH2PO4(C) 2960,7891 NaH2PO4 2961,4432
NaH2PO4(L) 13,0811 Na2HPO4 8,7010
Na2PO4 174,0204 H2O 90,4280
H2O 1808,5597 3060,5722
4956,4503 * Limbah cair
NaH2PO4 12,4270
Na2HPO4 165,3194
H2O 1718,1317
1895,8781
4956,4503 4956,4503
8. ROTARY DRYER ( B - 270 )
Komponen Masuk (kg/j) Komponen Keluar (kg/j) * Kristal basah dr H-260 * Kristal kering ke B-280
NaH2PO4 2961,4432 NaH2PO4 2931,8288
Na2HPO4 8,7010 Na2HPO4 8,6140
H2O 90,4280 2940,4428
3060,5722 * Campuran ke H-271
NaH2PO4 29,6144
Na2HPO4 0,0870
H2O 90,4280
120,1294
9. CYCLONE ( H - 271 )
Komponen Masuk (kg/j) Komponen Keluar (kg/j) * Campuran dr B-240 * Kristal kering ke B-280
NaH2PO4 29,6144 NaH2PO4 29,3183
Na2HPO4 0,0870 Na2HPO4 0,0861
H2O 90,4280 29,4044
120,1294 * Limbah gas
NaH2PO4 0,2961
Na2HPO4 0,0009
H2O 90,4280
90,7250
120,1294 120,1294
10. ROTARY KILN ( B - 280 )
Komponen Masuk (kg/j) Komponen Keluar (kg/j) * Kristal dr B-270 * (NaPO3)6 ke E-290
NaH2PO4 2931,8288 (NaPO3)6 2464,1688
Na2HPO4 8,6140 NaH2PO4 59,1638
2940,4428 2523,3326
* Kristal dr H-271 * Campuran ke H-281
NaH2PO4 29,3183 (NaPO3)6 2,4666
Na2HPO4 0,0861 NaH2PO4 0,0592
29,4044 Na2HPO4 8,7001
H2O 435,2887
446,5146
11. CYCLONE ( H - 281 )
Komponen Masuk (kg/j) Komponen Keluar (kg/j) * Campuran dr B-280 * (NaPO3)6 ke E-290
(NaPO3)6 2,4666 (NaPO3)6 2,4419
NaH2PO4 0,0592 NaH2PO4 0,0586
Na2HPO4 8,7001 2,5005
H2O 435,2887 * Limbah gas
446,5146 (NaPO3)6 0,0247
NaH2PO4 0,0006
Na2HPO4 8,7001
H2O 435,2887
444,0141
446,5146 446,5146
12. ROTARY COOLER ( E - 290 )
Komponen Masuk (kg/j) Komponen Keluar (kg/j) * (NaPO3)6 dr B-280 * (NaPO3)6 ke C-294
(NaPO3)6 2464,1688 (NaPO3)6 2441,9446
NaH2PO4 59,1638 NaH2PO4 58,6302
2523,3326 2500,5748
* (NaPO3)6 dr H-281 * Campuran ke H-291
(NaPO3)6 2,4419 (NaPO3)6 24,6661
NaH2PO4 0,0586 NaH2PO4 0,5922
2,5005 25,2583
13. CYCLONE ( H - 291 )
Komponen Masuk (kg/j) Komponen Keluar (kg/j) * Campuran dr E-290 * (NaPO3)6 ke C-291
(NaPO3)6 24,6661 (NaPO3)6 24,4194
NaH2PO4 0,5922 NaH2PO4 0,5863
25,2583 25,0057
* Limbah gas
(NaPO3)6 0,2467
NaH2PO4 0,0059
0,2526
25,2583 25,2583
14. BALL MILL ( C - 294 )
Komponen Masuk (kg/j) Komponen Keluar (kg/j) * (NaPO3)6 dr E-290 * (NaPO3)6 ke H-295
(NaPO3)6 2441,9446 (NaPO3)6 2589,6822
NaH2PO4 58,6302 NaH2PO4 62,1773
2500,5748 2651,8595
* (NaPO3)6 dr H-291
(NaPO3)6 24,4194
NaH2PO4 0,5863
25,0057
* (NaPO3)6 dr H-295
(NaPO3)6 123,3182
NaH2PO4 2,9608
126,2790
15. SCREEN ( H - 295 )
Komponen Masuk (kg/j) Komponen Keluar (kg/j) * (NaPO3)6 dr C-294 * (NaPO3)6 ke F-310
(NaPO3)6 2589,6822 (NaPO3)6 2466,3640
NaH2PO4 62,1773 NaH2PO4 59,2165
2651,8595 2525,5805
* (NaPO3)6 ke C-294
(NaPO3)6 123,3182
NaH2PO4 2,9608
126,2790
Kapasitas produksi = 20.000 ton/tahun
Waktu operasi = 24 jam / hari ; 330 hari / tahun
Satuan massa = kilogram / jam
Satuan panas = kilokalori / jam
1. REAKTOR - 1 ( R - 210 )
Komponen Masuk (kkal/j) Komponen Keluar (kkal/j) * Lar. Na2CO3 dr M-112 * Produk bawah ke H-220
Na2CO3 2113,4426 Na2HPO4 111212,3784
Impuritis 3,2059 Na2CO3 1268,0742
H2O 4776,8611 Impuritis 38,8408
6893,5096 H2O 70903,6700
* H3PO4 dr F-120 183422,9634
H3PO4 4029,4340 * Limbah gas
H2O 536,9250 CO2 9369,8236
4566,3590
HReaksi 666557,0665 * Q serap 485224,1481
2. REAKTOR - 2 ( R - 230 )
Komponen Masuk (kkal/j) Komponen Keluar (kkal/j) * Filtrat dr H-220 * Campuran ke V-240
Na2HPO4 108988,0668 NaH2PO4 139499,5667
H2O 69485,5724 Na2HPO4 10626,3105
178473,6392 H2O 81587,5315
* H3PO4 dr F-120 231713,4087
H3PO4 634,1430
H2O 3192,1810
3826,3240
HReaksi 196620,0223 * Q serap 147206,5768
378919,9855 378919,9855
3. EVAPORATOR ( V - 240 )
Komponen Masuk (kkal/j) Komponen Keluar (kkal/j) * Lar.NaH2PO4 dr R-230 * Lar.NaH2PO4 ke S-250
NaH2PO4 139499,5667 NaH2PO4 160961,0385
Na2HPO4 10626,3105 Na2HPO4 12261,1275
H2O 81587,5315 H2O 61096,1981
231713,4087 234318,3641
* Uap air
H2O 564228,0604
* Q steam 596666,3324 * Q loss 29833,3166
4. CRYSTALLIZER ( S - 250 )
Komponen Masuk (kkal/j) Komponen Keluar (kkal/j) * Lar.NaH2PO4 dr V-240 * Campuran ke H-260
NaH2PO4 160961,0385 NaH2PO4 15023,0303
Na2HPO4 12261,1275 Na2HPO4 1144,3719
H2O 61096,1981 H2O 5658,7858
234318,3641 21826,1880
* Q Crystallization 22205,9700 * Q serap 234698,1461
256524,3341 256524,3341
5. ROTARY DRYER ( B - 270 )
Komponen Masuk (kkal/j) Komponen Keluar (kkal/j) * Kristal basah dr H-260 * Kristal kering ke B-280
NaH2PO4 14960,2280 NaH2PO4 180901,8576
Na2HPO4 57,2420 Na2HPO4 152280,9225
H2O 282,9405 333182,7801
15300,4105 * Campuran ke H-271
* Udara panas NaH2PO4 5,9235
Udara 3691509,4771 Na2HPO4 692,3260
H2O 52436,2642
Udara 3320492,5938
3373627,1075
6. HEATER ( E - 273 )
Komponen Masuk (kkal/j) Komponen Keluar (kkal/j) * Udara bebas dr G-272 * Udara panas ke B-270
Udara 193265,0834 Udara 3691509,4771
* Q steam 3682362,5197 * Q loss 184118,1260
3875627,6031 3875627,6031
7. ROTARY KILN ( B - 280 )
Komponen Masuk (kkal/j) Komponen Keluar (kkal/j) * Kristal dr B-270 * (NaPO3)6 ke E-290
NaH2PO4 169264,8960 (NaPO3)6 179640,2843
Na2HPO4 647,7904 NaH2PO4 40857,0183
169912,6864 220497,3026
* Kristal dr H-271 * Campuran ke H-281
NaH2PO4 1809,6110 (NaPO3)6 178,4398
Na2HPO4 7,9840 NaH2PO4 31,0461
1817,5950 Na2HPO4 5863,2102
* Udara panas H2O 390233,0071
Udara 89882988,4820 Udara 82883083,5469
83279389,2501
HReaksi 6554832,2107
8. ROTARY COOLER ( E - 290 )
Komponen Masuk (kkal/j) Komponen Keluar (kkal/j) * (NaPO3)6 dr B-280 * (NaPO3)6 ke F-310
(NaPO3)6 179640,2843 (NaPO3)6 3633,0771
NaH2PO4 31386,3081 NaH2PO4 634,6914
211026,5924 4267,7685
* (NaPO3)6 dr H-281 * Campuran ke H-291
(NaPO3)6 174,0876 (NaPO3)6 1667,0600
NaH2PO4 31,0461 NaH2PO4 294,3534
205,1337 Udara 206462,7970
* Udara bebas 208424,2104
Udara 1460,2528
Waktu operasi = 24 jam / hari ; 330 hari / tahun
Satuan massa = kilogram / jam
Satuan panas = kilokalori / jam
1. SILO SODIUM CARBONATE ( F - 110 )
Fungsi : Menampung sodium carbonate dari supplier
Type : silinder tegak dengan tutup atas datar dan bawah conis
Dasar pemilihan : umum digunakan untuk menampung padatan
Kondisi Operasi : - Tekanan = 1 atm (tekanan atmosfer)
- Suhu = 30C (suhu kamar)
- Waktu penyimpanan = 7 hari
Spesifikasi :
Volume : 2310 cuft = 66 m3
Diameter : 10 ft
Tinggi : 30 ft
Tebal shell : ¼ in
Tebal tutup atas : ¼ in
Tebal tutup bawah : ¼ in
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-283 grade C (Brownell : 253)
Jumlah : 2 buah
inlet
2. BELT CONVEYOR - 1 ( J - 111 )
Fungsi : memindahkan bahan dari supplier ke F-110
Type : Troughed belt conveyor with rolls of equal length
Dasar pemilihan : dipilih conveyor jenis belt sesuai dengan bahan
Spesifikasi :
Fungsi : memindahkan bahan dari supplier ke F-110
Type : Troughed belt conveyor with rolls of equal length
Kapasitas maksimum : 32 ton/jam
Belt - width : 14 in - trough width : 9 in - skirt seal : 2 in
Belt speed : (1,6 / 32) x 100 ft/mnt = 5 ft/min
Panjang : 51 ft
Sudut elevasi : 11,3 o
Power : 4 Hp
Jumlah : 1 buah
3. TANGKI PENGENCER ( M - 112 )
Fungsi : Mengencerkan sodium carbonate dengan penambahan air proses.
Type : Silinder tegak , tutup atas dished, tutup bawah conis dilengkapi pengaduk.
Kondisi operasi : * Tekanan operasi = 1 atm (tekanan atmosfer) * Suhu operasi = 30oC (suhu kamar)
* Waktu tinggal = 60 menit (US.Patent : 5,302,363)
Masuk
Keluar
Spesifikasi : Dimensi Shell :
Diameter Shell , inside : 4 ft Tinggi Shell : 8 ft
Tebal Shell : 3/16 in
Sistem Pengaduk Turbin 6-flat blade Diameter impeler : 1,334 ft Panjang blade : 0,334 ft Lebar blade : 0,267 ft Power motor : 7 hp Dimensi tutup :
Tebal tutup atas (dished) : ¼ in Tinggi Tutup atas : 0,55 ft Tebal tutup bawah (conis) : 3/16 in Tinggi Tutup bawah : 0,40 ft
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-283 grade C (Brownell : 253) Jumlah tangki : 1 buah
4. POMPA - 1 ( L - 113 )
Fungsi : Memindahkan bahan dari M-112 ke R-210
Type : Centrifugal Pump
Dasar Pemilihan : sesuai untuk viskositas < 10 cP dan tekanan yang rendah.
Spesifikasi :
Bahan konstruksi : Commercial Steel
Rate Volumetrik : 12,20 gpm
Total DynamicHead : 29,77 ft.lbf/lbm
Effisiensi motor : 80%
Power : 1,5 hp = 1,2 kW
5. TANGKI ASAM PHOSPHATE ( F - 120 )
Fungsi : menampung larutan asam phosphate dari supplier
Type : silinder tegak , tutup bawah datar dan tutup atas dish
Dasar Pemilihan : Umum digunakan untuk liquid pada tekanan atmospheric
Kondisi Operasi : - Tekanan = 1 atm (atmospheric pressure) - Suhu = 30C (suhu kamar)
- Waktu penyimpanan = 7 hari
Spesifikasi :
Volume : 6930 cuft = 197 M3
Diameter : 21 ft
Tinggi : 21 ft
Tebal shell : 3/8 in
Tebal tutup atas : 3/8 in
Tebal tutup bawah : ¼ in
Bahan konstruksi : Stainless Steel 316 (Perry 7ed,T.28-11)
Jumlah : 2 buah
6. POMPA - 2 ( L - 121 )
Fungsi : Memindahkan bahan dari F-120 ke R-210 dan R-230
Type : Centrifugal Pump
Dasar Pemilihan : sesuai untuk viskositas < 10 cP dan tekanan yang rendah.
Masuk
Spesifikasi :
Bahan konstruksi : Commercial Steel
Rate Volumetrik : 8,20 gpm
Total DynamicHead : 24,06 ft.lbf/lbm
Effisiensi motor : 80%
Power : 1,5 hp = 1,2 kW
Jumlah : 1 buah
7. REAKTOR - 1 ( R - 210 )
Perhitungan dan penjelasan pada Bab VI Perencanaan Alat Utama
8. POMPA - 3 ( L - 211 )
Fungsi : Memindahkan bahan dari R-210 ke H-220
Type : Centrifugal Pump
Dasar Pemilihan : sesuai untuk viskositas < 10 cP dan tekanan yang rendah.
Spesifikasi :
Bahan konstruksi : Commercial Steel
Rate Volumetrik : 16,90 gpm
Total DynamicHead : 31,01 ft.lbf/lbm
Effisiensi motor : 80%
Power : 1,5 hp = 1,2 kW
9. FILTER PRESS ( H - 220 )
Fungsi : memisahkan filtrat dan cake
Type : Plate and frame filter press with double frame
Spesifikasi :
Kapasitas : 136 cuft Ukuran : 30 in x 30 in Tebal frame : 2 ½ in Jumlah frame : 8 buah Panjang Filter press : 3 ft
Tekanan : 40 psi (Foust, hal. 671) Bahan konstruksi : Rubber – covered cast iron Jumlah alat : 2 buah (1 standby running)
10. POMPA - 4 ( L - 221 )
Fungsi : Memindahkan bahan dari H-220 ke R-230
Type : Centrifugal Pump
Spesifikasi :
Bahan konstruksi : Commercial Steel
Rate Volumetrik : 16,50 gpm
Total DynamicHead : 44,28 ft.lbf/lbm
Effisiensi motor : 80%
Power : 1,5 hp = 1,2 kW
Jumlah : 1 buah
11. REAKTOR - 2 ( R - 230 )
Fungsi : Mereaksikan disodium phosphate dengan asam phosphate
membentuk mono sodium phosphate.
Type : Silinder tegak , tutup atas dished, tutup bawah conis
dilengkapi pengaduk, jaket pendingin.
Kondisi operasi : * Tekanan operasi = 1 atm (tekanan atmosfer)
* Suhu operasi = 90oC (Keyes : 747)
* Waktu tinggal = 60 menit (US.Patent : 5,302,363)
Spesifikasi : Dimensi Shell :
Diameter Shell , inside : 5 ft
Tinggi Shell : 10 ft
Tebal Shell : 3/16 in
Dimensi tutup :
Tebal tutup atas (dished) : 3/16 in
Tinggi Tutup atas : 0,68 ft
Tebal tutup bawah (conis) : 3/16 in
Tinggi Tutup bawah : 0,50 ft
Sistem Pengaduk
Dipakai impeler jenis turbin dengan 6 buah flat blade dengan 2 buah impeller.
Diameter impeler : 1,667 ft
Panjang blade : 0,417 ft
Lebar blade : 0,334 ft
Power motor : 12 hp
Sistem Pendingin
Diameter jaket : 5,05 ft
Tinggi jaket : 8 ft
Jaket spacing : 3/16 in
Tebal Jaket : 3/16 in
Jumlah reaktor : 2 buah (1 buah stand-by running)
12. POMPA - 5 ( L - 231 )
Fungsi : Memindahkan bahan dari R-230 ke V-240
Type : Centrifugal Pump
Dasar Pemilihan : sesuai untuk viskositas < 10 cP dan tekanan yang rendah.
Spesifikasi :
Bahan konstruksi : Commercial Steel
Rate Volumetrik : 19,20 gpm
Total DynamicHead : 28,84 ft.lbf/lbm
Effisiensi motor : 80%
Power : 1,5 hp = 1,2 kW
13. EVAPORATOR ( V - 240 )
Fungsi : Memekatkan larutan mono sodium phosphate.
Type : Standard Vertical Tube Evaporator ( calandria )
Dasar Pemilihan : sesuai untuk proses pemekatan larutan.
Spesifikasi :
Bagian Shell :
Diameter evaporator = 11,8 ft Tinggi shell = 23,6 ft Tebal shell = ¼ in
Tebal tutup = ¼ in
Tube Calandria :
Ukuran = 4 in sch. 40 standard IPS OD = 4,500 in
ID = 4,026 in Jumlah Tube = 1233 buah
Bahan konstruksi = Carbon steel SA – 203 Grade C ( 2 ½ Ni ) Jumlah evaporator = 1 buah
14. BAROMETRIC CONDENSER ( E - 241 )
Fungsi : mengkondensasi uap dan menjaga tekanan evaporator
Type : Multi jet spray
Spesifikasi :
Bahan konstruksi : Carbon steel
Volumetrik uap : 361 cuft/mnt
Diameter pipa : 12 in ( asumsi aliran turbulent )
Panjang total pipa : 33,5 ft
Tekanan : 1,9076 psia
Air pendingin : 341 kg/jam
Jumlah alat : 1 buah
15. STEAM JET EJECTOR ( G - 242 )
Fungsi : memvacuumkan evaporator
Type : Single stage steam-jet ejector
Dasar Pemilihan : sesuai untuk penjagaan tekanan vacuum
Spesifikasi :
Bahan konstruksi : Carbon steel
Inlet (suction) : 1,11 in
Outlet (discharge) : 0,83 in
Panjang : 9,99 in
Kapasitas design : 8,82 lb/jam
Kebutuhan Steam : 1107 lb/jam (503 kg/jam)
16. HOT WELL ( F - 243 )
Fungsi : Menampung condensate selama 1 jam
Dasar Pemilihan : sesuai dengan bahan
Kondisi Operasi : - Tekanan = 1 atm (atmospheric pressure)
- Suhu = 45C (suhu barometric condenser)
- Waktu penyimpanan = 1 jam
Hotwell berbentuk persegi panjang terbuat dari beton.
Spesifikasi :
Kapasitas : 2 m3
Bentuk : empat persegi panjang
Ukuran : Panjang = 1,6 m
Lebar = 1,6 m
Tinggi = 0,8 m
Bahan konstuksi : Beton
Jumlah : 1 buah
17. POMPA - 6 ( L - 244 )
Fungsi : Memindahkan bahan dari V-240 ke S-250
Type : Centrifugal Pump
Dasar Pemilihan : sesuai untuk viskositas < 10 cP dan tekanan yang rendah.
Spesifikasi :
Rate Volumetrik : 14,90 gpm
Total DynamicHead : 25,00 ft.lbf/lbm
Effisiensi motor : 80%
Power : 1,5 hp = 1,2 kW
Jumlah : 1 buah
18. CRYSTALLIZER ( S - 250 )
Fungsi : Kristalisasi mono sodium phosphate dengan bantuan pendinginan.
Type : Swenson-Walker Crystallizer
Dasar pemilihan : Umum digunakan untuk kristalisasi dengan pendinginan
Spesifikasi :
Kapasitas : 172 cuft
Diameter : 5,5 ft
Panjang : 18,4 ft
Luas Cooling Area : 143,9 ft2/ft3
Power : 2 hp
19. CENTRIFUGE ( H - 260 ) Fungsi : Memisahkan cake dan filtrat
Type : Disk-Bowls Centrifuge (automatic continuous discharge cake)
Dasar Pemilihan : Sesuai dengan jenis bahan , efisiensi tinggi.
Spesifikasi :
Bahan : Carbon Steel
Kapasitas maksimum : 50 gpm
Diameter Bowl : 13 in
Speed : 7500 rpm
Maximum Centrifugal Force : 10400 lbf/ft2
Power Motor : 6 Hp
Jumlah : 1 buah (automatic continuous discharge cake)
20. SCREW CONVEYOR ( J - 261 )
Fungsi : memindahkan bahan dari H-260 ke B-270
Type : Plain spouts or chutes
Dasar pemilihan : Umum digunakan untuk padatan dengan sistem tertutup
INLET
OUTLET Tampak
Depan
Spesifikasi :
Kapasitas : 55 cuft/jam
Panjang : 30 ft
Diameter : 9 in
Kecepatan putaran : 12 rpm
Power : 1 hp
Jumlah : 1 buah
21. ROTARY DRYER ( B - 270 )
Fungsi : mengeringkan bahan dengan bantuan udara panas
Dasar pemilihan : sesuai untuk pengeringan padatan
Kondisi Operasi : - Tekanan = 1 atm (atmospheric pressure)
- Suhu = 105C (berdasarkan titik didih air)
- Waktu proses= Waktu melewati (time of passes)
Gambar alat :
Spesifikasi :
Kapasitas : 3060,5722 kg/jam
Isolasi : Batu isolasi
Diameter : 1,1 m
Panjang : 5 m
Tebal isolasi : 4 in
Tebal shell : 3/16 in
Tinggi bahan : 0,542 ft
Sudut rotary : 1
Jumlah flight : 9 buah
Power : 13 hp
Jumlah : 1 buah
22. CYCLONE - 1 ( H - 271 )
Fungsi : untuk memisahkan padatan yang terikut udara
Type : Van Tongeren Cyclone
Dasar pemilihan : efektif dan sesuai dengan jenis bahan
Spesifikasi :
Kapasitas : 3364,542 cuft/dt
Diameter partikel : 0,000026ft
Tebal shell : 3/16 in
Tebal Tutup atas : 3/16 in
Tebal Tutup bawah : 3/16 in
Jumlah : 1 buah
23. BLOWER - 1 ( G - 272 )
Fungsi : memindahkan udara dari udara bebas ke B-270
Type : Centrifugal Blower
Dasar Pemilihan : Sesuai dengan jenis bahan , efisiensi tinggi. Bc
Hc Gas
in
De Sc
Lc Dc
Zc
Jc Dust Out
Gas Out
Bc = 1/4 Dc De = 1/2 Dc Hc = 1/2 Dc Lc = 2 Dc Sc = 1/8 Dc Zc = 2 Dc Jc = 1/4 Dc
Perry 6ed ; Figure. 20-106
Tampak Atas
Spesifikasi :
Bahan : Commercial Steel
Rate Volumetrik : 3937 cuft/menit
Adiabatic Head : 15000 ft.lbf/lbm gas
Effisiensi motor : 80%
Power : 77 hp
Jumlah : 2 buah - multistage
24. HEATER ( E - 273 )
Fungsi : Memanaskan udara dari 30C menjadi 120C
Type : 1 – 2 Shell and Tube Heat Exchanger (Fixed Tube)
Dasar Pemilihan : Umum digunakan dan mempunyai range perpindahan
panas yang besar.
Kondisi Operasi : - Tekanan = 1 atm (atmospheric pressure)
- Suhu = 120C (suhu dryer=100C)
- Waktu proses = continuous
Spesifikasi :
Tube : OD = ¾ in ; 16 BWG
Panjang = 16 ft
Pitch = 1 in square
Jumlah Tube , Nt = 640
Passes = 2
Masuk
Keluar
Masuk
Shell : ID = 31,0 in
Passes = 1
Bahan konstruksi shell = Carbon steel
Heat Exchanger Area , A = 2010,1 ft2 = 187 m2
Jumlah exchanger = 1 buah
25. ROTARY KILN ( B - 280 )
Fungsi : Kalsinasi mono sodium phosphate menjadi sodium hexametaphosphate.
Kondisi operasi : * Tekanan operasi = 1 atm (tekanan atmosfer)
* Suhu operasi = 760oC (US.Patent : 2,898,189)
Gambar alat :
Spesifikasi :
Kapasitas : 2969,8472 kg/jam
Isolasi : Batu isolasi
Diameter : 1,7 m
Panjang : 19 m
Tebal isolasi : 4 in
Tebal shell : 3/16 in
Tinggi bahan : 0,836 ft
Sudut rotary : 1
Time of passes : 20 menit
Jumlah flight : 50 buah
Power : 20 hp
26. CYCLONE - 2 ( H - 281 )
Fungsi : untuk memisahkan padatan yang terikut udara
Type : Van Tongeren Cyclone
Dasar pemilihan : efektif dan sesuai dengan jenis bahan
Spesifikasi :
Kapasitas : 25007,692 cuft/dt
Diameter partikel : 0,000024ft
Tebal shell : 3/16 in
Tebal Tutup atas : 3/16 in
Tebal Tutup bawah : 3/16 in
Jumlah : 1 buah
27. BLOWER - 2 ( G - 282 )
Fungsi : memindahkan udara dari udara bebas ke B-280
Type : Centrifugal Blower
Dasar Pemilihan : Sesuai dengan jenis bahan , efisiensi tinggi. Bc
Hc Gas
in
De Sc
Lc Dc
Zc
Jc Dust Out
Gas Out
Bc = 1/4 Dc De = 1/2 Dc Hc = 1/2 Dc Lc = 2 Dc Sc = 1/8 Dc Zc = 2 Dc Jc = 1/4 Dc
Perry 6ed ; Figure. 20-106
Tampak Atas
Tampak Samping
Masuk
Keluar
Masuk
Spesifikasi :
Bahan : Commercial Steel
Rate Volumetrik : 11298 cuft/menit
Adiabatic Head : 15000 ft.lbf/lbm gas
Effisiensi motor : 80%
Power : 220 hp
Jumlah : 2 buah - multistage
28. ROTARY COOLER ( E - 290 )
Fungsi : Mendinginkan sodium hexametaphosphate dengan udara bebas.
Kondisi operasi : * Tekanan operasi = 1 atm (tekanan atmosfer)
* Suhu operasi = 40oC (suhu kamar)
* Sistem kerja = kontinyu
Gambar alat :
Spesifikasi :
Kapasitas : 2525,8331 kg/jam
Isolasi : Batu isolasi
Diameter : 0,9 m
Panjang : 8 m
Tebal isolasi : 4 in
Tebal shell : 3/16 in
Tinggi bahan : 0,443 ft
Sudut rotary : 1
Time of passes : 20 menit
Power : 9 hp
Jumlah : 1 buah
29. CYCLONE - 3 ( H - 291 )
Fungsi : untuk memisahkan padatan yang terikut udara
Type : Van Tongeren Cyclone
Dasar pemilihan : efektif dan sesuai dengan jenis bahan
Spesifikasi :
Kapasitas : 65,81 cuft/dt
Diameter partikel : 0,000018ft
Tebal shell : 3/16 in
Tebal Tutup atas : 3/16 in
Tebal Tutup bawah : 3/16 in
Jumlah : 1 buah
30. BLOWER - 3 ( G - 292 )
Fungsi : memindahkan udara dari udara bebas ke E-290
Type : Centrifugal Blower
Dasar Pemilihan : Sesuai dengan jenis bahan , efisiensi tinggi. Bc
Hc Gas
in
De Sc
Lc Dc
Zc
Jc Dust Out
Gas Out
Bc = 1/4 Dc De = 1/2 Dc Hc = 1/2 Dc Lc = 2 Dc Sc = 1/8 Dc Zc = 2 Dc Jc = 1/4 Dc
Perry 6ed ; Figure. 20-106
Tampak Atas
Spesifikasi :
Bahan : Commercial Steel
Rate Volumetrik : 595 cuft/menit
Adiabatic Head : 15000 ft.lbf/lbm gas
Effisiensi motor : 80%
Power : 12 hp
Jumlah : 1 buah
31. BUCKET ELEVATOR ( J - 293 )
Fungsi : memindahkan bahan dari E-290 ke silo F-310
Type : Continuous Discharge Bucket Elevator
Dasar pemilihan : untuk memindahkan bahan dengan ketinggian tertentu
Spesifikasi :
Kapasitas maksimum = 14 ton/jam
Ukuran = 6 in x 4 in x 4 ¼ in
Bucket Spacing = 12 in
Tinggi Elevator = 51 ft Masuk
Keluar
Masuk
Ukuran Feed (maximum) = ¾ in
Bucket Speed = (2,6 / 14) x 225 ft/mnt = 42 ft/menit
Putaran Head Shaft = (2,6 / 14) x 43 rpm = 8 rpm
Lebar Belt = 7 in
Power total = 4 hp
Alat pembantu = Hopper Chute (pengumpan)
Jumlah = 1 buah
32. BALL MILL ( C - 294 )
Fungsi : Menghaluskan kristal sampai 100 mesh
Type : Ball Mill Grinding System, Air-Lift Type
Dasar pemilihan : dipilih jenis ini karena sesuai dengan bahan
Spesifikasi :
Sieve number : No. 100
Kapasitas maksimum : 105 ton/hari
Ukuran ball mill : 6 ft x 4 ½ ft
Mill Speed : 24 rpm
Power : 85 hp
Bola Baja : - Ball charge : 8,9 ton
- Ukuran bola baja : 5” , 3 ½ “ , 2 ½ “
- Jumlah bola 5” : 577 buah
- Jumlah bola 3½“ : 1682 buah
- Jumlah bola 2½“ : 4615 buah
33. SCREEN ( H - 295 )
Fungsi : Menyaring produk sodium hexametaphosphate.
Type : Vibrating Screen
Dasar pemilihan : sesuai dengan ukuran, kapasitas dan jenis bahan.
Spesifikasi :
Kapasitas : 2,7 ton/jam
Speed : 50 vibration/dt
Power : 3 Hp (Peter’s 4ed;p.567)
Ty Equivalent design : 100 mesh
Sieve No. : 100
Sieve design : standard 149 micron
Sieve opening : 0,149 mm
Ukuran kawat : 0,110 mm
Effisiensi : 99,73 %
Jumlah : 1 buah
34. BELT CONVEYOR - 2 ( J - 296 )
Fungsi : memindahkan bahan dari screen ke ball mill
Type : Troughed belt conveyor with rolls of equal length
Dasar pemilihan : dipilih conveyor jenis belt sesuai dengan bahan
Masuk
Keluar
Spesifikasi :
Kapasitas maksimum : 32 ton/jam
Belt - width : 14 in - trough width : 9 in - skirt seal : 2 in
Belt speed : (0,2 / 32) x 100 ft/mnt = 0,7 ft/min
Panjang : 51 ft
Sudut elevasi : 11,3 o
Power : 4 Hp
Jumlah : 1 buah
35. SILO SODIUM HEXAMETAPHOSPHATE ( F - 310 ) Fungsi : Menampung produk sodium hexametaphosphate
Type : silinder tegak dengan tutup atas datar dan bawah conis
Dasar pemilihan : umum digunakan untuk menampung padatan
Kondisi Operasi : - Tekanan = 1 atm (tekanan atmosfer) - Suhu = 30C (suhu kamar)
- Waktu penyimpanan = 7 hari
Spesifikasi :
Volume : 3885 cuft = 110 m3
Diameter : 12 ft
Tinggi : 36 ft
Tebal shell : 3/8 in
Tebal tutup atas : 3/8 in
Tebal tutup bawah : 3/8 in
Bahan konstruksi : Stainless Steel 316 (Perry 7ed,T.28-11)
Jumlah : 2 buah
inlet
BAB VI
PERENCANAAN ALAT UTAMA
REAKTOR - 1 ( R - 210 )
Fungsi : Mereaksikan sodium carbonate dengan asam phosphate
membentuk disodium phosphate.
Type : Silinder tegak , tutup atas dished, tutup bawah conis
dilengkapi pengaduk , jaket pendingin.
Kondisi operasi : * Tekanan operasi = 1 atm (tekanan atmosfer)
* Suhu operasi = 85oC (Keyes : 747)
* Waktu tinggal = 60 menit (US.Patent : 5,302,363)
Berdasarkan pertimbangan atas fase zat yang tercampur, dan kapasitas
produksi, maka tangki proses dapat dibedakan jenisnya yaitu : tangki berpengaduk
(mixed flow) dan tangki pipa alir (plug flow). Pada reaktor ini bahan baku sodium
carbonate merupakan fase liquid, sedangkan asam phosphate merupakan liquid,
maka dipilih jenis tangki berpengaduk (mixed flow) untuk memudahkan dan
Kondisi feed :
1. Feed sodium carbonate dari tangki pengencer M-112 :
Komposisi bahan :
Komponen Berat (kg) Fraksi berat (gr/cc) [Perry 7ed;T.2-1]
Na2CO3 1550,3350 0,4200 2,533
Impuritis 3,1100 0,0008 2,163
H2O 2137,8288 0,5792 1,000
3691,2738 1,0000
Rate massa = 3691,2738 kg/jam = 8137,7822 lb/jam
campuran =
fraksikomponenberat 1 = 1 0,5792 2,163 0,0008 2,533 0,4200 1 = 1,34 gr/cc
= 1,34 gr/cc x 62,43 = 83,8 lb/cuft (1 gr/cc = 62,43 lb/cuft)
rate volumetrik= densitas massa rate = cuft / lb jam / lb 83,8 8137,7822
= 98 cuft/jam
2. Feed asam phosphate dari tangki F-120 :
Komponen Berat (kg) Fraksi berat (gr/cc) [Perry 7ed;T.2-1]
H3PO4 1361,6622 0,8500 1,834
H2O 240,2933 0,1500 1,000
1601,9555 1,0000
Rate massa = 1601,9555 kg/jam = 3531,6711 lb/jam
campuran = 62,43
komponen berat fraksi 1
= 101,8 lb/cuftrate volumetrik= densitas massa rate = cuft / lb jam / lb 101,8 3531,6711
= 35 cuft/jam
Tahap-tahap Perencanaan
1. Perencanaan Dimensi Reaktor
2. Perencanaan Sistem Pengaduk
3. Perencanaan Sistem Pendingin
1. PERENCANAAN DIMENSI REAKTOR
Total rate volumetrik = 133 cuft/jam
campuran = 76,2 lb/cuft (produk bawah)
Waktu tinggal = 60 menit (US.Patent : 5,302,363)
Direncanakan digunakan 1 tangki, sehingga volume tangki
= 133 cuft/jam x (60/60) jam = 133 cuft
Asumsi volume bahan (larutan) mengisi 80 % volume tangki sehingga volume
ruang kosong sebesar 20% dan digunakan 1 buah tangki.
Volume tangki = 133 / 80% = 167 cuft
Menentukan ukuran tangki dan ketebalannya
Diambil dimension ratio H
D = 2 (Ulrich ; T.4-27 : 248)
Volume tangki = Volume shell + Volume dished + Volume conical
Volume tangki = ¼ . D2 . H + 0,000346 D3 + 0,000263 D3
167 = ¼ . D2 . 2 D + 0,000346 D3 + 0,000263 D3
D = 5 ft = 60 in = 1,53 m (Dmaksimum = 4 m; Ulrich; T.4-18)
Penentuan tebal shell :
Tebal shell berdasarkan ASME Code untuk cylindrical tank :
t min = C
P 6 , 0 fE
ri P
[Brownell & Young ,pers.13-1,hal.254]
dengan : t min = tebal shell minimum; in
P = tekanan tangki ; psi
ri = jari-jari tangki ; in ( ½ D )
C = faktor korosi ; in (diambil 1/8 in)
E = faktor pengelasan, digunakan double welded butt joint.
faktor pengelasan, E = 0,8
f = stress allowable, bahan konstruksi stainless steel 316
maka f = 36000 psi [Perry 7ed,T.28-11]
P operasi = P hydrostatis + P atmosfer = H + 1 atm
P hydrostatis =
144 10 % 80 2 ,
76
= 4,2 psi
P operasi = 4,2 + 14,7 psi = 18,9 psi
P design diambil 10% lebih besar dari P operasi untuk faktor keamanan.
P design = 1,1 x 18,9 = 21 psi
r = ½ D = ½ x 60 in = 30 in
t min =
0,125 216 , 0 8 , 0 36000
30 21
Dimensi tutup atas, standard dished :
Untuk D = 60 in, didapat rc = 60 in (Brownell & Young, T-5.7)
digunakan persamaan 13.12 dari Brownell & Young.
Tebal standard torispherical dished (atas) :
th =
P 1 , 0 fE
rc P 885 , 0
+ C [Brownell & Young; pers.13.12]
dengan : th = tebal dished minimum ; in
P = tekanan tangki ; psi
rc = crown radius ; in [B&Y,T-5.7]
C = faktor korosi ; in (diambil 1/8 in)
E = faktor pengelasan, digunakan double welded butt joint.
faktor pengelasan, E = 0,8
f = stress allowable, bahan konstruksi stainless steel 316
maka f = 36000 psi [Perry 7ed,T.28-11]
th =
36000 0,8
0,1 21
60 21 885 , 0
+ 0,125 = 0,164 in , digunakan t = 3/16 in
h = rc -
4 D rc
2 2
= 0,68 ft C a
t r
ID sf
b icr
OA
Tutup bawah, conis :
Tutup bawah, conis :
Tebal conical =
C0,6P -fE cos 2 D . P
[Brownell,hal.118; ASME Code]
dengan = ½ sudut conis = 30/2 = 15
tc =
81 21 6 , 0 8 , 0 36000 15 cos 2 12 6 21
o
0,148 in = 3/16 in
Tinggi conical :
h =
2 m D tg
[Hesse, pers.4-17]
Keterangan : = ½ sudut conis ; 15
D = diameter tangki ; ft
m = flat spot center ; 12 in = 1 ft
maka h =
2 1 D 15
tg o
= 2
4 268 ,
2. PERENCANAAN SISTEM PENGADUK
Dipakai impeler jenis turbin dengan 6 buah flat blade. Dari ( Perry 6ed ; p.19-9 ) :
Diameter impeler (Da) = 1/3 diameter shell = 1/3 x 5 = 1,667 ft
Lebar blade (w) = 0,2 diameter impeller = 0,20 x 1,667 = 0,334 ft
Panjang blade = 0,25 x diameter impeller = 0,25 x 1,667 = 0,417 ft
Penentuan putaran pengaduk :
V = x Da x N (Joshi; hal.389)
Dengan : V = peripheral speed ; m/menit
Untuk pengaduk jenis turbin :
peripheral speed = 200 – 250 m/menit (Joshi; hal.389)
Da = diameter pengaduk ; m
N = putaran pengaduk ; rpm
Diambil putaran pengaduk , N = 130 rpm = 2,2 rps
Da = 1,667 ft = 0,509 m
V = x 0,509 x 130 = 207,7738 m/mnt (memenuhi range 200 – 250 m/mnt)
Karena peripheral speed memenuhi range, maka asumsi putaran pengaduk
memenuhi syarat.
Da E
J H
Penentuan Jumlah Pengaduk :
Jumlah Impeller =
gki tan Diameter sg liquid tinggi (Joshi; hal.389)
sg bahan =
) O H ( reference bahan 2
= lb/cuft cuft / lb 43 , 62 2 , 76 = 1,221
Jumlah Impeller =
5
1,221 10 %
80
2 buah
Jarak pengaduk = 1,5 Da = 1,5 x 1,667 ft = 2,501 ft
Bilangan Reynolds ; NRe :
Putaran pengaduk , N = 130 rpm = 2,2 rps
bahan = reference
reference sg
bahan sg
= 0,00085
0,996 1,221
= 0,00105 lb/ft dt (berdasarkan sg bahan)
NRe =
Da2 N
443670
Karena NRe > 10000 , maka digunakan baffle. [Perry 6ed ; hal 19-8]
Untuk NRe > 10000 diperlukan 4 buah baffle , sudut 900 (Perry, 6ed , hal. 19-8 )
Lebar baffle, J = J/Dt = 1/12
Power pengaduk :
Untuk NRe > 10000 perhitungan digunakan persamaan 5.5 Ludwig, halaman190 :
P = 3
N 3 D 5 gK
[Ludwig,Vol-1,pers.5.5,hal.190]
dengan : P = power ; hp
K3 = faktor mixer (turbin) = 6,3 [Ludwig,Vol-1,T.5.1,hal.192]
g = konstanta gravitasi ; 32,2 ft/dt2 x lbm/lbf
= densitas ; lb/cuft
N = kecepatan putaran impeller ; rps
D = diameter impeller ; ft
P = 76,2
2,2 3 1,667
5 2, 32
3 , 6
= 2056,4 lb.ft/dt = 3,8 hp(1 lb.ft/dt=1/550 hp)
Untuk 2 buah impeller, maka power input = 2 x 3,8 hp = 7,6 hp
Perhitungan losses pengaduk :
Gland losses (kebocoran tenaga akibat poros dan bearing) = 10 %(Joshi:399)
Gland losses 10 % = 10 % x 7,6 0,76 hp (minimum=0,5)
Power input dengan gland losses = 7,6 + 0,76 = 8,36 hp
Transmission system losses = 20 %(Joshi:399)
Transmission system losses 20 % = 20 % x 8,36 1,67 hp
Power input dengan transmission system losses = 8,36 + 1,67 = 10,03 hp
3. PERENCANAAN SISTEM PENDINGIN
Perhitungan Jaket :
Perhitungan sistem penjaga suhu : ( Kern , hal 719 )
Dari neraca panas : suhu yang dijaga = 85C
Q = 485224,1481 kkal/jam = 1925493 Btu/jam
Suhu masuk rata-rata = 30C = 86F
Suhu keluar rata-rata = 85C = 185F
T = 185 – 86 = 99F
Kebutuhan media = 6470 kg/jam = 14264 lb/jam
Densitas media = 62,43 lb/cuft (densitas air)
Rate volumetrik =
cuft / lb
jam / lb bahan
bahan rate
= 229 cuft/jam = 0,07 cuft/dt
Asumsi kecepatan aliran = 10 ft/dt [Kern, T.12, hal. 845]
Luas penampang =
dt / ft
dt / cuft aliran tan kecepa
volumetrik rate
= 0,07 / 10 = 0,01 ft2
Luas penampang = /4 (D22 - D12)
dengan : D2 = diameter dalam jaket
D1 = diameter luar bejana = Di bejana + (2 x tebal)
= 5 + 2 ( 3/16 in 0,02 ft ) = 5,04 ft
Luas penampang = /4 (D22 - D12)
0,01 = /4 (D22 – 5,04 2)
D2 = 5,05 ft
Spasi = 2
D D2 1
= 2
,04 5 5,05
Perhitungan Tinggi Jaket :
UD = 120 (Kern, Tabel 8)
A = t U
Q
D =
99 120 1925493
= 163 ft
2
A conis = 0,785 (D x m) 4h2
Dm
0,785d2(Hesse : pers. 4-16)m = 12 in = 1 ft (Hesse : 85)
h : tinggi conical = 0,5 ft
d : Indise Diameter Jaket = 5,05 ft
D : Outside Diameter Jaket = OD + (2 x tebal jaket) = 5,092 ft
A conis = 0,785 (D x m) 4h2
Dm
0,785d2= 36,2 ft2Ajaket = A shell + A conis
163 = ( . (5,05) . h ) + 36,2
hjaket = 8 ft
Spesifikasi :
Fungsi : Mereaksikan sodium carbonate dengan asam phosphate
membentuk disodium phosphate.
Type : Silinder tegak , tutup atas dished, tutup bawah conis
dilengkapi pengaduk , jaket pendingin.
Dimensi Shell :
Diameter Shell , inside : 5 ft
Tinggi Shell : 10 ft
Tebal Shell : 3/16 in
Dimensi tutup :
Tebal tutup atas (dished) : 3/16 in
Tinggi Tutup atas : 0,68 ft
Tebal tutup bawah (conis) : 3/16 in
Tinggi Tutup bawah : 0,50 ft
Bahan konstruksi : Stainless steel 316 (Perry 7ed,T.28-11)
Sistem Pengaduk Turbin 6-flat blade
Diameter impeler : 1,667 ft
Panjang blade : 0,417 ft
Lebar blade : 0,334 ft
Power motor : 11 hp
Sistem Pendingin
Diameter jaket : 5,05 ft
Tinggi jaket : 8,00 ft
Jaket spacing : 3/16 in
Tebal Jaket : 3/16 in
VII.1. Instrumentasi
Dalam rangka pengoperasian pabrik, pemasangan alat-alat instrumentasi
sangat dibutuhkan dalam memperoleh hasil produksi yang optimal. Pemasangan
alat-alat instrumentasi disini bertujuan sebagai pengontrol jalannya proses
produksi dari peralatan-peralatan pada awal sampai akhir produksi. dimana
dengan alat instrumentasi tersebut, kegiatan maupun aktifitas tiap-tiap unit dapat
tercatat kondisi operasinya sehingga sesuai dengan kondisi operasi yang
dikehendaki, serta mampu memberikan tanda-tanda apabila terjadi penyimpangan
selama proses produksi berlangsung.
Pada uraian diatas dapat disederhanakan bahwa dengan adanya alat
instrumentasi maka :
1. Proses produksi dapat berjalan sesuai dengan kondisi-kondisi yang
telah ditentukan sehingga diperoleh hasil yang optimum.
2. Proses produksi berjalan sesuai dengan efisiensi yang telah
ditentukan dan kondisi proses tetap terjaga pada kondisi yang sama.
3. Membantu mempermudah pengoperasian alat.
4. Bila terjadi penyimpangan selama proses produksi, maka dapat
segera diketahui sehingga dapat ditangani dengan segera.
Adapun variabel proses yang diukur dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :
1. Variabel yang berhubungan dengan energi, seperti temperatur,
tekanan, dan radiasi.
2. Variabel yang berhubungan dengan kuantitas dan laju, seperti pada
kecepatan aliran fluida, ketinggian liquid dan ketebalan.
3. Variabel yang berhubungan dengan karakteristik fisika dan kimia,
seperti densitas, kandungan air.
Yang harus diperhatikan didalam pemilihan alat instrumentasi adalah :
- Level, Range dan Fungsi dari alat instrumentasi.
- Akurasi hasil pengukuran.
- Bahan konstruksi material.
- Pengaruh yang ditimbulkan terhadap kondisi operasi proses yang
berlangsung.
- Mudah diperoleh di pasaran.
- Mudah dipergunakan dan mudah diperbaiki jika rusak.
Instrumentasi yang ada dipasaran dapat dibedakan dari jenis
pengoperasian alat instrumentasi tersebut, yaitu alat instrumentasi manual atau
otomatis. Pada dasarnya alat-alat kontrol yang otomatis lebih disukai dikarenakan
pengontrolannya tidak terlalu sulit, kontinyu, dan efektif, sehingga menghemat
tenaga kerja dan waktu. Akan tetapi mengingat faktor-faktor ekonomis dan
investasi modal yang ditanamkan pada alat instrumentasi berjenis otomatis ini,
maka pada perencanaan pabrik ini sedianya akan menggunakan kedua jenis alat
Adapun fungsi utama dari alat instrumentasi otomatis adalah :
- Melakukan pengukuran.
- Sebagai pembanding hasil pengukuran dengan kondisi yang ditentukan.
- Melakukan perhitungan.
- Melakukan koreksi.
Alat instrumentasi otomatis ini dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :
1. Sensing / Primary Element / Sensor.
Alat kontrol ini langsung merasakan adanya perubahan pada
variabel yang diukur, misalnya temperatur. Primary Element
merubah energi yang dirasakan dari media yang sedang dikontrol
menjadi sinyal yang bisa dibaca (misalnya dengan tekanan fluida).
2. Recieving Element / Elemen Pengontrol.
Alat kontrol ini akan mengevaluasi sinyal yang didapat dari sensing
element dan diubah menjadi data yang bisa dibaca (perubahan data
analog menjadi digital), digambarkan dan dibaca oleh error
detector. Dengan demikian sumber energi bisa diatur sesuai dengan
perubahan-perubahan yang terjadi.
3. Transmitting Element.
Alat kontrol ini berfungsi sebagai pembawa sinyal dari sensing
element ke receiving element. Alat kontrol ini mempunyai fungsi
untuk merubah data bersifat analog (tidak terlihat) menjadi data
Disamping ketiga jenis tersebut, masih terdapat peralatan pelengkap
yang lain, yaitu : Error Detector Element, alat ini akan membandingkan besarnya
harga terukur pada variabel yang dikontrol dengan harga yang diinginkan dan
apabila terdapat perbedaan alat ini akan mengirimkan sinyal error. Amplifier akan
digunakan sebagai penguat sinyal yang dihasilkan oleh error detector jika sinyal
yang dikeluarkan lemah. Motor Operator Sinyal Error yang dihasilkan harus
diubah sesuai dengan kondisi yang diinginkan, yaitu dengan penambahan variabel
manipulasi. Kebanyakan sistem kontrol memerlukan operator atau motor untuk
menjalankan Final Control Element. Final Control Element adalah untuk
mengoreksi harga variabel manipulasi.
Macam instrumentasi pada suatu perencanaan pabrik misalnya :
1. Flow Control ( F C )
Mengontrol aliran setelah keluar suatu alat.
2. Flow Ratio Control ( F R C )
Mengontrol