• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Studi Komparasi Strategi Numbered Head Together Dengan Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD Negeri Mertan 03 Dan SD Negeri Mertan 04 Bendosari Sukoharjo Tahun 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN Studi Komparasi Strategi Numbered Head Together Dengan Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD Negeri Mertan 03 Dan SD Negeri Mertan 04 Bendosari Sukoharjo Tahun 2014/2015."

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1

Perkembangan zaman yang semakin modern seperti saat ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Kualitas sumber daya manusia sangat menentukan dalam mencapai tujuan pembangunan suatu bangsa. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersebut adalah dengan melalui pendidikan.

Dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 1 disebutkan bahwa :

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dalam masyarakat, bangsa dan negara.

Pendidikan dapat dilakukan secara formal, nonformal, dan informal. Berdasarkan Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003, Bab VI pada pasal 13 ayat 1 dijelaskan bahwa ”jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, nonformal, dan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya”. Pendidikan formal adalah pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, menengah, tinggi dan dilaksanankan pada lembaga-lembaga pendidikan seperti sekolah.

Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang dirancang untuk pengajaran siswa atau murid di bawah pengawasan pendidik. Sekolah sebagai lembaga pendidikan mempunyai tugas untuk menyelenggarakan kegiatan pendidikan secara berencana, tersengaja, terarah dan sistematis. Sekolah berperan mengembangkan kecerdasan pikiran dan memberikan penegetahuan peserta didik.

(2)

pembelajaran di sekolah dapat tercapai apabila terciptanya hubungan timbal balik yang baik antara pendidik dengan peserta didik. Pembelajaran harus terjadi secara dua arah, artinya kedua belah pihak harus sama-sama berperan aktif dalam proses pembelajaran.

Pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara pendidik dan peserta didik pada suatu lingkungan belajar. Suatu pembelajaran pasti mempunyai tujuan, dari proses pembelajaran tersebut bertujuan agar peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai objektif yang ditentukan, juga dapat mempengarui perubahan sikap, serta ketrampilan. Dari pengertian belajar yang merupakan suatu kegiatan yang mengakibatkan terjadinya tingkah laku siswa, sehingga pembelajaran adalah suatu proses interaksi antara pendidik dan peserta didik pada suatu lingkungan belajar sehingga membuat tingkah laku siswa berubah ke arah yang lebih baik.

Proses pembelajaran yang berkualiatas sangat tergantung pada kreativitas pendidik untuk menciptakan situasi pembelajaran yang menyenangkan dengan menggunakan strategi pembelajaran yang tepat. Dengan situasi pembelajaran yang menyenangkan akan tercipta interaksi yang baik antara pendidik dan peserta didik, artinya kedua belah pihak sama-sama aktif dalam proses pembelajaran. Menurut Fajar (dalam Suyono dan Hariyato, 2011: 188) menjelakan bahwa peran pendidik adalah sebagai perancang adegan, yang berarti suasana pembelajaran adalah suatu teater dengan pendidik sebagai sutradaranya. Dengan kata lain pendidik adalah sosok yang memegang penuh kondisi kelas. Pendidik harus menggunakan strategi pembelajaran yang tepat agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal. Sehingga peserta didik mendapatkan hasil belajar yang diinginkan.

(3)

strategi numbered head together dan strategi snowball throwing. Kedua strategi tersebut dapat menarik keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.

Strategi Numbered Heads Together merupakan strategi pembelajaran aktif yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat secara aktif dalam proses berfikir, memberikan ide-ide atau gagasan, serta mempertimbangkan jawaban yang tepat dalam menjawab suatu pertanyaan yang diberikan oleh pendidik secara kelompok. Sedangkan strategi Snowball Throwing merupakan strategi pembelajaran aktif yang mendorong siswa untuk

belajar berfikir kritis dengan cara berdiskusi secara bertingkat. Dimulai dari kelompok kecil kemudian kelompok besar dan dilanjutkan pada kelompok yang lebih besar sehingga memunculkan jawaban yang telah disepakati oleh kelompok.

Hasil belajar masih menjadi alat ukur tingkat keberhasilan seorang pendidik dalam proses pembelajaran. Menurut Arikunto (dalam Samino dan Marsudi, 2002: 48) menjelaskan bahwa hasil belajar merupakan hasil yang dicapai oleh peserta didik setelah melakukan kegiatan belajar dan merupakan penilaian terhadap sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi ajar yang telah disampaikan oleh pendidik.

Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di SD. Pendidikan IPA mempunyai tujuan agar peserta didik mengembangkan rasa ingin tahu dan suatu sikap terhadap alam sekitar, serta bertujuan untuk mengembangkan kesadaran akan peran pentingnya dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam. Sehingga peserta didik mampu menghargai berbagai macam bentuk ciptaan Tuhan di alam semesta ini.

(4)

berperan aktif dalam proses pembelajaran. Hal tersebut berdampak pada hasil belajar IPA yang diperoleh peserta didik dari proses pembelajaran rendah.

Berdasarkan fenomena yang telah disebutkan maka diperlukan sebuah cara untuk meningkatkan hasil belajar siswa, yakni dengan menggunakan alternatif strategi yang inovatif dan efektif dalam proses pembelajaran. Alternatif strategi yang dapat digunakan adalah strategi Numbered Heads Together dan strategi Snowball Throwing. Dari uraian di atas, penulis akan

membandingkan hasil belajar dengan menggunakan kedua strategi tersebut. Penulis akan melakukan penelitian dengan judul “Studi Komparasi Antara Strategi Numbered Heads Together Dan Strategi Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar IPA Kelas V SD Negeri Mertan 03 Dan SD Negeri Mertan 04 Bendosari Sukoharjo Tahun 2014/2015”.

B.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, dapat diidentifikasi masalah-masalah yang terjadi sebagai berikut:

1. Pendidik masih dominan menerapkan metode konvensional.

2. Strategi dan media pembelajaran yang digunakan pendidik kurang tepat dan menarik mempengaruhi hasil belajar peserta didik.

3. Rendahnya antusias dan partisipasi aktif belajar siswa ketika proses pembelajaran.

4. Rendahnya hasil belajar IPA peserta didik. C.Pembatasan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang masalah dan identifikasi masalah, maka pembatasan masalah pada penelitian ini hanya berkaitan dengan perbedaan pengaruh penggunaan strategi Numbered Heads Together dengan strategi Snowball Throwing terhadap hasil belajar IPA kelas V di SD Negeri Mertan 03

dan SD Negeri Mertan 04 Bendosari Sukoharjo tahun ajaran 2014/2015. D.Rumusan Masalah

(5)

1. Apakah ada perbedaan pengaruh antara strategi Numbered Heads Together dengan strategi Snowball Throwing terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V di SD Negeri Mertan 03 dan SD Negeri Mertan 04 Bendosari Sukoharjo tahun ajaran 2014/2015?

2. Strategi manakah yang memiliki pengaruh lebih besar antara strategi Numbered Heads Together dengan strategi Snowball Throwing terhadap

hasil belajar IPA siswa kelas V di SD Negeri Mertan 03 dan SD Negeri Mertan 04 Bendosari Sukoharjo tahun ajaran 2014/2015?

E.Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belaakang di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan pengaruh antara strategi Numbered Heads Together dengan strategi Snowball Throwing terhadap

hasil belajar IPA siswa kelas V di SD Negeri Mertan 03 dan SD Negeri Mertan 04 Bendosari Sukoharjo tahun ajaran 2014/2015.

2. Untuk mengetahui pengaruh mana yang lebih besar antara strategi Numbered Heads Together dengan strategi Snowball Throwing terhadap

hasil belajar IPA siswa kelas V di SD Negeri Mertan 03 dan SD Negeri Mertan 04 Bendosari Sukoharjo tahun ajaran 2014/2015.

F. Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini penulis mengharapkan agar hasil penelitian ini mempunyai manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Memperkuat teori bahwa strategi Numbered Heads Together dan Snowball Throwing mampu meningkatkan kerjasama, tanggung jawab dan

keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.

2. Manfaat Praktis

(6)

aktif dalam proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.

b. Sebagai masukan pada sekolah dalam meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah melalui strategi yang bervariatif untuk menarik antusias siswa dalam proses pembelajaran.

Referensi

Dokumen terkait

Jika secara visual tidak nampak adanya suatu bentuk fungsional yang terbaik yang menunjukkan hubungan tersebut secara jelas , maka kita perlu melakukan analisis regresi dengan

dibagi menjadi dua macam yaitu yang pertama kincir angin poros vertical adalah. kincir angin dimana posisi poros penyangga sudu vertical

Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah (1) karakteristik Mahasiswa S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Univeristas Muhammadiyah Surakarta semester 7 angkatan

Comments/justifications for changes: A new conceptual model and encoding for temporal concepts is developed as part of SWE Common instead of importing ISO 19108.. The reasons for

The objective of this research is struggle for achieving an obsession of the major character in Confession of a Shopaholic viewed by individual psychological

Þò б°«´¿-· ¼¿² Í¿³°»´ òòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòò ëí. ïò

Tinungki (2005) menyatakan bahwa tidaklah mungkin mempertimbangkan semua faktor tersebut untuk memperkirakan perubahan- perubahan dalam produktivitas suatu stok ikan,

Agronesia Divisi Inkaba, (2) Merancang model pengelompokan bahan baku, model pemilihan pemasok, model prakiraan permintaan, dan model pemilihan distributor, (3)