• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN DAYA DUKUNG KOLOM BETON PERSEGIBERTULANGAN POKOK DARI BAMBU Tinjauan Daya Dukung Kolom Beton Persegi Bertulangan Pokok Dari Bambu.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TINJAUAN DAYA DUKUNG KOLOM BETON PERSEGIBERTULANGAN POKOK DARI BAMBU Tinjauan Daya Dukung Kolom Beton Persegi Bertulangan Pokok Dari Bambu."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

 

TINJAUAN DAYA DUKUNG KOLOM BETON PERSEGI

BERTULANGAN POKOK DARI BAMBU

Tugas Akhir

untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat sarjana S-1 Teknik Sipil

Diajukan oleh :

SRIYATNO NIM : D 100 030 106 NIRM : 03.6.106.03010.50106

Kepada

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

(2)

 

(3)
(4)

iii

HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN

Allah SWT tidak akan menguji suatu kaum melebihi batas kemampuannya

(Al-Hadist)

Berfikirlah efisien! Maka kesuksesan ada dibelakangmu.

( Phunsuk Wangdu, 3 IDIOTS )

PERSEMBAHAN

Tugas Akhir ini ku persembahkan untuk :

Alloh SWT yang selalu ada bersamaku disetiap hela

nafas ku.

Rosullullah SWA sebagai Uswatun Khasanah

Ibu& Bapak tercinta yang telah banyak berjuang

untuk ku, yang senantiasa mendukungku baik

spiritual, moral maupun materi. Tidak banyak

yang dapat kuungkapkan, terimakasih.

Istriku tercinta yang senantiasa mendukungku dan

mendoakanku untuk kelancaran tugas akhir ini.

Seluruh teman-teman teknik sipil yang senantiasa

(5)

PRAKATA

Assalaamu’alaikum Wr Wb.

Alhamdulillah, segala puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah S.W.T atas limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penyusunan Tugas Akhir dapat diselesaikan. Tugas Akhir ini disusun guna melengkapi persyaratan untuk menyelesaikan program studi S1 pada Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta. Dengan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan sehingga penyusun dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Dengan selesainya Tugas Akhir ini penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1) Bapak Ir. Sri Sunarjono, M.T., PhD. selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta.

2) Bapak Mochamad Solikhin, S.T., M.T., PhD. selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta.

3) Bapak Ir. Abdul Rochman, M.T., selaku Pembimbing Utama sekaligus sebagai Ketua Dewan Penguji, yang memberikan bimbingan dan pengarahan hingga selesainya Tugas Akhir ini.

4) Bapak Muhammad Ujianto, S.T., M.T., selaku Pembimbing Pendamping sekaligus sebagai Sekretaris Dewan Penguji, yang telah memberikan dorongan, arahan serta bimbingan dan nasehatnya.

5) Bapak Basuki, S.T., M.T., selaku Anggota Dewan Penguji, yang telah memberikan arahan serta bimbingan.

6) Ibu Yenny Nurchasanah, S.T., M.T., selaku Pembimbing Akademik, yang telah memberikan arahan serta bimbingan.

7) Bapak-bapak dan ibu-ibu dosen Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta terimakasih atas bimbingan dan ilmu yang telah diberikan.

8) Ibu dan bapak yang tercinta terimakasih atas doa dan nasehatnya, sehingga saya

mampu menjalani semua ini.

(6)

v

10) Teman – teman Danang (2009), Ari (2009), Adi (2009), Aris (2001), Fahrudin (2002), Asep surono (2003), Anton (2003), Irham (2003), Lingga (2003), Nurhasim (2005), dan yang lain yang tidak dapat saya sebutkan, terima kasih atas bantuan, dukungan dan semangat yang telah kalian berikan, semoga Allah membalas kebaikan kalian.

11) Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini. Penulis menyadari bahwa penyusunan Laporan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna, karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan dan semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Wassalamu’alaikum Wr Wb.

Surakarta, Juli 2014

(7)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel II.1. Hubungan faktor air semen dan kuat tekan rata-rata silinder

beton pada umur 28 hari...7

Tabel II.2. Perbandingan kuat tekan beton pada berbagai umur...7

Tabel II.3. Sifat fisis dan mekanis bambu hitam dan bambu apus...13

Tabel IV.1. Hasil pemeriksaan zat organik dalam pasir ...41

Tabel IV.2. Hasil pemeriksaan agregat halus ...43

Tabel IV.3. Perhitungan analisis saringan agregat halus...44

Tabel IV.4. Hasil pengujian SSD...45

Tabel IV.5. Hasil pemeriksaan berat satuan kerikil...47

Tabel IV.6. Hasil pemeriksaan analisis saringan agregat kasar ...47

Tabel IV.7. Perhitungan analisis saringan agregat kasar...47

Tabel V.1. Pengujian terhadap kandungan bahan organik...56

Tabel V.2. Data pengujian Saturated Surface Dry...56

Tabel V.3. Pemeriksaan Absorption Pasir...57

Tabel V.4. Pengujian kandungan lumpur pada pasir ...57

Tabel V.5. Penelitian keausan agregat kasar...58

Tabel V.6. Pemeriksaan berat jenis agregat kasar...58

Tabel V.7. Perhitungan persentase kumulatif berat pasir lolos...59

Tabel V.8. Perhitungan persentase kumulatif berat kerikil lolos ...60

Tabel V.9. Perhitungan persentase kumulatif berat campuran lolos...61

Tabel V.10. Nilai Slump untuk berbagai pekerjaan beton...62

Tabel V.11. Nilai Slump penelitian ini ...62

Tabel V.12. Berat jenis silinder beton.(umur 36 hari) ...63

Tabel V.13 Perhitungan kuat tekan beton normal.(umur 36 hari) ...64

Tabel V.14. Data hasil pengujian kuat tarik belah beton ...………...65

Tabel V.15. Tulangan baja Ø = 6 mm. ...66

Tabel V.16. Tulangan baja Ø = 8 mm. ...67

Tabel V.17. Tulangan bambu petung.... ...68

Tabel V.18. Daya dukung kolom tulangan besi hasil pengujian...71

(8)

vii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar.II.1. Hubungan antara faktor air semen dan kuat tekan beton ...7

Gambar.II.2. Hubungan antara umur beton dan kuat tekan beton pada berbagai umur ...8

Gambar.II.3. Hubungan antara umur beton dan kuat tekan beton untuk berbagai jenis semen ...8

Gambar.II.4. Hubungan antara jumlah semen per meter kubik beton dengan kuat tekan beton pada faktor air semen sama...9

Gambar II.5. Hubungan umur beton dengan kuat tekan beton pada jenis agregat yang berbeda ...10

Gambar.II.6. Tipe kolom berdasarkan bentuk dan tipe tulangan (a) kolom terikat; (b) kolom sepiral; (c) kolom komposit...11

Gambar III.1. Macam-macam jenis slump...19

Gambar.III.2. Penempatan tulangan baja pada kolom...20

Gambar.III.3. Penempatan tulangan begel kolom ...21

Gambar.III.4. Penempatan tulangan bambu pada kolom...22

Gambar.III.5. Penempatan tulangan begel kolom ...22

Gambar.III.6. Skema pengujian tekan beton ...23

Gambar.III.7. Skema pengujian tarik belah ...24

Gambar.III.8. Skema pengujian tarik tulangan ...25

Gambar.III.9. Pengujian kuat tekan kolom persegi bertulangan ...26

Gambar III.10. Harga faktor panjang kolom k untuk kondisi kolom sendi-sendi ...26

Gambar IV.1. Semen Portland ...29

Gambar IV.2. Agregat halus ...30

Gambar IV.3. Agregat kasar ...30

Gambar IV. 4. Satu set ayakan...31

(9)

Gambar IV.6. Timbangan digital ...32

Gambar IV.7. Gelas ukur ...33

Gambar IV.8. Kerucut conus ...33

Gambar IV.9. Oven...34

Gambar IV.10. Mesin uji Los Angeles...34

Gambar IV.11. Molen ...35

Gambar IV.12. Kerucut Abram’s...35

Gambar IV.13. Tongkat baja...36

Gambar IV.14. Cetakan silinder ...36

GambarIV.15. Bak tempat perendaman benda uji ...37

Gambar IV.16. Mesin uji tekan...37

Gambar IV.17. UTM. Alat uji tarik baja tulangan...37

Gambar IV.18. Mesin uji daya dukung kolom tulangan normal dan tulangan bambu ...38

Gambar IV.19. Peralatan penunjang lain ...38

Gambar IV.20. Tahapan penelitian. ...40

Gambar IV.21. Hubungan antara ukuran lubang ayakan dan kumulatif lolos gradasi pasir ...44

Gambar IV.22. Hubungan antara ukuran lubang ayakan dan kumulatif lolos gradasi kerikil...48

Gambar IV.23. Bekesting kolom...49

Gambar IV.24. Baja tulangan ...50

Gambar IV.25. Tulangan bambu...50

Gambar IV.26. Pengujian kuat tekan beton ...52

Gambar IV.27. Pengujian kuat tarik baja...53

Gambar IV.28. Pengujian kuat tarik bambu ...53

Gambar IV.29. Pengujian daya dukung kolom...55

Gambar V.1. Grafik hubungan ukuran ayakan dengan persentase kumulatif lolos saringan agregat halus ...59

(10)

ix

GambarV.3. Grafik hubungan ukuran ayakan dengan persentase lolos

kumulatif agregat campuran ...61

Gambar V.4. Hasil test slump ...63

Gambar V.5. Sketsa hasil test slump ...63

Gambar V.6. Bahan uji silinder beton sesudah ditekan...64

Gambar V.7. Sketsa bahan uji silinder beton sesudah ditekan ...65

Gambar V.8. Bahan uji kuat tarik belah setelah diuji...64

Gambar V.9. Sketsa bahan uji kuat tarik belah setelah diuji ...66

Gambar V.10. Kuat tarik baja sebelum diuji dan setelah diuji ...67

Gambar V.11. Sketsa kerusakan baja setelah diuji tarik ...68

GambarV.12. Uji tarik tulangan bambu ...68

GambarV.13. Sketsa kerusakan tulangan bambu setelah diuji kuat tarik...69

Gambar V.14. Grafik hubungan antara rata-rata kuat tarik baja diameter 8 mm dan rata-rata kuat tarik bambu petung dengan benda uji ...69

Gambar V.15. Pola keruntuhan kolom tulangan bambu...70

Gambar V.16. Pola keruntuhan kolom tulangan besi ...70

Gambar V.17. Sketsa pola keruntuhan kolom besi dan bambu ...71

Gambar V.18. Grafik hubungan antara rata-rata daya dukung kolom tulangan baja diameter 8 mm dan hasil daya dukung kolom teoritis ...72

Gambar V.19. Grafik hubungan antara rata-rata daya dukung kolom tulangan bambu dan hasil daya dukung kolom teoritis...73

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Pemeriksaan kandungan zat organik pada pasir ... L.1 Lampiran 2. Pemeriksaan Saturated Surface Dry (SSD) Pasir ... L.2 Lampiran 3. Pemeriksaan spesific gravity dan absorption Pasir. ... L.3 Lampiran 4. Pemeriksaann kandungan lumpur pada pasir ... L.4 Lampiran 5. Pemeriksaan keausan agregat kasar ... L.5 Lampiran 6. Pemeriksaan spesific gravity dan absorption krikil ... L.6 Lampiran 7. Pemeriksaan persentase kumulatif berat pasir lolos ... L.7 Lampiran 8. Pemeriksaan persentase kumulatif berat kerikil lolos ... L.8 Lampiran 9. Perhitungan persentase kumulatif berat campuran lolos ... L.9

Lampiran 10. Nilai slump penelitian ini. ... L.10 Lampiran 11. Berat jenis silinder beton. ... L.11

Lampiran 12. Perhitungan kuat tekan beton normal. ... L.12 Lampiran 13. Perhitungan kuat tekan belah beton normal. ... L.13 Lampiran 14. Perhitungan tulangan baja Ø = 6 mm ... L.14 Lampiran 15. Perhitungan tulangan baja Ø = 8 mm ... L.15 Lampiran 16. Perhitungan tulangan bambu petung ... L.16 Lampiran 17. Perhitungan kelangsingan kolom persegi ... L.17 Lampiran 18. Kuat tekan kolom tulangan besi dan bambu teoriti ... L.18 Lampiran 19. Pengujian kuat tekan kolom besi benda uji. ... L.19 Lampiran 20. Gambar 1. Pengujian kadar lumpur ... L.20 Gambar 2. Pengujian kandungan bahan organic ... L.20 Gambar 3. Pengujian SSD pada pasir ... L.20 Gambar4. Pemeriksaan specific grafity dan penyerapan absorbsi

(12)

xi

Gambar 10. Uji tarik bambu ... L.20 Gambar 11. Uji tarik baja ... L.20 Gambar 12. Pengadukan dan penuangan campuran beton ... L.20 Gambar 13. Pengujian nilai slump ... L.20 Gambar 14. Pengujian kuat tekan beton sebelum di uji ... L.20 Gambar 15. Pengujian kuat tekan beton setelah di uji ... L.20 Gambar 16. Pengujian kuat tarik belah beton silinder sebelum di uji ... L.20 Gambar 17. Pengujian kuat tarik belah beton silinder sesudah di uji ... L.20 Gambar 18. Penuangan campuran beton kedalam bekesting ... L.20 Gambar 19. Pemadatan campuran beton ke dalam bekesting ... L.20

(13)

DAFTAR NOTASI

A = Luas permukaan benda uji (mm2)

Ag = Luas tampang kolom (mm2)

Ast = Luas besi tulangan (mm2)

Ast b = Luas tulangan bambu (mm2)

Av = Luas penampang begel per meter panjang struktur (mm2)

B = Pasir kering oven (gram)

b = Ukuran lebar penampang struktur (mm)

BA = Berat uji dalam air (gram)

BJ = Berat benda uji dalam keadaan jenuh (gram)

BK = Berat benda uji kering oven (gram)

Bj.ag.hls = Berat jenis agregat halus (gram/mm3) Bj.ag.ksr = Berat jenis agregat kasar (gram/mm3) Bj.camp = Berat jenis agregat campuran (gram/mm3) Bj.semen = Berat jenis semen (gram/mm3)

C = Pasir yang telah dicucilalu dioven (gram)

D = Diameter silinder (mm)

ds = Jarak antara tepi serat beton tarik dan pusat berat tulangan tarik (mm)

Eb = Modulus elastisitas bambu (MPa)

Ec = Modulus elastisitas beton (MPa)

EI = Modulus elastisitas Euler (MPa)

Es = Modulus elastisitas baja tulangan (MPa)

fb = Kuat tarik tulangan bambu (MPa)

f’c = Kuat tekan yang disyaratkan (MPa)

f’cr = Kuat tekan rencana (MPa)

fct = Kuat tarik belah beton (MPa)

fy = Tegangan leleh (Mpa)

fmax = Tegangan maksimal (MPa)

Ig = Momen inersia bruto untuk penampang kolom (mm4)

Ist = Momen inersia tulangan baja (mm4)

Ist b = Momen inersia tulangan bambu (mm4)

(14)

xiii

k = Efek kelangsingan kolom

klu = Panjang kolom (mm)

L = Tinggi silinder (mm)

Mhb = Modulus halus butir

n = Jarak total tulangan

P = Pembebanan tarik (N)

Pc = Beban kapasitas tekan (N)

Pluluh = Beban tarik tulangan saat akan terjadi putus (MPa)

Pmaks = Beban desak maksimum (MPa)

r = Radius girari atau jari-jari inersia penampang kolom (m)

S = Jarak 1000 mm yang di ambil untuk perhitungan dalam menentukan

spasi begel atas spasi tulangan

Sb = Lapis lindung beton (mm)

Sn = Jarak bersih antar tulangan (mm)

V = Volume beton (cm3)

Va = Volume air (mm3)

Vk = Volume kerikil (mm3)

Vp = Volume pasir (mm3)

Vs = Volume semen (mm3)

Vu = Volume udara (m3)

W = Berat beton setelah ditimbang (gram)

Wa = Berat kering oven (gram)

Wb = Berat kering udara (gram)

Wk = Berat kerikil yang diperlukan (gram)

Wp = Berat pasir yang diperlukan (gram)

Ws = Berat semen yang diperlukan (gram)

γ c = Berat jenis beton (gram / cm3)

(15)

TINJAUAN DAYA DUKUNG KOLOM BETON PERSEGI BERTULANGAN POKOK DARI BAMBU

ABSTRAKSI

Beton bertulang sebagai elemen kolom umumnya diberi tulangan memanjang dan tulangan begel. Tulangan memanjang untuk menahan pembebanan t e k a n yang terjadi pada kolom, sedangkan tulangan geser untuk menahan pembebanan gaya geser. Untuk mengatasi akan ketergantungan pemakaian baja tulangan pada beton yang semakin mahal, digunakan alternatif material lain pengganti baja tulangan dengan yang murah dan mudah didapat, yaitu berupa tulangan dari bambu. Bambu mempunyai kekuatan yang cukup tinggi. Bambu bisa dibentuk sebagai tulangan memanjang, dengan memotong bambu menjadi potongan memanjang sesuai ukuran, disusun sebagai tulangan memanjang dan tulangan begel dari baja. Kekuatan bambu tersebut memiliki kekuatan yang hampir sama dengan baja. Tujuan dari penelitian ini adalah: melakukan analisis daya dukung kolom persegi bertulangan baja dengan kolom beton persegi bertulangan bambu yang mempunyai kekuatan setara dan melakukan analisis perbandingan kuat tekan kolom beton persegi bertulang secara pengujian dengan kuat tekan kolom beton persegi bertulang secara analisis. Dalam penelitian ini, bambu yang digunakan adalah bambu Petung. Metode penelitian ini ada beberapa tahap. Tahap pertama yaitu persiapan alat dan bahan. Tahap kedua meliputi: pemeriksaan bahan, perencanaan campuran dan pembuatan adukan beton. Tahap ketiga yaitu pembuatan benda uji dan perawatan. Tahap keempat yaitu pengujian kuat tekan beton dan kuat lentur balok. Tahap kelima yaitu analisa data, pembahasan dan kesimpulan. Hasil daya dukung kolom dari penelitian ini adalah: Hasil daya dukung kolom beton persegi bertulang baja 215000 N, Hasil daya dukung kolom beton persegi bertulang bambu 17000 N. Hasil daya dukung kolom secara analisis, kolom beton persegi bertulang baja 229731,932 N, daya dukung kolom beton persegi bertulang bambu 201211,1674 N.

(16)

xv DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN... ii

HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN ... iii

PRAKATA ... iv

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

DAFTAR NOTASI... xvii

ABSTRAKSI ... xviii

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 2

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan penelitian ... 3

2. Manfaat penelitian ... 3

D. Batasan Masalah... 3

E. Keaslian Penelitian ... 4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Umum ... 5

B. Pengertian Beton ... 5

C. Sifat-Sifat Beton... 5

1. Kebaikan Beton... 5

2. Kekurangan Beton ... 6

D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kuat Tekan Beton ... 6

1. Faktor Air Semen ... 6

2. Umur Beton... 7

3. Jenis Semen... 8

(17)

5. Sifat Agregat ... 9

E. Kolom Beton Bertulang ... 10

1. Sifat Beton ... 11

2. Sifat Baja tulangan ... 11

F. Kolom Beton Persegi Bertulangan Bambu ... 12

G. Pengertian Bambu ... 12

H. Sifat-sifat Bambu ... 12

BAB III. LANDASAN TEORI A. Umum ... 15

B. Bahan Penyusun Beton Bertulang ... 15

1. Semen Portland ... 15

2. Agregat ... 16

3. Air ... 17

4. Tulangan ... 18

C. Kekentalan Campuran Beton ... 18

D. Desain Benda Uji ... 20

E. Pengujian Kuat Tekan Beton ... 23

F. Pengujian Kuat Tarik Belah... 24

G. Pengujian Kuat Tarik Tulangan ... 25

H. Pengujian Kuat Tekan Kolom Bertulang ... 26

I. Analisis Kolom Persegi Dibebani Secara Aksial... 26

BAB IV. METODE PENELITIAN A. Umum ... 29

B. Bahan Penelitian ... 29

1. Semen Portland ... 29

2. Agregat Halus ... 30

3. Agregat Kasar ... 30

4. Air………... 30

C. Peralatan Penelitian... 31

1. Ayakan Standar ... 31

(18)

xvii

3. Timbangan ... 32

4. Gelas Ukur ... 33

5. Kerucut Conus ... 33

6. Oven ... 34

7. Mesin Uji Los Angeles ... 34

8. Molen ... 35

9. Kerucut Abram’s... 35

10. Tongkat Baja... 36

11. Cetakan Silinder ... 36

12. Bak Perendaman Benda Uji ... 36

13. Mesin Uji Tekan ... 37

14. Mesin Untuk Pengujian Kuat Tarik Tulangan ... 37

15. Mesin Untuk Pengujian Daya Dukung Kolom Tulangan Normal Dan Tulangan Bambu ... 38

16. Peralatan Penunjang Lain ... 38

D. Tahapan Penelitian... 38

E. Pelaksanaan Penelitian... 41

1. Pemeriksaan Terhadap Agregat Halus... 41

1a). Pemeriksaan Zat Organik Dalam Pasir ... ... 41

1b). Pemeriksaan Kadar Lumpur Dalam Pasir... ... 41

1c). Pemeriksaan Specific Gravity Dan Absorption Pasir ... ... 41

1d). Pemeriksaan Gradasi Pasir... ... 43

1e). Pengujian SSD (Saturated Surface Dry) ... ... 44

2. Pemeriksaan Terhadap Agregat Kasar... 45

2a). Pemeriksaan Specific Gravity Dan Absorption Kerikil... 45

2b). Pemeriksaan Berat Satuan Kerikil ... 46

2c). Pemeriksaan Gradasi Kerikil ... 47

3. Pembuatan Benda Uji Kuat Tarik Baja Tulangan Dan Uji Kuat Tarik Tulangan Bambu ... 48

4. Pembuatan Benda Uji Daya Dukung Kolom Persegi Dengan Tulangan Besi dan Bambu...49

(19)

4b). Pembuatan Rakitan Tulangan Besi ... 49

4c). Pembuatan Rakitan Tulangan Bambu ... 50

4d). Penyiapan Adukan Beton Untuk Pembuatan Benda Uji Kolom Beton Bertulang... 50

5. Pemeriksaan Berat Jenis Beton ... 51

6. Pengujian Kuat Tekan Beton. ... 51

7. Pengujian Kuat Tarik Baja Tulangan... 52

8. Pengujian Kuat Tarik Tulangan Bambu ... 53

9. Pengujian Daya Dukung Pada Kolom Dengan Tulangan Normal dan Tulangan Bambu ... 54

F. Analisis Data ... 55

BAB V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pengujian Bahan Dasar Penelitian ... 56

1. Pengujian Kualitas Agregat Halus...56

1a). Pengujian Kualitas Pasir atau Kandungan Bahan Organik ... 56

1b). Pengujian Saturated Surface Dry (SSD)... 56

1c). Pemeriksaan Berat Absorption pasir ... 57

1d). Pengujian Kandungan Lumpur pada Pasir ... 57

2. Pengujian Kualitas Agregat Kasar ...58

2a). Pengujian Keausan Agregat Kasar... 58

2b). Pemeriksaan Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Kasar... 58

3. PengujianGradasi Agregat...58

3a). Pengujian Gradasi pada Pasir ... 58

3b). Pengujian Gradasi pada Kerikil ... 59

3c). Pengujian Gradasi pada Kerikil dan Pasir... 60

B. Pengujian Pendukung... 62

1. Workability Adukan Beton. ... 62

2. Pengujian Berat Jenis Beton ... 63

3. Kuat Tekan Beton ... 64

(20)

xix

5a). Pengujian Kuat Tarik Baja... 66

5b). Pengujian Kuat Tarik Bambu ... 68

6. PerbandinganKuat Tarik Tulangan Memanjang Kolom... 69

C. Kuat Tekan Kolom... 70

1. Pola Keruntuhan Benda Uji ... 70

2. Perhitungan Kelangsingan Kolom Persegi ... 71

3. Daya Dukung Kolom Tulangan Besi ... 71

3a). Daya Dukung Kolom Tulangan Besi Hasil Pengujian ... 71

3b). Daya Dukung Kolom Tulangan Besi teoritis... 71

4. Daya Dukung Kolom Tulangan bambu ... 72

4a). Daya Dukung Kolom Tulangan Bambu Hasil Pengujian ... 72

4b). Daya Dukung Kolom Tulangan Bambu teoritis ... 72

5. Perbandingan Daya Dukung Kolom Tulangan Besi Hasil Pengujian Dengan Tulangan Bambu Hasil Pengujian ... 73

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 74

B. Saran - saran. ... 75 DAFTAR PUSTAKA

Gambar

Gambar 1.  Pengujian kadar lumpur ..............................................................L.20

Referensi

Dokumen terkait

Sebagai otoritas tertinggi regulasi sekaligus pengawas syariah terhadap lembaga keuangan dan perbankan yang berasaskan kepada syariah, mereka dapat bekerja sama dengan DSN,

Epoksida minyak dan asam lemak nabati merupakan produk komersial utamanya digunakan sebagai stabilizerpolivinil klorid (PVC) dan polimer-polimer yang lain, dan bahan intermediet

Bila kita ingin menggunakan identifier yang berisi nilai-nilai konstanta yang bernilai tetap (tidak berubah selama program berjalan), maka diawali dengan kata cadangan Const

Soal selidik yang digunakan dalam kajian ini terdiri daripada empat bahagian, iaitu (A) aspek demografi, (B) aspek hubungan minat kanak-kanak terhadap membaca

memakuh ini sebagai simbolisasi bahwa Barong maupun Rangda sudah selesai dibuat sebagai simbol tugas akh- ir dari undagi atau tukang yang sesungguhnya dilakukan oleh orang suci,

Dc to Dc konverter merupakaian rangkaian yang menstabilkan energi yang dihasilkan panel surya fleksibel agar dapat dikonsumsi guna untuk keperluan pengisian

Dari Tabel 7 dapat dilihat bahwa pada legum Desmodium sp peubah kadar air tanah, berat kering daun dan infeksi akar toleran terhadap cekaman kekeringan, sedangkan

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang telah dipaparkan, dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan perusahaan pengakuisisi sektor pertambangan yang diukur