• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 3 MEDAN T.P. 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 3 MEDAN T.P. 2014/2015."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI

POKOK SUHU DAN KALOR DI KELAS X

SEMESTER II SMA NEGERI 3

MEDAN T.P. 2014/2015

Oleh :

Theresia Wira Wardani Sinaga

4113121070

Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iv

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan karunia-Nya sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik dan sesuai waktu yang direncanakan. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Model Problem Based Learning (PBL) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Suhu dan Kalor di Kelas X Semester II SMA Negeri 3 Medan T.P.2014/2015” , diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unimed.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Muhammad Kadri, S.Si, M.Sc selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak awak sampai dengan selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Sehat Simatupang, M.Si; Ibu Dra. Ida Wahyuni, M.Pd dan Bapak Drs. Juniar Hutahaean, M.Si selaku penguji 1, 2 dan 3 yang telah memberikan saran-saran mulai dari perencanaan penelitian sampai dengan selesai penyusunan skripsi ini. Kepada Ibu Erniwati Halawa, S.Si, M,Si selaku dosen pembimbing akademik yang selama ini telah memberikan bimbingan dan dorongan , saran, serta dukungan moril dari diterimanya penulis di Jurusan Fisika ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Sahlan Daulay, MM sebagai Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Medan yang telah memberikan izin penelitian di sekolah yang dipimpin dan Ibu Dra. Sukmawati, M.Si sebagai guru mata pelajaran fisika SMA Negeri 3 Medan yang telah membantu penulis dalam melakukan penelitian.

(4)

mendukung penulis dalam menyelesaikannya skripsi ini. Ucapan terima kasih juga saya ucapkan kepada rekan PPLT SMA Negeri 1 Medang Deras, Batu Bara yang turut menyokong dan membantu saya juga kepada seluruh kerabat dan famili serta keluarga yang tidak bisa saya sebutkan satu per-satu saya ucapkan terima kasih atas dukungan dan semangat yang diberikan kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.

Seperti kata pepatah “Tiada Gading Yang Tak Retak”. Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan, baik dari segi isi maupun tata bahasa. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini mampu bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan , Juli 2015

(5)

iii

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR DI KELAS X

SEMESTER II SMA NEGERI 3 MEDAN T.P. 2014/2015

THERESIA WIRA.W.SINAGA (4113121070)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model Problem Based Learning (PBL) terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Suhu dan Kalor di Kelas X Semester II SMA Negeri 3 Medan T.P. 2014/2015.

Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan populasi adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 3 Medan yang terdiri dari 14 kelas. Sampel penelitian ini diambil 2 kelas yang ditentukan dengan teknik cluster random sampling, yaitu kelas X MIA 10 menggunakan model Problem Based Learning (PBL) dan X MIA 12 dengan menggunakan pembelajaran konvensional. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ada 2 yaitu tes hasil belajar dalam bentuk uraian sebanyak 10 soal dan telah di validasi isi oleh beberapa pakar dan lembar observasi aktifitas belajar. Untuk menguji hipotesis digunakan uji t (uji beda) menggunakan taraf signifikansi 0,05 sebelumnya terlebih dahulu menggunakan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.

Data yang diperoleh antara lain hasil pretes, postes dan aktivitas belajar siswa. Rata-rata nilai pretes siswa pada kelas eksperimen 23,60 dan kelas kontrol 22,78 sedangkan Rata- rata-rata nilai postes siswa pada kelas eksperimen 63,15 dan kelas kontrol 56,97. Berdasarkan analisis, diperoleh bahwa (1) Ada pengaruh yang signifikan model Problem Based Learning (PBL) terhadap hasil belajar siswa pada materi Suhu dan Kalor di Kelas X Semester II SMA Negeri 3 Medan T.P. 2014/2015; (2) Aktivitas siswa pada model Problem Based Learning (PBL) mempengaruhi hasil belajar siswa.

(6)
(7)

vii

(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Sintaks Model PBL 18

Tabel 2.2. Kalor jenis zat 25

Tabel 3.1. Desain Penelitian tipe Two Group (Pre-Test dan Post-Test) 29

Tabel 3.2. Prosedur Penelitian 31

Tabel 3.3. Perincian Kisi-kisi tes hasil belajar 32

Tabel 3.4. Kategori Hasil Belajar Siswa 33

Tabel 4.1 Data Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan Pretes Kelas Kontrol 39

Tabel 4.2 Data Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Pretes Kelas Kontrol 40

Tabel 4.3 Nilai Rata-rata dan simpangan baku 42

Tabel 4.4 Uji Normalitas Data Kedua Kelompok Sampel 42

Tabel 4.5 Uji Homogenitas Data Kedua Kelompok Sampel 42

Tabel 4.6 Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis Kemampuan Pretes 43

Tabel 4.7 Ringkasan perhitungan Uji Hipotesis Kemampuan Postes 44

Tabel 4.8 Hasil observasi aktivitas hasil belajar siswa kelas eksperimen 44

selama proses pembelajaran

Tabel 4.9 Ringkasan data postes siswa menurut tingkatan Taksonomi 46

(9)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Termometer air raksa, alkohol dan klinis 21

Gambar 2.2. Air panas dan dingin dalam suatu wadah 25

Gambar 4.4 Diagram batang kategori nilai dan aktivitas siswa kelas 47

eksperimen

Gambar 4.5 Diagram batang perbedaan nilai siswa pada postes 48

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 RPP Suhu dan Kalor 55

Lampiran 2 LKS Suhu dan Kalor 65

Lampiran 3 RPP Perubahan Wujud 66

Lampiran 4 LKS Perubahan Wujud 80

Lampiran 5 RPP Asas Black 84

Lampiran 6 LKS Asas Black 96

Lampiran 7 RPP Perpindahan Kalor 98

Lampiran 8 LKS Perpindahan Kalor 109

Lampiran 9 Instrumen Penilaian Pretes/Postest 112

Lampiran 10 Kisi-kisi Pretes/Postest 114

Lampiran 11 Instrumen Penilaian Aktivitas 126

Lampiran 12 Perhitungan Nilai Rata-rata dan Standar Deviasi 130

Lampiran 13 Perhitungan Normalitas Data 132

Lampiran 14 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors 137

Lampiran 15 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z 138

Lampiran 16 Perhitungan Homogenitas Data 139

Lampiran 17 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F 142

Lampiran 18 Perhitungan Uji Hipotesis 144

Lampiran 19 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi t 146

Lampiran 20 Deskriptor Observasi Aktivitas Belajar Siswa 148

Lampiran 21 Lembar Penilaian Aktivitas Kelas Eksperimen 150

Lampiran 22 Lembar Penilaian Aktivitas Kelas Kontrol 162

(11)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kehidupan suatu bangsa erat sekali kaitannya dengan tingkat pendidikan dari bangsa tersebut. Tugas pendidik tidak hanya sekedar melestarikan budaya dan meneruskan dari generasi ke generasi. Dengan pendidikan juga diharapkan dapat mengubah dan mengembangkan pengetahuan. Maka dengan itu, pemerintah sangat berupaya terus untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

Pendidikan dapat dilaksanakan dimana saja, baik di sekolah maupun di rumah. Kegiatan pokok dalam pendidikan disekolah adalah kegiatan belajar mengajar dan diharapkannya dari kegiatan belajar mengajar siswa dapat mengalami perubahan dalam dirinya. Proses perubahan diri tersebut merupakan standar keberhasilan dari tujuan pendidikan.

Untuk mengetahui standar keberhasilan dari pendidikan perlu dilakukan pengukuran kualitas hasil belajar atau evaluasi keberhasilan belajar. Menurut (Slameto, 2013)berhasil tidaknya pencapaian tujuan belajar bergantung kepada proses belajar siswa yang dialami siswa sebagai anak didik. Pencapaian tujuan pendidikan akan mampu menghasilkan perubahan dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dan mengetahui pencapaian siswa dalam belajar dapat dengan mudah dilihat melalui hasil belajar.

Pada dasarnya berbagai kejadian yang terjadi di sekitar kita tidak pernah terlepas dari fisika. Fisika mempelajari gejala alam serta fenomena alam yang dijelaskan oleh berbagai prinsip dan hukum fisika. Melalui pembelajaran fisika juga dapat diukur ranah afektif siswa, kognitif dan psikomotorik ketika pembelajaran fisika. Melalui mengukur ketiga ranah ini, guru dapat mengetahui berhasil atau tidaknya siswa dalam mempelajari pelajaran fisika.

(12)

kenaikan hasil belajar yang signifikan peneliti menyebarkan angket kepada siswa kelas X MIA di SMA Negeri 3 Medan.

Hasil Angket di SMA Negeri 3 Medan menjelaskan beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar fisika tidak mengalami kenaikan hasil belajar yang signifikan dikarenakan siswa mengalami beberapa masalah dalam belajar fisika, yaitu (1) siswa mengatakan pelajaran fisika sulit karena mereka harus menghapal rumus dan menyelesaikan soal-soal perhitungan yang sukar (2) pembelajaran fisika hanya seputar teori-teori bacaan (3) pembelajaran fisika cenderung pasif dan siswa kurang diajak berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran dan (4) siswa kurang termotivasi dalam belajar karena mereka berpikir tidak ada hal yang dapat dicapai melalui pembelajaran fisika.

Dari beberapa faktor diatas, peneliti mencoba menerapkan satu model pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar fisika yang signifikan. Penerapan model Problem Based Learning sudah pernah digunakan sebelumnya oleh (Ni Nyoman Lestari , 2010) hasil penelitiannya menunjukan prestasi belajar siswa pada kelompok PBL berkualifikasi amat baik sebesar 44,74 % sedangkan pada kelompok konvensional sebesar 5,26%.

Sedangkan menurut (I’in Sufiya, 2010) keterlaksanaan model pembelajaran

Problem Based Learning berbantuan mind mapping terlaksana sebesar 89,59%

(sangat baik) oleh guru dan 84,68% (baik) oleh siswa. Menurut (Wasiso dan Hartono, 2013), terdapat perbedaan peningkatan pemahaman antara siswa yang mengalami pembelajaran dengan model PBL bervisi SETS dan konvensional. Siswa mengalami peningkatan pemahaman kebencanaan yang lebih besar daripada siswa yang mengalami pembelajaran konvensional.

Hal ini juga didikung oleh (Folashade dan Afolabi, 2009) “Problem based learning technique is more effective in teaching and learning pf physics and science subject in particular than the convensional method. Problem based learning technique exposed to the student more to realities of life and tend to work as scientist and acquire knowledge by themselves which the teacher only correct

their miss conceptions.” Penggunaan model PBL lebih efektif digunakan dalam

(13)

3

Teknik PBL menunjukan kepada siswa kenyataan dalam kehidupan sehari-hari dan menjaga alam sehingga memperoleh pengetahuan oleh mereka sendiri dimana guru hanya memeriksa kesalahan dari konsep yang mereka temukan.

Dan menurut (Sahin dan Yorek , 2009) “The study has compared

achievement and expectations of PBL and traditonal group student physics class. In additition, relationship of student expectation, achievement and gender were

examined.” Hasil penelitian menunjukan adanya perbedaan hasil belajar kelas

PBL dan kelas tradisional di dalam kelas fisika. Peneliti juga menambahkan, hubungan yang diharapkan siswa, motivasi atau keinginan untuk sukses dan jenis kelamin menentukan hasil belajar.

Berdasarkan peneliti sebelumnya diketahui bahwa ada pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa melalui penggunaan model PBL ini. Namun para peneliti sebelumnya mengalami beberapa kendala, yaitu (1) kurang terlibatnya siswa pada saat proses belajar mengajar berlangsung sehingga sulit mengatur alokasi waktu yang diperlukan dalam proses pembelajaran dengan model ini, (2) ketersediaan alat dan bahan yang akan digunakan dalam eksperimen, (3) sebelumnya eksperimen yang akan dilakukan belum pernah dipercobakan oleh peneliti, (4) kurangnya penalaran siswa dalam menemukan masalah dan (5) kurangnya kesiapan siswa sebelum berlangsungnya proses belajar mengajar.

(14)

Sementara upaya peningkatan hasil belajar dengan model PBL telah digunakan oleh peneliti sebelumnya namun tidak menggunakan pendekatan saintifik serta menggunakan pembelajaran Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 serta berbantukan mind mapping.

Dari berbagai uraian, peneliti tertarik melakukan penelitian, “Pengaruh Model Problem Based Learning (PBL) terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Suhu dan Kalor di Kelas X di SMA Negeri 3 Medan T.P. 2014/2015

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan, maka peneliti yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut :

1. Rendahnya hasil belajar fisika siswa,

2. Siswa jarang berpikir untuk menemukan konsep fisika dalam kehidupan sehari-hari sehingga pelajaran fisika membosankan,

3. Kurangnya minat siswa untuk mempelajari fisika siswa.

4. Pembelajaran fisika masih bersifat konvensional, kurangnya variasi model dan metode pembelajaran.

5. Pembelajaran fisika masih hanya sebatas menghapal rumus dan teori serta mengerjakan soal-soal.

1.3. Batasan Masalah

Memperjelas ruang lingkup masalah yang akan diteliti, maka perlu dijelaskan batasan masalah dalam penelitian yaitu :

1. Model pembelajaran selama kegiatan belajar mengajar adalah model

Problem Based Learning dan model pembelajaraan konvensional pada

materi pokok Suhu dan Kalor di SMA Negeri 3 Medan kelas X di Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015.

2. Objek penelitian ini adalah siswa/i SMA Negeri 3 Medan kelas X Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015.

3. Hasil belajar yang diteliti adalah hasil belajar fisika siswa.

(15)

5

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan batasan masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu :

1. Bagaimana hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran

Konvensional pada materi Suhu dan Kalor di kelas X Semester II SMA Negeri 3 Medan T.P. 2014/2015 ?

2. Bagaimana hasil belajar siswa menggunakan model Problem Based

Learning pada materi Suhu dan Kalor di kelas X Semester II SMA Negeri

3 Medan T.P. 2014/2015 ?

3. Bagaimana aktivitas siswa selama proses belajar mengajar dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada materi Suhu dan Kalor di kelas X Semester II SMA Negeri 3 Medan T.P. 2014/2015 ?

4. Bagaimana aktivitas siswa selama proses belajar mengajar dengan menggunakan model Problem Based Learning pada materi Suhu dan Kalor di kelas X Semester II SMA Negeri 3 Medan T.P. 2014/2015 ?

5. Bagaimana pengaruh model Problem Based Learning (PBL) terhadap hasil

belajar siswa pada materi Suhu dan Kalor di Kelas X Semester II SMA Negeri 3 Medan T.P. 2014/2015 ?

1.5. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk :

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa menggunakan pembelajaran

konvensional pada materi Suhu dan Kalor di kelas X Semester II SMA Negeri 3 Medan T.P. 2014/2015.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa menggunakan model Problem Based

Learning pada materi Suhu dan Kalor di kelas X Semester II SMA Negeri

3 Medan T.P. 2014/2015

3. Untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses belajar mengajar dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada materi Suhu dan Kalor di kelas X Semester II SMA Negeri 3 Medan T.P. 2014/2015.

4. Untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses belajar mengajar dengan

(16)

Suhu dan Kalor di kelas X Semester II SMA Negeri 3 Medan T.P. 2014/2015.

5. Untuk mengetahui pengaruh model Problem Based Learning (PBL)

terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Suhu dan Kalor di Kelas X Semester II SMA Negeri 3 Medan T.P. 2014/2015.

1.6.Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dalam penelitian yaitu :

1. Sebagai bahan informasi hasil belajar siswa yang menggunakan model

Problem Based Learning (PBL) di SMA Negeri 3 Medan.

2. Sebagai salah satu alternatif pembelajaraan yang dapat digunakan guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaraan.

1.7.Defenisi Operasional

1. Belajar suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

(Slameto, 2002)

2. Hasil Belajar Purwanto (2008:46) hasil belajar adalah perubahan perilaku disebabkan karena dia mencapai penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam proses belajar mengajar. (Purwanto, 2008)

3. Pembelajaran konvensional atau disebut juga dengan pembelajaran biasa dilakukan oleh para guru dalam mengajar selama ini. Pembelajaran konvensional cenderung pasif dalam menerima pembelajaran.

4. Model pembelajaran merupakan pola umum perilaku pembelajaran untuk

mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Model pembelajaraan dapat dijadikan pola pilihan, artinya para guru boleh memilih model pembelajaran yang sesuai dan efisien untuk mencapai tujuan pendidikannya. (Rusman, 2010)

5. Problem based learning (PBL) merupakan pembelajaran yang

(17)

7

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Amir, T., (2010), Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning, Kencana Media Perdana Group, Jakarta.

Arends, R., (2008), Learning to Teach, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Dahar, R.W., (2006), Teori-teori belajar dan Pembelajaraan, Erlangga, Jakarta. Folshade,A., dan Akinbobola,A.O., (2009). Contructivist Problem Based

Learning Technique and the Academic of Physics Students with Low Ability

Level in Nigerian Secondary Schools. Eurasian Journal of Physiscs and

Chemistry Education : 50

Giancoli., 2001, Fisika Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta.

I’in Sufiya, Sutarman, dan Sugianto., (2010), Pengaruh Penggunaan Model PBL Berbantuan Mind Mapping terhadap Prestasi Belajar Fisika Siswa kelas X SMA Negeri 02 Batu, Jurnal Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang

Ngalimun., (2012). Strategi dan Model Pembelajaran, Aswaja Pressindo, Yogyakarta.

Lestari, N.N.S., (2010), Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Fisika Bagi Siswa Kelas VII SMP. Pendidikan Ganesha Singaraja Bandung :18-19

Kanginan,M., (2006), Fisika Untuk SMA kelas X, Erlangga, Jakarta. Purwanto., (2008), Evaluasi Hasil Belajar, Pustaka Pelajar, Surakrta.

Rusman., (2012), Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, RajaGrafindo, Depok.

Sani,R.A., (2014), Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013, Bumi Aksara, Jakarta.

Sahin,M., dan Yorek, N., (2009), A Comparison of Problem Based Learning and traditional lecture students’ expectations and course grades in an introductory physics classroom, Jounal of Departement of Secondary and

Mathematics Educations Dokuz Eylul University Volume 4 : 760-761

(19)

54

Slameto., (2013), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta

Subagya, H., (2014), Konsep dan Penerapan Fisika SMA/MA Kelas X, Bumi Aksara, Jakarta

Sudjana., (2005), Metoda Statistika, Tarsito, Bandung.

Sugiyono., (2013), Metode Penelitian Pendidikan, Alfabeta, Bandung Surya, Y., (1997), Olimpiade Fisika, Primatika Cipta Ilmu, Jakarta (2008), IPA Fisika Gasing Kelas VII, Grasindo, Jakarta

Tahir, W.M., (2012), Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Menggunakan Media Kartu Bilangan pada Pembelajaran Matematika [online]. Tersedia :

http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/viewFile/831/pdf

Wasiso, S.J., dan Hartono., (2013), Implementasi Model Problem Based Learning Bervisi SETS untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah IPA dan Kebencanan oleh Siswa, Jounal of Innovative Science Education: 66-67

Yeni, E.M., (2011), Pemanfaatan Benda-benda Manipulatif untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Geometri dan Kemampuan Tilikan Ruang Siswa kelas

V Sekolah Dasar. [Online]. Tersedia:

Gambar

Gambar 2.2.    Air panas dan dingin dalam suatu wadah

Referensi

Dokumen terkait

Tesis dengan judul “ Pola Retorika Abstrak Dan Pendahuluan Artikel Jurnal Litera dan Relevansinya dengan Pengajaran Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi ” ini

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan atas limpahan rahmat dan berkatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir dengan judul ” Penjadwalan Waktu

Tujuan : Untuk mengetahui pelaksanaan Fisioterapi dalam mengurangi nyeri, meningkatkan lingkup gerak sendi dan meningkatkan kekuatan otot pada kasus Osteoarthritis

[r]

Alat dan bahan : Foto gerbang sekolah /kunjungan langsung, foto kendaraan roda 6, air, botol, gayung, sendok Tujuan : - Anak mampu melakukan ibadah sehari-hari.. - Anak

1) Guru dapat menerapkan pendekatan SAVI pada pembelajaran Bahasa Indonesia pada aspek kemampuan membaca pemahaman. 2) Guru dapat memahami dengan tepat langkah-langkah

Pengembangan karir sebagai sebuah cara untuk menyakinkan perusahaan untuk mendapatkan kemampuan yang terbaik dari pegawainya sehingga mereka mampu untuk jenjang yang

The problem faced by teacher of SMP N 2 Simo Boyolali in teaching reading to the second year students are that the student feels bored in learning English, because they have