• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. wadah sumber pendanaan bagi perusahaan-perusahaan maupun institusi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. wadah sumber pendanaan bagi perusahaan-perusahaan maupun institusi"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pasar modal (capital market) adalah suatu tempat berbagai instrumen keuangan jangka panjang, baik ekuiti (saham), berupa surat utang (obligasi), reksa dana, instrumen derivatif dan instrumen lainnya bisa diperjual belikan. Pasar modal digunakan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi dan juga digunakan sebagai wadah sumber pendanaan bagi perusahaan-perusahaan maupun institusi pemerintah (Suyanti & Hadi, 2019).

Berinvestasi di pasar modal saat ini tengah menjadi tren di generasi Z dan banyak dari generasi Z yang sudah merambah berbagai jenis nvestasi untuk membentuk sistem keuangan yang lebih baik di masa depan. Generasi Z sering disebut sebagai i-generation atau generasi internet. Generasi internet bertumbuh dan berkembang seiring dengen digitalisasi di berbagai aspek. Mereka ahli dalam mengoperasikan berbagai media teknologi (digital natives) dan memiliki karakter unik multi-tasking yang membedakan dengan generasi sebelumnya (Christiani &

Ikasari, 2020).

Perkembangan teknologi belakangan ini mengakibatkan bermunculan berbagai aplikasi online trading semakin memudahkan generasi muda untuk berinvestasi dan memilih produk investasi yang di inginkannya meskipun pada masa pandemi seperti saat ini. Hasil dalam suatu penelitian menunjukkan bahwa fasilitas online trading berpengaruh pada minat seseorang dalam berinvestasi (Pradnyani & Pramitari, 2019).

(2)

Menurut PT Bursa Efek Indonesia (2020), pada akhir tahun 2020 investor pasar modal meningkat 56% dari tahun 2019 menjadi 3,88 juta investor.

Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah investor pasar modal tumbuh 71,42% sepanjang tahun 2021 yang terlihat dari single investor identification (SID) yang mencapai 6,43 juta per September 2021. Berdasarkan

aspek demografi, data KSEI per September 2021 jumlah investor di dominasi oleh generasi milenial dan generasi Z yang berumur di bawah 30 tahun yang mencapai kurang lebih 58,5% dari total investor.

Gambar 1.1

Data Jumlah Investor Pasar Modal

Sumber : Kustodian Sentral Efek Indonesia

Hasil suatu penelitian mengungkapkan bahwa pembelian saham dapat dipengaruhi oleh sikap, norma subjektif, kendali perilaku, dan bias pengalaman masa lalu. Dalam memilih produk investasi, investor memiliki berbagai macam pilihan. Hal ini disebabkan oleh banyaknya fasilitator yang menyediakan berbagai

(3)

macam produk investasi. Masing-masing individu mempunyai sikap yang berbeda- beda, sehingga dengan adanya sikap, dapat diketahui faktor apa saja yang dapat menentukan alasan mengapa seseorang dapat memilih produk investasi tersebut (Raut et al., 2018).

Rencana sosial manusia pada dasarnya terbentuk mengikuti informasi atau keyakinan yang dimilikinya tentang perilaku yang sedang dipertimbangkan.

Keyakinan ini berasal dari berbagai sumber, seperti pengalaman pribadi, pendidikan, radio, surat kabar, TV, internet dan media lainnya ataupun antar tindakan dengan keluarga dan teman. Perbedaan individu (misalnya faktor demografis, karakteristik dan kepribadian) merupakan hal yang dapat mempengaruhi cara seseorang dalam menafsirkan informasi yang diperoleh sehingga memiliki perbedaan dalam keyakinan yang mereka pegang (Stephen P.

Robbins, 2017).

Secara khusus, keyakinan dibedakan menjadi tiga jenis. Pertama, orang- orang memegang keyakinan berdasarkan konsekuensi positif atau negatif berdasarkan pengalaman jika mereka melakukan perilaku tersebut. Sikap merupakan evaluasi konsep secara menyeluruh yang dilakukan oleh pelanggan.

Evaluasi dapat diciptakan oleh sistem afektif yang berupa emosi, perasaan, suasana hati dan tanggapan terhadap suatu rangsangan tertentu. Ketika seorang individu (mahasiswa) menghargai positif suatu perbuatan, maka ia memiliki kehendak untuk melakukan perbuatan tertentu (Fishbein & Ajzen, 2011).

Generasi muda akan berkeinginan untuk berinvestasi saham apabila mereka memiliki keyakinan-keyakinan positif bahwa berinvestasi saham merupakan kegiatan yang menguntungkan bagi mereka. Sebaliknya, niat generasi muda akan

(4)

rendah bila mereka mempersepsikan berinvestasi saham akan memberikan kerugian bagi mereka. Seiring dengan adanya peningkatan praktek investasi yang dilakukan oleh mahasiswa, kampus turut berperan dengan memberikan berbagai macam edukasi melalui berbagai program. Tujuannya agar mahasiswa lebih mengetahui tentang pasar modal (Taufiqoh et al., 2019).

Setiap mahasiswa memiliki takaran masing-masing dalam pemenuhan kebutuhannya menyesuaikan dengan pendapatan yang diperolehnya. Mahasiswa yang memiliki uang saku lebih banyak akan cenderung dapat menyisihkan uang lebih banyak untuk berinvestasi. Minat seorang investor dalam hal investasi juga erat kaitannya dengan pertimbangan return yang akan diperolehnya. Selain itu juga, setiap investor memiliki kapasitas masing-masing dalam menampung resiko yang dimungkinkan timbul pada saat berinvestasi (Dewi et al., 2018).

Sebelum mengambil keputusan berinvestasi, investor tentunya harus mengetahui dan mempelajari beberapa pemahaman dasar yang berkaitan dengan investasi, keuntungan (return) yang akan diperoleh dan juga resiko yang akan dihadapinya. Informasi dasar mengenai investasi sangat diperlukan mengingat ada banyak jenis investasi yang tersedia. Hasil dalam suatu penelitian menunjukkan semakin tinggi pengetahuan investasi maka cenderung dapat meningkatkan minat investasi (Suyanti & Hadi, 2019).

Return dan resiko memiliki hubungan yang berkesinambungan dalam

berinvetstasi, dimana semakin besar return yang ditawarkan maka akan semakin besar resiko yang dihadapi. Dalam suatu penelitian menunjukkan bahwa return berpengaruh pada variabel minat investasi secara signifikan. Semakin besar return yang mungkin diperoleh maka semakin besar pula minat investasi. Sebaliknya,

(5)

semakin kecil return yang mungkin diperoleh maka semakin kecil pula minat investasi (Tandio & Widanaputra, 2016).

Hasil penelitian Mahardhika dan Zakiyah (2020), dan Seni dan Ratnadi (2017) menyatakan bahwa sikap mempunyai pengaruh signifikan pada niat berinvestasi saham. Seseorang bersikap positif atau menganggap baik dalam berinvestasi saham maupun ke investor atau calon investor akan mempengaruhi bagaimana niat mahasiswa untuk berperilaku selanjutnya. Hal ini dikarenakan mahasiswa yang memiliki pandangan positif mengenai investasi saham sehingga akan meningkatkan niat mahasiswa dalam berinvestasi saham. Hal ini bertentangan dengan penelitian Salisa (2021) yang menyatakan bahwa sikap ditemukan tidak memiliki pengaruh terhadap minat investasi di pasar modal.

Seseorang cenderung membentuk keyakinan berdasarkan individu atau kelompok yang dianggap penting dalam hidup mereka akan menyetujui atau tidak menyetujui perilaku mereka, serta referensi yang diberikan atas perilaku yang dimaksud. Dalam totalitasnya, keyakinan normative injuctive dan deskriptif ini menghasilkan norma yang dirasakan yaitu tekanan sosial yang dirasakan untuk terlibat atau tidak terlibat dalam perilaku. Pengaruh sosial yang penting dari beberapa perilaku berakar dari keluarga, pasangan hidup, kerabat, rekan dalam bekerja dan acuan lainnya yang berkaitan dengan suatu perilaku (Fishbein & Ajzen, 2011).

Sikap mahasiswa terhadap perilaku ditentukan oleh penilaian subjektif mahasiswa terhadap dunia sekitarnya, pemahaman mahasiswa tentang dirinya dan lingkungannya, yang dilakukan dengan menghubungkan perilaku tertentu dengan berbagai keuntungan atau kerugian yang dapat diperoleh jika ia melakukannya atau

(6)

tidak melakukannya. Sikap adalah sejumlah perasaan yang dirasakan individu untuk mendukung atau menolak suatu objek yang dihadapi yang diukur dengan skala evaluatif seperti baik atau buruk, setuju atau tidak setuju dan penting atau tidak penting (Mahardhika & Zakiyah, 2020).

Secara normal, mahasiswa yang memiliki pemahaman cenderung menyarankan untuk melaksanakan suatu perilaku. Maka, tekanan sosial yang dirasakan akan semakin besar. Sebaliknya, apabila memberikan sugesti untuk tidak melaksanakan suatu perilaku maka tekanan sosial yang dirasakan cenderung berkurang. Misalnya, apabila seorang mahasiswa bertemu dengan teman yang berinvestasi di saham kemudian temannya tersebut menceritakan keuntungan yang diperoleh maka hal tersebut akan mendorong mahasiswa yang mendengar informasi tersebut untuk berinvestasi di pasar saham (Fishbein & Ajzen, 2011).

Hasil penelitian Seni dan Ratnadi (2017) menunjukkan bahwa norma subjektif berpengaruh positif pada niat generasi muda untuk berinvestasi saham.

Hal ini bermakna semakin yakin orang terdekat untuk berinvestasi saham, maka semakin kuat niatan seseorang untuk berinvestasi saham di pasar modal. Hasil penelitian Rahadjeng dan Fiandari (2020) juga menunjukkan bahwa semakin baik sikap norma subjektif maka semakin besar pula niat untuk berinvestasi pada saham.

Berdasarkan referensi yang diterima, seseorang akan membentuk keyakinan tentang personal dan faktor lingkungan yang dapat membantu atau menghambat upaya mereka untuk melakukan perilaku tersebut. Keyakinan ini menghasilkan rasa efikasi diri yang tinggi atau rendah atau kendali diri yang berkaitan dengan perilaku.

Kendali perilaku merupakan pemahaman mengenai sederhana atau kompleksnya dalam melakukan perbuatan atas dasar pada pengalaman terdahulu dan kendala

(7)

yang dapat dicari solusinya dalam melakukan suatu perbuatan (Fishbein & Ajzen, 2011).

Keberadaan faktor pendukung memberikan peran penting dalam hal pengendalian atas kendali perilaku, berdasarkan ada tidaknya faktor-faktor yang mendukung atau menghambat mahasiswa dalam berperilaku. Keyakinan ini didasarkan pada pengalaman sebelumnya terhadap suatu perilaku, informasi yang dimiliki tentang perilaku, serta faktor-faktor lain yang dapat menambah atau mengurangi perasaan mahasiswa tentang perilaku tersebut. (Mahardhika &

Zakiyah, 2020).

Semakin banyak mahasiswa merasakan banyak faktor pendukung dan semakin sedikit faktor penghambat untuk melakukan suatu perilaku, maka semakin banyak kendali yang mereka rasakan atas perilaku tersebut, maka semakin banyak kendali yang mereka rasakan terhadap perilaku tersebut dan sebaliknya, semakin sedikit mahasiswa yang merasakan faktor pendukung dan banyak faktor penghambat. untuk dapat melakukan suatu perilaku mahasiswa akan cenderung mempersepsikan dirinya sulit untuk melakukan perilaku tersebut (Fishbein &

Ajzen, 2011).

Hasil penelitian Seni dan Ratnadi (2017) menyatakan bahwa persepsi kendali perilaku memiliki dampak positif pada keinginan generasi muda untuk berinvestasi saham. Hal ini bermakna bahwa semakin banyak keyakinan akan sedikitnya faktor penghambat untuk melakukan investasi saham, maka semakin kuat niatan seseorang untuk berinvestasi saham di pasar modal. Sedangkan hasil penelitian Adnantara (2021) menyatakan bahwa persepsi kendali perilaku tidak berpengaruh terhadap inrensi investor individu di Bali dalam pemilihan saham di

(8)

masa pandemi Covid-19. Ada atau tidaknya faktor pendukung maupun faktor penghambat, investor akan tetap berinvestasi di pasar modal.

Keterampilan mengelola keuangan pribadi penting bagi mahasiswa.

Mahasiswa yang memiliki kemampuan dalam mengelola keuangannya dengan baik akan menunjukkan perilaku pengambilan keputusan yang bijak tentang keuangan seperti kapan waktu yang tepat untuk berinvestasi, menabung, serta menggunakan kartu kredit. Tidak semua orang memiliki keberanian memulai investasi. hal ini dikarenakan efikasi keuangan yang kurang memadai. Individu memerlukan rasa keyakinan atau kepercayaan diri terhadap kemampuan mengalokasikan keuangan sehingga dapat mendorong mereka untuk melakukan sesuatu yang dalam ilmu psikologi dikenal sebagai efikasi diri dalam keuangan (Tandio & Widanaputra, 2016).

Berdasarkan data yang diperoleh dari Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang memiliki 6.014 mahasiswa. Mereka berasal dari berbagai daerah yang memiliki karakteristik lingkungan dan pemikiran yang berbeda-beda. Universitas Muhammadiyah Malang khususnya Fakultas Ekonomi dan Bisnis mendirikan Pojok BEI untuk menunjang mahasiswa dalam pengelolaan keuangan, Selain itu dalam beberapa program studi juga terdapat mata kuliah wajib yang diberikan, dimana melalui mata kuliah tersebut dapat membantu menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa.

Berdasarkan fenomena yang telah di uraikan diatas, maka penulis ingin melakukan penelitian dengan judul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Niat Mahasiswa dalam Berinvestasi di Pasar Modal (Studi Kasus pada Mahasiswa

(9)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang yang masih aktif)”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian terdapat tiga faktor yang akan diteliti yaitu sikap, norma subjektif dan persepsi kendali perilaku. Berdasarkan faktor- faktor tersebut penulis merumuskan masalah sebagai berikut ini:

1. Apakah sikap mempengaruhi niat mahasiswa dalam berinvestasi di pasar modal?

2. Apakah norma subjektif mempengaruhi niat mahasiswa dalam berinvestasi di pasar modal?

3. Apakah persepsi kendali perilaku mempengaruhi niat mahasiswa dalam berinvestasi di pasar modal?

4. Apakah sikap, norma subjektif dan persepsi kendali perilaku mempengaruhi niat mahasiswa dalam berinvestasi di pasar modal?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, melalui penelitian ini penulis ingin mencapai tujuan sebagai berikut ini:

1. Mengkaji pengaruh sikap terhadap niat mahasiswa dalam berinvestasi di pasar modal

2. Mengkaji pengaruh norma subjektif terhadap niat mahasiswa dalam berinvestasi di pasar modal

(10)

3. Mengkaji pengaruh persepsi kendali perilaku terhadap niat mahasiswa dalam berinvestasi di pasar modal

4. Mengkaji pengaruh sikap, norma subjektif dan persepsi kendali perilaku terhadap niat mahasiswa dalam berinvestasi di pasar modal

D. Batasan Penelitian

Batasan penelitian bertujuan untuk menemukan temuan yang fokus dan mendalam. Mengingat terdapat banyak faktor dalam penelitian ini yang dapat memengaruhi niat mahasiswa untuk berinvestasi di pasar modal, maka peneliti membatasi masalah dengan menggunakan pendekatan Theory of Planned Behaviour (TPB) yang dikembangkan oleh Ajzen pada tahun 1991. Penelitian ini

menitik beratkan studi kasusnya pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Universitas Muhammadiyah Malang yang berstatus mahasiswa aktif.

E. Manfaat Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, penulis berharap dapat memberikan manfaat sebagai berikut ini:

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat yaitu:

a. Menjadi sarana pembelajaran dan menambah pengetahuan khususnya terkait dengan faktor-faktor yang mempengaruhi niat mahasiswa dalam berinvestasi di pasar modal.

b. Memperdalam pengetahuan mengenai investasi sebagai bahan pertimbangan dalam mengatur keuangan di masa depan.

(11)

c. Menjadi bahan referensi bagi penelitian selanjutnya untuk merumuskan masalah ataupun menemukan faktor-faktor baru yang dapat mempengaruhi keputusan mahasiswa dalam berinvestasi di pasar modal.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis penelitian ini dapat bermanfaat sebagai berikut:

a. Bagi Mahasiswa

Menambah pengetahuan dan wawasan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan investasi dan yang harus diperhatikan sebelum memulai berinvestasi. Selain itu, dapat juga menjadi bahan pertimbangan untuk mengelola keuangan di masa depan.

b. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan pertimbangan bagi perusahaan yang bergerak di bidang investasi untuk mengetahui hal- hal yang menjadi pertimbangan calon investor dalam memilih produk investasi.

Referensi

Dokumen terkait

Maka dari itu, penulis akan melakukan penelitian yang berlandaskan oleh berbagai fenomena diatas dan latar belakang yang telah diuraikan tentang penghentian prematur atas

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan dengan judul: "Analisis

Untuk menambah ilmu pengetahuan, memperluas wawasan serta mengaplikasikan pengetahuan yang didapat di bangku kuliah khususnya dalam menganalisis pengaruh Current Ratio ,

Berdasarkan dari pemaparan diatas mengenai permasalahan dan fenomena yang terjadi maka peneliti ingin melakukan penelitian dengan judul “ hubungan persepsi body image

Maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak dalam Membayar Pajak Bumi dan Bangunan di

Berdasarkan fenomena diatas yang telah disebutkan sebelumnya, maka penulis ingin melakukan penelitian mengenai Pengaruh Pelatihan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai

Berdasarkan uraian permasalahan dan fenomena di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian pentingnya faktor kualitas produk, harga dan layanan yang mempengaruhi

Berdasarkan hasil fenomena dan penulisan maka penulis ingin meneliti dengan tujuan mengetahui informasi lebih dalam mengenai faktor – faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen, maka