• Tidak ada hasil yang ditemukan

3. METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "3. METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

14

Universitas Kristen Petra

3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Sejarah Perusahaan

Pada saat pertama kali berdiri, Java Paragon Hotel Dan Residences tidak di kenal sebagai hotel, namun sebagai apartemen dengan nama Paragon Serviced Apartment yang berdiri di lokasi yang sama. Paragon is a word that means ideal : model of excellence or perfection of a kind; one having no equal; a perfect embodiment of a concept atau dapat diartikan bahwa adalah kata yang bermakna ideal, sebuah contoh kesempurnaan yang lebih dari cukup, sebuah pembentukan konsep yang sempurna.

Paragon Serviced Apartement didirikan oleh PT. Sekawan Bhakti Intiland pada tahun 1993. Paragon Serviced Apartment terdiri atas dua buah tower, dan masing – masing memiliki 18 lantai yang memiliki fasilitas dengan kolam renang, fitneess centre, café, dan laundry.

Berdasarkan hasil penelitian dan analisa yang dilakukan, seperti perkembangan Surabaya Barat yang signifikan, rendahnya jasa penerbangan yang mengakibatkan lebih banyak perjalanan yang di lakukan ke Surabaya dan tingginya tingkat hunian kamar (TPK) atau okupansi, pihakpershaan melihat bahwa pasar bisnis perhotelan di Surabayamemiliki prpspek yang lebih baik daripada apartemen. Hal ini di karenakan oleh jumlah permintaan atas kamar hotel yang notabene bersifat jangka pendek lebih banyak dibandingkan dengan jumlah permintaan atas apartemen yang lebih banyak diguanakan dalam jangkawaktu lebih panjang.

Oleh karena itu, PT Sekawan Bhakti Intiland memutuskan untuk merombak tower di bagian belakang menjadi sebuah hotel. Renovasi ini diiringi dengan adanya pergantian nama dari “ Serviced Apartment” menjadi “Java Paragon Hotel & Residences” pada tanggal 8 Agustus 2008.Java adalah satu – satunya hotel bisnis berbintang empat yang memiliki Executive Floors. Java Paragon mengusung konsep New Modern Minimalist dan memiliki kapasitas sebanyak 230 kamar hotel dan 62 unut apartemen dengan berbagai fasilitas yang menunjang kenyamanan pengunjung.

(2)

15

Universitas Kristen Petra

Gambar 3.1. Lokasi Java Paragon Hotel Sumber: Dokumen Java

3.2 Company Profile dan Kegiatan serta Platform Usaha Perusahaan 3.2.1 Company Profile

Nama Perusahaan : Java Paragon Hotel& Residences Surabaya Alamat Perusahaan : Jalan Mayjen Sungkono 101 – 103

Surabaya 60256- Indonesia Telepon : ( +62-31 ) 562 1234

Fax : (+62-31 ) 566 5905

E-mail : info@javaparagon.com Website : www.javaparagon.com

Produk : Jasa ( Service – Hospitality & Leisure )

(Barang/Jasa) : Produk (Hotel & Apartemen, Food &Beverages )

Java Paragon Hotel & Residences adalah hotel berbintang empat di Surabaya yang memiliki desain modern minimalist dengan atmosfer yang modern, kenyamanan kelas internasional dan layanan yang professional sehingga siap menjadi pilihan yang tepat bagi para pebisnis ataupun traveler. Selain itu, Java Paragon Hotel & Residences merupakan satu – satunya hotel bintang empat yang memiliki fasilitas executive floors.

Java Paragon Hotel & Residences terletak pada lokasi yang sangat strategis, yakni di Jalan Mayjen Sungkono dan hanya membutuhkan 15 menit ke

(3)

16

Universitas Kristen Petra

central business district, 20 menit ke Juanda International Airport serta berdekatan dengan banyak tempat laiinya seperti sekolah internasional. Golf course dan theme park. Bahkan hanya perlu berjalan kaki saja untuk dapat mencapai pusat perbelanjaan, food center ataupun night entertainment outlets.

Java Paragon Hotel& Residences terdiri atas dua tower yang terbagi atas hotel dan apartemen. Untuk hotel ada 230 unit kamar bernuansa elegan dengan tipe Superior, Deluxe, Executive Floor Superior dan Deluxe, serta Executive Suite. Java Paragon Hotel & Residences menyediakan dua lantai untuk serviced- suites dan tiga lantai untuk executive floors yang terletak di lantai 20, 21, dan 22.

Setiap kamar dilengkapi dengan 24 jam broadband internet access dengan kecepatan 512 kbps. Untuk kamar di executive floors, pengunjung mendapatkan fasilitas tambahan antara lain pemakaian free meeting, i-pod speaker, evening free cocktail di executive lounge serta koran harian yang diantar ke setiap kamar.

Sedangkan untuk apatemen (serviced residences), Java Paragon Hotel &

Residences memiliki 62 unit apartemen dengan dua atau tiga kamar tidur. Setiap apartmen di desain dengan ukuran yang cukup luas, 142 meter2 atau 167 meter2, beserta fasilitas full kitchen, internet (broadband) access, 40 satellite tv channel dan freeaccess untuk penggunaan fasilitas olah raga seperti : lapangan tennis, fitness center dan kolam renang.

Untuk lebih memenuhi kebutuhan pebisnis, Java Paragon Hotel &

Residences juga meiliki fasilitas untuk Meeting, Conferences dan Banquet yang biasanya di kenal dengan MICE (Meeting, Incentive, Conference, dan Exhibition).

Dengan pelayanan standar internasional, Java Paragon Hotel & Residences menyediakan fasilitas lengkap untuk pertemuan dengan berbagai benefit termasuk internet full access di setiap ruang meeting dan ballroom.

Bagi keperluan MICE dalam skala besar, Java Paragon Hotel& Residences menyediakan Ballroom yang terletak di lantai dua dengan kapasitas antara 10 hingga 500 orang. Sedangkan untuk skala kecil dan sedang, Java Paragon Hotel &

Residences memiliki meeting rooms dengan kapasitas 20 hingga 50 orang. Untuk event – event lain seperti wedding, bisa di adakan di ballroom dengan kapasitas sampai dengan 350 orang untuk round table dan 600 orang untuk standing party, khusus untuk private event, Java Paragon Hotel & Residences menawarkan

(4)

17

Universitas Kristen Petra

outdoor venue dengan atmosphere yang berbeda, pool garden dengan kapasitas 350 orang untuk round table dan 700 orang untuk standing party. Bukan hanya itu, sebagai business hotel, Java Paragon Hotel & Residences juga memanjakan para tamu dengan food & beverages venue.

Pelanggan Java Paragon Hotel& Residences juga akan di manjakan dengan berbagi venue yang menghidangkan aneka menu makanan dan minuman yang lezat. The Café Asian Inspiration menghadirkan beberapa menu spesial.

The Lounge, tempat yang cozy cocok untuk menghabiskan waktu bersama teman, rekan bisnis. The Cakery, cakeshop Java Paragon, yang menawarkan Cake and Cookies, Wedding Cake Decoration, Pie Season, serta The Cakery Hampers.

Sementara itu, Ah Yat Abalone Forum Restaurant menawarkan Ah Yat Wedding Set Menu, dan menghidangkan chinese food.

Keunggulan Java Paragon Hotel & Residences tidak hanya sampai disana, Java Paragon Hotel & Residences memiliki satu venue yang merupakan tempat yang paling terfavorit dengan konsep outdoor yang pertama kali dan satu- satunya yang ada di kota Surabaya, “Citilites Sky Club and Bistro” yang adalah rooftop restaurant yang berada di lantai 21.

3.2.2 Bidang Usaha yang Digeluti

Gambar 3.2. Logo Java Paragon

Logo merupakan suatu brand identity yang di buat untuk mendifinisikan dengan lebih baik sebuah identitas dari instansi serta komitmen instansi terhadap konsumen. Logo ini merupakan sebuah pengenalan terhadap kepribadian, penampilan dan suara dari brand Java Paragon Hotel & Residences. Logo ini merupakan sebuah representasi grafis terhadap Java Paragon Hotel & Residences dan nilai – nilai yang mendasari berdirinya Java Paragon Hotel & Residences.

Logo ini memiliki dua komponen yang tidak boleh dipisahkan, yaitu :

(5)

18

Universitas Kristen Petra

1. Brandmark

- Brandmark mereprensentasikan suatu keseimbangan antara struktur dan komitmen Java Paragon Hotel & Residences terhadap kemewahan dan kepribadian.

- Brandmark ini terbentuk atas barisan persegi yang menunjukan siluet bangunan sebagai pintu masuk ke sebuah tempat yang indah.

- Sedangkan, warna – warna persegi yang berbeda melambangkan huruf J dan P. brandmark ini merupakan representasi dari standart kehidupan yang modern dan elegan.

2. Logotype

- Logo type di buat dengan gaya artistik yang spesifik untuk mempresentasikan kepribadian dan ide dari Java Paragon Hotel &

Residences. Logotype ini menggunakan font San Sherif yang memperlihatkan keeleganan dan simetris dengan brandmark.

- Brandmark dan logotype ini adalah gabungan yang menunjukkan integritas dari Java Paragon Hotel & Residences dan tidak diperkenankan untuk dimanipulasi dengan cara apapun karena dapat menyebabkan degradasi dari integritas Java Paragon Hotel & Residences.

Bidang usaha yang digeluti oleh Java Paragon Hotel adalah hotel bintang empat yang bergerak di bidang bisnis (meeting, F&B, occupancy, event). Fokus dari Java Paragon Hotel and Residence adalah perusahaan-perusahaan yang ingin mengadakan meeting ataupun menjamu para tamunya. Dan juga tersedia dalam jangka waktu inap yang lama (long stay guest).

3.3 Struktur Organisasi Perusahaan, Visi dan Misi, Strategi Perusahaan 3.3.1 Struktur Organisasi Perusahaan

Sebagai sebuah hotel yang bergerak di bidang bisnis, Java Paragon Hotel memiliki struktur organisasi yang digunakan sebagai pedoman bagi para pekerjanya dalam menentukan jabatan dan membagi tugas untuk masing-masing divisi. Struktur organisasi ini diadakan dengan tujuan agar para karyawan dapat lebih bertanggung jawab dalam menjalankan tugas yang diberikan sesuai dengan divisi masing-masing. Berikut adalah struktur organisasi Java Paragon Hotel :

(6)

19

Universitas Kristen Petra Erly Rizka -

DOSM

Santi Manurung PRM PRM

Dhe Nia Firdaus Sales Manager

SM

Astriana – Sales secretary Sales Secretary

Yudha Barliyanto Design Grafis Graphic Design

Melani Novi - Sales Banquet Banquet Sales

Sabrina - Sales Banquet Account Executive

Eka Risna Sahara - JPIC Sales & JPIC Coor Unit tempat penulis

melakukan Magang

Gambar 3.3. Struktur organisasi

3.3.2 Struktur Organisasi Sales and Marketing Department

Gambar 3.4. Struktur Organisasi Sales and Marketing Department

Dwi Harjoko Executive Chef

Line of authority Line of communication

Jamaludin Chief Engineering

Rikadi Executive Housekeeper

Erly Rizka DOSM

Teguh Rahmanto FOM

Ibnu Darmawan

FBM

Ita Saleh HRM Director

Belmont & GM

Soesijanto FC

Purchasing

General Cashier Deputy Director Board of

Directors

(7)

20

Universitas Kristen Petra

3.3.3 Visi dan Misi Java Paragon

Visi dan misi perusahaan dibutuhkan untuk menjadi acuan dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan. Visi dan misi tersebut diperlukan agar arah dalam beraktivitas menjadi jelas. Berikut adalah visi, misi, goal, serta strategi yang dimiliki oleh Java Paragon Hotel and Resedences:

 Visi Java Paragon

“To provide a service which is warm, unique, with a strong emphasis on staff.”

Visi ini menunjukkan bahwa Java Paragon Hotel & Residences selalu ingin menyediakan pelayanan yang hangat dan unik. Selain itu, Java Paragon Hotel & Residences Surabaya menekankan standart pelayanan ini pada para staff, yaitu dengan memberikan training hospitality.

 Misi Java Paragon

“To be number one business hotel in Surabaya.”

- Misi ini menggambarkan keinginan Java Paragon Hotel & Residences Surabaya menjadi hotel bisnis nomor satu di Surabaya.

3.3.4 Strategi Perusahaan:

- Berusaha menjaga dan meningkatkan standart mutu serta kualitas dari produk yang ditawarkan,

- Memenuhi kebutuhan pelanggan yang beragam dan spesifik,

- Meningkatkan pembelian dari pelanggan lama, menjaga relasi dengan customer melalui program JPIC (Java Paragon Inspiring Card) serta berusaha mencari pelanggan baru melalui promo baru yang dikeluarkan setiap tiga bulan.

3.4 Proses Managerial

Keseluruhan proses managerial di dalam Java Paragon Hotel & Residences akan dipetanggung jawabkan kepada Bapak Egon Lassmann selaku General Manager dan akan dipertanggungjawabkan kembali Reinaldo Wenas selaku Deputy of Director. Hal ini mengakibatkan seluruh segi produksi operasional diatur sesuai dengan Standart Kerja Java Paragon Hotel & Residences.

(8)

21

Universitas Kristen Petra

Keseluruhan proses manajerial dari Java Paragon Hotel and Residences diatur oleh Deputy of Director selaku penanggung jawab dan pemilik saham di Java Paragon Hotel and Residences. Untuk action plan tahunan yang akan menjadi pedoman aktivitas selama satu tahun General manager, Director of department, manajer, serta staff dan karyawan hanya berperan sebagai badan pelaksana saja sebab mereka tidak mempunyai kekuasaan penuh. Sebuah keputusan baru dapat dilaksanakan jika sudah mendapatkan persetujuan dari Deputy of Director.Setiap awal bulan akan membuat plan dan report bulanan yang akan ditujukan kepada semua owner Java Paragon dan mempertanggung jawabkan apa saja yang telah dikerjakan maupun yang akan dilakukan.

Kegiatan operasional Java Paragon Hotel and Residences sendiri meliputi:

- Hari Senin-Jumat, tepatnya pada pukul 08.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB untuk bagian Manajemen Office (General Manager,director of department, manager,staff, Sales and Marketing, Food and Beverage, Personalia, purchasing, accounting,).

- Hari Senin-Minggu, tepatnya pada pukul 16.00 WIB hingga pukul 24.00 WIB untuk bagian Office (waitress, Bartender di Citilites)

- Hari Senin-Minggu, tepatnya pada pukul 07.00 – 15.00 WIB (shift 1) dan 15.00 – 22.00 WIB (shift 2) untuk bagian Office (waitress di Cakery)

- Hari Senin-Minggu, tepatnya pada pukul 07.00 – 15.00 WIB (shift 1) dan 15.00 – 22.00 WIB (shift 2) untuk bagian Office (waitress di The Lounge dan The Cafe)

- Hari Sabtu, tepatnya pada pukul 08.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB untuk bagian on duty (Sales and Marketing).

3.5 Pendampingan dan Prosedur Kerja (Magang)

3.5.1 Data Collection selama Pendampingan dan Praktek Kerja

Selama pendampingan dan praktek kerja yang dilakukan oleh penulis yang sekaligus juga bertindak sebagai peneliti, penulis melakukan pengumpulan data (data collection) dengan cara observasi atau melakukan pengamatan pada Java Paragon Hotel and Residences, sesuai arahan dari Ibu Santi manurung, selaku pembimbing penulis dan Public Relation Manager dari divisi Sales and

(9)

22

Universitas Kristen Petra

Marketing. Observasi yang dilakukan yaitu dengan cara pendekatan pada klien hingga menemukan kebutuhan klien yang bervariatif.

Pengumpulan data yang dilakukan penulis juga terdiri dari sejarah perusahaan (company profile), data karyawan, rencana jangka panjang perusahaan secara umum yang diperoleh penulis melalui wawancara dengan pihak perusahaan. Sedangkan data-data penunjang yang lebih bersifat teknis diperoleh penulis melalui email dari pihak perusahaan. Dalam kegiatan penelitian yang dilakukan, penulis juga menggunakan beberapa cara sebagai pendukung perolehan data yang diperlukan.

Cara tersebut antara lain :

a. Telaah kepustakaan, yaitu pencarian informasi dari text book (buku panduan), jurnal dan artikel, kutipan profesional maupun opini dari majalah atau internet yang berkaitan dengan jasa hotel.

b. Dokumen perusahaan Java Paragon Hotel and Residences, yaitu berbagai informasi serta data-data yang mendukung penulisan tugas akhir.

c. Pengamatan (observasi) lapangan, yaitu ikut terjun langsung ke lapangan dengan melakukan kerja praktek (magang) Java Paragon Hotel and Residences.

Berdasarkan keseluruhan cara yang disebut diatas, metodologi penelitian yang digunakan selama melakukan penelitian lebih lanjut nantinya adalah metode penelitian kuantitatif untuk melihat pengaruh functional attributes, non-functional attributes dan corporate ability association terhadap brand loyalty di Java Paragon Hotel and Residences.

3.5.2 Prosedur Kerja Pendampingan

Pendampingan selama kerja praktek ini dilakukan setelah penulis melakukan koordinasi dengan Ibu Santi Manurung, selaku Public Relation Manager divisi Sales and Marketing Java Paragon Hotel and Residences, serta berkonsultasi dengan dosen pembimbing dari UK.Petra. Pola kerja pendampingan pada Java Paragon Hotel and Residences, yaitu:

(10)

23

Universitas Kristen Petra

a. Observasi

Dilakukan di lapangan dengan melakukan pengamatan pada bagaimana selama ini Java Paragon Hotel and Residences mengatur manajamen secara internal dan mengatur promosi secara eksternal / publik.

b. In-depth Interview

Dilakukan di lapangan dengan melakukan wawancara secara mendalam dengan pihak Java Paragon Hotel and Residences untuk mengetahui tanggapan perusahaan atas hasil observasi serta rencana jangka panjang perusahaan.

c. Analisa data dan pertemuan / Brainstorming ( Sumbang Gagasan )

Dilakukan dengan mendiskusikan secara bersama hasil pengamatan yang dilakukan penulis dengan panduan yang diberikan oleh dosen pembimbing dari UK. Petra, yang kemudian dituangkan penulis dalam bentuk laporan sebagai syarat kelulusan dari program S1-Ekonomi Program Manajemen Pemasaran.

Selama melakukan praktek kerja (magang) pada perusahaan PT Java Paragon Hotel and Residences, penulis melakukan beberapa kegiatan dan juga pengawasan. Penulis menjadi anggota dari Divisi Sales and Marketing. Tugas yang diberikan kepada penulis dan harus diselesaikan diawali dengan observasi lapangan di Java Paragon Hotel and Residences dan dilanjutkan dengan mempelajari strategi yang diimplementasikan di Java Paragon Hotel and Residences dan selanjutnya memberikan saran untuk perkembangan strategi, dan juga penulis diberikan tugas untuk membantu dibidang event yang akan dijalankan selama penulis menjalani program magang di Java Paragon.

Penulis juga ikut dalam morning briefing yang diadakan oleh Sales and Marketing untuk mengetahui apa saja kegiatan yang dilakukan setiap harinya.

Frekuensi bekerja selama penulis melakukan magang di perusahaan disesuaikan dengan jadwal yang telah dibicarakan antara penulis dengan pemilik perusahaan.

Jadwal tersebut juga disesuaikan dengan kebutuhan penulis untuk menyelesaikan tugas akhir.

3.6 Temuan Lapangan (data) 3.6.1 Proses Pengumpulan Data

Dalam penulisannya, penulis menggunakan data primer dan data sekunder.

(11)

24

Universitas Kristen Petra

Pengumpulan data primer didapatkan dari observasi atau pengamatan, wawancara, maupun verifikasi lapangan melalui kegiatan pendampingan bersama pihak Sales and marketing. Sedangkan pengumpulan data sekunder didapatkan dari data internal perusahaan, seperti konsumen Java Paragon Hotel and Residences, gambaran perusahaan, struktur organisasi perusahaan, serta artikel-artikel yang berhubungan dengan analisa penulis.

3.6.2 Realisasi Kerja

Sesuai dengan perjanjian antara penulis dan pihak Java Paragon Hotel and Residences, kegiatan pendampingan yang dilakukan penulis berlangsung selama 100 hari kerja yang dimulai bulan Januari 2013 – Mei 2013. Dalam proses pendampingan yang dilakukan, penulis berperan sebagai anggota dari divisi Sales and Marketing yang dikepalai oleh Ibu Erly selaku Diretor of Sales Marketing.

Hari kerja dimulai pada hari Senin-Jumat pada pukul 08.00-17.00. Project Java yang akan menjadi project utama selama proses magang yaitu membuat analisa pengaruh functional attributes, non-functional attributes, dan corporate ability terhadap brand loyalty di Java Paragon Hotel and Residences.

Tabel 3.1 Realisasi Kerja

Bulan Kegiatan yang Dilakukan

Januari

 Perkenalan dengan pemilik & staff dari Java Paragon Hotel and Residences

 Menerima surat penerimaan magang dari Java Paragon Hotel and Residences

 Diskusi dengan Pendamping lapangan untuk mencari project yang akan diselesaikan dan menetapkan masalah yang akan diselesaikan oleh penulis

 Melihat sistem kerja yang ada di Java Paragon Hotel and Residences

 Melakukan wawancara dengan pihak-pihak terkait untuk mencari data-data yang dibutuhkan

(12)

25

Universitas Kristen Petra

Januari–Mei

 Observasi lapangan

 Menjalankan tugas yang diberikan dari divisi Sales and Marketing.

 Mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk pembuatan tugas akhir.

Juni-Juli

 Mengolah data yang sudah diperoleh selama magang, dan menyelesaikan laporan

 Melakukan revisi

3.7 Keterkaitan Fakta Perusahaan dengan Penelitian

Magang yang telah dilakukan oleh penulis selama 100 hari di divisi Sales Marketing dibawah bimbingan Public Relation Manager dengan job description sebagai berikut:

a. Mendampingi media saat phototaking, video shooting, ataupun press conference

b. Membantu jalannya event, dan mengevaluasi event yang telah dilaksanakan (JPIC Gathering, Long Stay Gathering, Easter Fun Kids Activity, dan JPIC private gathering)

c. Melayani tamu atau perusahaan yang akan melakukan pemesanan kamar hotel ataupun ruangan untuk meeting

Berdasarkan dari hasil temuan lapangan, penulis menyimpulkan bahwa perlu adanya hasil konkrit yang menunjukkan adanya pengaruh functional attributes, non-functional attributes, dan corporate ability association terhadap brand loyalty Java Paragon. Penulis telah menganalisa selama masa kerja praktek di Java Paragon Hotel and Residences, dan telah menemukan suatu fakta dimana konsumen ingin memutuskan untuk memilih Java Paragon ataupun kembali menggunakan jasa Java Paragon karena hubungannya yang baik dengan pihak staff atau sales-marketing Java Paragon, serta kualitas pelayanan dan kamarnya yang selalu terjaga.

(13)

26

Universitas Kristen Petra

3.8 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah jenis penelitian kuantitatif dengan desain kausal. “Penelitian kuantitatif adalah metode yang lebih menekankan pada aspek pengukuran secara obyektif terhadap fenomena sosial”

(Sumanto, 1995). Sedangkan desain kausal adalah pemahaman terhadap sebuah fenomena yang berpola “Jika X, maka Y”, dan bertujuan untuk mendapatkan bukti hubungan sebab-akibat atau pengaruh dari variabel-variabel penelitian, yaitu non-functional attributes, functional attributes, dan corporate ability association, terhadap brand loyalty.

3.9 Gambaran Populasi dan Sampel 3.9.1 Populasi

Populasi adalah jumlah keseluruhan obyek yang akan diteliti. Menurut Sugiyono (2010), populasi adalah jumlah dari keseluruhan obyek (satuan-satuan atau individu) yang karakteristiknya hendak diduga. Dalam penelitian ini, populasi yang akan diteliti adalah para regular customer Java Paragon Hotel and Residences. Dilihat dari jumlahnya, populasi yang akan digunakan dalam penelitian ini termasuk dalam kategori populasi dengan jumlah yang tidak diketahui, yaitu populasi yang terdiri dari elemen yang sukar dicari batasnya.

Populasi yang digunakan adalah regular customer Java Paragon Hotel and Residences dengan rentang usia antara 20 hingga 60 tahun.

3.9.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2011, p.62), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Dengan demikian, sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti dalam riset penelitian.

Metode dari pemilihan sampel untuk penelitian ini adalah Nonprobability Sampling jenis teknik purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah yang memenuhi kriteria dibawah ini:

a) Responden berusia minimal 20 tahun.

b) Responden merupakan regular customer dari Java Paragon Hotel and Residence.

(14)

27

Universitas Kristen Petra

Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 135 responden, yang ditentukan berdasarkan metode path diagram. Pengukuran jumlah sampel dengan metode path diagram didasarkan pada jumlah indikator, covariance, variabel laten, lamda, dan parameter estimasi. Jumlah indikator dalam penelitian ini adalah 20 butir, dengan variabel laten sejumlah 5. Dalam metode path diagram, yang harus dilakukan pertama adalah menentukan jumlah variabel observasi berdasarkan covariance-nya.

Covariance =

(

3.1)

dimana :

covariance : jumlah data

x : variabel observasi (jumlah indikator)

Setelah mendapatkan jumlah data, langkah kedua dalam pengukuran jumlah sampel metode path diagram adalah mencari parameter estimasi. Berikut adalah rumus yang digunakan dalam metode path diagram untuk menentukan jumlah parameter estimasi.

Lamda = variabel observasi – variabel laten (3.2) Covariance = variabel observasi + variabel laten + lamda (3.3) dimana :

covariance : parameter estimasi

Selisih antara jumlah data dan parameter estimasi adalah jumlah sampel yang harus dicari oleh penulis dengan menyebarkan kuisioner

3.10 Jenis dan Sumber Data

Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif dimana data yang dicatat dengan menggunakan angka-angka dimana klasifikasi atau keterangan yang diperoleh berasal dari penyebaran kuisioner.

Sumber data yang digunakan adalah:

a. Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber-sumber diluar perusahaan seperti data dari obyek penelitian. Dalam penelitian ini data primer yang digunakan peneliti adalah data yang diperoleh dari hasil jawaban kuisioner yang disebarkan pada responden.

(15)

28

Universitas Kristen Petra

b. Data sekunder adalah data yang dikumpulkan oleh suatu lembaga mengenai kegiatan perusahaan dan hasilnya digunakan untuk keperluan perusahaan tersebut seperti kajian teori, informasi dari buku dan literatur yang berhubungan. Dalam penelitian ini data sekunder yang digunakan peneliti adalah:

a. Data mengenai sejarah dan latar belakang Java Paragon Hotel and Residences melalui website dan data yang diperoleh selama penulis menjalani program magang, yang dipergunakan pada Bab 1 dan 4 sebagai latar belakang serta analisa dan pembahasan.

b. Buku-buku perpustakaan, jurnal, dan penelitian sebelumnya untuk mendukung teori penunjang pada Bab 1,2,3,4.

3.11 Metode dan Prosedur Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah metode atau cara yang digunakan dalam mengumpulkan sumber data adalah dengan:

a. Studi Pustaka

Studi kepustakaan sebagai daftar penelitian dalam pembuatan analisis teori. Studi pustaka perlu dilakukan dengan pertimbangan bahwa studi pustaka dapat menjadi jembatan yang ada di lapangan sehingga dapat membantu penulis memperoleh pendalaman yang lebih terhadap obyek yang diteliti. Cara memperoleh data dengan membaca buku karya ilmiah yang telah ditulis oleh para ahli, yang berhubungan dengan dimensi brand associations, yaitu functional attributes association, non-functional attributes association, dan corporate ability association, serta brand loyalty, dimana data ini digunakan sebagai landasan teori dalam penelitian ini.

b. Studi Lapangan

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari jawaban responden melalui instrumen pengumpulan data yang berupa kuesioner yang dibagikan kepada beberapa responden. Penelitian ini meliputi penyebaran kuisioner dengan skala likert. Dalam mengisi kuisioner ini, responden diminta untuk memberi pendapat tentang serangkaian pernyataan yang berkaitan dengan obyek yang sedang diteliti dalam bentuk nilai yang berada di ujung

(16)

29

Universitas Kristen Petra

sebelah kiri (dengan angka rendah) menggambarkan suatu jawaban yang negatif sedangkan ujung kanan (dengan angka besar) menggambarkan yang positif.

1 2 3 4 5

Keterangan:

1 = Sangat Tidak Setuju 2 = Tidak Setuju

3 = Netral 4 = Setuju

5 = Sangat Setuju

Kuesioner disebarkan kepada responden yang memenuhi karakteristik sampel yang telah dijelaskan sebelumnya. Penyebaran kuesioner ditujukan kepada para regular customer dari Java Paragon Hotel and Residences, sehingga responden yang dipilih sesuai dengan apa yang diharapkan. Penyebaran kuesioner dibagikan secara on-the-spot kepada responden. Setelah kuesioner tersebut selesai diisi, selanjutnya kuesioner tersebut akan diseleksi dan disortir. Kuesioner yang dipilih untuk digunakan adalah kuesioner yang benar-benar terisi dengan lengkap dan sesuai dengan petunjuk pengisian. Data dari kuesioner yang telah dipilih selanjutnya akan ditabulasi dan diolah.

3.12 Definisi Operasional Variabel

Dalam penelitian ini, terdapat empat variabel yang akan diteliti, yaitu functional attributes, non-fuctional attributes, corporate ability association, dan brand loyalty. Functional attributes, non-fuctional attributes, dan corporate ability association merupakan independent variable, sedangkan brand loyalty merupakan dependent variable.

a. Variabel Functional Attributes Association (X1)

Definisi operasional dari variabel funtional attributes association adalah fitur tangible dari produk (Keller 1993). Saat mengevaluasi brand, konsumen akan

(17)

30

Universitas Kristen Petra

mengaitkan performance dari functional attributes terhadap brand.

Performance didefinisikan sebagai penilaian konsumen tentang merek yang bebas dari kesalahan dan fisik produk yang tahan lama dan sempurna (Lassar et al. 1995). Dalam penelitian ini functional attributes association dilihat dari beberapa indikator empirik sebagai berikut:

 Lahan parkir yang luas

 Petunjuk parkir yang jelas

 Interior kamar yang menarik

 Fasilitas kamar yang memadai

 Penampilan busana karyawan

b. Variabel Non-Functional Attributes Association (X2)

Definisi operasional dari variabel non-functional attributes adalah fitur tidak kasat mata yang memenuhi kebutuhan konsumen untuk penerimaan di lingkungan sosial mereka (self-esteem). Berikut dibawah ini adalah komponen dari non-functional attributes association, beserta indikator empiriknya masing-masing, sebagai berikut:

 Social image adalah persepsi konsumen mengenai pandangan grup sosial konsumen terhadap merek. Indikator empirik social image adalah:

 Orang di sekitar responden memandang Java Paragon sebagai hotel dengan pelayanan yang memuaskan

 Orang di sekitar responden memandang Java Paragon sebagai hotel yang prestisius

 Kepercayaan (trustworthiness) adalah kepercayaan yang diberikan kepada perusahaan dan komunikasi perusahaan serta mengenai apakah tindakan perusahaan akan membuat konsumen tertarik. Indikator empirik trustworthiness adalah:

 Dependable: kinerja staff Java Paragon dapat diandalkan

 Sincere: pelayanan yang diberikan oleh Java Paragon tulus

 Perceived value

Perceived value adalah utilitas merek yang dipersepsikan secara relatif terhadap biaya yang dikeluarkan, dinilai oleh konsumen dan berdasarkan

(18)

31

Universitas Kristen Petra

pertimbangan simultan dari apa yang diterima dan apa yang diberikan untuk menerimanya. Indikator empiriknya adalah:

 Harga Java Paragon sesuai dengan manfaat yang didapatkan

 Harga Java Paragon terjangkau untuk hotel bintang 4

 Differentiation

Diferensiasi didefinisikan sebagai tingkat dimana konsumen mempersepsikan bahwa sebuah merek memiliki perbedaan yang dapat diunggulkan dari kompetitornya. Indikator empiriknya adalah:

 Staff Java Paragon memberikan perhatian lebih kepada pelanggan

 Kinerja Java Paragon lebih unggul daripada hotel lain c. Variabel Corporate Ability Association (X3)

Definisi operasional corporate ability association adalah segala asosiasi yang berkaitan dengan kepiawaian perusahaan dalam memproduksi dan menyampaikan outputnya. Berikut adalah indikator empirik dari corporate ability association:

 Standard fisik bangunan Java Paragon terjaga dengan baik

 Standard pelayanan Java Paragon terjaga dengan baik d. Variabel Brand Loyalty (Y)

Variabel Y dalam penelitian ini adalah brand loyalty, yang merupakan kelanjutan dari kepercayaan konsumen terhadap brand tertentu, yang terekspresikan melalui pembelian berulang, dan tidak terpengaruh oleh tekanan pemasaran dari kompetitor lain. Dalam penelitian ini, indikatornya adalah:

 Keinginan untuk kembali ke Java Paragon

 Mengajak orang lain untuk menggunakan jasa akomodasi Java Paragon

3.13 Teknik Analisa Data 3.13.1 Validitas dan Reliabilitas

Untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen penelitian, maka dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas.

(19)

32

Universitas Kristen Petra

3.13.1.1 Uji Validitas

Validitas adalah suatu derajat ketepatan alat ukur penelitian tentang isi sebenarnya yang diukur. Uji validitas dilakukan terhadap poin-poin pertanyaan yang membentuk suatu dimensi tertentu. Arikunto (2005), mengungkapkan bahwa konsep validitas merupakan ukuran sejauh mana ketepatan dan kecermatan kuesioner untuk menggali informasi yang dibutuhkan.

Teknik yang akan digunakan untuk mengukur validitas kuesioner adalah korelasi pearson metode corrected item total correlation. Analisis ini dengan cara mengkorelasikan masing-masing skor item dengan skor total dan melakukan koreksi terhadap nilai koefisien korelasi yang overestimasi, agar tidak terjadi koefisien item total yang overestimasi (estimasi nilai yang lebih tinggi dari yang sebenarnya). Perhitungan teknik ini cocok digunakan pada skala yang menggunakan item pertanyaan yang sedikit, karena pada item yang jumlahnya banyak penggunaan korelasi bivariate (tanpa koreksi) efek overestimasi yang dihasilkan tidak terlalu besar. Dalam teknik ini, suatu item pertanyaan dinyatakan valid jika memiliki nilai korelasi > 0.3.

3.13.1.2 Uji Reliabilitas

“Reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila alat ukur digunakan berulang kali” (Umar, 2002, p.98). Kuisioner yang reliabel adalah kuisioner yang apabila dicobakan secara berulang-ulang kepada kelompok yang sama akan menghasilkan data yang sama. “Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbanch Alpha >0,60” (Ghozali, 2006). Uji reliabilitas dilakukan dengan melihat koefisien Cronbanch Alpha. Jika hasil ujinya >0,60 maka dinyatakan bahwa indikator tersebut reliabel. Perhitungan reliabilitas menggunakan program SPSS. Rumusnya adalah sebagai berikut:

(3.4)

dimana: rxx : koefisien reliabilitas Spearman-Brown r1.2 : koefisien korelasi

(20)

33

Universitas Kristen Petra

3.13.2 Analisa Statistik Deskriptif

Setelah kuesioner dinyatakan valid dan reliabel, maka layak disebarkan kepada sejumlah responden yang memenuhi kriteria. Jawaban responden kemudian ditabulasi sesuai dengan urutan nomornya, selanjutnya dilakukan analisis. Analisis statistik deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini adalah top two boxes.

Analisa top two boxes bertujuan untuk mengetahui tingkat persetujuan dan ketidaksetujuan konsumen terhadap suatu produk atau jasa secara keseluruhan. Tingkat persetujuan ini diukur dengan skala likert yaitu dari skor 1 sampai 5. Top two boxes akan menggabungkan prosentase responden yang memilih jawaban dua skala tertinggi, sedangkan dua skala terendah akan digabungkan dalam bottom two boxes.

3.13.3 Pengujian Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik ini bertujuan untuk memperoleh model regresi yang menghasilkan estimator linier tidak bias yang terbaik (Best Linier Unbias Estimetor/BLUE). Adapun pengujian asumsi klasik yang dilakukan terdiri dari 3 tahap yaitu multikolineritas, heterokedastisitas, dan normalitas.

3.13.3.1 Multikolineritas

Tujuan melakukan uji asumsi multikolineritas adalah menguji apakah pada model regresi terdapat korelasi antarvariabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terdapat problem multikolineritas atau tidak terdapat korelasi antara multikolineritas dalam penelitian ini adalah dengan melihat besaran korelasi antarvariabel independen. Uji multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF) dari hasil analisis dengan menggunakan SPSS. Apabila nilai tolerance value lebih tinggi daripada 0,10 atau VIF lebih kecil daripada 10 maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas.

3.13.3.2 Heterokedastisitas

Menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas. Dan jika varians berbeda, disebut heterokedasitas. Deteksi dari

(21)

34

Universitas Kristen Petra

adanya heterokedasitas yaitu dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik.

3.13.3.3 Normalitas

Menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependen dan variabel independennya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Deteksi adanya normalitas yaitu dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik.

3.13.4 Analisa Regresi Linear Berganda (Multiple regression analysis)

Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen (X1, X2,….Xn) dengan variabel dependen (Y).

Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio.

3.13.5 Koefisien Korelasi Berganda (R)

Analisis koefisien korelasi berganda ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua atau lebih variabel independen (X1, X2,…Xn) terhadap variabel dependen (Y) secara serentak. Koefisien ini menunjukkan seberapa besar hubungan yang terjadi antara variabel independen (X1, X2,……Xn) secara serentak terhadap variabel dependen (Y). Nilai R berkisar antara 0 sampai 1, nilai semakin mendekati 1 berarti hubungan yang terjadi semakin kuat, sebaliknya nilai semakin mendekati 0 maka hubungan yang terjadi semakin lemah.

Menurut Sugiyono (2007) pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut:

0,00 - 0,199 = sangat rendah 0,20 - 0,399 = rendah 0,40 - 0,599 = sedang 0,60 - 0,799 = kuat 0,80 - 1,000 = sangat kuat

(22)

35

Universitas Kristen Petra

3.13.6 Koefisien Determinasi Berganda (R²)

Analisis determinasi dalam regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui prosentase sumbangan pengaruh variabel independen (X1, X2,……Xn) secara serentak terhadap variabel dependen (Y). Koefisien ini menunjukkan seberapa besar prosentase variasi variabel independen yang digunakan dalam model mampu menjelaskan variasi variabel dependen. Bila R2 sama dengan 0, maka tidak ada sedikitpun prosentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap variabel dependen, atau variasi variabel independen yang digunakan dalam model tidak menjelaskan sedikitpun variasi variabel dependen. Sebaliknya R2 sama dengan 1, maka prosentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap variabel dependen adalah sempurna, atau variasi variabel independen yang digunakan dalam model menjelaskan 100% variasi variabel dependen.

3.13.7 Uji Hipotesis

3.13.7.1 Uji F (hipotesis koefisien secara menyeluruh)

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen (X1,X2….Xn) secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (Y). Atau untuk mengetahui apakah model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen atau tidak. Signifikan berarti hubungan yang terjadi dapat berlaku untuk populasi (dapat digeneralisasikan).

Syarat-syarat mengenai daerah penerimaan dan penolakan hipotesis adalah:

a. tingkat signifikan ( α ) ditetapkan sebesar 5%

b. pengujian memakai satu sisi, sebelah kanan

c. kriteria penolakan dan penerimaan hipotesis, dengan membandingkan nilai F dihitung dengan F tabel:

1. Ho ditolak bila F dihitung > F (k, n-k-1; 0,05), sehingga hipotesis yang diajukan (H1) diterima, dalam artian model regresi yang dipakai adalah tepat.

(23)

36

Universitas Kristen Petra

2. Ho diterima bila F dihitung < F (k, n-k-1; 0,05), sehingga hipotesis yang diajukan (H1) ditolak, dalam artian model regresi yang dipakai adalah tidak tepat.

3. Ho, variabel x tidak berpengaruh secara serentak terhadap variabel y.

4. H1, variabel x berpengaruh secara serentak terhadap variabel y.

3.13.7.2 Uji t (hipotesis koefisien secara parsial)

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel independen (X1, X2,…..Xn) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Y).

Kriteria penolakan dan penerimaan hipotesis, dengan membandingkan nilai t dihitung dengan t tabel:

1. Ho ditolak bila t dihitung < -t α/2 dan t dihitung > t α/2 2. H1 diterima bila ˗ t α/2 < t dihitung < t α/2

3. Ho : b1 = 0 berarti variabel-variabel dependen tidak mempengaruhi variabel independen.

4. H1 : b1 ≠ 0 berarti variabel-variabel dependen mempengaruhi variabel dependen.

Gambar

Gambar 3.1. Lokasi Java Paragon Hotel  Sumber: Dokumen Java
Gambar 3.3. Struktur organisasi
Tabel 3.1   Realisasi Kerja

Referensi

Dokumen terkait

Sesuai dengan judul penelitian yang diungkapkan oleh penulis yaitu inovasi produk dan lokasi usaha terhadap daya saing pada UKM Sentra Keripik Cimahi,maka

IV Merupakan bab yang menguraikan tentang analisis perjanjian kerjasama dengan menggunakan sistem BOT antara Kabupaten Cianjur dengan PT Demensi Jasa Nusantara

Pada penelitian ini skala rasio digunakan karena data yang digunakan dalam penelitian ini berupa angka yang terdiri dari Laporan penerimaan PAD dan

Di dalam Peraturan Daerah Banyuwangi nomor 13 tahun 2012 pasal 9 point E dan F dijelaskan bahwa strategi pembangunan pariwisata Banyuwangi adalah sebagai berikut :

(e) di mana harga belian sepenuhnya tidak diselesaikan sebelum atau pada tarikh yang ditentukan dalam perenggan (d), jumlah wang yang dibayar sebagai deposit di bawah perenggan

Dan ini tentunya juga membutuhkan biaya budget yang juga harus diperhitungkan dengan menentukan nilai harga dari produk itu sendiri yang sangat diharapkan dan

20Maret sampai 20April 2014.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan pakan buatan (bee feed) terhadap luasan sisiran pakan cair dan

capsici yang menyebabkan luas permukaan gejala antraknosa tertinggi (294.00 mm 2 ) pada buah cabai merah besar varietas IPB Perbani adalah isolat CPB I.1, diisolasi dari