• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB 3 METODE PENELITIAN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

16 BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu

Penelitian dilaksanakan di lahan kampus Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Agrobisnis Perkebunan (STIP-AP) Medan, dan untuk mendapatkan bahan aktif dilakukan di Laboratorium Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam USU, waktu penelitian dilaksanakan pada Mei - Juli 2020.

3.2 Desain penelitian

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial.

Dengan perlakuan ekstrak umbi bawang putih yang berbeda, terdiri dari 4 perlakuan dan kombinasi perekat yaitu :

B0 : Kontrol

B1 : Aplikasi dengan konsentrasi 5 % ekstrak umbi bawang putih B2 : Aplikasi dengan konsentrasi 10 % ekstrak umbi bawang putih B3 : Aplikasi dengan konsentrasi 15 % ekstrak umbi bawang putih

Perekat :

A0 : Kontrol

A1 : Detergen 5gr/L Pelarut

Penelitian ini dilakukan dengan 3 ulangan sehingga diperoleh : Jumlah taraf = 8 taraf

Jumlah ulat per bibit = 5 ulat api Jumlah Bibit di lapangan = 24 bibit Total jumlah ulat di lapangan = 120 ulat

(2)

17 Desain Kombinasi Perlakuan :

B0 B0A0 B0A1

B1 B1A0 B1A1

B2 B2A0 B2A1

B3 B3A0 B3A1

Dengan desain blok penelitian adalah sebagai berikut :

Kombinasi Pelarut

Bahan

A

0

A

1

B0A1

B3A1

B3A0

B1A0

B1A1

B2A0

B2A1

B0A0

UL 1 UL 2 UL 3

B1A1 B3A1

B0A1 B1A0

B1A0 B0A1

B2A0 B2A1

B3A1 B2A0

B2A1 B0A0

B0A0 B3A0

B3A0 B1A1

(3)

18

Data hasil penelitian dianalisis dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial, Berdasarkan model linier sebagai berikut :

Keterangan Yijk = μ + ρi + αj + βk + (αβ)jk + Σijk

Yijk : Hasil pengamatan ulangan ke-i, umbi bawang putih taraf ke-j dan perlakuan perekat ke-k

μ : Nilai tengah umum

ρi : Pengaruh ulangan/ blok ke-i

αj : Pengaruh umbi bawang putih pada taraf ke j βk : Pengaruh Perekat ke-k

(αβ)jk: Pengaruh interaksi umbi bawang putih ke-j dan perekat ke-k Σijk : Pengaruh acak (galat percobaan) pada ulangan ke-i yang mendapat

perlakuan umbi bawang putih pada taraf ke-j dan perlakuan perekat pada

taraf ke-k

(Sunber : Gomes, 1984)

3.3 Bahan dan Peralatan

1. Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah :

umbi bawang putih (A. sativum), Aquadest, Etanol 96%, Ulat api (S. asigna), dan bibit Kelapa sawit.

2. Peralatan yang digunakan pada penelitian ini adalah :

Blender, Gelas ukur, Timbangan, Kertas Whatman, Aluminium foil, Botol kaca, Kain kasa, Kayu, Paku dan Palu.

3. Peralatan yang digunakan di Laboratorium adalah :

Rotary Evaporator, Water Bath, Gelas Ukur, Pipet tetes, Pengaduk kaca.

(4)

19 3.4 Tahapan Penelitian

3.4.1 Pembuatan Ekstrak Umbi Bawang Putih

Pembuatan ekstrak umbi bawang putih dilakukan melalui proses maserasi yakni sebagai Berikut :

1. Sebanyak 2000 gram umbi bawang putih (A. sativum) yang telah di timbang di kupas lalu di blender sehingga mendapatkan 1600 gram umbi bawang putih lalu dimasukkan ke dalam botol

2. Setelah itu umbi bawang putih(A. sativum) direndam menggunakan etanol 96% sebanyak 5000 ml.

3. Kemudian botol dibungkus menggunakan alumunium foil secara merata, Kemudian di aduk dan dibiarkan selama 5 hari.

4. Maserasi tersebut disaring menggunakan kertas saring whatman untuk mendapat filtrat. Residu yang di peroleh dilakukan kembali sampai 3 kali maserasi.

5. Setelah mendapatan hasil keseluruhan filtrate dari hasil maserasi dilakukan pemekatan dengan menggunakan Rotary evaporator untuk memisahkan pelarut pada filtrat sehingga didapatkan 106gr crude ectract.

3.4.2 Persiapan Areal Penelitian

Areal dibersihkan dari gulma dan sisa-sisa akar harus dibuang dengan alat cangkul atau parang.

3.4.3 Pembuatan Sungkup

Pembuatan sungkup dengan ukuran 80 cm x 80 cm x 120 cm sebanyak 24 sungkup, menggunakan kayu sebagai rangka sungkup dan kain halus sebagai penutup rangka sungkup.

(5)

20 3.4.4 Persiapan Bibit

Persediaan bibit tanaman kelapa sawit sebagai media hama ulat api (S. asigna).

3.4.5 Penyediaan Ulat Api

Pengambilan hama ulat api dilaksanakan di areal kebun kelapa sawit yang terserang hama ulat api, kemudian memasukannya ke dalam box yang berisi daun kelapa sawit sebagai cadangan makanan sementara, setelah sampai di areal penelitian ulat api dimasukan kedalam sungkup yang berisi tanaman kelapa sawit.

Setiap tanaman dimasukan sebanyak 5 ekor ulat api.

3.5. Aplikasi Umbi Bawang Putih

Aplikasi ekstrak umbi bawang putih dilakukan 3 hari setelah introduksi, pengaplikasian ekstrak umbi bawang putih sesuai dengan perlakuan yaitu konsentrasi 5%, 10%, 15% dan komposisi pelarut dengan cara disemprotkan dengan menggunakan handsprayer ke tanaman kelapa sawit.

Perhitungan dan cara membuat larutan adalah sebagai berikut :

1. B1A0 → 5% = 5 gram/ liter air. Karena aquadest yang dibutuhkan sebanyak 30ml/bibit, maka volume aquadest yang digunakan untuk 3 bibit yaitu:

30ml x 3 bibit = 120 ml , maka jumlah volume aquadest dibutuhkan adalah 90 ml aquadest. Jadi ekstrak yang dibutuhkan adalah 90 ml x 5 gr = 450 ml/1000 ml aquadest = 0,5 gr/3 bibit.

2. B1A1 → 5% = 5 gram/ liter pelarut detergen dengan konsentrasi 5gr detergen/aquadest. Karena pelarut detergen yang dibutuhkan sebanyak 30ml/bibit, maka volume pelarut yang digunakan untuk 3 bibit yaitu:

30ml x 3 bibit = 90 ml ditambahkan, maka jumlah volume pelarut dibutuhkan adalah 90 ml. Jadi ekstrak yang dibutuhkan adalah 90 ml x 5 gr = 450 ml/1000 ml pelarut = 0,5 gr/3 bibit.

(6)

21

3. B2AO → 10% = 10 gram/ liter air. Karena aquadest yang dibutuhkan sebanyak 30 ml/bibit, maka volume aquadest yang digunakan untuk 3 bibit yaitu:

30ml x 3 bibit = 90 ml, Jadi ekstrak yang dibutuhkan adalah 90 ml x 10 gr = 900 ml/1000 ml aquadest = 0,9 gr/3 bibit.

4. B2A1 → 10% = 10 gram/ liter pelarut detergen dengan konsentrasi 5gr detergen/aquadest. Karena pelarut yang dibutuhkan sebanyak 30ml/bibit, maka volume pelarut yang digunakan untuk 4 bibit yaitu:

30ml x 3 bibit = 90 ml. Jadi ekstrak yang dibutuhkan adalah 90 ml x 10 gr = 900 ml/1000 ml pelarut = 0,9 gr/3 bibit.

5. B3A0 → 15% = 15 gram/ liter air. Karena aquadest yang dibutuhkan sebanyak 30ml/bibit, maka volume aquadest yang digunakan untuk 3 bibit yaitu:

30ml x 3 bibit = 90 ml ditambahkan. Jadi ekstrak yang dibutuhkan adalah 90 ml x 15 gr = 1350 ml/1000 ml aquadest = 1,4 gr/3 bibit.

6. B3A1 → 15% = 15 gram/ liter pelarut detergen dengan konsentrasi 5gr detergen/aquadest. Karena pelarut yang dibutuhkan sebanyak 30ml/bibit, maka volume pelarut yang digunakan untuk 3 bibit yaitu:

30ml x 3 bibit = 90 ml ditambahkan. Jadi ekstrak yang dibutuhkan adalah 90 ml x 15 gr = 1350 ml/1000 ml aquadest = 1,4 gr/3 bibit.

Maka jumlah ekstrak yang dibutuhkan :

B1A0 + B1A1 + B2A0 + B2A1 + B3A0 + B3A1 = 0,5 gr + 0,5 gr + 0,9 gr + 0,9 gr + 1,4 gr + 1,4 gr = 5,6 gr

(7)

22 3.6 Pengamatan

1. Pengamatan ulat api (S. asiga) dilakukan pada setiap hari, dilakukan mulai dari 1 hari setelah aplikasi sampai 14 hari, atau sampai tingkat kematian 100%.

Dengan menggunakan rumus : × 100%

dimana :

M = persentase mortalitas ulat api (S. asigna) a = jumlah ulat api (S. asigna) yang mati b= jumlah ulat api (S. asigna) keseluruhan (Sumber : Gomes, 1984)

2. Perubahan morfologi dan perilaku hama ulat api (S. asigna) setelah perlakuan ekstrak umbi bawang putih dan perekat detergen (S.

asigna).

(8)

23 3.7 Bagan Alur Penelitian

Mulai

Pembuatan Ekstrak umbi bawang putih (A. Sativum)

Persiapan Areal Penelitian

Pembahasan

Pengamatan dan Analisa Data Aplikasi Insektisida Nabati dan Perekat Pengambilan Hama Ulat Api (S. asigna)

Ulat Api Diletakkan Media Sungkup

Kesimpulan

Selesai

(9)

24 3.8 Jadwal Penelitian

No Jenis Kegiatan 2019 2020

12 1 2 3 4 5 6 7 8

1 Pembuatan proposal

2

Pembuatan ekstrak umbi bawang putih

(A. Sativum)

3 Persiapan areal

4 Pembuatan sungkup

5

Penyediaan ulat api

(S. asigna)

6

Aplikasi Insektisida

nabati dan Perekat

7 Pengamatan

8 Pembahasan

9

Penyusunan laporan

penelitian

10 Seminar Akhir

/

Referensi

Dokumen terkait

MA6281 “Analisis Data dengan Copula” Bab 1: Fungsi distribusi bivariat Bab 2: Data dan volatilitas Bab 3: Konsep Copula.. Ilustrasi Jenis Data Volatilitas

Dampak maupun manfaat yang didapatkan oleh mitra pengabdian masyarakat yaitu mendapatkan pelatihan cara meningkatkan kualitas produksi biji kopi menggunakan mesin

Sehingga kebijakan perusahaan untuk membayarkan dividen yang tinggi akan mendorong peningkatan persentase kepemilikan saham individual secara signifikan di perusahaan

KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM RAHMANTAN LI AL-ALAMIN DALAM MENGATASI PAHAM RADIKAL PADA SMA UNGGULAN BERBASIS PONDOK PESANTREN DI JAWA TIMUR [STUDI

Kebutuhan rumah yang layak, sehat, aman, serasi dan teratur selain sebagai kebutuhan dasar juga merupakan faktor penting dalam peningkatan harkat dan martabat, mutu

Maka disini memerlukan keseriusan para ilmuan/ulama yang berwadah dalam Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) untuk memperkenalkan lebih jauh lagi, dan bahkan menelaah

Organ tersebut berperan penting pada proses absorpsi cairan yang berasal dari  tubulus seminiferus testis, pematangan, penyimpanan dan penyaluran spermatozoa ke  ductus

1. Kegiatan KKN BMC UNNES 2020 diikuti oleh mahasiswa UNNES dari berbagai daerah seperti Magetan , Ngawi dan Bojonegoro. Salah satu program kerja yang dijalankan