• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH ORIENTASI PASAR, HARGA, DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH ORIENTASI PASAR, HARGA, DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN"

Copied!
106
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH ORIENTASI PASAR, HARGA, DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP MINAT

BELI KONSUMEN

(Studi pada UMKM Showroom Bintang Motor Jaya di Wilayah Cikarang Utara Kabupaten Bekasi)

SKRIPSI

OLEH :

AGYANT REYZARA HADI NIM= 111710571

PROGRAM STUDI SARJANA MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PELITA BANGSA BEKASI

2021

(2)

i

PENGARUH ORIENTASI PASAR, HARGA, DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP MINAT

BELI KONSUMEN

(Studi pada UMKM Showroom Bintang Motor Jaya di Wilayah Cikarang Utara Kabupaten Bekasi)

Diajukan Kepada Universitas Pelita Bangsa Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam

Menyelesaikan Program Sarjana Manajemen

SKRIPSI

OLEH :

AGYANT REYZARA HADI NIM= 111710571

PROGRAM STUDI SARJANA MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PELITA BANGSA BEKASI

2021

(3)

ii

(4)

iii

(5)

iv

(6)

v

MOTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“Ilmu adalah harta yang tak pernah habis”

“Bermimpilah semaumu dan sesukamu dan kejarlah mimpi itu, Jawaban sebuah keberhasilah adalah terus belajar dan tak kenal putus asa”

PERSEMBAHAN

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa, penulis mempersembahkan karya sederhana ini kepada :

1. Ibuku tercinta Yanti Haryanti, yang telah melahirkan aku di dunia ini, membesarkanku dan merawatku hingga saat ini, Semoga harapan putramu ini dapat terwujud dan menjadi alasan tangis harumu.

2. Bapakku tersayang Nurhadi , yang selalu menberikan kasih sayang, menyemangati aku untuk terus berusaha meraih cita-citaku, semoga harapan dan impian putramu ini dapat terwujud dan menjadi alasan senyummu.

3. Istriku tercinta Jamilah Syarmilah, yang telah mendukungku dalam pengerjaan skripsi ini,

4. Almamaterku, Universitas Pelita Bangsa.

(7)

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulilah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat, taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan Skripsi dengan judul “Pengaruh Orientasi Pasar, Harga, dan Kualitas Produk Terhadap Minat Beli Konsumen (Studi pada UMKM Showroom Bintang Motor Jaya di Wilayah Cikarang Utara Kabupaten Bekasi).”

Penyusunan Skripsi ini merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Strata Satu Sarjana Manajemen (S.M) Fakultas Ekonomi Bisnis dan Ilmu Sosial Universitas Pelita Bangsa (UPB).

Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan berkat dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat:

1. Bpk Hamzah Muhammad Mardiputera.,. S.K.M.,M.M sebagai Rektor Universitas Pelita Bangsa.

2. Ibu Preatmi Nurastuti.,S.E.,M.M selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEBIS) Universitas Pelita Bangsa beserta jajarannya yang telah memberikan kesempatan dan izin dukungan moril maupun materi kepada penulis.

3. Ibu Yunita Ramadhani Ratnaningsih DS.,S.E.,M.Sc dan (nama sekretaris prodi) selaku ketua Sekretaris Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEBIS) Universitas Pelita Bangsa, beserta seluruh Staf yang telah memberikan rekomendasi dan memfasilitasi penulis untuk dapat menulis Skripsi Mahasiswa.

4. Bpk Edy Saptono,SH MM selaku Pembimbing Utama yang telah membimbing, meluangkan waktu, memberikan banyak kemudahan, memberikan masukan, keteladanan serta motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan Skripsi ini.

5. Tim Penguji Skripsi,terimakasih telah berkenan memberikan masukan untuk penyempurnaan naskah mulai dari gagasan awal tema penelitian hingga selesainya skripsi ini.

6. Bapak/Ibu Dosen Fakultas Ekonimi dan Bisnis yang telah membimbing, mengarahkan,menasehati dan membagi ilmu pengetahuan sebagai bekal bagi penulis dalam pengembangan keilmuan maupun penyelesaian skripsi ini.

7. Orang tuaku tercinta yang telah mengasuh, mendidik, membesarkan serta mendoakan penulis dengan penuh kesabaran, keteladanan, pengorbanan yang tidak terhingga. Semoga Allah SWT membalas semuanya dengan menempatkan keduanya pada jannah-Mu bersama orang-orang beriman. Amiin...Yaa Rabbal’alamiin.

(8)

vii

(9)

viii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ... ii

PENGESAHAN DEWAN PENGUJI SKRIPSI ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iv

MOTO DAN PERSEMBAHAN ...v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ...x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

ABSTRACT ... xiii

ABSTRAK ...xiv

BAB IPENDAHULUAN ...1

1.1 LatarBelakang ...1

1.2 Rumusan Masalah ...3

1.3 Tujuan Penelitian ...5

1.4 Manfaat Penelitian ...5

1.5 Sistematika Penulisan Skripsi...6

BAB IITINJAUAN PUSTAKA ...8

2.1 Landasan Teori ...8

2.1.1Orientasi Pasar ...8

2.1.2 Harga ... 13

2.1.3Kualitas Produk ... 16

2.1.4 Minat Beli Konsumen ... 18

2.2 Penelitian Terdahulu ... 21

2.3 Hipotesis dan Model Penelitian ... 23

2.3.1. Hipotesis ... 23

2.3.2. Model Penelitian ... 25

(10)

ix

BAB III METODE PENELITIAN ... 28

3.1 Jenis dan Desain Penelitian ... 28

3.1.1 Jenis Penelitian ... 28

3.1.2 Desain Penelitian ... 28

3.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 29

3.3 Populasi dan Metode Pengambilan Sampel ... 30

3.4 Jenis, Sumber, dan Metode Pengumpulan Data ... 31

3.4.1 Jenis dan Sumber Data ... 31

3.4.2 Metode Pengumpulan Data... 31

3.5. Metode Analisis Data ... 33

3.5.1 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 33

3.5.2 Uji Asumsi Klasik... 34

3.5.3 Analisis Regresi Linier Sederhana ... 35

3.5.4 Koefisien Determinasi (R²) ... 36

BAB IVHASIL PENELITIAN... 39

4.1 HasilPenelitian ... 39

4.1.1 Uji Kelayakan Data ... 39

4.1.2 Uji Asumsi Klasik ... 47

4.1.3 Hasil Uji Regresi Linear Sederhana ... 51

4.1.4 Uji Hipotesis ... 54

4.2 Pembahasan ... 58

BAB V PENUTUP ... 61

5.1 Kesimpulan... 61

5.2 Saran ... 62

DAFTAR PUSTAKA ... 63

LAMPIRAN ... 66

(11)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Definisi Operasional Variabel ... 29

Tabel 3. 2 Skala Likert ... 32

Tabel 4. 1 Responden Berdasarkan Usia... 40

Tabel 4. 2 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 40

Tabel 4. 3 Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 41

Tabel 4. 4 Responden Berdasarkan Lama Pemakaian ... 41

Tabel 4. 5 Hasil Uji Validitas Orientasi Pasar ... 42

Tabel 4. 6 Uji Realibilitas Orientasi Pasar ... 43

Tabel 4. 7 Hasil Uji Validitas Harga ... 43

Tabel 4. 8 Hasil Uji Reabilitas Harga ... 44

Tabel 4. 9 Hasil Uji Validitas Kualitas Produk ... 44

Tabel 4. 10 Hasil Uji Realibilitas Kualitas Produk... 45

Tabel 4. 11 Hasil Uji Validitas Minat Beli Konsumen ... 46

Tabel 4. 12 Hasil Uji Reabilitas Minat Beli Konsumen ... 46

Tabel 4. 13 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov ... 47

Tabel 4. 14 Hasil Uji Multikoloniearitas ... 49

Tabel 4. 15 Hasil Uji Heterokesdasitas ... 50

Tabel 4. 16 Hasil Uji Regresi Linear Sederhana X1... 51

Tabel 4. 17 Hasil Uji Regresi Linear Sederhana X2... 52

Tabel 4. 18 Hasil Regresi Linear Sederhana X3 ... 53

Tabel 4. 19 Hasil Uji Koefisien Determinasi X1... 54

Tabel 4. 20 Hasil Uji Koefisien Determinasi X2... 54

Tabel 4. 21 Hasil Uji Koefisien Determinasi X3... 55

Tabel 4. 22 Hasil Uji T Variabel Orientasi Pasar ... 55

Tabel 4. 23 Hasil Uji T Variabel Harga ... 56

Tabel 4. 24 Hasil Uji T Variabel Kualitas Produk... 57

(12)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Kerangka Pemikiran ... 26

Gambar 4. 1 Gambar Normal P-P Plot ... 48

Gambar 4. 2 Gambar Histogram... 49

Gambar 4. 3 Hasil Uji Grafik Scatterplot... 50

(13)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. 1 Mapping Penelitian Terdahulu ... 59

Lampiran 1. 2 Kuesioner Penelitian ... 63

Lampiran 1. 3 Data Karakteristik Responden ... 67

Lampiran 1. 4 Tabel Jawaban Responden ... 69

Lampiran 1. 5 Hasil Uji Validitas ... 83

Lampiran 1. 6 Hasil Uji Reabilitas ... 85

Lampiran 1. 7 Hasil Uji Asumsi Klasik ... 86

Lampiran 1. 8 Hasil Uji Regresi Linear Sederhana dan Uji T ... 87

Lampiran 1. 9 Hasil Uji Koefisien Determinasi R2 ... 88

(14)

xiii

THE INFLUENCE OF MARKET ORIENTATION, PRICE, AND PRODUCT QUALITY ON CONSUMER BUYING INTEREST (Study on the Bintang Motor Jaya Showroom In Area Cikarang

Utara Bekasi Regency)

Student1, Supervisor2 ABSTRACT

Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) is one solution to overcome the problems of the Indonesian economy. Market orientation is significantly a very important factor that allows companies and understand the market and develop product and service strategies. Price is the amount of money that must be paid by consumers to sellers to get the goods or services they want to buy. Product quality is the ability of a product or service to carry out its functions such as its reliability, durability and convenience value. The purpose of this study was to determine the effect of market orientation, price, and product quality on consumer buying interest. The approach method used in this research is the Associative Quantitative Approach Method. In this study using non-probability sampling with incidental technique which uses the Slovin formula to find samples so that the samples obtained are as many as 100 respondents. This research method uses multiple linear regression, (R2), and t- test. The results show that the market orientation variable has no positive and insignificant effect on consumer buying interest, the price variable has a positive and significant effect on consumer buying interest, and the product quality variable does not. positive and insignificant effect on consumer buying interest.

Keywords: Effect of Market Orientation, Price, and Product Quality on

Consumer Purchase Interest.

1Agyant Reyzara Hadi

2Edy Saptono

(15)

xiv

PENGARUH ORIENTASI PASAR, HARGA, DAN KUALITAS PRODUK TERJADAP MINAT BELI KONSUMEN

(Studi pada UMKM Showroom Bintang Motor Jaya di Wilayah Cikarang Utara Kabupaten Bekasi)

Agyant Reyzara Hadi1) Edy Saptono 2)

ABSTRAK

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu solusi untuk mengatasi masalah perekonomian Indonesia. Orientasi pasar secara signifikan merupakan faktor yang sangat penting yang memungkinkan perusahaan dan memahami pasar serta mengembangkan strategi produk dan jasa. Harga adalah senilai uang yang harus dibayarkan oleh konsumen kepada penjual untuk mendapatkan barang atau jasa yang ingin dibelinya. Kualitas produk adalah kemampuan produk atau jasa untuk melaksanakan fungsinya seperti keandalannya, daya tahan yang dimilikinya dan nilai kemudahannya.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Orientasi Pasar, Harga, dan Kualitas Produk Terhadap Minat beli konsumen. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Metode Pendekatan Kuantitatif Asosiatif. Dalam penelitian ini menggunakan non probability sampling dengan teknik insindental yg dimana menggunakan rumus slovin untuk mencari sample sehingga sample yg di dapat sebanyak 100 responden.

Metode penelitian ini menggunakan uji regresi linear berganda,(R2), dan uji t.Hasilpenelitian menunjukan bahwa variabel orientasi pasar tidak berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap minat beli konsumen,variabel harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen, dan variabel kualitas produk tidak berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap minat beli konsumen.

Kata Kunci : Orientasi pasar, Harga, dan Kualitas Produk, Minat Beli

Konsumen. .

(16)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang

UMKM (usaha mikro, kecil dan menengah) adalah salah satu pihak yang memberi cukup banyak kontribusi terhadap perekonomian indonesia. Sebagai tulang punggung perekonomian, UMKM menjadi salah satu sektor paling penting ketika terjadi ketidakpastian ekonomi seperti saat ini. Meskipun tidak sedikit pelaku UMKM yang tumbang, akan tetapi kebangkitan UMKM akan sangat menentukan bagaimana prospek ekonomi indonesia ke depannya.

Menurut M. Kwartono UMKM adalah salah satu jenis usaha rakyat yang memiliki jumlah kekayaan bersih tidak lebih dari 200.000.000 rupiah, dengan tanah dan bangunan tidak di hitung.

Mengacu pada data perkembangan UMKM dan usaha besar dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah tahun 2011 (www.

depkop.go.id), 99% dari jumlah unit usaha di Indonesia berskala UMKM dan tercatat mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 97,24%

daripada perusahaan besar yang hanya menyerap 2,76% pekerja yang ada di Indonesia.

UMKM selain memerlukan orientasi pada pasar tentu harus memiliki ukuran tersendiri dalam target pencapaian kualitas produk dalam kata lain adalah kinerja. Usaha kecil tidak hanya secara singkat tetapi juga berorientasi untuk masa depan dengan pertumbuhan yang stabil dari tahun ke tahun dan mampu menghadapi pesaing baru

Perkembangan industri otomotif di Indonesia sangat cepat sekali dan cenderung meningkat tiap tahunnya, seiring dengan kebutuhan dan permintaan masyarakat akan sarana transportasi yang memadai.

Terbukti adanya dengan semakin ramainya jalanan kota dan lalu lintas yang semakin padat oleh kendaraan bermotor. Serta diikuti dengan lahir dan tumbuhnya perusahaan-perusahaan baru yang senantiasa berupaya semaksimal mungkin untuk mendapatkan dan mempertahankan pangsa

(17)

2

pasar yang ada. Permintaan pasar kendaraan bermotor yang sedemikian tingginya, dihadapi para produsen otomotif sepeda motor untuk saling berpacu mendapatkan produk yang mampu memenuhi seluruh permintaan calon pembeli (Rahardi, 2008: 4).

Pesatnya pertumbuhan industri sepeda motor di Indonesia juga dipengaruhi oleh masuknya sejumlah produsen sepeda motor dari luar yang rata-rata berasal dari Jepang dan juga Cina. Produsen berlomba- lomba untuk menciptakan produk yang berkualitas dan menciptakan inovasi-inovasi baru demi menarik minat konsumen. Poin yang penting bagi sebuah perusahaan untuk dapat memenangkan suatu persaingan pasar, yaitu perusahaan tersebut perlu memperhatikan apa yang melandasi seorang konsumen dalam memilih suatu produk, dalam hal ini yaitu keputusan membeli dari seorang konsumen yang selalu timbul setelah adanya proses evaluasi alternatif dan di dalam proses evaluasi seseorang akan membuat suatu rangkaian pilihan mengenai produk yang hendak dibeli atas dasar merek.

Menurut Kotler (2012: 227), keputusan pembelian adalah tindakan dari konsumen untuk mau membeli atau tidak terhadap produk. Pengertian lain tentang keputusan pembelian menurut Schiffman dan Kanuk (2000: 437) adalah “the selection of an option from two or alternative choice”. Dapat diartikan, keputusan pembelian adalah suatu keputusan seseorang dimana dia memilih salah satu dari beberapa alternatif pilihan yang ada. Assael (2001: 25) mendefinisikan pengambilan keputusan konsumen adalah proses merasa dan mengevaluasi informasi merek, mempertimbangkan bagaimana alternatif merek memenuhi kebutuhan konsumen dan memutuskan pada suatu merek. Keputusan pembelian yang dilakukan pelanggan melibatkan keyakinan pelanggan pada suatu produk sehingga timbul rasa percaya diri atas kebenaran tindakan yang diambil. Rasa percaya

(18)

3

diri pelanggan atas keputusan pembelian yang diambilnya mempresentasikan sejauh mana pelanggan memiliki keyakinan diri atas keputusannya memilih suatu produk (Kusumastuti, 2011: 2). Faktor yang perlu diperhatikan oleh perusahaan ketika konsumen melakukan pembelian seperti kualitas produk, persepsing harga, dan citra merek agar dapat mempengaruhi konsumen untuk melakukan keputusan pembelian atas produknya.

Harga yang ditawarkan produsen tidak hanya berkaitan dengan produk itu sendiri, akan tetapi juga berkaitan dengan atribut yang melengkapi produk tersebut. Dalam pengambilan keputusan pembelian suatu produk, harga merupakan salah satu faktor yang melatarbelakangi perilaku konsumen tersebut. Seringkali, konsumen memilih produk dengan harga yang paling murah atau lebih terjangkau meskipun kualitas atau manfaat yang didapatkan tidak terlalu memuaskan, akan tetapi tidak jarang pula konsumen memilih produk dengan harga yang mahal karena faktor kualitas dan manfaat yang memuaskan, loyalitas terhadap produk tersebut. Harga merupakan hal yang dapat dikendalikan dan menentukan diterima atau tidaknya suatu produk oleh konsumen. Murah atau mahalnya 5 harga suatu produk sangat relatif sifatnya. Dengan itu diperlukan strategi penetapan harga yang tepat.

Harga yang tepat adalah harga yang sesuai dengan kualitas produk suatu barang dan harga tersebut dapat memberikan kepuasan kepada konsumen. Apabila konsumen menerima harga yang telah ditetapkan, maka produk tersebut akan laku, sebaliknya bila konsumen menolaknya maka diperlukan peninjauan kembali terhadap harga jualnya. Dengan demikian, semakin tepat perusahaan dalam menentukan penetapan harga, keputusan pembelian semakin tinggi.

Penelitian yang dilakukan oleh Kodu (2013) yang berjudul

“Harga, Kualitas Produk dan Kualitas Pelayanan Pengaruhnya terhadap

(19)

4

Keputusan Pembelian mobil Toyota Avanza” menunjukan bahwa variabel harga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian. Penetapan harga produk sangat perlu diperhatikan oleh perusahaan. Karena biasanya konsumen akan mempertimbangkan kualitas dan harga produk sebelum memutuskan membeli suatu produk.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Kamandanu (2012) tentang

“Pengaruh Ekuaitas Merek dan Harga terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Merek Blackberry di Pusat Handphone Ramai Phone Market Yogyakarta” juga membuktikan bahwa harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian smartphone Blackberry di Pusat Handphone Ramai Phone Market Yogyakarta. Namun demikian, terdapat hasil penelitian yang berbeda dengan penelitian sebelumnya.

Penelitian tersebut adalah penelitian yang dilakukan oleh Pertiwi (2014) tentang “Pengaruh Harga dan Store Atmosphere terhadap Keputusan Pembelian Ponsel Nokia di Tangerang 6 Selatan”.

Kotler dan Amstrong (2008: 345) mendefinisikan harga adalah sejumlah uang yang ditagihkan atas suatu produk dan jasa atau jumlah dari nilai yang ditukarkan para pelanggan untuk memperoleh manfaat dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa. Sedangkan Kotler dan Keller (2009: 67) mengartikan harga adalah salah satu elemen bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan, elemen lain menghasilkan biaya. Harga merupakan elemen termudah dalam program pemasaran untuk disesuaikan, fitur produk, saluran, dan bahkan komunikasi membutuhkan banyak waktu. Berdasarkan definisi menurut para ahli, dapat disimpulkan bahwa harga adalah sejumlah nilai uang yang

ditentukan oleh penjual barang/jasa dan dibayar oleh pembeli suatu produk barang/jasa guna untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pembeli.

(20)

5

Pengertian kualitas produk menurut Kotler and Armstrong (2012: 283) adalah“the ability of a product to perform its functions, it includes the product’s overall durability, reliability, precision, ease of operation and repair, and other valued attributes” dengan arti kemampuan sebuah produk dalam memperagakan fungsinya, hal itu termasuk keseluruhan durabilitas, reliabilitas, ketepatan kemudahan pengoperasian dan reparasi produk juga atribut produk lainnya.

Sedangkan Kotler dan Keller (2009: 143) mendefinisikan kualitas produk adalah produk atau jasa yang telah memenuhi atau melebihi ekspektasi pelanggan. Berdasarkan definisi menurut para ahli, dapat disimpulkan bahwa kualitas produk adalah suatu bentuk barang atau jasa yang diukur dalam ketingkatan standar mutu keandalan, keistimewaan tambahan, kadar, rasa, serta fungsi kinerja dari produk tersebut yang dapat memenuhi ekspansi pelanggan.

(21)

6

UMKM selain memerlukan orientasi pada pasar, harga, dan kualitas produk tentu harus memiliki ukuran tersendiri dalam target pencapaian kualitas usahanya. Ukuran kinerja usaha kecil tidak hanya secara singkat tetapi berorientasi untuk masa depan dengan pertumbuhan yang sangat stabil dari tahun ke tahun dan mampu menghadapi pesaing baru. Kinerja usaha tidak hanya berfokus pada peningkatan secara finansial, namun secara khusus peningkatan secara non finansial harus menjadi perhatian.

Usaha dalam jangka panjang juga akan membutuhkan dana pembiayaan untuk berkembang dan juga bertahan. Namun, sektor UMKM juga dihadapkan dengan berbagai permasalahan yang menghambat penyaluran besarnya potensi perekonomian dalam membantu UMKM.. Salah satu masalah yang hingga kini masih terjadi adalah masalah keterbatasan modal yang dimiliki oleh pelaku usaha yang diikuti dengan sulitnya mengakses sumber permodalan dalam membuka usaha.

Pengusaha harus bisa berinteraksi dan juga memahami cara setiap konsumennya dalam memilih serta mengevaluasi pelayanan yang diberikan. Memahami prilaku konsumen akan memicu dampak yang positif terhadap usahanya, karena setiap pengusaha akan berusaha melengkapi dan memperbaiki kinerja dalam memberikan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan untuk konsumennya. Karena pengusaha perlu untuk memperhatikan usahanya agar lebih berkembang dan juga berjalan sesuai dengan apa yang di harapkan.

UMKM di Indonesia sangatlah membantu para warga negara yang ada di Indonesia ini, Karena pada dasarnya UMKM sangat mudah sekali untuk di lakukan dengan kemampuan yang di miliki oleh masyarakat, seperti di wilayah cikarang utara kabupaten Bekasi. Para pengusaha di indonesia tentunya di cikarang juga banyak sekali masyarakat yang membuka usaha dari yang kecil-kecilan sampai berhasil juga dapat diartikan balik modal atau untung dan bisa

(22)

7

memenuhi kebutuhan hidup. Dan juga bisa dijadikan inspirasi bagi kaum kecil, menengah maupun keatas. UMKM ini bukan hanya peusaha atau pengusaha tidak harus mempunyai usaha jenis kuliner tetapi juga bisa membuka usaha jenis peralatan atau barang kebutuhan rumah maupun barang kebutuhan lainnya.

Minat beli yaitu tahap kecenderungan responden untuk bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar sudah dilaksanakan.

Minat beli diperoleh dari suatu proses belajar dan proses pemikiran yang membentuk suatu persepsi berdasarkan penelitian beberapa faktor yang mempengaruhi minat beli antara lain kualitas produk, harga dan promosi.

1.2 Rumusan Masalah

Perkembangan UMKM di Indonesia ini tentu tidak terlepas dari berbagai macam permasalahan. Adapun juga permasalahan yang telah dihadapi oleh pengusaha kecil dan menengah seperti keterbatasan modal, bahan baku, dengan kualitas yang baik informasi pasar, dan kesulitan dalam pemasaran dalam mengembangkan usaha, UMKM harus meningkatkan kapasitas produksinya yang tentunya juga harus memerlukan modal yang tidak sedikit. Minimnya permodalan dan rendahnya kemampuan serta pengetahuan sember daya manusia (SDM) dalam mengelola usaha, itu belum tentu membuat UMK belum mampu mengimbangi perubahan selera konsumen dan belum berdaya konsumen dan belum berdaya saing global (LPPI dan BI, 2015).

Usaha kecil seringkali diabaikan dalam konteks bisnis dan teori pembangunan masyarakat (Kusyk dan Lozano, 2007). Sehingga, dalam rangka untuk mengatasi masalah ini dan untuk mendorong difusi pengetahuan pemasaran dan penerapan pendekatan pemasaran di usaha kecil maka penting untuk menyelidiki sejauh mana konsep pemasaran seperti orientasi pasar harga dan kualitas produk yang dimiliki oleh usaha kecil mempengaruhi minat beli konsumen.

(23)

8

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut :

1. Apakah orientasi pasar berpengaruh terhadap minat beli konsumen pada UMKM showroom bintang motor jaya di Wilayah Cikarang Utara Kabupaten Bekasi?

2. Apakah harga berpengaruh terhadap minat beli konsumen pada UMKM showroom bintang motor jaya di Wilayah Cikarang Utara Kabupaten Bekasi?

3. Apakah kualitas produk berpengaruh terhadap minat beli konsumen pada UMKM showroom bintang motor jaya di Wilayah Cikarang Utara Kabupaten Bekasi?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh orientasi pasar terhadap minat beli konsumen pada UMKM Showroom Bintang Motor Jaya di Wilayah Cikarang Utara Kabupaten Bekasi.

2. Untuk mengetahui pengaruh harga terhadap minat beli konsumen pada UMKM Showroom Bintang Motor Jaya di Wilayah Cikarang Utara Kabupaten Bekasi.

3. Dan untuk mengetahui Pengaruh kualitas produk terhadap minat beli konsumen pada UMKM Showroom Bintang Motor Jaya di Wilayah Cikarang Utara Kabupaten Bekasi.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian merupakan hasil penelitian. Selain mempunyai tujuan, dilakukannya penelitian ini karena untuk mempunyai manfaat atau kegunaan. Kegunaan yang diharapkan dari penelitian ini ada dua, yaitu kegunaan teoritis dan kegunaan praktis sebagai berikut:

1. Manfaat teoritis

(24)

9

Manfaat teoritis adalah manfaat penelitian dari aspek teoritis atau akademis, yaitu manfaat penelitian bagi pengembangan ilmu.

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan juga dapat mengembangkan ilmu pengetahuan terutama yang berhubungan dengan pemasaran bagi usaha mikro, kecil menengah.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu informasi dalam pengetahuan pemasaran yang akan diberikan kepada para mahasiswa/i yang ada di seluruh indonesia.

2. Manfaat praktis

Manfaat praktis adalah manfaat penelitian dari aspek praktis atau aspek aplikatif, yaitu manfaat bagi program.

a. Hasil penelitian ini diharapkan bisa sebagai bahan pertimbangan kepada pelaku usaha untuk mengembangkan usahanya dibidang pemasaran.

b. Hasil penelitian ini diharapkan membuat pelaku usaha terutama Showroom Bintang Motor Jaya mampu mengatasi resiko yang akan datang dalam mmengembangakan usashanya.

1.5 Sistematika Penulisan Skripsi

Sistematika ini di gunakan untuk mengetahui permasalahan dalam penulisan laporan ini, maka penulis menggunakan sistematika penulisan yang sudah ditetapkan oleh Program Studi Manajemen Universitas Pelita Bangsa yang bertujuan untuk mempermudah pembaca menelusuri dan memahami dari penulisan skripsi ini.

Pembahasan penelitian dalam penulisan skripsi ini dapat di uraikan sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis menguraikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistem matika penulisan.

(25)

10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menguraikan landasan teori yang menjadi dasar dalam penelitian ini, terdapat penelitian terlebih dahulu yang relevan dan perumusan hipotesis penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini menguraikan tentang jenis, tempat dan Kerangka konsep yang menguraikan tentang uraian desain penelitian serta diskripsi operasional variabel penelitian, Populasi dan juga sampel, metode pengumpulan data dan menganalisa data yang diperoleh.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Bab ini menguraikan tentang hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijadikan penelitian.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan penutup dari skripsi ini yang berisi tentangf kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan hasil penelitian.

(26)

8 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

Pemasaran adalah aktivitas dan suatu proses dimana menciptakan, mengkomunikasikan, menyampaikan, dan juga mempertukarkan tawaran yang bernilai bagi pelanggan, klien, mitra, dan juga masyarakat umum.

Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang bertumbuh menjadi keinginan manusia. Contohnya, seorang manusia membutuhkan air dalam memenuhi kebutuhan dahaganya. Jika ada segelas air maka kebutuhan dahaganya akan terpenuhi. Namun manusia juga tidak hanya ingin memenuhi kebutuhannya namun juga ingin memenuhi keinginannya yaitu misalnya, segelas air merek Aqua yang bersih dan mudah dibawa. Maka manusia ini memilih Aqua botol yang sesuai dengan kebutuhan dalam dahaga dan sesuai dengan keinginannya yang juga mudah dibawa.

Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan juga keinginan manusia inilah yang menjadi konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk, penetapan harga, pengiriman barang, dan juga mempromosikan barang. Seseorang yang bekerja dibidang pemasaran disebut pemasar. Pemasar ini sebaiknya memiliki pengetahuan dalam konsep dan prinsip pemasaran agar dapat kegiatan pemasaran tercapai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan manusia terutama pada pihak konsumen yang dituju.

UMKM yaitu roda penggerak perekonomian Indonesia, Ketika berbicara tentang bisnis dan ekonomi, apalagi tentang dunia usaha terkadang kita dihadapkan pada satu istilah yang sangat berperan terhadap perekonomian yaitu UMKM. Bahkan dari segi usaha pengelolaan, masih ada yang memiliki hubungan erat dengan perekonomian masyarakat di berbagai lapisan. Tetapi dalam bentuk usaha ekonomi yang non korporasi.

(27)

9 Di Indonesia sendiri bidang usaha semacam ini pada tahun 2016 ke atas justru mengalami peningkatan. Hal ini menjadi bukti kalau masyarakat masih berminat untuk menjalankan usaha UMKM dengan baik. Dalam perspektif usaha seperti yang dijelaskan di atas, maka lumrah jika ada pengamat yang menyamakan antara UMKM dengan UKM.

Pengertian pemasaran yang tertulis pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Th.2008. Pemasaran yaitu proses, cara perbuatan dalam memasarkan barang dagangan yang menyebarluaskan di tengah-tengah masyarakat pada umumnya. Sedangkan pengertian pemasaran menurut para ahli sebagai berikut: Menurut Stanton dalam Tambajong (2013:1293), pemasaran adalah suatu sistem dari kegiatan bisnis yang harus dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan produk yang dapat memuaskan dalam keinginan mencapai tujuan perusahaan.

2.1.1Orientasi Pasar

Orientasi Pasar merupakan suatu istilah yang populer digunakan oleh para praktis dibidang pemasaran sebagai implementasi dari konsep pemasaran. Lebih dari empat dekade, strategi perusahaan yang sudah berorientasi pasar dipandang oleh akademisi dan praktis sebagai pilar

(28)

10

utama untuk mencapai kinerja perusahaan yang unggul dan baik pada perusahaan manufaktur maupun pada perusahaan jasa, kara (2005).

Menurut Lukas dan Ferrell (2000), orientasi pasar yaitu sebagai proses yang menghasilkan dan memberikan informasi pasar untuk tujuan menciptakan superior value bagi konsumen. Gray, Matear, dan juga Matheson (2002) berpendapat bahwa orientasi pasar juga dapat dilihat sebagai pelaksanaan konsep pemasaran. Orientasi pasar yaitu sebagai perilaku organisasi yang mengidentifikasikan kebutuhan konsumen, perilaku kompetitor, menyebarkan informasi pasar ke seluruh organisasi dan meresponsnya dengan suatu koordinasi, perhitungan waktu, dan perhitungan keuntungan. Manzano, Kuster, dan Vila (2005) mengatakan bahwa orientasi pasar yaitu menyangkut bagaimana informasi diperoleh, disebarkan dan juga dibuatkan implementasinya dalam perusahaan. Ketiga elemen ini saling berhubungan satu sama dengan yang lainnya.

Bukti empiris menunjukkan bahwa orientasi pasar berdampak langsung terhadap Keberhasilan Usaha UMKM (Kelson, 2012; Wilson et al, 2014). Orientasi pasar juga yang membantu perusahaan menentukan strategi dan pendekatan untuk memahami pasar (Vorhies, Morgan dan Autry, 2009). Orientasi pasar memberikan pemahaman yang lebih baik tentang lingkungan, dan bisnis yang dapat mengadopsi orientasi pasar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dengan cara yang lebih baik (Grainer dan Padanyi, 2005). Perusahaan yang berorientasi pasar akan memiliki kinerja yang sangat baik, dalam memahami pelanggan dan pesaingnya (Lings dan Greenley, 2009). Orientasi pasar yang diterapkan akan membentuk hubungan pelanggan dengan lebih baik yang akan dapat meningkatkan hasil kinerja penjualan, pertumbuhan, pangsa pasar dan juga profit (Morgan dan Hunt, 1994 dalam Shehu dan Mahmood, 2014).

2.1.1.1 Fungsi dan Manfaat Orientasi Pasar

(29)

11

Menurut Hasan (2008), orientasi pasar memiliki beberapa fungsi, yaitu:

1. Mengarahkan perusahaan pada diferensiasi dan efisiensi produk berdasarkan orientasi pasar.

2. Mengarahkan para manajer untuk mengurangi penekanan orientasi produk untuk merespon pasar.

3. Mengarahkan sistem organisatorial, seperti formalisasi dan sentralisasi, akan ditentukan secara berurutan dan tidak akan berdiri sendiri.

Manfaat dari orientasi pasar adalah sebagai berikut:

1. Membantu perusahaan untuk memproduksi produk atau jasa yang sesuai dengan yang dipersiapkan oleh pelanggan.

2. Membantu produksi secara lebih efesien dibandingkan para pesaing.

3. Menjelaskan perbedaan-perbedaan kinerja yang dicapai oleh perusahaan.

Selain itu, banyak peneliti yang telah menyimpulkan bahwa orientasi pasar memiliki dampak yang sangat kuat terhadap kinerja.

Literatur yang ada tentang orientasi pasar yaitu menunjukkan bahwa tampaknya ada korelasi positif dan juga sangat signifikan antara orientasi pasar dan minat beli konsumen (Beverly, Michael dan Richard, 2012). Orientasi pasar memiliki efek langsung terhadap perusahaan bukan hanya pada hasil pemasaran, tetapi orientasi pasar telah menjadi suatu unsur penting yang telah menjembatani penelitian antara pemasaran dan manajemen (Hult dan Ketchen, 2001). Menurut Narver dan Slater (1990 dalam Ellis, 2006), perusahaan yang mampu meningkatkan orientasi pasar akan meningkatkan kinerjanya di pasar. Ciri perusahaan yang menerapkan orientasi pasar dapat dilihat dari seberapa besar

(30)

12

pemahaman mereka untuk memenuhi kebutuhan pelanggan saat ini dan masa depan serta menggunakan kemampuan mereka untuk menawarkan solusi kebutuhan yang lebih unggul daripada pesaing (Slater dan Narver, 2000).

Kirca, Jayachandran, dan Bearden (2005) menjelaskan bahwa orientasi pasar memiliki pengaruh terhadap kinerja organisasi secara keseluruhan. Jain dan Bhatia (2007) melakukan penelitian terhadap 600 Chief Executive Officers, Chief Marketing Officer, dan Senior Officers pada perusahaan manufaktur di New Delhi, dan India memperoleh temuan bahwa orientasi pasar memiliki pengaruh positif terhadap pertumbuhan penjualan, market share dan kepuasan konsumen. Dengan demikian, budaya orientasi pasar yang diterapkan pada suatu perusahaan yaitu berpengaruh terhadap meningkatnya penjualan, pertumbuhan, dan profit perusahaan.

Orientasi pasar merupakan fokus perusahaan yang memperlakukan pemasaran sebagai tanggung jawab fungsional, di mana perusahaan berusaha memenuhi kebutuhan pelanggan yang merupakan prioritas utama bagi seluruh organisasi (Narver dan Slater, 1990). Para peneliti dalam pemasaran menunjukkan bahwa orientasi pasar yaitu seperangkat perilaku, aktivitas khusus, sumber daya, dan dasar untuk pengambilan keputusan (Kohli dan Jaworski, 1990). Menurut Narver dan Slater (1990), orientasi pasar terdiri dari tiga komponen perilaku: orientasi pelanggan, orientasi pesaing dan koordinasi interfungsional dan dua kriteria keputusan termasuk target profit dan juga fokus jangka panjang.

Orientasi pelanggan dan orientasi pesaing sangat mencakup semua kegiatan yang terlibat dalam memperoleh informasi tentang pembeli dan pesaing di pasar sasaran dan juga menyebarkan informasi tersebut ke seluruh bisnis. Mempertimbangkan kebutuhan pelanggan memungkinkan perusahaan untuk memberikan nilai unggul dan tingkat kepuasan untuk pelanggan.

(31)

13

Konsentrasi secara bersamaan terhadap pesaing dan mendiskusikan secara rutin tentang kekuatan dan kelemahan pesaing akan secara cepat akan mendapatkan respon ancaman kompetitif. Koordinasi interfungsional mengacu pada integrasi semua anggota perusahaan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan, dan didasarkan pada pelanggan dan informasi pesaing dan juga terdiri dari upaya terkoordinasi bisnis ini, biasanya melibatkan lebih dari departemen pemasaran untuk menciptakan nilai superior bagi pembeli (Raju et al., 2011).

2.1.1.2Indikator-Indikator Orientasi Pasar 1) Orientasi Pelanggan

Orientasi pelanggan yaitu pemahaman yang cukup terhadap kekuatan dan kelemahan saat ini serta kapabilitas dan strategi jangka panjang dan pesaing-pesaing yang ada maupun pesaing-pesaing potensial.

2) Orientasi Pesaing

Orientasi pesaing yaitu pemahaman yang dimiliki penjual dalam memahami kekuatan-kekuatan jangka pendek, kelemahan-kelemahan, kapabilitas-kapabilitas dan juga strategi-strategi jangka panjang baik dari pesaing utamanya saat ini maupun pesaing-pesaing potensial utama.

(Day and Wensley dalam Suendro (2010:18). Kemampuan manajemen mengenali pesaingnya akan membantu dan menggali berbagai informasi mengenai apa dan bagaimana pesaing menjalankan bisnis serta model strategi yang akan diterapkan, sehingga manajemen memperoleh kepastian bahwa strategi dan aktivitas apapun yang dilakukan perusahaan tidak akan didahului oleh pesaingnya.

3) Informasi Pasar

Menurut Lukas dan Ferrell (2000), orientasi pasar dapat diartikan sebagai proses dari menghasilkan dan memberikan

(32)

14

informasi pasar untuk tujuan menciptakan superior value bagi konsumen. Gray, Matear, dan Matheson (2002) berpendapat bahwa orientasi pasar dapat dilihat sebagai pelaksanaan konsep pemasaran. Orientasi pasar didefinisikan sebagai perilaku organisasi yang mengidentifikasikan kebutuhan konsumen, perilaku kompetitor, menyebarkan informasi pasar ke seluruh organisasi dan juga meresponsnya dengan suatu koordinasi, perhitungan waktu, dan perhitungan keuntungan.

2.1.2 Harga

Harga yaitu sejumlah uang yang dapat ditukarkan untuk sebuah produk atau jasa. Lebih jauh lagi, harga yaitu sejumlah nilai yang konsumen tukarkan untuk jumlah manfaat dengan memiliki atau menggunakan suatu barang atau jasa(Kotler dan Amstrong, 2007:344) Harga yaitu harga yang dibayar dan cara-cara atau syarat- syarat yang berhubungan dengan penjualannya(Payne, 2007:28).

Harga yaitu sejumlah uang yang ditukarkan untuk sebuah produk atau jasa. Lebih jauh lagi, harga adalah sejumlah nilai yang konsumen tukarkan dengan jumlah manfaat untuk memiliki atau menggunakan suatu barang atau jasa (Kotler dan Amstrong , 2007:344).

Harga adalah salah satu dari variabel bauran pemasaran yang sangat penting dalam manajemen pemasaran. Harga juga merupakan satu variabel bauran pemasaran yang paling fleksibel. Menurut Assauri (2014:223), harga adalah satu-satunya unsur marketing mix yang menghasilkan penerimaan penjualan, sedangkan unsur lainnya hanya unsur biaya saja. Kotler dan Keller (2009:67) menjelaskan harga salah suatu elemen bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan, elemen lain menghasilkan biaya. Perusahaan biasanya mengembangkan struktur penetapan harga yang merefleksikan variasi dalam permintaan dan biaya secara geografis, kebutuhan segmen pasar, waktu pembelian, tingkat pemesanan, frekuensi pengiriman, garansi, kontrak layanan, dan

(33)

15

faktor lainnya. Konsumen sampai pada persepsi harga adalah prioritas pemasaran yang penting. Terdapat tiga topik kunci dari harga yaitu harga referensi, asumsi harga kualitas, dan akhiran harga. Penulis mengambil tiga topik ini menjadi dimensi penelitian terhadap persepsi harga.

Berdasarkan pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa harga yaitu sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk yang ditukar konsumen atas keunggulan yang dimiliki produk tersebut.

Menurut Tjiptono, dkk., (2009:471), harga mempunyai peranan penting yaitu terdiri dari:

1. Bagi Perekonomian

Harga produk dapat mempengaruhi tingkat upah, sewa, bunga dan laba. Harga adalah dasar dalam sistem perekonomian, karena harga berpengaruh terhadap alokasi faktor-faktor produksi seperti tenaga kerja, tanah, modal, dan kewirausahaan.

Tingkat upah yang tinggi menarik tenaga kerja, tingkat bunga yang tinggi menjadi daya tarik bagi investasi modal, dan seterusnya.

2. Bagi Konsumen

Dalam penjualan ritel ada segmen pembeli yang sangat sensitif terhadap faktor harga yang menjadikan harga sebagai satu- satunya pertimbangan membeli produk dan ada pula yang tidak.

Mayoritas konsumen agak sensitif terhadap harga, namun juga mempertimbangkan faktor lain (seperti citra merek, lokasi toko, pelayanan, nilai (value) dan kualitas).

3. Bagi Perusahaan

Dibandingkan dengan bauran pemasaran lainnya produk, distirbusi dan promosi yang membutuhkan pengeluaran dana dalam jumlah sangat besar, harga merupakan satu-satunya elemen bauran pemasaran yang mendatangkan pendapatan.

(34)

16

Harga sangat mempengaruhi posisi bersaing dan pangsa pasar perusahaan.

2.1.2.1 Indikator-Indikator Harga 1) Diskon

Diskon yaitu pengurangan harga yang akan diberikan kepada pembeli saat melakukan pembelian barang atau jasa. Diskon yaitu salah satu strategi promosi yang sudah ada sejak lama baik pada transaksi offline maupun online. Dengan membeli barang atau jasa saat ada diskon, tentunya pembeli bisa menjadi lebih hemat dalam pembelian. Walaupun demikian, penjual tidak akan merasa merugi karena efek dari diskon ini diharapkan akan kembali di masa mendatang dalam bentuk lainnya seperti loyalitas pembeli atau branding produk yang lebih kuat. Diskon juga biasanya dapat diberikan sebagai promosi yang efektif untuk menarik pembeli pertama. Dengan adanya diskon produk, pembeli mendapatkan kesempatan mencoba barang yang dijual dengan harga yang lebih murah. Jika dirasa bermanfaat, diharapkan pembeli bisa melakukan pemesanan kembali (repeat order).

2) Kredit

Kredit berasal dari bahasa Yunani yaitu “credere” yang berarti kepercayaan, dan bahasa Latin “creditum” yang artinya kepercayaan akan kebenaran. Oleh karena itulah yang menjadi dasar dari kredit adalah kepercayaan. Pengertian kredit dalam buku Seri Manajemen Bank No. 5 (1997: 31) Kredit yaitu penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersama-kan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan.

3) Periode Pembayaran

Periode pembayaran yaitu kemudahan pembayaran yang diberikan penjual terhadap konsumennya berupa kelonggaran jangka

(35)

17

waktu pembayaran yang dilakukan konsumen dalam transaksi pembelian.

2.1.3 kualitas Produk

Kualitas menurut Hanan dan Karp (1991 dalam Sururi dan Astuti, 2003), “ Quality is an assessment of the general goodness of a product”

menunjukan bahwa kualitas merupakan pernyataan atas suatu produk secara total pada unsur atau komponen yang menyusun produk dan yang

memberikan nilai tambah. Kualitas produk merupakan totalitas fitur dan karakteristik produk atau jasa yang bergantung pada

kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat (Kotler & Amstrong, 2008).

Menurut Schiffman dan Kanuk (2007), kualitas produk yaitu kemampuan suatu perusahaan untuk memberikan identitas atau ciri pada setiap produknya sehingga konsumen dapat mengenali produk tersebut. Menurut Kotler dan Amstrong, (2008), kualitas produk (product quality) merupakan suatu senjata strategi potensial untuk mengalahkan pesaing. Kemampuan dari kualitas produk untuk menunjukkan berbagai fungsi termasuk yang ada di dalamnya ketahanan, handal, ketepatan, dan kemudahan dalam penggunan.

2.1.3.1 Indikator-Indikator Kualitas Produk 1) Daya Tahan Produk

Daya tahan produk adalah suatu karakteristik yang erat kaitannya dengan berapa lama tingkat ketahanan produk tersebut.

2) Variasi Produk

Variasi Produk yaitu sebuah komitmen kognitif untuk membeli merek yang berbeda karena berbagai alasan yang berbeda, keinginan baru atau timbulnya rasa bosan pada sesuatu yang telah lama dikonsumsi (Peter dan Olson, 2002).

(36)

18

Tjiptono (2008) mengungkapkan bahwa variasi produk adalah unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian. Atribut produk meliputi merek, kemasan, jaminan atau mutu, pelayanan dan sebagainya. Sedangkan menurut

Assauri (2007) variasi produk merupakan ‘bungkusan’

yang lebih besar dari produk inti, dan mempunyai ciri atau karakteristik seperti, merek dagang, kemasan, penampilan, gaya (style) dan juga mutu (kualitas). Kotler (2009) mengungkapkan bahwa pengembangan produk dan jasa memerlukan pendefinisian manfaat-manfaat yang akan ditawarkan. Manfaat-manfaat tersebut kemudian dikomunikasikan dan disampaikan melalui atribut-atribut produk seperti: product quality, product featurs dan product style and design.

3) Kesan Kualitas

Merupakan hasil dari penggunaan pengukuran yang dilakukan secara tidak langsung karena terdapat kemungkinan bahwa konsumen tidak mengerti atau kekurangan informasai dengan informasi produk yang bersangkutan.

2.1.4 Minat Beli Konsumen

Minat beli (willingness to buy) suatu bagian dari komponen perilaku dalam sikap mengkonsumsi. Menurut Kinnear dan Taylor (1995) dalam Dwityanti (2008) , minat beli merupakan tahap kecenderungan responden untuk bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan. Suatu produk dapat dikatakan telah dikonsumsi oleh konsumen apabila produk tersebut telah diputuskan untuk dibeli.

Keputusan untuk membeli dipengaruhi oleh nilai produk yang dievaluasi. Bila manfaat yang dirasakan lebih besar dibandingkan

(37)

19

pengorbanan untuk mendapatkannya maka dorongan untuk membelinya semakin tinggi. Sebaliknya bila manfaatnya lebih kecil dibandingkan pengorbanannya maka biasanya pembeli akan menolak untuk membeli dan juga pada umumnya beralih mengevaluasi produk lain yang sejenis.

Perilaku pembelian konsumen seringkali diawali dan dipengaruhi oleh banyaknya rangsangan dari luar dirinya, baik berupa rangsangan pemasaran maupun rangsangan dari lingkungannya. Rangsangan tersebut kemudian akan diproses dalam diri seusai dengan karakteristik pribadinya, sebelum akhirnya diambil keputusan pembelian.

Karakteristik pribadi konsumen yang dipergunakan untuk memproses rangsangan tersebut sangat komplek dan salah satunya adalah motivasi untuk membeli produk tersebut.

Menurut Keller (1998) dalam Dwityanti (2008), minat beli konsumen suatu seberapa besar kemungkinan konsumen berpindah dari satu merek ke merek lainnya. Sedangkan Mittal (1999) dalam Dwityanti (2008) menemukan bahwa fungsi dari minat beli konsumen merupakan mutu produk dan mutu layanan. Minat konsumen untuk membeli suatu produk adalah berhubungan dengan karakteristik pada suatu negara dan orangnya (Johnsson dan Nebenzahl:1987; Han:1989; Pisharodi dan Parameswaran:1992; Roth dan Romeo:1992 dan Nooh dan Powers:1995) dalam Dwityanti (2008). Selanjutnya Oliver (1993) dalam Dwityanti (2008) menyatakan bahwa pengalaman pembelian produk tetap tertarik pada produk tersebut, yang akhirnya mengarah pada pembelian ulang.

2.1.4.1 Indikator-Indikator Minat Beli Konsumen 1) Minat Transaksional

Minat transaksional yaitu kecenderungan konsumen untuk membeli suatu produk atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian. Oleh karena

(38)

20

itu, Showroom Bintang Motor Jaya harus selalu berinovasi terhadap produk sehingga dapat menciptakan produk yang berkualitas dan menarik. Selain itu juga Showroom Bintang Motor Jaya lebih meningkatkan iklan poduk agar lebih menarik dan dapat bersaing dengan merek-merek yang lain sehingga tidak kehilangan konsumen.

2) Minat Preferensial

Preferensial yaitu minat yang menggambarkan suatu pilihan yang diambil dan dipilih konsumen dari berbagai macam pilihan yang tersedia. Tahap preferensi yang dimiliki oleh konsumen terhadap suatu produk, adalah awal dari tahap loyalitas konsumen terhadap produk tersebut sehingga Showroom Bintang Motor Jaya harus mempelajari bagaimana cara menimbulkan rasa preferensi tersebut di dalam diri. Oleh karena itu, dalam memahami preferensi konsumen, Showroom Bintang Motor Jaya harus merancang strategi yang tepat untuk merespon ekspektasi konsumen dan menjadikan strategi differensiasi sebuah perusahaan tersebut dengan pesaingnya.

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa Minat prefensial memiliki pengaruh positif terhadap Minat mereferensikan produk.

3) Minat Refrensial

Refrensial yaitu minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang memiliki preferensi utama pada produk tersebut. Hasil Pengujian hipotesis menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikan pada variabel Minat refrensial terhadap Minat mereferensikan produk . Hasil ini menunjukkan bahwa produk yang dipersepsikan responden kurang menarik dalam segi kualitas, penilaian yang kurang baik mengenai produk yang tidak sesuai dengan tingkat

(39)

21

keinginan responden akan mendorong responden untuk mereferensikan produk. Hal ini dikarenakan oleh konsumen yang diperhadapkan dengan berbagai jenis merek produk roxy, keadaan ini dapat mempengaruhi konsumen untuk mencoba- coba berbagai macam produk roxy dan merek sehingga konsumen tidak akan sepenuhnya setia akan suatu produk.

2.2 Penelitian Terdahulu

Kajian penelitian terdahulu memuat peneitian-penelitian dengan topik yang sama dengan tujuan menguraikan dan menjelaskan perbedaan dan persamaan pada kajian penelitian ini.

Silviasih Franky Slamet Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanagara, Jakarta Denny Iskandar Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Krida Wacana Jurnal Ilmiah Manajemen Bisnis, Vol. 16, No. 1, Januaru - Juni 2016. Pengaruh Orientasi Pasar Dan Orientasi Kewirausahaan Terhadap Kinerja Usaha Pada Pemilik UKM Sektor Manufaktur Garmen Di Tanah Abang, Jakarta Pusat. Orientasi Pasar, Orientasi Kewirausahaan, Kinerja Usaha. Berdasarkan hasil analisis maka dapat diambil kesimpulan bahwa orientasi pasar dan orientasi kewirausahaan secara positif mempengaruhi kinerja usaha pada pemilik UKM sektor manufaktur garmen.

Endrik Andika 2019 Jurnal Sketsa Bisnis, Vol.6, No.1, Agustus 2019, 22-34 P-ISSN: 2356-3672 E-ISSN: 2460- 0989. Pengaruh Orientasi Pasar dan Orientasi Kewirausahaan Terhadap Kinerja Usaha (Studi pada Usaha Kecil Tanaman Hias Di Desa Sidomulyo, Kota Batu, Jawa Timur. Orientasi Pasar, Kewirausahaan, Kinerja Usaha.

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, hasil analisis dan pengujian Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, hasil analisis dan pengujian hipotesis menghasilkan temuan bahwa semua rumusan masalah yang diajukan menyatakan signifikan atau terdapat pengaruh.

(40)

22

SetyowatiSubroto, 2Ira Maya Hapsari, 3Yanti Puji Astutie 1,2,3 Fakultas Ekonomi, Universitas Pancasakti Tegal, Jl. Halmahera Km.1 Tegal 2016. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) Kabupaten Brebes. Peran UMKM dalam Perekonomian, Kinerja UKM Di Indonesia,Aspek yang Mempengaruhi Perkembangan UMKM. (1) Terdapat pengaruh negatif dan signifikan faktor SDM terhadap kinerja UMKM Kabupaten Brebes, (2) Terdapat pengaruh positif dan signifikan faktor Keuangan terhadap kinerja UMKM Kabupaten Brebes, (3) Terdapat pengaruh positif dan signifikan faktor Produksi terhadap kinerja UMKM Kabupaten Brebes, (4) Terdapat pengaruh positif dan signifikan faktor Pemasaran terhadap kinerja UMKM Kabupaten Brebes, (5) Terdapat pengaruh signifikan faktor SDM, Keuangan, Produksi, dan Pemasaran secara bersama-sama terhadap kinerja UMKM Kabupaten Brebes, dengan R2 sebesar 88,6%.

2.3 Hipotesis dan Model Penelitian 2.3.1. Hipotesis

Berdasarkan latar belakang serta perumusan masalah sebagaimana diuraikan di atas, diduga sementara Pengaruh Orientasi Pasar, Harga dan Kualitas Produk terhadap Minat Beli Konsumen. Pengertian hipotesis penelitian menurur Sugiyono (2012), hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Yang dimana rumusan penelitian yang telah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori. Penelitian yang merumuskan hipotesis yaitu penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif, pada penelitian kuantitatif hipotesis tidak dirumuskan, tetapi justru diharapkan dapat ditemukan hipotesis. Selanjutnya hipotesis tersebut dapat diuji dengan pendekatan kuantitatif, berdasarkan hal tersebut maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

(41)

23

Hipotesis Pertama : Diduga bahwa Orientasi Pasar akan berpengaruh terhadap Minat Beli Konsumen dimana dalam hipotesis ini di dukung oleh :

1. Adinoto, dalam Jurnal Ultima Ilmu Manajemen yang berjudul “Pengaruh Orientasi Pasar dan Perilaku Kewirausahaan Terhadap Kepekaan Perusahaan Dan Implikasinya Pada Kinerja Perusahaan: Studi pada Penyalur Sepeda Motor di Indonesia” terbit di Media Wisata,Vol.2.No.1, 2010 (p-ISSN 2085-4587; e-259-404X).

Hasil penelitian menyatakan Orientasi Pasar berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepekaan perusahaan Studi pada Penyalur Sepeda Motor di Indonesia.

Hipotesis kedua : Diduga bahwa Harga akan berpengaruh terhadap Minat Beli Konsumen dimana dalam hipotesis ini di dukung oleh :

2. Sondakh Kelvin Laurens J.A.F Kalangi Olivia Walangitan, dalam Jurnal Manajemen Administrasi Bisnis yang berjudul

“Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Vario Pada PT. Tridjaya Motor Manado” Vol.

9. No. 1, 2019 (p-ISSN 2338-9605; e-2655-206X). Hasil penelitian menyatakan Harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian Sepeda Motor Honda Vario Pada PT.

Tridjaya Motor Manado.

Hipotesis ketiga: Diduga bahwa Kualitas Produk akan berpengaruh terhadap Minat Beli Konsumen dimana dalam hipotesis ini di dukung oleh :

3. Putri Krisna Dewi dan I Gusti Gede Purwa Sudarta, dalam jurnal manajemen dan Bisnis Equilibrium yang berjudul

“Pengaruh Kualitas Produk, Merk, Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Scoopy Pada PT. Astra Internasional Honda Sales Operations Tbk. Honda

(42)

24

Cabang Denpasar” Vol. 4 No. 1 Maret 2018. Hasil Penelitian menyatakan Kualitas Produk berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Scoopy Pada PT. Astra Internasional Honda Sales Operations Tbk. Honda Cabang Denpasar.

2.3.2. Model Penelitian

Model penelitian ini merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan faktor yang telah diidentifikasikan sebagai masalah yang penting. Maka berdasarkan permasalahan dan hipotesis yang diajukan serta kerangka konseptual yang digunakan, variabel yang akan di analisis dalam penelitian ini terdiri dari dua macam yaitu variabel independen (bebas) atau variabel yang menjelaskan dan yang mempengaruhi variabel lain.

Variabel dependen (terikat) yaitu variabel yang keberadaannya dipengaruhi oleh variabel lain. Penelitian yang dilakukan yaitu bahwa pengaruh orientasi pasar, harga dan kualitas produk terhadap minat beli konsumen studi pada umkm showroom bintang motor jaya di Wilayah Cikarang utara Kabupaten Bekasi dapat dilihat dari desain penelitian berikut:

Gambar 2. 1 Kerangka Pemikiran

(43)

25

Gunawan Yulianto dan Ali Hasan

2019 H1

H2

Agnes Ligia Pratisitia Walukow Fauziah Septiani 2018 2014

H3

Heri Setiawan 2016

Minat Beli Konsumen

Y Orientasi pasar

X1

Minat Refrensial

Minat Preferensial

Minat Transaksional Harga

X2

Kualitas Produk

X3 Diskon

Kredit Periode Pembayaran Daya Tahan

Produk Variasi Produk

Kesan Kualitas Orientasi pelanggan Orientasi pesaing Informasi pasar

Keterangan:

H1 = X1

Y:Gunawan Yulianto dan Ali Hasan dalam artikel Pengaruh Orientasi Pasar, Konsumen, Merek, Dan Inovasi Layanan Terhadap Kinerja UMKM Di Yogyakarta. Terbit di Jurnal Media Wisata, Volume 17, Nomor 1, November 2019 ISSN 1693-5969 EISSN 2685-8436.

H2 = X2

Y:Agnes Ligia Pratisitia Walukow, dalam Jurnal Manajemen yang berjudul “Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Promosi dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen di Banten Center Sonder Minahasa” Volume 2, Nomor 3, September 2014, Hal. 1737-1749 ISSN – 2303 – 1174.

H3 = X3

Y: Heri Setiawan, dalam jurnal manajemen yang berjudul

“Pengaruh Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan dan

(44)

26

Kepercayaan Terhadap Kepuasan Nasabah Dan Loyalitas Nasabah Dengan Kepuasan Sebagai Variabel Intervening”

Volume2,No.2Maret2016.

(45)

27 BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian

3.1.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang berbentuk asosiatif. Pendekatan kuantitatif adalah suatu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel yang bertujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Nurcahyadi, NM, et al. 2016).

Penelitian asosiatif adalah penelitian yang mempunyai tujuan untuk mengetahui pengaruh sebab akibat dari variabel-variabel yang diteliti (Astina, ING, et al. 2016). Penelitian ini yaitu menjelaskan pengaruh dan hubungan yang menjadi antar hubungan bebas (independent variable) yaitu orientasi pemasaran, harga, dan kualitas produk dengan variabel terikat (dependent variable) yaitu minat beli konsumen yang melalui variabel orientasi pasar, harga, dan kualitas produk pengusaha showroom bintang motor jaya di wilayah Cikarang utara Kabupaten Bekasi.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif yaitu menjelaskan dan menggambarkan secara mendalam tentang Hubungan Pengaruh Orientasi Pasar, Harga dan Kualitas Produk Terhadap Minat beli konsumen UMKM Showroom Bintang Motor Jaya di Wilayah Cikarang.

Subjek penelitian ini yaitu Pengusaha Shoroom Bintang Motor Jaya.

3.1.2 Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan variabel Orientasi Pasar (X1), Harga (X2), Kualitas Produk (X3) dan Minat Beli Konsumen (Y) dengan indikator orientasi pelanggan, orientasi pesaing, informasi pasar (X1), diskon, kredit, periode pembayaran (X2), daya tahan produk, variasi produk, kesan kualitas (X3), minat transaksional, minat preferensial, minat refrensial sebagai indikator (Y).

Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kuantitatif, dimana populasi sample nya 100 UMKM dan metode pengambilan sample

(46)

28

yang digunakan yaitu metoode sample kuota, data yang digunakan yaitu data primer. Teknik pengumpulan data dapat berupa observasi dan kuesioner.

Desain penelitian ini menggunakan survei data dalam penelitian.

Pada umumnya penelitian survei ini menggunakan kuesioner sebagai alat pengambilan data, menurut Malhotra (2004), desain penelitian yaitu kerangka atau cetak biru dalam melaksanakan suatu proyek riset, dimana didalamnya terdapat prosedur-prosedur yang diperlukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan utntuk menstruktur atau memecahkan masalah- masalah dalam penelitian.

3.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian

Adapun definisi operasional variabel penelitian ini akan dijelaskan pada table berikut ini :

Tabel 3. 1

Definisi Operasional Variabel

Variabel Devinisi Indikator

Orientasi Pasar (X1)

Gunawan

Yulianto dan Ali Hasan (2019)

Orientasi pasar dianggap sebagai dasar dari konsep pemasaran dan terkenal karena berkontribusi pada model kinerja bisnis yang berbeda. Konsep orientasi pasar merupakan faktor yang penting untuk kesuksesan perusahaan (Ali Hasan, 2019)

1. Orientasi Pesaing 2. Orientasi

Pelanggan 3. Orientasi

Pasar Harga (X2)

Agnes Ligia Pratisitia

Walukow (2014)

Harga yaitu sejumlah uang yang ditukarkan untuk sebuah produk atau jasa. Lebih jauh lagi, harga adalah sejumlah nilai yang konsumen tukarkan untuk jumlah manfaat dengan memiliki atau menggunakan suatu barang atau jasa(Kotler dan Amstrong , 2007:344) Harga merupakan

1. Diskon 2. Kredit 3. Periode

Pembayar an

(47)

29

3.3 Populasi dan Metode Pengambilan Sampel

Populasi adalah sebagai wilayah yang terdiri dari obyek atau subyek yang mempunyai karakteristik tertentu dan memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi anggota sampel yang dipilih (Suparyanto 2009).

Dalam penelitian ini populasinya yaitu Konsumen Showroom Bintang Motor Jaya di Wilayah Cikarang Utara Kabupaten Bekasi. Jumlah karena tidak ada data dan lembaga yang mencatatnya. Jumlah populasi yang didapat 134 konsumen Showroom Bintang Motor Jaya diWilayah Cikarang Utara Kabupaten Bekasi.

Sampel yang merupakan perwakilan dari populasi dengan karakteristik tertentu, yang dapat mewakili keadaan populasi yang

harga yang dibayar dan cara-cara atau syarat- syarat yang

berhubungan dengan

penjualannya(Payne, 2007:28)

Kualitas Produk (X3)

Heri Setiawan (2016)

Kualitas produk merupakan kemampuan suatu produk untuk melaksanakan fungsinya meliputi daya tahan, keandalan, ketepatan, kemudahan operasi dan perbaikan, serta atribut bernilai lainnya (Kotler dan Armstrong, 2001)

1. Daya Tahan Produk 2. Variasi Produk 3. Kesan

Kualitas

Minat Beli Konsumen (Y1)

Minat Beli yaitu perilaku konsumen yang menunjukan sejauh mana komitmennya untuk melakukan pembelian sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya (Ferdinand 2012)

1. Minat Transaksi onal 2. Minat

Preferensi al

3. Minat Referensi al

(48)

30

sebenarnya (Suparyanto 2009). Dalam penelitian ini digunakan metode pengambilan sampel dengan cara menggunakan non probability sampling. Teknik pengambilan sempel daalam penelitian ini mengunakan teknik insidentalsampling. Dalam teknik insidental sampling, penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel. Bila dipandang orang yang kebetulan ditemui cocock sebagai sumber data. Dalam penelitian ini sampel kajian diambil sebanyak 100 responden konsumen Showroom Bintang Motor Jaya diwilayah cikarang utara. Ukuran sampel dihitung dengan menggunakan rumus Slovin.

Rumus Slovin untuk menentukan sampel adalah sebagai berikut :

𝑛 = N

1 + N(𝑒)2

Keterangan :

n : Ukuran sampel/jumlah responden N : Ukuran populasi

e : Standar eror atau presentase kelonggaran keteitian kesalahan pengambilan sampel yang masih biasa ditolerir = 0,05 (5%)

Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 134 Konsumen Showroom Bintang Motor Jaya, sehingga presentase kelonggaran yang digunakan adalah 5% dan hasil perhitungan dapat dibulatkan untuk mencapai kesesuaian. Maka untuk mengetahui sampel penelitian, dilakukan perhitungan sebagai berikut :

Gambar

Tabel 3. 2  Skala Likert
Tabel 4. 15  Hasil Uji Sperman
Tabel 4. 18  Hasil Uji T

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Harga Dan Kualitas Produk Terhadap Minat Beli Ulang Konsumen Dengan Kepuasan Konsumen Sebagai Variabel Mediasi: Studi Pada Mahasiswa Pengguna Smartphone Xiaomi Di

 Guru meminta peserta didik mengamati tayangan video tentang prinsip kerja sistem bahan bakar bensin karburator sehingga menumbuhkan rasa ingin tahu  Peserta didik

Maka dari itu ditutupnya pintu-pintu jahannam dan dibukanya pintu-pintu surga, (disebabkan) karena (pada bulan itu) amal-amal shaleh banyak dilakukan dan

Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Lokasi dan Kualitas Pelayanan terhadap Minat Beli Ulang Konsumen.. Diponegoro Journal of Management, Volume

Gambar 6.26 Potongan urutan aktivitas pada Skenario 3 Sementara itu untuk Skenario 2, dimana terjadi aktivitas yang tidak tercatat memiliki kinerja yang cukup baik karena

[r]

Mengingat bahwa hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh antara perilaku konsumtif terhadap gaya hidup hedonis mahasiswa statistika fmipa unpad maka

hal ini terjadi karena pada kelompok kontrol tidak terjadi reaksi opiate endogenous, meskipun ada beberapa yang mengalami peningkatan dan penurunan nyeri, tetapi