• Tidak ada hasil yang ditemukan

OPTIMASI BAURAN PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLEX. Optimasi Bauran Produk (Kuncorosidi) 109

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "OPTIMASI BAURAN PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLEX. Optimasi Bauran Produk (Kuncorosidi) 109"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

“OPTIMASI BAURAN PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLEX”

Oleh :

Kuncorosidi*) dan Dhany Bachtiar

*) Dosen Tetap Prodi Manajemen STIESA

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang kemudian

ABSTRAK

Masalah dasar yang sering dihadapi oleh perusahaan yang berskala kecil atau home industry adalah dalam proses produksinya.

Pertanyaan yang muncul adalah bagaimana mencapai laba yang optimal dengan mempergunakan seluruh sumber daya yang tersedia. Artinya bahwa bagaimana mempergunakan sumber daya yang dimiliki, baik itu bahan bakunya, mesinnya ataupun manusianya termasuk juga waktu (Bauran Produk), agar semuanya bersinergi dan menghasilkan keuntungan yang maksimal bagi perusahaan, jawabannya kan menjadi sulit apabila tidak ada metode atau cara yang dapat dipakai untuk mengatasi masalah tersebut.

Model yang digunakan untuk menjawab masalah tersebut diatas adalah metode simplex pada program linear. Penghitungan dilakukan dengan menggunakan metode simplex baik dihitung secara manual maupun dengan menggunakan software POM for Windows.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut diketahui dengan kapasitas yang tersedia perusahan masih dapat mengoptimalkan produksinya dan itu berarti mengoptimalkan keuntungan.

Kata Kunci : Bauran Produk, Metode Simplex

diikuti oleh perkembangan bidang lainnya seperti politik, ekonomi, sosial dan budaya secara langsung maupun tidak langsung akan berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat luas.

Akibat dari kondisi tersebut yaitu terjadinya peningkatan yang cukup tajam akan kebutuhan sarana dan prasarana bagi masyarakat. Semakin maju perkembangan usaha pada saat ini mengakibatkan persaingan diantara perusahaan satu dengan yang lainnya.

Setiap perusahaan harus pandai melihat perubahan yang terjadi khususnya dalam menganalisa peluang dan ancaman bagi perusahaan. Seorang pengusaha seharusnya terus dapat berupaya menciptakan produk mereka agar produk tersebut dapat menjadi yang terbaik diantara jenis produk yang sama, yang dihasilkan oleh perusahaan pesaing. Hal ini dilakukan agar produk yang dihasilkan oleh perusahaan mereka dapat memenuhi apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan pelanggan pada saat ini. Pada hakekatnya, perusahaan akan kehilangan pelanggan jika mereka menyibukan diri dengan memproduksi barang-barang sesuai dengan keinginan dan ukuran mereka sendiri, tetapi tidak dapat memenuhi keinginan konsumen.

Apabila produk yang mereka hasilkan telah memenuhi keinginan konsumen dengan tingkat kualitas yang memuaskan, maka secara otomatis produk tersebut akan dicari dan dibeli oleh semua lapisan konsumen yang membutuhkannya. Dengan hal

(2)

tersebut permintaan pasarpun akan meningkat dan jika perusahaan sudah meningkat, maka perusahaan itu sudah termasuk perusahaan yang maju diantara pesaingnya. Oleh karena itu untuk mencapai sasaran yang diharapkan, maka perusahaan harus secara terus-menerus memperbaiki, meningkatkan, dan mengefektifkan kegiatannya disegala bidang terutama produk yang dihasilkan, karena permintaan pasar meningkat biasanya disebabkan oleh tingkat pembelian konsumen terhadap produk tersebut meningkat pula.

Sebagaimana diketahui bahwa perusahaan home industry merupakan perusahaan yang sangat berperan aktif dalam pembangunan perekonomian pada saat ini, oleh sebab itu perusahaan-perusahaan kecil dituntut untuk lebih giat lagi dan berusahan semaksimal mungkin dalam melaksanakan program- program pembangunan. Begitu pula dengan perusahaan yang dikelola oleh pihak pemerintah maupun swasta, diharapkan dapat memberikan kontribusi konkret untuk memajukan perekonomian dalam pembangunan.

Perusahaan didirikan selain untuk mencapai tujuan tertentu baik yang bersifat sosial maupun ekonomis, juga dalam peningkatan produktivitas dan efesiensinya, setiap perusahaan dituntut untuk mengelola manajemen yang baik, termasuk didalamnya manajemen produksi. Dalam mengelola perusahaannya, perusahaan berupaya untuk menekan biaya-biaya

serendah mungkin dan selalu menjaga kontinuitas operasional perusahaan. Dalam melaksanakan sasaran perusahaan agar dapat dilaksanakan dengan baik, sepertinya perlu adanya pengambilan keputusan yang tepat dalam mengatasi situasi dan kondisi yang tidak pasti. Untuk hal tersebut tentunya sangat dibutuhkan adanya keputusan dan penyesuaian yang terus-menerus berdasarkan fakta, pengalaman, naluri kepemimpinan, nasehat dan pendapat serta teknik-teknik perhitungan secara kuantitatif dan kualitatif.

Salah satu kesulitan yang sering dihadapi oleh perusahaan khususnya perusahaan home industry adalah dalam merencanakan jumlah produk yang akan diproduksi dengan tujuan diperolehnya hasil yang optimal. Hal tersebut dapat saja terjadi akibat lemahnya pemanfaatan fasilitas yang dimiliki oleh perusahaan yang bersangkutan dalam menghasilkan suatu produk. Oleh karena itu, atas dasar penelitian pada Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP) Sari Sangkuriang Bakery yang memproduksi makanan ringan roti dalam penjualannya sehari-hari masih mengalami kekurangan atau bahkan kelebihan produk dan bahan baku. Selain itu berdasarkan pemasarannya sebelum Sari Sangkuriang Bakery menerapkan metode untuk mencari kombinasi operasi yang optimal, perusahaan dalam menentukan sasaran atau target jumlah yang diproduksi masih melihat faktor sumber daya yang kurang yaitu modal, bahan baku, fasilitas

(3)

pendukung, dan tenaga kerja yang dimiliki dalam proses produksi tersebut masih terbatas jumlahnya.

Masalah operasional yang timbul pada saat proses produksi berjalan, seperti misalnya berapa banyak barang yang akan dihasilkan, berapa banyak persediaan bahan baku, pengawasan biaya produksi, pembagian kerja para karyawan, barang kali perlu diatasi dengan penyelesaian yang serius.

Kekurangan dalam tahap pengambilan keputusan bisa saja terjadi karena pemilihan alternatif yang kurang tepat. Bagi perusahaan yang memproduksi barang dapat mengetahui optimasi tingkat produksi yang dilakukan oleh perusahaan tersebut. Dengan adanya optimasi pengambilan keputusan pada suatu produk, diharapkan keuntungan perusahaan akan tercapai.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, penulis ingin melakukan penelitian mengenai “OPTIMASI BAURAN PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLEX (Kasus untuk produk makanan ringan roti pada Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP) Sari Sangkuriang Bakery Sidodadi Subang).”

Hasil penelitian ini diharapkan dapat diungkapkan berbagai penyebab yang menyangkut peningkatan hasil penjualan serta yang menyangkut kesalahan dalam pengambilan keputusan yang dapat menyebabkan resiko yang sangat besar.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang sebagaimana dikemukakan, maka penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut : 1. Faktor-faktor produksi apa saja yang digunakan untuk

menghasilkan produk makanan ringan roti?

2. Sampai sejauh mana optimasi bauran produk dapat mengatasi masalah pada perusahaan Sari Sangkuriang Bakery dengan menggunakan metode simplex untuk produk makanan ringan roti Sari Sangkuriang Bakery Sidodadi Subang.

1.3. Maksud Dan Tujuan

Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh data dan informasi secara konkret yang relevansinya dengan aspek yang diteliti.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1. Faktor-faktor produksi yang digunakan untuk produk

makanan ringan roti pada Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP) Sari Sangkuriang Bakery Sidodadi Subang.

2. Optimasi Bauran produk dengan menggunakan metode simplex makanan ringan roti pada Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP) Sari Sangkuriang Bakery Sidodadi Subang.

(4)

1.4. Kerangka Pemikiran

Dalam menjalankan operasinya setiap perusahaan tentu saja selalu mengupayakan efesiensi dan biasanya dalam mencari laba berusaha semaksimum mungkin. Oleh karena itu, setiap pemecahan masalah produksi atau operasi yang ada harus mendukung usaha tersebut agar memperoleh keuntungan yang optimal dan tetap menjamin kelangsungan hidup perusahaan secara terus-menerus. Agar tujuan tersebut dapat tercapai dengan baik maka perusahaan harus memperhatikan hal-hal apa saja yang berkaitan dengan aktivitas-aktivitas perusahaan mulai dari proses produksi hingga produk tersebut sampai kepada konsumen akhir.

Apabila proses produksi berjalan dengan baik dan lancar, maka akan membawa manfaat dan keuntungan yang besar bagi perusahaan dalam mendukung pencapaian tujuan yang optimal.

Pada umumnya di dalam sebuah transaksi antara penjual dan pembeli terdapat dua buah nilai yang dapat diidentifikasi dengan jelas yaitu daya beli (uang) yang diwakili oleh pembeli, dan produk yang diwakili oleh penjual. Istilah produk memiliki arti sebagai komoditi (barang berwujud) dan jasa (tidak berwujud).

Namun kebanyakan produk pada umumnya mengandung kedua unsur tersebut.

Perusahaan berorientasi pada produksi ditinjau dari perspektif perusahaan yaitu sebagai sumber yang dipergunakan untuk proses produksi. Sedangkan perusahaan berorientasi pada

pelanggan yaitu sebagai seperangkat kepuasan, manfaat, atau kegunaan untuk memenuhi keinginan para pelanggan sasaran.

Perusahaan yang memiliki tawaran terhadap produk yang jumlah atau jenisnya lebih banyak, maka dalam pengelolaannya relatif lebih kompleks bila dibandingkan dengan perusahaan yang memasarkan produk tunggal. Keseluruhan dari produk yang ditawarkan sebuah perusahaan kepasar, umumnya disebut sebagai bauran produk (product mix). Menurut Kotler (2000:453) bahwa : “Bauran produk adalah kumpulan dari semua produk dan unit produk yang ditawarkan penjual tertentu kepada pembeli.”

Bauran produk tersebut mempunyai dimensi-dimensi dari sebuah perusahaan. Menurut Kotler (2000:454) beberapa dimensi tersebut yaitu: “Lebar (witdh), panjang (length), kedalaman (depth), dan konsistensi (consistency).”

Keempat dimensi bauran produk itu sangat membantu dalam mendefinisikan strategi produk tersebut, demikian juga dengan perusahaan roti Sari Sangkuriang Bakery Sidodadi Subang, sangat memperhatikan dengan adanya perencanaan bauran produk. Karena sebagian besar merupakan tanggung jawab perencanaan strategi perusahaan. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari para pemasar, pihak perusahaan harus menilai perusahaan lini produk mana yang harus dikembangkan, dipertahankan, dipanen, dan dihentikan. Keputusan tentang salah satu atau kombinasi dari empat strategi diatas pada umunya

(5)

memiliki kaitan erat dengan persoalan kejenuhan pasar, persaingan atau faktor-faktor lain yang mempengaruhi usia atau siklus hidup produk.

Metode-metode kuantitatif merupakan salah satu alat penting dalam usaha pencapaian tujuan-tujuan perusahaan.

Metode kuantitatif adalalah pendekatan ilmiah untuk menentukan cara yang tepat dalam memecahkan masalah yang dihadapi.

Program linear khususnya metode simplex sebagai bagian dari metode kuantitatif memberikan kontribusi yang besar bagi manajemen diperusahaan dalam memecahkan masalah khususnya masalah-masalah yang berkaitan dengan bauran produk.

Metode-metode yang dikembangkan untuk menyelesaikan model program linear pada dasarnya ditujukan untuk mencari solusi beberapa alternatif yang dibentuk oleh persamaan-persamaan pembatas sehingga diperoleh nilai fungsi tujuan yang optimal. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan program linear yaitu dengan menggunakan metode simplex. Metode simplex dapat memecahkan suatu masalah-masalah program menyangkut tiga variabel atau lebih. Pada prinsipnya metode simplex dapat digunakan untuk memecahkan masalah dengan n variabel- variabel keputusan atau kegiatan.

Gambar Bagan Kerangka Pemikiran

Pada perusahaan roti Sari Sangkuriang Bakery Sidodadi Subang yang memproduksi makanan ringan yaitu terdiri dari roti susu, coklat, kacang, sangat menyadari dengan adanya optimal bauran produk yang dihasilkan oleh perusahaannya semakin meningkat akan permintaannya. Peningkatan permintaan ini tidak terlepas dari input perusahaan yang berupa tenaga kerja, bahan baku, jam kerja, dan daya serap pasar perusahaan tersebut.

II. OBJEK DAN METODE PENELITIAN 2.1. Objek Penelitian

Dalam penyusunan skripsi ini, penyusun melakukan penelitian pada Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP) atau home industri Sari Sangkuriang Bakery Sidodadi Subang yang beralamat di kelurahan Pasir Kareumbi RT/RW 49/15 tepatnya di perumahan Sidodadi No. 35 dan 36 Kecamatan Subang Telp. (0260) 415088.

Produk Bauran

Roti : Susu dan

Kacang Input :

Tenaga kerja, Bahan baku,

Jam kerja, Daya serap

pasar

Metode

Optimasi

(6)

Sari Sangkuriang Bakery yang merupakan suatu usaha homen industri ini sudah berjalan sekitar dua tahun yang pengelolaannya dipimpin oleh bapak Derajat, beliau adalah seorang pensiunan pegawai BUMN.

Sari Sangkuriang Bakery yang usahanya bergerak khusus di bidang pengelolaan makanan ringan yaitu roti. Semakin lama usahanya semakin berkembang pesat, hal ini dipilih sebagai objek penelitian berdasarkan pada pertimbangan dari perkembangan usaha roti Sangkuriang itu sendiri. Hal tersebut dapat dilihat dari pemasaran roti Sangkuriang yang cukup mengalami peningkatan yang ditandai dengan semakin meluasnya daerah atau wilayah pemasaran yang dapat dijangkau dan dari segi harga terjangkau oleh berbagai lapisan masyarakat di wilayah kabupaten Subang serta di beberapa desa yang ada di wilayah kecamatan Subang.

Aspek yang akan diteliti pada IRTP Sari Sangkuriang Bakery Subang ini adalah apa saja faktor-faktor produksi yang akan digunakan untuk menghasilkan produk makanan ringan roti dan bagaimana optimasi bauran produk dengan menggunakan metode simplex yang ada pada usaha tersebut.

2.2. Data Produksi

Di bawah ini adalah penjelasan mengenai bahan-bahan dalam pembuatan Sari Sangkuriang Bakery serta peralatan yang

diperlukan untuk proses pengolahan roti hingga jadi. Semuanya itu terangkum dalam menu atau resep roti berikut ini :

1. Bahan-bahan

a. Tepung terigu 125 kg

b. Garam 0,5 kg

c. Gula 70 kg

d. Margarin 75 kg

e. Telur 50 kg

f. Ragi 5 kg

g. Susu 25 kg

h. Kacang 15 kg

i.

2. Untuk resep susu

a. Tepung terigu 35 gram

b. Susu 30 gram

c. Gula 12 gram

d. Margarin 15 gram

e. Telur 5 gram

f. Ragi 0,75 gram

g. Garam 0,05 gram

3. Untuk resep roti kacang

a. Tepung terigu 35 gram

b. Gula 12 gram

c. Kacang 30 gram

d. Margarin 15 gram

e. Telur 5 gram

f. Ragi 0,75 gram

g. Garam 0,05 gram

4. Alat yang dibutuhkan a. Open

b. Loyang

(7)

c. Mixer d. Timbangan e. Kompor

5. Proses pengolahan bahan

a. Mengumpulkan bahan-bahan kemudian dimasukan kedalam suatu wadah plastik (baskom).

b. Setelah bahan-bahan terkumpul kemudian bahan-bahan tersebut di aduk dengan menggunakan mixer.

c. Bahan-bahan atau adonan yang telah di mixer selanjutnya dilakukan penggilingan untuk kemudian dibentuk lempengan berbentuk persegi panjang.

d. Setelah dilakukan penggilingan, kemudian lempengan tersebut dibagi menjadi beberapa bagian untuk dilakukan pembentukan menurut rasa dari masing-masing roti.

e. Selanjutnya setelah adonan dibentuk kemudian disimpan dalam loyang, satu loyang berisi 40 buah roti untuk dimasukan kedalam oven kira-kira selama 15 menit.

f. Kemudian roti yang sudah cukup matang ditiriskan sebentar kira-kira selama lebih kurang 5 menit agar saat roti dikemas tidak terlalu panas supaya tidak menyebabkan penguapan didalam bungkus roti.

g. Sambil menunggu roti itu agak dingin dilakukan pemeriksaan, apabila ada roti yang kurang matang atau terlalu matang, ada yang rusak atau cacat roti tersebut dipisahkan.

h. Selesai pengontrolan terhadap roti, selanjutnya roti yang sudah cukup dingin dikemas dimasukan kedalam kemasan yang sudah disiapkan.

i. Roti yang sudah dikemas rapi kemudian disusun dan dimasukan kedalam wadah berupa keranjang yang mana satu keranjang berisi 75 buah bungkus roti siap jual, setelah semuanya selesai kemudian roti siap untuk dipasarkan.

2.3. Metode Penelitian dan Jenis Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, dan jenis penelitian adalah penelitian studi kasus atau penelitian kasus (Case Study), yaitu penelitian tentang status subjek penelitian yang berkenaan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas yang ada diperusahaan dan menyelesaikan masalah tersebut dengan menggunakan model yang tersedia.

2.4. Sumber Data

Dalam penelitian ini data yang dipergunakan penulis terdiri dari :

1. Data Primer

Yaitu data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya atau objek penelitian.

2. Data Sekunder

Adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari literatur atau buku-buku sumber yang berkaitan dengan data yang dibutuhkan dalam penelitian.

2.5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah :

1. Wawancara

(8)

Merupakan cara pengumpulan data melalui tanya jawab dengan responden atau pihak perusahaan.

2. Observasi

Yaitu pengumpulan data dengan cara melakukan penelitian dan pengamatan secara langsung terhadap kegiatan dan keadaan perusahaan.

2.6. Operasionalisasi Variabel

Operasionalisasi variabel yang digunakan dalampenelitian ini adalah variabel yang mempengaruhi (Independent Variable) dan varibel yang dipengaruhi (Dependent Variable)

Adapun gambaran operasionalisasi variabel diperusahaan roti Sari Sangkuriang Bakery Sidodadi Subang memproduksi dua jenis produk setiap harinya yaitu roti susu dan kacang. Perusahaan ini dalam memproduksi produknya memiliki keterbatasan bahan baku, mengenai hal tersebut penulis ingin mengetahui berapa banyak bahan baku untuk pembuatan roti setiap harinya juga untuk mengetahui berapa banyak bahan baku yang digunakan setiap satunnya, yaitu dengan cara mengoptimalkan hasil produksi dari bauran produk di perusahaan tersebut.

Bahan baku tepung terigu sebanyak 25 kg dan hasil produksinya mencapai 1000 satuan setiap harinya, setiap satunnya memerlukan tepung terigu sebanyak 35 gram. Jam kerjanya selama 8 jam, sedangkan waktu yang diperlukan setiap

pembuatan satuannya untuk roti susu membutuhkan waktu selama 360 detik (6 menit), sedangkan roti kacang membutuhkan 360 detik (6 menit). Masalah ini akan dirumuskan sebagai model program linear dengan mendefenisikan terpisah setiap komponen dalam satuan model, untuk mengambil keputusan berapa banyak bahan baku, jam kerja, dan harga jual setiap satuannya baik untuk roti susu maupun kacang.

Berikut ini adalah petunjuk teknis bagaimana variabel- variabel tersebut dioperasionalkan :

a. Z = Total keuntungan dari seluruh produk roti yang diproduksi.

Z1 = Besarnya keuntungan dari jumlah roti yang diproduksi (dalam Rp).

Z2 = Besarnya kerugian dari jumlah roti yang diproduksi (dalam Rp).

b. Tepung terigu = Bahan baku yang diproses produksi untuk menghasilkan roti dalam satuannya.

c. Jam kerja = jam kerja setiap harinya juga jam kerja untuk setiap pembuatan roti dalam satuannya.

d. Biaya tenaga kerja = Biaya tenaga kerja untuk setiap harinya e. Harga jual X1 = Harga jual setiap satuan roti susu

X2 = Harga jual setiap satuan roti kacang f. Formulasi model dalam bentuk standar :

Fungsi Tujuan : Maks / Min Z = 100 X1 + 150 X2

(9)

Dengan Pembatasan (dp) :

35 X1 + 35 X2 ≤…………1) Kendala Tepung terigu 30 X1 + X1 ≤…………2) Kendala Susu

X1 + 30 X1 ≤…………3) Kendala Kacang 15 X1 + 15 X2 ≤…………4) Kendala Mentega 12 X1 + 12 X2 ≤…………5) Kendala Gula 5 X2 + 5 X2 ≤…………6) Kendala Telur 0,05 X1 + 0,05 X2 ≤…………7) Kendala Garam 0,75 X1 + 0,75 X2 ≤…………8) Kendala Ragi dan

X1, X2 ≥ 0 …………..7) Kendala non negatif Keterangan :

Z = Nilai optimal fungsi tujuan

X = Jenis kegiatan (variabel keputusan)

III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Hasil penelitian

Berikut ini penulis akan mengemukakan hasil penelitian yang dilakukan pada Sari Sangkuriang Bakery Sidodadi Subang mengenai optimasi bauran produk dengan menggunakan metode simplex.

3.1.1. Faktor-faktor Produksi Yang Digunakan Untuk Menghasilkan Produk Makanan Roti

Peran aktif manajemen suatu perusahaan sangat membantu dalam usaha untuk mencapai bauran produk terutama dalam hal mengkoordinir bagian produksi dan bagian lainnya.

Agar rencana produksi yang telah disusun rapi akan benar-benar

dapat mencerminkan keadaan dan kemampuan perusahaan, oleh karena itu perusahaan harus melaksanakan perencanaan produksi tentang bauran produk yang dibuat sesuai dengan peramalan penjualan untuk masa yang akan datang.

Industri Rumah Tangga Pangan pada Sari Sangkuriang Bakery Sidodadi Subang dalam melakukan kegiatan produksinya mempertimbangkan beberapa hal yaitu :

1. Beroperasi dalam batas kemampuan produksi, kapasitas produksi yang ditentukan dari jumlah jam kerja dan peralatan yang tersedia yang memiliki batasan tertentu.

2. Kehilangan penjualan sedapat mungkin dihindari karena dapat merugikan perusahaan.

3. Pemenuhan permintaan pelanggan dilaksanakan semaksimal mungkin.

Adapun langkah-langkah perencanaan produksi yang dilakukan Sari Sangkuriang Bakery Sidodadi Subang adalah sebagai berikut :

1. Membuat daftar pesanan berdasarkan ramalan penjualan dengan jumlah yang ditentukan.

2. Membeli bahan baku untuk pembuatan roti susu dan kacang.

3. Pelaksanaan proses produksi dapat dilaksanakan berdasarkan rencana yang telah ditentukan sebelumnya.

(10)

Hasil produksi roti pada Sari Sangkuriang Bakery Sidodadi Subang tidak langsung dijual begitu saja kepada konsumen namun berdasarkan pada pesanan dari pelanggan.

Dalam memproduksi makanan ringan roti pada Sari Sangkuriang Bakery Sidodadi Subang menggunakan faktor-faktor produksi sebagai berikut :

1. Money (biaya untuk pembelian bahan baku) 2. Man (tenaga kerja)

3. Method (suatu cara membuat)

4. Material (bahan baku yang digunakan) 5. Market (daya serap pasar)

6. Machine (peralatan yang digunakan)

3.1.2. Optimasi Bauran Produk Dengan Menggunakan Metode Simplex

Untuk mencapai hasil yang optimal pada Sari Sangkuriang Bakery Sidodadi Subang maka digunakan metode simplex.

Adapun bahan baku yang digunakan untuk pembuatan makanan ringan roti ini adalah sebagai berikut :

Tabel Bahan Baku Untuk

Pembuatan roti Sari Sangkuriang Bakery

Bahan Baku Roti

Kapasitas Susu Kacang

Tepung terigu 35 gram 35 gram 125.000 gram

Susu 30 gram - 25.000 gram

Kacang - 30 gram 15.000 gram

Margarin 15 gram 15 gram 75.000 gram

Gula 12 gram 12 gram 70.000 gram

Telur 5 gram 5 gram 50.000 gram

Garam 0,05 gram 0,05 gram 500 gram

Ragi 0,75 gram 0,75 gram 5000 gram

Daya serap pasar 60 % 40 % 1000 buah / hari Jam kerja 180 detik 180 detik 8 jam / hari Keuntungan per

bungkus

10 % 15 % Rp. 1.000 / buah

Untuk memproduksi satuan roti susu membutuhkan tepung terigu sebanyak 35 gram, sedangkan gula dibutuhkan 12 gram, garam 0,05 gram, margarin sebanyak 15 gram, telur 5 gram, ragi 0,75 gram, susu untuk setiap satuannya sebanyak 35 gram, untuk roti kacang dibutuhkan tepung terigu 35 gram, margarin 15 gram, gula 12 gram.

Jam kerja untuk setiap harinya adalah 8 jam untuk pembuatan roti susu selama 180 detik (3 menit), dan roti kacang 180 detik (3 menit). Waktu yang diperlukan untuk memproduksi roti susu dan roti kacang untuk tiap harinya yaitu : 24 jam x 60 menit x 60 detik = 86.400 detik.

Diketahui harga jual untuk masing-masing produk roti susu, kacang per satuannya yaitu sebagai berikut :

(11)

1. Harga jual untuk roti susu adalah Rp1000 x 600 = Rp 600.000,-

2. Harga jual untuk roti kacang adalah Rp1000 x 400 = Rp 400.000,-

Dari data diatas dapat diketahui hasil penjualan tersebut sebesar Rp 1000.000.

3.2. Pembahasan

Pada tahap ini penulis akan membahas mengenai hasil penelitian yang telah diperoleh yaitu mengenai optimasi bauran produk dengan menggunakan metode simplex pada Sari Sangkuriang Bakery Sidodadi Subang.

3.2.1. Faktor-faktor produksi Yang Digunakan Untuk Menghasilkan Produk Makanan Ringan Roti

Adapun faktor-faktor produksi yang digunakan untuk pembuatan makanan ringan roti Sari Sangkuriang Bakery Sidodadi Subang adalah :

1. Money (biaya untuk membeli bahan baku)

Modal awal yang digunakan pada Sari Sangkuriang Bakery Sidodadi Subang yaitu sebesar Rp. 2000.000,- yang digunakan untuk pembelian bahan baku dan peralatan yang dipakai untuk pembuatan roti. Sedangkan modal untuk setiap harinya kurang lebih Rp. 700.000,-

2. Man (tenaga kerja dan jam kerja)

Sari Sangkuriang Bakery Sidodadi Subang memiliki tenaga kerja utama berjumlah 5 orang masing-masing pada bagian mixing (pencampuran bahan), bagian pencetakan, bagian pengovenan, bagian pengemasan, dan bagian pemasaran.

Adapun tenaga kerja tambahan dibantu oleh pihak keluarga pemilik dari Sari Sangkuriang Bakery Sidodadi Subang.

Jam kerja yang digunakan untuk setiap harinya selama 8 jam di mulai dari jam 08.00 sampai dengan jam 16.00, dalam pembuatan roti susu dibutuhkan waktu 180 detik (3 menit), sedangkan untuk pembuatan roti kacang 180 detik (3 menit).

3. Method (cara pembuatan)

Proses pengolahan makanan ringan roti Sangkuriang adalah dengan cara :

a. Mempersiapkan dan mengumpulkan bahan-bahan kemudian dimasukan kedalam suatu wadah plastik (baskom).

b. Setelah bahan-bahan terkumpul kemudian bahan-bahan tersebut diaduk dengan menggunakan mixer.

c. Bahan-bahan atau adonan yang telah di aduk selanjutnya dilakukan penggilingan untuk kemudian dibentuk lempengan berbentuk persegi panjang.

(12)

d. Setelah dilakukan penggilingan, kemudian lempengan tersebut dibagi menjadi beberapa bagian untuk dilakukan pembentukan menurut rasa dari masing- masing roti.

e. Selanjutnya setelah adonan dibentuk dan dimasukan rasa baik rasa susu maupun kacang, kemudian disimpan dalam loyang. Satu loyang berisi kurang lebih 40 buah roti untuk dimasukan kedalam oven kira-kira selama 15 menit.

f. Kemudian roti yang sudah cukup matang ditiriskan sebentar kira-kira selama lebih kurang 5 menit agar ketika roti dikemas tidak terlalu panas supaya tidak menyebabkan penguapan didalam bungkus roti.

g. Sambil menunggu roti itu agak dingin dilakukan pemeriksaan, apabila ada roti yang kurang matang atau terlalu matang, ada yang rusak atau cacat roti tersebut dipisahkan.

h. Selesai pemeriksaan terhadap roti, selanjutnya roti yang sudah cukup dingin dikemas dan dimasukan kedalam kemasan yang sudah disiapkan.

i. Roti yang sudah dikemas rapi kemudian disusun dan dimasukan kedalam wadah berupa keranjang yang mana satu keranjang berisi 75 buah bungkus roti siap jual,

setelah semuanya selesai kemudian roti siap untuk dipasarkan.

4. Material (bahan baku pembuatan roti)

Adapun bahan baku yang digunakan untuk pembuatan roti ini adalah sebagai berikut :

a. Tepung terigu 125.000 gram

b. Gula 70.000 gram

c. Margarin 75.000 gram d. Telur 50.000 gram

e. Garam 500 gram

f. Ragi 5.000 gram

g. Susu 25.000 gram

h. Kacang 15.000 gram

Sedangkan untuk resep roti susu memerlukan : a. Tepung terigu 35 gram

b. Gula 12 gram

c. Margarin 15 gram

d. Telur 5 gram

e. Ragi 0,75 gram

f. Garam 0,05 gram

g. Susu 30 gram

Untuk resep roti kacang membutuhkan : a. Tepung terigu 35 gram

b. Gula 12 gram

c. Margarin 15 gram

d. Telur 5 gram

e. Ragi 0,75 gram

f. Garam 0,05 gram

g. Kacang 30 gram

(13)

5. Market (daya serap pasar)

Dalam memasarkan roti pada Sari Sangkuriang Bakery Sidodadi Subang hanya meliputi beberapa wilayah yang ada dikota subang dan sekitarnya.

Berikut ini adalah daerah-daerah pemasaran makanan roti Sari Sangkuriang Bakery untuk wilayah Subang :

1. Dalam wilayah kota Subang a. Toko di wilayah kota Subang

b. Kios yang berada di wilayah kota Subang c. Sekolah (TK, SD, SMU, SMU)

d. Rumah Sakit Ciereng e. Rumah Sakit PTPN 2. Di luar wilayah kota Subang

a. Perumahan Cilaja b. Desa Wanareja c. Desa Cinangsi

3. Selain itu ada juga konsumen yang langsung datang keperusahaan untuk membeli produk tersebut.

6. Machine (peralatan yang digunakan)

Adapun peralatan pembuatan roti yang diperlukan antara lain:

a. Open b. Loyang c. Mixer d. Timbangan e. Kompor

f. Wadah plastik (baskom) g. Penggilingan (rol) h. Kemasan (plastik)

3.2.2. Optimasi Bauran Produk Dengan Menggunakan Metode Simplex

Setiap perusahaan tentunya menginginkan keuntungan yang lebih besar, maka dari itu perusahaan tersebut akan mengadakan bauran produk terhadap perusahaan yang dipimpinnya. Dengan adanya kegiatan yang diproduksi bauran produk dapat diartikan sebagai kegiatan untuk mengatur faktor- faktor produksi yang dimiliki perusahaan tersebut untuk menghasilkan output berupa barang yang dibutuhkan konsumen.

Untuk memecahkan masalah mengenai optimasi bauran produk maka digunakan program linear dengan metode simplex.

Adapun langkah-langkah penyelesaian program linear dengan menggunakan metode simplex adalah sebagai berikut : 1. Menentukan fungsi objektif atau tujuan yang akan dicapai

Z = 100 roti susu + 150 roti kacang

2. Mengidentifikasikan batasan-batasan dalam pertidaksamaan a. Tepung terigu RS 35 gram + RK 35 gram ≤ 125.000 gram b. Gula RS 12 gram + RK 12 gram ≤ 70.000 gram c. Margarin RS 15 gram + RK 15 gram ≤ 75.000 gram d. Telur RS 5 gram + RK 5 gram ≤ 50.000 gram e. Garam RS 0,05 gram + RK 0,05 gram ≤ 5.00 gram f. Ragi RS 0,75 gram + RK 0,75 gram ≤ 5.000 gram g. Susu RS 30 gram ≤ 25.000 gram

h. Kacang RK 30 gram ≤ 15.000 gram

i. Jam kerja 180 detik + 180 detik ≤ 86.400 detik RS , RK ≥ 0

(14)

3. Merubah pertidaksamaan dari batasan-batasan yang ada menjadi persamaan dengan cara menambahkan unsur-unsur S atau slack variabel kedalamnya :

(15)

Z = 100 X1 + 150 X 2 = Z – 100X1 – 150X2 + 0S1 + 0S2 + 0S3 + 0S4 + 0S5 + 0S6 + 0S7 + 0S8 = 0 35 X1 + 35 X2 = 35X1 + 35X2 + S1 + 0S2 + 0S3 + 0S4 + 0S5 + 0S6 + 0S7 + 0S8 = 125.000 30 X1 + X1 = 30X1 + X1 + 0S1 + S2 + 0S3 + 0S4 + 0S5 + 0S6 + S7 + 0S8 = 25.000 X1 + 30 X2 = X1 + 30 X2 + 0S1 + 0S2 + S3 +0S4 +0S5 +0S6 +0S7 + 0S8 = 15.000 15 X1 + 15 X2 = 15X1 + 15X2 + 0S1 + 0S2 +0S3 + S4 +0S5 +0S6 + 0S7 + 0S8 = 75.000 12 X1 + 12 X2 = 12X1 + 12X2 + 0S1 + 0S2 +0S3 +0S4 + S5 +0S6 + 0S7 + 0S8 = 70.000 5 X1 + 5 X2 = 5X1 + 5X2 + 0S1 + 0S2 +0S3 +0S4 +0S5 + S6 +0S7 + 0S8 = 50.000 0,05 X1 + 0,05 X2 = 0,05X1+0,05X2+ 0S1 + 0S2 +0S3 +0S4 +0S5 +0S6 + S7 + 0S8 = 500 0,75 X1 + 0,75 X2 = 0,75X1+0,75X2+ 0S1 + 0S2 +0S3 +0S4 + S5 +0S6 +0S7 + S8 = 5000

(16)

Optimasi Bauran Produk (Kuncorosidi) 137

Entering Variable (EV)

Vd Koefesien

Nilai Sisi Kanan

(b)

Ratio

Z X1 X2 S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8

Z 1 -

100 -150 0 0 0 0 0 0 0 0 _ _

S1 0 35 35 1 0 0 0 0 0 0 0 125.000 3572

S2 0 30 1 0 1 0 0 0 0 0 0 25.000 25.000

S3 0 1 30 0 0 1 0 0 0 0 0 15.000 500

S4 0 15 15 0 0 0 1 0 0 0 0 75.000 5.000

S5 0 12 12 0 0 0 0 1 0 0 0 70.000 5834

S6 0 5 5 0 0 0 0 0 1 0 0 50.000 10.000

S7 0 0,05 0,05 0 0 0 0 0 0 1 0 5.00 10.000

S8 0 0,75 0,75 0 0 0 0 0 0 0 1 5.000 6667

4. Iterasi 1

Vd Z X1 X2 S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 Ruas

Kanan Ratio

Z 1 -95,5 0 0 0 4,5 0 0 0 0 0 75.000 -

S1 0 34 0 1 0 -1,05 0 0 0 0 0 107.500 3162

S2 0 30 0 0 1 -0,03 0 0 0 0 0 24.500 817,67

X2 0 0,03 1 0 0 0,03 0 0 0 0 0 500 16667

S4 0 14,55 0 0 0 -0,45 1 0 0 0 0 67.500 4639,17

S5 0 12 0 0 0 -0,36 0 1 0 0 0 64.000 5333,33

S6 0 5 0 0 0 -0,15 0 0 1 0 0 47.500 9500

S7 0 0,049 0 0 0 -

0,0015 0 0 0 1 0 475 9694

S8 0 0,73 0 0 0 -0,023 0 0 0 0 1 4625 6336

Dimensia, Volume 4 Nomor 1 Januari 2007

(17)

Optimasi Bauran Produk (Kuncorosidi) 139

Iterasi 2

Vd Z X1 X2 S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 Ruas

Kanan Ratio

Z 1 0 0 0 2,87 99,099

0 0 0 0 0 153023,

5

-

S1 0 0 0 1 -1,02 -1,084 0 0 0 0 0 79722 -

X1 0 1 0 0 0,03 -0,001 0 0 0 0 0 817,67 -

X2 0 0 1 0 -

0,0009

0,03

0 0 0 0 0 475,49 -

S4 0 0 0 0 -

0,4365

-0,46

1 0 0 0 0 55612,6

5 -

S5 0 0 0 0 -0,36 -0,372 0 1 0 0 0 54196 -

S6 0 0 0 0 -0,15 -0,155 0 0 1 0 0 43415 -

S7 0 0 0 0 -1,47 -1,549 0 0 0 1 0 434,967 -

S8 0 0 0 0 -

0,0219

-0,02373

0 0 0 0 1 4028,59 -

Iterasi 1

-100 -150 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Z=150 0,03 1 0 0 0,03 0 0 0 0 0 500

-95,5 0 0 0 4,5 0 0 0 0 0 75.000

35 35 1 0 0 0 0 0 0 0 125

S1= -35 0,03 1 0 0 0,03 0 0 0 0 0 500

34 0 1 0 -0,05 0 0 0 0 0 107.500

30 1 0 1 0 0 0 0 0 0 25.000

S2 = -1 0,03 1 0 0 0,03 0 0 0 0 0 500

30 0 0 1 -0,03 0 0 0 0 0 34.500

12 12 0 0 0 0 1 0 0 0 70.000

15 15 0 0 0 1 0 0 0 0 75.000

0,03 1 0 0 0,03 0 0 0 0 0 500

14,55 0 0 0 -0,45 1 0 0 0 0 67.500

(18)

Optimasi Bauran Produk (Kuncorosidi) 141

S5=-12 0,03 1 0 0 0,03 0 0 0 0 0 500

12 0 0 0 -0,36 0 1 1 0 0 64.000

5 5 0 0 0 0 0 1 0 0 50.000

S6=-5 0,03 1 0 0 0,03 0 0 0 0 0 500

5 0 0 0 -0,15 0 0 1 0 0 47.500

0,05 0,05 0 0 0 0 0 0 1 0 500

S7=-0,05 0,03 1 0 0 0,03 0 0 0 0 0 500

0,049 0 0 0 -0,0015 0 0 0 1 0 475

0,75 0,75 0 0 0 0 0 0 0 1 5.000

S8=-0,75 -0,003 1 0 0 0,03 0 0 0 0 0 500

0,73 0 0 0 -0,023 0 0 0 0 1 4.625

Iterasi 2

-95,5 0 0 0 3,6 0 0 0 0 0 75.000

95,5 1 0 0 0,03 -0,001 0 0 0 0 0 817

0 0 0 2,865 99,099 0 0 0 0 0 153023,5

34 0 1 0 -1,05 0 0 0 0 0 107500

-34 1 0 0 0,03 -0,001 0 0 0 0 0 817

0 0 1 -0,873 -1,09 0 0 0 0 0 79722

0,03 1 0 0 0,03 0 0 0 0 0 500

-0,03 1 0 0 0,03 -0,001 0 0 0 0 0 817

0 1 0 -0,0009 0,03 0 0 0 0 0 475,49

14,55 0 0 0 -0,45 1 0 0 0 0 67500

-14,55 1 0 0 0,03 -0,001 0 0 0 0 0 817

0 0 0 -0,4365 -0,46 1 0 0 0 0 55612,65

(19)

Optimasi Bauran Produk (Kuncorosidi) 143

12 0 0 0 -0,36 0 1 0 0 0 64000

-12 1 0 0 0,03 -0,001 0 0 0 0 0 817

0 0 0 -0,35 -0,37 0 1 0 0 0 54196

5 0 0 0 -0,15 0 0 1 0 0 47500

-4,85 1 0 0 0,03 -0,001 0 0 0 0 0 817

0 0 0 -0,115 -0,155 0 0 0 1 0 43415

0,049 0 0 0 -0,0015 0 0 0 1 0 475

-0,049 1 0 0 0,03 -0,001 0 0 0 0 0 817

0 0 0 -1,47 -1,549 0 0 0 1 0 434,967

0,73 0 0 0 -0,023 0 0 0 0 1 4625

-0,73 1 0 0 0,03 -0,001 0 0 0 0 0 817

0 0 0 -0,0219 -0,02373 0 0 0 0 1 402859

(20)

Dengan maksimum / Z = Rp 100 X1 + Rp 150 X2 = Rp. 100 (817) + Rp. 150 (475)

= Rp. 81700 + Rp. 71250

= Rp. 152.950

Dari hasil perhitungan metode simplex diatas, dapat diketahui keuntungan setiap harinya dalam pembuatan roti susu dan roti kacang adalah sebesar Rp. 152.950

Berikut hasil penghitungan Metode Simplex dengan menggunakan POM for Windows

DATA AWAL

Roti Susu Roti Kacang RHS

Maximize 100 150

Tepung Terigu 35 35 <= 125000

Susu 30 0 <= 25000

Kacang 0 30 <= 15000

Margarin 15 15 <= 75000

Gula 12 12 <= 70000

Telur 5 5 <= 50000

Garam 0,05 0,05 <= 500

Ragi 0,75 0,75 <= 5000

(21)

Optimasi Bauran Produk (Kuncorosidi) 145

LINEAR PROGRAM RESULT

Roti Susu Roti Kacang RHS DUAL

Maximize 100 150

Tepung Terigu 35 35 <= 125000 0

Susu 30 0 <= 25000 3,333333

Kacang 0 30 <= 15000 5

Margarin 15 15 <= 75000 0

Gula 12 12 <= 70000 0

Telur 5 5 <= 50000 0

Garam 0,05 0,05 <= 500 0

Ragi 0,75 0,75 <= 5000 0

Solution-> 833,3333 500 $158.333,3

RANGING

Variable Value Reduced Cost Original Val Lower Bound Upper Bound

Roti Susu 833,3333 0 100 7,63E-06 Infinity

Roti Kacang 500 0 150 1,53E-05 Infinity

Constraint Dual Value Slack/Surplus Original Val Lower Bound Upper Bound Tepung

Terigu 0 78333,34 125000 46666,66 Infinity

Susu 3.333.333 0 25000 1,95E-03 92142,86

Kacang 5 0 15000 9,77E-04 82142,86

Margarin 0 55000 75000 20000 Infinity

Gula 0 54000 70000 16000 Infinity

Telur 0 43333,33 50000 6666,668 Infinity

Garam 0 433,3333 500 66,66666 Infinity

Ragi 0 4000 5000 1000 Infinity

(22)

Optimasi Bauran Produk (Kuncorosidi) 147

SOLUTION LIST

Roti Susu Basic 833,3333

Roti Kacang Basic 500

slack 1 Basic 78333,34

slack 2 NONBasic 0

slack 3 NONBasic 0

slack 4 Basic 55000

slack 5 Basic 54000

slack 6 Basic 43333,33

slack 7 Basic 433,3333

slack 8 Basic 4000

Optimal Value (Z) 158333,3333

ITERASI Iteration 1

cj-zj 100 150 0 0 0 0 0 0 0 0

0 slack 1 35 35 1 0 0 0 0 0 0 0 125.000

0 slack 2 30 0 0 1 0 0 0 0 0 0 25.000

0 slack 3 0 30 0 0 1 0 0 0 0 0 15.000

0 slack 4 15 15 0 0 0 1 0 0 0 0 75.000

0 slack 5 12 12 0 0 0 0 1 0 0 0 70.000

0 slack 6 5 5 0 0 0 0 0 1 0 0 50.000

0 slack 7 0,05 0,05 0 0 0 0 0 0 1 0 500

0 slack 8 0,75 0,75 0 0 0 0 0 0 0 1 5.000

Iteration 2

cj-zj 100 0 0 0 -5 0 0 0 0 0

0 slack 1 35 0 1 0 -1,17 0 0 0 0 0 107.500

0 slack 2 30 0 0 1 0 0 0 0 0 0 25.000

150 Roti Kacang 0 1 0 0 0,03 0 0 0 0 0 500

0 slack 4 15 0 0 0 -0,5 1 0 0 0 0 67.500

0 slack 5 12 0 0 0 -0,4 0 1 0 0 0 64.000

(23)

Optimasi Bauran Produk (Kuncorosidi) 149

0 slack 6 5 0 0 0 -0,17 0 0 1 0 0 47.500

0 slack 7 0,05 0 0 0 -0 0 0 0 1 0 475

0 slack 8 0,75 0 0 0 -0,03 0 0 0 0 1 4.625

Iteration 3

cj-zj 0 0 0 -3,33 -5 0 0 0 0 0

0 slack 1 0 0 1 -1,17 -1,17 0 0 0 0 0 78.333,33

100 Roti Susu 1 0 0 0,03 0 0 0 0 0 0 833,3333

150 Roti Kacang 0 1 0 0 0,03 0 0 0 0 0 500

0 slack 4 0 0 0 -0,5 -0,5 1 0 0 0 0 55.000

0 slack 5 0 0 0 -0,4 -0,4 0 1 0 0 0 54.000

0 slack 6 0 0 0 -0,17 -0,17 0 0 1 0 0 43.333,33

0 slack 7 0 0 0 -0 -0 0 0 0 1 0 433,3333

0 slack 8 0 0 0 -0,03 -0,03 0 0 0 0 1 4.000

(24)

IV. KESIMPULAN

Berdasarkan data dan hasil penelitian yang telah dilakukan serta pembahasan dari bab-bab sebelumnya maka penulis dapat mengambil kesimpulan mengenai optimasi bauran produk yang dilakukan oleh Sari Sangkuriang Bakery Sidodadi Subang sebagai berikut :

1. Berbagai faktor produksi yang digunakan untuk menghasilkan produk makanan roti Sari Sangkuriang Bakery Sidodadi Subang untuk perolehan bahan baku sudah cukup tersedia, ini dapat dilihat dari pengolahan untuk pembuatan roti yang tidak mengalami kesulitan untuk memperoleh bahan baku tersebut. Untuk hasil pemasaran yang telah dilakukan oleh Sari Sangkuriang Bakery Sidodadi Subang sudah cukup baik karena meskipun masih bergerak dalam industri rumah tangga, tetapi produk yang dihasilkan dilihat dari rasa yang enak, unik, beda dari produk lainnya namun dapat bersaing dengan perusahaan yang sejenis. Selain itu roti Sari Sangkuriang Bakery Sidodadi Subang tidak memerlukan bahan pengawet yang memiliki ketahanan terhadap produk yang terlalu lama, karena bila hal ini dilakukan dapat menyebabkan produk tersebut mengalami perubahan rasa, bau dan produk tersebut dapat mengalami penurunan kualitas.

(25)

2. Dapat kita lihat perbedaan cara penghitungan manual dan dengan menggunakan POM for Windows. Dari penghitungan secara manual didapat bahwa jika perusahaan ingin mendapatkan laba yang maksimal maka diharuskan memproduksi 817 buah roti susu dan 475 roti kacang dengan keuntungan/laba yang bisa didapat sebesar Rp. 152.950,- /hari. Sedangkan apabila pengitungan dilakukan dengan menggunakan POM for Windows, perusahaan harus memproduksi 833 buah roti susu dan 500 roti kacang dengan keuntungan yang bias diperoleh sebesar Rp. 158.333,-./hari.

3. Tabel Perbandingan penghitungan metode simplex dengan cara manual dan menggunakan POM for Windows.

Tabel Perbandingan Produksi (Manual)

Kombinasi Produksi

Metode Optimalisasi Bauran Produksi

Selisih Metode yang

digunakan Perusahaan

Metode Simplex yang diajukan

(Manual)

Roti Susu 600 buah 817 buah 217 buah

Roti Kacang 400 buah 475 buah 75 buah

Total 1.000 buah 1.292 buah 292 buah

Total Penjualan Rp 1.000.000 Rp 1.292.000 Rp 292.000

Tabel Perbandingan Produksi( POM)

Kombinasi Produksi

Metode Optimalisasi Bauran Produksi

Selisih Metode yang

digunakan Perusahaan

Metode Simplex yang diajukan

(POM)

Roti Susu 600 buah 833 buah 233 buah

Roti Kacang 400 buah 500 buah 100 buah

Total 1.000 buah 1.333 buah 333 buah

Total Penjualan Rp 1.000.000 Rp.1.333.000,- Rp. 333.000,-

Setelah melihat data-data diatas, yang didapat dari penghitungan dengan metode simplex baik manual ataupun memakai POM for Windows dan dengan kapasitas yang tersedia perusahaan masih dapat meningkatkan laba dengan meningkatkan produksinya.

(26)

DAFTAR PUSTAKA

Bufa, S Elwood & Sarin, K. Rakes. 1996. Manajemen Operasi dan Produksi Modern. Bina Rupa Aksara. Jakarta

Basu Swasta DH, Ibnu Sukotjo. 1999. Pengantar Bisnis Modern.

Edisi Ketiga Liberty. Yogyakarta

David L. Goetsch & Stanley B. Davis. 1997. Perencanaan Strategi dan Pengantar Manajemen Mutu. PT. Prenhaaindo.

Jakarta.

Eddy Herjanto. 1999. Manajemen Produksi & Operasi. Edisi Kedua. PT. Grasindo. Jakarta

Fandy Tjiptono. 2002. Strategi Pemasaran. Edisi Kedua. Andi.

Jakarta

Hamdy A. Thaha. 1996. Riset Operasi. Edisi Kelima. Bina Rupa Aksara. Jakarta.

Joel G. Siegel & Jae K. Shim. 1999. Kamus Istilah Akuntansi. PT.

Elex Media Computindo. Jakarta.

Kotler, Philip. 1997. Manajemen Pemasaran. Edisi Bahasa Indonesia. Edisi Revisi. Alih Bahasa Hendra Teguh dan Roni A. Rusli. PT. Prenhallindo. Jakarta.

Kotler, Philip. 2000. Manajemen Pemasaran. Edisi Bahasa Indonesia. Edisi Millenium. Alih Bahasa Hendra Teguh dan Roni A. Rusli. PT. Prenhallindo. Jakarta.

Sofjan Assauri. 1999. Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi Revisi. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.

T. Hani handoko. 1996. Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi. BPFE. Yogyakarta.

Tjuju Tarliah Dimyati, Ahmad Dimyati. 1992. Operation Riset. CV.

Sinar Baru Algesindo. Bandung.

William J. Stanton. 1996. Prinsip Pemasaran. Erlangga

Gambar

Gambar Bagan Kerangka Pemikiran
Tabel Bahan Baku Untuk
Tabel Perbandingan Produksi (Manual)

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian yang dilakukan oleh Arif Hutoro pada program studi ekonomi Islami di Universitas Brawijaya Ide awal untuk mengajarkan ekonomi Islam di Fakultas Ekonomika dan

Selanjutnya, terkait dengan pengunaan alat bukti akte di bawah tangan, maka ditentukan bahwa suatu tulisan di bawah tangan yang telah diakui oleh orang terhadap siapa tulisan

 Statement 1: An ethical decision framework helps decision makers justify actions to stakeholders.  Statement 2: Too many choices can at best lead to inaction.  Statement 3:

Dalam jangka pendek perlu ditingkatkan kinerja pengawas PAK melalui 1). pemberian kesempatan mengikuti diklat yang diselenggarkan baik oleh Pusdiklat maupun oleh

Sementara untuk nilai koefisien tertinggi pada variabel independen persepsi terdapat pada indikator layanan aplikasi mobile banking BNI memberikan respon yang

Dalam kedudukannya sebagai pengelola barang, dan dihubungkan dengan amanat pasal 6 ayat (2) Undang-undang nomor 17 tahun 2003, Gubernur juga berwenang mengajukan usul untuk

Dalam bab ini menguraikan tentang teori-teori yang mendukung perpustakaan sekolah dan pembinaan minat baca, antara lain yang terdiri dari sub bab pengertian perpustakaan

Tunas-tunas yang terbentuk tersebut berwarna hijau dengan pertumbuhan sempurna (Gambar 3), sedangkan pada eksplan kalus embrionik hasil persilangan antara jeruk siem x